• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Dalam dokumen BBTPPI - Han (Halaman 110-142)

100

C. Proyeksi Keuangan

Dalam penyusunan proyeksi keuangan dipergunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Asumsi Makro

 Laju inflasi sebesar : 4,5 %

 Pertumbuhan ekonomi Nasional : 4,5 - 5 %  Nilai tukar US $ (Kurs Jual) : Rp. 9.942,-  Kontribusi pendapatan JPT rata-rata

terhadap Anggaran BBTPPI : 43,86 %

Asumsi Mikro

 Anggaran dari APBN (RM) rata-rata meningkat : 9,34 %  Tarif diasumsikan sudah menggunakan unit cost

 Pemberlakuan tarif baru, efektif per 1 Januari 2011.  Volume pelayanan jasa teknis diasumsikan meningkat.

 Total peningkatan penerimaan JPT meningkat rata-rata : 20 %.

1. Proyeksi Belanja 5 Tahun

Proyeksi belanja untuk tahun 2010 s.d. 2014 berdasarkan masing- masing jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal seperti terlihat pada Tabel 20.

Tabel 20 : Proyeksi Belanja Tahun 2010 – 2014

(Rp. 000) Sumber Anggaran Jenis Belanja 2010 2011 2012 2013 2014 RM B. Pegawai 5.334.446 6.147.739 6.676.444 7.250.618 7.874.172 B. Barang 2.713.887 2.654.772 2.950.898 3.278.824 3.641.875 B. Modal 332.994 361.632 392.732 426.507 463.187 B. Bansos - - - - - Total RM 8.381.327 9.164.143 10.020.074 10.955.949 11.979.234 PNBP B. Pegawai - - - - - B. Barang 4.876.524 5.844.872 7.006.243 8.399.182 10.069.937 B. Modal 523.476 635.128 769.757 932.018 1.127.503 Total PNBP 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 11.197.440 TOTAL BELANJA 13.781.327 15.644.143 17.796.074 20,287,149 23.176.674

Bab VI. Penutup

101

Dalam perencanaan belanja tersebut diasumsikan belanja pegawai dari anggaran rutin untuk gaji naik rata-rata sebesar 10,26 % per tahun, untuk belanja barang naik rata-rata sebesar 16,24 % per tahun dan untuk belanja modal naik rata-rata sebesar 16,74 % per tahun sebagai investasi peralatan mengalami peningkatan sesuai dengan kebutuhan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.

2. Proyeksi Pendapatan 5 Tahun

Proyeksi pendapatan tahun 2010 s.d. 2014 yang bersumber dari APBN dan PNBP dapat dilihat pada Tabel 21 berikut :

Tabel 21. Proyeksi Pendapatan Tahun 2010 – 2014

(Rp. 000) URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 1. Rupiah Murni 8.381.327 9.164.143 10.020.074 10.955.949 11.979.234 2. PNBP (JPT) 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 11.197.440 1. Litbang 728.570 874.284 1.049.141 1.258.969 1.510.763 2. Pelatihan Teknis 65.571 78.685 94.422 113.307 135.968 3. Pengujian 801.429 961.715 1.154.058 1.384.869 1.661.843 4. Konsultasi 182.143 218.572 262.286 314.743 377.692 5. Standardisasi 182.143 218.572 262.286 314.743 377.692 6. Kalibrasi 58.286 69.943 83.932 100.718 120.862 7. Sertifikasi 692.143 830.572 996.686 1.196.023 1.435.228 8. RBPI 58.286 69.943 83.932 100.718 120.862 9. Penanganan Pencemaran 2.331.429 2.797.715 3.357.258 4.028.709 4.834.451 10. JPT Lainnya (Audit Energi) 300.000 360.000 432.000 518.400 622.080

Total 13.781.327 15.644.143 17.796.074 20.287.149 23.176.674

Pendapatan dari rupiah murni dari tahun ke tahun diharapkan naik terutama untuk penambahan peralatan pengujian, karena peralatan yang ada harus terus ditingkatkan sejalan dengan semakin banyaknya contoh yang diuji. Selain itu naiknya rupiah murni juga disebabkan adanya biaya tambahan utuk gaji pegawai baru dan adanya kenaikan gaji rata-rata 5 % per tahun.

Pendapatan dari jasa layanan juga meningkat seiring dengan bertambahnya jenis dan jumlah layanan yang dapat diberikan kepada

Bab VI. Penutup

102

pelanggan, sehingga pada tahun 2014 diperkirakan pendapatan dari PNBP dapat mencapai dua kali lipat dibanding tahun 2009. Hal ini dapat dicapai apabila pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel dan tidak terpaku pada pagu anggaran yang tersedia.

Berdasarkan proyeksi pendapatan BBTPPI tahun 2010 – 2014 di atas, dapat dibuat Proyeksi Arus Kas BBTPPI tahun 2010 s/d 2014 sebagai berikut:

Tabel 22 : Proyeksi Arus Kas Tahun 2010 – 2014

(Rp. 000,-)

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Masuk

Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 11.197.440 Pendapatan Hibah - - - - -

Pendapatan APBN (Rupiah Murni) 8.381.327 9.164.143 10.020.074 10.955.949 11.979.234 Penagihan Piutang - - - - - Arus Keluar Biaya Layanan

Biaya Umum dan Administrasi

Biaya Lainnya

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Masuk

Hasil Penjualan Aset Tetap - - - - -

Hasil Penjualan Investasi Jangka Panjang - - - - -

Hasil Penjualan Aset Lainnya - - - - - Arus Keluar

Perolehan Aset Tetap - - - - -

Perolehan Investasi Jangka Panjang - - - - -

Perolehan Aset Lainnya - - - - -

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Masuk Perolehan Pinjaman - - - - -

Bab VI. Penutup

103

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014

- - - - -

Arus Keluar

Pembayaran Pokok Pinjaman - - - - - Pemberian Pinjaman - - - - -

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

Kenaikan Bersih Kas

Kas dan Setara Kas Awal

Jumlah Saldo Kas

Selama lima tahun kedepan direncanakan tidak ada investasi untuk jangka panjang dan penambahan dana melalui pinjaman, pendapatan usaha hanya dari APBN dan pendapatan jasa layanan yang diproyeksikan mengalami peningkatan di atas 20 % tiap tahunnya.

Tabel 23 : Proyeksi Laporan Aktivitas Tahun 2010 – 2014 (Rp. 000,-)

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

PENDAPATAN

Pendapatan Usaha/Jasa Layanan

Jasa Pelayanan Teknis (JPT) 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 11.197.440

Hibah : Terikat - - - - - Tidak terikat - - - - - Pendapatan APBN : Operasional 8.381.327 9.164.143 10.020.074 10.955.949 11.979.234 Investasi - - - - -

Pendapatan Usaha Lainnya :

Hasil Kerjasama dg Pihak Lain - - - - - Sewa - - - - - Jasa Lembaga Keuangan - - - - - Lain-lain - - - - - Jumlah pendapatan 13.781.327 15.644.143 17.796.074 20.287.149 23.176.674 BIAYA Biaya Layanan : Biaya Pegawai - - - - - Biaya Bahan 156.570 136.370 185.933 200.436 216.070 Biaya Jasa Layanan 4.570.308 5.329.529 6.395.435 7.674.522 9.209.426 Biaya Pemeliharaan 173.934 187.500 202.126 217.892 234.887 Biaya Daya dan Jasa 319.200 344.098 370.937 399.870 431.060

Lain-lain

Jumlah Biaya Layanan 5.220.012 5.997.497 7.154.431 8.492.720 10.091.444 Biaya Umum dan Administrasi :

Biaya Pegawai

Biaya Administrasi Kantor

5.334.446 2.470.268 6.147.739 2.655.560 6.676.444 3.058.690 7.250.618 3.572.719 7.874.172 4.164.987

Bab VI. Penutup

104

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Biaya pemeliharaan Biaya Langg. Daya & Jasa Biaya Promosi Biaya Penyusutan 309.303 - 447.298 - 334.267 - 482.187 26.893 362.088 - 519.798 24.621 394.414 - 560.342 16.334 425.688 - 604.049 16.334 Jumlah Biaya Umum & Adm. 8.561.315 9.646.646 10.641.641 11.794.428 13.085.230 Biaya Lainnya :

Biaya Bunga - - - - - Biaya Adm. Bank - - - - - Lain-lain - - - - - Jumlah Biaya Lainnya - - - - -

Jumlah Biaya 13.781.327 15.644.143 17.796.074 20.287.149 23.176.674

SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS

KEUNTUNGAN/KERUGIAN - - - - - Keuntungan/Kerugian : - - - - Keunt. Penj. Aset Non Lancar - - - - - Rugi Penj. Aset Non Lancar - - - - - Rugi Penurunan Nilai - - - - - Lain-lain - - - - - Total Keuntungan/Kerugian - - - - - SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS

POS-POS LUAR BIASA - - - - - Pos-pos Luar Biasa : - - - - -

Pendapatan dari Kejadian Luar Biasa - - - - - Biaya dari Kejadian Luar Biasa - - - - - Surplus/Defisit Tahun Berjalan Bersih - - - - - Surplus/Defisit Tahun Berjalan - - - - - Belanja pegawai merupakan pembayaran gaji yang dibiayai dari rupiah murni dimana tiap tahunnya mengalami peningkatan dan diproyeksikan kenaikannya sebesar 5 % setiap tahun dikarenakan adanya kenaikan gaji dan penambahan jumlah pegawai baru.

Penyusunan proyeksi neraca didasarkan pada proyeksi arus kas, proyeksi aktivitas operasi, proyeksi penyusutan, serta proyeksi pendapatan dan belanja BBTPPI. Perhitungan proyeksi neraca dapat di lihat pada Tabel 24. berikut:

Tabel 24. Proyeksi Neraca Tahun 2010 – 2014

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014

I. ASET

A. ASET LANCAR

1. Kas dan Setara Kas

270.525.000 405.787.500 608.681.250 913.021.875 1.369.532.813 2. Investasi Jangka Pendek - - - - - 3. Piutang Usaha - - - - - 4. Piutang Lain-lain - - - - -

Bab VI. Penutup 105 URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 5. Persediaan 211.628.528 317.442.791 476.164.187 714.246.280 1.071.369.420 6. Uang Muka - - - - -

JUMLAH ASET LANCAR

482.153.528 723.230.291 1.084.845.437 1.627.268.155 2.440.902.233 B. ASET TETAP 1. Tanah 18.213.600.000 21.856.320.000 26.227.584.000 31.473.100.800 37.767.720.960

2. Peralatan dan Mesin

4.115.472.500 4.113.200.250 4.110.928.000 4.110.928.000 4.110.928.000

3. Gedung dan Bangunan

1.379.028.635 1.354.407.830 1.329.787.025 1.305.166.220 1.288.832.165

4. Jalan, Irigasi dan

Jaringan - - - - -

5. Aset Tetap Lainnya - - - - -

Akumulasi Penyusutan (4.310.011.960) (4.336.905.015) (4.361.525.820) (4.377.859.875) (4.394.193.930)

JUMLAH ASET TETAP (Nilai

Buku) 19.398.089.175 22.987.023.065 27.306.773.205 32.511.335.145 38.773.287.195 C. ASET LAINNYA - - - - - JUMLAH ASET 19.880.242.703 23.710.253.356 28.391.618.642 34.138.603.300 41.214.189.428 II. KEWAJIBAN - - - - -

A. Kewajiban Jangka Pendek

1. Hutang Usaha - - - - -

2. Hutang Pajak - - - - -

3. Biaya YMH Dibayar - - - - -

4. Pendapatan yg diterima

dimuka - - - - -

5. Hutang Jk Pendek Lain - - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN

III. EKUITAS

Ekuitas Tidak Terkait - - - - -

1. Ekuitas Awal - - - - -

2. Surplus dan Defisit Th

Lalu - - - - -

3. Surplus dan Defisit Th

Berjalan - - - - - 4. Ekuitas Donasi - - - - - Ekuitas Temporer 482.153.528 723.230.291 1.084.845.437 1.627.268.155 2.440.902.233

Ekuitas Terikat Permanen

23.951.489.175 35.281.203.065 52.304.939.205 77.876.859.345 116.263.503.735 JUMLAH EKUITAS 24.433.642.703 36.004.433.356 53.389.784.642 79.504.127.500 118.704.405.968

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 24.433.642.703 36.004.433.356 53.389.784.642 79.504.127.500 118.704.405.968

Berdasarkan Tabel 24. diatas, kas dan setara kas dihitung dari aktivitas operasi yang terdiri dari pendapatan usaha dari jasa layanan, pendapatan dari APBN, dan penagihan piutang dikurangi biaya

Bab VI. Penutup

106

layanan. Nilai kas dan setara kas meningkat dari tahun ke tahun, karena adanya akumulasi nilai kas tersebut.

Piutang diproyeksikan sebesar 1/48 dari total pendapatan pengujian. Hal ini disebabkan pengujian telah diselesaikan pada minggu ke empat bulan Desember sementara penerimaan pembayaran pengujian baru terealisasi pada bulan Januari tahun berikutnya.

Nilai persediaan terdiri dari persediaan bahan kimia dan ATK. Besarnya nilai persediaan diproyeksikan 12 % dari kebutuhan anggaran untuk bahan kimia dan ATK pertahun atau minimal kebutuhan selama 1 bulan.

Ekuitas merupakan modal awal kegiatan ditambah surplus atau defisit tahun lalu dan tahun berjalan. Proyeksi ekuitas diharapkan mengalami peningkatan yang nyata dikarenakan adanya surplus pendapatan setiap tahun.

Tabel 25 : Proyeksi Penyusutan Aktiva Tetap Tahun 2010 – 2014 Penyusutan Aktiva 2010 2011 2012 2013 2014

1. Peralatan dan Mesin 11.567.602 11.636.990 11.739.215 11.789.677 12.006.388 2. Gedung dan Bangunan 3.136.562 3.136.562 3.136.562 3.136.562 3.136.562 3. Jalan, Irigasi dan Jaringan 23.804 23.804 23.804 23.804 23.804 4. Aset Tetap Lainnya 35.825 55.825 75.825 95.825 120.825 Total 14.763.793 14.853.181 14.975.406 15.045.868 15.287.579 Penyusutan Aktiva (10%) - 1.485.318 1.497.541 1.504.587 1.528.758 Akumulasi Penyusutan - 1.485.318 2.982.859 4.487.445 6.016.203

Aktiva tetap yang dimiliki BBTPPI terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya dimana aset tetap tersebut tiap tahunnya mengalami penyusutan kecuali tanah. Nilai aset ini sebelumnya telah dilakukan revaluasi oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) pada tahun 2008 dan 2009 dan besaran persentase penyusutannya mengikuti ketentuan dari DJKN. Proyeksi penyusutan tahun 2010 s/d 2014 sebesar 10 % dari total aset tetap diluar tanah seperti pada Tabel 25 di atas.

Bab VI. Penutup

107

BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis BBTPPI merupakan acuan umum mengenai langkah- langkah besar yang berorientasi pada hasil yang hendak dicapai, sehubungan dengan bisnis inti yang dijalankan oleh BBTPPI.

Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan strategis yang dihadapi BBTPPI, baik lingkungan internal maupun eksternal, yang menggunakan pendekatan Matrik

Internal-Eksternal (I-E Matrix), diketahui bahwa posisi masing-masing aspek

yang dievaluasi adalah sebagai berikut:

Aspek Layanan dan aspek Keuangan berada di kuadran I serta aspek SDM & Organisasi dan aspek Sarana & Prasarana BBTPPI berada pada kuadran IV. Hal ini berarti bahwa keempat aspek tersebut berada pada daerah strategi pembangunan dan pertumbuhan, maka strategi yang dapat diambil untuk aspek tersebut adalah strategi intensif dan strategi integratif. Strategi intensif dapat dilakukan melalui intensifikasi promosi atau penetrasi pasar untuk setiap jenis layanan jasa teknis dalam rangka mempertahankan pelanggan tetap dan menarik pelanggan baru secara terus menerus serta peningkatan kapasitas sarana dan prasarana BBTPPI dengan melakukan penambahan peralatan modern yang mendukung layanan lebih cepat dan akurat. Strategi integratif dilakukan melalui pelayanan one stop services.

Selain itu untuk menetapkan strategi operasional telah digunakan analisis

TOWS-MATRIX yang dapat mengidentifikasi berbagai strategi operasional dan

Bab VI. Penutup

108

pemilihan dengan cara skoring dan pembobotan atas keterkaitannya dengan Visi, Misi dan Nilai-nilai yang dianut, maka terpilihlah 8 strategi operasional BBTPPI yaitu :

1) Membangun jejaring kerja untuk kerjasama JPT dengan instansi Pemerintah/ Swasta/ Lembaga terkait.

2) Pemanfaatan sarana kerja.

3) Penetrasi dan pengembangan pasar untuk JPT.

4) Memperdalam kemampuan kompetensi inti dan mengembangkan litbang terapan di bidang teknologi produksi bersih dan bioteknologi lingkungan. 5) Investasi peralatan prioritas yang mutakhir.

6) Meningkatkan kemampuan teknis untuk mendukung Kebijakan industri nasional.

7) Pengembangan kemampuan layanan 8) Merencanakan training bagi SDM BBTPPI.

Dalam menyusun Rencana Strategis Binis BBTPPI untuk 5 tahun (2010-2014) telah digunakan matrik keterkaitan yang menghubungkan antara Visi, Misi, Tujuan, Strategi terpilih, serta kebijakan operasional maka dapat diidentifikasi 11 Program Kerja yang kemudian masing-masing program tersebut dirinci dalam beberapa kegiatan yang memungkinkan tujuan BBTPPI dapat tercapai.

Program kerja tersebut terdiri dari : 1) Program Peningkatan JPT.

2) Program Pengembangan Kelembagaan Jasa Layanan Teknis. 3) Peningkatan kerjasama pemanfaatan sarana dan prasarana. 4) Program Pengembangan SDM jasa layanan teknis.

5) Promosi dan riset kepuasan pelanggan. 6) Pengembangan sistem informasi BBTPPI.

7) Program pengembangan sarana dan prasarana jasa Layanan. 8) Program peningkatan kompetensi inti.

Bab VI. Penutup

109

10) Program litbang yang mendukung fokus pengembangan kompetensi inti industri daerah.

11) Program validasi metode uji dan akreditasi perluasan ruang lingkup SNI.

Dari aspek keuangan, proyeksi pendapatan yang berasal dari PNBP akan meningkat sejalan dengan dan dipacu oleh program kerja dan kegiatan yang dilakukan. Rata-rata pertumbuhan PNBP per tahun diharapkan meningkat lebih dari 20 %, sementara itu rata-rata kenaikan belanja diperkirakan akan meningkat 20% per tahun mulai tahun 2010.

Tingginya rata-rata kenaikan belanja ini disebabkan oleh meningkatnya investasi guna meningkatkan dan menjamin pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik, sehingga untuk itu diperlukan penambahan sumber pendapatan yang berasal dari APBN.

Untuk melihat tingkat keberhasilan dari masing-masing program dan kegiatan yang telah dijalankan, maka secara periodik BBTPPI perlu melakukan evaluasi kinerja dengan menggunakan ukuran/indikator kinerja yang ditetapkan yaitu indikator kinerja input khususnya biaya, dan indikator output yaitu satuan hasil yang dicapai setiap kegiatan.

Dengan indikator biaya, akan dapat diketahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan anggaran keuangan yang telah diserap. Sementara pengukuran output akan memperlihatkan tingkat efektivitas dari setiap kegiatan dalam mencapai hasil, termasuk tingkat penerimaan dari masing-masing jasa layanan teknis.

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

110

LAMPIRAN I

HASIL PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

Litbang Tahun 1992 – 2004

1. Penelitian pemanfaatan sulfida dalam buangan industri penyamakan kulit 2. Rancang bangun dan rekayasa prototip alat pengendali buangan gas

industri pembakaran kapur

3. Penelitian pemanfaatan buangan padat sisa pembakaran bogase industri gula untuk bahan bangunan

4. Penelitian pemanfaatan limbah padat industri penyamakan kulit untuk glue 5. Rancang bangun dan rekayasa alat pengolah air limbah industri kecil

pelapisan logam listrik

6. Karakteristik beberapa sludge/lumpur sungai sebagai starter dalam pengolahan air limbah secara anaerobic

7. Pengambilan minyak kedelai pra proses pembuatan tahu dalam rangka mengurangi beban cemaran

8. Proses pengolahan limbah industri kecil soun 9. Konservasi energi pada industri tahu dan susu

10. Prototip alat pengolahan air limbah minyak kelapa industri pedesaan 11. Pemanfaatan limbah padat dari water treatment industri pelapisan logam

untuk bahan bangunan

12. Teknologi pengendalian pencemaran air limbah industri batik di Jawa Tengah

13. Pemanfaatan lumpur dari unit pengolahan limbah cair industri tekstil untuk pembuatan genteng

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

111

14. Pemanfaatan limbah padat industri tahu

15. Pemanfaatan kulit dan hati kapok untuk bahan pembantu dalam industri sabun lunak dan shampo

16. Pemanfaatan limbah padat industri kecap untuk magi cair 17. Pengolah air limbah industri tapioka secara kimia-fisika 18. Rekayasa alat pengolah air limbah laboratorium kimia

19. Pemanfaatan buangan cair industri alkohol sebagai media pembuatan protein sel tunggal

20. Pemanfaatan limbah industri pengolahan kayu sengon untuk pembuatan bahan baku karton

21. Isolasi mikroba dan penerapannya untuk starter dalam pengolahan air limbah industri

22. Pemanfaatan limbah industri jamur untuk kerupuk

23. Pemanfaatan energi dari hasil pengolahan air limbah industri tahu dan tempe

24. Rekayasa alat uji derajat putih dengan tampilan digital

25. Penerapan biokumulator untuk penurunan teksisitas limbah industri lapis listrik

26. Teknologi pengendalian pencemaran air limbah industri rokok 27. Teknologi proses pemisahan Ag dari larutan buangan pencuci film 28. Teknologi proses pengolahan air limbah industri sabun

29. Rekayasa alat pengendali derajat keasaman (pH)

30. Prototip penanganan gas buang dari industri kecil pemanfaatan aki bekas 31. Isolasi mikro organisme jenis unggul sebagai starter dalam pengolahan air

limbah industri

32. Teknologi pengolahan air limbah industri kecil pemindangan/pengasinan ikan

33. Uji coba isolat bakteri untuk pengolahan air limbah industri dalam skala laboratorium

34. Rekayasa alat pengendali suhu

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

112

36. Pembuatan desain percontohan unit pengolah air limbah pada industri pemindangan ikan

37. Disain dan rekayasa prototipe alat pengolah limbah industri dengan cara ion exchanger

38. Rekayasa alat ukur kecepatan aliran zat cair

39. Disain dan rekayasa prototipe alat pengolah lanjut air limbah industri dengan teknologi absorbsi karbon aktif

40. Disain dan rekayasa alat percontohan unit pengolah air limbah industri kecil pencucian jeans

41. pengolah air limbah industri tekstil secara aerobik dengan sistim biological tower

42. Pembuatan alat pengasapan yang dilengkapi dengan penanganan gas buang SO2 pada industri chopstick

43. Disain dan rekayasa prototipe berbagai bak pengendapan untuk meneliti pengaruhnya terhadap effisiensi pengendapan

44. Disain dan rekayasa prototipe alat untuk perbaikan proses elektroplating sentra industri kecil elektroplating di Jawa Tengah

45. Minimisasi limbah industri tekstil cotton finishing dan pengolahan air limbahnya secara biologis anaerob

46. Pengendalian pembentukan bulking sludge pada pengolahan limbah cair aerobic sistim activated sludge

47. Disaian prototipe tungku pembakar batu kapur yang non polutan dengan bahan bakar batu bara

48. Pengembangan peralatan produksi briket arang dari tempurung kelapa di sentra produksi kelapa

49. Pengembangan industri nata de soya yang berwawasan bersih lingkungan dalam rangka diversifikasi usaha pada sentra IKM tahu

50. Pengembangan manfaat sludge lumpur aktif untuk pupuk alami (Biofeertilizer)

51. Pengembangan Peralatan Proses Pembuatan Art Paper Dari Limbah Pertanian

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

113

52. Pemanfaatan dan Penanganan limbah cair Nata De Coco

53. Desain & Rekayasa alat Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit dengan Teknologi Proses Anaerobik

54. Pengembangan Peralatan pengolahan Limbah Cair Industri Kertas dengan Teknologi Proses UASB (Up Flow Anaerobik Sludge Blanket)

55. Disain dan Rekayasa Alat Pengolah limbah Gas Organik di Industri Tepung Ikan dengan menggunakan Teknologi “Biofilter

56. Pengembangan Teknologi Pengendalian Pencemaran air Limbah industri Tekstil Pewarnaan dengan pengolahan bilogis Anaerob UASB dan Aerob 57. Solidifikasi Sludge dari IPAL Untuk Pembuatan Produk Bahan Bangunan

yang bermutu dan aman bagi Kesehatan dan Lingkungan 58. Penerapan Teknologi Flotasi Pada Pengolahan Limbah Cair

59. Pengembangan Teknologi Proses Stabilisasi Limbah Padat Industri MSG Untuk Pupuk Organik

60. Penghilangan Senyawa Sulfida Dari Pasca Olah Limbah Cair Industri Kulit 61. Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Peredam Suara Mesin Generator Set

di Industri

62. Pengembangan Teknologi Reduksi Amoniak Limbah Cair Industri Tekstil 63. Rekayasa Alat Uji Kekeruhan Air

64. Penelitian Pengolahan Limbah Cair Percetakan/Offset

65. Pemanfaatan Gas Buang Hasil Pembakaran Solar (IDO) pada Boiler/Genset untuk Netralisasi PH pada Pengolahan Air Limbah Industri 66. Penelitian Pemanfaatan Kembali Air Limbah Terolah Industri Tekstil

Sebagai Air Baku Proses Tahap I

67. Desain dan Rekayasa alat penangkap gas asap pada proses pickling di UKM pelapisan logam

68. Teknologi Bioremediasi untuk mengolah tanah tercemar organik 69. Post Treatment Anaerobic proses dengan system wetland

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

114

Litbang Tahun 2005

1. Penelitian Pembuatan Starch Paper Kit untuk uji kuantitatif kadar iodium dlm garam tahap II

2. Penelitian Perbaikan proses pembuatan pupuk alam

3. Penelitian Biji buah durian untuk substitusi tepung terigu dalam makanan ringan

4. Penelitian Pengeringan Kayu dg tenaga panas buangan dari AC

5. Penelitian Pemanfaatan limbah padat industri tekstil untuk bahan bangunan dg Thermal Treatment

6. Penelitian Pemanfaatan abu dari tungku pembakaran batu bara untuk bahan bangunan murah dan aman untuk lingkungan

7. Penelitian teknologi pengolahan air limbah IKM tenun pewarnaan

8. Desain dan Engineering Alat Incinerator pengolahan limbah B3 pada industri tekstil dan kulit

9. Pengembangan Alat Uji Kekeruhan air dengan teknologi battere

Litbang Tahun 2006

1. Teknologi Pengolahan Air Limbah Fillet Ikan Scr Anaerobic-Aerobic 2. Upaya Minimisasi & Tek. Pengolahan air limbah Ind.Pati Aren 3. Pemisahan Logam& Minyak pd Air Limbah dg Tek.Elektro Flotasi 4. Teknik Solidifikasi limbah padat B3 sbg Penimbunan Sementara

5. Pengembangan Teknologi Pengolahan limbah cair Detergen Dengan Sistim Aerasi Bertingkat

6. Penelitian Penghilang warna pada limbah cair Industri tekstil pewarnaan dg menggunakan White Root Fungi

7. Pemurnian Senyawa Mg & K hasil Recovery Larutan Bittern 8. Pengeringan Kayu Sistim Dingin

9. Pemanfaatan limb Serbuk Sabut Kelapa sbg Pupuk Organik 10. Purifikasi Cafein dari Limbah Industri The Botol

11. D & E Prototipe Alat Penanganan Gas Buang Sulfida (H2S) 12. D & E alat Pengendali Kekeruhan

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

115

Litbang Tahun 2007

1. Penelitian Energi Loses Pd Operasional Kegiatan Industri dalam rangka Penelitian Efisiensi Produksi

2. Pemanfaatan Korprostanol sebagai Indikator Pencemaran Limbah Domestik

3. Phytoremidiasi Tanah Tercemar oleh air Limbah Industri dalam rangka Rehabilitasi Lahan

4. Penelitian Teknologi Pengolahan air Limbah Industri Cold Storage dan Pengalengan Ikan

5. Pengembangan Teknologi penghilangan Phospat Limbah Cair Sabun Jenis Linear Alkyl Sulfonat

6. Detoxifikasi seny Toxis Pd Limbah Cair Ind Tekst Proses Finishing Lwt Komb Sist Anaerob Digester & SUB

7. Pemanfaatan Limbah Kulit Kayu Pinus sebagai bahan perekat kayu tipe Eksrerior

8. Proporsi Biaya Pengolahan Air Limbah Thd Biaya Kerugian Lingk pd Ind tekstil & Mak Minuman

9. Desain & Rekayasa Pengendali Alat Ukur Kebisingan.

10. Desain & Rekayasa alat Pemurnian Senyawa MG & k Hsl Recovery Lar Bittern Skala Industri.

Litbang Tahun 2008

1. Penelitian Reaktor Fotokatalitik Sistem Lapisan Tipis-Alir Kontinyu untuk Mendegradasi Polutan Organik dalam Air Limbah

2. Penelitian Degradasi Warna Pada Air Limbah Tekstil Pewarnaan Terolah Dengan Teknologi Elektroligis Guna Pemanfaatan Kembali Sebagai Air Proses

3. Penelitian Pengembangan Teknologi Penghilangan warna Pada Air Limbah Industri Tekstil Dengan Teknologi Bio – Membran

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

116

4. Penelitian Substitusi Chromium Hexavaler Dengan Chromium Trivalen Pada Industri Elektroplating Dalam Rangka Penerapan Produksi Bersih dan Pengendalian Limbah B-3

5. Penelitian Peningkatan Efisiensi Energi Pada Operasional Pembangkit Uap Industri PULP dan Kertas.

6. Penelitian Pengembangan Teknologi Reduksi Senyawa Fenol Dalam Air Limbah Industri Kayu Lapis Secara Adsorbsi

7. Penelitian Penyediaan Isolat White Root Fungi Untuk Penurunan Intensitas Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil Pewarnaan

8. Penelitian Pembuatan Soil Semen Dari Endapan Ipal Industri Keramik Untk Meminimalkan Prositas Tanah Di Ladang Garam Dalam angka Peningkatan Produksi Garam Rakyat

9. Pemanfaatan limbah padat industry udang beku menjadi silase bahan pangan

10. Penelitian Pengaruh Suhu Uap pemanasdan Waktu Pemasakan pada Proses Pembuatan Tahu Yang Menggunakan Limbah Cairnya Sebagai Bahan PembangkitUap terhadap Mutu Dan Biaya Produksi

11. Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Yang Mengandung Senyawa Rekalsitran

12. D & E Alat pengendali kecepatan aliran zat cair

Litbang tahun 2009

1. Proses Fotokatalisis Sistem Lapisan Tipis-Alir Kontinyu Menggunakan Sinar Matahari Sebagai Sumber Sinar Ultra Violet

2. Dekolorinasi Pewarna Azo Secara Elektrokimia Dengan Katalis Mineral Mangan

3. Penggunaan Pasir Sebagai Media Pertumbuhan Bakteri Pada Pengolahan Limbah Cair Secara An Aerob

4. Recycling Limbah Padat Industri Peleburan Besi (Iron Slag) Sebagai Bahan Baku Industri Beton Yang Berwawasan Lingkungan

Lampiran I. Hasil Penelitian dan Pengembangan

117

5. Pengolahan lanjut Air Limbah industri kulit untuk dimanfaatkan sebagai air proses

6. Teknologi Pengolahan Limbah Industri Rambut Palsu Secara Kimia-Fisika- Biologi

7. Pengolahan Limbah Padat Sludge Minyak dari Industri Kilang dengan Sistem Penghancuran Thermal

8. Pemanfaatan limbah padat industri kelapa sawit (Solid heavy phase) sebagai sumber lemak pengganti jagung pada pembuatan pakan ternak

9. Modifikasi Membran Poly (Vinyl Alkohol)-Sulfonasi Dengan Ampas Tebu (Bagasse) Untuk Adsorbsi Logam Berat

10. Pembuatan Larutan Induk Minuman Isotonik Dari Pekatan Limbah Cair Ladang Garam. (Bittern) Penelitian lanjutan Th. 2007

Lampiran II. Hasil Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri (RBPI)

118

LAMPIRAN II

HASIL RANCANG BANGUN DAN

Dalam dokumen BBTPPI - Han (Halaman 110-142)

Dokumen terkait