• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Kecamatan Cibeunying Kaler

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu

“ Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera”

, dengan menjalankan misi :

1. Mewujudkan Pelayanan Publik Prima

2. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler Secara Efektif, Transparan dan Akuntabel.

Tahun 2015 adalah tahun kedua dalam pelaksanaan RENSTRA Kecamatan Cibeunying Kaler. Kecamatan Cibeunying Kaler sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Kota Bandung, yang memiliki tugas atributif dan juga tugas delegatif dari Walikota Bandung kepada Camat melakukan upaya maksimal dalam tercapainya tujuan SKPD Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu :

1) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

2) Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kecamatan

Untuk mencapai tujuan tersebut SKPD Kecamatan Cibeunying Kaler telah menetapkan 3 (tiga) sasaran antara lain :

1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

2) Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 3) Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

Dalam melaksanakan pencapaian tujuan maupun sasaran SKPD, Kecamatan Cibeunying Kaler mengalami kendala-kendala yang memungkinkan menghalangi pencapaian tujuan. Kendala-kendala tersebut antara lain kurangnya kuantitas maupun kualitas SDM aparatur dan kekurangan sarana dan prasana dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai upaya untuk mereduksi kendala-kendala tersebut SKPD Kecamatan Cibeunying Kaler telah mengajukan pada SKPD terkait kepegawaian yaitu BKD Kota Bandung untuk menambah jumlah aparatur di Kecamatan Cibeunying Kaler dan melaksanakan kegiatan Pembinaan Aparatur maupun mengikutsertakan aparatur-aparatur pada kursus-kursus, bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kualitas dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Sebagai usaha dalam mereduksi kendala kekurangan sarana dan prasarana dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, Kecamatan Cibeunying Kaler mencoba memenuhi semua pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan selama Tahun Anggaran 2015.

(2)

Kecamatan Cibeunying Kaler

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Cibeunying Kaler selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai sub sistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Penyusunan LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

(3)

Kecamatan Cibeunying Kaler

1.2. Gambaran Umum Kecamatan

Kecamatan Cibeunying Kaler dibentuk berdasarkan pada PP Nomor 16 Tahun 1987 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.

Kecamatan Cibeunying Kaler terdiri dari 4 (empat) Kelurahan yaitu : 1. Kelurahan Cihaurgeulis

2. Kelurahan Sukaluyu 3. Kelurahan Neglasari 4. Kelurahan Cigadung

Kecamatan Cibeunying Kaler meliputi luas wilayah 436,30 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 57.276 jiwa. Untuk kepentingan administrasi kependudukan 4 (empat) Kelurahan tersebut terdiri dari 46 Rukun Warga, dan 290 Rukun Tetangga. Sebagian besar wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler terdiri dari tanah darat. Sedangkan kegiatan ekonominya didominasi oleh jasa perdagangan.

1.3. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya, Kecamatan Cibeunying Kaler mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e) Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat kecamatan;

(4)

Kecamatan Cibeunying Kaler

f) Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;

g) Melaksanakan pelayanan ketatausahaan kecamatan.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan walikota sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini:

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan

Sumber : Perda Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007

1.4. Isu Strategis

Isu Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler adalah sebagai berikut : 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta

CAMAT

SEKRETARIAT

SEKSI PENDIDIKAN

DAN KEMASYARAKAT

AN

SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN

& LINGKUNGAN HIDUP SEKSI

KETENTRAMAN

&

KETERTIBAN SEKSI

PEMERINTAHAN

SUB BAGIAN UMUM

& KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PROGRAM

& KEUANGAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI PELAYANA

N

KELURAHAN KELURAHAN

(5)

Kecamatan Cibeunying Kaler

pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh- sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi.

Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsur pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem penyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian

(6)

Kecamatan Cibeunying Kaler

keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencanaan penganggaran dan pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan;

(2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

1.5. Landasan Hukum

LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana

(7)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.

8. Surat Keputusan Camat Cibeunying Kaler Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018

9. Surat Keputusan Camat Cibeunying Kaler Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2015 tentang LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2015 1.6. Sistematika

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2015 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Perencanaan Strategis A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Cibeunying Kaler Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana

(8)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Penyusunan Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

“ Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera”

Definisi operasional dari visi tersebut adalah bahwa Kecamatan Cibeunying Kaler harus melaksanakan upaya-upaya pemberdayaan kelembagaan dan individual aparatur serta masyarakat dan organisasi masyarakat di Kecamatan Cibeunying Kaler untuk menjadikan Kecamatan Cibeunying Kaler sebagai wilayah yang berbasis lingkungan hidup. Visi ini juga sebagai komitmen Kecamatan Cibeunying Kaler pada Perda Nomor 03 Tahun 2006 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung, yang menetapkan Kecamatan Cibeunying Kaler dalam kelompok Wilayah Pengembangan (WP) Cibeunying dan diarahkan sebagai wilayah dengan dominan ruang terbuka hijau.

Visi Kecamatan Cibeunying Kaler tersebut merupakan bagian yang terintegrasi dan tidak terpisahkan dengan Visi Kota Bandung, yaitu Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat).

2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

(9)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan Pelayanan Publik Prima

2. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler Secara Efektif, Transparan dan Akuntabel.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 sasaran strategis.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung sebagai berikut :

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

N

O TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA SA TU AN

TARGET KINERJA PADA TAHUN 1 2 3 4 5

1 2 3 4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Meningkatk an Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di

Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Cibeunying kaler

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase

Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 3. Persentase

RW Juara 4. Persentase

Lembaga kemasyaraka tan Aktif

1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan

Kelurahan Se Kecamatan Cibeunying kaler

1. Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat Nilai 75 80 82 83 85 2. Persentase Keluhan/

pengadu an pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI

Nilai 850 850 860 870 890

2. Meningkatnya kinerja penyelenggar aan Tugas Umum Pemerintahan

5. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

% 68 85 86 87 88 6. Persentase waktu

pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu

% 68 96 97 97.

5 98 7. Persentase Kelurahan

yang memenuhi standar kriteria baik

% 25 75 100 100 100 8. Persentase RW Juara % 50 70 75 77 80 9. Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 70 75 77 80 10. Rasio Anggota Linmas Ras

io 1:1.

3 1:1.

5 1:1.

7 1:1.

8 1:1.

9 2 Meningkatk

an Akuntabilita s Kinerja

Nilai AKIP

Kecamatan 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

1. Nilai AKIP Kecamatan Nilai 61 65.

1 70 75.

1 77 2. Persentase temuan

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

B. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

(10)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Kecamatan Cibeunying Kaler telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Kecamatan Nomor : 09/Cib.kal/2014 Tahun 2014 tanggal 3 Maret 2014 tentang Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan yang tertuang pada SK IKU Kecamatan Cibeunying Kaler No. 18 Tahun 2015 (SK terlampir).

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2015 sebelum dan setelah reviu :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama

Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2015

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 80 2. Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif

yang ditindaklanjuti 100

2

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

3. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat

waktu 85

4. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat

waktu 96

5. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 75

6. Persentase RW Juara 70

7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 70

C. Perjanjian Kinerja 2015

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

(11)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut:

Sesuai dengan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Cibeunying Kaler dan sebagai bahan tahun 2015 diperjanjikan antara Camat dengan Walikota adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja

Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS IKU / INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 80 Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti % 100

Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi

Ombudsman RI Nilai 850

2

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Rata-rata Prosentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 85

Rata-rata prosentase waktu pelayanan Adm.

Umum lainnya tepat waktu % 96

Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar

kriteria baik % 75

Prosentase RW Juara % 70

Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70

Rasio Anggota Linmas Rasio 1:1.5

3 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kecamatan

Nilai AKIP Kecamatan Kriteria 65,10

Persentase temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti % 100

Perjanjian Kinerja Camat tersebut kemudian diukur capaian kinerjanya, dalam hal pengukuran kinerja maka perlu di kelompokan interpretasi untuk memperjelas hasil capaian yang diraih untuk melihat indikator yang melebihi target, sesuai target atau tidak mencapai target.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 2.4

Pengelompokan Capaian Kinerja

NO CAPAIAN KINERJA INTERPRETASI

1.

2.

3.

> 100 %

=100 %

< 100 %

Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Kemudian di analisis untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang timbul, serta apakah kriteria yang telah ditentukan sudah cukup memadai untuk menilai/ menggambarkan indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja yang telah dicapai.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

(12)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Kecamatan Cibeunying Kaler.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra

(13)

Kecamatan Cibeunying Kaler

2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2015 yang ditandatangani oleh Walikota Bandung pada tanggal 20 Juni 2014 dan dituangkan dalam keputusan Camat Cibeunying Kaler Nomor : 18 tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018, yang mana Perjanjian kinerja tersebut direview pada tanggal 3 Maret 2015 dan dituangkan dalam Keputusan Camat Cibeunying Kaler Nomor 14 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) hasil Review Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Pada IKU sasaran 1 terdiri dari 3 indikator, hal tersebut dikarenakan untuk memperkaya penilaian terhadap sasaran 1 yaitu terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik. Untuk indikator kinerja persentase keluhan administratif yang ditindaklanjuti merupakan indikator penting dalam penilaian IKM, sedangkan untuk indikator nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI merupakan indikator penunjang dalam penilaian IKM karena indikator tersebut dapat menilai secara fisik dari sarana dan prasarana pelayanan publik.

Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator yaitu

o Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

o Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

o Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI Pada sasaran 2 terdiri dari 6 indikator. Hal tersebut dikarenakan indikator kinerja lebih spesifik menilai sasaran 2 yaitu meningkatnya kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. Dari 6 indikator tersebut 5 indikator merupakan IKU, sedangkan indikator Rasio Anggota Linmas bukan IKU karena bukan tugas pokok dan fungsi Kecamatan tetapi merupakan tupoksi dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator yaitu

o Rata-rata Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

o Rata-rata persentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya tepat waktu

o Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik o Persentase RW Juara

o Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif o Rasio Anggota Linmas

Untuk sasaran 3 terdiri dari 2 indikator. Adapun temuan BPK/ inspektorat meliputi : Kebijakan, kelembagaan, kepegawaian, keuangan dan asset.

(14)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator yaitu : o Nilai AKIP Kecamatan

o Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Cibeunying Kaler Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama melalui keputusan Camat Cibeunying Kaler tanggal 3 Maret 2015 Nomor 14 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) hasil Review Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung juga melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung menunjukkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

No Indikator Kinerja Utama Satu an

2014 2015 Capaian

%

T R T 1 R T 2 R T3 R T4 R

1 Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 86.3 - - - - - - 80 86.6 108.2 5 2

Prosentase

Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.00%

3 Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

% 60 78.25 85 83,76

5 85 83.57

0 85 86.14 85 86.14 101.34 4 Prosentase waktu pelayanan

administrasi Umum lainnya tepat waktu

% 60 95.42 96 96,66

3 96 98.87

8 96 100 96 100 104.17%

5 Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

% 25 25 - - - - 50 50 75 75 100%

6 Prosentase RW Juara % 60 65.22 66 69.5

9 67 69.59 68 69.59 70 75 107.14%

7 Prosentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 60 65 66.6

7 65 66.67 67 73.33 70 73.33 104.76%

Dari tabel dapat dilihat bahwa ada 4 indikator yang diperjanjikan tetapi tidak masuk menjadi kategori Indikator Kinerja Utama yaitu Indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI dan indikator Rasio Anggota Linmas karena indikator tersebut bukan merupakan core business Kecamatan. Sedangkan untuk

(15)

Kecamatan Cibeunying Kaler

indikator Nilai AKIP Kecamatan dan indikator Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti merupakan indikator pendukung. Sehingga 4 Indikator tersebut tidak masuk kedalam IKU.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Capaian kinerja yang melebihi/melampaui target ditunjukkan pada indikator Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian kinerja 108,25%, Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 101.34%, Prosentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu dengan capaian kinerja 104.17%, indikator Prosentase RW Juara dengan capaian kinerja 107.14%, dan pada indikator Prosentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif dengan capaian kinerja 104.76%.

Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukkan pada indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dengan capaian kinerja 100 %, dan Prosentasi Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik dengan kinerja 100%.

Pada tahun 2015 kondisi capaian kinerja yang tidak mencapai target tidak ditemukan, hal ini karena faktor penyebab atau kendala yang menghambat pada tahun lalu seperti jaringan, serta proses input KK dan KTP yang cukup lama telah ada perbaikan yang cukup signifikan .

C. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 ( tiga ) sasaran.

Tahun 2015 adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja

Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

No Indikator Kinerja Utama Satu an

2014 2015 Capaian

%

T R T 1 R T 2 R T3 R T4 R

1 Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 86.3 - - - - - - 80 86.6 108.2 5 2

Prosentase

Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.00

3 Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi

Ombudsman RI Nilai 850 940 - - - - - - 850 920 108.24

(16)

Kecamatan Cibeunying Kaler

4 Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

% 60 78.25 85 83,76

5 85 83.57

0 85 86.14 85 86.13 101.34 5 Prosentase waktu pelayanan

administrasi Umum lainnya tepat waktu

% 60 95.42 96 96,66

3 96 98.87

8 96 100 96 100 104.17 6 Prosentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik

% 25 25 - - - - 50 50 75 75 100

7 Prosentase RW Juara % 60 65.22 66 69.5

9 67 69.59 68 69.59 70 71,74 102.49 8 Prosentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 60 65 66.6

7 65 66.67 67 73.33 70 73.33 104.00 9 Rasio Anggota Linmas Rasio 1:1.

3 1:1.3

1 1:1.

34 1:1.3

45 1:1.4 1:1.3 45 1:1.

45 1:1.45

3 1:1.5 1:1.5 100

10 Nilai AKIP Kecamatan Nilai 61 61.13 - - - - - - 65,1 73,06 112,23

11 Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100 100 - - - - - - 100 100 100

Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pencapaian Target Sasaran

No. Sasaran

Jumlah Indikator

Sasaran

Tingkat Pencapaian Melampaui target

(>100%)

Sesuai Target (100%)

Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Sasaran 1 3 1 33,33 2 66.66 - -

2 Sasaran 2 6 4 66,66 2 33.33 - -

3 Sasaran 3 2 1 50 1 50 - -

Jumlah 11 6 54,54 5 45.45 - -

Berdasarkan 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2013- 2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

(17)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Tabel 3.4

Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik

N

o Indikator Kinerja Satu an

2013 2014 2015 Target

2018 %

R T R T1 R1 T2 R2 T3 R3 T4 R4 %

1 Indeks Pelayanan/Indeks

Kepuasan Masyarakat Nilai 66.9 75 86.30 - - - - - - 80 86.6 108.25 85 -

2

Prosentase

keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi

ombudsman RI Nilai - 850 940 - - - - - - 850 920 108.24 890 -

Rata-rata Capaian Kinerja 105.50

Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator : Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat, Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dan Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI.

1. Analisis Pencapaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Capaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 adalah sebesar 86,6 % dari target sebesar 80% atau capaian kinerja sebesar 108,25%. Capaian ini didukung dengan peningkatan kemampuan aparat pelayanan serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang dalam melayani masyarakat yang semakin baik.

Memperhatikan capaian target Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (KIM) untuk tahun 2018 sebesar 85% dan membandingkan dengan realisasi capaian kinerja sebesar 86,6% maka capaian sampai akhir Renstra telah melebihi target tahun 2018 sebesar 1.6 point untuk tahun selanjutnya pencapaian target IKM ini dapat ditingkatkan kualitasnya dengan menambahkan IKM Kelurahan serta alat ukur kuesioner yang digunakan agar sesuai dengan Permenpan Nomor 25 Tahun 2004 tentang IKM yang terdiri dari 14 pernyataan, sedangkan pada pengukuran yang dilakukan oleh Kecamatan Cibeunying Kaler tahun 2015 masih menggunakan 10 pernyataan berdasarkan ISO, serta belum melibatkan unsur IKM Kelurahan dalam pengukurannya. Pada akhirnya perlunya penyesuaian untuk pengukuran IKM pada tahun 2016 yang akan datang baik kriteria maupun targetnya. Akhirnya capaian kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini secara nyata dapat menjadi cerminan tentang tingginya kepuasan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan publik yang dijalankan di kantor Kecamatan Cibeunying Kaler.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pemerintah Kota Bandung bahwa rata- rata Pencapaian Indikator Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Kota Bandung tahun 2015 adalah sebesar 77,41. Membandingkan dengan Pencapaian Indikator Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) di Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2015 sebesar 86,6 % dari target sebesar 80% atau capaian kinerja sebesar 108,25% maka pencapaian Kecamatan Cibeunying Kaler termasuk tinggi dan melampaui capaian

(18)

Kecamatan Cibeunying Kaler

IKM Kota Bandung, sehingga kondisi ini perlu dipertahankan dengan tetap meningkatkan kualitas pendukung seperti sumber daya manusia dan sarana serta prasarana disamping peningkatan kualitas bahan dan data-data pengukuran yang lebih spesifik dan lebih akurat.

Perbandingan capaian indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan Kecamatan lain di kota Bandung sebagai berikut:

Tabel 3.5

Data Perbandingan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Seluruh Kecamatan Kota Bandung Tahun 2015

NO KECAMATAN IKM

1 CIBEUNYING KALER 86,6

2 ANDIR 85,99

3 CINAMBO 84,75

4 UJUNGBERUNG 83,19

5 BOJONGLOA KALER 83

6 REGOL 82,64

7 BABAKAN CIPARAY 82,55

8 BUAHBATU 82,3

9 RANCASARI 82,21

10 ANTAPANI 82,04

11 BANDUNG WETAN 81,75

12 LENGKONG 81,72

13 KIARACONDONG 81,33

14 GEDEBAGE 81,03

15 CICENDO 80,76

16 CIBIRU 80,36

17 COBLONG 80,25

18 MANDALAJATI 80,14 19 PANYILEUKAN 80,05 20 ASTANA ANYAR 80,03 21 BOJONGLOA KIDUL 80,03

22 ARCAMANIK 79,5

23 CIDADAP 79,5

24 BANDUNG KIDUL 78,53

25 SUKAJADI 78,32

26 SUMUR BANDUNG 78,15 27 CIBEUNYING KIDUL 76,08 28 BATUNUNGGAL 75,55

29 BANDUNG KULON 75

30 SUKASARI -

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa capaian indikator kinerja pada

(19)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan Cibeunying Kaler menempati nilai tertinggi dari kecamatan-kecamatan lain di Kota Bandung yaitu sebesar 86,6%, sedangkan nilai terendah capaian indikator kinerja IKM dari 30 kecamatan di Kota Bandung adalah sebesar 75% yaitu Kecamatan Bandung Kulon. Bila dibandingkan dengan rata-rata Pencapaian Indikator Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Kota Bandung tahun 2015 yang sebesar 77,41 maka nilai capaian indikator kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung ini berada di atas rata-rata.

Capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Cibeunying Kaler adalah 86,6 dari target 80,00 dengan capaian realisasi adalah 108.25% dengan peringkat ke-1 (Satu) dari hasil IKM 30 Kecamatan di Kota Bandung.

Capaian ini didukung dari peningkatan kemampuan aparat pelayanan serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang yang ada di Kecamatan Cibeunying

Kaler dalam hal melayani masyarakat yang semakin baik, salah satu contohnya dimana aparat pelayanan lebih responsif dalam menyelesaikan masalah yang ada seputar pelayanan, selain itu petugas pelayanan lebih disiplin dan lebih tanggap menghadapi kendala pelayanan kepada masyarakat.

2. Analisis Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Yang Ditindaklanjuti

Capaian Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100 dari target sebesar 100, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100 % atau sesuai target.

Perbandingan Capaian Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Tahun 2015 sebesar 100% dibandingkan dengan target tahun 2018 yaitu sebesar 100% yang direncanakan, mempunyai arti bahwa persentase capaian kinerjanya sama dengan target tahun 2018 sebesar 100%, hal ini menunjukan bukan berarti capaian tersebut telah dicapai tetapi perlu dipertahankan dan ditingkatkan untuk setiap tindak

(20)

Kecamatan Cibeunying Kaler

lanjut keluhan/pengaduan pelayanan administratif ditindaklanjuti.

Indikator kinerja Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 tercatat sebanyak 24 keluhan/pengaduan tercatat masuk ke sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) dimana seluruh pengaduan tersebut telah ditindak lanjuti.

Sedangkan tahun 2015 adalah pelaksanaan tahun kedua berjalannya sistem ini dimana keluhan atau pengaduan yang masuk sebanyak 24 keluhan dan telah diitindaklanjuti, kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat telah banyak yang mengetahui adanya sistem ini dalam rangka wadah atau media mengadu atau melaporkan kepada pemerintah kota tentang kondisi atau permasalahan yang dilihat/dialaminya terhadap pelayanan administratif di lingkungan kota Bandung yang selanjutnya akan diteruskan atau ditindaklanjuti kepada SKPD bersangkutan.

Dengan demikian capaian kinerja atau tingkat pelayanan publik pada masa yang akan datang perlu diperkuat/dilakukan perbaikan prioritas dari berbagai bidang khususnya pada pelayanan kependudukan baik di front office maupun back office.

Dengan peningkatan kuantitas dan kualitas dari semua aparatur pelaksana yang bertugas dalam penyelesaian administrasi kependudukan serta peningkatan sarana dan prasarana pendukung, diharapkan peningkatan kualitas pelayanan publik akan semakin baik dan tingkat persentase keluhan/pengaduan terhadap pelayanan administratif akan menurun atau meminimalisir keluhan/pengaduan mengenai pelayanan administratif.

Perbandingan capaian indikator persentase keluhan/pengaduan pelayanan administrasi yang ditindaklanjuti dengan Kecamatan lain di kota Bandung sebagai berikut:

Tabel 3.7

Data Perbandingan Indikator Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administrasi yang Diitindaklanjuti

Seluruh Kecamatan Kota Bandung Tahun 2015 NO KECAMATAN JUMLAH PENGADUAN

1 BUAHBATU 35

2 RANCASARI 32

3 LENGKONG 30

4 BATUNUNGGAL 28

5 ARCAMANIK 27

6 CIBEUNYING KALER 24

7 CIBIRU 21

8 ANDIR 20

9 ASTANA ANYAR 19

10 CICENDO 19

11 PANYILEUKAN 18

12 UJUNGBERUNG 18

13 BANDUNG WETAN 16

14 BOJONGLOA KIDUL 16

15 SUKASARI 15

(21)

Kecamatan Cibeunying Kaler

16 REGOL 13

17 SUKAJADI 11

18 SUMUR BANDUNG 10

19 ANTAPANI 5

20 CINAMBO 4

21 BANDUNG KIDUL 3

22 BABAKAN CIPARAY 0

23 BANDUNG KULON 0

24 BOJONGLOA KALER 0

25 CIBEUNYING KIDUL 0

26 CIDADAP 0

27 COBLONG 0

28 GEDEBAGE 0

29 KIARACONDONG 0

30 MANDALAJATI 0

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa capaian indikator persentase keluhan/pengaduan pelayanan administrasi yang ditindaklanjuti Kecamatan Cibeunying Kaler menempati nilai sedang yaitu pada urutan ke 6 dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di Kota Bandung dimana sejumlah 24 pengaduan pelayanan administratif yang masuk dan telah ditindaklanjuti, nilai terendah sebesar 0 ditempati oleh Kecamatan Kiaracondong dan Mandalajati dan yang tertinggi dengan jumlah keluhan yang masuk sebesar 35 yaitu Kecamatan Buah Batu.

Tabel 3.8

Data Perbandingan Indikator Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administrasi yang Diitindaklanjuti

Seluruh Kecamatan Kota Bandung Tahun 2015

(22)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Dengan jumlah 24 pengaduan/keluhan tersebut, semuanya telah diitindaklanjuti secara langsung sehingga capaian indikator persentase keluhan/pengaduan pelayanan administrasi yang ditindaklanjuti mencapai 100%. Kondisi tersebut didukung dari meningkatnya kemampuan aparat pelayanan yang responsif, cepat dan tanggap dalam melayani masyarakat khususnya pelayanan administrasi.

3. Analisis Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI Capaian Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI tahun 2015 realisasinya sebesar 920 dengan capaian kinerja 108.24%, sehingga capaian Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI pada tahun 2015 telah melampaui target. Namun Indicator Kinerja Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI ini tidak termasuk dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) namun sebagai factor penunjang.

Perbandingan Capaian Persentase Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI Tahun 2015 sebesar 920 dibandingkan dengan target tahun 2018 yaitu sebesar 890 yang direncanakan, mempunyai arti bahwa persentase capaian realisasi kinerja Tahun 2015 lebih tinggi dan melampaui target untuk tahun 2018 dengan selisih 30 point, hal ini menunjukan bukan berarti capaian kinerja tersebut telah dicapai tetapi perlu dipertahankan dan ditingkatkan kembali dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Perbandingan capaian indikator Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI dengan Kecamatan lain di kota Bandung sebagai berikut:

Tabel 3.9

Data Perbandingan Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI di Seluruh Kecamatan Kota Bandung Tahun 2015

NO KECAMATAN OMBUDS MAN

1 COBLONG 995

2 BANDUNG KULON 990

3 GEDEBAGE 990

4 SUKAJADI 990

5 BOJONGLOA KIDUL 980

6 LENGKONG 980

7 SUKASARI 980

8 CIBIRU 975

9 CINAMBO 975

10 SUMUR BANDUNG 970

11 BANDUNG WETAN 965

12 CIDADAP 965

13 ANDIR 964

(23)

Kecamatan Cibeunying Kaler

14 ARCAMANIK 950

15 BANDUNG KIDUL 950

16 CIBEUNYING KIDUL 950

17 ASTANA ANYAR 940

18 BABAKAN CIPARAY 940

19 KIARACONDONG 940

20 MANDALAJATI 940

21 BUAHBATU 938

22 UJUNGBERUNG 925

23 CIBEUNYING KALER 920

24 ANTAPANI 906

25 RANCASARI 904

26 BATUNUNGGAL 892

27 REGOL 890

28 PANYILEUKAN 865

29 BOJONGLOA KALER 850

30 CICENDO 850

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa capaian indikator Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI di Kecamatan Cibeunying Kaler menempati nilai sedang yaitu berada diurutan ke 23 (dua puluh tiga) dari kecamatan-kecamatan lain di Kota Bandung

yaitu dengan nilai 920, sedangkan nilai terendah sebesar 850 yaitu Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Bojong Loa Kaler dan tertinggi sejumlah 995 yaitu Kecamatan Coblong. Dengan jumlah 920 tersebut, capaian indikator persentase Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI di Kecamatan Cibeunying Kaler telah melampaui target yaitu sebesar 850 dengan persentase 108.24%. Kondisi tersebut perlu dipertahankan dan tetap meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata Capaian Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan daya dukung Sungai Rejoso dapat disimpulkan bahwa dalam kurun waktu 1 tahun, Sungai Rejoso hanya mampu 50% untuk memenuhi kebutuhan air pasca

Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan termasuk madu, sirup glukosa yang dibuat dari hidrolisa pati, glukosa kristal, fruktosa, maltosa yang terdapat dalam

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh proporsi gluten dan jamur tiram putih terhadap mutu organoleptik bakso nabati yang meliputi kekenyalan, tekstur, warna,

Capaian kinerja nyata indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 78.25 % dari target sebesar 68% yang direncanakan dalam

INDIKATOR PROGRAM TARGET REALISASI KINERJA PADA TRIWULAN REALISASI CAPAIAN KINERJA TAHUN.. TINGKAT CAPAIAN KINERJA TAHUN

elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu

9 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) 2020 mempunyai tugas dan kewajiban membantu Wali Kota dalam menyusun kebijakan dan pengoordinasian asisten dan seluruh

Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian kinerja dengan tingkat capaian (target) dari masing-masing indikator disetiap tahunnya,