Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Perencanaan kinerja
Dinas Kesehatan Provinsi mengacu pada Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2020-2024, Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal P2P
dan RKPD Dinas Kesehatan Provinsi.
Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun
2020-2024 adalah menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular serta
meningkatnya kesehatan jiwa. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:
1. Persentase Orang dengan HIV-AIDS yang menjalani Terapi ARV (ODHA
on ART) sebesar 60% pada akhir tahun 2024;
2. Persentase angka keberhasilan pengobatan TBC (TBC succes rate)
sebesar 90% pada akhir tahun 2024;
3. Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria sebanyak 405
kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;
4. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi kusta sebanyak 514
kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;
5. Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis yang mencapai eliminasi
sebanyak 190 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;
6. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pencegahan perokok usia < 18
tahun sebanyak 350 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;
7. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pencegahan dan pengendalian
PTM sebanyak 514 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;
8. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap
anak usia 0-11 bulan sebesar 95% pada akhir tahun 2024;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 12
9. Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan deteksi dini masalah
kesehatan jiwa dan penyalahgunaan napza sebanyak 514 kabupaten/kota
pada akhir tahun 2024;
10. Persentase kabupaten/kota yang mempunyai kapasitas dalam pencegahan
dan pengendalian KKM sebesar 86% pada akhir tahun 2024;
11. Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi penyakit infeksi tropis
terabaikan sebanyak 472 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;
12. Persentase faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan sebesar
100% pada akhir tahun 2024;
13. Persentase rekomendasi hasil surveilans faktor risiko dan penyakit berbasis
laboratorium yang dimanfaatkan sebesar 100% pada akhir tahun 2024.
Rencana Aksi Program tersebut selanjutnya diturunkan dalam indikator
untuk Direktorat dan Dinas Kesehatan Provinsi dengan penjabaran sebagai
berikut. Indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi yakni:
1. Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ART
2. Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC
3. Persentase anak 0-11 bulan yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap
4. Persentase kasus kusta baru tanpa cacat
5. Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar
6. Jumlah kabupaten/kota endemis yang melakukan POPM filariasis
7. Jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker
8. Nilai kinerja penganggaran
Secara lengkap cascading indikator Program Pencegahan dan
Pengendalian adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 13
Tabel 2.1
Cascading Indikator RAP, RAK dan Dana Dekonsentrasi Tahun 2020
Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja Kegiatan
Direktorat/Setditjen P2P
Indikator Kinerja Kegiatan
Dinas Kesehatan Provinsi
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. Persentase Orang Dengan
HIV-AIDS yang menjalani
Terapi ARV (ODHA on ART)
1. Persentase ODHA baru ditemukan
yang memulai pengobatan ART
1. Persentase ODHA baru ditemukan
yang memulai pengobatan ART
2. Persentase angka
keberhasilan pengobatan
TBC (TBC succes rate)
2. Cakupan pengemuan dan
pengobatan TBC (TBC treatment
coverage)
2. Persentase cakupan penemuan dan
pengobatan TBC
3. Jumlah kabupaten/kota yang
mencapai eliminasi malaria
3. Jumlah Kab/Kota yang mencapai
API<1/1.000 penduduk
3. Persentase kasus malaria positif yang
diobati sesuai standar
4. Jumlah kabupaten/kota
dengan eliminasi kusta
4. Proporsi kasus kusta baru tanpa cacat 4. Persentase kasus kusta baru tanpa
cacat
5. Jumlah kabupaten/kota
endemis filariasis yang
mencapai eliminasi
5. Jumlah Kab/Kota endemis filariasis
berhasil menurunkan angka
mikrofilaria <1%
5. Jumlah kabupaten/kota endemis yang
melakukan POPM filariasis
6. Jumlah kabupaten/kota yang
melakukan pencegahan
perokok usia < 18 tahun
6. Jumlah Kab/Kota yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
7. Jumlah Kab/Kota yang
menyelenggarakan Layanan Upaya Berhenti merokok (UBM)
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 14
Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja Kegiatan
Direktorat/Setditjen P2P
Indikator Kinerja Kegiatan
Dinas Kesehatan Provinsi
melakukan pencegahan dan
pengendalian PTM
deteksi dini faktor risiko PTM ≥80%
populasi usia ≥ 15 tahun
9. Jumlah Kab/Kota yang melakukan
deteksi dini penyakit kanker di ≥80%
populasi usia 30-50 tahun
10. Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan
deteksi dini gangguan indera pada ≥
40% populasi
melaksanakan deteksi dini kanker
8. Persentase kabupaten/kota
yang mencapai 80%
imunisasi dasar lengkap anak
usia 0-11 bulan
11. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang
mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
12. Persentase anak usai bulan yang
mendapat imunisasi lanjutan campak
rubella
13. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang
mendapatkan imunisasi dasar
lengkap di Papua dan Papua Barat
7. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang
mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
9. Jumlah kabupaten/kota yang
melaksanakan deteksi dini
masalah kesehatan jiwa dan
penyalahgunaan napza
8. Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan layanan
9. Penyalahguna Napza yang
mendapatkan pelayanan rehabilitasi
medis
10. Presentase penderita Depresi pada
penduduk ≥ 15 tahun yang mendapat
layanan
11. Presentase penderita Gangguan
Mental Emosional pada penduduk ≥
8. Jumlah Kab/kota yang melaksanakan
deteksi dini masalah kesehatan jiwa
dan penyalahgunaan NAPZA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 15
Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja Kegiatan
Direktorat/Setditjen P2P
Indikator Kinerja Kegiatan
Dinas Kesehatan Provinsi
15 tahun yang mendapat layanan
10. Persentase kabupaten/kota
yang mempunyai kapasitas
dalam pencegahan dan
pengendalian KKM
12. Persentase Kab/Kota yang memiliki
Pelabuhan/Bandar Udara/PLBDN
yang mempunyai kapasitas sesuai
standar dalam pencegaham dan
pengendalian kedaruratan kesehatan
masyarakat
-
11. Jumlah kabupaten/kota yang
mencapai eliminasi penyakit
infeksi tropis terabaikan
13. Jumlah Kab/kota dengan eradikasi
frambusia
-
12. Persentase faktor resiko
penyakit di pintu masuk yang
dikendalikan
14. Persentase faktor resiko penyakit di
pintu masuk yang dikendalikan
-
13. Persentase rekomendasi
hasil surveilans faktor risiko
dan penyakit berbasis
laboratorium yang
dimanfaatkan
15. Persentase rekomendasi hasil
surveilans faktor risiko dan penyakit
berbasis laboratorium yang
dimanfaatkan
-
Program Dukungan Manajemen pada Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
14.
Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan16. Nilai Reformasi Birokrasi di lingkup
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
17. Persentase kinerja RKAKL pada
lingkup Direktorat Jenderal
Pencegahan Dan Pengendalian
Penyakit
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 16
Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja Kegiatan
Direktorat/Setditjen P2P
Indikator Kinerja Kegiatan
Dinas Kesehatan Provinsi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 17
2.2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan Ditjen P2P telah ditandatangani dan didokumentasikan sebagai berikut:
Tabel.2.2.1
Perjanjian Kinerja
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2020
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular; sertaMeningkatnya Kesehatan jiwa
Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV
77%
Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC
80%
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
92,9%
Persentase kasus baru kusta tanpa cacat
87%
Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar
95%
Jumlah Kab/Kota melaksanakan deteksi dini kanker
8 Kab/Kota
2 Terkelolanya Anggaran Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nilai Kinerja Anggaran >80%
Pada Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2020 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 3.019.770,000,- (Tiga miliar Sembilan belas juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 18
No. Kegiatan Anggaran
1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 714.829.000,- 2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik
Rp. 918.871.000,-
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Rp. 621.670.000,-
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 344.910.000 5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Rp. 419.500.000,-
TOTAL Rp. 3.019.770.000,-
Namun seiring perjalanan waktu alokasi anggaran di efisiesi sekitar 51,35% dari alokasi anggaran awal menjadi Rp. 1.550.835.000,-dengan rincian sebagai berikut :
No. Kegiatan Anggaran
1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 292.817.000,- 2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik
Rp. 444.122.000,-
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Rp. 272.796.000,-
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 132.700.000 5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Rp. 408.400.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian kinerja
Pada bab ini disajikan disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja per setiap indikator:
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2020
No Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja
1 Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV
77% 83% 107,8%
2 Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC
80% 19% 23,8%
3 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
92,9% 92,9% 100%
4 Persentase kasus baru kusta tanpa cacat
87% 83,6% 96,1%
5 Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar
95% 95,52% 100,5%
6 Jumlah Kabupaten Kota Melaksanakan Deteksi Dini Kanker
8 kab/kota 0 Kab/Kota 0%
7 Nilai kinerja penganggaran >80% 84,25% 105,3%
Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja per setiap indicator :
1. Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV
a). Definisi Operasional: Persentase ODHA yang baru ditemukan masuk dalam layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) yang memulai terapi Anti Retro Virus b). Rumus/Cara perhitungan: Jumlah ODHA yang baru ditemukan masuk dalam layanan
perawatan dukungan dan pengobatan (PDP), yang memulai terapi Anti Retro Virus (ODHA yang inisiasi ART) dibagi dengan jumlah ODHA yang baru ditemukan masuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 20
dalam layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) dalam kurun waktu tertentu dikali 100 persen.
c). Capaian Kinerja
Tabel : 3.2
Persentase ODHA Baru Ditemukan yang Memulai Pengobatan ARV Tahun 2020
Dari Tabel diatas diketahui capaian persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV tahun 2020 sebesar 83% sudah mencapai bahkan melebihi target yang ditentukan yaitu 77% dengan capaian kinerja 107,8%.
d). Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indicator persentase ODHA yang baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV yaitu melalui kegiatan:
- Validasi data Dinkes kab/Kota/Layanan terkait Capaian Deteksi Dini, Pengobatan, Peningkatan Kapasitas SDM dan Logistik
- Distribusi logistik pusat ke Kab/Kota : Distribusi Logistik
- Peningkatan Kapasitas SDM : Workshop Peningkatan kapasitas SDM Program HIV/AIDS IMS
e) Analisa Penyebab Keberhasilan salah satu
Walaupun dimasa pandemic akan tetapi indicator ini dapat tercapai bahkan melebihi target hal ini disebabkan Adanya dukungan dari LSM dan Lintas Sektor maupun lintas program dalam peningkatan capaian
77% 83%
107,8%
TARGET CAPAIAN KINERJA
Persentase ODHA baru ditemukan yang
memulai pengobatan ARV tahun 2020
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 21
f) Masalah dan kendala yang di hadapi
Kendala yang dihadapi dalam mempertahan tingkat Kepatuhan terhadap terapi antiretroviral ( ART ) adalah Kopetensi SDM belum merata baik kwantintas dan Kwalitasnya, mutasi petugas terlatih di kabupaten/kota yang cukup tinggi dan tidak semua kabupaten kota mempunyai layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP), seperti Tanjung Jabung Timur dan Sungai Penuh, serta belum optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektor.
g) Pemecahan Masalah
Melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelayanan Test HIV dan PDP, Melaksanakan Advokasi pada Pemda Kab/Kota dalam peningkatan capaian indicator dan meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
h) Analisis Efisiensi Sumber Daya
Kinerja indikator persentase ODHA yang baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV sebesar 107,8%, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran layanan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS sebesar 98,20%, berarti indikator ini terdapat efisiensi pembiayaan sebesar -9,6%
2. Persentase Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan. Penyelenggaraan Penanggulangan TBC perlu di dukung dengan upaya mengembangkan dan memperkuat mekanisme koordinasi, serta kemitraan antara pengelola program TB dengan instansi pemerintah lintas sektor dan lintas program, para pemangku kepentingan, penyedia layanan, organisasi kemasyarakatan, asuransi kesehatan, baik dipusat, provinsi maupun kabupaten/kota. TBC adalah penyakit menular yang wajib dilaporkan (Mandatory Notification). Setiap fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan TBC wajib mencatat dan melaporkan kasus TBC yang ditemukan dan atau diobati sesuai dengan format pencatatan dan pelaporan yang ditentukan.
Program Pengendalian TB dalam strategi nasional diarahkan menuju akses universal terhadap layanan TB yang berkualitas dengan upaya kegiatan Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) untuk semua pasien TB pasien TB yang sistematis dengan pelibatan secara aktif seluruh penyedia layanan kesehatan melalui pendekatan Public Private Mix (PPM) yang merupakan pelibatan semua fasilitas layanan kesehatan dalam upaya ekspansi layanan pasien TB dan kesinambungan program penanggulangan TB secara komprehensif di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
a) Definisi Operasional: Persentase Semua kasus TB baru dan kambuh (termasuk TB resistan obat) yang diobati dan dilaporkan diantara perkiraan insiden TB.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 22
b) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah semua kasus TB baru dan kambuh (termasuk TB resistan obat) yang diobati dan dilaporkan dibagi perkiraan insiden TB dikali 100 persen c) Capaian Indikator
Grafik : 3.3
Capaian Persentase Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC Tahun 2020
Dari grafik diatas didapat data capaian persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC belum mencapai target (19%) dengan target (80%) serta capaian kinerja (23%). Dibandingkan dengan capaian 4 tahun terakhir rata – rata capaian belum mencapai target dari yang ditentukan hanya pada tahun 2019 yang sudah mencapai taget (36%) dari taget
T A R G E T C A P A I A N K I N E R J A
80
19 23,8
PERSENTASE CAKUPAN PENEMUAN DAN
PENGOBATAN TBC TAHUN 2020
Ta… C… 0% 20% 40% 60% 80% 2016 2017 2018 2019 2020 32% 35% 46% 36% 80% 22% 25% 28% 36% 19%Persentase Cakupan Penemuan dan
Pengobatan TBC Tahun 2016 - 2020
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 23
(36%). Jika dibandingkan dengan Renstra capaian ini masih rendah dari target nasional seperti yang tercantum di Strategi Nasional Penanggulangan Tuberculosis di Indonesia 2020 – 2024.
d) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator
Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC yaitu :
- Peningkatan Kapasitas SDM TBC : Workshop Peningkatan Kapasitas SDM TB Tingkat Provinsi Jambi, Penguatan Surveilans, Monitoring dan Evaluasi
Program TB
- Deteksi dini TBC : Sosialisasi Terkait Deteksi Dini TB, Pertemuan Validasi Data TB Terintegrasi Program P2ML, Pengiriman Distribusi Logistik ke Provinsi
e) Analisa Penyebab Kegagalan a. Tingginya Angka Estimasi
b. Adanya pandemi COVID sehingga penemuan kasus lebih banyak ditemukan secara pasif,pemenuan kasus secara massif dan intensif terhambat karena pandemic
c. Masyarakat yang memiliki gejala TB takut memeriksakan diri selama pandemic karena gejalanya yang mirip
d. Belum semua kabupaten kota menginput pencatatan dan pelaporan kasus TB ke Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB)
e. Data yang di dapatkan dari hasil penyisiran kasus rumah sakit tidak dapat diidentifikasi apakah sesuai dengan standar atau tidak
f. Tidak optimalnya jejaring internal dan eksternal di fasilitas pelayanan kesehatan
f) Masalah dan kendala yang di hadapi
- Sumber daya manusia yang ada di Dinas kesehatan Kabupaten/Kota masih sangat terbatas, sehingga menyebabkan satu petugas bisa merangkap sampai 3 program. - Seringnya terjadi mutasi/roling staff di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Sehingga
mempengaruhi kinerja petugas.
- Sistem pelaporan yang sudah di sepakati Antara Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan Dinas kesehatan Kabupaten/Kota belum berjalan sesuai dengan kesepakatan yang di buat
- Public Private Mix (PPM) belum berjalan dengan baik
g) Pemecahan Masalah
- Melakukan Advokasi Ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Agar Tidak memutasi tenaga potensial pengelola Program ( Wasor TB ) yang Sudah dilatih Minimal 3 Tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 24
- Melakukan On Job Training ( OJT ) Secara Berjenjang mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat Puskesmas
- Mengadvokasi Dinas kabupaten/Kota untuk menganggarkan Dana untuk program TB.
h) Analisis Efisiensi Sumber Daya
Kinerja indikator cakupan penemuan dan pengobatan TBC sebesar 23%, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran layanan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS sebesar 98,72%, sehingga capaian indikator ini tidak efisien dengan efisiensi sebesar -75,72%, karena capaian kinerja lebih kecil dari realisasi anggaran
3. Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyebaran penyakit menular dengan memberikan vaksin tertentu yang spesifik untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan secara aktif terhadap suatu penyakit. Pemberian vaksin ini akan melindungi dari penularan penyakit tertentu sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Program imunisasi sudah menjadi kegiatan rutin dan terintegrasi dalam pelayanan dasar di Puskesmas, Rumah Sakit dan unit – unit pelayanan terpadu (Posyandu) serta telah memberikan kontribusi dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Hal ini akan cepat tercapai apabila cakupan imunisasi rutin (sasaran bayi, ibu hamil dan anak sekolah) dapat dipertahankan tetap tinggi setiap tahun dan merata sampai ketingkat desa/kelurahan (UCI Desa)
a) Definisi Operasional: Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat 1 dosis Hep B, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio tetes, 1 dosis IPV, 3 dosis DPT-HB-Hib, serta 1 dosis campak/MR di suatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun.
b) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah bayi 0 -11 bulan yang mendapat 1 dosis Hep B, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio tetes, 1 dosis IPV, 3 dosis DPT-HB-Hib, serta 1 dosis campak/MR di suatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah seluruh bayi yang bertahan hidup di suatu wilayah pada kurun waktu yang sama di kali 100%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 25
c) Capaian Indikator
Grafik : 3.3.1
Capaian Persentase Anak Usia 0 – 11 Bulan
yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2020
Dari grafik diatas didapat data capaian persentase anak usia 0 -11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap sudah mencapai target (92,9%) dengan target (92,9%) serta capaian kinerja (100%) jika dibandingkan data selama lima tahun terakhir imunisasi dasar lengkap anak 0-11 bulan telah mencapai target bahkan melebihi atau diatas target nasional.
92,9% 92,9% 100,00%
Target Capaian Kinerja
Persentase Anak Usia 0 - 11 Bulan
yang Mendapat Imunisasi Dasar
Lengkap
2016 2017 2018 2019 2020 20% 30% 40% 50% 92,9% 43,97% 47,28% 100,00% 100% 92,9%PERSENTASE ANAK USIA 0 - 11 BULAN
MENDAPATKAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP TAHUN 2016 - 2020
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 26
d) Upaya yang dilakukan untuk mencapai target
untuk mencapai target indikator persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap, yaitu dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
- Advokasi, Sosialisasi dan Koordinasi Pelaksanaan Imunisasi : Pertemuan Koordinasi dalam rangka Validasi Data Cakupan Imunisasi Tk
- Pelaksanaan Surveilans KIPI - Supervisi Suportif
- Bimtek dan Monitoring Vaksin dan Logistik Imunisasi
e) Analisa Penyebab Keberhasilan
Indikator ini telah mencapai target hal ini dikarenakan adanya kemauan dari petugas dan pengelola program imunisasi baik yang di kabupaten maupun yang di puskesmas untuk mengejar target dengan melaksanakan sweeping dan berkordinasi dengan program lain dalam pemberian Imunisasi.
f) Masalah dan kendala yang di hadapi
Berdasarkan indikator yang ada, maka program imunisasi berjalan dengan cukup baik, namun demikian masih ada penatalaksanaan program yang patut dibenahi antara lain :
1. Adanya Pandemi Covid 19 sehingga pelaksanaan imunisasi tidak sesuai dengan jadwal sehingga petugas harus melaksanakan sweeping untuk mencapai target
2. Cakupan imunisasi tinggi belum merata pada tingkat puskesmas, walau secara kabupaten/kota hampir semua antigen di Provinsi Jambi sudah mencapai target. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menyikapi hal ini dengan melakukan peningkatan kualitas SDM baik di tingkat kabupaten/kota maupun faskes terpilih melalui pertemuan monitoring dan evaluasi, rapat koordinasi lintas program dan sektoral, supervisi supportif, kalakarya pada faskes terpilih, dan peningkatan kapasitas petugas kabupaten/kota ataupun desa.. 3. Kualitas imunisasi masih menjadi perhatian, mengingat
a. Masih adanya faskes yang belum menggunakan kulkas standar,
b. Petugas desa memiliki angka mutasi cukup tinggi sehingga kemampuan petugas imunisasi di lapangan masih bervariasi
c. Pelaporan KIPI belum rutin dilakukan oleh kabupaten/kota terutama untuk laporan KIPI ringan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 27
d. Perlu pemantauan kualitas pencatatan dan pelaporan imunisasi melalui DQS ataupun EVM untuk pemantauan kulkas/rantai dingin.
g) Pemecahan Masalah
Solusi yang sudah diterapkan melalui kegiatan yang didanai baik APBN ataupun APBD adalah pembinaan terhadap petugas kabupaten/kota ataupun faskes melalui asistensi teknis, supervisi suportif, kalakarya atau on the job training, dan refreshing pengetahuan dan keterampilan petugas imunisasi di lapangan pada faskes bermasalah.
h) Analisis Efisiensi Sumber Daya