• Tidak ada hasil yang ditemukan

Center of Atmospheric Science and Technology's Performance Accountability Reports Year 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Center of Atmospheric Science and Technology's Performance Accountability Reports Year 2015"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA

TAHUN ANGGARAN 2015

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

JL. DR. DJUNDJUNAN 133 BANDUNG

http://psta.sains.lapan.go.id

Perbandingan data Transportable

X-Band Weather Radar dengan SPHS

Hasil observasi SPHS

(2)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER

TAHUN ANGGARAN 2015

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER

DEPUTI BIDANG SAINS, PENGKAJIAN DAN INFORMASI KEDIRGANTARAAN

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

Jl. Dr. Djundjunan 133, Bandung 40173, Tilp (022) 6037445, Fax (022) 6037443

(3)
(4)

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer

LAPAN tahun anggran 2015 dapat terselesaikan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan

pertanggungjawaban Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer-LAPAN dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

tahun 2015 ini disusun sebagai laporan kinerja atas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi berdasarkan atas : (1) Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan

dan Antariksa Nasional nomor : KEP/116/IX/2002 tentang uraian tugas di

Lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan yang terakhir

diperbaiki kembali dengan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, Pasal 73,

(2) Renstra Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional 2015

2019, (3) Renstra Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer-LAPAN 2015

2019, dan (4) Rencana kerja tahunan

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2015. (5) DIPA Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer tahun 2015.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah juga merupakan

suatu media yang dapat

digunakan sebagai sarana

komunikasi

pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah, yang

dalam hal ini adalah Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

Lembaga

(5)
(6)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada pada pertemuan

dua samudera dan dua benua serta hutan tropis yang luas, menjadikan

dinamika atmosfer di atas wilayah Indonesia merupakan wilayah energi

tinggi, turbulen, disipatif, non-adiabatik dan non-linear sehingga lebih sulit

untuk diprediksi dibandingkan dengan wilayah di lintang tinggi. Wilayah ini

menjadi penting karena merupakan penggerak sirkulasi atmosfer global dan

sumber ketidakpastian serta wilayah kunci perubahan iklim global. Isu

Perubahan iklim merupakan salah satu isu strategis yang perlu mendapat

perhatian khusus disamping peningkatan pemahaman mekanisme dinamika

atmosfer Indonesia sendiri.

(7)

sangat dibutuhkan penelitian dan pengembangan teknologi atmosfer seperti

(i) sistem pengamatan atmosfer berbasis satelit, radar dan insitu;

(ii)pengembangan sensor CO2, payload roket sonda, sensor satelit,

mini-lidar; (iii) pengembangan database atmosfer Indonesia; dan (iv)

pengembangan sistem peringatan dini berbasis satelit. Pusat Sains dan

Teknologi Amosfer mempunyai VISI menjadi

“ Pusat Keunggulan Sains

Atmosfer”

. dengan tujuan :

Terwujudnya pengelolaan kegiatan

penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi

atmosfer yang optimal dan Terwujudnya layanan prima di bidang

sains dan teknologi atmosfer

.

(8)

Program Kegiatan Sasaran Kinerja Indikator Kinerja

Pengembangan Teknologi Penerbangan dan

Atmosfer

(LAPAN)

Pengembangan Sains Atmosfer

(PSTA)

Peningkatan

kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang sains dan teknologi atmosfer

Jumlah informasi sains atmosfer yang dihasilkan

Peningkatan kemampuan litbang sains dan teknologi atmosfer

Jumlah HKI dan publikasi ilmiah serta prototipe, model,dan modul dibidang sains dan teknologi atmosfer :

 Jumlah usulan HAKI: Paten & Hak cipta

 Jumlah Publikasi Internasional dan Nasional Terkreditasi

 Jumlah pengguna Model/Modul /Prototipe serta data dan informasi

Peningkatan

pelaksanaan kerjasama teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer

(9)

masih ada beberapa kendala yang dihadapi, yaitu belum optimumnya para

peneliti didalam menerbitkan hasil-hasil karya penelitiannya pada jurnal

internasional/nasional.

Dari hasil kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2015

memperlihatkan capaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer yang

didasarkan pada Penetapan Kinerja 2015, diperoleh nilai rata-rata 131%, dari

100% capaian indikator Jumlah informasi sains atmosfer yang dimanfaatkan,

80% publikasi nasional/internasional terakreditasi dan 217 % dari jumlah

pengguna model/modul/prototipe, data dan informasi, serta 128% dari

capaian indikator jumlah bimbingan dan pelayanan teknis dibidang sains

atmosfer kepada pengguna. Sementara nilai daya serap penggunaan

dana/anggaran DIPA 2015 mencapai 93,12% atau Rp. 21.392.502.077,-

(Dua puluh satu milyar tiga ratus sembilan puluh dua juta lima ratus dua ribu

tujuh puluh tujuh rupiah) dari nilai pagu Rp. 22.973.782.000,- (Dua puluh

dua milyar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh dua

ribu rupiah) setelah mengalami revisi dari pagu awal sebesar Rp.

24.450.757.000,- (Dua puluh empat millyar empat ratus lima puluh juta tujuh

ratus lima puluh tujuh ribu rupiah).

(10)

Tabel Pengukuran Kinerja

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Tahun Anggaran 2015

Indikator Kinerja

Satuan Target 2015

Capaian 2015

Capaian

(%) Ket

Jumlah Informasi Sains Atmosfer yang Dimanfaatkan

Modul/Doktek

22 22 100

Jumlah HKI dan publikasi ilmiah serta prototipe, model,dan modul dibidang sains dan teknologi atmosfer :

 Jumlah usulan HAKI: Paten & Hak cipta

 Jumlah Publikasi

Internasional dan Nasional Terkreditasi

 Jumlah pengguna

Model/Modul /Prototipe serta data dan informasi

Dokumen

Makalah

Instansi Pengguna

0

10

6

0

8

13

0

80

217

Jumblah Bimbingan dan

Pelayanan Teknis di Bidang Sains Atmosfer Kepada Pengguna

Instansi 81 104 128

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar . . .

i

Ringkasan Eksekutif . . . iii

Daftar Isi . . . vii

BAB I : PENDAHULUAN . . . 1

1.1. Latar Belakang . . . 1

1.1.1

Tugas Pokok dan Fungsi. . .

1

1.1.2 Struktur Organisasi. . .

2

1.2. Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama

3

1.3. Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Fasilitas . . . 5

1.3.1

Sumber Daya Manusia (SDM). . .

5

1.3.2 Sarana Prasarana dan Fasilitas. . . . . .

6

BAB II : RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DAN PERJANJIAN

KINERJA TAHUN 2015 . . .

11

2.1. Rencana Strategis 2015-2019. . .

12

2.1.1. Visi dan Misi. . . 12

2.1.2. Tujuan dan Sasaran Strategis. . . 14

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 . . . 15

2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2015. .. . . 17

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA . . .

18

3.1. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015 . . . 18

3.2. Perbandingan Realisasi IKU Terhadap Tahun

Sebelumnya . . . . . .

74

3.3. Capaian Lain di Luar IKU . . . . . .

75

3.4. Akuntabilitas Keuangan. . . 77

BAB IV : PENUTUP . . . .. . . .. . .

80

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA)

tahun 2015 ini disusun sebagai laporan kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi berdasarkan atas : (1) Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional (LAPAN) nomor : KEP/116/IX/2002 tentang uraian tugas di

Lingkungan LAPAN, dan yang terakhir diperbaiki kembali dengan Peraturan Kepala

(Perka) LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN

Pasal 73; (2) Rencana Strategis (Renstra) LAPAN 2015

2019; (3) Renstra

PSTA-LAPAN 2015

2019; (4) Rencana kerja tahunan PSTA tahun 2015; dan (5) DIPA

PSTA tahun 2015. Tahun 2015 merupakan tahun awal dimulainya pelaksanaan

Renstra PSTA 2015-2019 yang merujuk pada Renstra LAPAN 2015

2019.

Guna mengukur pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran PSTA, telah pula

dibuat Indikator Kinerja Utama (IKU) baik IKU di tingkat LAPAN, Deputi Bidang

Sains Antariksa dan Atmosfer, serta IKU di tingkat teknis atau Satker PSTA.

1.1.1

Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Perka LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja LAPAN Pasal 73, PSTA mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta penyelenggaraan

keantariksaan di bidang sains dan teknologi atmosfer. Dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, PSTA menyelenggarakan

fungsi:

a.

penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang sains dan

teknologi atmosfer;

(13)

Menurut Pasal 75, PSTA terdiri atas:

a.

Bagian Administrasi;

b.

Bidang Program dan Fasilitas;

c.

Bidang Diseminasi; dan

d.

Kelompok Jabatan Fungsional.

1.1.2

Struktur Organisasi

PSTA adalah unsur pelaksana dari sebagian tugas dan fungsi Deputi

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer. PSTA meyelenggarakan fungsi

penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi atmosfer serta

pemanfaatannya.

Menurut Perka LAPAN Pasal 75, PSTA terdiri atas Bagian Administrasi,

Bidang Program dan Fasilitas, Bidang Diseminasi, dan Kelompok Jabatan

Fungsional seperti yang tercantum pada bagan struktur organisasi PSTA

dalam Gambar 1.1.

c.

penelitian, pengembangan, dan perekayasaan serta pemanfaatan sains dan

teknologi atmosfer;

d.

pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan

pemanfaatan di bidang sains dan teknologi atmosfer;

e.

pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan,

perekayasaan, dan pemanfaatan di bidang sains dan teknologi atmosfer;

f.

pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian,

pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan sains dan teknologi

atmosfer;

g.

pelaksanaan kerja sama teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer; dan

h.

pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara,

(14)

Gambar 1.1

Bagan Struktur Organisasi PSTA-LAPAN.

1.2

ASPEK STRATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA

Indonesia dikenal sebagai wilayah yang ekstrim secara geologis karena

berada di wilayah pertemuan lempeng dunia, sehingga sangat rentan terhadap

kejadian bencana geologis seperti gempa bumi, tsunami dan gunung meletus.

Namun yang masih kurang dikenal adalah bahwa wilayah Indonesia juga

merupakan wilayah yang ekstrim secara hidro-meteorologis karena merupakan

wilayah dengan banyak uap air dan hujan yang merupakan penggerak dari

sirkulasi atmosfer. Kejadian ekstrim dapat terjadi karena pada dasarnya atmosfer

merupakan sebuah sistem kompleks yang digerakan secara perlahan oleh energi

dari matahari, sehingga memperlihatkan perilaku kekritisan yang diatur-sendiri

(Self-Organized Criticallity/SOC) di mana pada waktu-waktu tertentu terjadi

pengumpulan energi yang cukup besar dan dilepaskan sebagai kejadian ekstrim.

Selain itu, wilayah Indonesia banyak dipengaruhi oleh gelombang-gelombang

atmosfer yang pada waktu-waktu tertentu dapat saling menguatkan atau

melemahkan sehingga menimbulkan kejadian-kejadian ekstrim. Bencana

hidro-meteorologis yang banyak terjadi di Indonesia antara lain terkait dengan kondisi

hujan ekstrim seperti banjir, longsor, puting beliung dan juga kekeringan. Data

dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa

(15)

yang bersifat hidro-meteorologis, walaupun jumlah korban yang paling banyak

umumnya diakibatkan oleh bencana geologis. Kejadian bencana ini tentunya dapat

menimbulkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat, pemerintahan dan dunia

usaha, kerusakan infrastruktur dan kerugian harta benda, bahkan korban cedera

dan hilangnya jiwa manusia. Adalah bagian dari tugas pemerintah pusat maupun

daerah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari resiko bencana.

Pengetahuan mengenai atmosfer dapat berkontribusi untuk memahami dan

memprediksi kejadian ekstrim dalam rangka mengurangi resiko bencana.

Informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai kondisi atmosfer serta

prediksi danproyeksinya sangat dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan

manajemen dan kebijakan untuk meningkatkan kinerja di berbagai sektor

pembangunan seperti pertanian, perhubungan, energi, lingkungan hidup, sumber

daya air, kesehatan dan penanggulangan bencana. Peningkatan jumlah penduduk

Indonesia dalam 25 tahun ke depan berpotensi untuk menimbulkan berbagai

tantangan yang berkaitan antara lain dengan krisis pangan, krisis air, krisis energi,

perubahan iklim, bencana, kerusakan lingkungan, penyakit, konflik/perang dan

sebagainya. Masalah perubahan iklim global dipandang sebagai tantangan

terbesar bagi umat manusia di bumi pada saat ini dan di masa yang akan datang.

Pengetahuan mengenai atmosfer dan bumi tempat kita hidup dapat berkontribusi

terhadap solusi dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Pengetahuan

dan informasi mengenai atmosfer sangat dibutuhkan dalam pengembangan

teknologi pertanian presisi dan pertanian cerdas-iklim; pengelolaan sumber daya

air; pengelolaan sumber daya energi terbarukan seperti energi hidro, matahari,

angin dan gelombang; proyeksi, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;

pengelolaan resiko bencana dan peringatan dini; pengelolaan lingkungan;

peringatan dini epidemi penyakit; serta pertahanan dan keamanan. Tantangan

tersebut merupakan tantangan nasional yang harus dijawab melalui

(16)

1.3

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN FASILITAS

1.3.1

Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM yang ada di PSTA pada tahun 2015 berjumlah 82 orang.

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikannya seperti yang terlihat

dalam Gambar 1.2 adalah S3 sebanyak 6 orang (7,32%), S2 sebanyak 30

orang (36,59%), S1 sebanyak 26 orang (31,71%), Diploma III sebanyak 2

orang (2,44%), SLTA sebanyak 16 orang (19,51%), SLTP sebanyak 2 orang

(2,44%).

Gambar 1.2

Komposisi SDM PSTA berdasarkan tingkat pendidikannya.

Terkait dengan komposisi pegawai PSTA LAPAN berdasarkan jabatan

fungsionalnya terdiri dari Jabatan Fungsional Khusus (JFK) sebanyak 64 orang

(78,05 %) dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) sebanyak 18 orang (21,95%).

Sesuai dengan kegiatan utama LAPAN sebagai lembaga penelitian dan

pengembangan (litbangyasa), komposisi JFK di PSTA adalah peneliti sebanyak

39 orang (60,94%), perekayasa sebanyak 8 orang (12,50%), teknisi litkayasa

sebanyak 5 orang (7,81%), pranata komputer sebanyak 1 orang (1,56%),

pranata humas sebanyak 3 orang (4,69%), arsiparis sebanyak 7 orang

(10,94%), dan analisis kepegawaian sebanyak 1 orang (1,56%).

7,32%

36,59%

31,71% 2,44%

19,51% 2,44%

Komposisi SDM PSTA LAPAN

Berdasarkan Pendidikan

(17)

(a)

(b)

Gambar 1.3

Komposisi SDM PSTA berdasarkan (a) Jabatan Fungsional dan

(b) berdasarkan Jabatan Fungsional Khusus.

1.3.2

Sarana Prasarana dan Fasilitas

Kelancaran pelaksanaan kegiatan litbangyasa di PSTA juga tidak

terlepas dari dukungan sarana prasarana dan fasilitas pendukung yang

tersedia. Beberapa sarana prasarana serta fasilitas pendukung yang tersedia di

PSTA antara lain adalah sebagai berikut:

1.

Prasarana bangunan mencakup lahan dan bangunan gedung yang

meliputi ruang kerja, ruang laboratorium, ruang diseminasi, prasarana

olahraga. Prasarana umum meliputi air, listrik, jaringan telekomunikasi,

internet, sarana ibadah, parkir kendaraan, dan taman. Prasarana ini

berlokasi di Jl. Dr. Djundjunan No. 133 Bandung.

Gambar 1.4

Kantor PSTA Jl. Dr. Djundjunan No. 133 Bandung

78,05% 21,95%

Komposisi SDM PSTA LAPAN Berdasarkan Jabatan Fungsional

JFK

JFU

60,94% 12,50%

7,81% 1,56%4,69%

10,94% 1,56%

Komposisi SDM PSTA LAPAN Berdasarkan Jabatan Fungsional Khusus

Peneliti

Perekayasa

Teknisi Litkayasa

(18)

2.

Sistem Komputasi Kinerja Tinggi (High Performance Computing - HPC)

yang terdiri dari 1.264 core processor, Disk Array 270 TB, 1 Master dan

23 Node Server. HPC digunakan sebagai sarana menjalankan model

atmosfer resolusi tinggi seperti CCAM, COSMO, WRF, DARLAM dan

model atmosfer global.

Gambar 1.5

Sistem Komputasi Kinerja Tinggi,

K

omputasi P

re

dik

s

i

N

umerik

A

tmosfer (

KRESNA

).

3.

Model Atmosfer

Weather Research and Forecasting (WRF).

The Consortium for Small-scale Modeling (COSMO).

Conformal-Cubic Atmospheric Model (CCAM).

Division Atmospheric Research Limited Area Model (DARLAM).

General Circulation Model (GCM)

FLEXPART.

The Air Pollution Model (TAPM).

Taiwan Air Quality Model (TAQM).

SimCLIM.

(19)

Atomic Absorption Spectrometer (AAS).

Automatic Rain Sampler (ARS).

Active dan Passive Sampler.

Rain Gauge.

High Volume Sampler (HVS).

(a)

(b)

Gambar 1.6

(a) Air Quality Monitoring System (b) Ion Cromatography.

5.

Basis data atmosfer

Server Data Base.

Storage.

Relational Database Management System (RDBMS) Oracle.

(20)

6.

Instrumen pengamatan atmosfer

Brewer Spectrophotometer

Ozone Monitor DASIBI

Automatic Weather Station (AWS)

Air Quality Monitoring System (AQMS)

Light Detecting and Ranging (LIDAR)

Sunshine Duration Meter MS-093GP

Pyranometer pengukur radiasi uv-A, uv-B, dan radiasi global

Sunphotometer

Air Pollution Portable Monitoring System

Transportable X-Band Radar

Multifunctional Transport Satellites (MTSAT) receiver

7.

Perangkat Lunak :

ENVI dan IDL

Matlab

Fortran Compiler

Arc Gis

Arc View

PCI Geomatika

Visual Studio

RAOB

8.

Stasiun Pengamatan Atmosfer Agam, Sumatera Barat dengan fasilitas

pengamatan atmosfer bekerjasama dengan Kyoto University:

Equatorial Atmospheric Radar (EAR)

Radiometer

X Band Radar

Ceilometer

Disdrometer

LIDAR

(21)

Micro Rain Radar

Optical Rain Gauge

Automatic Weather Station (AWS)

CO2

Gambar 1.8

Equatorial Atmospheric Radar di Balai Pengamatan

Dirgantara Agam, Sumatera Barat

9.

Balai Pengamatan Dirgantara Pasuruan, Sumedang, Pontianak, Biak,

Pare-pare, Garut, Agam, melakukan pengamatan atmosfer:

Automatic Weather Station

CO2

(22)

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, rencana strategis

merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja. Perencanaan

strategis instansi pemerintah memerlukan integrasi antara kepakaran sumber

daya manusia, sumber daya peralatan dan sumber daya keuangan (dana), agar

mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis nasional maupun

global.

Rencana strategis PSTA Tahun 2015-2019 merujuk kepada Renstra LAPAN

Tahun 2015-2019. Renstra PSTA 2015-2019 merupakan perangkat untuk

mencapai harmonisasi pencapaian pembangunan program penelitian yang

menyeluruh, terpadu, efisien dan sinergi dengan prioritas pembangunan

dirgantara lainnya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional

(RPJMN) 2015-2019 dan Renstra LAPAN sehingga dapat memberikan

kontribusi pencapaian tujuan pembangunan nasional. Renstra PSTA digunakan

sebagai arahan kebijakan dan strategi program PSTA serta untuk memberikan

pemahaman yang sama tentang tantangan dan komitmen PSTA dalam

mengembangkan dan meningkatkan pelayanan bagi para pengguna serta

memenuhi tuntutan pengguna pada khususnya dan pembangunan nasional pada

umumnya.

Renstra PSTA 2015-2019 telah dibangun dengan mempertimbangkan

berbagai masukan sebagaimana digambarkan dalam Gambar 2.1.

BAB II

RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DAN

(23)

Gambar 2.1

Kerangka Penyusunan Renstra PSTA 2015-2019.

Agar instansi pemerintah tetap mampu eksis dan unggul serta

berkompetensi tinggi dalam tupoksinya dalam menghadapi kondisi yang semakin

ketat dalam lingkungan yang berubah secara cepat, maka instansi pemerintah

harus terus menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan, yang disusun

dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan. Pada tahapan awal yang

harus dilakukan adalah penyusunan visi dan misi instansi atau satuan kerja, dalam

hal ini PSTA.

2.1.

RENCANA STRATEGIS 2015-2019:

2.1.1 Visi dan Misi

Untuk mewujudkan visi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer menjadi

kenyataan, maka diperlukan MISI dalam pelaksanaannya, yaitu :

“MENJADI

PUSAT UNGGULAN

SAINS ATMOSFER”

MISI

ini secara harafiah ditujukan agar PSTA dapat menjadi pusat yang

unggul dalam bidang sains dan

teknologi sistem pemantau atmosfer

berbasis satelit dan terrestrial serta

(24)

Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah

kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam

mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. PSTA mempunyai VISI

kedepan 2015-2019 adalah :

2.1.2 Nilai-nilai Organisasi PSTA

Nilai-Nilai Organisasi PSTA :

Nilai-nilai organisasi PSTA (core values) ini dicanangkan untuk membawa

dan mengajak seluruh komponen sumber daya manusia di PSTA agar

melaksanakan dan mentaati nilai-nilai ini, sehingga menciptakan suasana

kerja yang kondusif menuju sistem tatakelola kepemerintahan yang baik dan

berkinerja tinggi, yaitu :

Pembelajar

Rasional

Konsisten

Akuntabel

Berorientasi Kepada Layanan Publik

1.

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dan

organisasi di bidang sains dan teknologi atmosfer.

2.

Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan di bidang

sains dan teknologi atmosfer

(25)

2.1.3

Tujuan dan Sasaran Strategis:

Tujuan Strategis

Sasaran Strategis :

Sasaran strategis PSTA selama 5 tahun (2015-2019) yang merupakan

penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan, yaitu sesuatu yang akan dicapai

atau dihasilkan oleh PSTA dalam jangka waktu tahunan, mulai 2015 sampai

dengan 2019. Penetapan sasaran strategis ini diperlukan guna memberikan

fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam

kegiatan, atau operasional organisasi tiap-tiap tahun.

Adapun sasaran stategis PSTA adalah sebagai berikut :

1.

Penguasaan iptek di bidang sains atmosfer yang maju

2.

Layanan data dan informasi sains atmosfer yang prima

3.

Dihasilkannya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional,

dan HKI di bidang sains atmosfer

4.

Meningkatnya kapasitas iptek di bidang sains atmosfer

5.

Tersedianya DSS yang operasional di bidang sains atmosfer untuk

mitigasi bencana dan perubahan iklim

6.

Tersedianya pedoman dan standard pengolahan data serta

pengelolaan data dan informasi sains atmosfer

7.

Terlaksananya pelayanan teknis yang efektif di bidang sains atmosfer

8.

Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan PSTA

Tujuan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

:

1.

Terwujudnya pengelolaan kegiatan penelitian dan

pengembangan di bidang sains dan teknologi atmosfer yang

optimal.

(26)

2.2

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2015

Cara pencapaian tujuan dan sasaran sebagaimana telah dicanangkan dalam

perencanaan strategis di PSTA-LAPAN, maka telah disusun Rencana Kinerja Tahun

2015. Rangkaian kegiatan dan sasaran serta indikator kinerja dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) PSTA 2015

SARAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA

TARGET

2015

Peningkatan kemampuan dalam pemberian

bimbingan dan pembinaan di bidang sains dan

teknologi atmosfer

Jumlah informasi sains atmosfer yang dimanfaatkan

22

Peningkatan Kemampuan litbang sains dan teknologi atmosfer

Jumlah HKI dan publikasi ilmiah serta prototipe, model dan modul di bidang sains dan teknologi atmosfer :

 Jumlah usulan HKI (Paten & Hak Cipta)

 Jumlah Publikasi Internasional dan Nasional Terakreditasi

 Jumlah pengguna Model/Modul/Prototipe serta data dan informasi

16

Peningkatan pelaksanaan kerjasama teknis di bidang sains dan teknologi

atmosfer

Jumlah bimbingan dan pelayanan teknis di bidang sains atmosfer kepada pengguna

81

Guna pencapaian sasaran startegis, yaitu penguasaan iptek di bidang sains

atmosfer yang majumaka telah disusun kegiatan penelitian, sosialisasi, diseminasi

dan kegiatan seminar serta layanan yang dilakukan oleh seluruh komponen SDM

di PSTA, yaitu Bidang Pemodelan Atmosfer, Bidang Komposisi Atmosfer serta

Bidang Teknologi Atmosfer dan Sub Bagian Tata Usaha.

Kegiatan dan sub kegiatan yang dilakukan meliputi :

1.

Sub-Kegiatan informasi sains atmosfer yang dimanfaatkan, akan

menghasilkan 22 modul/doktek melalui :

(27)

Sistem Muatan Sensor Atmosfer untuk UAV

Pengembangan Decision Support System (DSS)

2.

Sub-kegiatan HKI yang Diusulkan dan Maklah Ilmiah Sains Atmosfer

yang Terpublikasi, akan menghasilkan 16 yang tersusun atas 10 judul

makalah dan 6 instansi pengguna melalui :

Seminar Sains dan Teknologi Atmosfer

Seminar Dalam Negeri

Seminar Luar Negeri /Konferensi Internasional

Forum Ilmiah Sains dan Teknologi Atmosfer (FGD)

Pembuatan Buku Sains dan Teknologi Atmosfer

Sosialisasi/Diseminasi Hasil Litbang PSTA

3.

Sub-kegiatan Pembinaan dan Layanan Teknis di Bidang Sains

Atmosfer, akan menghasilkan 81 instansi melalui :

Bimbingan Teknis Sains dan Teknologi Atmosfer

Koordinasi Antar Satker/Deputi/Instansi/Awal Musim/Perencanaan

Kompetisi Muatan Balon Sonde untuk Mahasiswa

Layanan Kunjungan Tamu dan Informasi Online Website

Campaign Pemantauan Atmosfer

4.

Sub-Kegiatan Layanan Perkantoran

Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

5.

Sub Kegiatan Pengolah Data dan Komunikasi

Peralatan Penelitian, Pemodelan Atmosfer

Peralatan Penelitian Komposisi Atmosfer

Peralatan Penelitian Teknologi Atmosfer

(28)

2.3

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015:

Target kinerja PSTA tahun 2015 ditunjukan pada Tabel 2.2, seluruh

kegiatan dilaksanakan dengan anggaran semula sebesar Rp.24.450.757.000

setelah mengalami revisi penghematan menjadi Rp.22.973.782.000.

Tabel 2.2

Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2015

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET PROGRAM/KE

GIATAN

ANGGARAN

(

Rp.

)

Peningkatan kemampuan dalam pemberian

bimbingan dan

pembinaan di

bidang sains dan teknologi atmosfer

Jumlah Informasi Sains

Atmosfer

Yang

Dimanfaatkan

22

Program :

litbang sains dan

teknologi

atmosfer

Jumlah HKI dan publikasi

ilmiah serta prototipe,

model,dan

moduldibidang sains dan

teknologi atmosfer :

Jumlah usulan

HAKI: Paten & Hak

cipta

Jumlah Publikasi

Internasional dan

Nasional Terkreditasi

Jumlah

pengguna

Model/Modul

/Prototipe serta data

dan informasi

di bidang sains

dan teknologi

atmosfer

Jumlah Bimbingan dan

Pelayanan Teknis di

Bidang Sains Atmosfer

Kepada Pengguna

(29)

3.1.

ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Guna penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program,

kegiatan/sub kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

dalam rangka mewujudkan misi dan visi, maka dilakukan penilaian pengukuran

kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana Penetapan Kinerja 2015. Secara

umum, Kinerja PSTA Tahun Anggaran 2015 dapat dikatakan berhasil dengan nilai

indikator kinerja rata-rata secara keseluruhan sebesar 131%. Berdasarkan target

tahun 2015, hampir semua indikator kinerja tercapai dan bahkan ada yang

capaiannya lebih dari 200% meskipun ada juga indikator kinerja yang sedikit

kurang tercapai seperti yang terlihat dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Pengukuran Kinerja PSTA Tahun Anggaran 2015

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian 2015

Capaian

(%) Ket

Jumlah Informasi Sains Atmosfer

Yang Dimanfaatkan Modul/Doktek 22 22 100

Jumlah HKI dan publikasi ilmiah serta prototipe, model,dan moduldibidang sains dan teknologi atmosfer :

 Jumlah usulan HAKI: Paten & Hak cipta

 Jumlah Publikasi

Internasional dan Nasional Terkreditasi

 Jumlah pengguna

Model/Modul /Prototipe serta data dan informasi

Jumlah Bimbingan dan

Pelayanan Teknis di Bidang Sains Atmosfer Kepada Pengguna

Instansi 81 104 128

Rata-rata

131

BAB III

(30)

Kegiatan tahun 2015 yang dilaksanakan secara optimal oleh pegawai PSTA

baik itu peneliti, perekayasa, dan teknisi yang dikoordinir melalui Bidang

Pemodelan Atmosfer, Komposisi Atmosfer, dan Teknologi Atmosfer serta dibantu

secara administratif oleh Bagian Tata Usaha telah berhasil melaksanakan capaian

dari target kinerja PSTA 2015 dengan sangat baik. Kerjasama yang dibangun baik

itu dengan Satuan Kerja (Satker) teknis maupun manajemen dan Balai-balai

Pengamatan Dirgantara yang dimiliki LAPAN serta kerjasama dengan instansi baik

dari dalam negeri maupun luar negeri sangat membantu PSTA dalam mencapai

target kinerja tahun 2015. Terbukti dengan dengan nilai indikator kinerja rata-rata

secara keseluruhan sebesar 131%. PSTA telah berhasil menghasilkan 22 hasil

litbangyasa sesuai dengan target tahun 2015. Target jumlah instansi pengguna

Model/Modul/Prototipe serta data dan informasi yang dihasilkan PSTA juga

tercapai dengan sangat baik bahkan lebih dari 200%, yaitu dari target 6 instansi

pengguna telah terpenuhi 13 instansi pengguna atau sebesar 217%. Target

Jumlah Bimbingan dan Pelayanan Teknis di Bidang Sains Atmosfer kepada

pengguna juga tercapai dengan sangat baik, yaitu sebesar 104 instansi pengguna

atau 128% dari 81 target instansi pengguna.

Permasalahan dengan capaian target kinerja PSTA tahun 2015 adalah

terkait dengan target publikasi internasional dan nasional terakreditasi, yaitu

hanya tercapai 8 makalah (80%) dari target 10 makalah. Publikasi terakreditasi

yang telah dihasilkan PSTA terdiri dari 2 publikasi jurnal internasional dan 6

publikasi jurnal nasional. Target publikasi terakreditasi yang tidak tercapai

tersebut disebabkan karena peneliti dan perekayasa PSTA lebih banyak melakukan

publikasi di prosiding nasional dan buku bunga rampai. Buku bunga rampai

sebetulnya sudah diterbitkan oleh penerbit yang tergabung dalam Ikatan Penerbit

Indonesia (IKAPI) namun dalam capaian hasil tidak dihitung karena yang dihitung

minimal adalah jurnal nasional terakreditasi. Permasalahan terkait target publikasi

terakreditasi perlu dibenahi. Untuk kedepannya peneliti dan perekayasa yang ada

di PSTA akan lebih didorong lagi untuk melakukan publikasi dalam jurnal

terakreditasi. Selain itu, publikasi jurnal internasional akan menjadi perhatian lebih

karena tahun 2015 hanya ada 2 publikasi jurnal internasional. Kurangnya publikasi

(31)

kedepannya akan lebih didorong melalui pelatihan-pelatihan penulisan makalah

menggunakan bahasa inggris.

Selain keberhasilan melaksanakan penetapan kinerja tahun 2015, PSTA

juga memperoleh beberapa keberhasilan lainnya. Tahun 2015 PSTA memperoleh

keberhasilan dalam hal layanan hasil litbangyasa. PSTA bersama dengan Dinas

Kelautan dan Perikanan DIY melakukan kerjasama dalam hal pembuatan sistem

pendukung keputusan (DSS) untuk mendukung keselamatan pelayaran dan

peningkatan produksi perikanan tangkap. Kegiatan tersebut dilaksanakan

berdasarkan MoU LAPAN

DIY No. 62/02/2015 dan Perjanjian Kerjasama PSTA

LAPAN dengan DKP

DIY No. 63/02/2015. MoU LAPAN dengan DIY ditandatangani

oleh Prof. Dr. Thomas Djamaluddin (Kepala LAPAN) dan Sri Sultan

Hamengkubuwono X (Gubernur DIY). Keberhasilan lainnya di tahun 2015 adalah

ditetapkannya PSTA sebagai lembaga litbang yang dibina sebagai Pusat Unggulan

Iptek Pemodelan Atmosfer Indonesia tahun 2016-2018 berdasarkan Keputusan

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 553/M/Kp/XII/2015 seperti

yang terlihat dalam Gambar 3.1. Dengan ditetapkannya PSTA menjadi salah satu

pusat unggulan iptek yang dibina, maka hal tersebut diharapkan dapat menjadi

pemicu semangat bagi PSTA untuk bekerja lebih keras lagi sehingga kedepannya

(32)

Gambar 3.1

Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang

menetapkan PSTA sebagai sebagai lembaga litbang yang dibina

sebagai Pusat Unggulan Iptek Pemodelan Atmosfer Indonesia

tahun 2016-2018

Atas dasar hasil-hasil yang telah dicapai dari pengukuran kinerja kegiatan,

selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja sasaran melalui indikator-indikator

kinerja pencapaian sasaran sebagaimana telah ditetapkan target dalam rencana

kinerja dan penetapan kinerja 2015. Pengukuran kinerja adalah membandingkan

antara target kinerja (

performance plan

) yang telah ditetapkan pada penetapan

kinerja TA. 2015 dengan realisasinya (

performance result

). Dengan cara

pembandingan tersebut akan diketahui celah kinerja (

performance gap

),

sebagaimana tabel 3.1. Hasil Pengukuran Kinerja TA. 2015, yang kemudian

dianalisis untuk mengetahui penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya

mengubah strategi atau memperbaiki strategi untuk meningkatkan kinerja di

(33)

Dengan metode sebagaimana diatas maka dapat diperoleh nilai capaian

yang menggambarkan kinerja PSTA, baik untuk capaian kegiatan maupun capaian

sasaran kinerja secara menyeluruh. Nilai capaian kinerja PSTA pada tahun

anggaran 2015, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah

sebagaimana dijelaskan pada tabel 3.1 Pengukuran Kinerja kegiatan.

Pengukuran kinerja kegiatan PSTA yang didasarkan pada Penetapan Kinerja

2015, diperoleh nilai rata-rata 131%, dari 100% capaian indikator jumlah

informasi sains atmosfer yang dimanfaatkan, 80% publikasi nasional/internasional

terakreditasi dan 217 % dari jumlah pengguna model/modul/prototipe, data dan

informasi, serta 128% dari capaian indikator jumlah bimbingan dan pelayanan

teknis dibidang sains atmosfer kepada pengguna. Untuk capaian daya serap

penggunaan anggaran DIPA 2015 mencapai 93,12 % atau Rp. 21.392.502.077,-

(Dua puluh satu milyar tiga ratus sembilan puluh dua juta lima ratus dua ribu

tujuh puluh tujuh rupiah) dari nilai pagu Rp. 22.973.782.000,- (Dua puluh dua

milyar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh dua ribu

rupiah) setelah mengalami revisi dari pagu awal sebesar Rp. 24.450.757.000,-

(Dua puluh empat millyar empat ratus lima puluhjuta tujuh ratus lima puluh tujuh

ribu rupiah.

A.

Jumlah Informasi Sains Atmosfer yang Dimanfaatkan

No

Judul

1 Variabilitas Atmosfer Indonesia Jangka Pendek Berbasisi Model Dinamik, Satelit dan Observasi

2 Prediksi Variabilitas Atmosfer BMI Jangka Menengah (Monsun, MJO, ITCZ, IOD, ENSO) serta Validasinya

3 Simulasi dan Proyeksi Iklim di Benua Maritim Indonesia

4 Analisis Tipe awan dan Hujan: Antara Pengamatan (MT-SAT dan TRMM/GPM)dan Hasil Prediksi Model WRF

5 Estimasi Ketinggian PBL Menggunakan Metode Empiris dan Luaran Model Dinamik di Wilayah Indonesia.

6 Perubahan Suhu Sebagai akibat Kenaikan GRK di Indonesia

7 Kontribusi BPO dan Non BPO terhadap Variasi Spasial Ozon dan Temperatur di Indonesia

8 Kualitas dan Polusi Udara di Jawa dan Bali

9 Pengembangan Sistem Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia

(34)

11 Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Radar dan atau Data Lainnya

12 Pengembangan Instrumentasi Profil Vertikal Konsentrasi CO2 Menggunakan CO2 Sonde Berbasis Sensor K-33

13 Validasi Ketinggian Lapisan Peleburan dari Pengamatan Radar Cuaca dan Radiosonde

14 Pengembangan Alat Ukur Radiasi Matahari

15 Pengembangan Basis Data Atmosfer Indonesia untuk Mendukung Decission Support System (DSS)

16 Sistem Pengembangan Penunjang Keputusan (SPK) Maritim

17 Sistem Instrumen Pemecah Balon Atmosfer

18 Muatan Roket Sonda RSX – 100

19 RX-320 Athmosperic Sensor Payload Project

20 Rancang Bangun Kendali Ketinggian Balon Atmosfer

21 Pengembangan Modul Pengamat Atmosfer In-Situ

22 Pengembangan Pedoman Pengolahan Data Satelit MTSAT

B.

Jumlah HKI dan publikasi ilmiah serta prototipe, model, dan modul di

bidang sains dan teknologi atmosfer :

B.1.

Jumlah Publikasi Internasional dan Nasional Terkreditasi

Beberapa makalah hasil penelitian yang dilakukan di PSTA, telah diterbitkan

pada beberapa jurnal yang terakreditasi secara nasional, jurnal Internasional,

prosiding/ majalah, maupun buku terakreditasi. Target indikator kinerja ini, untuk

tahun 2015 sebesar 10 makalah ilmiah terbit pada publikasi internasional dan

nasional terakreditasi.

Hasil capaian dari indikator kinerja jumlah karya ilmiah tentang sains

atmosfer yang dipublikasi pada jurnal terakreditasi pada tahun 2015 diperoleh

sebanyak 8 judul. Tabel 3.2 menunjukkan judul-judul makalah ilmiah yang terbit

pada jurnal internasional terakreditasi baik yang sudah terbit maupun yang masih

dalam proses penerbitan.

Tabel 3.2

Jumlah Makalah Ilmiah pada Jurnal Internasional Terakreditasi

No

Judul Makalah Terbit

Penulis

Keterangan/

Penerbit

Status

1

Development of Oceanic Convective Systems Inducing the Heavy Rainfal over the Western Coast of Sumatra on 28 October 2007

Trismidianto, Tri Wahyu Hadi, Sachinobu Ishida.

Jurnal Internasional, SOLA, 2016, 6-11, doi : 10.2151/sola.2016-002

(35)

2

Correlation Equation to Predict HHV of Tropical Peat based on Its Ultimate Analyses

Wiwiek Setyawati, Enri Damanhuri, Puji Lestari, Kania Dewi

Procedia

Engineering/Elsevier 125 (2015), 298-303

Terbit

Tabel 3.3. Menunjukan judul-judul makalah ilmiah yang terbit pada makalah

publikasi ilmiah nasional terakreditasi baik itu jurnal nasional terakreditasi ataupun

buku tematik.

Tabel 3.3

Makalah Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi

NO

JUDUL

PENULIS

PENERBIT

STATUS/Ket.

1 Evaluasi Keberlanjutan Pertanian Padi Sawah Pada Iklim Tropika Basah Indonesia (Pendekatan Emisi GRK, Nilai Ekologi, dan Nilai Ekonomi)

Lilik S. Supriatin, A. Basukriadi, M. H. Thayeb, T. E. Budhi

2 Mixing Height di Atas Gunung Api di Sumatera Terkait dengan Penyebaran SO2 Vertikal: Studi Kasus Gunung Krakatau, Merapi, dan Sinabung tahun 2011

Sumaryati, Toni Samiaji, Asri Indrawati

3 Muatan Pengukur Parameter Atmosfer Roket Sonda RSX-100 dan Metode Pengujiannya

Asif Awaludin, Halimurrahman, Rachmat Sunarya, Laras Tursilowati, Bambang Sapto Wibowo, Endro Artono

Jurnal Sains Dirgantara

Jurnal Terkreditasi A

4 Proyeksi Awal Musim di Jawa Berbasis Downscaling Conformal Cubic Atmosperic Model (CCAM)

Haries Satyawardhana Jurnal Sains Dirgantara

Jurnal Terkreditasi A

5 Precipitation Events Analysis using image processing based on the rainfall detection radar (RDR) observation on March 9 104 during landslide event in West Java

Ginaldi Ari, Erma Yulihastin, Haries Satya Wardhana, Didi Satiadi, Halimurrahman

6 Indeks Monsun Asia-Autralia dan Aplikasinya

Prof. Eddy Hermawan LIPI Press (IKAPI)

(36)

Tabel 3.4. menunjukan judul makalah ilmiah nasional terakreditasi lainnya yang di

publikasikan melalui buku bunga rampai dan Tematik.

Tabel 3.4

Jumlah Makalah Pada Buku Bunga Rampai dan Tematik

No

Judul Makalah Pada

Buku Bunga Rampai

Penulis

Judul Buku

Penerbit

1

Fenomena Hujan Asam Di Cekungan dan Tepi Cekungan Bandung

Tuti Budiwati, W. Setyawati, Dyah A. Tanti, Asri Indrawati

Polusi Udara dan Gas Rumah Kaca

CV. Media Akselarasi (IKAPI)

2

Peningkatan Konsentrasi CO dan Aerosol dari Kebakaran Hutan di Sumatera dan Kalimantan Tahun 2012-2015

Dessy Gusnita

3

Pemanfaatan Karakter Cuaca dalam Pengelolaan Lingkungan

Udara Dari Industri Sumaryati

4

Pemanasan Global : Penyebab dan Dampaknya Pada

Ekosistem

Waluyo Eko Cahyono, Lilik Slamet Supriatin

5

Perosot Emisi dan Konsentrasi

Metana (CH4) Lilik Slamet Supriatin

6

Penentuan Klasifikasi Hari Cerah Berdasarkan Data

Insolaso Harian Saipul Hamdi

7 Pengenalan Asimilasi Data

Kimia Nani Cholianawati

8

Bilangan Kebeningan Atmosfer di Atas Kota Bandung dan Makasar Pada Saat Langit Cerah

Saipul Hamdi

Fisika, Kimia dan Dinamika Pengolahan Data Profil Vertikal Atmosfer Berbasis Satelit

Sinta Berliana S, Risyanto, Krismianto, Edy M

10

Korelasi Ozon dengan Temperatur di Lapisan

Stratosfer Atas (Pada Pressure Sekitar 1 Hpa) Berdasarkan Observasi MLS-AURA

Novita Ambarsari

11

Sensitifitas Model CCAM Dalam Memprediksi Fase Aktif MJO Di Benua Maritim Indonesia

Erma Yulihastin, Nurzaman

Adhikusumah, Eddy H

12

Interaksi El-Nino, Monsun dan Topografi Lokal Terhadap Anomali Curah Hujan di Pulau Jawa

(37)

13

Pengembangan Metode Identifikasi Awal Musim

Berbasis Data Satelit TRMM Krismianto

14 Variasi Musiman Berbagai Jenis

Awan Di Indonesia

Suaydhi, FARID Lasmono, Aisya Nafiisyanti

15

Prediksi dan Validasi Beberapa Parameter Meteorologi Diurnal Luaran Model CCAM-NWP Di Kototabang

Iis Sofiati

16

Perancangan dan analisis polarisasi linear (horizontal dan vertikal) antena array

microstrip 4 elemen pada x-band radar

Soni Aulia, Joko Suryana, dan Laras Tursilowati

Analisis distribusi dan

pertumbuhan area hujan hasil observasi rdh (radar deteksi hujan) pada tanggal 19 februari 2014 di daerah bandung dan sekitarnya berdasarkan metode pengolahan citra

Ginaldi Ari Nugroho dan Asif Awaluddin

18

Metode deteksi ketinggian dan ketebalan lapisan peleburan dari data reflektivitas radar

Noersomadi dan Tiin Sinatra

19

Validasi data aerosol optical depth produk satelit suomi npp-biirs di wilayah indonesia

Risyanto

20

Distribusi spasial trend curah hujan berbasis data chirps di

pulau jawa Krismianto

21

Implementasi dan realisasi

basis data atmosfer indonesia Muzirwan

22 Mengenal Sains Atmosfer

melalui Eksperimen

Tuti Budiwati dan Didi Satiadi

Buku Panduan Eksperimen Sederhana Kimia dan

Lingkungan Atmosfer Tuti Budiwati

CV. Media Akselarasi (IKAPI)

(38)

Gambar 3.2

Buku Bunga Rampai Penerbit IKAPI 2015

Gambar 3.3

Buku Tematik 2015

Selanjutnya publikasi tidak terakreditasi dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5

Publikasi Nasional Tidak Terakreditasi Tahun 2015

No

Judul

Penulis

Keterangan/Penerbit

1 Pemilihan Program pengelolaan DAS Cisangkuy menggunakan ISM berbasis variabilitas iklim

Dadang Subarna Prosiding UNJ

2 Uji Perubahan Fungsi Probabilitas Curah Hujan dan Debit sebagai Indikator Perubahan Iklim

(39)

3 Mekanisme Indian Ocean Pole dan Pengaruhnya Terhadap Suhu Permukaan Laut Indonesia

Martono Prosiding Nasional

4 Korelasi antara Suhu Permukaan Laut dengan Curah Hujan di Beberapa Wilayah Indonesia

Martono Prosiding Nasional

5 Analisis Efek Rumah Kaca di Indonesia

Indah Susanti dan Sinta Berliana S.

Prosiding Nasional – Simposium fisika nasional XXVII, ISSN : 1411-4771, terbit Maret 2015

6 Model sederhana radiasi matahari global di BPD Watukosek, Jawa Timur

Saipul Hamdi, Sumaryati

Prosiding Seminar HFI Jateng&DIY, Mei 2015

7 Penentuan Prioritas Varietas Padi Yang Dapat Ditanam Berdasarkan Emisi CH4, Umur, Tinggi, Dan Rasio Efisiensi Emisi CH4 Dengan Produksi

Lilik Slamet Supriatin

Publikasi Proseding Seminar Nasional Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta

8 Tren CO2 dan potensi hujan asam di beberapa kota Indonesia

Tuti Budiwati, Indah Susanti dan Wiwiek Setyawati

Prosiding Nasional – Simposium fisika nasional XXVII, ISSN : 1411-4771, Terbit Maret 2015

9 Perbandingan Metode Estimasi Suhu Vertikal Atmosfer Berbasis Data MODIS

Risyanto Prosiding SNSA 2015

10 Ruang Server Cerdas Aisya Nafiisyanti Media Dirgantara Vol. 2 bulan Juni 2015

11 Korosifitas Tembaga Sebagai Dampak Hujan Asam

Fanny Aditya Putri Media Dirgantara Vol.10 No.1 (Maret 2015)

12 Analisis Vibrasi Molekul Pada Gas Rumah Kaca

Fanny Aditya Putri Berita Dirgantara

13 Pengukuran Gas Rumah Kaca Menggunakan Balon Plastik Dan Cryogenic Air Sampler

Fanny Aditya Putri Dikirimkan ke Media Dirgantara, revisi pertama

14 Bilangan kebeningan atmosfer dan aplikasinya dalam ilmu lingkungan atmosfer

(40)

15 Asfek Fisika Curah Hujan Dalam Menurunkan Emisi CH

4 (Metana)

Lilik Slamet Supriatin

Publikasi di Berita Dirgantara

16 Perubahan Status Udara : Dari Sumberdaya Alam Terbarukan Menjadi Sumberdaya Alam Tak Terbarukan

Lilik Slamet Supriatin

Media Dirgantara Vol.11, No.2

17 Potensi Pemicu Akumulasi Polutan Udara Dalam Tubuh

Lilik Slamet Supriatin

Media Dirgantara

18 Radar Cuaca Untuk Pengamatan Pertumbuhan Awan

Noersomadi Media Dirgantara

19 Pemanfaatan SDR untuk Pengembangan Teknologi Kedirgantaraan

Sartika, dkk Media Dirgantara

20 Variabilitas Diurnal Tipe Awan Di Indonesia Tahun 2014

Farid Lasmono LAPAN-SNSA 2015

21 Pola kelembapan di Benua Maritim Indonesia dan sekitarnya

Indah Susanti MSTD

22 Pengaruh Gelombang Panjang, CH

4, Aerosol, Fraksi Awan,

Kecepatan Angin dan Indek Vegetasi Terhadap Suhu Permukaan Di Sumatera dan sekitarnya

Toni Samiaji, dkk IATPI

23 Profil Vertikal Ozon Dan Co Pada Lapisan Sekitar Tropopause Tropikal Di Indonesia Hasil Observasi Mls/Aura

Novita Ambarsari, Ninong Komala

LAPAN-SNSAA

24 Pengaruh Bilangan Sun Spot (SSN) Terhadap Variasi Ozon di Lapisan Mesosfer dan Termosfer Indonesia

Ninong Komala, Novita Ambarsari

LAPAN-SNSAA

25 Profil Vertikal Karbon Monoksida (Co) Dan Bromin Monoksida (Bro) Di Lapisan Stratosfer Di Indonesia Hasil Observasi Sensor MLS

Novita Ambarsari, Ninong Komala

(41)

Satelit Aura

26 Karbon Monoksida di Mesosfer-Termosfer Indonesia Serta Pengaruh Dari Total Solar Irradiance (TSI)

Novita Ambarsari, Ninong Komala

SNS Antariksa

27 Perbandingan profil vertikal CO Hasil Observasi MLS-AIRS Variaso Spasial Ozon Stratosfer Pada Beberapa Tekanan Di Indonesia Hasil Observasi MLS AURA

Novita Ambarsari Sinas Inderaja 2015

28 Karakteristik Komposisi Atmosfer Indonesia Tahun 2003-2014 Berbasis Data Satelit

Ninong Komala LAPAN- SNSA 2015

29 Tropospheric Carbon Dioxide (CO

2) variability in Indonesia

Based on AQUA-AIRS data

Ninong Komala Prosiding Internasional Seminar LIPI – RISH 2015

30 Anallisis Konsentrasi uap air dan pengaruhnya terhadap

peningkatan suhu permukaan di Indonesia

Ninong Komala UNIVERSITAS UDAYANA – LIPI

31 Analysis of Ozone and Temperature Vertical profiles variation in Indonesia Based on MLS-AURA data

Ninong Komala, Novita Ambarsari

Prosiding Internasional Seminar LIPI – RISH 2015

32 Spatial and Temporal Variation of Total Ozone and Ultra Violet Index in Indonesia as Revealed from OMI-AURA Satellite Data

Ninong Komala Prosiding Internasional Seminar LIPI – RISH 2015

33 Tropospheric Carbon Dioxide (CO

2) variability in Indonesia

Based on AQUA-AIRS data

Ninong Komala Prosiding Internasional Seminar LIPI – RISH 2015

34 Anallisis Konsentrasi uap air dan pengaruhnya terhadap

peningkatan suhu permukaan di Indonesia

Ninong Komala UNIVERSITAS UDAYANA – LIPI

35 Analysis of Ozone and Temperature Vertical profiles

Ninong Komala, Novita Ambarsari

(42)

variation in Indonesia Based on MLS-AURA data

36 Spatial and Temporal Variation of Total Ozone and Ultra Violet Index in Indonesia as Revealed from OMI-AURA Satellite Data

Ninong Komala Prosiding Internasional Seminar LIPI – RISH 2015

37 Emission Estimation Of Fuel Consumption And CO2 Absorption By Green Open Space In Jakarta

Dessy Gusnita ICONSSE 2015, UKSW Salatiga

38 Analisis Beban Emisi Polutan Di Kota Besar dari Konsumsi BBM (Studi Kasus Kota Jakarta danSurabaya)

Dessy Gusnita SNSA LAPAN

39 Angstrom Exponent and Aerosol Distribution Over Bandung

Asri Indrawati, Puji Lestari, Haryo Satrio Tomo

Proceeding of ISSH-HSS 2014

40 Hubungan supended particulate matter (SPM) dengan visibilitas atmosfer dan aerosol optical depth (AOD) di Kota Bandung

Asri Indrawati Jurnal Widya Riset LIPI

41 Karekteristik aerosol dan radiative forcing selama pra-monsun dan pasca monsun Asia di Indonesia

Indah Susanti, Rosida, Waluyo Eko Cahyono, dan Nani Cholianawati

SNSA PSTA 2015

42 Analisis Radiative forcing karbon dioksida dan metana berdasarkan data satelit di Indonesia

Rosida, Indah Susanti dan Waluyo Eko C

Prosiding SNSA 2015

43 Pengaruh Aerosol Pada Awan dan Kesetimbangan Radiasi

Rosida, Indah Susanti Waluyo Eko C

Prosiding Nasional, Simposium Fisika Nasional XXVII (SFN 2014), Fisika Dalam Kehidupan Sehari-hari, Universitas Udayana-HFI, Bali 16-17 Oktober 2014, ISSN : 1411-4771, diterbitkan: 19 Maret 2015.

44 Peringkat Varietas Padi Yang Dapat Ditanam Berdasarkan Enam

(43)

Kriteria (Emisi CH4, Tinggi dan

Umur Varietas, HPT, Rasio Ekoefisiensi Emisi CH4 dengan

Produksi)

45 Pengaruh Aspek Fisika Curah Hujan Pada Konsentrasi CH4

(metana)

Lilik S. Supriatin dan Novita Ambarsari

Prosiding Seminar Nasional Sains Atmosfer 2015

46 Potensi Curah Hujan Dalam Mengurangi Emisi CH4 (metana)

Lilik S. Supriatin Berita Dirgantara Vol.16, no.1

47 Potensi Pemicu Akumulasi Polutan Udara Dalam Tubuh

Lilik S. Supriatin Media Dirgantara Vol. 10, No.1

48 Instalasi Pengolah Udara Berlimbah Gas Rumah Kaca (Suatu Mitigasi Untuk Gas Rumah Kaca)

Lilik S. Supriatin Berita Dirgantara

49 Aspek Positif Gojek

danTransportasi On Line Pada Kualitas Udara

Lilik S. Supriatin Media Dirgantara

50 Bandung, Kota Di Cekungan Yang Mengimpor Polutan Udara

Lilik S. Supriatin Media Dirgantara

51 Potensi Polutan Udara Memasuki Lapisan Ionosfer

Lilik S. Supriatin Seminar Nasional Sains Antariksa 2015

52 Karekteristik aerosol dan radiative forcing selama pra-monsun dan pasca monsun Asia di Indonesia

Indah Susanti, Rosida, Waluyo Eko Cahyono, Nani Cholianawati

SNSA PSTA 2015,

53 Gerhana Matahari Total dan dampaknya terhadap sifat fisik dan kimia permukaan bumi

Saipul Hamdi Media Dirgantara 2015 Vol. 2

53 Konsentrasi CO

2 permukaan

sebagai fungsi radiasi matahari di Bandung

Sumaryati Ginaldi Ari N.

Prosiding SNSAA 2015 (PSTA)

54 Kajian potensi wisata oksigen di

GiliIyang

Sumaryati Berita Dirgantara

Vol. 13 No.2 Desember 2015

55 Pola Harian CO2 Permukaan di

Palembang Berdasarkan Waktu

Sumaryati Ginaldi Ari N.

(44)

Matahari untuk Pengamatan Dampak GMT terhadap Perubahan Laju Fotosintesa

56 Analisis Nitrogen Dioksida (NO2),

Sulfur Dioksida (SO2) DAN Amonia

(NH3) Di Cekungan Bandung Dan

Daerah Pantai Pameungpeuk (Garut)

Tuti Budiwati dan Dyah Aries Tanti

Proseding SNSAA 2014

57 Komposisi Kimia Deposisi Asam Dan Fenomena Hujan Asam Di Indonesia

Tuti Budiwati, Emalya

Rahmawati, Dyah Aries Tanti, Asri Indrawati

SNSA 2015

58 Identifikasi Dan Perbedaan Siang Malam Terhadap Ozon (O3) Dan

Sulfur Dioksida (So2) Di Semarang

Tuti Budiwati, Sumaryati, Dyah Aries Tanti dan Asri Indrawati

Proseding Seminar Nasional Sains Antariksa 2015

59 Correlation between the depth and physical-chemical properties of tropical peat (study case: Pontianak, West Kalimantan)

Wiwiek Setyawati, Enri Damanhuri, Puji Lestari, Kania Dewi

Proceedings of the 5th

Environmental technology and management conference, nov 23rd-24th, Bandung,

OP/NR/017-8

60 Variabilitas temporal total hidrokarbon dan

karbonmonoksida di udara ambien perkotaan

Wiwiek Setyawati, Saipul Hamdi, Mulyono, Suparno

Proseding SNSA 2015

61 Role El-Niño Modoki to Decrease Intensity of Rainfall in Riau Province

Shailla Rustiana, Eddy Hermawan, dan Lilis

Karmilawati

The 4th International

Symposium for Sustainable Humanosphere (ISSH)

62 Analisis Data Curah Hujan CRU

(Climate Research Unit) terhadap

Penentuan Kawasan Berpotensi Iklim Ekstrim di Indonesia

Shailla Rustiana dan Eddy Hermawan

Seminar Nasional Sains Atmosfer (SNSA) 2015

63 Rainfall Prediction of Java Island during The Dry and Rainy Season with Climate Predictability Tool (CPT)

(Based on CHIRPS Data)

Shailla Rustiana, Eddy Hermawan, dan Nurzaman Adi Kusumah

The 5th International

Symposium for Sustainable Humanosphere (ISSH)

64 The Spatio Temporal Analysis of the Rainfall Data Mining for Investigating the Climatic Change Impact over West Java, Indonesia

Eddy Hermawan, Atje Setiawan Abdullah, Budi Nurani Ruchjana,

The 62nd Annual North

(45)

(Case Study: Water Resources Monsoon Event in Determining the Upcoming of Extreme Rainfall over Several Reservoirs at West Java Province Mindra Jaya, dan Shailla Rustiana

The 2nd International

Conference on Coastal and

Delta Areas “Integrated

Solutions to Overcome the Climate Impact on Coastal

Areas” (ICCDA)

66 El Niño Modoki dan Dampaknya terhadap Keragaman Curah Hujan Pulau Jawa

(Studi Kasus: Kabupaten Indramayu)

Shailla Rustiana, Rahmat Hidayat, Eddy Hermawan

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis IPB

67 The Utilization of Canonical Correlation Analysisis (CCA) to Estimate Rainfall Distribution over West Java Using Climate

Predictability Tool (CPT)

Shailla Rustiana,

Scientific Online Letters on the Atmosphere (SOLA)

68 Konvergensi Horisontal Pada Kasus Hujan di Jakarta Lebat Berdasarkan Model COSMO

Erma Yulihastin Prosiding Nasional SNSAA 2014

69 Evolution of Heavy Rainfall in Jakarta Flood Case 2013 Based on COSMO Model

Erma Yulihastin dan Nurjanna Joko Trilaksono

Prosiding Internasional ICE 2014

70 Interaction Between CENS-MJO Transition Phase Affect to Diurnal Anomaly of the Rainfall over West Java

Erma Yulihastin dan Ibnu Fathrio

Prosiding Internasional ISSH 2014

71 Shift of the Annual and Semi-Annual Oscillation of the Rainfall over Indonesia Maritime Continent

Erma Yulihastin dan Yasu-Masa Kodama

Prosiding Internasional ISSH 2014

72 Migrasi ITCZ di Benua Maritim Indonesia Berdasarkan Model

Erma Yulihastin dan Nurzaman

(46)

CCAM Adikusumah

73 Analisis Curah Hujan Dasarian Dan Validasinya

Berbasis Data Downscaling CCAM (Cubical Conformal Atmospheric Model)

Haries

Satyawardhana Armi Susandi, Andi S. Muttaqien Erma Yulihastin

Prosiding Nasional SNSAA 2014

74 Interaksi El-Nino, Monsun Dan Topografi Lokal Terhadap Anomali Curah Hujan Di Pulau Jawa

Haries

Satyawardhana, Erma Yulihastin

Buku Ilmiah PSTA 2015

75 Comparative Analysis of

Meteorological Parameters from CCAM-NWP Simulation Output and Surface Observations with Z-Test for Some Regions in Indonesia

Iis Sofiati Proceeding “The 5th

International Symposium for

Sustainable Humanosphere”- ISSH, LIPI, Jakarta September 29-30, 2015.

ISSN:2088-9127

76 Analisis Variabilitas Curah Hujan Diurnal Berbasis Luaran CCAM-NWP dan Suhu Puncak Awan dari Satelit MTSAT di Wilayah Jawa Barat

Iis Sofiati Lely Qodrita A

Prosiding Seminar Nasional Sains Atmosfer 2015 “Peran Sains dan Teknologi Atmosfer dalam Pelestarian Bumi dan

Lingkungan”, LAPAN, April 2015, Bandung.

ISBN:

77 Analisis Korelasi Ketinggian Geopotensial dan Suhu di Wilayah Indonesia

Iis Sofiati Prosiding “Seminar Nasional Penginderaan Jauh-2015”, LAPAN, November 2015, Bogor.

ISBN:

78 Analisis Sifat Hujan Periode 15 Tahun Terakhir Berbasis Data Satelit TRMM di Pulau Jawa

Lely Qodrita Avia Prosiding Seminar Nasional Fisika XXVII,

ISSN:1411-4771 19 Maret 2015

79 Motivasi Baru dari Bunga Matahari-8/9

Lely Qodrita Avia Media Dirgantara, ISSN 1907-6169 Vol.10 No.1 Maret 2015

80 Pola Diurnal Suhu Puncak Awan dan Curah Hujan untuk Tiga Daerah Tipe Hujan di Indonesia

Lely Qodrita Avia Prosiding Seminar Nasional Sains Atmosfer dan Antariksa IV,

ISBN : 978-979-145-87-0 19 Juni 2015

81 Analisis Variabilitas Curah Hujan Diurnal Berbasis Luaran

CCAM-Iis Sofiati, Lely Qodrita Avia

Gambar

Tabel  Pengukuran Kinerja
Gambar 1.3  Komposisi SDM PSTA berdasarkan (a) Jabatan Fungsional dan  (b) berdasarkan Jabatan Fungsional Khusus
Gambar 1.6 (a) Air Quality Monitoring System (b) Ion Cromatography.
Gambar 1.8  Equatorial Atmospheric Radar di Balai Pengamatan  Dirgantara Agam, Sumatera Barat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian pembuatan program ini penulis melakukan penelitian melalui studi pustaka dan penelitian secara langsung dilapangan, yaitu dimana tempat kerja penulis sekarang di

Sampel dinyatakan mengandung free liquid (cairan bebas) apabila ada bagian dari sampel yang turun melewati paint filter dalam durasi 5 menit. Sampel yang

[r]

Tidak hanya Konvensi CEDAW, terdapat pula konvensi/ ketentuan yang bersifat internasional yang memuat tentang penghapusan diskriminasi yakni, Konvensi ILO No 100 tahun 1951

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surabaya,

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

masyarakat pesisir terhadap dampak yang ditimbulkan oleh banjir rob antara lain masyarakat yang dahulu sebagai petani tambak beralih profesi menjadi

Airtanah relatif memiliki kualitas yang lebih baik dibanding air permukaan dan tidak mudah tercemar sehingga lebih layak digunakan dibanding air permukaan (air danau, air