• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 adalah merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 dan penyusunannya telah diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan telah disempurnakan dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor : 188.44/0647/KUM/2012 tanggal 28 Desember 2012.

RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis SKPD. Adapun visi dan misi diuraikan sebagai berikut.

A. VISI

Visi dari Gubernur terpilih sebagaimana tercanyum pada RPJMD 2011-2015 adalah:

“ TERWUJUDNYA KALIMANTAN SELATAN YANG BERKEMBANG, MAJU, UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN DAMAI (BERMUNAJAD) TAHUN

2015“

Penjabaran makna dari visi Kalimantan Selatan “Bermunajad” adalah sebagai berikut :

Berkembang mengandung makna:

bahwa semua lapisan masyarakat berkembang dengan kemampuan dan fondasi ekonomi, sosial dan budaya yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal, nasional maupun global.

Maju mengandung makna:

bahwa masyarakat pada semua lapisan masyarakat maju dalam aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, kemandirian bekerja dan berusaha untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.

Unggul mengandung makna:

bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas sumberdaya manusia agar tercipta manusia yang kreatif dan mampu berinovasi dalam meningkatkan produktivitas yang kompetitif dalam persaingan global

Nyaman mengandung makna:

bahwa terciptanya kondisi keamanan yang kondusif sebagai hasil peran serta seluruh lapisan masyarakat sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja dan berusaha dalam tataran kehidupan masyarakat yang toleran dan religius.

Sejahtera mengandung makna:

bahwa masyarakat sudah dapat menikmati hasil hasil pembangunan secara adil dan merata baik lahir maupun bathin (material dan spiritual).

Damai mengandung makna:

bahwa terbentuk tatanan masyarakat baik secara individual dan kolektif, serta secara kelembagaan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, secara sadar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku, baik yang bersumber dari norma agama, dan norma sosial, maupun peraturan perundang-undangan sesuai dengan posisi dan peran sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi di atas selaras dengan visi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

aman, bersatu, rukun dan damai;

2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta

3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

B. MISI

Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, Sosial dan Budaya;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing ;

3. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkunga dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi geografis;

4. Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta aksesibilitas infrastrukur Wilayah ;

5. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang baik dan benar.

Misi di atas juga telah selaras dengan misi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera

Terhadap Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan dilaksanakan tersebut diatas, lebih lanjut ditetapkan 15 (sebelas) termasuk program-program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Rumusan tujuan, sasaran, dan program serta keterkaitan masing-masing unsur rencana stratejik selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2012

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah diwujudkan secara bertahap melalui pembangunan tahunan dengan target Kinerja utama yang akan diukur melalui 8 indikator bersifat makro mempresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang akan dicapai.

Rencana pembangunan tahun 2012 dituangkan dalam RKPD tahun 2012 sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). RKPD tahun 2012 ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 043 Tahun 2011 tanggal 1 Agustus 2011 RKPD tersebut memuat sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2011 disertai program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran.

Prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD tahun 2012 sebagai berikut:

1. Pembangunan kehidupan sosial dan budaya di proritaskan, pada aspek peningkatan kualitas pembangunan manusia yaitu:

1) Peningkatan kualitas kehidupan beragama

2) Mempasilitasi penanganan kemiskinan dan penandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS) .

3) Memfasilitasi kegiatan dan olahraga,perempuan dan anak. 4) Memfasilitasi pengembangan budaya daerah.

2. Pembagunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kualitas pembangunan manusia terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan :

1) Menurunkan angka buta huruf.

2) Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

3) Mendidik tenaga kerja yang siap pakai didunia kerja.

4) Menaikkan Usia Harapan Hidup,khususnya pada penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi.

dan Kesehatan.

6) Meningkatkan & memanfaatkan BLK berstandar internasional,untuk Menumbuh kambangkan wirausaha pekerjaan terampil.

3. Peningkatan Perekonomian diprioritaskan pada :

1) Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2) Meningkatkan penguatan argo industry (struktur ekonomi) 3) Meningkatkan daya beli masyarakat

4) Memantafkan ketahanan pangan 5) Menurunkan dan mengendalikan inflasi

4. Pengelolan Lingkungan Hidup diprioritaskan pada :

Mendorong dan Memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan Kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

5. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur diprioritaskan pada :

1) memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kualitas Infrastruktur utama (skala regional kalsel)

2) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur Dasar.

3) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas fasilitas publik Lainnya.

6. Melaksanakan Pemerintahan yang Baik difokuskan pada : 1) Mendorong peningkatan kualitas peningkatan Publik.

2) meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Kinerja Pemerintahan Daerah.

3) Mengakomodasi pengawasan Publik terhadap Kinerja Pemerintahan Daerah.

Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan maka pada tahun 2012 ditetapkan target kinerja tahunan yang telah di tandatangani oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2012, sebagai berikut :

Target Kinerja Makro 2012

No Indikator 2012 Target s.d 2015

1 Pertumbuhan ekonomi 5,68 6,0 – 6,9

2 PDRB Per Kapita (Adhk) 9,4 Juta 9,2 - 10,6

3 Laju Inflasi 5,2 5,0 – 7,0 4 Indeks GINI 0,21 0,22 – 0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,60 6,62 – 6,50 6 Tingkat Kemiskinan 4,15 4,25 - 3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 70,5 70 – 74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,59 1,60 - 1,40

Sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ditetapkan pada tahun 2012 disajikan per kelompok sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1:

Meningkatkan toleransi antar umat beragama

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase Pengaduan Gangguan

melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1

3 Sekretariat bersama antar umat

Sasaran 2

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase menurunya

remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 1,5 Dinas Sosial

2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 30 Dinas Sosial

3 Indeks Kepuasan

Masyarakat Panti Nilai 95 Dinas Sosial 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 6 Persentase meningkatnya

peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % 28 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7 Persentase Remaja

keluarga miskin yang sekolah

% NA Dinas Sosial

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA Dinas Sosial

9 Persentase lansia terlantar

yang dapat ditampung panti % 0.56 Dinas Sosial 10 Persentase Fakir miskin

penyandang cacat yang

tertangani % 2.78 Dinas Sosial

sosial keagamaan

5 Peningkatan lembaga pendidikan

keagamaan % 7,3

6 Frekuensi pertemuan antar umat

beragama Kali 1

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi

standar

Unit 5 Dinas Sosial

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

% 97,93 Dinas Sosial

Sasaran 3

Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase

peningkatan Event Budaya Daerah

% 10 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 2 Persentase

peningkatan kunjungan WISMAN

% 3 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 3 Persentase

peningkatan kunjungan WISNUS

% 10 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 4 Lama Kunjungan

WISMAN Hari 1,9

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 5 Lama Kunjungan

WISNUS Hari 3

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 6 Persentase

Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 12 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata

Sasaran 4

Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Angka melek huruf % 96,35 Dinas Pendidikan 2 Angka rata-rata lama

sekolah Tahun 7,5 Dinas Pendidikan

3 Angka Partisipasi Murni

SD/MI % 99,2 Dinas Pendidikan

4 APK SLTP/MTs % 97,6 Dinas Pendidikan

Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab 1 Angka Harapan Hidup Tahun 66,62 Dinas

Kesehatan 2 Angka Kematian Bayi Kasus per

1000 Kh 33 Kesehatan Dinas

3 Angka kematian ibu Kasus 91 Dinas

Kesehatan 4 Persentase penduduk miskin

memiliki jaminan

pemeliharaan kesehatan

% 70

Dinas Kesehatan 5 Cakupan pelayanan peserta

jaminan pemelihara kesehatan masyarakat % 100 Dinas Kesehatan Sasaran 6

Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1 Persentase kelulusan

BLK yang bekerja % 423

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 Persentase jumlah

penduduk yang bekerja % 40

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 Persentase

pengurangan tingkat pengangguran terbuka

% 4

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5 Persentase peningkatan

Partisipasi Angkatan Kerja

% 71

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Sasaran 7

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Sasaran 8

Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri dan perdagangan berbasis agroindustri

No Indikator Kinerja Satuan Target Penangung Jawab 1 Persentase industri

yang berbasis agroindustri

% NA Dinas Perindustrian dan Perdagangan No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian 1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

 Produksi Padi Ton 2.025.298 Dinas Pertanian  Produksi Jagung Ton 110.006 Dinas Pertanian  Produksi Jeruk Ton 56.045 Dinas Pertanian  Produksi Sayuran Ton 108.808 Dinas Pertanian 2 Perkebunan

 Produksi Karet Ton 157.609 Dinas Perkebunan  Produksi Sawit Ton 757.808 Dinas Perkebunan 3 Peternakan

 Produksi daging Ton/Th 59.037 Dinas Peternakan 4 Pertambangan % NA Dinas Pertambangan 5 Industri pengolahan % 2 Dinas Perindustrian dan perdagangan 6 Perdagangan % 5 Dinas Perindustrian dan perdagangan 7 Jumlah pungutan PSDH dan DR Rp US $ 4.000.000.000 600.000 Dinas Kehutanan

Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab

1 Bertambahnya Luasan

Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 690

Dinas Kehutanan

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 465

Dinas Kehutanan

3 Persentase kasus gangguan keamnan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100

Dinas Kehutanan

4 Jumlah kesatuan

pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11

Dinas Kehutanan

5 Persentase kasus IUU yang

diselesaikan NA NA

Dinas Kehutanan

6 Rasio pertanian pangan

berkelanjutan % 15,84

Dinas Pertanian

7 persentase hasil uji polusi

udara pada sumbernya % 40

Badan Lingkungan

Hidup 8 persentase hasil uji limbah

padat pada sumbernya % 20

Badan Lingkungan

Hidup Sasaran 10

Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

No

Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 75

Dinas Pekerjaan Umum

2 Persentase jembatan

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

% Turunya Pelanggaran 27% atau dari 89 = (330-241) Dishubkominfo

4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 35

Sasaran 11

Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air.

N

o Indikator Kinerja Satuan Target

Penanggung jawab 1 Persentase terbangunnya

jaringan irigasi rawa % 100 Dinas PU

2 Persentase panjang pantai yang

bebas abrasi % 100 Dinas PU

3 Persentase panjang tebing yang

tertangani % 100 Dinas PU

4 Persentase tersedianya air

bersih % 100 Dinas PU

5 Jumlah lahan pertanian yang

bebas intrusi air laut Ha NA

Dinas Pertanian 6 Jumlah air yang bebas intrusi air

laut NA NA

Dinas Pertanian

Sasaran 12

Meningkatnya akses masyrakat terhadap insfratuktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Cakupan pelayanan persampahan

% 30

Dinas Pekerjaan

Umun 2 Persentasi Luas areal pemukiman

yang bebas genangan % 31

Dinas Pekerjaan

Umun 3 Persentase rumah tangga yang

terlayani jaringan air bersih % 45

Dinas Pekerjaan

Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1 Jumlah bangunan

gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 12

Dinas Pekerjaan Umum

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW % NA

Dinas Pekerjaan Umum

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA Unit / % 5 / 19,23%

Dinas Pekerjaan Umum

Sasaran 14.

Tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase instansi

pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 35

Biro Organisasi

2 Opini atas Laporan

Keuangan Nilai WDP

Biro Keuangan

3 Hasil Evaluasi penerapan

SAKIP Nilai B

Inspektorat

4 Persentase SKPD dengan

hasil evaluasi minimal BAIK % 70

Inspektorat 5 Persentase peningkatan pengunjung Website % 100 Biro Hubungan Masyarakat 6 Persentase Responden

pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 50

Biro Hubungan Masyarakat

Sasaran 15

Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 IKM pada instansi Pelayanan

Publik Nilai 78

Biro Organisasi

2 Prosentase Pelayanan Publik

yang mendapat ISO % 50

Biro Organisasi

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan

Pelayanan Prima % 20

Biro Organisasi

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas

% 100

Inspektorat

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP Tahun 2012 merupakan Laporan Kinerja Tahun Kedua dari RPJMD 2011-2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan Pengukuran Kinerja 2012.

Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian Versus Standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil

II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil

III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil

IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Berhasil yaitu 92,58%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Sangat Berhasil yaitu 106,10%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas.

A. Capaian Atas Kinerja Makro

Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2012 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1.

Tabel 1

Capaian Kinerja Makro 2012

No Indikator Target 2012 Realisasi 2012 % Capaian

1 Pertumbuhan ekonomi 5,68 5,73 100,88

2 PDRB Per Kapita (Adhk) 9,4 9.081.408 96,61

3 Laju Inflasi 5,2 5,96 87,24

4 Indeks GINI 0,21 0,35* 166,66

5 Tingkat pengangguran terbuka 6,60 4,32 152,77

6 Tingkat Kemiskinan 4,15 5,01 82,87

7 Indeks Pembangunan Manusia 70,5 70,44* 99,91

8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,59 2,57 61,86

Rata-rata capaian 106,10

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolute secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2012 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2.

Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2

Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2012 No Indikator Realisasi 2010 Realisasi 2011 Realisasi 2012 Target RPJMD 2012 2015 1 Pertumbuhan ekonomi 5,9 6,12 5,73 6,04 6,0-6,9 2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.400.000 8.801.291 9.081.408 9,4 9,2-10,6

3 Laju Inflasi 9,06 3,98 5,96 5,2 5,0-7,0 4 Indeks GINI 0,24 0,35 0,35* 0,21 0,22-0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,75 5,62 4,32 6,60 6,62-6,50 6 Tingkat Kemiskinan 5,21 5,35 5,01 4,15 4,25-3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 69,2 70,44 70,44* 70,5 70-74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,98 1,89 2,57 1,59 1,60-1,40

Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 5,73% yang diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sebagaimana terlihat pada indikator PDRB Per Kapita yang meningkat, dan tingkat kemiskinan yang menurun.

Dibandingkan tahun 2011 Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 34,42 triliun sedangkan tahun 2011 sebesar Rp 32,55 triliun, bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2012 naik sekitar 7,7 triliun rupiah lebih yaitu Rp 68,19 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 75,92 triliun tahun 2012.

Dengan pertumbuhan tertinggi di sektor bangunan sebesar 9,85% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,64%, ditahun 2012 sektor tersier tumbuh sangat baik disbanding sektor primer dan sekunder.

Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2012 atas dasar harga berlaku

mencapai Rp 68,23 Triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp 32,55 triliun.

PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 8.801.291 sementara PDRB perkapita (adhk) tahun 2011 sebesar Rp 8.801.291,-

Tingkat Inflasi tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, yaitu : dari 3,98 di tahun 2011 menjadi 5,96 di tahun 2012, namun hal tersebut masih dalam koridor target di RPJMD.

Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 yaitu 5,01% jauh mengalami peningkatan yang sangat baik jika dibanding tahun 2011 yaitu 5,35%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan, hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instan melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan.

Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 2 (dua) terendah dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta, dari jumlah penduduk miskin yang ada secara

regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin.

Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum mengeluarkan data resmi.

Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.

B. Capaian Sasaran Organisasi

MISI PEMBANGUNAN DAERAH

A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu

sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”;

sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.

1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat.

Keberhasilan capaian kinerja tahun 2012 atas sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 3

Capaian Kinerja Terhadap Target 2012

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian 1 Persentase Pengaduan Gangguan

melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 100 100,00

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1 1 100,00

3 Sekretariat bersama antar umat

beragama yang aktif Buah 1 1 100,00

4 Persentase peningkatan lembaga sosial

keagamaan % 60 60 100,00

5 Peningkatan lembaga pendidikan

keagamaan % 7,3 NA NA

6 Frekuensi pertemuan antar umat

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 60 60 100,00

Rata-rata capaian 85,71

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah sebesar 85,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa :

 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan utama :

Dokumen terkait