• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang rangkuman dari hasil seluruh pembahasan masalah, sedangkan saran berisi tentang harapan-harapan dari penulis untuk pengenbangan sistem yang dibuat supaya semakin sempurna.

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Yayasan Pendidikan Al-Irsyad Surabaya

Yayasan Pendidikan Perguruan Al-Irsyad berdiri pada tanggal 6 September

1914 (15 Syawwal 1332 H). tanggal itu mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad

yang pertama di Jakarta. Pengakuan hukumnya sendiri baru dikeluarkan pemerintah

Kolonial Belanda pada 11 Agustus 1915.

Tokoh sentral pendirian Al-Irsyad adalah Al-‘Alamah Syeikh Ahmad Surkati

Al-Anshori, seorang ulama besar Mekkah yang berasal dari Sudan. Pada mulanya

Syekh Surkati dating ke Indonesia atas permintaan perkumpulan Jami’at Khair yang

mayoritas anggota pengurusnya terdiri dari orang-orang Indonesia keturunan Arab

golongan sayyid dan berdiri pada 1905. Nama lengkapnya adalah Syeikh Ahmad Bin

Muhammad Assoorkaty Al-Anshary.

Yayasan perguruan Al-irsyad ini adalah yayasan mandiri yang sama sekali

tidak mempunyai kaitan dengan organisasi politik apapun juga, serta tidak mengurusi

masalah-masalah politik praktis.

Syekh Ahmad Surkati tiba di Indonesia bersama dua kawannya, Syekh

Muhammad Tayyib Al-Maghribi dan Syekh Muhammad bin Abdulhamid Al-Sudani.

Di negeri barunya ini, Syekh Ahmad menyebarkan ide-ide baru dalam lingkungan

masyarakat Islam Indonesia. Syekh Ahmad Surkati diangkat sebagai pemilik

sekolah-sekolah yang dibuka Jami’at Khair di Jakarta dan Bogor.

Berkat kepemimpinan dan bimbingan Syekh Ahmad Surkati, dalam waktu satu

tahun, sekolah-sekolah itu maju pesat. Namun Syekh Ahmad Surkati hanya bertahan

tiga tahun di Jami'at Khair karena perbedaan paham yang cukup prinsipil dengan para

penguasa Jami'at Khair, yang umumnya keturunan Arab sayyid (alawiyin).

Sekalipun Jami'at Khair tergolong organisasi yang memiliki cara dan fasilitas

moderen, namun pandangan keagamaannya, khususnya yang menyangkut persamaan

derajat, belum terserap baik. Ini nampak setelah para pemuka Jami'at Khair dengan

kerasnya menentang fatwa Syekh Ahmad tentang kafaah (persamaan derajat).

Karena tak disukai lagi, Syekh Ahmad memutuskan mundur dari Jami'at Khair,

pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Dan di hari itu juga Syekh Ahmad

bersama beberapa sahabatnya mendirikan Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah, serta

organisasi untuk menaunginya: Jam'iyat al-Islah wal-Irsyad al-Arabiyah (kemudian

berganti nama menjadi Jam'iyat al-Islah wal-Irsyad al-Islamiyyah).

Setelah tiga tahun berdiri, Perhimpunan Al-Irsyad mulai membuka sekolah dan

cabang-cabang organisasi di banyak kota di Pulau Jawa. Setiap cabang ditandai

dengan berdirinya sekolah (madrasah). Cabang pertama di Tegal (Jawa Tengah) pada

1917, dimana madrasahnya dipimpin oleh murid Syekh Ahmad Surkati angkatan

pertama, yaitu Abdullah bin Salim al-Attas. Kemudian diikuti dengan cabang-cabang

Pekalongan, Cirebon, Bumiayu, Surabaya, dan kota-kota lainnya.

Al-Irsyad di masa-masa awal kelahirannya dikenal sebagai kelompok

pembaharu Islam di Nusantara, bersama Muhammadiyah dan Persatuan Islam

9

(Persis). Tiga tokoh utama organisasi ini: Ahmad Surkati, Ahmad Dahlan, dan

Ahmad Hassan (A. Hassan), sering disebut sebagai "Trio Pembaharu Islam

Indonesia." Mereka bertiga juga berkawan akrab. Malah menurut A. Hassan,

sebetulnya dirinya dan Ahmad Dahlan adalah murid Syekh Ahmad Surkati, meski tak

terikat jadwal pelajaran resmi.

2.2 Program Yayasan Pendidikan Al-Irsyad Surabaya

2.2.1 Misi

Misi yang diemban Yayasan Pendidikan Al-Irsyad Surabaya adalah meluluskan

siwa/siswi yang berprestasi akademis optimal dan berakhlakul karimah dan menjadi

contoh sekolah di lingkungannya, membentuk siswa agar memiliki kapasitas dan

kepercayaan diri untuk memahami berbagai jenis Teknologi Informasi dan

Komunikasi dan menggunakannya secara efektif, guna menghadapi tantangan

perkembangan zaman.

2.2.2 Visi

Yayasan Pendidikan Al-Irsyad Surabaya mempunyai tujuan menjadi lembaga

dakwah yang bergerak di bidang pendidikan.

2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 SSttrruukkttuurrOOrrggaanniissaassiiYYaayyaassaannPPeerrgguurruuaannAAll--IIrrssyyaaddSSuurraabbaayyaa

! " # $%

& ' ( )

$ *

+ , )

- (

$ (

. $

/ / )

$

( )

*

- ' (

11 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Sekolah

Sekolah adalah tempat dimana pendidikan diberikan. Juga dapat diartikan bahwa tempat dimana Guru sebagai pengajar / yang memberi ilmu berinteraksi dan melakukan proses belajar mengajar dengan murid / siswa sebagai yang menuntut ilmu.

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Pengertian tersebut sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2003 BAB I pasal 1 ayat 6.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2003 BAB I pasal 1 ayat 6.

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

3.2 Analisis dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya (Kendall, 2003).

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tahap selanjutnya yaitu desain sistem. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang di desain adalah model, output, input, database, teknologi, dan kontrol (Jogiyanto, 2001:211).

13

3.3 Konsep Dasar Basis Data 3.3.1 Database

Database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling

berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file (Yuswanto, 2005:2).

Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari

suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya (Marlinda dan Linda, 2004:1).

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

3.3.2 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan (Marlinda dan Linda, 2004:1).

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional). Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian system basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

3.3.3 Database Management System

Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang

saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program

15

yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data (Marlinda dan Linda, 2004:6). Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

3.4 Website

Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di

World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang

tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi "akar" (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi "beranda", "halaman muka" atau laman web), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.

HTML atau HyperText Markup Language adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dan standart pemformatan dokumen teks yaitu Standar Generalized Markup Language ( SGML ). HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang

17

dirancang untuk tidak tergantung pada satu sistem operasi tertentu (Menurut Purwanto, 2000:4).

PHP atau Hypertext Preprocessor adalah script untuk pemrograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Keuntungan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP (Betha, 2001:2).

3.5 MySQL

Database server MySQL sangat stabil berjalan di lingkungan Windows, meskipun sebenarnya MySQL adalah database yang digunakan pada lingkungan Unix (linux) dan Solaris, dan dalam perkembangannya banyak digunakan oleh perusahaan Internet maupun perusahaan public lainnya.

“Sejak tahun 2000, MySQL muncul sebagai produk opensource sejati menggunakan lisensi GPL (General Public License)” Wahyono (2005:10).

MySQL adalah salah satu database terbesar yang digunakan dalam pengolahan

data di dunia. Ini dibuktikan dengan beberapa perusahaan dan institusi besar di dunia seperti NASA (USA), Yahoo!, Aizawa (Japanese Security) termasuk pengolahan data mining terbesar yaitu Google.

3.6 Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP (Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai server-side embedded script language yang artinya

sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh serve tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permnintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Membaca permintaan dari client/browser. b. Mencari halaman/page di server.

c. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

d. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.

3.7 Apache

Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada

request-response HTTP dan logging informasi secara detail(kegunaan basicnya). Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bisa mengalahkan jumlah

19

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat

dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.

Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya adalah karena sifatnya yang opensource dan mudahnya mengkostumisasikannya. diantaranya dengan menambahkan support secure protocol melalui ssl dan konektifitasnya dengan database server melalui bahasa scripting PHP .

20

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem

Setiap penyusunan sebuah ujian, pasti dibutuhkan soal – soal yang diambil dari materi yang sudah pernah diajarkan oleh guru yang bersangkutan. Dalam pelaksanaanya guru sering mendapatkan masalah dalam penyusunan tersebut, dimana masalah tersebut dapat menghambat atau hanya memperlambat selesainya naskah ujian tersebut.

Di Laboratorium Komputer Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya juga mendapatkan masalah yang serupa, dimana setiap guru yang mengajar selalu dibingungkan dengan literatur – literatur untuk soal ujian yang sesuai dengan materi yang pernah diajarkannya, tetapi ada juga sebagian yang sudah memiliki bahan tentang soal – soal dari tahun sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan kebanyakan guru selalu mengadakan ujian selalu tidak sesuai jadwal, dimana seharusnya dilakukan 1 kali per bulan dapat dilakukan 1 kali per 1 ½ bulan. Dan selama ini selalu dilakukan dengan kertas ulangan dan guru akan membaca tulisan anak – anak yang beraneka ragam, dimana ada yang tulisannya sangat jelas / mudah dibaca, tetapi ada juga yang sangat sulit dibaca. Dan untuk ujian yang menggunakan jenis pilihan ganda, guru harus meminta bantuan admin / bagian teknisi untuk mengoreksi jawaban yang harus dicek dengan menggunakan scanner, karena yang dapat menggunakan scanner untuk mengoreksi jawaban hanyalah admin / teknisi sekolah.

Dalam kerja praktek ini kami berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahan pada Laboratorium Komputer Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya yaitu mengenai

21

masalah penyusunan naskah ujian seperti yang tersebut diatas. Untuk mengatasi permasalahan yang ada diatas maka diperlukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Menganalisa Sistem 2. Mendesain Sistem

3. Mengimplementasi Sistem

4. Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem

Pada langkah – lamgka diatas tersebut ditujukan untuk dapat menemukan solusi atau pemecahan masalah dari permasalahan yang terjadi pada Laboratorium Komputer Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya.

4.2 Perancangan Sistem

Setelah kita melakukan analisa sistem yang ada, maka selanjutnya kita melakukan desain sistem. Dalam desain sistem ini, seorang programmer mulai membentuk suatu sistem baru yang telah terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah:

1. Hierarchy Process 2. Sistem Flow 3. Data Flow Diagram

4. Entity Relationship Diagram 5. Struktur Basis Data dan Tabel 6. Desain Interface

4.2.1 IPO Aplikasi Ujian

Gambar 4.1 IPO Aplikasi Ujian

Pada bagan IPO menunjukan sistem menerima input guru, soal dan siswa. Dari berbagai input tersebut sistem akan memproses dan menghasilkan output

berupa nilai dan jawaban.

4.2.2 System Flow

System flow yaitu bagan yang memiliki arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem. Ada beberapa sistem yang akan dibuat, yaitu:

1. Sistem Pembuatan Soal 2. Sistem Pembuatan Jawaban 3. Sistem Pengerjaan Soal 4. Sistem Pemberian Nilai

a. Sistem Pembuatan Soal

Pada gambar dibawah ini menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan soal, hanya dapat dilakukan oleh Guru. Fasilitas yang diberikan kepada guru adalah guru dapat membuat soal dengan tipe multiplechoice atau essay. Apabila

23

guru menginginkan membuat soal dengan tipe essay maka guru hanya cukup membuat soalnya saja. Tetapi apabila guru akan membuat soal dengan tipe

multiplechoice maka guru harus membuat soal dan jawabannya.

Gambar 4.2System Flow Pembuatan Soal

b. Sistem Pembuatan Jawaban

Pada gambar dibawah ini menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan jawaban, hanya dapat dilakukan oleh Guru. Pada saat membuat jawaban, guru akan diminta untuk mengentrikan kira-kira berapa jumlah pilihan jawaban yang akan dibuat. Karena dalam aplikasi ini guru tidak hanya dapat membuat 4 pilihan, tetapi dapat membuat lebih pilihan jawaban.

Gambar 4.3System Flow Pembuatan Jawaban

Dalam proses ini guru juga harus memasukkan jawaban yang benar untuk soal yang dibuatnya. Hal ini dilakukan supaya aplikasi ini dapat langsung mengoreksi jawaban dari siswa, selesai siswa mengerjakan soal ujian. Dengan begitu guru tidak perlu melakukan proses koreksi jawaban sendiri kecuali untuk soal yang essay.

c. Sistem Pengerjaan Soal

Dalam proses ini yang bertindak adalah user yang berperan sebagai siswa, karena pada saat siswa telah login dan akan mengerjakan ujian, maka seluruh soal yang tersimpan di database akan dipanggil dan diacak. Siswa yang satu dengan yang lain akan mendapatakan susunan soal ujian yang berbeda.

25 ! " # $ $ % & ' ' ( # )

Gambar 4.4System Flow Pengerjaan Soal

Dalam proses ini, sistem juga melakukan proses koreksi jawaban, apakah jawaban yang diberikan oleh siswa tersebut benar atau salah. Lalu akan di evaluasi dan dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai akhir. Untuk soal

essay maka jawaban akan tersimpan secara otomatis dan kemudian guru dapat menilai mengoreksi jawaban siswa secara manual.

d. Sistem Pemberian Nilai

Pada gambar dibawah ini menjelaskan bahwa dalam proses pemberian nilai dilakukan secara otomatis oleh aplikasi. Pada saat siswa menjawab seluruh soal multiplechoice kemudian tersimpan dan sistem akan mencocokkan jawaban pilihan siswa dengan yang ada di database. Kemuadian nilai akan ditampilakn langsung kepada siswa setelah semua soal terjawab atau waktu ujian berakhir.

'

!

' *

27

4.2.3 DataFlowDiagram

Data Flow Diagram (DFD) yaitu bagan yang memiliki arus data dalam suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. Diagram-diagramnya ditampilkan pada halaman berikut selanjutnya.

A. ContextDiagram Nilai Ujian Soal Jawaban Jawaban Nilai Ujian Soal

Data Login User

Data User

0

Aplikasi Ujian Online

+

Admin Guru

Siswa

Gambar 4.6Context Diagram Aplikasi Ujian Online

Context diagram sistem ini memiliki tiga entitas yang menunjang jalannya sistem, yaitu Admin, Guru dan Siswa. Guru membuat soal dan juga jawaban yang akan disimpan dalam database pada sistem. Kemudian guru menentukan masing-masing poin untuk soal yang dijawab benar oleh siswa.

Siswa menerima pertanyaan yang tersimpan pada database sistem yang kemudian akan dikerjakan oleh siswa dan menyimpan jawaban tersebut pada database. Jawaban tersebut akan diproses sehingga siswa akan menerima nilai dari sistem sesuai dengan perhitungan untuk masing-masing soal yang dijawab benar.

B. DFD Level 0

Jawaban Multiplechoice

Nilai

Soal Ujian

Soal Ujian Yang Dipilih Sesuai ID Soal Soal Ujian Aktif

Simpan Soal

Pilihan Ganda Disimpan Soal Pilihan Sesuai ID Soal

Soal Ujian Ujian Jawaban Nilai Pilihan Disimpan Soal Disimpan Soal Data Siswa Jawaban Esai

Nilai Akhir Multiplechoice

Ujian Jawaban

Soal

Data User Disimpan Data User

Data Login User

Admin Guru Siswa 1 Pendaftaran User 1 User 2 Pengerjaan Soal + 3 Jawaban 2 Nilai 4 Soal 5 Detail Soal 3 Pembuatan Soal 6 Ujian 7 Detail Ujian 4 Pembuatan Ujian 5 Pembuatan Jawaban 8 Detail Jawaban

Gambar 4.7 DFD Level 0 Aplikasi Ujian Online

Dalam DFD level 0 ini terdapat lima sistem dan tiga entity. Sistem tersebut terbagi atas proses pendaftaran user, pengerjaan soal, pembuatan soal, pembuatan ujian dan pembuatan jawaban. Sedangkan entity-nya adalah admin, siswa dan guru.

Pendaftaran user merupakan proses dimana seorang admin mengentrikan

Dokumen terkait