Halaman
DAFTAR ISI ... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... 3
A. Latar Belakang ... 3
B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok... 3
C. Struktur Organisasi ... 6
D. Sistematika Penyajian ... 10
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2011. 12 A. Visi ... 12
B. Misi ... 14
C. Rencana Kerja Pembangunan Daerah ... 15
D. Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 ... 17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 26
A. Capaian Atas Kinerja Makro ... 27
B. Capaian Sasaran Organisasi ... 30
C. Akuntabilitas Keuangan... 76
BAB IV PENUTUP ... 83
A. Simpulan ... 83
B. Strategi Peningkatan Kinerja ... 84
Lampiran 1 Pengukuran Kinerja
Lampiran 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Lampiran 3 Perbandingan Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Provinsi Kalimantan Tahun 2012 merupakan laporan kinerja tahun kedua dari pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 tanggal 1 Februari 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011 – 2015 dan telah di sempurnakan dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0647/KUM/2012 Tanggal 28 Desember 2012. LAKIP Tahun 2012 ini menyajikan informasi yang relevan menyangkut keberhasilan dan atau kekurangan yang terjadi pada periode tahun kedua. Perkembangan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja pada seluruh jajaran organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menunjukkan peningkatan kinerja sebagaimana tertuang dalam laporan hasil evaluasi AKIP oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, yaitu: menunjukkan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, terakhir evaluasi AKIP tahun 2011 dengan nilai 65,15 atau meningkat 10,15 poin dari tahun 2010 dengan nilai 55,00.
Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro yang merepresentasi tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu Pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, Laju inflasi, Indeks Gini, Tingkat Pengangguran, Tingkat Kemiskinan, dan Indeks Pembangunan Manusia, serta Tingkat Pertumbuhan Penduduk. Menurut angka absolute, pada tahun 2012 ini secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja dari tahun 2011. Demikian juga pencapaian kinerja terhadap target tahun 2012 menunjukan capaian kinerja yang bagus yaitu antara 0% sampai dengan 201 %. Meskipun Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012 sebesar 5,01%, dengan capaian kinerja terhadap target sebesar 4,15%, namun demikian angka kemiskinan tersebut masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional yaitu 11,06 %.
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) menginformasikan secara ringkas tingkat capaian kinerja atas 15 ( Lima belas) sasaran strategis
kategori Berhasil, yang dapat dirincikan bahwa 6 (enam) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori Sangat Berhasil, 2 (dua) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori Berhasil, 5 (lima) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori Cukup Berhasil, dan 2 (dua) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori Kurang Berhasil.
Dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat adanya kekurangberhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator sasaran di bawah seratus persen. Hal tersebut akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia Nya jualah kita dapat menyusun sekaligus
menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, khususnya Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012. Shalawat dan salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat , kerabat , pengikut beliau dari dahulu, sekarang dan sampai akhir nanti.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini adalah merupakan media pertanggung jawaban Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang dimiliki baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan yang di dalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggung jawaban mengenai keberhasilan ataupun kekurangan pemerintah provinsi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya dalam rangka pencapaian visi dan misi. Disamping itu laporan ini juga memuat aspek penting bidang keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan yang tidak terpisah antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diketahui adalah merupakan bagian yang integral dari kegiatan pemerintah secara keseluruhan yang secara hierarki berpedoman dan terkait dengan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJM Nasional ) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan. Oleh karena itu keberhasilan maupun kekurangan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat ditentukan pula konsistennya pelaksanaan program baik oleh pemerintah maupun oleh pemerintah provinsi serta keharmonisan koordinasi yang dilaksanakan berkaitan dengan dukungan anggaran.
Dengan tersusunnya laporan ini, maka diharapkan dapat memberikan informasi yang nyata terhadap kinerja yang telah diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun kedua RPJM 2011-2015. Laporan Akuntabilitas Tahun 2012.
Demikian Laporan Akuntabiltas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun mudahan dapat memberikan manfaat, baik sebagai informasi maupun bahan evaluasi kinerja.
Terima kasih Wassalam Wr. Wb
Banjarmasin, Maret 2013
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menetapkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib melaksanakan akuntabilitas Kinerja untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja diwujudkan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimana tahap akhir dari siklus sistem tersebut adalah menyusun laporan hasil kinerja sebagai pertanggung jawaban kinerja organisasi kepada instansi yang lebih tinggi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012, disusun sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana disepakati dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012. Penetapan kinerja dimaksud telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan dana baik dari APBD maupun sumber dana lainnya.serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2012 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 25 tahun 1956, juncto Undang-Undang Nomor 21 tahun 1958 tentang penetapan Undang Undang Darurat Nomor 10 tahun 1957 antara lain Mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106 ). Saat ini Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh Gubernur Drs. H. Rudy Ariffin, MM dengan Wakil Gubernur Drs. H. Rudy Resnawan, MBA.
Sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan otonominya, didukung dengan Organisasi Perangkat Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri urusan wajib dan urusan pilihan, Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service) bagi masyarakat sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan yang diperioritaskan oleh pemerintah daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (Core Competence) yang menjadi kekhasan daerah.
Urusan wajib yang dimiliki meliputi : a. Pendidikan ; b. Kesehatan ; c. Lingkungan Hidup ; d. Pekerjaan umum ; e. Penataan ruang ; f. Perencanaan Pembangunan ; g. Perumahan ;
h. Kepemudaan dan Olah raga ; i. Penanaman modal ;
j. Koperasi , usaha kecil dan menengah ; k. Kependudukan dan catatan sipil ; l. Ketenagakerjaan ;
m. Ketahanan pangan ;
n. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ; o. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera ;
q. Komunikasi dan informatika ; r. Pertanahan ;
s. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri ;
t. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian ;
u. Pemberdayaan masyarakat dan desa ; v. Sosial ;
w. Kebudayaan ; x. Statistik ;
y. Kearsipan ; dan z. Perpustakaan.
Selain menjalankan urusan wajib, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga menyelenggarakan urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain,
a. Kelautan dan perikanan; b. Pertanian ;
c. Energi dan sumber daya meneral ; d. Pariwisata ;
e. Industri ;
f. Perdagangan ; dan g. Ketransmigrasian.
C. Struktur organisasi
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai berikut :
No
Satuan Kerja Perangkat Daerah
A
Sekretariat Daerah
, terdiri dari :1 Asisten Pemerintahan, mengoordinasikan A Biro Pemerintahan
B Biro Hukum C Biro Organisasi
2 Asisten Pembangunan, mengoordinasikan A Biro Perekonomian
B Biro Kesejahteraan Rakyat C Biro Humas
3 Asisten Administrasi Umum, mengoordinasikan A Biro Umum
B Biro Perlengkapan C Biro Keuangan
B Sekretariat DPRD
C
Dinas Da
erah terdiri dari :1 Dinas Pendidikan ; 2 Dinas Kesehatan ;
3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ; 4 Dinas Pekerjaan Umum ;
5 Dinas Sosial ;
6 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ; 7 Dinas Perindustrian dan Perdagangan ;
8 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ;
9 Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata ; 10 Dinas Kehutanan ;
11 Dinas Perkebunan ; 12 Dinas Peternakan ;
13 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horticultura ; 14 Dinas Perikanan dan Kelautan ;
15 Dinas Pertambangan dan Energi ; dan 16 Dinas Pendapatan Daerah ;
No
Satuan Kerja Perangkat Daerah
D
Lembaga Teknis Daerah
terdiri dari :1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ; 2 Inspektorat ( BAWASDA ) ;
3 Badan Kepegawaian Daerah ;
4 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah ;
5 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Pelindungan Masyarakat ; 6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; 7 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ; 8 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ;
9 Badan Lingkungan Hidup Daerah ;
10 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah ; 11 Badan Perpustakaan Daerah ;
12 Badan Ketahanan Pangan ;
13 Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin ; 14 Rumah Sakit dr.H. Moch. Ansari Saleh ;
15 Rumah Sakit Khusus Daerah Sambang Lihum ; dan
16 Kantor Perwakilan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan di Jakarta.
E
Lembaga lainnya
1 Satuan Polisi Pamong Praja ;
2 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi ; 3 Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi ;
4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah`; 5 Sekretariat DPP Korpri Provinsi ;
F
Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan terdiri dari :
Dinas Pendidikan
1 Sekolah Luar biasa (SLB) Negeri Pembina ;
2 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal ; dan
4 SMA Banua Bertarap Internasional
Dinas Kesehatan
5 Balai Pelatihan Kesehatan ; 6 Laboratorium Kesehatan ;
7 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat ;
8 Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan ; dan 9 Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan.
Dinas Perindustrian dan Perdaganagan
10 Balai Pelayanan Kemitrologian ;
11 Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang ; dan
12 Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam.
Dinas Sosial
13 Panti Sosial Bina Netra ” Fajar Harapan ” 14 Panti Sosial Asuhan Anak ”Budi Mulia” 15 Panti Sosial Remaja ” Budi Satria” 16 Panti Sosial Bina Wanita ” Panti Melati”
17 Panti Sosial Tresna Werdha ” Budi Sejahtera”
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
18 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja ; 19 Balai Latihan Kerja ; dan
20 Balai Produktifitas Ketenagakerjaan.
Dinas Pemuda Olah raga, Kebudayaan dan Pariwisata
21 Taman Budaya
22 Museum Lambung Mangkurat
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
23 Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura ;
24 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ;
No
Satuan Kerja Perangkat Daerah
25 Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ; dan 26 Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan
Holtikultura.
Dinas Peternakan
27 Balai Inseminasi Buatan ; dan 28 Sekolah Pertanian Pembangunan.
Dinas Perikanan dan Kelautan
29 Laboaratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Banjarbaru ;
30 Balai Benih dan Induk Air Tawar Karang Intan ; 31 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin ;
32 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap ; dan 33 Balain Benih Ikan Pantai Kota Baru.
Dinas Kehutanan
34 Balai Taman Hutan Raya Sultan Adam ; dan
35 Unit Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara.
Dinas Perhubungan
36 Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor. Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah
37 Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Pertambangan dan Energi
38 Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi
Dinas Pekerjaan Umum
39 Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi
Dinas Perkebunan
40 Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap
Dinas Pendapatan Daerah
41 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarmasin 42 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarbaru
43 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Martapura 44 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Rantau 45 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kandangan 46 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Barabai 47 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Paringin 48 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Amuntai 49 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Tanjung 50 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Pelaihari 51 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Batulicin 52 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kotabaru 53 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Marabahan
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
54 Balai Pengembangan Pertanian Terpadu
D. Sistematika Penyajian
Bentuk laporan akuntabilitas kinerja ini selain berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi, juga memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kinerja. Pelaporan kinerja ini ditekankan pada aspek capaian atas Indikator Kinerja Utama untuk menilai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan/sasaran organisasi. Disamping itu juga penyusunannya menyelaraskan dengan substansi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sistematika Penyusunan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan berisi penjelasan singkat tentang latar belakang penyusunan, tugas pokok dan fungsi, urusan yang ditangani dan Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjalankan dan menjabarkan tugas pokok fungsi atas urusan yang ditangani.
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menyajikan secara ringkas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011 – 2015 , Rencana Kerja pemerintah daerah pada tahun 2012, dan Penetapan Kinerja Tahun 2012.
Bab III Adalah akuntabilitas kinerja, menyajikan analisis pencapaian kinerja, keberhasilan dan kegagalan, sebagai pertanggung jawaban pencapaian hasil tahun 2012.
Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan hasil menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 adalah merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 dan penyusunannya telah diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan telah disempurnakan dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor : 188.44/0647/KUM/2012 tanggal 28 Desember 2012.
RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis SKPD. Adapun visi dan misi diuraikan sebagai berikut.
A. VISI
Visi dari Gubernur terpilih sebagaimana tercanyum pada RPJMD 2011-2015 adalah:
“ TERWUJUDNYA KALIMANTAN SELATAN YANG BERKEMBANG, MAJU, UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN DAMAI (BERMUNAJAD) TAHUN
2015“
Penjabaran makna dari visi Kalimantan Selatan “Bermunajad” adalah sebagai berikut :
Berkembang mengandung makna:
bahwa semua lapisan masyarakat berkembang dengan kemampuan dan fondasi ekonomi, sosial dan budaya yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal, nasional maupun global.
Maju mengandung makna:
bahwa masyarakat pada semua lapisan masyarakat maju dalam aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, kemandirian bekerja dan berusaha untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.
Unggul mengandung makna:
bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas sumberdaya manusia agar tercipta manusia yang kreatif dan mampu berinovasi dalam meningkatkan produktivitas yang kompetitif dalam persaingan global
Nyaman mengandung makna:
bahwa terciptanya kondisi keamanan yang kondusif sebagai hasil peran serta seluruh lapisan masyarakat sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja dan berusaha dalam tataran kehidupan masyarakat yang toleran dan religius.
Sejahtera mengandung makna:
bahwa masyarakat sudah dapat menikmati hasil hasil pembangunan secara adil dan merata baik lahir maupun bathin (material dan spiritual).
Damai mengandung makna:
bahwa terbentuk tatanan masyarakat baik secara individual dan kolektif, serta secara kelembagaan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, secara sadar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku, baik yang bersumber dari norma agama, dan norma sosial, maupun peraturan perundang-undangan sesuai dengan posisi dan peran sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi di atas selaras dengan visi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:
aman, bersatu, rukun dan damai;
2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.
B. MISI
Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, Sosial dan Budaya;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing ;
3. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkunga dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi geografis;
4. Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta aksesibilitas infrastrukur Wilayah ;
5. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang baik dan benar.
Misi di atas juga telah selaras dengan misi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:
1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera
Terhadap Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan dilaksanakan tersebut diatas, lebih lanjut ditetapkan 15 (sebelas) termasuk program-program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Rumusan tujuan, sasaran, dan program serta keterkaitan masing-masing unsur rencana stratejik selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah diwujudkan secara bertahap melalui pembangunan tahunan dengan target Kinerja utama yang akan diukur melalui 8 indikator bersifat makro mempresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang akan dicapai.
Rencana pembangunan tahun 2012 dituangkan dalam RKPD tahun 2012 sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). RKPD tahun 2012 ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 043 Tahun 2011 tanggal 1 Agustus 2011 RKPD tersebut memuat sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2011 disertai program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran.
Prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD tahun 2012 sebagai berikut:
1. Pembangunan kehidupan sosial dan budaya di proritaskan, pada aspek peningkatan kualitas pembangunan manusia yaitu:
1) Peningkatan kualitas kehidupan beragama
2) Mempasilitasi penanganan kemiskinan dan penandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS) .
3) Memfasilitasi kegiatan dan olahraga,perempuan dan anak. 4) Memfasilitasi pengembangan budaya daerah.
2. Pembagunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kualitas pembangunan manusia terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan :
1) Menurunkan angka buta huruf.
2) Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.
3) Mendidik tenaga kerja yang siap pakai didunia kerja.
4) Menaikkan Usia Harapan Hidup,khususnya pada penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi.
dan Kesehatan.
6) Meningkatkan & memanfaatkan BLK berstandar internasional,untuk Menumbuh kambangkan wirausaha pekerjaan terampil.
3. Peningkatan Perekonomian diprioritaskan pada :
1) Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2) Meningkatkan penguatan argo industry (struktur ekonomi) 3) Meningkatkan daya beli masyarakat
4) Memantafkan ketahanan pangan 5) Menurunkan dan mengendalikan inflasi
4. Pengelolan Lingkungan Hidup diprioritaskan pada :
Mendorong dan Memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan Kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
5. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur diprioritaskan pada :
1) memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kualitas Infrastruktur utama (skala regional kalsel)
2) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur Dasar.
3) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas fasilitas publik Lainnya.
6. Melaksanakan Pemerintahan yang Baik difokuskan pada : 1) Mendorong peningkatan kualitas peningkatan Publik.
2) meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Kinerja Pemerintahan Daerah.
3) Mengakomodasi pengawasan Publik terhadap Kinerja Pemerintahan Daerah.
Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan maka pada tahun 2012 ditetapkan target kinerja tahunan yang telah di tandatangani oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2012, sebagai berikut :
Target Kinerja Makro 2012
No Indikator 2012 Target s.d 2015
1 Pertumbuhan ekonomi 5,68 6,0 – 6,9
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 9,4 Juta 9,2 - 10,6
3 Laju Inflasi 5,2 5,0 – 7,0 4 Indeks GINI 0,21 0,22 – 0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,60 6,62 – 6,50 6 Tingkat Kemiskinan 4,15 4,25 - 3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 70,5 70 – 74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,59 1,60 - 1,40
Sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ditetapkan pada tahun 2012 disajikan per kelompok sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1:
Meningkatkan toleransi antar umat beragama
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase Pengaduan Gangguan
melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100
2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 3 Sekretariat bersama antar umat
Sasaran 2
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase menurunya
remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
% 1,5 Dinas Sosial
2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% 30 Dinas Sosial 3 Indeks Kepuasan
Masyarakat Panti Nilai 95 Dinas Sosial 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 6 Persentase meningkatnya
peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % 28 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7 Persentase Remaja
keluarga miskin yang sekolah
% NA Dinas Sosial
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA Dinas Sosial
9 Persentase lansia terlantar
yang dapat ditampung panti % 0.56 Dinas Sosial 10 Persentase Fakir miskin
penyandang cacat yang
tertangani % 2.78 Dinas Sosial
sosial keagamaan
5 Peningkatan lembaga pendidikan
keagamaan % 7,3
6 Frekuensi pertemuan antar umat
beragama Kali 1
7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi
standar
Unit 5 Dinas Sosial 12 Persentase penghuni panti
sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 97,93 Dinas Sosial
Sasaran 3
Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase
peningkatan Event Budaya Daerah
% 10 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 2 Persentase
peningkatan kunjungan WISMAN
% 3 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 3 Persentase
peningkatan kunjungan WISNUS
% 10 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 4 Lama Kunjungan
WISMAN Hari 1,9
Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 5 Lama Kunjungan
WISNUS Hari 3
Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 6 Persentase
Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
% 12 Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata
Sasaran 4
Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Angka melek huruf % 96,35 Dinas Pendidikan 2 Angka rata-rata lama
sekolah Tahun 7,5 Dinas Pendidikan
3 Angka Partisipasi Murni
SD/MI % 99,2 Dinas Pendidikan
4 APK SLTP/MTs % 97,6 Dinas Pendidikan
Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung
jawab 1 Angka Harapan Hidup Tahun 66,62 Dinas
Kesehatan 2 Angka Kematian Bayi Kasus per
1000 Kh 33
Dinas Kesehatan
3 Angka kematian ibu Kasus 91 Dinas
Kesehatan 4 Persentase penduduk miskin
memiliki jaminan
pemeliharaan kesehatan
% 70
Dinas Kesehatan 5 Cakupan pelayanan peserta
jaminan pemelihara kesehatan masyarakat % 100 Dinas Kesehatan Sasaran 6
Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1 Persentase kelulusan
BLK yang bekerja % 423
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 Persentase jumlah
penduduk yang bekerja % 40
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 Persentase
pengurangan tingkat pengangguran terbuka
% 4
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5 Persentase peningkatan
Partisipasi Angkatan Kerja
% 71
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Sasaran 7
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Sasaran 8
Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri dan perdagangan berbasis agroindustri
No Indikator Kinerja Satuan Target Penangung Jawab 1 Persentase industri
yang berbasis agroindustri
% NA Dinas Perindustrian dan Perdagangan No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung
Jawab Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian 1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Produksi Padi Ton 2.025.298 Dinas Pertanian Produksi Jagung Ton 110.006 Dinas Pertanian Produksi Jeruk Ton 56.045 Dinas Pertanian Produksi Sayuran Ton 108.808 Dinas Pertanian 2 Perkebunan
Produksi Karet Ton 157.609 Dinas Perkebunan Produksi Sawit Ton 757.808 Dinas Perkebunan 3 Peternakan
Produksi daging Ton/Th 59.037 Dinas Peternakan 4 Pertambangan % NA Dinas Pertambangan 5 Industri pengolahan % 2 Dinas Perindustrian dan perdagangan 6 Perdagangan % 5 Dinas Perindustrian dan perdagangan 7 Jumlah pungutan PSDH dan DR Rp US $ 4.000.000.000 600.000 Dinas Kehutanan
Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung
jawab
1 Bertambahnya Luasan
Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
ha 690
Dinas Kehutanan
2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan
Ha 465
Dinas Kehutanan
3 Persentase kasus gangguan keamnan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan
% 100
Dinas Kehutanan
4 Jumlah kesatuan
pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan
Jumlah 11
Dinas Kehutanan
5 Persentase kasus IUU yang
diselesaikan NA NA
Dinas Kehutanan
6 Rasio pertanian pangan
berkelanjutan % 15,84
Dinas Pertanian
7 persentase hasil uji polusi
udara pada sumbernya % 40
Badan Lingkungan
Hidup 8 persentase hasil uji limbah
padat pada sumbernya % 20
Badan Lingkungan
Hidup Sasaran 10
Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa
No
Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab
1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap
% 75
Dinas Pekerjaan Umum
2 Persentase jembatan
3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas
% Turunya Pelanggaran 27% atau dari 89 = (330-241) Dishubkominfo
4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 35
Sasaran 11
Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air.
N
o Indikator Kinerja Satuan Target
Penanggung jawab 1 Persentase terbangunnya
jaringan irigasi rawa % 100 Dinas PU
2 Persentase panjang pantai yang
bebas abrasi % 100 Dinas PU
3 Persentase panjang tebing yang
tertangani % 100 Dinas PU
4 Persentase tersedianya air
bersih % 100 Dinas PU
5 Jumlah lahan pertanian yang
bebas intrusi air laut Ha NA
Dinas Pertanian 6 Jumlah air yang bebas intrusi air
laut NA NA
Dinas Pertanian
Sasaran 12
Meningkatnya akses masyrakat terhadap insfratuktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Cakupan pelayanan persampahan
% 30
Dinas Pekerjaan
Umun 2 Persentasi Luas areal pemukiman
yang bebas genangan % 31
Dinas Pekerjaan
Umun 3 Persentase rumah tangga yang
terlayani jaringan air bersih % 45
Dinas Pekerjaan
Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur.
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1 Jumlah bangunan
gedung yang memenuhi standar HSBGN
Unit 12
Dinas Pekerjaan Umum
2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW % NA
Dinas Pekerjaan Umum
3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA Unit / % 5 / 19,23%
Dinas Pekerjaan Umum
Sasaran 14.
Tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab 1 Persentase instansi
pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP
% 35
Biro Organisasi
2 Opini atas Laporan
Keuangan Nilai WDP
Biro Keuangan 3 Hasil Evaluasi penerapan
SAKIP Nilai B
Inspektorat
4 Persentase SKPD dengan
hasil evaluasi minimal BAIK % 70
Inspektorat 5 Persentase peningkatan pengunjung Website % 100 Biro Hubungan Masyarakat 6 Persentase Responden
pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
% 50
Biro Hubungan Masyarakat
Sasaran 15
Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung
Jawab
1 IKM pada instansi Pelayanan
Publik Nilai 78
Biro Organisasi
2 Prosentase Pelayanan Publik
yang mendapat ISO % 50
Biro Organisasi
3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan
Pelayanan Prima % 20
Biro Organisasi
4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
% 100
Inspektorat
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP Tahun 2012 merupakan Laporan Kinerja Tahun Kedua dari RPJMD 2011-2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan Pengukuran Kinerja 2012.
Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian Versus Standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan.
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil
II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil
III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil
IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Berhasil yaitu 92,58%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Sangat Berhasil yaitu 106,10%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas.
A. Capaian Atas Kinerja Makro
Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2012 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1.
Tabel 1
Capaian Kinerja Makro 2012
No Indikator Target 2012 Realisasi 2012 % Capaian
1 Pertumbuhan ekonomi 5,68 5,73 100,88
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 9,4 9.081.408 96,61
3 Laju Inflasi 5,2 5,96 87,24
4 Indeks GINI 0,21 0,35* 166,66
5 Tingkat pengangguran terbuka 6,60 4,32 152,77
6 Tingkat Kemiskinan 4,15 5,01 82,87
7 Indeks Pembangunan Manusia 70,5 70,44* 99,91
8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,59 2,57 61,86
Rata-rata capaian 106,10
Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolute secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2012 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2.
Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2
Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2012 No Indikator Realisasi 2010 Realisasi 2011 Realisasi 2012 Target RPJMD 2012 2015 1 Pertumbuhan ekonomi 5,9 6,12 5,73 6,04 6,0-6,9 2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.400.000 8.801.291 9.081.408 9,4 9,2-10,6
3 Laju Inflasi 9,06 3,98 5,96 5,2 5,0-7,0 4 Indeks GINI 0,24 0,35 0,35* 0,21 0,22-0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,75 5,62 4,32 6,60 6,62-6,50 6 Tingkat Kemiskinan 5,21 5,35 5,01 4,15 4,25-3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 69,2 70,44 70,44* 70,5 70-74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,98 1,89 2,57 1,59 1,60-1,40
Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 5,73% yang diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sebagaimana terlihat pada indikator PDRB Per Kapita yang meningkat, dan tingkat kemiskinan yang menurun.
Dibandingkan tahun 2011 Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 34,42 triliun sedangkan tahun 2011 sebesar Rp 32,55 triliun, bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2012 naik sekitar 7,7 triliun rupiah lebih yaitu Rp 68,19 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 75,92 triliun tahun 2012.
Dengan pertumbuhan tertinggi di sektor bangunan sebesar 9,85% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,64%, ditahun 2012 sektor tersier tumbuh sangat baik disbanding sektor primer dan sekunder.
Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2012 atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 68,23 Triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp 32,55 triliun.
PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 8.801.291 sementara PDRB perkapita (adhk) tahun 2011 sebesar Rp 8.801.291,-
Tingkat Inflasi tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, yaitu : dari 3,98 di tahun 2011 menjadi 5,96 di tahun 2012, namun hal tersebut masih dalam koridor target di RPJMD.
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 yaitu 5,01% jauh mengalami peningkatan yang sangat baik jika dibanding tahun 2011 yaitu 5,35%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan, hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instan melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan.
Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 2 (dua) terendah dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta, dari jumlah penduduk miskin yang ada secara
regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin.
Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum mengeluarkan data resmi.
Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.
B. Capaian Sasaran Organisasi
MISI PEMBANGUNAN DAERAH
A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya
Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu
sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”; sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.
1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama
Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat.
Keberhasilan capaian kinerja tahun 2012 atas sasaran ”Meningkatkan
toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan
target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 3
Capaian Kinerja Terhadap Target 2012
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian 1 Persentase Pengaduan Gangguan
melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100,00
2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 1 100,00
3 Sekretariat bersama antar umat
beragama yang aktif Buah 1 1 100,00
4 Persentase peningkatan lembaga sosial
keagamaan % 60 60 100,00
5 Peningkatan lembaga pendidikan
keagamaan % 7,3 NA NA
6 Frekuensi pertemuan antar umat
7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 60 100,00
Rata-rata capaian 85,71
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah
sebesar 85,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa :
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan utama :
a. Peningkatan pembinaan sosialisasi monitoring dan kerjasama dengan forum pembauran kebangsaan (FPK) Kabupaten/Kota. b. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan
antar etnis dan suku bangsa se Kalimantan Selatan.
c. Forum komunikasi wawasan kebangsaan dan pembauran bangsa se Kalimantan Selatan
Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan tindak kriminal dengan kegiatan utama :
a. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan.
b. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Realisasi Kinerja 2011 dan 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 Kinerja
Naik/Turun 1 Persentase Pengaduan Gangguan
melaksanakan Kegiatan
Keagamaan yang ditindaklanjuti
Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 1 Tetap
3 Sekretariat bersama antar umat
beragama yang aktif Buah 1 1 Tetap
4 Persentase peningkatan lembaga
sosial keagamaan % 60 60 Tetap
5 peningkatan lembaga pendidikan
keagamaan % 4,7 NA NA
6 Frekuensi pertemuan antar umat
beragama kali 1 1 Tetap
7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 60 Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 5
Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 2012
Target RPJMD 2012 2015 1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 2 Jumlah forkom
Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 1 1 NA NA
3
Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Buah 1 1 1 1 1 4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan % 60 60 60 80 100 5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan % 5 4,7 NA 7,3 85 6 Frekuensi pertemuan
antar umat beragama Kali 1 1 1 2 8
7
Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 60 60 95 100
2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator
dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6
Capaian Kinerja Terhadap Target 2012
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian 1 Persentase menurunya remaja keluarga
fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,5 1,5 100,00 2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah
panti dalam keadaan baik % 30 30 100,00
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95 95 100,00
4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 100,00
5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 100,00 6 Persentase meningkatnya peran serta
masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 28 28 100,00
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang
sekolah % NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu
yang memanfaatkan bantuan beasiswa % NA NA NA
9 Persentase lansia terlantar yang dapat
ditampung panti % 0.56 0.56 100,00
10 Persentase Fakir miskin penyandang
cacat yang tertangani % 2.78 2.78 100,00
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana
memenuhi standar Unit 5 5 100,00
12 Persentase penghuni panti sosial yang
puas dengan pelayanan panti % 97,93 97,93 100,00
Rata-rata capaian 83,33
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat” adalah sebesar 83,33% yang berarti masuk dalam
kategori capaian Cukup Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa :
Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan utama :
a. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal. b. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab
c. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.
d. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia.
Program Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan kegiatan utama :
a. Kegiatan invitasi olahraga Basket
b. Kegiatan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga. c. Kegiatan pembinaan dan pengembangan BAPOPSI. Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama :
a. Penanganan Bencana selama tahun 2012
b. Pengarahan tim reaksi cepat pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana. c. Pelaksanaan penyerahan bantuan kepada korban bencana
selama tahun 2012 sebesar Rp. 2.236.947.000,-
Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2012 terealisasi sebanyak 1.375 keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu 91.688 keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi 2012 melebihi target RPJMD 2011-2015 yang sebanyak 125 Keluarga atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin.
Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator baru.
Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun 2012 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar yang ditampung panti dari total 30.291 lansia terlantar, dikatakan tercapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 0,56 %.
Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani telah mencapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 2,78 %, terealisasi sebesar 2,78 % atau 545 orang dari total fakir miskin penyandang cacat sebanyak 19.621 orang.
Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian, pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, yang diwujudkan dengan :
a. Penanganan bencana selama 2012 yang terdiri dari :
Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir/ROB 13 kali, tanah longsor 2 kali, angin ribut 49 kali dan kekeringan 10 kali.
Jumlah korban 8.403 KK (25.554 jiwa) dengan 10 orang meninggal dan 12 orang luka.
Kerusakan rumah: 41 rusak total, 157 rusak berat, 86 rusak sedang dan 388 rusak ringan.
Bencana sosial 442 kejadian, terdiri atas kebakaran 442 kali. Jumlah korban 856 KK (2.951 jiwa) dengan 7 orang meninggal dan 23 orang luka.
Kerusakan rumah: 206 rusak total, 257 rusak berat, 68 rusak sedang, 87 rusak ringan.
b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 7
Realisasi Kinerja 2011 dan 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 Kinerja
Naik/Turun 1 Persentase menurunya remaja keluarga
fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,5 1,5 Tetap 2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah
panti dalam keadaan baik % 30 30 Tetap
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95 95 Tetap
4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 Tetap
5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta
masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 28 28 Tetap
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang
sekolah % NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu
ditampung panti % 0,56 0,56 Tetap 10 Persentase Fakir miskin penyandang
cacat yang tertangani % 3,15 2,78 Tetap
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana
memenuhi standar Unit 5 5 Tetap
12 Persentase penghuni panti sosial yang
puas dengan pelayanan panti % 97,93 97,93 Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 2012
Target RPJMD 2012 2015
1 Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
% 0 1,5 1,5 0,26 0,65
2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% NA 30 30 30 NA
3 Indeks Kepuasan Masyarakat
Panti Nilai NA 95 95 95 95 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah NA 3 3 3 3 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 100 100 100 6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 20 28 28 30 60
7 Persentase Remaja keluarga
miskin yang sekolah % NA NA NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA NA NA NA NA
9 Persentase lansia terlantar
yang dapat ditampung panti % 0 0,56 0,56 0,8 2
10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
% 0 3,15 2,78 0,2 0,5
11 Jumlah panti dengan sarana
prasarana memenuhi standar Unit 0 5 5 5 5
12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 0 97,93 97,93 97,93 98
Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010 dicanangkan sebanyak 91.688 keluarga, direncanakan sampai tahun 2015 turun sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus berkelanjutan.
Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak 30.291 orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4% yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2012 realisasi sebanyak 170 lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun waktu 2 tahun dari 2011 sampai dengan 2012 sebanyak 340 lansia terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah
Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai, pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi oleh tiga pilar yakni, (1) pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para pemangku seni budaya (adat) dan yang (3) Pilar Peran dan fasilitasi pemerintah daerah.
Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat (4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra pemerintah, Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka
mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan kebudayaan Banjar.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 9
Capaian Kinerja Terhadap Target 2012
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian 1 Persentase peningkatan Event Budaya
Daerah % 10 10 100,00
2 Persentase peningkatan kunjungan
WISMAN % 3 3 100,00
3 Persentase peningkatan kunjungan
WISNUS % 10 10 100,00
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 100,00
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 100,00
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke
Museum setiap tahun % 12 12 100,00
Rata-rata Capaian 100,00
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ” Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan
sumber daya daerah” adalah sebesar 100% yang berarti masuk
dalam kategori capaian Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa :
Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama: a. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama
dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya). b. Festival kesenian daerah (wayang gong, musik kintung dan
japin carita).
Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan daerah pada tahun 2012 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %, meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara. yang secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian daerah. Peningkatan tersebut merupakan dampak positif atas
diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya. Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata, peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan dukungan pembangunan pariwisata. Kalimantan Selatan patut bersyukur kawasan wisata Pasar Terapung, wisata Pendulangan Intan Martapura, dan Wisata Alam Loksado Kandangan masuk dalam event wisata nasional, dan di tahun 2012 telah selesai dilaksanakan revitalisasi Museum Waja Sampai Kaputing, pembelian serta rehabilitasi Penginapan Graha Wisata Amandit yang terletak di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang akan dikelola Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan secara profesional sebagai percontohan yang dikelola dengan standar Sapta Pesona.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 10
Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 Kinerja
Naik/Turun 1 Persentase peningkatan Event Budaya
Daerah % 10 10 Tetap
2 Persentase peningkatan kunjungan
WISMAN % 3 3 Tetap
3 Persentase peningkatan kunjungan
WISNUS % 10 10 Tetap
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 Tetap
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 Tetap
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke
Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2011 sampai dengan 2012, peningkatan peran wisata dan budaya dalam pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 11
Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 2012
Target RPJMD 2012 2015
1 Persentase peningkatan
Event Budaya Daerah % 10 10 10 10 10
2 Persentase peningkatan
kunjungan WISMAN % 2,3 3 3 2,3 2,3
3 Persentase peningkatan
kunjungan WISNUS % 3 10 10 3 3,5
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 3 3 3
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
% 12 18 12 12 12
B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing
Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran
kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing
1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatkan
pendidikan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan
capaiannya sebagai berikut :
Tabel 12
Capaian Kinerja Terhadap Target 2012
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ” Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada
semua jalur dan jenjang pendidikan” adalah sebesar 101,24% yang
berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa :
Program Pendidikan Dasar 9 Tahun.
a. Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
b. Peningkatan mutu dan sarana prasarana SD/MI, SMP/MTs Program Pendidikan Menengah.
Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah.
Program Non Formal
Pemberdayaan tenaga pendidik non formal.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 Angka melek huruf % 96,35 96,84 100,50
2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,5 7,8 104,00
3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,2 99,38 100,18
4 APK SLTP/MTs % 97,6 98,17 100,58
5 APK SLTA/MA/SMK % 78 78,72 100,92
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 13
Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 Kinerja
Naik/Turun
1 Angka melek huruf % 96,73 96,84 Naik
2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,72 7,80 Naik
3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,28 99,38 Naik
4 APK SLTP/MTs % 97,54 98,17 Naik
5 APK SLTA/MA/SMK % 78,25 78,72 Naik
Dari 5 indikator kinerja diatas tercermin adanya peningkatan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan.
Indikator Angka Melek Huruf pada tahun 2012 sebesar 96,84% tercapai dari target 96,35%, dengan demikian angka buta aksara mampu ditekan hingga menjadi 3,16% lebih baik dibandingkan dengan standar nasional sebesar 5%.
Angka rata-rata lama sekolah yang ditargetkan sebesar 7,5 Tahun tercapai 7,8 Tahun dikatakan tercapai target, dan jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,08 Tahun, dan lebih tinggi 0,08 Tahun jika dibandingkan dengan standar nasional 7,72 Tahun.
Capaian tertinggi pada indikator Angka Partisipasi Kasar SLTP/MTs sebesar 98,17 melebihi target 2012 yang sebesar 97,6% atau lebih tinggi 3.17% dari standar nasional sebesar 95%.
Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan menaruh kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap penuntasan buta aksara di Kalimantan Selatan yang telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat sehingga membuahkan penghargaan yang diraih berupa penghargaan Pelopor Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2012, Inclusive Award dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2012,