• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan penelitian yang peneliti ambil, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana model dakwah FPI Kecamatan Paciran, Lamongan dan apa persamaan serta perbedaan dengan model dakwah pada umumnya. Dari hasil temuan penelitian dan analisisnya maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Model dakwah FPI memiliki dasar perintah yang berbeda dan selalu dijadikan rujukan utama bagi FPI dalam melakukan aktifitas dakwahnya, hal ini sebagaimana peneliti jelaskan dalam bab III bahwa dari hadith tersebut mereka memiliki anggapan ada anjuran bagi umat Islam untuk menumpas kemungkaran dengan kekuatan fisik. Sebab, dalam hadith tersebut ditemukan kata “tangan” yang bermakna kekerasan atau bentrok dengan individu atau sekelompok orang yang dinyatakan sebagai ahli maksiat. Penafsiran hadith seperti ini diperkuat lagi dengan corak pemahaman keagamaan FPI yang tekstualis dalam menafsirkan teks agama (al-Qur’an dan as-sunnah). Jadi, model dakwah yang muncul pada kelompok FPI adalah dakwah yang identik dengan kekerasan, tidak mengenal kompromi. Sebab, semua kader FPI telah mendapat doktrin yang begitu kuat dari pimpinan bahwa apa yang dilakukan semuanya adalah bagian dari menegakkan amar

85

ma’ruf nahi munkar dan ruhul jihad, sehingga mengesampingkan aspek-aspek kemanusiaan.

2. Terkait dengan persamaan dan perbedaan model dakwah FPI dengan model dakwah pada umumnya, peneliti menemukan ada beberapa perbedaan dan perbedaan dalam model dakwah, yaitu:

a. Pada aspek Da’I, kesamaannya adalah memiliki kemampuan dalam memahami ajaran Islam. Sementara perbedaannya adalah melalui jenjang kaderisasi, memiliki paham keislaman yang sama, memiliki pemahaman amar ma’ruf nahi munkar dan ruhul jihad.

b. Aspek Mad’u, persamaan adalah memiliki latar belakang dari berbagai lapisan masyarakat. Sementara perbedaannya adalah hanya kalangan terbatas, yaitu yang memiliki paham keagamaan sama FPI.

c. Aspek materi, persamaannya adalah Amar ma’ruf nahi munkar. Sedangkan perbedaannya adalah menanamkan ruhul jihad, dalam menerapkan amar ma’ruf nahi munkar, penekanannya fokus pada aspek: benar-salah-halal-haram-bid’ah-musyrik.

d. Aspek media, persamaannya adalah menggunakan semua media dakwah, seperti: lisan, tulisan, visual, audio, dan keteladanan. Perbedaannya adalah menjadikan surau sebagai pusat kegiatan FPI Paciran.

86

B. Saran

1. Sebaiknya FPI Paciran dalam berdakwah memiliki landasan (dalil) yang lebih konprehensif, serta tidak menjadikan hadith yang artinya: “Barang siapa melihat kemunkaran, maka ubahlah dengan tangannya (bila mampu), bila tidak mampu maka ubahlah (berantaslah) dengan lidahnya, (yaitu memberinya peringatan yang baik, boleh keras dan boleh juga lemah, asal melihat mana yang bermanfaat untuk agama). Apabila masih tidak mampu maka cukup (benci) di hati. Dan itulah iman yang paling lemah.”, sebagai landasan tunggal semata. Padahal ada landasan dakwah yang lebih tinggi secara kedudukannya dan lebih moderat dan fleksibel untuk diterapkan di masyarakat majemuk, yaitu Surat An-Nahl ayat 125. Sehingga syiar Islam dapat diterima oleh khalayak umum, khususnya umat Islam.

2. Untuk kelompok FPI Paciran, hendaknya lebih memperhatikan kondisi sosio-cultural, yaitu kearifan lokal yang ada di Kecamatan Paciran, sehingga dalam berdakwah kedepannya diharapkan lebih toleran dan disampaikan dengan bahasa yang santun agar bisa diterima oleh masyarakat sekitar.

3. Hendaknya dalam berdakwah memperhatikan norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia, agar tidak mengambil tindakan sendiri atau main hakim sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Admin, "http://lamongankab.go.id/instansi/paciran/desa-paciran/, diunduh pada tanggal 9 Februari 2016.

Ahmad, Amrullah, Metodologi Dakwah Islam; Sistem Metode dan Teknik Dakwah, (Yogyakarta: Masitda, 1986)

Al Qasimi, Muhammad Djalaluddin, Terjemah Mau’idhotul Mukminin, (Semarang: CV. Asy Syifa’)

Ali, Muhammad Daud dan Habibah Daud, Lembaga-Lembaga Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995)

Al-Qur’an dan terjemahan, Departemen Agama

Amin, Mansur, Metode Dakwah Islam Dan Beberapa Keputusan Tentang Aktivitas Keagamaan, (Yogyakarta: Sumbangsih, 1980)

Aminuddin S. Anwar, Pengantar Ilmu Dakwah, (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Wali Songo, 1986)

Arifin, Anwar, Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011)

Bahreisy, Salim Terjemah Riadhus Shalihin II, (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1986) Effendy, Onong Uchjana Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000)

Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000)

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Aditya Bakti, 2000)

El Fadl, Khaled Abou, Sejarah Wahabi & Salafi: Mengerti Jejak Lahir dan Kebangkitannya di Era Kita, terj. Helmi Mustofa, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2015)

Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jogyakarta: Arruz Media, 2010)

Hilmi, Masdar, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, (Semarang: Toha Putra, 1973)

88

Kriyantono, Rackmat, Public Relations Writing, (Jakarta: Kencana, 2008) Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (Rosda Karya, 2000)

Morissan, Teori Komunikasi : Individual Hingga Massa, (Jakarta: Kencana, 2013)

Morissan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya dan Masyarakat (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010)

Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta :Mitra Pustaka, 2000) Muslim bin al-Hajjaj, Sahih Muslim Volumes 12, (Lebanon: Dar Al-Kotob Al-

Ilmiyah, 2008)

Ngatawi, Al-Zastrouw, Gerakan Islam Simbolik: Politik Kepentingan FPI, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2006)

Pedoman Front Pembela Islam (AD/ART), t.t

Rahmat, Jalaludin, Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik Berpidato,( Bandung: Akademika, 1982)

Rizieq, Muhammad Husein Syihab, Dialog Fpi: Amar Ma’ruF Nahiy Munkar, (Jakarta: CV Ibnu Sidah, 2013)

Rubaidi, “Variasi Gerakan Radikal Islam Di Indonesia”, Jurnal Analisa, Vol. XI, No. 1 (Juni 2011)

Saeful Anwar, “Pemikiran Dan gerakan Amr Ma’ruf Nahy Munkar Front Pembela Islam (FPI) Di Indonesia 1989-2012”, Teosofi, vol.4 No. 1 (1 Juni 2014)

Said, M. Terjamah Al Qur’anul Karim, (Bandung : Al Ma’arif 1987)

Shihab, M. Quraish Tafsir Al-Misbah: pesan, kesan, dan keserasian Al-Qur/an, (Jakarta: Lentera Hati, 2012)

Sholeh, Shonhadji, Sosiologi Dakwah Perspektif Teoretik (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011)

Soeprapto, Ryadi, Interaksionisme Simbolik, Perspektiof Sosiologi Modern. (Malang: Averroes Press dan Pustaka Pelajar, 2000)

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2009)

89

Suryana, Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ( Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010)

Susanto, Astrid S., Komunikasi Dalam Teori dan Praktek

Susetiawan, Melacak Pemikiran George Herbert Mead; Pendekatan Filsafat, (Yogyakarta: LkiS, 2002)

Suyuti, Ahmad, Amtsilatu Tasrifiyah, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997)

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al Ikhlas, 1983) UII Press Yogyakarta (Anggota IKAPI), Kemantapan Tauhid Dengan Ibadah dan

Akhlakul Karimah, (Yogyakarta: UII Press, 1991)

Umar, Ahmad Rizky Mardhatillah, “Melacak Akar Radikalisme Islam di Indonesia”, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 14, No. 2 (November 2010)

Ya’kub, Hamzah, Publisistik Islam, (Bandung: CV. Diponegoro, 1981)

Yahya, Abu Zakariya bin Syarif An-Nawawi ad-Damsyiqi, diterjemahkan oleh Mahrus Ali, Riyadhus shalihin, (Surabaya: al-Hidayah, 1997)

Dokumen terkait