• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMERINTAH PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

(3)
(4)
(5)

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

(6)

Halaman

DAFTAR ISI ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok... 4

C. Struktur Organisasi ... 6

D. Sistematika Penyajian ... 11

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2013 13 A. Visi ... 13

B. Misi ... 15

C. Rencana Kerja Pembangunan Daerah ... 16

D. Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 ... 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 26

A. Capaian Atas Kinerja Makro ... 27

B. Capaian Sasaran Organisasi ... 29

C. Akuntabilitas Keuangan... 85

BAB IV PENUTUP ... 92

A. Simpulan ... 92

B. Strategi Peningkatan Kinerja ... 93

Lampiran 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Lampiran 2 Pengukuran Kinerja

(7)

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya jualah kita dapat menyusun sekaligus menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013. Shalawat dan salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, kerabat, pengikut beliau dari dahulu, sekarang dan sampai akhir nanti.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini adalah merupakan media pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang dimiliki baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan yang di dalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggung jawaban mengenai keberhasilan ataupun kekurangan pemerintah provinsi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya dalam rangka pencapaian visi dan misi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tetang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja, disamping itu laporan ini juga memuat aspek penting bidang keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan yang tidak terpisah antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diketahui adalah merupakan bagian yang integral dari kegiatan pemerintah secara keseluruhan yang secara hierarki berpedoman dan terkait dengan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJM Nasional ) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan. Oleh karena itu keberhasilan maupun kekurangan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat ditentukan pula konsistennya pelaksanaan program baik oleh pemerintah maupun oleh pemerintah provinsi serta keharmonisan koordinasi yang dilaksanakan berkaitan dengan dukungan anggaran.

Dengan tersusunnya laporan ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Tim Penyusun dan seluruh instansi perangkat daerah yang telah turut membantu dalam mempresentasikan capaian sasaran dan indikator kinerjanya melalui penyusunan laporan ini, diharapkan pula LAKIP ini dapat memberikan informasi yang nyata terhadap kinerja yang telah diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun ketiga RPJMD 2011-2015.

Demikian Laporan Akuntabiltas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun mudahan dapat memberikan manfaat, baik sebagai informasi maupun bahan evaluasi kinerja. dan menjadi umpan balik bagi pihak – pihak yang berkepentingan guna perbaikan dan penyempurnaan.

Terima kasih Wassalam Wr. Wb

Banjarmasin, 12 Maret 2014

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

(8)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Provinsi Kalimantan Tahun 2013 merupakan laporan kinerja tahun ketiga dari pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 tanggal 1 Februari 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 – 2015 dan telah disempurnakan Review dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0647/KUM/2012 Tanggal 28 Desember 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 ini disusun menindak lanjuti Intruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan Peraturan Menteri Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini menyajikan informasi yang relevan menyangkut keberhasilan dan atau kekurangan yang terjadi pada periode tahun ketiga. Perkembangan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja pada seluruh jajaran organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menunjukkan peningkatan kinerja sebagaimana tertuang dalam laporan hasil evaluasi AKIP oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, yaitu: menunjukkan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, terakhir evaluasi AKIP tahun 2012 dengan nilai 66,18 atau meningkat 1,03 poin dari tahun 2011 dengan nilai 65,15.

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro yang merepresentasi tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu Pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, Laju inflasi, Indeks Gini, Tingkat Pengangguran, Tingkat Kemiskinan, dan Indeks Pembangunan Manusia, serta Tingkat Pertumbuhan Penduduk. Menurut angka absolute, pada tahun 2013 ini secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja dari tahun 2012.

(9)

No Indikator Satuan Target 2013 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Persentasi capaian Target RPJM 1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 5,73 5,18 86,33 6,0-6,9 2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9,40 9.081.408 9.409.137 100,09 9,2-10,6 3 Laju Inflasi % 6,50 5,96 5,98 92,00 5,0-7,0 4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,35* 0,36* 55,55 0,22-0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 4,32 3,79 174,14 6,62-6,50 6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 5,01 4,76 98,94 4,25-3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia % 72 70,44* 71,08* 98,72 70-74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 2,57 1,84 94,02 1,60-1,40 Rata-rata capaian 99,97 *data sementara

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2013 tercapai 86,33% atau sebesar 5,18 % dan menurun jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 5,73. Upaya pencapaian target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 dilakukan dengan usaha peningkatan investasi daerah. Untuk indikator peningkatan PDRB Perkapita Kalimantan Selatan pada tahun 2013 ditargetkan 9,40 dapat dicapai 9,40 dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan laju pertumbuhan penduduk. Selanjutnya untuk indikator laju inflasi Provinsi Kalimantan pada tahun 2013 ditargetkan berada pada kisaran angka 6,50 dapat dicapai berkisaran pada angka 5,98 peningkatan laju inflasi dari setiap tahun mengakibatkan daya beli masyarakat mengalami penurunan, tetapi kebijakan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menekan laju inflasi cukup berhasil.

Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2013 menurun dari 4,32 menjadi 3,79 menunjukan bahwa target RPJM dapat dicapai dengan baik, ha; ini menunjukkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mampu membuka lapangan kerja bagi penduduk Kalimantan Selatan.

Meskipun Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2013 sebesar 4,76%, dengan capaian kinerja terhadap target sebesar 4,71 %. Selanjutnya untuk capaian indikator Indeks Pembangunan Manusia kondisi

(10)

pada tahun 2013 dapat direalisasikan yaitu 71,08 dari yang ditargetkan oleh RPJM yaitu 72.

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) menginformasikan secara ringkas tingkat capaian kinerja atas 15 ( Lima belas) sasaran strategis dan 79 indikator kinerja utama adalah 105,56 % dengan kategori Sangat

Berhasil, yang dapat dirincikan bahwa 8 (delapan) sasaran dengan tingkat

capaian kinerja berkategori Sangat Berhasil, 3 (tiga) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori Berhasil, 1 (satu) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori Cukup Berhasil, dan 3 (tiga) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori Kurang Berhasil.

Dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat adanya kekurangberhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator sasaran di bawah seratus persen. Hal tersebut akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menetapkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib melaksanakan Akuntabilitas Kinerja untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja diwujudkan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimana tahap akhir dari siklus sistem tersebut adalah menyusun laporan hasil kinerja sebagai pertanggung jawaban kinerja organisasi kepada instansi yang lebih tinggi.

Terbitnya Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menjadi acuan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013, sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana disepakati dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013. Penetapan kinerja dimaksud telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan dana baik dari APBD maupun sumber dana lainnya serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2013 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015.

B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956, juncto Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 21 tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957

(12)

antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106). Saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh Gubernur Drs. H. Rudy Ariffin, MM dengan Wakil Gubernur Drs. H. Rudy Resnawan, MBA Sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan otonominya, didukung dengan Organisasi Perangkat Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service) bagi masyarakat sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (Core Competence) yang menjadi kekhasan daerah.

Urusan wajib yang dimiliki meliputi : a. Pendidikan ; b. Kesehatan ; c. Lingkungan Hidup ; d. Pekerjaan umum ; e. Penataan ruang ; f. Perencanaan Pembangunan ; g. Perumahan ;

h. Kepemudaan dan Olah raga ; i. Penanaman modal ;

j.

Koperasi, usaha kecil dan menengah ; k. Kependudukan dan catatan sipil ;

(13)

l. Ketenagakerjaan ; m. Ketahanan pangan ;

n. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ; o. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera ;

p. Perhubungan ;

q. Komunikasi dan informatika ; r. Pertanahan ;

s. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri ;

t. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian ;

u. Pemberdayaan masyarakat dan desa ; v. Sosial ;

w. Kebudayaan ; x. Statistik ;

y. Kearsipan ; dan z. Perpustakaan.

Selain menjalankan urusan wajib, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga menyelenggarakan urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain,

a. Kelautan dan perikanan; b. Pertanian ;

c. Energi dan sumber daya meneral ; d. Pariwisata ;

e. Industri ;

f. Perdagangan ; dan g. Ketransmigrasian.

C. Struktur Organisasi

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai berikut :

(14)

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

A

Sekretariat Daerah, yang membawahi :

1 Asisten Pemerintahan, mengoordinasikan a Biro Pemerintahan

b Biro Hukum c Biro Organisasi

2 Asisten Pembangunan, mengoordinasikan a Biro Perekonomian

b Biro Kesejahteraan Rakyat c Biro Humas

3 Asisten Administrasi Umum, mengoordinasikan a Biro Umum

b Biro Perlengkapan c Biro Keuangan

B

Sekretariat DPRD

C

Dinas Da

erah terdiri atas :

1 Dinas Pendidikan ; 2 Dinas Kesehatan ;

3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ; 4 Dinas Pekerjaan Umum ;

5 Dinas Sosial ;

6 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ; 7 Dinas Perindustrian dan Perdagangan ;

8 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ;

9 Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata ; 10 Dinas Kehutanan ;

11 Dinas Perkebunan ; 12 Dinas Peternakan ;

13 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horticultura ; 14 Dinas Perikanan dan Kelautan ;

(15)

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

15 Dinas Pertambangan dan Energi ; dan

16 Dinas Pendapatan Daerah ;

D Lembaga Teknis Daerah

terdiri atas :

1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ; 2 Inspektorat ( BAWASDA ) ;

3 Badan Kepegawaian Daerah ;

4 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah ; 5 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; 7 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ; 8 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ;

9 Badan Lingkungan Hidup Daerah ;

10 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah ; 11 Badan Perpustakaan Daerah ;

12 Badan Ketahanan Pangan ;

13 Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin ; 14 Rumah Sakit dr.H. Moch. Ansari Saleh ;

15 Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum ; dan 16 Rumah Sakit Gigi dan Mulut

17 Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Jakarta.

E

Lembaga lainnya

1 Satuan Polisi Pamong Praja ;

2 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi ; 3 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu ;

4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah`; 5 Sekretariat DPP Korpri Provinsi ;

6 Sekretariat KPID Prov Kalsel ;

F

Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan terdiri atas :

Dinas Pendidikan

(16)

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

1 Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina ;

2 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal ;

3 Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan ; dan 4 SMA Banua Kalimantan Selatan.

Dinas Kesehatan

5 Balai Pelatihan Kesehatan ; 6 Laboratorium Kesehatan ;

7 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat ;

8 Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan ; dan 9 Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

10 Balai Pelayanan Kemetrologian ;

11 Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang ; dan

12 Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam.

Dinas Sosial

13 Panti Sosial Bina Netra ” Fajar Harapan ” ; 14 Panti Sosial Asuhan Anak ”Budi Mulia” ; 15 Panti Sosial Bina Remaja ”Budi Satria” ; 16 Panti Sosial Bina Wanita ”Panti Melati” ; dan 17 Panti Sosial Tresna Werdha ”Budi Sejahtera” .

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

18 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja ; 19 Balai Latihan Kerja ; dan

20 Balai Produktifitas Ketenagakerjaan.

Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

21 Taman Budaya ; dan

22 Museum Lambung Mangkurat ;

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

23 Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura ;

(17)

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

24 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ;

25 Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ; dan 26 Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan

Holtikultura.

Dinas Peternakan

27 Balai Inseminasi Buatan ; dan 28 Sekolah Pertanian Pembangunan.

Dinas Perikanan dan Kelautan

29 Laboaratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Banjarbaru ;

30 Balai Benih dan Induk Air Tawar Karang Intan ; 31 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin ;

32 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap ; dan 33 Balain Benih Ikan Pantai Kota Baru.

Dinas Kehutanan

34 Balai Taman Hutan Raya Sultan Adam ; dan

35 Unit Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara.

Dinas Perhubungan

36 Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor.

Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah

37 Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Dinas Pertambangan dan Energi

38 Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi.

Dinas Pekerjaan Umum

39 Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi

Dinas Perkebunan

40 Balai Sertifikasi Benih dan Percontohan Perkebunan Tungkap.

Dinas Pendapatan Daerah

41 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarmasin ; 42 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarbaru ;

(18)

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

43 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Martapura ; 44 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Rantau ; 45 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kandangan ; 46 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Barabai ; 47 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Paringin ; 48 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Amuntai ; 49 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Tanjung ; 50 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Pelaihari ; 51 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Batulicin ; 52 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kotabaru ; dan 53 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Marabahan ;

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

54 Balai Pengembangan Pertanian Terpadu ; dan 55 Kebun Raya Banua ;

D. Sistematika Penyajian

Bentuk laporan akuntabilitas kinerja ini selain berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi, juga memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kinerja. Pelaporan kinerja ini ditekankan pada aspek capaian atas Indikator Kinerja Utama untuk menilai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan/sasaran organisasi. Disamping itu juga penyusunannya menyelaraskan dengan substansi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(19)

Bab I Pendahuluan berisi penjelasan singkat tentang latar belakang penyusunan, tugas pokok dan fungsi, urusan yang ditangani dan Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjalankan dan menjabarkan tugas pokok fungsi atas urusan yang ditangani.

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menyajikan secara ringkas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011 – 2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah pada tahun 2013, dan Penetapan Kinerja Tahun 2013.

Bab III Adalah akuntabilitas kinerja, menyajikan analisis pencapaian kinerja, keberhasilan dan kegagalan, sebagai pertanggung jawaban pencapaian hasil tahun 2013.

Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan hasil menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

(20)

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 adalah merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 dan penyusunannya telah diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan telah disempurnakan dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor : 188.44/0647/KUM/2012 tanggal 28 Desember 2012.

RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis SKPD. Adapun visi dan misi diuraikan sebagai berikut.

A. VISI

Visi dari Gubernur terpilih sebagaimana tercantum pada RPJMD 2011-2015 adalah:

“ TERWUJUDNYA KALIMANTAN SELATAN YANG BERKEMBANG, MAJU, UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN DAMAI (BERMUNAJAD) TAHUN

2015“

Penjabaran makna dari visi Kalimantan Selatan “Bermunajad” adalah sebagai berikut :

Berkembang mengandung makna:

bahwa semua lapisan masyarakat berkembang dengan kemampuan dan fondasi ekonomi, sosial dan budaya yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal, nasional maupun global.

(21)

Maju mengandung makna:

bahwa masyarakat pada semua lapisan masyarakat maju dalam aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, kemandirian bekerja dan berusaha untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.

Unggul mengandung makna:

bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas sumberdaya manusia agar tercipta manusia yang kreatif dan mampu berinovasi dalam meningkatkan produktivitas yang kompetitif dalam persaingan global

Nyaman mengandung makna:

bahwa terciptanya kondisi keamanan yang kondusif sebagai hasil peran serta seluruh lapisan masyarakat sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja dan berusaha dalam tataran kehidupan masyarakat yang toleran dan religius.

Sejahtera mengandung makna:

bahwa masyarakat sudah dapat menikmati hasil hasil pembangunan secara adil dan merata baik lahir maupun bathin (material dan spiritual).

Damai mengandung makna:

bahwa terbentuk tatanan masyarakat baik secara individual dan kolektif, serta secara kelembagaan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, secara sadar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku, baik yang bersumber dari norma agama, dan norma sosial, maupun peraturan perundang-undangan sesuai dengan posisi dan peran sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi di atas selaras dengan visi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

(22)

1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;

2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta

3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

B. MISI

Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, Sosial dan Budaya; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan

berdaya saing ;

3. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi geografis;

4. Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta aksesibilitas infrastrukur wilayah ;

5. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang baik dan benar.

Misi di atas juga telah selaras dengan misi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera

Terhadap Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan dilaksanakan tersebut diatas, lebih lanjut ditetapkan 15 (lima belas) sasaran termasuk program-program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Rumusan tujuan, sasaran, dan program serta keterkaitan masing-masing unsur rencana strategis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

(23)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2013

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah diwujudkan secara bertahap melalui pembangunan tahunan dengan target kinerja utama yang akan diukur melalui 8 indikator bersifat makro mempresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang akan dicapai.

Rencana pembangunan tahun 2013 dituangkan dalam RKPD tahun 2013 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 043 Tahun 2012 tanggal 29 Juni 2012. RKPD tersebut memuat sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2013 disertai program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran.

Prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD tahun 2013 sebagai berikut :

1. Pembangunan kehidupan sosial dan budaya diproritaskan, pada aspek peningkatan kualitas pembangunan manusia yaitu :

a. Peningkatan kualitas kehidupan beragama.

b. Memfasilitasi penanganan kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

c. Memfasilitasi kegiatan dan olahraga, perempuan dan anak. d. Memfasilitasi pengembangan budaya daerah.

2. Pembangunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kualitas pembangunan manusia terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan :

a. Menurunkan angka butahuruf.

b. Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

c. Mendidik tenaga kerja yang siap pakai di dunia kerja.

d. Menaikkan Usia Harapan Hidup, khususnya pada penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi.

e. Meningkatkan akses masyarakat miskin pada pelayanan pendidikan dan kesehatan.

f. Meningkatkan dan memanfaatkan BLK berstandar internasional, untuk menumbuhkembangkan wirausaha pekerjaan terampil.

(24)

3. Peningkatan Perekonomian diprioritaskan pada :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. b. Meningkatkan penguatan argo industri (struktur ekonomi). c. Meningkatkan daya beli masyarakat.

d. Memantapkan ketahanan pangan. e. Menurunkan dan mengendalikan inflasi.

4. Pengelolan Lingkungan Hidup diprioritaskan pada :

Mendorong dan memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

5. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur diprioritaskan pada :

a. Memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kualitas Infrastruktur utama (skala regional kalsel).

b. Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar.

c. Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas fasilitas publik lainnya.

6. Melaksanakan Pemerintahan yang Baik difokuskan pada : a. Mendorong peningkatan kualitas peningkatan publik.

b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kinerja pemerintahan daerah.

c. Mengakomodasi pengawasan publik terhadap kinerja pemerintahan daerah.

Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013

Sebagai dasar acuan bagi SKPD dalam pelaksanaan program-program kinerja Pemerintah Daerah pada tahun 2013 maka ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan

(25)

maka pada tahun 2013 ditetapkan target kinerja tahunan yang telah di tandatangani oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2013, sebagai berikut :

Target Kinerja Makro 2013

No Indikator Satuan 2013 Target s.d 2015

1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 6,0 – 6,9

2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9.400.000 9,2 - 10,6

3 Laju Inflasi % 6,50 5,0 – 7,0

4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,22 – 0,18

5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 6,62 – 6,50 6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 4,25 - 3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia % 72 70 – 74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 1,60 - 1,40

Sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ditetapkan pada tahun 2013 disajikan per kelompok sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1:

Meningkatkan toleransi antar umat beragama

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase Pengaduan

Gangguan melaksanakan

Kegiatan Keagamaan yang

ditindaklanjuti

% 100 Biro Kesra

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 3 Badan

Kesbangpolinmas 3 Sekretariat bersama antar umat

beragama yang aktif Buah 1 Biro Kesra

4 Persentase peningkatan

lembaga sosial keagamaan % 60 Biro Kesra

5 Peningkatan lembaga

pendidikan keagamaan % 70 Biro Kesra

6 Frekuensi pertemuan antar umat

beragama Kali 2 Biro Kesra

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

(26)

Sasaran 2

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase menurunya

remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 1,96 Dinas Sosial

2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 6,9 Dinas Sosial

3 Indeks Kepuasan

Masyarakat Panti Nilai 95 Dinas Sosial

4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 6 Persentase meningkatnya

peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % 40 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7 Persentase Remaja

keluarga miskin yang sekolah

% NA Dinas Sosial

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA Dinas Sosial

9 Persentase lansia terlantar

yang dapat ditampung panti % 0.56 Dinas Sosial

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 0,47 Dinas Sosial

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi

standar

Unit 5 Dinas Sosial

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

(27)

Sasaran 3

Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 Persentase

peningkatan Event Budaya Daerah

% 10 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata 2 Persentase

peningkatan kunjungan WISMAN

% 2,3 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata 3 Persentase

peningkatan kunjungan WISNUS

% 3 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata 4 Lama Kunjungan

WISMAN Hari 3

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 5 Lama Kunjungan

WISNUS Hari 3

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 6 Persentase

Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 12 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

Sasaran 4

Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 Angka melek huruf % 96,50 Dinas Pendidikan

2 Angka rata-rata lama

sekolah Tahun 8 Dinas Pendidikan

3 Angka Partisipasi Murni

SD/MI % 99,00 Dinas Pendidikan

4 APK SLTP/MTs % 99,00 Dinas Pendidikan

5 APK SLTA/MA/SMK % 79,00 Dinas Pendidikan

Sasaran 5

Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Angka Harapan Hidup Tahun 67 Dinas

Kesehatan

2 Angka Kematian Bayi Kasus per

1000 Kh 33,50

Dinas Kesehatan

(28)

3 Angka kematian ibu

Kasus 165 Kesehatan Dinas

4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan

pemeliharaan kesehatan

% 100

Dinas Kesehatan 5 Cakupan pelayanan peserta

jaminan pemelihara kesehatan masyarakat % 100 Dinas Kesehatan Sasaran 6

Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Persentase kelulusan

BLK yang bekerja % 30,00

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja

% 93,30

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3 Persentase pengurangan

pengangguran terbuka

% 6,67

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % 71,76

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Sasaran 7

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian 1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

 Produksi Padi Ton 2.079.103 Dinas Pertanian

 Produksi Jagung Ton 115.507 Dinas Pertanian

 Produksi Jeruk Ton 113.292 Dinas Pertanian

 Produksi Sayuran Ton 57.222 Dinas Pertanian

2 Perkebunan

 Produksi Karet Ton 157.609 Dinas Perkebunan

 Produksi Sawit Ton 757.808 Dinas Perkebunan

3 Peternakan

(29)

4 Pertambangan % 5 Dinas Pertambangan 5 Industri pengolahan % 2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 6 Perdagangan % 5 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 7 Jumlah pungutan PSDH dan DR Rp US $ 3.000.000.000 600.000 Dinas Kehutanan Sasaran 8

Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri dan perdagangan berbasis agroindustri

No Indikator Kinerja Satuan Target Penangung Jawab

1 Persentase industri yang berbasis agroindustri % 2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2 Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 12 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Sasaran 9

Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Bertambahnya Luasan

Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 2.745

Dinas Kehutanan

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 1.125

Dinas Kehutanan

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100

Dinas Kehutanan

4 Jumlah kesatuan

pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11

Dinas Kehutanan

5 Persentase kasus IUU yang

diselesaikan % 100,00

Dinas Perikanan dan Kelautan

6 Rasio pertanian pangan

berkelanjutan % 15,84

(30)

7 Persentase hasil uji polusi

udara pada sumbernya % 35

Badan Lingkungan

Hidup 8 Persentase hasil uji limbah

padat pada sumbernya % 15

Badan Lingkungan

Hidup Sasaran 10

Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

No

Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 75

Dinas Pekerjaan Umum

2 Persentase jembatan

dalam kondisi baik % 80

Dinas Pekerjaan Umum

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

% Turunnya Pelanggaran 22% atau dari 73 pelanggaran dari 330 pelanggaran Dishubkominfo

4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 40 Dinas Pekerjaan

Umum Sasaran 11

Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab 1 Persentase terbangunnya

jaringan irigasi rawa % 20,00 Dinas PU

2 Persentase panjang pantai yang

bebas abrasi % 20,00 Dinas PU

3 Persentase panjang tebing yang

tertangani % 20,00 Dinas PU

4 Persentase tersedianya air

bersih % 27,27 Dinas PU

5 Jumlah lahan pertanian yang

bebas intrusi air laut Ha NA

Dinas Pertanian 6 Jumlah air yang bebas intrusi

air laut NA NA

Dinas Pertanian

(31)

Sasaran 12

Meningkatnya akses masyrakat terhadap insfratuktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab 1 Cakupan pelayanan persampahan

% 33

Dinas Pekerjaan

Umum 2 Persentasi Luas areal pemukiman

yang bebas genangan % 33

Dinas Pekerjaan

Umum 3 Persentase rumah tangga yang

terlayani jaringan air bersih % 48

Dinas Pekerjaan

Umum

Sasaran 13

Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 12

Dinas Pekerjaan Umum

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW % 10

Dinas Pekerjaan Umum

3 Persentase

Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA

Unit 5

Dinas Pekerjaan Umum

Sasaran 14.

Tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase instansi

pelayanan publik yang

melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 48

Biro Organisasi

2 Opini atas Laporan

Keuangan Nilai WDP

Biro Keuangan 3 Hasil Evaluasi penerapan

SAKIP Nilai B

(32)

4 Persentase SKPD dengan

hasil evaluasi minimal BAIK % 70

Inspektorat 5 Persentase peningkatan pengunjung Website % 20 Biro Hubungan Masyarakat 6 Persentase Responden

pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 89,75

Biro Hubungan Masyarakat

Sasaran 15

Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 IKM pada instansi Pelayanan

Publik Nilai 78

Biro Organisasi

2 Prosentase Pelayanan Publik

yang mendapat ISO % 20

Biro Organisasi

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan

Pelayanan Prima % 9,83

Biro Organisasi

4 Persentase pengaduan

masyarakat ditangani secara tuntas

% 100

Inspektorat

(33)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP Tahun 2013 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD 2011-2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan Pengukuran Kinerja 2013.

Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :

(34)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil

II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil

IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Sangat Berhasil yaitu 104,72%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Berhasil yaitu

99,97%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas.

A. Capaian Atas Kinerja Makro

Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2013 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1.

Tabel 1

Capaian Kinerja Makro 2013

No Indikator Satuan Target 2013 Realisasi 2013

% Capaian

1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 5,18 86,33

2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9.400.000 9.409.137 100,09

3 Laju Inflasi % 6,50 5,98 92,00

4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,36* 55,55

5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 3,79 174,14

6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 4,76 98,94

7 Indeks Pembangunan Manusia % 72,12 71,08* 98,72

8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 1,84 94,02 Rata-rata capaian 99,97

(35)

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2013 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2.

Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2

Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2013

No Indikator Realisasi 2011 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target RPJMD 2013 2015 1 Pertumbuhan ekonomi 6,12 5,73 5,18 6,0 6,0-6,9 2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.801.291 9.081.408 9.409.137 9,4 9,2-10,6 3 Laju Inflasi 3,98 5,96 5,98 6,5 5,0-7,0 4 Indeks GINI 0,35 0,35* 0,36* 0,20 0,22-0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 5,62 4,32 3,79 6,60 6,62-6,50 6 Tingkat Kemiskinan 5,35 5,01 4,76 4,71 4,25-3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 70,44 70,44* 71,08* 72,12 70-74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,89 2,5 7 1,84 1,73 1,60-1,40 *data sementara

Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18% dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,11%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 5,22%. Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013, BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum mengeluarkan data resmi, penggunaan data disini merupakan angka sementara yang di dapat pada posisi tahun 2012. Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2013 kecuali komponen ekspor. Nilai ekspor Kalimantan Selatan terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif karena harga batubara di pasaran global mengalami penurunan sekitar 16,20%. Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 83,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 36,20 triliun.

(36)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 yaitu 4,76% jauh mengalami penurunan yang sangat baik jika dibanding tahun 2012 yaitu 5,01% serta masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional tahun 2013 yaitu 11,47%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan. Hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instans melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Adapun strategi penurunan jumlah penduduk miskin melalui program pengentasan kemiskinan daerah yang telah disusun dan dijalankan oleh sebagian pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Selatan. Secara

Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 3 (tiga) terendah Persentase Penduduk Miskin dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Bali. Dari jumlah

penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin.

Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS belum mengeluarkan data resmi, dengan penggunaan data sementara untuk Indeks GINI sebesar 0,36 dan untuk Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah 71,08 berada di bawah Kalimantan Timur yang mencapai 76,71, sedangkan jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia secara keseluruhan di Indonesia yang mencapai 73,29 dapat dikatakan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan Selatan masih harus terus mengalami perbaikan. Indikator Indeks Gini ratio Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan dalam RPJM 0,20 dengan meningkatkan akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan upaya mendorong pertumbuhan sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang menyerap lebih banyak tenaga kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk mengatasi ketidak merataan pendapatan daerah.

Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.

(37)

B. Capaian Sasaran Organisasi MISI PEMBANGUNAN DAERAH

A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu

sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”; sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.

1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat.

Keberhasilan capaian kinerja tahun 2013 atas sasaran ”Meningkatkan

toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Persentase Pengaduan Gangguan

melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 100 100,00 2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis,

Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 3 4 133,33

3 Sekretariat bersama antar umat

beragama yang aktif Buah 1 1 100,00

4 Persentase peningkatan lembaga sosial

keagamaan % 60 75 125,00

5 Peningkatan lembaga pendidikan

keagamaan % 70 80 114,28

6 Frekuensi pertemuan antar umat

(38)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 7 Persentase kesepakatan hasil

pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 100 100 100,00

Rata-rata capaian 138,94

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah

sebesar 138,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan utama :

1. Pembinaan pengawasan/Pengendalian dan monitoring tenaga orang asing di Kalsel.

2. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan antar etnis dan suku bangsa se-Kalimantan Selatan.

3. Fasilitasi dan koordinasi ketahanan bangsa antar etnis golongan, suku dan umat beragama se-Kalsel.

b. Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan tindak kriminal dengan kegiatan utama :

1. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja Naik/Turun 1 Persentase Pengaduan Gangguan

melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

(39)

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1 4 Naik

3 Sekretariat bersama antar umat

beragama yang aktif Buah 1 1 Tetap

4 Persentase peningkatan lembaga

sosial keagamaan % 60 75 Naik

5 Peningkatan lembaga pendidikan

keagamaan % NA 80 Naik

6 Frekuensi pertemuan antar umat

beragama kali 1 6 Naik

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 60 100 Naik

Indikator Persentase Pengaduan gangguan melaksanakan kegiatan keagamaan yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dari target 100%. Pengaduan kegiatan keagamaan di Kalimantan Selatan pada tahun 2013 ada 3 (tiga) pengaduan terkait pendirian rumah ibadah di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, semua pengaduan telah ditindaklanjuti dan diselesaikan 100% melalui Forum Kerukunan Umat Beragama, baik ditingkat Kabupaten/Kota maupun ditingkat Provinsi Kalimantan Selatan.

Indikator Jumlah Forum pembauran antar etnis, golongan, suku dan umat beragama yang aktif di Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan 3 (tiga) buah, terealisasi sebanyak 4 (empat) forum masing-masing : Ikatan Kerukunan Antar Suku Bangsa (IKASBA), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) yang dibentuk atas fasilitasi Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel.

Indikator Sekretariat Bersama antar umat beragama terealisasi sebanyak 1 buah dari target 1 buah. Sekretariat Bersama yang berdiri sendiri adalah Sekretariat FKUB Provinsi Kalsel di Jl. Petai Banjarbaru, sedangkan Sekretariat IKASBA, FPK dan FPLA belum berdiri sendiri tetapi masih difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel.

Indikator persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan terealisasi sebanyak 75% dari target tahun 2013 60%. Lembaga Sosial di

Kalimantan Selatan Tahun 2013 cukup meningkat dengan

bermunculannya Majelis-Majelis Ta’lim dan Kelompok-Kelompok Perkumpulan Maulid. Perkembangan tersebut dibarengi dengan

(40)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

pembinaan untuk meningkatkan kualitas lembaga-lembaga sosial keagamaan.

Indikator Persentase Peningkatan Lembaga Pendidikan Keagamaan di Kalimantan Selatan Tahun 2013 terealisasi sebanyak 80% dengan

target 75%. Lembaga Pendidikan Keagamaan mengalami

perkembangan yang cukup signifikan terutama bidang pendidikan menghafal Al Qur’an sebagai implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan Al Qur’an di kalimantan Selatan. Perkembangan yang cukup menonjol adalah telah diberikannya beasiswa kepada 200 santri Tahfizdul Qur’an di 19 Pondok Pesantren/Rumah Tahfizd.

Indikator Frekuensi pertemuan antar umat beragama di Kalimantan Selatan tahun 2013 terealisasi sebanyak 6 kali dengan target sebanyak 2 kali. Pertemuan antar umat beragama secara konsisten terus dilaksanakan dengan rutin, baik yang dilaksanakan sendiri oleh Biro Kesra maupun memfasilitasi kegiatan bersama FKUB dan FPLA. Pertemuan FKUB dilaksanakan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan melibatkan semua Majelis Agama seperti; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghocho serta para pembina Kerukunan dari unsur Pemerintah seperti Badan Kesbangpol Provinsi, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, dan Biro Kesra Setda Prov. Kalsel.

Indikator Persentase kesepatakan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dengan target 100% pada tahun 2013. Kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama selalu ditindaklanjuti oleh semua Majelis agama di Kalimantan Selatan, kondisi ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi terciptanya toleransi, kedamaian dan harmonisasi kehidupan umat beragama di Kalimantan Selatan.

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :

(41)

Tabel 5

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD 2013 2015 1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1 1 4 1 NA

3

Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif Buah 1 1 1 1 1 4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan % 60 60 75 60 100 5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan % 4,7 NA 80 70,3 85 6 Frekuensi pertemuan

antar umat beragama Kali 1 1 6 2 8 7

Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 60 60 100 100 100

2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Persentase menurunnya remaja keluarga

fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,96 2,62 133,67 2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah

panti dalam keadaan baik % 6,90 11,49 166,52 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 78,95 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 100,00 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 100,00 6 Persentase meningkatnya peran serta

masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 40 41,33 103,32 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang

(42)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 8 Persentase anak keluarga kurang mampu

yang memanfaatkan bantuan beasiswa % NA NA NA 9 Persentase lansia terlantar yang dapat

ditampung panti % 0,56 0,56 100,00

10 Persentase Fakir miskin penyandang

cacat yang tertangani % 0,47 0,71 151,06 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana

memenuhi standar Unit 5 5 100,00

12 Persentase penghuni panti sosial yang

puas dengan pelayanan panti % 95,00 75,00 78,95

Rata-rata capaian 92,71

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

masyarakat” adalah sebesar 92,71% yang berarti masuk dalam

kategori capaian Berhasil.

Untuk indikator Persentase menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial, Penurunan remaja keluarga miskin pada tahun 2013 sebanyak 2,62 %, terdapat peningkatan dari target yang ditetapkan sebanyak 1,96 %.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam panti sebagai berikut :

a. Luar Panti :

Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja (PBK) bagi anak terlantar sebanyak 30 orang

b. Dalam Panti :

1. Pelayanan sosial bagi anak terlantar dalam panti sebanyak 100 orang

2. Pelayanan sosial bagi remaja terlantar putus sekolah sebanyak 250 orang.

Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebesar 2,62% dibandingkan dengan target 1,96%

Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebanyak ± 2.400 keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu 91.688 keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi

(43)

2013 melebihi target RPJMD 2011-2015 yang sebanyak 125 Keluarga atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin.

Untuk Indikator Presentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam kondisi baik pada tahun 2013 sebanyak 11,49 % , terdapat peningkatan dari target yang ditetapkan sebanyak 6,9 %, adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pemberian bantuan bagi organisasi sosial melalui kegiatan pemberdayaan sosial bagi organisasi sosial sebanyak 10 orsos.

Untuk Indikator Indeks kepuasan Masyarakat pada tahun 2013 75,00% belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 95,00%, hal ini disebabkan karena dari 5 (lima) panti sosial hanya 1 (satu) panti sosial yang sudah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (PSBW Melati). Pelaksanaan survei juga tidak dapat dilaksanakan setiap tahun karena jumlah penerima pelayanan pada PSBW Melati sebanyak 100 orang/tahun, sedangkan sasaran survei IKM minimal 150 orang.

Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian, pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, yang diwujudkan dengan :

a. Penanganan bencana selama 2013 yang terdiri dari :

1. Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir 21 kali, ROB 1 kali, tanah longsor 7 kali, angin ribut 34 kali orang tenggelam 10 kali dan jembatan putus 1 kali.

Jumlah korban 14.714 KK (39.926 jiwa) dengan 15 orang meninggal dan 9 orang luka.

Kerusakan rumah: 35 rusak total, 433 rusak berat, 227 rusak sedang dan 1965 rusak ringan.

2. Bencana sosial 274 kejadian, terdiri atas kebakaran 274 kali. Jumlah korban 465 KK (1.508 jiwa) dengan 9 orang meninggal. Kerusakan rumah: 412 rusak total, 39 rusak berat, 18 rusak sedang, 79 rusak ringan.

b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana.

(44)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator baru.

Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun 2013 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar yang ditampung panti, dikatakan tercapai target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,56 % atau 170 orang dari total 30.291 lansia terlantar. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial dalam panti kepada 170 orang.

Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani terealisasi sebesar 0,71 % atau 140 orang, dikatakan telah tercapai target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,47 % atau 93 orang dari total fakir miskin penyandang cacat sebanyak 19.621 orang, dan terdapat peningkatan dari capaian tahun 2012 sebanyak 0,24 %.

Kegiatan utama di tahun 2013 yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam panti sebagai berikut :

a. Luar Panti :

1. Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat di sebanyak 28 orang.

2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang cacat berat sebanyak 50 orang.

b. Dalam Panti :

Pelayanan sosial bagi penyandang cacat netra sebanyak 70 orang.

Indikator Persentase jumlah panti dengan sarana dan prasarana memenuhi standar tahun 2013 dari 5 panti yang dimiliki Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 5 panti, sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 5 panti yaitu PSAA Budi Mulia, PSBR Budi Satria, PSBN Fajar Harapan, PSBW Melati dan PSTW Budi Sejahtera. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa :

(45)

a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan utama :

1. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal. 2. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab

kesejahteraan sosial bagi PMKS.

3. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.

4. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia.

b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan kegiatan utama :

1. Kegiatan invitasi olahraga Basket

2. Pembibitan dan Pembinaan Olahraga Berbakat 3. Pemusatan Pelatihan POPNAS

4. Pengiriman Atlet Pelajar dan Pelatih pada Kejuaraan Terbuka/Kejurnas

c. Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama :

1. Pelatihan dan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan, kerugian dan sumber daya.

2. Pengarahan SDM dan logistik untuk pemulihan darurat penangggulangan bencana.

3. Koordinasi dan standardisasi pemenuhan kebutuhan dasar PB.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 7

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja Naik/Turun 1 Persentase menurunnya remaja keluarga

fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,50 2,62 Naik 2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah

panti dalam keadaan baik % 8,89 11,49 Naik 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 Turun 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 Tetap 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100,00 100,00 Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta

masyarakat dalam penanggulangan bencana

(46)

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang

sekolah % NA NA NA

8 Persentase anak keluarga kurang mampu

yang memanfaatkan bantuan beasiswa % NA NA NA 9 Persentase lansia terlantar yang dapat

ditampung panti % 0,56 0,56 Tetap

10 Persentase Fakir miskin penyandang

cacat yang tertangani % 2,78 0,71 Turun 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana

memenuhi standar Unit 5 5 Tetap

12 Persentase penghuni panti sosial yang

puas dengan pelayanan panti % 97,93 75,00 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 8

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD 2013 2015

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 1,5 1,5 2,62 0,39 0,65

2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 30,00 8,89 11,49 NA NA 3 Indeks Kepuasan

Masyarakat Panti Nilai 95,00 95,00 75,00 95,00 95,00 4 Bertambahnya Fasilitas

Olahraga Buah 3 3 3 1 3

5 Persentase tertanganinya

korban bencana % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 6 Persentase meningkatnya

peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 28 28 41,33 40,00 60,00 7 Persentase Remaja

keluarga miskin yang sekolah

% NA NA NA NA NA

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA NA NA NA NA

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 0,56 0,56 0,56 1,20 2,00 10 Persentase Fakir miskin

penyandang cacat yang tertangani

% 3,15 2,78 0,71 0,30 0,50 11 Jumlah panti dengan

sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 5 5 NA NA

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Pada dimensi ketanggapan yang terdiri dari 2 (dua) pertanyaan indeks tingkat kepuasan pasien terhadap dimensi ini sebesar 78% atau 46 dari 60 responden menjawab

Oleh karena dasar itulah penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimanakah respon konsumen terhadap kegiatan corporate social responsibility yang dilakukan Pepsodent dan

1) Granul pada tekanan kompresi tertentu akan menjadi massa. Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat.. dengan

a) Kualitas jasa internal : Karyawan jasa lini depan pada Museum Radya Pustaka seperti petugas tiket, pemandu, dan petugas perpustakaan yang sudah berpengalaman

Berdasarkan pengujian sistem yang telah dilakukan, ternyata sistem pengenalan wajah menggunakan metode Triangle Face ini memiliki tingkat keakuratan 75%, kesalahan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa 62 responden (97 %) yang membeli obat tanpa resep memberikan penilaian kurang dan 2 responden (3

Kecamatan Sambirejo terletak di sebelah selatan ibukota Kabupaten Sragen, berjarak 12 Km dari ibukota Kabupaten Sragen dan 45 Km dari Kota Solo, dan berada 191 m diatas.

Hasil uji petik di hulu Sungai Ofa wilayah Desa Wayamli Kecamatan Maba Tengah, Kabupaten Halmahera Timur dimana litologinya didominasi oleh satuan batuan vulkanik Formasi