• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF. Kecamatan Lengkong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF. Kecamatan Lengkong"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

1

Kecamatan Lengkong

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Lengkong 2013-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Lengkong “Memantapkan Lengkong BERSEMANGAT (Bersih, Sejahtera, Makmur, Aman, Nyaman, Giat, Agamis dan Tertib), dengan menjalankan misi “Mewujudkan Pelayanan Publik Prima dan mewujudkan Kinerja Aparatur Pemerintahan Kecamatan Lengkong yang lebih efektif, efisien, transparan dan akuntanbel“. Tahun 2015 adalah tahun kedua dalam pelaksanaan RENSTRA Kecamatan Lengkong.

Kecamatan Lengkong sebagai Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Bandung memiliki tugas atributif dan juga tugas delegatif dari Walikota. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas atributif dan tugas delegatif termaksud dan dalam rangka mencapai visi dan misi, Kecamatan Lengkong menetapkan tujuan yaitu :

1) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

2) Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

3) Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kecamatan

Untuk mencapai tujuan tersebut SKPD Kecamatan Lengkong telah menetapkan 3 (tiga) sasaran antara lain :

1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

2) Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Kecamatan 3) Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

Dalam melaksanakan pencapaian tujuan maupun sasaran SKPD, Kecamatan Lengkong mengalami kendala-kendala yang memungkinkan menghalangi pencapaian. Kendala-kendala tersebut antara lain kurangnya kuantitas maupun kualitas SDM aparatur dan kekurangan sarana dan prasana dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai upaya untuk mereduksi kendala-kendala tersebut SKPD Kecamatan Lengkong telah mengajukan pada SKPD terkait kepegawaian yaitu BKD Kota Bandung untuk menambah jumlah aparatur di Kecamatan Lengkong dan melaksanakan kegiatan Pembinaan Aparatur maupun mengikutsertakan aparatur-aparatur pada kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kualitas dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Untuk usaha dalam mereduksi kendala kekurangan sarana dan prasana dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, Kecamatan Lengkong mencoba memenuhi

(2)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

2

Kecamatan Lengkong semua pengadaan sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan selama Tahun Anggaran 2015.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Lengkong selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai subsistem dari sub sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan

(3)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

3

Kecamatan Lengkong dengan hal tersebut Kecamatan Lengkong Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

1.2. Gambaran Umum Kecamatan

Kecamatan Lengkong merupakan salah satu dari 30 kecamatan yang ada dalam wilayah Administrasi Pemerintah Kota Bandung memiliki luas wilayah kurang lebih 574 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sumur Bandung 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamtan Bandung Kidul. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Regol.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Batununggal

Letak wilayahnya berada pada permukaan geografis yang datar dengan curah hujan kurang lebih 2.460 mm/th dan dilalui oleh 2 buah sungai yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Cikapundung Kolot.

Kecamatan Lengkong membawahi 7 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Cijagra

2. Kelurahan Lingkar Selatan 3. Kelurahan Burangrang 4. Kelurahan Turangga 5. Kelurahan Paledang 6. Kelurahan Malabar 7. Kelurahan Cikawao

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan Lengkong mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut mempunyai fungsi :

1. Melakukan identifikasi potensi lokal di wilayahnya masing-masing sekaligus strategi mengembangkannya;

2. Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan yang telah dilimpahkan;

3. Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas warga di wilayahnya;

(4)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

4

Kecamatan Lengkong 5. Melaksanakan fungsi pelayanan serta pemberdayaan masyarakat

dengan prinsip tepat sasaran dan tepat manfaat.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat struktural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini :

1.4. Isu Strategis

Isu Strategis Kecamatan Lengkong adalah sebagai berikut : 1.4.1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

1.4.2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan

CAMAT SEKRETARIAT SEKSI PENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP SEKSI

KETEMTRAMAN & KETERTIBAN SEKSI

PEMERINTAHAN

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PELAYANAN KELURAHAN

(5)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

5

Kecamatan Lengkong presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Lengkong dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

1.4.3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung

penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan

kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsur

pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai,

(6)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

6

Kecamatan Lengkong memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

1.4.4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

1.5 Landasan Hukum

LKIP Kecamatan Lengkong ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

(7)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

7

Kecamatan Lengkong 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.

1.6 Sistematika

Penyusunan Laporan kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah review BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

(8)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

8

Kecamatan Lengkong

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Perencanaan Strategis Sebelum Review 2.1.1. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kecamatan Lengkong Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kecamatan Lengkong Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Lengkong Kota Bandung ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Kecamatan Lengkong Kota Bandung Nomor ; 08/VI/Kec.Lkg Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggungjawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Lengkong Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Lengkong Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Penyusunan Renstra Kecamatan Lengkong Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Lengkong Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Lengkong Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Lengkong Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Lengkong Kota Bandung

(9)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

9

Kecamatan Lengkong yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Lengkong Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

2.1.1.1 Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Lengkong Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

Memantapkan Lengkong BERSEMANGAT (Bersih, Sejahtera, Makmur,

Aman, Nyaman, Giat, Agamis dan Tertib)

Definisi operasional dari visi tersebut adalah :

1. Bersih, diharapkan Kecamatan Lengkong bersih secara lahir dan

batin, mulai dari penyelenggara pemerintahan da masyarakatnya,

bersih

fisik

lingkungan

(lingkungan

permukiman,

jalan,

sarana/fasilitas umum dll.) dan bersih batin adalah dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi aparatur dan pelayanan

kepada masyarakat dilandasi hati nurani yang bersih dan penuh

keikhlasan;

2. Sejahtera, diharapkan terciptanya kondisi damai lahir maupun

bathin, yakni terpenuhinya kebutuhan baik secara ekonomi, sosial

budaya maupun kehidupan beragama;

3. Makmur, diharapkan mampu dalam suasana saling mendukung dan

bersinergi, mantap, dan dinamis serta iklim berusaha, pertumbuhan

ekonomi, dan kesempatan bekerja di wilayah kerja Kecamatan

Lengkong sebagai salah satu yang dapat memberikan akses bagi

kemakmuran masyarakat;

4. Aman, diharapkan dapat terciptanya kondisi kamtibmas yang lebih

kondusif dari berbagai ancaman, hambatan dan gangguan dalam

kehidupan bagi aparat maupun masyarakat;

(10)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

10

Kecamatan Lengkong

5. Nyaman, diharapkan terciptanya kondisi lingkungan yang asri, indah,

tenang dan memberikan kenyamanan sehingga dapat menimbulkan

daya tarik ;

6. Giat, diharapkan dengan suasana saling mendukung dan bersinergi,

mantap, dan dinamis sehingga makin kreatif, inovatif dan produktif

serta serta dapat berpengaruh terhadap iklim berusaha, pertumbuhan

ekonomi, dan kesempatan bekerja di wilayah kerja Kecamatan

Lengkong salah satunya dapat memberikan akses bagi kemakmuran

masyarakat,

7. Agamis, diharapkan terciptanya situasi yang religius dalam setiap

pola prilaku dan kehidupan aparat maupun masyarakat;

8. Tertib, diharapkan terciptanya tertib/ketertiban di segala bidang,

mulai dari lingkungan aparatur kecamatan dan kelurahan, tertib

administrasi, tertib di jalan raya, tertib di sarana atau fasilitas umum,

tertib membuang sampah, tertib lingkungan, dan tertib pelayanan

kepada masyarakat;

Aparatur kecamatan dan kelurahan sebagai fasilitator,

motivator, dan dinamisator akan bekerja sama dengan masyarakat

melalui organisasi kemasyarakatan, pemuda dan stakeholders secara

bersama-sama untuk menjadikan Kecamatan Lengkong sebagai mitra

Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat Bandung dalam

pengembangan kawasan Burangrang dan Buahbatu sebagai sentra

kuliner dan Wisata Belanja serta pengembangan Pusat Sekunder

Permukiman, Perdagangan, Perkantoran, dan Industri Jasa

Perdagangan.

2.1.1.2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Lengkong

tersebut, telah ditetapkan Misi Kecamatan Lengkong, yaitu :

a. Mewujudkan Pelayanan Publik Prima makna yang terkandung

adalah didalam pengembangan implementasi pelayanan publik

dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, kecepatan dan

ketepatan yang berorientasi kepada kepuasan masyarakat dengan

berlandaskan pada peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku

(11)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

11

Kecamatan Lengkong

b. Mewujudkan Kinerja Aparatur Pemerintahan Kecamatan

Lengkong yang lebih efektif, efisien, transparan dan

akuntanbel.

Makna

yang

terkandung

adalah

didalam

pengembangan implementasi pelayanan publik dilaksanakan

dengan kinerja aparatur yang lebih profesional, hemat waktu,

biaya dan tepat sasaran serta dikelola dengan penuh keterbukaan

dengan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

2.1.1.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target Kecamatan Lengkong Kota Bandung sebagai berikut :

(12)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

12

Kecamatan Lengkong

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Sebelum Review dan Setelah Review Kecamatan Lengkong Kota Bandung

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN

SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 1.Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 1. indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 75,00 72.00 74.00 75.00 77.00 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 2. Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 75.00 100% 840 80.00 100% 850 82.00 100% 860 83.00 100% 870 85.00 100% 880 2. Meningkatkan kinerja penyelenggara an Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 2. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 3. Persentase RW Juara 4. Persentase Lembaga Kemasyarakata n Aktif 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, LingkunganHidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan 70.00 85.00 90.00 95.00 100 4. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 5. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu

6. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 7. Persentase RW Juara 8. Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif 9. Rasio Anggota Linmas 70.00 70.00 70.30 65.55 75.00 70.00 71.43 70.77 76.00 73.00 85.71 75.38 78.00 78.00 100.00 78.46 80.00 80.00 100.00 80.00

(13)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

13

Kecamatan Lengkong

NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN

SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 70,00 1 : 1 70.00 1:1 75.00 1,2:1 78.00 1,2:1 80.00 1,2 :1 3. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kecamatan 5.Nilai AKIP Kecamatan Lengkong 3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan 3. Nilai AKIPKecamatan Lengkong 55.00 60.00 70.00 73.00 76.00 10. Nilai AKIP Kecamatan Lengkong 55.00 60.00 70.00 73.00 76.00 4. Persentase temuan BPK/Inspektorat yang sudah ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 11. Persentase temuan BPK/Inspektorat

yang sudah ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 5. Tertib administrasi barang/Aset Daerah 100% 100% 100% 100% 100%

(14)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

14

Kecamatan Lengkong

2.1.2 Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Lengkong Nomor : 09 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Bersamaan dengan review rencana strategis Kecamatan juga dilakukan review Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan yang tertuang pada SK IKU Kecamatan Lengkong No. 09 Tahun 2014 (SK terlampir).

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Lengkong Kota Bandung tahun 2014 sebelum dan setelah review:

(15)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

15

Kecamatan Lengkong

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Setelah Review

Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

NO STRATEGIS SASARAN

SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW

INDIKATOR KINERJA TARGET INDIKATOR KINERJA TARGET

1

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat 75.00

1. Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat 80.00

2. Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti 100.00 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraa n Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan, ketentraman dan

ketertiban serta pelayanan

70.00

3. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

75.00 4. Persentase waktu pelayanan

adm. Umum lainnya tepat

waktu 70.00

5. Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik 71.43

6. Persentase RW Juara 70.77 7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 70.00 3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan

3. Nilai AKIP Kecamatan 55,00 60.00

4. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti 100% 100

(16)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

16

Kecamatan Lengkong

2.1.3. Perjanjian Kinerja 2015

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Kecamatan Lengkong Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

No Strategis Sasaran

TAHUN 2015

Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat 80.00

2. Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjut 100.00 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik

versi Ombudsman RI 850 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

4. Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu 75.00

5. Persentase waktu pelayanan Adm. Umum

lainnya tepat waktu 70.00

6. Persentase Kelurahan yang memenuhi

standar kriteria baik 71.43

7. Persentase RW Juara 70.77

8. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 70.00

9. Rasio Anggota Linmas 1:1

3

Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

10. Nilai AKIP Kecamatan 60.00

11. Presentase Temuan BPK/Inspektorat yang

(17)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

17

Kecamatan Lengkong

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Lengkong Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Kecamatan Lengkong Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Kecamatan Lengkong.

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

(18)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

18

Kecamatan Lengkong Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Interpretasi

1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target

Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Kecamatan Lengkong Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Dokumen Renstra 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan s esuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2015 hasil review dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Camat Lengkong Kota Bandung Nomor : 09 Tahun 2014, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut :

 Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator  Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator  Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator

3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

(19)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

19

Kecamatan Lengkong Kecamatan Lengkong Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Lengkong Kota Bandung Nomor : 09 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Lengkong Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu- isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Lengkong Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

Capaian Renstra (2018)

Ket % Target Capaian % 1 Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 81,72 102,15% 85 96,14%

2 Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100,00% 100 100,00%

3 Prosentase pelayanan administrasi kependudukan

tepat waktu % 75 96,06 128,08% 80 120,08%

4 Prosentase waktu pelayanan administrasi

Umum lainnya tepat waktu % 70 100 142,86% 80 125,00%

5 Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria

baik % 71,43 100 140,00% 100 100,00%

6 Prosentase RW Juara % 70,77 73,84 104,34% 80 92,30% 7 Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 100 142,86% 80 125,00%

Rata-rata capaian IKU 93,09 122,90% 86,43 108,36%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Capaian kinerja yang melebihi/melampaui target ditunjukkan pada indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat, dengan capaian kinerja 102.15%, pada indikator Pelayanan Administrasi Kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 128.08 %, pada indikator Pelayanan Administrasi Umum lainnya tepat waktu dengan capaian kinerja 142.86 %, pada indikator Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik dengan capaian

(20)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

20

Kecamatan Lengkong kinerja 140.00%, pada indikator Prosentase RW Juara dengan capaian kinerja 104.34 %, indikator Lembaga kemasyarakatan Aktif 142.86.

Jadi Capaian indikator telah melampaui target untuk tahun 2016 dan melebihi target di tahun 2018 akhir periode kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Bandung.

3.3. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Secara umum Kecamatan Lengkong Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran.

Tahun 2015 adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Lengkong Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja

Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 80 81,72 102,15%

2 Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti % 100 100 100,00%

3 Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI Nilai 850 980 115,29%

4 Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu % 75 96,06 128,08%

5 Prosentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat

waktu % 70 100 142,86%

6 Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % 71,43 100 140,00% 7 Prosentase RW Juara % 70,77 73,84 104,34% 8 Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 70 100 142,86% 9 Rasio Anggota Linmas Rasio 1:01 1:01 100,00% 10 Nilai AKIP Kecamatan Kriteria 60 61,37 102,28% 11 Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 100 100,00%

(21)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

21

Kecamatan Lengkong Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan pada beberapa table berikut :

Tabel 3.3

Pencapaian Kinerja Sasaran

Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Melebihi/Melampaui Target 8

2 Sesuai Target 3

3 Tidak Mencapai Target -

11

Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 3.4

Pencapaian Target Sasaran

Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2014

No. Misi Jumlah Indikator Sasaran Tingkat Pencapaian Melampaui target (>100%) Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 9 7 2 - -

2 Misi 2 2 1 1 - -

Jumlah 11 8 3 - -

Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Lengkong Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Indikator Jumlah Presentase

A. Misi 1

1 Melebihi/Melampaui Target 7 77,7%

2 Sesuai Target 2 22,2%

3 Tidak Mencapai Target 0 0%

B. Misi 2

1 Melebihi/Melampaui Target 1 50%

2 Sesuai Target 1 50%

3 Tidak Mencapai Target 0 0%

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

(22)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

22

Kecamatan Lengkong

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. - kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

- kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

- kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Lengkong Kota Bandung tahun 2013-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.6

Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015 %

Tahun

2018 %

Target Realisasi Target

1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 80 81,72 102,15% 85 104,01% 2 Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100,00% 100 100,00% 3 Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Nilai 850 980 115,29% 880 89,80%

Rata-rata Capaian Kinerja 343,33 387,24 106% 355 97,94% Sasaran 1

(23)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

23

Kecamatan Lengkong Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator : Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat, Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI.

1. Analisis Pencapaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 81,72 dari target sebesar 80 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 102.15 % atau sudah melebihi target yang diperjanjikan.

Tahun 2015 adalah tahun Kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 106% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 97.94%. Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari Para Kasi/Lurah di lingkungan Kecamatan Lengkong Sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.7

Data Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Lengkong Tahun 2015

No Kriteria Pertanyaan 2015 Ket Nilai Unsur Pelayanan (NRR) NRR Tertimbang Per Unsur 1 Prosedur pelayanan 3,28 0,23 - 2 Persyaratan pelayanan 3,28 0,23 -

3 Kejelasan dan kepastian petugas 3,34 0,24 -

4 Kedisiplinan petugas 3,26 0,231 -

5 Tanggungjawab petugas 3,24 0,23 -

6 Kemampuan petugas 3,33 0,236 -

7 Kecepatan pelayanan 3,19 0,226 -

8 Keadilan pelayanan 3,37 0,24 -

9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,3 0,234 -

10 Kewajaran biaya 3,25 0,2305 -

11 Kesesuaian biaya 3,26 0,231 -

12 Ketepatan pelayanan 3,36 0,238 -

13 Kenyamanan lingkungan 3,28 0,233 - 14 Keamanan unit pelayanan 3,32 0,236 -

Nilai Rata-rata Indeks Kepuasan

Masyarakat 46,06 3,269

(24)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

24

Kecamatan Lengkong Hasil survey pada Kecamatan Lengkong Kota Bandung berdasarkan 14 indikator pada Kepmenpan No.25/M/PAN/2/2014 menunjukkan kategori baik, dengan demikian nilai indeks unit pelayanan setelah dikonversi = nilai indeks x nilai dasar = 3,267x 25 = 81,72.

Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diambil Kesimpulan :

a. Nilai dalam kelompok paling rendah yang harus ditingkatkan yaitu pada unsur kecepatan pelayanan nilai 3,19

 Faktor Penghambat kenapa Kecamatan Lengkong pada unsur Kecepatan Pelayanan mendapat nilai rendah yaitu dengan nilai 3,19, hal itu dikarenakan petugas yang memberikan pelayanan hanya ada 2 orang petugas yang dibandingkan dengan jumlah kelurahan yaitu 7 Kelurahan. Karena hal tersebut, membuat masyarakat jadi menunggu giliran untuk diberikan pelayanan.

 Rencana Aksi untuk Permasalahan tentang kekurangan petugas pelayanan adalah menambah jumlah personil pelayanan dengan mengajukan usulan penambahan personil untuk petugas pelayanan ke BKD Kota Bandung.

b. Nilai dalam kelompok paling tinggi yang harus tetap dipertahankan yaitu pada unsur Keadilan Pelayanan dengan nilai 3,37.

 Keadilan Pelayanan

Faktor Pendukung kenapa Kecamatan Lengkong pada unsur Keadilan Pelayanan mendapat nilai Paling Tinggi yaitu dengan nilai 3,37, hal itu dikarenakan di Kecamatan Lengkong dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak membedakan antara warga masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Mereka mendapatkan pelayanan yang sama atau tidak pandang bulu, dengan selalu memberikan pelayanan yang optimal yang terbaik kepada warga masyarakat yang memerlukan pelayanan di Kecamatan Lengkong.

 Rencana Aksi untuk mempertahankan dan meningkatkan unsur penilaian tentang Keadilan Pelayanan adalah tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi seluruh warga masyarakat.

(25)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

25

Kecamatan Lengkong

2. Analisis Pencapaian Indikator Persentase Keluhan/ Pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

Capaian kinerja nyata indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100% atau dalam arti semua pengaduan sudah ditindaklanjuti, dari target sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100 %.

Laporan Keluhan / Pengaduan yang masuk sistem Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) Pemerintah Kota Bandung, adalah 30 (tiga puluh) pengaduan, diantaranya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.8

Data Persentase Keluhan/ Pengaduan

Yang Ditindaklanjuti Oleh Kecamatan Lengkong Tahun 2015

NO JENIS KELUHAN/ PENGADUAN LAPORAN TINDAK LANJUT CAPAIAN MENANGANI KASI YANG

1 PKL - - -

2 Saluran Air / Drainase 4 4 100 % Sie Ekbang – LH 3 Keamanan & Ketertiban

Masyarakat 21 21 100% Sie. Trantib

4 Jalan Rusak - - -

5 KTP / KK 5 5 100% Sie.Pelayanan

JUMLAH 30 30 100%

 Berdasarkan Data diatas, maka dapat diambil kesimpulan :

Jumlah Keluhan / Pengaduan yang paling banyak adalah Keluhan / Pengaduan tentang Keamanan dan Ketertiban dengan jumlah Keluhan / pengaduan sebanyak 21 ( dua puluh satu) pengaduan. Keluhan/Pengaduan tentang Keamanan dan Ketertiban adalah keluhan/Pengaduan yang paling banyak dilaporkan oleh Masyarakat, hal ini dikarenakan di wilayah Kecamatan Lengkong adalah merupakan pusat perkotaan yang rawan keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga banyak sekali warga masyarakat yang merasa terganggu dengan aktifitas masyarakat misalnya : 1. Masalah PMKS yang tersebar di 8 titik wilayah Kecamatan Lengkong, 2. Adanya bangunan liar (branghang)

3. Adanya tempat kos kosan,

4. Adanya ijin usaha yang tidak sesuai dengan peruntukkannya,

5. Pembangunan hotel yang berdampak kepada status sosial masyarakat, 6. Adanya Warnet (warung Internet) yang bisa menjadi tempat perjudian online,

(26)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

26

Kecamatan Lengkong 8. Rawan Curanmor

 Rencana Aksi untuk Keluhan / Pengaduan tentang Keamanan dan ketertiban sudah ditindaklanjuti seluruhnya oleh Kecamatan Lengkong melalui Kasi Keamanan dan Ketertiban Kecamatan Lengkong bekerjasama dengan Instansi terkait, warga masyarakat, dan tokoh masyarakat. Kegiatan yang dilakukan antara lain :

- Penambahan jumlah LINMAS sebagai petugas keamanan, - Penegakan K3 di wilayah

- Pembinaan Linmas - Sosialisasi Penegakan K3

3. Analisis Pencapaian Indikator Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Capaian kinerja nyata indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 980 dari target sebesar 850 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 115.29% atau melebihi target yang diperjanjikan.

Data penunjang capaian kinerja indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI yang diperoleh dari Kasi Pelayanan, Sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.9

Evaluasi Kinerja Unit Pelayanan Publik Di Kecamatan Lengkong Tahun 2015

NO Variabel Penilaian Bobot Nilai

1 Pelayanan Terpadu Satu Atap / Satu Pintu 60 60

2 Standar Layanan

a. Dasar Hukum 50 50

b. Persyaratan Layanan 50 50

c. SOP Layanan 50 50

d. Bagan Alur Layanan 50 50

e. Produk Layanan 50 50

f. Jangka Waktu Layanan 100 100

g. Biaya / Tarif Layanan 100 100

3 Sarana, Prasaranaatau Fasilitas

a. Ruang Tunggu 20 20

b. Pendingin Ruangan / AC di Unit Layanan 10 10

(27)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

27

Kecamatan Lengkong

Berdasarkan Data diatas, maka dapat diambil kesimpulan :

d. Sarana Antrian 10 10

e. Toilet 10 10

f. Televisi 10 10

g. Loket / Meja Pelayanan 10 10

h. Tempat Parkir 10 10

i. Profile petugas / Person In Charge / Jumlah Pelaksana 20 20

j. Tata tertib Layanan 10 10

k. Kode Etik layanan 10 10

4 Maklumat Pelayanan 50 50

5 Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP) 100 100

6 Sarana Bagi Berkebutuhan Khusus

a. Ram 5 5

b. Jalur Pemandu 5 0

c. Pegangan Rambatan 5 0

d. Tombol lift timbul suara di unit layanan 5 0

e. Toilet Khusus di Unit Pelayanan 5 0

f. Ruang Khusus ibu menyusui dan Anak 5 5

g. Loket khusus 5 0

7 Pengelolaan Pengaduan

a. Deks/Unit/Fungsi pengaduan 10 10

b. Pejabat Pengelola Pengaduan 20 20

c. Loket pengaduan / Ruang pengaduan 10 10

d. Sarana Pengaduan 20 20

e. Prosedur / Tata cara pengaduan 10 10

f. Informasi Hasil Pengelolaan pengaduan 10 10

8 Sarana Pengukuran Kepuasan Pelanggan 20 20

9 Visi dan Misi Pelayanan 20 20

10 Moto Layanan 10 10 11 ISO 9001-2008 20 20 12 Atribut a. Pakaian Seragam 10 10 b. ID Card 10 10 TOTAL NILAI 1000 980 ZONA KEPATUHAN HIJAU

(28)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

28

Kecamatan Lengkong a. Hasil indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi

ombudsman RI yang masih mendapat penilaian kurang dikarenakan di Kecamatan Lengkong belum memiliki Sarana dan prasarana Jalur Pemandu, Pegangan Rambatan, Toilet Khusus di Unit Pelayanan dan Tombol lift timbul suara di unit layanan .

b. Solusi untuk Meningkatkan Penilaian Ombudsman tentang belum tersedianya Sarana Jalur Pemandu, Pegangan Rambatan, Toilet Khusus di Unit Pelayanan dan Tombol lift timbul suara di unit layanan, maka di tahun 2016 Kecamatan Lengkong akan menganggarkan untuk menyediakan sarana prasarana tersebut dan memperluas ruang pelayanan yang lebih representatif sehingga pelayanan publik di Kecamatan Lengkong sesuai dengan standar pelayanan.

Capaian kinerja indikator indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah 980 dari target 850 dengan capaian realisasi adalah 115.29 %. Capaian ini telah melampaui target yang telah ditetapkan pada tahun 2015.

Capaian kinerja sasaran 1 didukung oleh program peningkatan peran kecamatan dan kelurahan serta program penunjang (non urusan) di antaranya program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan disiplin aparatur, program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi, program pembinaan dan pengembangan aparatur, program peningkatan peran kecamatan dan kelurahan. Program peningkatan peran kecamatan dan kelurahan dengan kegiatan fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Output program peningkatan peran kecamatan dan kelurahan dan kegiatan tersebut antara lain terfasilitasinya kegiatan sosialisasi tertib administrasi kependudukan, operasi yustisi, pemutakhiran data penduduk, dan terlaksananya e-KTP di Kecamatan Lengkong, dimana output tersebut menunjang pencapaian kinerja sasaran.

Gambaran tentang program, kegiatan, pagu, realisasi anggaran, output serta dampak terhadap capaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :

(29)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

29

Kecamatan Lengkong

Tabel 3.10

Program, Kegiatan, Pagu, Realisasi Anggaran, Output Serta Dampak Terhadap Capaian Kinerja

Kecamatan Lengkong Tahun 2015

No Program Kegiatan Anggaran Pagu Anggaran Realisasi Output Menujang /Kurang

1 PROGRAM PENINGKATAN PERAN KECAMATAN DAN KELURAHAN Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat kec dan kelurahan 32.350.000 19.700.000 Terbinanya pelaku UKM dan koperasi,terfasilita sinya produk Ukm dan kewirausahaan Menunjang Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan pemasyarakatan kecamatan dan kelurahan 549.602.000 538.211.440 Tersedianya data miskin, masalah sosial, RBM,Pendidikan, serta terbinanya lembaga kemasyarakatan Menunjang Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat kecamatan dan kelurahan 1.616.850.019 1.598.111.550 Terehabilitasinya fasilitas umum dan sosial,lingkungan, taman lingkungan, jalan/gang, saluran air dan sumur resapan Menunjang Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 216.142.000 215.639.600 Terbinanya linmas, Satwankar,PKL dan tertatanya lokasi PKL serta terimplentasikann ya perda K3 Menunjang Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum Kecamatan dan Kelurahan 59.800.000 55.975.100 Tersedianya Data kependudukan, monografi, serta terbentuknya RW dan kelurahan terbaik Menunjang Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat 59.500.000 54.406.900 Terlaksananya Pelayanan kepada masyarakat yang maksimal Menunjang Jumlah 2.318.102.019 2.266.404.990

Keberhasilan/ kegagalan pencapaian kinerja sasaran Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut :

Faktor pendukung :

1 Tersedianya Sarana dan prasarana 2 Tersedianya Ruang Pelayanan 3 Tersedianya Peralatan pelayanan

Faktor Penghambat:

1 Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) 2 Kurangnya Komunikasi

(30)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

30

Kecamatan Lengkong Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran satu (1) Meningkatnya kualitas pelayanan publik berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut :

1. Akan dievaluasi sasaran satu (1) untuk lebih ditingkatkan lagi pada tahun berikutnya

2. Pengadaan sarana dan prasarana terhadap layanan publik

3. Berusaha untuk mengusulkan kekurangan pegawai dalam meningkatkan pelaksanaan pelayanan

Sasaran 2

Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum

Pemerintahan Kecamatan

Pencapaian sasaran 2 (dua) dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.11

Analisis Pencapaian

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Tahun 2015

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015

%

Tahun

2018

%

Target Realisasi Target

1 Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu % 75 96,06 128% 80 83,28% 2 Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu

% 70 100 143% 80 80,00% 3 Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % 71,43 100 140% 100 100,00% 4 Prosentase RW Juara % 70,77 73,84 104% 80 108,34% 5 Prosentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif % 70 100 143% 80 80,00% 6 Rasio Anggota Linmas Rasio 1:01 1:01 100% 1:01 100,00%

Rata-rata Capaian Kinerja 59,54 78,32 126,35% 70,01 91,94%

Sasaran meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum

Pemerintahan Kecamatan dapat dilihat dari 6 (enam) indikator, sebagai berikut : 1. Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

2. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu 3. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 4. Persentase RW Juara

(31)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

31

Kecamatan Lengkong 5. Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif

6. Rasio Anggota Linmas

1. Analisis Pencapaian Indikator Persentase Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu

Capaian kinerja nyata indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 96.06% dari target sebesar 80.00 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 128.08% atau melebihi target yang diperjanjikan.

Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 128.08% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 83.28%. Data penunjang capaian kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu yang diperoleh dari Kepala Seksi Pelayanan Kecamatan Lengkong sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.12

Persentase Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu Tahun 2015 BULAN KTP KARTU KELUARGA KET KTP TEPAT WAKTU KTP TIDAK TEPAT WAKTU KTP YANG DILAYANI % KTP TEPAT WAKTU KK TEPAT WAKTU KK TIDAK TEPAT WAKTU KK YANG DILAYANI % KK TEPAT WAKTU 1 2 3 4=2+3 5=2:4x100% 6 7 8=6+7 6:8x100% 9= 10 JANUARI 397 9 406 97,78% 493 8 501 96,41% FEBRUARI 444 6 450 98,66% 483 9 492 96,54% MARET 505 12 517 97,68% 557 14 571 97,54% Triwulan I 1346 27 1373 98,03% 1533 31 1564 96,22% APRIL 538 5 543 99,08% 482 9 491 96,63% MEI 441 7 448 98,43% 571 14 585 97,26% JUNI 458 6 464 98,70% 798 13 811 96,67% Triwulan II 1437 18 1455 98,76% 1851 36 1887 96,85% JULI 270 5 275 98,18% 563 8 571 95,60% AGUSTUS 243 0 243 100,00% 427 0 427 100,00% SEPTEMBER 299 11 310 96,45% 441 10 451 97,78% Triwulan III 812 16 828 98,08% 1431 18 1449 98,75% OKTOBER 342 6 348 98,27% 429 11 440 94,58% NOVEMBER 311 12 323 96,28% 433 13 446 95,74% DESEMBER 347 13 360 96,39% 325 5 330 98,48% Triwulan IV 1000 31 1031 96,99% 1187 29 1216 96,06%

JUMLAH

4595 92 4687 98,04% 6002 109 6111 98,21%

(98,04 % + 98,21 %) : 2

98,13%

(32)

LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2015

32

Kecamatan Lengkong Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pelayanan KTP sampai dengan Triwulan 4 sebesar 1031 buah dengan rincian KTP tepat waktu sebanyak 1000 buah & KTP tidak tepat waktu sebanyak 31 buah. Pelayanan KTP tidak tepat waktu disebabkan oleh adanya cetak ulang karena kesalahan dalam penulisan nama, alamat, status, pekerjaan, agama, jenis kelamin, dsb.

Jumlah pelayanan KK sebesar 1.216 buah dengan rincian KK tepat waktu sebanyak 1.187 buah & KK tidak tepat waktu sebanyak 29 buah. Pelayanan KK tidak tepat waktu disebabkan oleh adanya cetak ulang karena kesalahan dalam penulisan nama, alamat, status, pekerjaan, agama, jenis kelamin, dsb.

2. Analisis Pencapaian Indikator Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu

Capaian kinerja nyata indikator Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu adalah sebesar 100% dari target sebesar 70.00% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 142.86% atau melebihi target yang diperjanjikan.

Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 142.86% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 56%. Data penunjang capaian kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu yang diperoleh dari Kepala Seksi Pelayanan Kecamatan Lengkong Sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.13

Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya Tepat Waktu

Tahun 2015

No. JENIS PELAYANAN JUMLAH YANG

DILAYANI JUMLAH YANG TIDAK TEPAT WAKTU JUMLAH YANG TEPAT WAKTU % TEPAT WAKTU 1 2 3 4 5 6

1 Surat Keterangan Tidak Mampu 1423 0 1423 100%

2 Surat Keterangan Miskin 373 0 373 100%

3 Legalisasi 2205 0 2205 100%

4 Domisili Perusahaan 368 0 368 100%

5 Domisili Kelembagaan 42 0 42 100%

Gambar

Tabel 3.22  Capaian Realisasi

Referensi

Dokumen terkait

Asal mula burung, adaptasi struktural dan fungsional burung untuk terbang, karakteristik umum kelompok aves, mekanisme terbang burung, mekanisme migrasi dan navigasi

Capaian kinerja nyata indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 78.25 % dari target sebesar 68% yang direncanakan dalam

Capaian kinerja nyata indikator Persentase Kelurahan memenuhi standar kriteria baik adalah 3 (tiga) Kelurahan dari total 4 (empat) Kelurahan di Kecamatan

Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan termasuk madu, sirup glukosa yang dibuat dari hidrolisa pati, glukosa kristal, fruktosa, maltosa yang terdapat dalam

Hasil dari tabel uji Friedman yang menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi karagenan dan gelatin berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap kenampakan permen

Sosis ikan gabus merupakan produk yang dibuat dari komponen daging ikan gabus, bahan curing seperti garam, gula, bahan pengisi, cairan, bumbu yang dibungkus dalam selongsong

Pengamatan peneliti pada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di puskesmas Penerokan, 6 orang dari 9 orang ibu hamil tidak mengetahui tentang penyebab dari BBLR

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula kelapa pada tingkat konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar, kadar abu, total padatan terlarut, uji hedonik,