• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Kecamatan Cibeunying Kaler

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu

Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera”, dengan menjalankan misi :

1. Mewujudkan Pelayanan Publik Prima

2. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler Secara Efektif, Transparan dan Akuntabel.

Tahun 2014 adalah tahun pertama dalam pelaksanaan RENSTRA Kecamatan Cibeunying Kaler. Kecamatan Cibeunying Kaler sebagai Satuan kerja Perangkat Daerah di pemerintah Kota Bandung, yang memiliki tugas atributif dan juga tugas delegatif dari Walikota Bandung kepada Camat melakukan upaya maksimal dalam tercapainya tujuan SKPD Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu :

1) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

2) Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

3) Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kecamatan

Untuk mencapai tujuan tersebut SKPD Kecamatan Cibeunying Kaler telah menetapkan 3 (tiga) sasaran antara lain :

1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

2) Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Kecamatan 3) Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

Dalam melaksanakan pencapaian tujuan maupun sasaran SKPD, Kecamatan Cibeunying Kaler mengalami kendala-kendala yang memungkinkan menghalangi pencapaian. Kendala-kendala tersebut antara lain kurangnya kuantitas maupun kualitas SDM aparatur dan kekurangan sarana dan prasana dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai upaya untuk mereduksi kendala-kendala tersebut SKPD Kecamatan Cibeunying Kaler telah mengajukan pada SKPD terkait kepegawaian yaitu BKD Kota Bandung untuk menambah jumlah

(2)

Kecamatan Cibeunying Kaler

aparatur di Kecamatan Cibeunying Kaler dan melaksanakan kegiatan Pembinaan Aparatur maupun mengikutsertakan aparatur-aparatur pada kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kualitas dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Untuk usaha dalam mereduksi kendala kekurangan sarana dan prasana dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, Kecamatan Cibeunying Kaler mencoba memenuhi semua pengadaan sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan selama Tahun Anggaran 2014.

(3)

Kecamatan Cibeunying Kaler

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Cibeunying Kaler selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai sub sistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan

(4)

Kecamatan Cibeunying Kaler

hal tersebut Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

1.2. Gambaran Umum Kecamatan

Kecamatan Cibeunying Kaler dibentuk berdasarkan pada PP Nomor 16 Tahun 1987 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.

Kecamatan Cibeunying Kaler terdiri dari 4 (empat) Kelurahan yaitu : 1. Kelurahan Cihaurgeulis

2. Kelurahan Sukaluyu 3. Kelurahan Neglasari 4. Kelurahan Cigadung

Kecamatan Cibeunying Kaler meliputi luas wilayah 436,30 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 57.276 jiwa. Untuk kepentingan administrasi kependudukan 4 (empat) Kelurahan tersebut terdiri dari 46 Rukun Warga, dan 290 Rukun Tetangga. Sebagian besar wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler terdiri dari tanah darat. Sedangkan kegiatan ekonominya didominasi oleh jasa perdagangan.

Peta Wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

(5)

Kecamatan Cibeunying Kaler 1.3. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya, Kecamatan Cibeunying Kaler mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang- undangan;

d) Mengkoordinasikan pemerliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e) Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat kecamatan;

f) Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;

g) Melaksanaan pelayanan ketatausahaan kecamatan.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan walikota sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini:

(6)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan

Sumber : Perda Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007

1.4. Isu Strategis

Isu Strategis Kecamatn Cibeunying Kaler adalah sebagai berikut : 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi

CAMAT

SEKRETARIAT

SEKSI PENDIDIKAN

DAN KEMASYARAKAT

AN

SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN

& LINGKUNGAN HIDUP SEKSI

KETEMTRAMAN

&

KETERTIBAN SEKSI

PEMERINTAHAN

SUB BAGIAN UMUM

& KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PROGRAM

& KEUANGAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI PELAYANA

N

KELURAHAN KELURAHAN

(7)

Kecamatan Cibeunying Kaler

serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai „pelayan masyarakat‟.

Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi.

Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan

(8)

Kecamatan Cibeunying Kaler

perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang 0daerah.

1.5. Landasan Hukum

LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

(9)

Kecamatan Cibeunying Kaler

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.

8. Surat Keputusan Camat Cibeunying Kaler Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018

9. Surat Keputusan Camat Cibeunying Kaler Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2015 tentang LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014

1.6. Sistematika

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP

(10)

Kecamatan Cibeunying Kaler

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Perencanaan Strategis Sebelum Reviu A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Cibeunying Kaler Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Penyusunan Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung merupakan hasil

(11)

Kecamatan Cibeunying Kaler

kesepakatan bersama antara Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera”

Definisi operasional dari visi tersebut adalah bahwa Kecamatan Cibeunying Kaler harus melaksanakan upaya-upaya pemberdayaan kelembagaan dan individual aparatur serta masyarakat dan organisasi masyarakat di Kecamatan Cibeunying Kaler untuk menjadikan Kecamatan Cibeunying Kaler sebagai wilayah yang berbasis lingkungan hidup. Wilayah yang berwawasan lingkungan ini diharapkan sudah terwujud pada tahun 2013. Visi ini juga sebagai komitmen Kecamatan Cibeunying Kaler pada Perda Nomor 03 Tahun 2006 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung, yang menetapkan Kecamatan Cibeunying Kaler dalam kelompok Wilayah Pengembangan (WP) Cibeunying dan diarahkan sebagai wilayah dengan dominan ruang terbuka hijau.

Visi Kecamatan Cibeunying Kaler tersebut merupakan bagian yang terintegrasi dan tidak terpisahkan dengan Visi Kota Bandung, yaitu Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat).

2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

(12)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan Pelayanan Publik Prima

2. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler Secara Efektif, Transparan dan Akuntabel.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 sasaran strategis.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung sebagai berikut :

(13)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN INDIKATOR SASARAN

INDIKATOR KINERJA SATU AN

TARGET KINERJA PADA TAHUN 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 .

Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan dan

Kelurahan se Kecamatan Cibeunying kaler

1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Cibeunying kaler

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Cibeunying kaler

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

2. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

3. Persentase RW Juara 4. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif

1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Cibeunying kaler

1. Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat Nilai 75 80 82 83 85 2. Persentase Keluhan/ pengadu

an pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI

Nilai 850 850 860 870 890

2. Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan

2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan:

Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan

2. Meningkatnya kinerja penyelenggara an Tugas Umum Pemerintahan

5. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

% 68 70 75 77 80 6. Persentase waktu pelayanan

adm. Umum lainnya tepat waktu % 68 70 75 77 80 7. Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik % 25 75 100 100 100 8. Persentase RW Juara % 60 70 75 77 80 9. Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 70 75 77 80 10. Rasio Anggota Linmas Rasio 1:1.

3 1:1.

5 1:1.

7 1:1.

8 1:1.

9 2 Meningkatkan

Akuntabilitas Kinerja

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

3. Nilai AKIP Kecamatan

Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja

Nilai AKIP Kecamatan 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

1. Nilai AKIP Kecamatan Nilai 61 65.1 70 75.1 77 4. Prosentase temuan

BPK/Inspektorat

yang ditindaklanjuti 2. Persentase temuan

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100 5. Tertib administrasi

barang/asset daerah

(14)

Kecamatan Cibeunying Kaler

B. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Kecamatan Cibeunying Kaler telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Kecamatan Nomor : 09/Cib.kal/2014 Tahun 2014 tanggal 3 Maret 2014 tentang Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan yang tertuang pada SK IKU Kecamatan Cibeunying Kaler No. 17 Tahun 2014 (SK terlampir).

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2014 sebelum dan setelah reviu :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Setelah Reviu

Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014

NO SASARAN STRATEGIS

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya Kualitas 1. Indeks Pelayanan /

Indeks Kepuasan 1. Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat 75

(15)

Kecamatan Cibeunying Kaler

NO SASARAN STRATEGIS

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA TARGET Pelayanan

Publik Masyarakat 2. Persentase keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti 100

2

Meningkatnya kinerja penyelenggara an Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan

3. Persentase pelayanan

administrasi kependudukan tepat waktu

68 4. Persentase waktu pelayanan

adm. Umum lainnya tepat waktu

68

5. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

25

6. Persentase RW Juara 60

7. Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif 60

3

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

3. Nilai AKIP Kecamatan 3. Nilai AKIP Kecamatan 61

4. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

4. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti 100%

5. Tertib administrasi barang/Aset Daerah

C. Perjanjian Kinerja 2014

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

(16)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Sesuai dengan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Cibeunying Kaler hasil reviu dan sebagai bahan tahun 2014 diperjanjikan antara Camat dengan Walikota adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja

Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014

NO. SASARAN

STRATEGIS IKU / INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1

Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik

Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 75 Prosentase Keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100

Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI

Nilai 850

2

Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Rata-rata Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

% 60

Rata-rata prosentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya tepat waktu

% 60

Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

% 25

Prosentase RW Juara % 60

Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif

% 60

Rasio Anggota Linmas Rasio 1:1.3

3

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kecamatan

Nilai AKIP Kecamatan Kriteria 61

Persentase temuan

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100

Perjanjian Kinerja Camat tersebut kemudian diukur capaian kinerjanya, dalam hal pengukuran kinerja maka perlu di kelompokan interpretasi untuk memperjelas hasil capaian yang diraih untuk melihat indikator yang melebihi target, sesuai target atau tidak mencapai target.

(17)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut : Tabel 2.4

Pengelompokan Capaian Kinerja

No Capaian Kinerja Interpretasi

1.

2.

3.

> 100 %

=100 %

< 100 %

Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Kemudian di analisis untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang timbul, serta apakah kriteria yang telah ditentukan sudah cukup memadai untuk menilai/ menggambarkan indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja yang telah dicapai.

(18)

Kecamatan Cibeunying Kaler

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Kecamatan Cibeunying Kaler.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran

(19)

Kecamatan Cibeunying Kaler

atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Walikota Bandung pada tanggal 20 Juni 2014 dan dituangkan dalam keputusan Camat Cibeunying Kaler Nomor : 17 tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018, yang mana Perjanjian kinerja tersebut direview pada tanggal 3 Maret 2015 dan dituangkan dalam Keputusan Camat Cibeunying Kaler Nomor 14 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) hasil Review Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018, seperti pada tabel berikut :

Pada IKU sebelum review sasaran 1 terdiri dari 1 indikator sedangkan setelah review sasan 1 terdiri dari 3 indikator, hal tersebut dikarenakan untuk memperkaya penilaian terhadap sasaran 1 yaitu terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.

Untuk indikator kinerja persentase keluhan administratif yang ditindaklanjuti merupakan indikator penting dalam penilaian IKM, sedangkan untuk indikator nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI merupakan indikator penunjang dalam penilaian IKM karena indikator tersebut dapat menilai secara fisik dari sarana dan prasarana pelayanan publik.

Sasaran 1 setelah review terdiri dari 3 indikator yaitu o Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

o Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang

(20)

Kecamatan Cibeunying Kaler ditindaklanjuti

o Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI Pada sasaran 2 sebelum review hanya 1 indikator sedangkan setelah review menjadi 6 indikator. Hal tersebut dikarenakan indikator kinerja setelah review lebih spesifik menilai sasaran 2 yaitu meningkatnya kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. Dari 6 indikator tersebut 5 indikator merupakan IKU, sedangkan indikator Rasio Anggota Linmas bukan IKU karena bukan tugas pokok dan fungsi Kecamatan tetapi merupakan tupoksi dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Sasaran 2 setelah review terdiri dari 6 indikator yaitu

o Rata-rata Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

o Rata-rata prosentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya tepat waktu

o Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik o Prosentase RW Juara

o Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif o Rasio Anggota Linmas

Untuk sasaran 3 sebelum review terdiri dari 3 indikator sedangkan setelah review menjadi 2 indikator, hal ini karena persentase tertib administrasi barang/asset daerah telah masuk ke dalam salah satu kategori dalam persentase temuan BPK/

Inspektorat yang ditindaklanjuti. Adampun temuan BPK/ inspektorat meliputi : Kebijakan, kelembagaan, keuangan, dan asset. Sehingga indikator tentang asset dihilangkan.

Sasaran 3 setelah review terdiri dari 2 indikator o Nilai AKIP Kecamatan

o Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan

(21)

Kecamatan Cibeunying Kaler

ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Cibeunying Kaler Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama melalui keputusan Camat Cibeunying Kaler Nomor : 17 tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018, yang mana Perjanjian kinerja tersebut direview pada tanggal 3 Maret 2015 dan dituangkan dalam Keputusan Camat Cibeunying Kaler Nomor 14 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) hasil Review Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung juga melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Realisasi

2013 Target Realisasi Capaian

% 1 Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 86.9 75 86.3 115.07 2

Prosentase

Keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% - 100 100 100

3 Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

% - 68 78.25 115.07

4 Prosentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu

% - 68 95.42 140.32

5 Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

% - 25 25 100

6 Prosentase RW Juara % - 60 65.22 108.70

7 Prosentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % - 60 60 100

Dari tabel dapat dilihat bahwa ada 4 indikator yang diperjanjikan tetapi tidak masuk menjadi kategori Indikator Kinerja Utama yaitu Indikator , Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI dan indikator Rasio Anggota Linmas

(22)

Kecamatan Cibeunying Kaler

karena indikator tersebut bukan merupakan core business Kecamatan. Sedangkan untuk indikator Nilai AKIP Kecamatan dan indikator Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti merupakan indikator pendukung. Sehingga 4 Indikator tersebut tidak masuk kedalam IKU.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Capaian kinerja yang melebihi/melampaui target ditunjukan pada indikator Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian kinerja 115.07

%, pada indikator Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 115.07 %, pada indikator Prosentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu dengan capaian kinerja 140.32 %, pada indicator prosentase RW Juara dengan capaian kinerja 108.70 %

Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dengan capaian kinerja 100 %, pada indikator Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik dengan capaian kinerja 100 %, pada indikator Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif dengan capaian kinerja 100 %,

Pada tahun 2014 tidak terdapat capaian kinerja yang tidak mencapai target 100%.

C. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 ( tiga ) sasaran.

Tahun 2014 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung adalah sebagai berikut :

(23)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja

Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

% 1 Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Nilai 75 86.3 115.07

2 Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100

3 Nilai Standar kepatuhan pelayanan

publik versi Ombudsman RI Nilai 850 940 110.59

4 Prosentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 68 78.25 115.07

5 Prosentase waktu pelayanan

administrasi Umum lainnya tepat waktu % 68 95.42 140.32 6 Prosentase Kelurahan yang memenuhi

standar kriteria baik % 25 25 100

7 Prosentase RW Juara % 60 65.22 108.70

8 Prosentase Lembaga kemasyarakatan

Aktif % 60 60 100

9 Rasio Anggota Linmas Rasio 1:1.3 1:1.31 100.77

10 Nilai AKIP Kecamatan Nilai 61 61.13 100.21

11 Persentase temuan BPK/Inspektorat

yang ditindaklanjuti % 100 100 100

Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan pada beberapa table berikut :

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut:

Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pencapaian target Sasaran

No. Sasaran

Jumlah Indikator

Sasaran

Tingkat Pencapaian Melampaui target

(>100%)

Sesuai Target (100%)

Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Sasaran 1 3 2 66.67 1 33.33 - -

2 Sasaran 2 6 4 66.67 2 33.33 - -

3 Sasaran 3 2 1 50 1 50 - -

Jumlah 11 7 61.11 4 38.89 - -

Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan

(24)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Cibeunying Kaler Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah Indikator Presentase

A. Sasaran 1 3 27.27

1 Melebihi/Melampaui Target 2 66.67

2 Sesuai Target 1 33.33

3 Tidak Mencapai Target -

B. Sasaran 2 6 54.54

1 Melebihi/Melampaui Target 4 66.67

2 Sesuai Target 2 33.33

3 Tidak Mencapai Target -

C. Sasaran 3 2 18.18

1 Melebihi/Melampaui Target 1 50

2 Sesuai Target 1 50

3 Tidak Mencapai Target -

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan- pembandingan antara lain :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

- kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

- kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

- Bila dibandingkan capaian IKM Kecamatan Cibeunying Kaler 86.3 dengan target 75 dengan di IKM kecamatan Kiaracondong sebesar 69.77 dengan target 65. Dapat terlihat bahwa kinerja IKM Kecamatan Cibeunying Kaler lebih unggul dibandingkan dengan Kecamatan Kiaracondong dengan perbedaan yang cukup signifikan.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2013- 2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

(25)

Kecamatan Cibeunying Kaler Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.5

Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik

No Indikator Kinerja Satu

an

2013 Tahun 2014

%

Tahun

2018 %

Realisasi Target Realisasi Target 1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 71.9 75 86.30 115.07 85 101.53

2

Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% - 100 100 100 100 100

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI Nilai - 850 940 110.59 890 105.62

Rata-rata Capaian Kinerja 108.55 102.38

Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga ) indikator : Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat, Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI.

1. Analisis Pencapaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 86.30 dari target sebesar 75 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 115.07 % atau melebihi target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 86.30 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 86.9 atau turun sebesar 0.6 point.

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 86.30 dari target tahun 2018 sebesar 85 yang direncanakan, sehingga telah melampaui target tahun 2018 sebesar 101.53 % atau melebihi target, hal ini memperlihatkan perlunya review untuk target indikator IKM pada tahun berikutnya.

Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 86.30%

(26)

Kecamatan Cibeunying Kaler

bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 101.53%. Capaian ini melebihi dari capaian tahun akhir Renstra sehingga perlu adanya penyesuaian dalam penetapan target di tahu 2016, hal ini karena dalam penyusunan Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2013-2018 belum memiliki data yang akurat tentang data eksisting Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat, dan dalam penentuan target tahunan yang telah ditentukan pada tahun 2015 belum menggambarkan target yang seharusnya dicapai. Kelemahan data awal ini terjadi di beberapa indikator kinerja utama (IKU) Kecamatan Cibeunying Kaler. Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari Kasi Pelayanan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.6

Data Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2014

No Komponen Pertanyaan Nilai Keterangan

1 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap layanan informasi yang kami sediakan.

87.5 Diatas rata-rata

2 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr

terhadap ketepatan waktu pelayanan kami.

84.2 Dibawah rata-rata 3 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr

terhadap kemampuan Aparatur kami yang melayani anda.

90.0 Diatas rata-rata

4 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap

pelayanan/komunikasi/keramahan kami.

87.5 Diatas rata-rata

5 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr

kelengkapan fasilitas pelayanan yang kami miliki.

80.8 Dibawah rata-rata

6 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr penanganan komplain yang di ajukan.

90.0 Diatas rata-rata 7 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr

terhadap kinerja dan metode kerja yang kami terapkan.

82.5 Dibawah rata-rata

8 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap komitmen kami untuk melayani anda.

89.2 Diatas rata-rata

9 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap kualitas/ mutu dan pelayanan kami.

85.8 Dibawah rata-rata

10 Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap reputasi/ citra Kecamatan Cibeunying Kaler kami.

85.8 Dibawah rata-rata

Rata-rata 86.3

Sumber : Kecamatan Cibeunying Kaler

(27)

Kecamatan Cibeunying Kaler

Dari tabel diatas dapat terlihat jumlah yang diatas rata-rata yaitu 5 komponen pernyataan yaitu :

1. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap layanan informasi yang kami sediakan,

2. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap kemampuan Aparatur kami yang melayani anda,

3. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap pelayanan/ komunikasi/ keramahan kami,

4. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr penanganan komplain yang di ajukan

5. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap komitmen kami untuk melayani anda.

Serta 5 komponen pernyataan yang dibawah rata-rata yaitu

1. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap ketepatan waktu pelayanan kami, 2. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr kelengkapan fasilitas pelayanan yang kami

miliki,

3. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap kinerja dan metode kerja yang kami terapkan,

4. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap kualitas/ mutu dan pelayanan kami 5. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap reputasi/ citra Kecamatan Cibeunying

Kaler kami.

Dari pernyataan tersebut terdapat 2 pernyataan yang memiliki nilai terbesar dengan nilai 90.0 yaitu Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap kemampuan Aparatur kami yang melayani anda dan Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr penanganan komplain yang di ajukan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan aparatur dalam melayani dan penanganan komplain yang diajukan sudah baik, tetapi ada beberapa komponen pernyataan yang masih perlu perbaikan yaitu Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr kelengkapan fasilitas pelayanan yang kami miliki dan Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu/Sdr terhadap kinerja dan metode kerja yang kami terapkan. Hal ini tentang peningkatan fasilitas pelayanan yang masih kurang dengan nilai 80.8 dan kinerja dan metode kerja yang diterapkan masih rendah dengan nilai 82.5. Pada tahun 2014 di Kecamatan Cibeunying Kaler dilakukan rehab gedung kantor Kecamatan dengan nilai Rp. 3 Milyar sehingga diharapkan dapat meningkatkan Indeks pelayanan / indeks kepuasan masyarakat pada masa yang akan datang. Untuk mengatasi hambatan tersebut kami melakukan :

(28)

Kecamatan Cibeunying Kaler

1. Peningkatan kenyamanan pelayanan yang diterima oleh masyarakat atas pelayanan yang diberikan.

2. Percepatan proses pelayanan dengan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan sebagai persyaratan pemenuhan kode etik pelayanan (terlampir) 3. Meningkatkan kualitas SDM pelayanan melalui pembinaan aparatur dan bimbingan

teknis tentang administrasi pelayanan dalam bentuk karakter building pada tanggal 6-8 Desember 2014 bertempat di Kabupaten Pangandaran.

Berdasarkan data indeks pelayanan pada grafik 3.7 yaitu diatas rata-rata, sebagai mana digambarkan dalam tabel berikut :

Grafik 3.7

Grafik Perbandingan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung

Berdasarkan Grafik diatas, Kecamatan Cibeunying kaler berada di posisi ke-dua.

Capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 86.30 % lebih baik dari capaian rata-rata Kota Bandung sebesar 75 %, dan bila

(29)

Kecamatan Cibeunying Kaler

dibandingkan dengan Kecamatan se-kota Bandung Capaian Kecamatan Cibeunying Kaler menempati urutan ke-dua, dikarenakan penanganan terhadap keluhan masyarakat responsif yang ditunjang oleh kemampuan aparatur pelayanan

Capaian IKM pada tahun 2014 mengalami kenaikan dari tahun 2013 meskipun dilakukan renovasi bangunan kantor secara menyeluruh sehingga kantor Kecamatan pindah sementara yang beralamat di Jalan Batik Kumeli No. 60 dengan status sewa gedung. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan, tetapi secara keseluruhan tidak menghambat kinerja aparatur pelayanan, hal ini terlihat dengan nilai IKM yang tetap naik.

Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik didukung oleh program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan dengan kegiatan Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban dst.

Output program dan kegiatan tersebut antara lain tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam pelayanan dimana output tersebut pencapaian kinerja sasaran.

Gambaran tentang program, kegiatan, pagu, realisasi anggaran, output serta dampak terhadap capaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.8

Program, kegiatan, anggaran dan Output yang dihasilkan

No Program Kegiatan Pagu

Anggaran

Realisasi

Anggaran % Output

1 Pelayanan Administrasi Perkantoran

12 kegiatan 1.599.207.700 1.572.675.163 98.34 Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor 2 Peningkatan sarana

dan prasarana aparatur

5 kegiatan 3.726.667.000 3.723.479.224 99.91 Terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur 3 Peningkatan disiplin

aparatur

2 kegiatan 135.675.000 134.654.500 99.25 Meningkatnya disiplin aparatur

5 Peningkatan Peran kecamatan dan kelurahan

6 Kegiatan 2.848.281.300 2.845.691.754 99.91 Terfasilitasinya seluruh kegiatan yang dilakukan Kecamatan dan Kelurahan Rata-rata

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan

(30)

Kecamatan Cibeunying Kaler

publik disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut : Faktor pendukung dari pencapaian IKM adalah :

1. Rencana penganggaran pada tahun 2014 yaitu rehab gedung kantor Kecamatan Cibeunying Kaler dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana pelayanan.

2. Penerapan metode kerja berdasarkan ISO yang telah disusun dan telah disertifikasi pada tahun 2012.

3. Anggaran yang memadai dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana pelayanan.

4. Kemampuan aparatur yang memadai

Meskipun secara keseluruhan target telah tercapai tetapi dalam hal ini bukan berarti tidak ada kendala dalam perjalanan pencapaian IKM adapun Faktor yang menjadi penghambat pada peningkatan IKM adalah

1. Kuantitas sumber daya manusia yang kurang 2. Pemahaman tentang pelayanan prima yang kurang 3. Sarana dan prasarana pendukung pelayanan

4. Kinerja dan metode kerja yang diterapkan masih rendah

Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kuantitas SDM kami telah mengusulkan penambahan aparatur ke BKD, sejumlah 28 orang (terlampir)

2. Agar pemahaman tentang pelayanan prima dan metode kerja yang diterapkan meningkat maka perlu diberikan sosialisasi, pengetahuan dan pemahaman tentang Sistem Operasional Prosedur maupun pendukung lainnya dari produk yang dihasilkan oleh Kecamatan, pemahaman tersebut harus secara merata ke seluruh karyawan khususnya yang menangani masalah pelayanan (front office), dalam bentuk pembinaan aparatur yang dilakukan pada tanggal 6-8 Desember 2014 ke Kabupaten Pangandaran, hal ini secara otomatis dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

3. Pada perencanaan penganggaran 2015 dialokasikan anggaran pengadaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan pada kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebesar Rp.320.950.000, dan Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur senilai Rp. 745.540.000. dengan

(31)

Kecamatan Cibeunying Kaler total 1.066.490.000,-

Dukungan dari kinerja back office juga sangat mendukung untuk pemenuhan kinerja secara keseluruhan sehingga kinerja Kecamatan ditentukan oleh semua aspek / bidang saling mendukung.

2. Analisis Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Yang Ditindaklanjuti

Capaian Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100 dari target sebesar 100, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100 % atau sama dengan target.

Capaian Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100 tetapi tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya/ tahun 2013 karena pada tahun tersebut tidak dilakukan pengukuran.

Capaian Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100 dari target tahun 2018 sebesar 100 yang direncanakan, sehingga persentase capaian kinerjanya sama dengan target tahun 2018 sebesar 100%, hal ini menunjukan bukan berarti capaian tersebut telah dicapai tetapi perlu dipertahankan untuk setiap tindak lanjut keluhan/pengaduan pelayanan administratif ditindaklanjuti.

Indikator berikutnya adalah Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti. Pada tahun 2014 telah tercatat sebanyak 4 yang masuk ke sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) dan seluruh pengaduan tersebut telah ditindak lanjuti.

Dari 4 keluhan dapat di rangkum sebagai berikut :

 Pelayanan administrasi kependudukan sebanyak 1 keluhan

 Masalah pertanahan dan status tanah sebanyak 2

 Administrasi umum lainnya sebanyak 1 keluhan Dari keluhan tersebut dapat terlihat dari gambar berikut :

Berdasarkan dari gambar keluhan tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas keluhan yaitu masalah administrasi kependudukan dengan jumlah 6 keluhan atau 40% sedangkan keluhan sebanyak 27% mengenai pertanahan dan ketentraman dan

(32)

Kecamatan Cibeunying Kaler

ketertiban atau sebanyak 4 keluhan untuk masing-masing masalah. Serta yang paling sedikit adalah keluhan tentang administrasi umum lainnya.

Berdasarkan keluhan diatas pada masa yang akan datang perlu diperkuat/

dilakukan perbaikan prioritas pada pelayanan kependudukan baik di front office maupun back office. Dengan peningkatan kuantitas dan kualitas dari semua aparatur pelaksana yang bertugas dalam penyelesaian administrasi kependudukan.

Untuk pertanahan perlu dilakukan perbaikan sistem pengarsipan dan penguatan pada SOP. Sedangkan untuk ketentraman dan ketertiban perlu memperkuat kerjasama lintas sektoral dengan instansi terkait diantaranya Koramil dan Kapolsek, serta tidak kalah penting dengan seluruh ketua RT dan RW yang ada diwilayah Kecamatan Cibeunying Kaler. Pada tahun 2015 direncanakan penambahan fasilitas untuk pelayanan antara lain : pengadaan meubelair dengan total pagu anggaran Rp. 261.630.000 , disediakannya ruangan untuk ibu menyusui, visualisasi mekanisme pelayanan serta nomor telpon pengaduan.

Untuk pemecahan masalahan mengenai pertanahan perlu dilakukan koordinasi dengan dinas instansi terkait diantaranya : DPKAD, Distarcip, DBMP, dan BPN, (bukti terlampir).

Pada Web LAPOR yang disediakan untuk keluhan bagi masyarakat Kecamatan Cibeunying Kaler, pengaduannya adalah :

a. Adanya lokasi yang dijadikan tempat berjualan lotere.

b. Adanya space di Jalan PHH Mustopha yang digunakan untuk cornering dan drifting

c. Gangguan kenyamanan dan ketertiban yang diakibatkan dari pembakaran sampah di lingkungan masyarakat Cigadung

d. Adanya anak sekolah yang mengkonsumsi minuman keras di sekitar wilayah RW 11 Kelurahan Sukaluyu.

Permasalahan :

a. Masih terdapatnya ketidaknyamanan dari warga masyarakat Kecamatan Cibeunying Kaler

b. Kurangnya koordinasi lintas sektoral antar muspika Kecamatan Cibeunying Kaler

c. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban.

Referensi

Dokumen terkait

Capaian kinerja nyata indikator Prosentase Waktu Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu adalah sebesar 76,44% dari target sebesar 70% yang direncanakan dalam Perjanjian