• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Kecamatan Soreang 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Soreang selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan Pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai subsistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat Dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan Kabupaten, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

(2)

Kecamatan Soreang 2

Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Soreang Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan

sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

1.2 Gambaran Umum Kecamatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Kabupaten Bandung, susunan Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung terdiri atas :

a. Camat ;

b. Sekretaris Kecamatan ; c. Seksi Pemerintahan ;

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; e. Seksi Sosial Budaya ;

f. Seksi Pemberdayaan Masyarakat ; g. Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum h. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; i. Sub Bagian Program

(3)

Kecamatan Soreang 3

Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Soreang

(Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 22 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan

di wilayah Kabupaten Bandung.

CAMAT SEKRETARIS kECAMATAN SUB BAG PROGRAM KASI PEMERINTAHAN SUBBAG UMUM DAN SUBBAG KEUANGAN KASI TRANTIBUM KASI SOSIAL BUDAYA KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KASI PEMELIHARAAN PRASARANA UMUM Kelompok Jabatan

(4)

Kecamatan Soreang 4

1. Kondisi Eksisting Kecamatan Soreang

Kecamatan Soreang merupakan memiliki luas tanah sebesar 27.294.771 Ha. Secara administratif Kecamatan Soreang dibatasi oleh :

Sebelah Selatan : Kecamatan Cimaung Sebelah Utara : Kecamatan Katapang Sebelah Timur : Kecamatan Cangkuang Sebelah Barat : Kecamatan Pasirjambu

Kawasan perencanaan yang menjadi lingkup kerja Kecamatan Soreang dapat dilihat dalam tabel berikut ini :Kawasan Perencanaan dalam Lingkup Kecamatan Soreang secara geografis Kecamatan Soreang memiliki bentuk wilayah

Pegunungan /perbukitan sebesar 100% dari total keseluruhan luas wilayah. Ditinjau dari sudut ketinggian tanah, Kecamatan Soreang berada pada ketinggian 1500m di atas permukaan air laut. Suhu maksimum dan minimum di Kecamatan Soreang berkisar 23 derajat Celcius, sedangkan dilihat dari segi hujan berkisar mm/th dan jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak sebesar 45 hari.

1.3 Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 2007 tentangPembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Landasan Hukum

LKIP Kecamatan Soreang Kabuapten Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

(5)

Kecamatan Soreang 5

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7 Peraturan Bupati Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung

(6)

Kecamatan Soreang 6

1.6. Sistematika

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2015 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah review

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

(7)

Kecamatan Soreang 7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2.1. Perencanaan Strategis Sebelum Review

Rencana Strategis Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015

Rencana Strategis Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015.

Penyusunan Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung telah melalui tahapan-tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2010 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dan stakeholder.Selanjutnya, Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tersebut akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan

(8)

Kecamatan Soreang 8

Soreang Kabupaten Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi dalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kabupaten Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah.

Visi kabupaten Bandung

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang maju mandiri dan berdaya saing melalui tata kelola Pemerintahan yang baik dan pemantapan Pembangunan Pedesaan berlandasan Religius,Kultural dan Berwawasankan Lingkungan

MISI :

1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi ( Good Gaverment In Clean ). 2 Memelihara Stabilitas Kehidupan Masyarakat yang aman tertib tentram

dan dinamis.

3 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.

4 Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat.

5 Memantapkan Kesolehan Sosial Berlandaskan Iaman dan Taqwa. 6 Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya Sunda.

7 Memelihara Kesiimbangan Lingkungan dan Pemerintahan yang Berkelanjutan.

8 Meningkatkan Kinerja Pembangunan Desa.

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas,maka dirumuskan 8 ( delapan )

Misi Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan pemerintahan yang baik.

b. Memelihara stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan dinamis.

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

(9)

Kecamatan Soreang 9

e. Memantapkan kesalehan sosial berrdasarkan iman dan taqwa. f. Menggali dan menumbuhkankembangkan budaya sunda.

g. Memelihara keseimbangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. h. Meningkatkan kinerja pembangunan desa dengan melibatkan partisifasi

masyarakat.

Mengacu pada Visi Kabupaten Bandung tersebut kemudian berdasar pada potensi, peluang, aspirasi, dinamika serta permasalahan yang berkembang, maka Visi Kecamatan Soreang adalah

VISI :

Terwujudnya Kecamatan Soreang Sebagai Ibu Kota Kabupaten menuju Kecamatan terdepan Dalam menunjang Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung.

MISI :

1. Meningkatkan Kualitas Aparat Kecamatan yang profesional, 2. Mewujudkan Lingkungan yang Tertib dan Bersih,

3. Mewujudkan peningkatan pembangunan yang berkelanjutan, 4. Meningkatkan kinerja Pembangunan Desa.

Memberdayakan Masyarakat adalah suatu upaya yang dilakukan secara konsisten untuk menciptakan suatu kondisi masyarakat Soreang yang religius, cultural dan berwawasan lingkungan dengan berorientasi pada peningkatan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah

(10)

Kecamatan Soreang 10

ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 sebanyak 8 sasaran strategis. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan review terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil review tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Soreang Tahun 2015.

Hasil review pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indikator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indikator juga merevisi penempatan indikator kinerja strategis menjadi lebih

menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil review selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Soreang Tahun 2010-2015.

Beberapa catatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan review Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Penggabungan beberapa indikator menjadi indikator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing kepala seksi dengan penghitungan bobotd ari masing-masing capaian kinerja. Berdasarkan hasil review tersebut,

(11)

Kecamatan Soreang 11

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Sebelum Review dan Setelah Review Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung

No Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Sebelum Review Sesudah Review

Indikator Kinerja Indikator Kinerja

1 Meningkatkan kualitas pelayanan publik Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat Persentase

keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

Nilai Standar kepatuhan

pelayanan publik 2 Meningkatkan kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Persentase Desa yang memenuhi standar kriteria baik .Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang

pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan

Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu

Persentase waktu pelayanan adm. Umum

(12)

Kecamatan Soreang 12

3 Meningkatkan

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kecamatan

Nilai AKIP Kecamatan Soreang

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

.Nilai AKIP Kecamatan

Soreang

Nilai AKIP Kecamatan Soreang

Persentase temuan

BPK/Inspektorat yang sudah ditindaklanjuti Persentase temuan BPK/Inspektorat yang sudah ditindaklanjuti Tertib administrasi barang/Aset Daerah

(13)

Kecamatan Soreang 13

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Setelah Review

Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2015

No Sasaran Strategis Sebelum Review Target Setelah Review Target

Indikator Kinerja Indikator Kinerja

1 Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik

Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat

90 Indek Pelayanan / indek Kepuasan Masyarakat

90

Presentase Keluhan / Pengaduan pelayanan administratif yang di tindak lanjuti

100

2 Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Tugas

Umum Pemerintahan

Kecamatan

Capaian Kinerja TUP Kecamatan

Bidang Pemerintahan

Pemberdayaan Masyararakat Sosial Budaya, Keamanan Ketertiban dan Pemeliharaan Prasarana Umum

100 Prosentase Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu

98

Prosentase Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Ijin Gangguan

100

Prosentase Pelayanan Sosial dan budaya di masyarakat.

80

(14)

Kecamatan Soreang 14 bangunan, Penangan Persampahan

3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

Nilai Akip Kecamatan 52.06

Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang ditindak lanjuti

100

Tertib Administrasi barang/aset daerah

(15)

Kecamatan Soreang 15

B. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah Bersamaan dengan review rencana strategis Kecamatan juga dilakukan review Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil. Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama

C. Perjanjian Kinerja 2015

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Kecamatan Soreang Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut:

(16)

Kecamatan Soreang 16

Tabel 2.3

Penetapan Kinerja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Sebelum Review dan Setelah Review Tahun 2015

No Sasaran Strategis Sebelum Review Setelah Review

Indikator Kinerja Target Indikator Kinerja Target 1 Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat meliputi 90 Indek Pelayanan / indek Kepuasan Masyarakat 90

Kartu tanda penduduk 100 Kartu tanda penduduk 100

Kartu Keluarga Kartu keluarga

IMB 80 IMB 80

HO 50 HO 50

Pelayanan Umum Lain nya

75 Pelayanan Umum Lain nya

75

2 Meningkatkan Kualitas fasilitas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Teknis

Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan

85 Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan

85

3 Meningkatnya Kualitas Pembangunan Daerah

Jumlah Desa yang telah melaksanakan Musrenbang Desa

100 Jumlah Desa yang telah melaksanakan Musrenbang Desa

100

Jumlah desa yang menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu

Jumlah desa yang menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu

RPJMDesa 75 RPJMDesa 75

APBDesa 90 APBDesa 100

RKPDesa 90 RKPDesa 100

Musrenbang Desa 100 Musrenbang Desa 100

Jumlah desa yang telah memiliki BPD

10 Jumlah desa yang telah memiliki BPD 10 4 Meningkatkan kualitas Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan Penurunan tindak Kriminal Penurunan tindak Kriminal Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

90 Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

(17)

Kecamatan Soreang 17 Jumlah desa yang

sudah Memiliki TPS

10 Jumlah desa yang sudah Memiliki TPS

10

Jumlah Desa yang sudah upaya preventif terhadap

Penanggulangan Bencana

10 Jumlah Desa yang sudah upaya preventif terhadap Penanggulangan Bencana 10 5 Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Organisasi Kecamatan Prosentase Kecukupan Sarana dan Prasarana 75 75 Prosentase Pemenuhan SDM yang mempunyai kualitas 50 50 Jumlah Pemenuhan SDM

Penetapan Kinerja Kecamatan Soreang

Berikut Penetapan Kinerja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1 Meningkatkan kualitas

Pelayanan Publik

Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat meliputi

90%

Kartu tanda penduduk 100%

Kartu Keluarga

IMB 80 %

HO 75 %

Pelayanan Umum Lainnya 90 %

2

Meningkatkan Kualitas fasilitas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Teknis

Jumlah Kegiatan yang diberikan

difasilitasi oleh Kecamatan 95 %

3

Meningkatnya Kualitas Pembangunan Daerah

Jumlah Desa yang telah melaksanakan

Musrenbang Desa 100 %

Jumlah desa yang menyampaikan

laporan atau Dokumen Tepat Waktu 95 %

RPJMDesa 100 %

(18)

Kecamatan Soreang 18

RKPDesa 100%

Musrenbang Desa 100%

Jumlah desa yang telah memiliki BPD 100% 4 Meningkatkan kualitas

Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan

Penurunan tindak Kriminal 80 %

Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

100 % Jumlah desa yang sudah Memiliki TPS 100 % Jumlah Desa yang sudah upaya

preventif terhadap Penanggulangan Bencana

75 % 5 Meningkatkan Kapasitas

Kemampuan Organisasi Kecamatan

Prosentase Kecukupan Sarana dan

Prasarana 65 %

Prosentase Pemenuhan SDM yang

mempunyai kualitas 70 %

Jumlah Pemenuhan SDM 100 %

Rencana kinerja Kecamatan Soreang tahun 2015 telah disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) yang memuat program, kegiatan, sasaran dan tujuan yang merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pada tahun 2015 yang disertai dengan rencana biaya dan tolok ukur kinerja pelaksanaan kegiatan; baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

RKA ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam DPA dengan memperhatikan Rencana Strategis yang telah disusun. Rencana kinerja ini menjabarkan target kinerja yang menunjukkan nilai kuantitatif dan kualitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan; dan merupakan wahana pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi dalam pelaksanaan tugasnya yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan tahun anggaran.

(19)

Kecamatan Soreang 19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang

diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2010-2015 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Kecamatan Soreang.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh

(20)

Kecamatan Soreang 20

berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Interpretasi

1 >100% Melebihi/Melampaui Target

2 = !00% Seuai target

3 < 100 % Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini,Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2010-2015 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut,pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2015 hasil review dan Indikator Kinerja Utama SKPD 16 (sebelas) indikator kinerja (out comes)

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansipemerintah perlu menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi

pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

(21)

Kecamatan Soreang 21

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Indikator Kinerja Utama RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung

Tahun 2015

No. Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Realisasi Capaian

% 1 Indek Pelayanan / Indek

Kepuasan masyarakat meliputi

Nilai

95

2 Kartu Keluarga Lembar 6000 5872 98

3 Kartu tanda penduduk Lembar 12000 14196 120

4 IMB Pemohon 100 80 80

5 HO Pemohon 6845 3516 51,3

6 Pelayanan Umum Lainnya Pemohon 15000 15000 100

7 Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan

SKPD 25 25

95 8 Jumlah Desa yang telah

melaksanakan Musrenbang Desa

Desa 10 10

100 9 Jumlah desa yang

menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu

Dokumen 10 10

100

10 RPJMDesa Dokumen 10 10 100

11 APBDesa Dokumen 10 10 100

12 RKPDesa Dokumen 10 10 100

13 Musrenbang Desa Desa 10 10 100

14 Jumlah desa yang telah memiliki BPD

Desa 10 10

100

15 Penurunan tindak Kriminal Kejadian - - -

16 Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

Pelanggaran - - -

17 Jumlah desa yang sudah Memiliki TPS

Desa 10 10 100

18 Jumlah Desa yang sudah upaya preventif terhadap

(22)

Kecamatan Soreang 22 Penanggulangan Bencana

19 Prosentase Kecukupan Sarana dan Prasarana

Persen 100 65 65

20 Prosentase Pemenuhan SDM yang mempunyai kualitas

Persen 100 75 70

21 Jumlah Pemenuhan SDM Orang 35 35 100

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja ditahun 2015 serta capaian kinerja yang melebihi/melampaui target ditunjukan pada indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dengan capaian kinerja 90%, pada indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan Kartu Tanda Penduduk dan kartu Keluarga tepat waktu dengan capaian kinerja 98 % pada indikator Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu, dengan capaian kinerja 90 % ditunjukan pada indikator Persentase sedangkan Desa yang melaksanakan musyawarah perencanaan pebangunan, dan desa yang membuat dokumen hasil Perencaan Pembangunan Desa capaian rata-rata 100 % , sedangkan dalam bidang Ketentraman dan ketertiban umum yaitu penurunan tidak kriminal sebesar 80 % dan penidakan pelanggaran PERDA 100 % ditindak lanjuti, Kecamatan Soreang merupakan daerah rawan bencana sehingga secara sadar masyarakat didesa-desa membentuk kelompok Masyarakat Tangguh Bencana (MTB) dengan capaian upaya preventif penanggulangan bencana sebesar 100% dari 13 desa dan dibantu serta di fasilitasi oleh Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bandung. Dalam menunjang pelaksanaan tugas dikecamata perlu ditunjang sarana dan prasarana yang memadai yang setiap tahun meningkat ditahun 2015 tercapai sekitar 65 % peningkatan kualitas SDM kecamatan meningkat 75% dengan banyaknya pelatihan-pelatihan kedinasan, pemenuhan target SDM yang dibutuhkan di kecamatan Soreang mencapai 100 % dengan adanya karyawan pindahan dan pegawai baru.

C. Perbandingan antara realisasi Kinerja serta capaian kinerja Tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Secara umum Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2010-2015. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2010-

(23)

Kecamatan Soreang 23

2015 sebanyak 5 (lima ) sasaran. Tahun 2015 adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 5 (lima) sasaran strategis dengan 20 (dua puluh) indikator kinerja utama perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja selama 3 (tiga) tahun terakhir di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Perbandingan antara realisasi Kinerja serta capaian kinerja Tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2015

No . Indikator Kinerja Utama

satuan

2013 2014 2015

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat meliputi Nilai 50 50 75 75 80 95 2 Kartu tanda penduduk Lembar 5000 6000 5865 5000 4967

4 Kartu Keluarga Lembar 7109 7109 5932 5932 5872 5872

5 IMB Pemohon 74 74 120 120 80 80 6 HO Pemohon 6500 2841 6845 3097 6845 3516 7 Pelayanan Umum Lainnya Pemohon 8 Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan SKPD 25 25 25 25 25 25 9 Jumlah Desa yang telah melaksanakan Musrenbang Desa Desa 10 10 10 10 10 10 10 Jumlah desa yang menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu Dokumen 10 10 10 10 10 10 11 RPJMDesa Dokumen 10 10 10 10 10 10 12 APBDesa Dokumen 10 10 10 10 10 10 13 RKPDesa Dokumen 10 10 10 10 10 10 14 Musrenbang Desa Desa 10 10 10 10 10 10 15

Jumlah desa yang telah memiliki BPD

Desa 10 10 10 10 10 10

16 Penurunan tindak

(24)

Kecamatan Soreang 24 17 Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti Pelanggaran - - - - 18

Jumlah desa yang sudah Memiliki TPS Desa 10 10 10 10 10 10 19 Jumlah Desa yang sudah upaya preventif terhadap Penanggulangan Bencana Desa 10 10 10 10 10 10 20 Prosentase Kecukupan Sarana dan Prasarana Persen 100 50 100 55 100 65 21 Prosentase Pemenuhan SDM yang mempunyai kualitas Persen 75 30 75 40 75 45 22 Jumlah Pemenuhan SDM Orang 40 30 40 32 40 30

Berdasarkan perbandingan diatas dapat diperoleh data setiap indikator kinerja utama dengan persentase setiap tahunnya semakin meningkat

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan Pembandingan pembandingan antara lain : kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya .

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun antara tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran 22 indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tahun 2010-2015.

(25)

Kecamatan Soreang 25

Tabel. 3,3

Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi :

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2013 2015 Target Realisasi 1 Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat meliputi Nilai 50 50 95 KTP Lembar 7500 3496

Kartu Keluarga Lembar 6750 14196

IMB M2 2652 6923 2529 HO M2 2841 6500 3516 Pelayanan Umum Lainnya Pemohon 2 Meningkatkan Kualitas fasilitas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Teknis Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan SKPD 25 25 25 3 Meningkatnya Kualitas Pembangunan Daerah

Jumlah Desa yang telah melaksanakan Musrenbang Desa

Desa 10 10 10

Jumlah desa yang menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu Dokumen 10 10 10 RPJMDesa Dokumen 10 10 10 APBDesa Dokumen 10 10 10 RKPDesa Dokumen 10 10 10

Musrenbang Desa Desa 10 10 10

Jumlah desa yang

telah memiliki BPD Desa 10 10 10

4 Meningkatkan kualitas Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan Penurunan tindak Kriminal Kejadian - - - Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

Pelanggara

n - - -

Jumlah desa yang

sudah Memiliki TPS Desa 10 10 10

Jumlah Desa yang

sudah upaya

preventif terhadap Penanggulangan Bencana

(26)

Kecamatan Soreang 26 5 Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Organisasi Kecamatan Prosentase Kecukupan Sarana dan Prasarana Persen 50 100 65 Prosentase Pemenuhan SDM yang mempunyai kualitas Persen 30 75 45 Jumlah Pemenuhan SDM Orang 30 40 30

Perbandingan taget dan realisasi pada tahun 2015 dengan tidak jauh berbeda dengan target dan realisasi jangka menengah kecamatan terbukti direalisasi kinerja sebagian besar target kinerja terpenuhi 100 % hanya dibeberapa sasaran yang kurang memenuhi taget karena berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Diantaranya kartu tanda pendudk, kartu keluarga dan prosentase kecukupan sarana dan prasaran kecamatan.

Tabel. 3.4

Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2015 Standar Nasional 1 Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat meliputi Nilai 95 KTP Lembar 3496

Kartu Keluarga Lembar 5872

IMB Pemohon 80 HO Pemohon 3516 Pelayanan Umum Lainnya Pemohon 2 Meningkatkan Kualitas fasilitas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Teknis Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan SKPD 25 3 Meningkatnya Kualitas Pembangunan Daerah

Jumlah Desa yang telah melaksanakan Musrenbang Desa

Desa 10

Jumlah desa yang menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu Dokumen 10 RPJMDesa Dokumen 10

(27)

Kecamatan Soreang 27

APBDesa Dokumen 10

RKPDesa Dokumen 10

Musrenbang Desa Desa 10

Jumlah desa yang

telah memiliki BPD Desa 10

4 Meningkatkan kualitas Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan Penurunan tindak Kriminal Kejadian - Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

Pelanggara

n -

Jumlah desa yang

sudah Memiliki TPS Desa 10

Jumlah Desa yang

sudah upaya preventif terhadap Penanggulangan Bencana Desa 10 5 Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Organisasi Kecamatan Prosentase Kecukupan Sarana dan Prasarana Persen 65 Prosentase Pemenuhan SDM yang mempunyai kualitas Persen 45 Jumlah Pemenuhan SDM Orang 30

Perbandingan kinerja Kecamata Soreang Kabupaten Bandung pada tahun ini, dengan standar nasional tidak dapat dikur karena kecamatan Soreang tidak mengetahui secara pasti standar nasional tersebut.

3.5 Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan

Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatinya serta solusi yang telah di lakukan, perlu dilaksanakan untuk mengukur keberhasilan, atau penurunan serta penyebab – penyebabnya, dengan cara membandingkan membandingkan kinerja tahun yang lalu dengan capaian kinerja pada tahun ini.

(28)

Kecamatan Soreang 28

Tabel 3.5

Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan

No Sasaran Strategis Target Kinerja 2014 % Capaian Kinerja 2014 % Target Kinerja 2015 % Capaian Kinerja 2015 %

1 Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik 85 95 100 100

2 Meningkatkan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kualitas fasilitas

Teknis

100 100 100 100

3 Meningkatnya Kualitas Pembangunan

Daerah 100 100 100 100

4 Meningkatkan kualitas Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan

5 Meningkatkan Kapasitas Kemampuan

Organisasi Kecamatan 65 73 85 85

Analisis diatas dapat dilihat dari rata – rata capaian target sasaran strategis selama periode renstra 201-2015 Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 100.% dari target sebesar 95 % yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100. % atau melebihi target yang diperjanjikan. Capaian ini lebih baik dari capaian tahun 2013 yang hasil capaian IKM nya adalah 80.68. Tahun 2015 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2015 sebesar 100.% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 90 %. Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Hasil survey IKM tahun 2015 pada Kecamatan Soreang Kota Bandung berdasarkan 16 indikator pada Kepmenpan No.25/M/PAN/2/2004 menunjukkan kategori baik, dengan demikian nilai indeks unit pelayanan setelah dikonversi = nilai indeks x nilai dasar = 3,24 x 25 = 81,00. Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan.Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat

(29)

Kecamatan Soreang 29

a. Nilai dalam kelompok paling rendah yang harus ditingkatkan yaitu pada unsur kedisiplinan petugasnilai 3,05 & Keadilan Pelayanan nilai 3,11

1. Kedisiplinan Petugas

Faktor Penghambat kenapa Kecamatan Soreang pada unsur Kedisiplinan Petugas mendapat nilai rendah yaitu dengan nilai 3,05, hal itu dikarenakan masih terdapat petugas di Kecamatan Soreang yang kurang Disiplin dalam hal kehadiran. Karena hal tersebut, membuat masyarakat jadi menunggu untuk diberikan pelayanan Solusi untuk Permasalahan tentang Kedispilinan Petugas adalah seyogyanya Kepala Seksi Pelayanan agar menegur petugas Pelayanan yang kurang disiplin dalam hal Kehadiran, agar pelayanan yang akan diberikan kepada warga Masyarakat menjadi lebih baik dan tepat waktu.

2. Keadilan Pelayanan

Faktor Penghambat untuk unsur kedua yang mendapat nilai rendah adalah dari unsur Keadilan Pelayanan yaitu dengan nilai 3,11. Kenapa Kecamatan Soreang pada unsur Keadilan Pelayanan mendapat nilai rendah, hal itu dikarenakan masih terdapat petugas di Kecamatan Soreang yang memberikan Pelayanan Tidak sesuai dengan nomor antrian yang sudah diambil oleh Warga Masyarakat. Karena hal tersebut, membuat masyarakat jadi merasa tidak adil dalam hal pemberian pelayanan oleh Petugas pelayanan.

Solusi untuk Permasalahan tentang Keadilan Pelayanan, seyogyanya semua Kepala Seksi yang ada agar memberikan himbauan kepada seluruh petugas pelayanan agar memberikan pelayanan sesuai nomor antrian yang diambil oleh warga masyarakat, agar warga masyarakat merasa adil dalam hal pelayanan yang diberikan oleh petugas pelayanan.

Nilai dalam kelompok paling tinggi yang harus tetap dipertahankan yaitu pada unsur kesesuaian biaya nilai dan Kewajaran Biaya

3. Kesesuaian Biaya & Kewajaran Biaya

Faktor Pendukung kenapa Kecamatan Soreang pada unsur Kesesuaian Biaya mendapat nilai Tinggi hal itu dikarenakan di kecamatan Soreang semua jenis Pelayanan tidak dikenakan biaya apapun (Gratis). Kecuali Ijin Mendirikan Bangunan, Ijin Undang-undang Gangguan (HO) dan Peminjaman Alat Berat Oleh sebab hal itulah maka untuk unsur kesesuaian biaya mendapat nilai

(30)

Kecamatan Soreang 30

tinggi. Faktor Pendukung untuk unsur kedua yang mendapat nilai Tinggi adalah dari unsur kewajaran Biaya, kenapa Kecamatan Soreang pada unsur Kewajaran Biaya mendapat nilai tinggi, Solusi untuk mempertahankan dan meningkatkan unsur penilaian tentang Kesesuaian Biaya & Kewajaran Biaya adalah, tetap menginformasikan kepada warga masyarakat bahwa semua jenis pelayanan tidak dikenakan biaya (Gratis). Selain memberikan informasi bahwa semua jenis pelayanan tidak dipungut biaya (Gratis) kepada masyarakat, Kecamatan Soreang pun membuat pamlet dan brosur yang meninformasikan bahwa semua pelayanan tidak dipungut Biaya Kecuali tiga sektor diatas yang menjadi Pedapat Asli Daerah (PAD)

Tabel 3.6

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan SDM Anggaran

% Capaian 1 Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat meliputi Nilai 3 KTP Lembar 2

Kartu Keluarga Lembar 1

IMB M2 1 HO M2 1 Pelayanan Umum Lainnya Pemohon 3 2 Meningkatkan Kualitas fasilitas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Teknis Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan SKPD 10 3 Meningkatnya Kualitas Pembangunan Daerah

Jumlah Desa yang telah

melaksanakan Musrenbang Desa

Desa

10

Jumlah desa yang menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu Dokumen 10 RPJMDesa Dokumen 10 APBDesa Dokumen 10 RKPDesa Dokumen 10

(31)

Kecamatan Soreang 31

Musrenbang Desa Desa 10

Jumlah desa yang

telah memiliki BPD Desa

10 4 Meningkatkan kualitas Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan Penurunan tindak Kriminal Kejadian - Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

Pelanggaran -

Jumlah desa yang

sudah Memiliki TPS Desa

10 Jumlah Desa yang

sudah upaya preventif terhadap Penanggulangan Bencana Desa 10 5 Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Organisasi Kecamatan Prosentase Kecukupan Sarana dan Prasarana Persen 65 Prosentase Pemenuhan SDM yang mempunyai kualitas Persen 35 Jumlah Pemenuhan SDM Orang 95

3.7 Analisis Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Analisis pencapaian Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan hasil (realisasi) dengan target kinerja yang direncanakan. Analisis ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan dengan membandingkan antara rencana dengan realisasi/ hasil untuk masing- masing kelompok indikator, yaitu indikator kinerja input, output dan outcome antara yang diharapkan dengan realisasinya, atau antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai Kecamatan Soreang. Untuk selanjutnya dilakukan analisis terhadap terjadinya celah kinerja ( performance gap ) karena realisasi berbeda dengan yang direncanakan. Keberhasilan dalam melaksanakan program kegiatan diukur dengan tercapainya realisasi target kegiatan dalam satu tahun rencana kerja, tidak tercapainya program kegiatan disebabkan oleh beberapa faktor pendukung lainnya seperti, sarana prasarana, waktu dan

(32)

Kecamatan Soreang 32

perkembangan harga yang tidak sesuai lagi dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan serta Sumber Daya Manusia.

Tabel.3.7

Analisis Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Capaian

1

Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik

Indek Pelayanan / Indek Kepuasan masyarakat meliputi

Nilai 80 95

KTP Lembar 7500 13496

Kartu Keluarga Lembar 14196 15169

IMB M2 7291 2529 HO M2 6845 3516 Pelayanan Umum Lainnya Pemohon 2 Meningkatkan Kualitas fasilitas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Teknis

Jumlah Kegiatan yang diberikan difasilitasi oleh Kecamatan SKPD 25 25 3 Meningkatnya Kualitas Pembangunan Daerah

Jumlah Desa yang telah melaksanakan

Musrenbang Desa

Desa 10 10

Jumlah desa yang menyampaikan laporan atau Dokumen Tepat Waktu

Dokumen 10 10

RPJMDesa Dokumen 10 10

APBDesa Dokumen 10 10

RKPDesa Dokumen 10 10

Musrenbang Desa Desa 10 10

Jumlah desa yang telah

memiliki BPD Desa 10 10 4 Meningkatkan kualitas Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan Penurunan tindak Kriminal Kejadian - - Jumlah Pelanggaran Perda yang ditindak lanjuti

Pelanggar

an - -

Jumlah desa yang

sudah Memiliki TPS Desa 10 10

Jumlah Desa yang sudah upaya preventif terhadap

Penanggulangan Bencana

(33)

Kecamatan Soreang 33 5 Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Organisasi Kecamatan Prosentase Kecukupan

Sarana dan Prasarana Persen 100 65

Prosentase Pemenuhan SDM yang mempunyai kualitas Persen 75 45 Jumlah Pemenuhan SDM Orang 40 35

Dari tabel diatas dapat kita ketahui perbandingan kinerja yang mempengaruhi capaian Program kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja terutama di programpeningkatan kapasitas kemampuan organisasi kecamatan baik dari kecukupuan sarana dan prasarana, pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas maupun jumlah pemenuhan SDM secara kuantitatif.

B. Realisasi Anggaran

Selain dilihat dari pengukuran kinerja dan pengukuran kinerja kegiatan akuntabilitas juga dapat dilihat dari realisasi anggaran pada tahun 2015, yang merupakan bagian dari laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). realisasi anggaran Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tahun 2015 secara umum diuraikan sebagai berikut :

No Program / Kegiatan Anggaran Realisasi

1 2 3 3

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

- Penyediaan Jasa surat menyurat

- Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik.

- Penyediaan jasa kebersihan kantor. - Penyedaan jasa perbaikan peralatan kerja. - Penyediaan alat tulis kantor.

- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

- Pengediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor.

- Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor.

- Penyediaan makan dan minum.

- Rapat – rapat dan konsulutasi luar daerah. - Rapat – rapat dan konsulutasi dalam daerah. - Penunjang Hari-hari besar Bersejarah

406.188.780 2.000.000 25.488.780 24.600.000 2.000.000 14.673.900 4.000.000 7.500.000 199.826.100 20.000.000 66.100.000 20.000.000 20.000.000 406.188.780 2.000.000 25.488.780 24.600.000 2.000.000 14.673.900 4.000.000 7.500.000 199.826.100 20.000.000 66.100.000 20.000.000 20.000.000

(34)

Kecamatan Soreang 34

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional.

- Pemeliharaan rutin gedung kantor - Rehabilitasi berat/sedang gedung kantor.

275.700.000 26.700.000 199.000.000 50.000.000 275.700.000 26.700.000 199.000.000 50.000.000

3 Program peningkatan disiplin aparatur

- Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

- Pengadaan pakian KORPRI

- Pengadaan Pakaian Khusus hari- hari tertentu

37.050.000 7.500.000 29.550.000 37.050.000 7.500.000 29.550.000

6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

- Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

- Penyusunan Pelaporan keuangan akhir tahun

5.500.000 2.000.000 3.500.000 5.500.000 2.000.000 3.500.000

15 Program penataan adminstrasi kependudukan .

- Sosialisasi Kebijakan Kependudukan

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

15 Program peningkatan keberdayaan masyarakat desa

- Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan.

20.000.000

20.000.000

20.000.000

20.000.000

16 Program Pembangunan saluran drainase / gorong-gorong

Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

34.582.200

34.582.200

34.582.200

34.582.200

16 Program pemeliharaan kantratibmas dan pencegahan tidak kriminal

- Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah

47.600.000

47.600.000

47.600.000

47.600.000

16 Program peningkatan Peran serta kepemudaan

- Pembinaan organisasi kepemudaan

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

17 Program Pendidikan Menengah

- Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menegah

25.000.000

25.000.000

25.000.000

25.000.000

17 Program pengembangan wawasan kebangsaan

- Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama

- Pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa

29.850.000 12.000.000 17.850.000 29.850.000 12.000.000 17.850.000

18 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

- Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintah desa

10.000.000

10.000.000

10.000.000

10.000.000

18 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

- Pembinaan organisasi perempuan

25.000.000

25.000.000

25.000.000

25.000.000

18 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

- Rehabilitasi / pemeliharaan jalan

70.000.000

70.000.000

70.000.000

70.000.000

20 Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga

- Pembinaan olahraga yang berkembang di tingkat daerah

10.000.000

5.000.000

10.000.000

(35)

Kecamatan Soreang 35 - Pembinaan olahraga yang berkembang di

masyarakat 5.000.000 5.000.000

20 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

- Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH

113.361.280

113.361.280

113.361.280

113.361.280

21 Program perencanaan pembangunan daerah

- Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program kebijakan layanan publik

15.000.000

15.000.000

15.000.000

15.000.000

32 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

- Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

25.000.000

25.000.000

25.000.000

(36)

Kecamatan Soreang 36

BAB IV PENUTUP

Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

( LKIP ) perangkat daerah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2015,

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan program

Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Keberhasilan dan atau kegagalan

Kecamatan Soreang dapat dilihat dari jumlah rencana kegiatan yang dapat

direalisasikan, dimana secara umum Kecamatan Soreang telah memperlihatkan

pencapaian kinerjanya yang cukup baik terhadap sasaran yang telah ditetapkan.

Dari hasil evaluasi pencapaian kinerja kegiatan, disamping terdapat

beberapa keberhasilan dalam pelaksanaan anggaran dan kegiatan, tidak menutup

kemungkinan masih adanya berbagai kekurangan. Hal ini merupakan kendala yang

harus dicari jalan keluarnya, karena sekecil apapun masalah yang dijumpai akan

berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan di Kecamatan Soreang dan Berdasarkan

hasil evalusi kinerja, tingkat kegagalannya tidak prinsipil atau bersifat fatal.

Adapun permasalahan- permasalahan yang dihadapi Kecamatan Soreang secara umum disebabkan oleh :

1. Masih kurangnya karyawan/karyawati yang memiliki pengetahuan bidang Ilmu Pemerintahan.

2. Hasil kurangnya fasilitas Kesehatan, Pendidikan dan Fasilitas Umum masih kurang.

3. Upaya penanganan yang dilakukan SKPD saat terjadi permasalahan, yaitu :

a. Dilaksanakannya beberapa pelatihan/kegiatan serta pembinaan pegawai bagi karyawan.

b. Penyedian sarana dan parasarana penunjang kelancaran kegiatan pelaksanaan pemerintahan.

(37)

Kecamatan Soreang 37

c. Rapat Koordinasi dilaksanakan setiap bulan.

d. Pembangunan beberapa fasilitas kesehatan, pendidikan dan fasilitas umum.

Melihat permasalahan tersebut di atas, upaya pemecahan masalahnya diproyeksikan untuk masa mendatang sebagai saran tindak lanjut untuk peningkatan kinerja yang akan datang, sehingga berbagai kendala dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan dapat diminimalisir. Adapun upaya pemecahannya antara lain sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas wawasan dan pengetahuan serta keterampilan aparat Kecamatan Soreang melalui berbagai pendidikan, latihan atau sosialisasi secara berkesinambungan untuk mewujudkan kompetensi pegawai.

2. Penambahan jumlah personil / karyawan kiranya perlu mendapat perhatian sesuai dengan frequensi pekerjaan yang semakin padat.

3. Peningkatan pemahaman aparat terhadap berbagai aturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga aparat Kecamatan Soreang khususnya pejabat eselon III dan IV mampu untuk memahami dan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara berdaya guna dan berhasil guna.

4. Mengupayakan secara bertahap peningkatan kualitas/ kuantitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. 5. Peningkatan kemampuan penyelenggaraan prinsip- prinsip Administrasi

Negara/ fungsi- fungsi Manajemen dalam penyelenggaraan pemerintahan dan dalam konteks kegiatan pelayanan kepada masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Seperti pada larutan gula pasir, hasil sintesis C-dots berbahan dasar air jeruk dari kedua metode untuk selanjutnya dilakukan karakterisasi UV-Vis, PL, dan TRPL. Karakterisasi

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang menjadi esensi dari asas equality before the law yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, bahwa semua orang sama di

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

Peristiwa pembiasan menyebabkan adanya penyimpangan arah cahaya dan pada prisma akan mengalami dispersi cahaya, karena n bervariasi dengan

 Buatlah sebuah esai dalam bahasa Inggris mengenai kritik dan harapan-harapan dalam bidang komputer yang ada disekitar dengan mengaplikasikan kaidah-kaidah bahasa

Data diperoleh dari panelis terlatih yaitu Dosen Program Studi Tata Boga Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya sejumlah 15 orang. Dalam

Dalam metode penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. 48 Dalam penelitian ini merupakan

Untuk mengetahui kualitas inderawi Roll Cake tepung ubi jalar ungu dan Roll Cake tepung terigu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap Roll Cake tepung ubi jalar