Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PSTA ini
merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Dari hasil
perhitungan kinerja kegiatan PSTA tahun 2015 memperlihatkan capaian
Pengukuran kinerja kegiatan PSTA yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2015,
diperoleh nilai rata-rata 131%, dari 100% capaian indikator Jumlah Informasi
Sains Atmosfer Yang Dimanfaatkan, 80% publikasi nasional/internasional
terakreditasi dan 217 % dari jumlah pengguna model/modul/prototipe, data dan
informasi, serta 128% dari capaian indikator jumlah bimbingan dan pelayanan
teknis dibidang sains atmosfer kepada pengguna. Selain keberhasilan
melaksanakan penetapan kinerja tahun 2015, PSTA juga memperoleh
keberhasilan lainnya, yaitu ditandatanganinya kerjasama denga pemerintah DIY
terkait pembuatan DSS untuk keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi
perikanan tangkap dan ditetapkannya PSTA sebagai pusat unggulan iptek yang
dibina. Sementara nilai daya serap penggunaan dana/anggaran DIPA 2015
mencapai 93,12% atau sebesar Rp. 21.392.502.077,- (Dua puluh satu milyar tiga
ratus sembilan puluh dua juta lima ratus dua ribu tujuh puluh tujuh rupiah) dari
nilai pagu Rp. 22.973.782.000,- (Dua puluh dua milyar sembilan ratus tujuh puluh
tiga juta tujuh ratus delapan puluh dua ribu rupiah) setelah mengalami revisi dari
pagu awal sebesar Rp. 24.450.757.000,- (Dua puluh empat millyar empat ratus
lima puluhjuta tujuh ratus lima puluh tujuh ribu rupiah).
DAFTAR LAMPIRAN
NO
LAMPIRAN
JUDUL LAMPIRAN
1.
Lampiran 1
Rencana Kinerja Tahununan PSTA TA.2015
2.
Lampiran 2
Penetapan Kinerja PSTA TA. 2015
3.
Lampiran 3
Pengukuran Kinerja Tahun 2015
3.
Lampiran 4
Capaian Target Pembangunan Jangka Menegah 2015-2019
Tahun 2015
Capaian Target Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019,
Tahun 2015
Sejalan dengan penggambaran pencapaian kinerja Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer tahun 2015 terhadap target PK yang ditetapkan,
evaluasi pencapaian kinerja terhadap target Renstra dan RPJMN 2015-
2019 juga begitu penting untuk mengetahui seberapa besar pencapaian
yang telah dilakukan. Berikut ini dijelaskan capaian kinerja Pusat Sains
dan Teknologi Atmosfer dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015
dibandingkan dengan target RPJMN. Adapun mandat LAPAN dalam
pelaksanaan RPJMN yang harus dipenuhi oleh Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer adalah menjadi pusat unggulan di bidang Sains dan Teknologi
Atmosfer.
1.
Untuk customer perspektif: Dihasilkannya publikasi nasional
terakreditasi, publikasi internasional dan HKI di bidang sains
atmosfer.
Pada tahun 2015, merupakan tahun penting bagi Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer dalam proses menuju Pusat Unggulan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi – Ristek Dikti. Karena pada akhir tahun
2015, Ristek Dikti menyatakan akan membina Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer menjadi Pusat Unggulan Iptek di bidang
Pemodelan Atmosfer. Pembinaan ditandai dengan kesepakatan
bersama atas Masterplan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek
Pemodelan Atmosfer Indonesia. Menjadi pusat unggulan ynag
dibina adalah proses berkesinambungan dari tahun-tahun
sebelumnya terlebih sejak tahun 2010 Pusat Pemanfaatan Sains
Atmosfer dan Iklim (nama sebelum PSTA) memiliki visi menjadi
pusat unggulan terus bergulir yang didukung oleh seluruh
fungsional dan struktural di PSTA dan LAPAN secara keseluruhan.
Dan Konsistensi program untuk menuju pusat unggulan akan terus
digulirkan agar pada tahun 2019 akhir RPJMN, PSTA menjadi pusat
unggulan sain atmosfer.
2.
Untuk customer perspektif: Layanan Data dan Informasi Sains
Atmosfer yang prima.
Pada tahun 2015, LAPAN telah mendatangani kesepakatan dengan
Pemerinfah Daerah DIY untuk mengembang Sistem Pendukung
Keputusan/Decission Support System (DSS) Maritim untuk
keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi perikanan. DSS
maritim adalah produk hasil litbang untuk meningkatkan
akuntabilitas hasil penelitian melalui penyediaan informasi
pengamatan berbasis satelit, radar, sensor daratan dan sensor
lautan secara near real time serta prediksi kondisi atmosfer dan
lautan di wilayah perairan selatan Yogyakarta berbasis model
atmosfer/laut sebagai dasar pengambilan keputusan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan DIY untuk mendukung keselamatan
pelayaran dan peningkatan produksi perikanan tangkap. Pada
tahun 2015 juga, telah dilakukan disain kebutuhan pengguna DSS.
Selanjutnya tahun 2016 adalah pembangunan DSS dan penyerahan
produk DSS kepada pengguna. Tahun 2017 adalah implementasi
dan evaluasi DSS maritim.
Strategy Map
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer 2015-109
Gambar di Bawah ini, memperlihatkan peta strategis dari PSTA yang
dituangkan dalam empat perspektif Balance Score Card (BSC), yaitu
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learn and growth perspective),
perspektif proses internal (internal process perspective), perspektif
pelanggan (customer perspective), dan perspektif pemangku kepentingan
(stakeholder perspective). Peta strategis PSTA merupakan turunan
(cascading) dari peta strategis LAPAN dan menunjukkan hubungan sebab-
akibat dari sasaran-sasaran strategis PSTA dalam empat perspektif BSC.
Dari perspektif stakeholder, yang menjadi sasaran strategis PSTA adalah
penguasaan iptek di bidang sains atmosfer yang maju (SS1).
PSTA memiliki dua customer utama, yaitu 1) masyarakat ilmiah, dan 2)
pemerintah, pengguna, dan masyarakat umum. Ekspektasi pengguna
terhadap PSTA, dituangkan menjadi sasaran strategis dalam customer
perspective. Untuk memenuhi ekspektasi customer kelompok masyarakat
ilmiah, sasaran strategis yang dirumuskan adalah dihasilkannya publikasi
nasional terakreditasi, publikasi internasional, dan HKI di bidang sains
atmosfer (SS3). Adapun untuk memenuhi ekspektasi customer kelompok
pemerintah, pengguna, dan masyarakat umum, sasaran strategis yang
dirumuskan adalah layanan data dan informasi sains atmosfer yang prima
(SS2).
Hal yang harus dilakukan dalam mencapai sasaran strategis dalam customer
dan stakeholder perspective, dituangkan dalam 4 (empat) sasaran strategis
pada internal process perspective, yaitu 1) meningkatnya kapasitas iptek di
bidang sains atmosfer (SS4), 2) tersedianya DSS yang operasional di bidang
sains atmosfer untuk mitigasi bencana dan perubahan iklim (SS5), 3)
tersedianya pedoman dan standar pengolahan data serta pengelolaan data
dan informasi sains atmosfer (SS6), dan 4) terlaksananya pelayanan teknis
yang efektif di bidang sains atmosfer (SS7). Semua itu dilandasi pada
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan melalui terwujudnya reformasi
birokrasi di lingkungan PSTA.
Dalam dokumen
Center of Atmospheric Science and Technology's Performance Accountability Reports Year 2015
(Halaman 91-103)