• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 adalah merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 dan penyusunannya telah diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan telah disempurnakan dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor : 188.44/0647/KUM/2012 tanggal 28 Desember 2012.

RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis SKPD. Adapun visi dan misi diuraikan sebagai berikut.

A. VISI

Visi dari Gubernur terpilih sebagaimana tercantum pada RPJMD 2011-2015 adalah:

“ TERWUJUDNYA KALIMANTAN SELATAN YANG BERKEMBANG, MAJU, UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN DAMAI (BERMUNAJAD) TAHUN

2015“

Penjabaran makna dari visi Kalimantan Selatan “Bermunajad” adalah sebagai berikut :

Berkembang mengandung makna:

bahwa semua lapisan masyarakat berkembang dengan kemampuan dan fondasi ekonomi, sosial dan budaya yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal, nasional maupun global.

Maju mengandung makna:

bahwa masyarakat pada semua lapisan masyarakat maju dalam aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, kemandirian bekerja dan berusaha untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.

Unggul mengandung makna:

bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas sumberdaya manusia agar tercipta manusia yang kreatif dan mampu berinovasi dalam meningkatkan produktivitas yang kompetitif dalam persaingan global

Nyaman mengandung makna:

bahwa terciptanya kondisi keamanan yang kondusif sebagai hasil peran serta seluruh lapisan masyarakat sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja dan berusaha dalam tataran kehidupan masyarakat yang toleran dan religius.

Sejahtera mengandung makna:

bahwa masyarakat sudah dapat menikmati hasil hasil pembangunan secara adil dan merata baik lahir maupun bathin (material dan spiritual).

Damai mengandung makna:

bahwa terbentuk tatanan masyarakat baik secara individual dan kolektif, serta secara kelembagaan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, secara sadar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku, baik yang bersumber dari norma agama, dan norma sosial, maupun peraturan perundang-undangan sesuai dengan posisi dan peran sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi di atas selaras dengan visi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;

2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta

3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

B. MISI

Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, Sosial dan Budaya; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan

berdaya saing ;

3. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi geografis;

4. Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta aksesibilitas infrastrukur wilayah ;

5. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang baik dan benar.

Misi di atas juga telah selaras dengan misi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera

Terhadap Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan dilaksanakan tersebut diatas, lebih lanjut ditetapkan 15 (lima belas) sasaran termasuk program-program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Rumusan tujuan, sasaran, dan program serta keterkaitan masing-masing unsur rencana strategis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2013

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah diwujudkan secara bertahap melalui pembangunan tahunan dengan target kinerja utama yang akan diukur melalui 8 indikator bersifat makro mempresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang akan dicapai.

Rencana pembangunan tahun 2013 dituangkan dalam RKPD tahun 2013 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 043 Tahun 2012 tanggal 29 Juni 2012. RKPD tersebut memuat sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2013 disertai program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran.

Prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD tahun 2013 sebagai berikut :

1. Pembangunan kehidupan sosial dan budaya diproritaskan, pada aspek peningkatan kualitas pembangunan manusia yaitu :

a. Peningkatan kualitas kehidupan beragama.

b. Memfasilitasi penanganan kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

c. Memfasilitasi kegiatan dan olahraga, perempuan dan anak. d. Memfasilitasi pengembangan budaya daerah.

2. Pembangunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kualitas pembangunan manusia terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan :

a. Menurunkan angka butahuruf.

b. Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

c. Mendidik tenaga kerja yang siap pakai di dunia kerja.

d. Menaikkan Usia Harapan Hidup, khususnya pada penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi.

e. Meningkatkan akses masyarakat miskin pada pelayanan pendidikan dan kesehatan.

f. Meningkatkan dan memanfaatkan BLK berstandar internasional, untuk menumbuhkembangkan wirausaha pekerjaan terampil.

3. Peningkatan Perekonomian diprioritaskan pada :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. b. Meningkatkan penguatan argo industri (struktur ekonomi). c. Meningkatkan daya beli masyarakat.

d. Memantapkan ketahanan pangan. e. Menurunkan dan mengendalikan inflasi.

4. Pengelolan Lingkungan Hidup diprioritaskan pada :

Mendorong dan memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

5. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur diprioritaskan pada :

a. Memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kualitas Infrastruktur utama (skala regional kalsel).

b. Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar.

c. Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas fasilitas publik lainnya.

6. Melaksanakan Pemerintahan yang Baik difokuskan pada : a. Mendorong peningkatan kualitas peningkatan publik.

b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kinerja pemerintahan daerah.

c. Mengakomodasi pengawasan publik terhadap kinerja pemerintahan daerah.

Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013

Sebagai dasar acuan bagi SKPD dalam pelaksanaan program-program kinerja Pemerintah Daerah pada tahun 2013 maka ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan

maka pada tahun 2013 ditetapkan target kinerja tahunan yang telah di tandatangani oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2013, sebagai berikut :

Target Kinerja Makro 2013

No Indikator Satuan 2013 Target s.d 2015

1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 6,0 – 6,9

2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9.400.000 9,2 - 10,6

3 Laju Inflasi % 6,50 5,0 – 7,0

4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,22 – 0,18

5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 6,62 – 6,50 6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 4,25 - 3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia % 72 70 – 74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 1,60 - 1,40

Sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ditetapkan pada tahun 2013 disajikan per kelompok sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1:

Meningkatkan toleransi antar umat beragama

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase Pengaduan

Gangguan melaksanakan

Kegiatan Keagamaan yang

ditindaklanjuti

% 100 Biro Kesra

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 3 Badan

Kesbangpolinmas 3 Sekretariat bersama antar umat

beragama yang aktif Buah 1 Biro Kesra

4 Persentase peningkatan

lembaga sosial keagamaan % 60 Biro Kesra

5 Peningkatan lembaga

pendidikan keagamaan % 70 Biro Kesra

6 Frekuensi pertemuan antar umat

beragama Kali 2 Biro Kesra

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

Sasaran 2

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase menurunya

remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 1,96 Dinas Sosial

2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 6,9 Dinas Sosial

3 Indeks Kepuasan

Masyarakat Panti Nilai 95 Dinas Sosial

4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 6 Persentase meningkatnya

peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % 40 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7 Persentase Remaja

keluarga miskin yang sekolah

% NA Dinas Sosial

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA Dinas Sosial

9 Persentase lansia terlantar

yang dapat ditampung panti % 0.56 Dinas Sosial

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 0,47 Dinas Sosial

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi

standar

Unit 5 Dinas Sosial

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

Sasaran 3

Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 Persentase

peningkatan Event Budaya Daerah

% 10 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata 2 Persentase

peningkatan kunjungan WISMAN

% 2,3 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata 3 Persentase

peningkatan kunjungan WISNUS

% 3 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata 4 Lama Kunjungan

WISMAN Hari 3

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 5 Lama Kunjungan

WISNUS Hari 3

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata 6 Persentase

Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 12 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

Sasaran 4

Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 Angka melek huruf % 96,50 Dinas Pendidikan

2 Angka rata-rata lama

sekolah Tahun 8 Dinas Pendidikan

3 Angka Partisipasi Murni

SD/MI % 99,00 Dinas Pendidikan

4 APK SLTP/MTs % 99,00 Dinas Pendidikan

5 APK SLTA/MA/SMK % 79,00 Dinas Pendidikan

Sasaran 5

Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Angka Harapan Hidup Tahun 67 Dinas

Kesehatan

2 Angka Kematian Bayi Kasus per

3 Angka kematian ibu Kasus 165 Dinas Kesehatan 4 Persentase penduduk miskin

memiliki jaminan

pemeliharaan kesehatan

% 100

Dinas Kesehatan 5 Cakupan pelayanan peserta

jaminan pemelihara kesehatan masyarakat % 100 Dinas Kesehatan Sasaran 6

Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Persentase kelulusan

BLK yang bekerja % 30,00

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja

% 93,30

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3 Persentase pengurangan

pengangguran terbuka

% 6,67

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % 71,76

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Sasaran 7

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian 1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

 Produksi Padi Ton 2.079.103 Dinas Pertanian

 Produksi Jagung Ton 115.507 Dinas Pertanian

 Produksi Jeruk Ton 113.292 Dinas Pertanian

 Produksi Sayuran Ton 57.222 Dinas Pertanian

2 Perkebunan

 Produksi Karet Ton 157.609 Dinas Perkebunan

 Produksi Sawit Ton 757.808 Dinas Perkebunan

3 Peternakan

4 Pertambangan % 5 Dinas Pertambangan 5 Industri pengolahan % 2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 6 Perdagangan % 5 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 7 Jumlah pungutan PSDH dan DR Rp US $ 3.000.000.000 600.000 Dinas Kehutanan Sasaran 8

Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri dan perdagangan berbasis agroindustri

No Indikator Kinerja Satuan Target Penangung Jawab

1 Persentase industri yang berbasis agroindustri % 2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2 Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 12 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Sasaran 9

Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Bertambahnya Luasan

Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 2.745

Dinas Kehutanan

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 1.125

Dinas Kehutanan

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100

Dinas Kehutanan

4 Jumlah kesatuan

pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11

Dinas Kehutanan

5 Persentase kasus IUU yang

diselesaikan % 100,00

Dinas Perikanan dan Kelautan

6 Rasio pertanian pangan

berkelanjutan % 15,84

7 Persentase hasil uji polusi

udara pada sumbernya % 35

Badan Lingkungan

Hidup 8 Persentase hasil uji limbah

padat pada sumbernya % 15

Badan Lingkungan

Hidup Sasaran 10

Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

No

Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 75

Dinas Pekerjaan Umum

2 Persentase jembatan

dalam kondisi baik % 80

Dinas Pekerjaan Umum

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

% Turunnya Pelanggaran 22% atau dari 73 pelanggaran dari 330 pelanggaran Dishubkominfo

4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 40 Dinas Pekerjaan

Umum Sasaran 11

Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab 1 Persentase terbangunnya

jaringan irigasi rawa % 20,00 Dinas PU

2 Persentase panjang pantai yang

bebas abrasi % 20,00 Dinas PU

3 Persentase panjang tebing yang

tertangani % 20,00 Dinas PU

4 Persentase tersedianya air

bersih % 27,27 Dinas PU

5 Jumlah lahan pertanian yang

bebas intrusi air laut Ha NA

Dinas Pertanian 6 Jumlah air yang bebas intrusi

air laut NA NA

Dinas Pertanian

Sasaran 12

Meningkatnya akses masyrakat terhadap insfratuktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab 1 Cakupan pelayanan persampahan

% 33

Dinas Pekerjaan

Umum 2 Persentasi Luas areal pemukiman

yang bebas genangan % 33

Dinas Pekerjaan

Umum 3 Persentase rumah tangga yang

terlayani jaringan air bersih % 48

Dinas Pekerjaan

Umum

Sasaran 13

Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 12

Dinas Pekerjaan Umum

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW % 10

Dinas Pekerjaan Umum

3 Persentase

Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA

Unit 5

Dinas Pekerjaan Umum

Sasaran 14.

Tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase instansi

pelayanan publik yang

melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 48

Biro Organisasi

2 Opini atas Laporan

Keuangan Nilai WDP

Biro Keuangan 3 Hasil Evaluasi penerapan

SAKIP Nilai B

4 Persentase SKPD dengan

hasil evaluasi minimal BAIK % 70

Inspektorat 5 Persentase peningkatan pengunjung Website % 20 Biro Hubungan Masyarakat 6 Persentase Responden

pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 89,75

Biro Hubungan Masyarakat

Sasaran 15

Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 IKM pada instansi Pelayanan

Publik Nilai 78

Biro Organisasi

2 Prosentase Pelayanan Publik

yang mendapat ISO % 20

Biro Organisasi

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan

Pelayanan Prima % 9,83

Biro Organisasi

4 Persentase pengaduan

masyarakat ditangani secara tuntas

% 100

Inspektorat

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP Tahun 2013 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD 2011-2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan Pengukuran Kinerja 2013.

Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil

II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil

IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Sangat Berhasil yaitu 104,72%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Berhasil yaitu

99,97%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas.

A. Capaian Atas Kinerja Makro

Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2013 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1.

Tabel 1

Capaian Kinerja Makro 2013

No Indikator Satuan Target 2013 Realisasi 2013

% Capaian

1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 5,18 86,33

2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9.400.000 9.409.137 100,09

3 Laju Inflasi % 6,50 5,98 92,00

4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,36* 55,55

5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 3,79 174,14

6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 4,76 98,94

7 Indeks Pembangunan Manusia % 72,12 71,08* 98,72

8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 1,84 94,02 Rata-rata capaian 99,97

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2013 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2.

Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2

Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2013

No Indikator Realisasi 2011 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target RPJMD 2013 2015 1 Pertumbuhan ekonomi 6,12 5,73 5,18 6,0 6,0-6,9 2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.801.291 9.081.408 9.409.137 9,4 9,2-10,6 3 Laju Inflasi 3,98 5,96 5,98 6,5 5,0-7,0 4 Indeks GINI 0,35 0,35* 0,36* 0,20 0,22-0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 5,62 4,32 3,79 6,60 6,62-6,50 6 Tingkat Kemiskinan 5,35 5,01 4,76 4,71 4,25-3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 70,44 70,44* 71,08* 72,12 70-74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,89 2,5 7 1,84 1,73 1,60-1,40 *data sementara

Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18% dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,11%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 5,22%. Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013, BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum mengeluarkan data resmi, penggunaan data disini merupakan angka sementara yang di dapat pada posisi tahun 2012. Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2013 kecuali komponen ekspor. Nilai ekspor Kalimantan Selatan terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif karena harga batubara di pasaran global mengalami penurunan sekitar 16,20%. Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 83,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 36,20 triliun.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 yaitu 4,76% jauh mengalami penurunan yang sangat baik jika dibanding tahun 2012 yaitu 5,01% serta masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional tahun 2013 yaitu 11,47%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan. Hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instans melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Adapun strategi penurunan jumlah penduduk miskin melalui program pengentasan kemiskinan daerah yang telah disusun dan dijalankan oleh sebagian pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Selatan. Secara

Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 3 (tiga) terendah Persentase Penduduk Miskin dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Bali. Dari jumlah

penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin.

Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS belum mengeluarkan data resmi, dengan penggunaan data sementara untuk Indeks GINI sebesar 0,36 dan untuk Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah 71,08 berada di bawah Kalimantan Timur yang mencapai 76,71, sedangkan jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia secara keseluruhan di Indonesia yang mencapai 73,29 dapat dikatakan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan Selatan masih harus terus mengalami perbaikan. Indikator Indeks Gini ratio Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan dalam RPJM 0,20 dengan meningkatkan akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan upaya mendorong pertumbuhan sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang menyerap lebih banyak tenaga kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk mengatasi ketidak merataan pendapatan daerah.

Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.

B. Capaian Sasaran Organisasi MISI PEMBANGUNAN DAERAH

A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu

sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”;

sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.

1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan

Dalam dokumen PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Halaman 19-102)

Dokumen terkait