• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

SATKER DEKONSENTRASI 05

DINAS KESEHATAN PROVINSI

JAMBI

(2)
(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jambi disusun untuk memenuhi Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP ini berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN/RB no 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Tujuan dari penyusunan LAKIP adalah melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan dan program kerja yang diselenggarakan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan dan kebijakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu laporan ini disusun dalam rangka menyampaikan hasil evaluasi dan analisis realisasi kinerja kegiatan dari pelaksanaan kebijakan dan program Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jambi serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam Tahun Anggaran 2020.

Penyusunan laporan ini telah dilaksanakan secara maksimal, namun disadari masih terdapat kekurangan baik dari aspek teknis penulisan maupun isi laporan, sehingga diperlukan koreksi dalam rangka perbaikan laporan di masa depan

Penyusunan LAKIP ini diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

JAMBI, FEBRUARI 2021 KEPALA DINAS

RAFLIZAR, SKM, M.Kes

Pembina Tk.I.Gol.IV/b

NIP. 196902261994031002

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menggambarkan capaian kinerja dan realisasi anggaran yang diperjanjikan antara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengencalian Penyakit. Dari 7 Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020 yang dijanjikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan Direktur Jenderal P2P untuk capaian indicator, terdapat 4 indikator yang telah mencapai atau melebihi target dan 4 indikator yang tidak mencapai target sebagai berikut :

- Presentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV dari target 77% tercapai 83% dengan capaian kinerja 107,8%

- Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC dari target 80% tercapai 19% dengan capaian kinerja 23,8%

- Persentase anak 0 – 11 tahun yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap dari target 92,9% tercapai 92,9% dengan capaian kinerja 100%

- Persentase kasus kusta baru tanpa cacat dari target 87% tercapai 83,6% dengan capaian kinerja 96,1%

- Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar dari target 95% tercapai 95,52% dengan capaian kinerja 100,5%

- Jumlah Kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker dari target 8 Kab/kota tercapai 0 Kab/kota dengan capaian kinerja 0%

- Persentase Nilai kinerja penganggaran dari target >80% tercapai 84,25% dengan capaian kinerja 105,3%

- Rata rata kinerja capaian indikator Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah 88,1%

Capaian Realisasi Keuangan pada tahun 2020 per tanggal Januari 2021 berdasarkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) tercapai 98,21% atau sebesar Rp. 1.523.109.374,- dari total anggaran sebesar Rp. 1.550.835.000,-

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTA TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Visi dan Misi ... 2

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

1.4 Sumber Daya Manusia ... 8

1.5 Sistematika Penulisan ... 9

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA ... 11

2.1 Perencanaan Kinerja ... 11

2.2 Perjanjian Kinerja ... 17

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ... 19

3.1 Capaian Kinerja ... 19 3.2 Realisasi Anggaran ... 36 BAB 4 PENUTUP ... 39 4.1 Kesimpulan ... 39 4.2 Saran ... 39 LAMPIRAN

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 iv

DAFTAR TABEL

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 v

DAFTAR GAMBAR

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 vi

DAFTAR LAMPIRAN

Perjanjian Kinerja TA 2020

Matriks Monitoring Capaian Indikator Kinerja Bulanan Dan lain nya…...

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan tahun 2020-2024 adalah Meningkatkan pelayanan Kesehatan menuju cakupan Kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan Kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotive dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi. Kementrian Kesehatan RI dalam RPJM 2020-2040 telah menentukan strateginya yang terurai dalam lima point yaitu: 1.Peningkatan Kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi, 2. Percepatan perbaikan gisi masyarakat,3.peningkatan pengendalian penyakit, 4.penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), 5. peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

RPJMN 2020-2024 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024 melalui Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah menyusun Rencana Aksi Program P2P tahun 2020 – 2024 yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P termasuk langkah-langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang.

Isu strategis di Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang ada di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit saat ini dengan adanya Stunting akan terkait terhadap beberapa program yang ada di Bidang P2P seperti Kecacingan, diare ISPA (Pneumoni), Tb dan Imunisasi. Sehingga perlu strategi untuk mengendalikan dan menekan Stanting dengan kegiatan yang dilaksanakan di Bidang P2P. Selain itu juga Penyakit Tidak Menular tetap masih merupakan penyakit yang harus dikendalikan. Selain isu strategis diatas sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sejak awal tahun 2020 terjadi pandemi Covid19 (Corona Virus Desease 2019) yang memberikan dampak yang luas. Seperti penyakit pernafasan lainnya, COVID19 dapat menyebabkan gejala yang ringan hingga berat bahkan dapat berakhir kematian, sehingga perlu juga strategi untuk pencegahan dan pemutusan penularan.

Dalam rangka mewujudkan visi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jambi 2005-2025, yaitu JAMBI YANG MAJU, MANDIRI, ADIL DAN SEJAHTERA.

Pembangunan kesehatan di Provinsi Jambi yang selama ini dilaksanakan telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun demikian derajat kesehatan di Provinsi Jambi masih terhitung rendah apabila dibandingkan dengan provinsi-provinsi tetangga. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita dan ibu maternal serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang, masih tingginya angka kematian akibat penyakit

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 2

menular, kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah, belum meratanya pemenuhan tenaga kesehatan dan terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan serta belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan

Laporan kinerja ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jambi atas pelaksanaan tugas dan fungsi selama Tahun 2020. Disamping itu, laporan kinerja ini merupakan pelaksanaan amanat peraturan perundang-undangan terkait, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah. Laporan kinerja ini juga sekaligus menjadi alat atau bahan evaluasi guna peningkatan kinerja Kementerian Kesehatan di masa depan.

1.2 Visi dan Misi

Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 mengikuti Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini dilaksanakan melalui 9 misi pembangunan yaitu:

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia;

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing. 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan tepercaya.

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan tepercaya. 9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan. 10. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Peran Ditjen P2P dalam mendukung pencapaian indikator Kementerian Kesehatan yakni menyelenggarakan pencegahan dan pengendalian peyakit secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui kegiatan surveilans dan karantina kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung, pencegahan

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 3

dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program P2P.

Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yaitu Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera 2021 (JAMBI TUNTAS 2021) Upaya untuk mewujudkan visi ini dilaksanakan melalui 6 misi pembangunanya itu:

1. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan daerah yang bersih, transparan, akuntabel dan partisipatif yang berorientasi pada pelayanan public

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, terdidik, berbudaya, agamis dan berkesetaraan gender

3. Menjaga situasi daerah yang kondusif, toleransi antar umat beragama dan kesadaran hukum masyarakat;

4. Meningkatkan daya saing daerah melalui optimalisasi pembangunan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) berwawasan lingkungan

5. Meningkatkan aksebilitas dan kualitas infrastruktur umum, pengelolaan energi dan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan;

6. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok, Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah , serta Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Tungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan, untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dinas kesehatan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan,

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan,

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan, dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 4

Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebagaimana yang telah ditetapkan, dijabarkan menjadi tugas dan fungsi mulai dari eselon III sampai dengan eselon IV, selanjutnya dijabarkan lagi menjadi uraian tugas sesuai dengan program dan kegiatan.

Unsur-unsur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah sebagai berikut 1. Kepala Dinas,

2. Sekretariat,

3. Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas),

4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), 5. Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes),

6. Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), 7. UPTD, dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Dari unsur-unsur organisasi maka tugas pokok dan fungsi masing-masing pejabat eselon III adalah sbb :

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka melaksanakan koordinasi, pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Penyiapan rumusan kebijakan operasional tugas administrasi dilingkungan Dinas Kesehatan Daerah,

b. Pengkoordinasian pelaksana tugas dan pemberi dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan Daerah, c. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan tugas administrasi dilingkungan Dinas

Kesehatan Daerah,

d. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah,

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 5

2.Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,

c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,

d. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,

e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,

f. Pelaksanaan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya, dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang survailance dan Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit penular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 6

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,

c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,

d. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor di bidang surveilans dan Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,

e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang survailans dan Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,

f. Pelaksanaan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya, dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,

c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,

d. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor di bidang kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan, e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan primer dan

tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,

f. Pelaksanaan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya, dan

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 7

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Sumber Daya Kesehatan

Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional, dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;

c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;

d. Koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;

e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;

f. Pelaksanaan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap staf ;

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 08 Tahun 2016, Tanggal 07 November 2016, tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jambi, Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah sebagai berikut;

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 8

1.4 Sumber Daya Manusia

Pada tahun 2020, jumlah pegawai di Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebanyak 56 orang dengan distribusi pegawai di Seksi Surveilans dan Imunisasi 17 orang, seksi pengendalian penyakit Menular 21 orang, dan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa 17 orang.

a.Grafik Distribusi Pegawai berdasarkan pendidikan

0 5 10 15 20 25 30 35

SMA D III S I S II S III

6 9

33

6

2 DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN DI BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 9

b. Grafik Distribusi Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional

1.5 Sistematika Penulisan

1. Bab 1. Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issue) yang sedang dihadapi organisasi.

2. Bab 2. Perencanaan Kinerja

Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2020.

3. Bab 3. Akuntabilitas Kinerja a. Capaian Kinerja Organisasi

Sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

b. Realisasi Anggaran

Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan dan telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja

Seksi Surveilans dan Imunisasi

Seksi P2PM Seksi P2PTM dan Keswa

15 16 16

1

4

0

DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN JABATAN FUNGSIONAL TAHUN 2020

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 10

4. Bab 4. Penutup

Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,

peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Perencanaan kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi mengacu pada Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2020-2024, Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal P2P

dan RKPD Dinas Kesehatan Provinsi.

Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun

2020-2024 adalah menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular serta

meningkatnya kesehatan jiwa. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Persentase Orang dengan HIV-AIDS yang menjalani Terapi ARV (ODHA

on ART) sebesar 60% pada akhir tahun 2024;

2. Persentase angka keberhasilan pengobatan TBC (TBC succes rate)

sebesar 90% pada akhir tahun 2024;

3. Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria sebanyak 405

kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;

4. Jumlah

kabupaten/kota

dengan

eliminasi

kusta

sebanyak

514

kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;

5. Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis yang mencapai eliminasi

sebanyak 190 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;

6. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pencegahan perokok usia < 18

tahun sebanyak 350 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;

7. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pencegahan dan pengendalian

PTM sebanyak 514 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;

8. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap

anak usia 0-11 bulan sebesar 95% pada akhir tahun 2024;

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 12

9. Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan deteksi dini masalah

kesehatan jiwa dan penyalahgunaan napza sebanyak 514 kabupaten/kota

pada akhir tahun 2024;

10. Persentase kabupaten/kota yang mempunyai kapasitas dalam pencegahan

dan pengendalian KKM sebesar 86% pada akhir tahun 2024;

11. Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi penyakit infeksi tropis

terabaikan sebanyak 472 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024;

12. Persentase faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan sebesar

100% pada akhir tahun 2024;

13. Persentase rekomendasi hasil surveilans faktor risiko dan penyakit berbasis

laboratorium yang dimanfaatkan sebesar 100% pada akhir tahun 2024.

Rencana Aksi Program tersebut selanjutnya diturunkan dalam indikator

untuk Direktorat dan Dinas Kesehatan Provinsi dengan penjabaran sebagai

berikut. Indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi yakni:

1. Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ART

2. Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC

3. Persentase anak 0-11 bulan yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap

4. Persentase kasus kusta baru tanpa cacat

5. Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar

6. Jumlah kabupaten/kota endemis yang melakukan POPM filariasis

7. Jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker

8. Nilai kinerja penganggaran

Secara lengkap cascading indikator Program Pencegahan dan

Pengendalian adalah sebagai berikut:

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 13

Tabel 2.1

Cascading Indikator RAP, RAK dan Dana Dekonsentrasi Tahun 2020

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Kegiatan

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Kegiatan

Dinas Kesehatan Provinsi

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1.

Persentase Orang Dengan

HIV-AIDS yang menjalani

Terapi ARV (ODHA on ART)

1. Persentase ODHA baru ditemukan

yang memulai pengobatan ART

1. Persentase ODHA baru ditemukan

yang memulai pengobatan ART

2.

Persentase angka

keberhasilan pengobatan

TBC (TBC succes rate)

2. Cakupan

pengemuan

dan

pengobatan TBC (TBC treatment

coverage)

2. Persentase cakupan penemuan dan

pengobatan TBC

3.

Jumlah kabupaten/kota yang

mencapai eliminasi malaria

3. Jumlah Kab/Kota yang mencapai

API<1/1.000 penduduk

3. Persentase kasus malaria positif yang

diobati sesuai standar

4.

Jumlah kabupaten/kota

dengan eliminasi kusta

4. Proporsi kasus kusta baru tanpa cacat

4. Persentase kasus kusta baru tanpa

cacat

5.

Jumlah kabupaten/kota

endemis filariasis yang

mencapai eliminasi

5. Jumlah Kab/Kota endemis filariasis

berhasil

menurunkan

angka

mikrofilaria <1%

5. Jumlah kabupaten/kota endemis yang

melakukan POPM filariasis

6.

Jumlah kabupaten/kota yang

melakukan pencegahan

perokok usia < 18 tahun

6. Jumlah Kab/Kota yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

7. Jumlah Kab/Kota yang

menyelenggarakan Layanan Upaya Berhenti merokok (UBM)

-

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 14

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Kegiatan

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Kegiatan

Dinas Kesehatan Provinsi

melakukan pencegahan dan

pengendalian PTM

deteksi dini faktor risiko PTM ≥80%

populasi usia ≥ 15 tahun

9. Jumlah Kab/Kota yang melakukan

deteksi dini penyakit kanker di ≥80%

populasi usia 30-50 tahun

10. Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan

deteksi dini gangguan indera pada ≥

40% populasi

melaksanakan deteksi dini kanker

8.

Persentase kabupaten/kota

yang mencapai 80%

imunisasi dasar lengkap anak

usia 0-11 bulan

11. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang

mendapatkan

imunisasi

dasar

lengkap

12. Persentase anak usai bulan yang

mendapat imunisasi lanjutan campak

rubella

13. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang

mendapatkan

imunisasi

dasar

lengkap di Papua dan Papua Barat

7. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang

mendapatkan

imunisasi

dasar

lengkap

9.

Jumlah kabupaten/kota yang

melaksanakan deteksi dini

masalah kesehatan jiwa dan

penyalahgunaan napza

8. Persentase

ODGJ

berat

yang

mendapatkan layanan

9. Penyalahguna

Napza

yang

mendapatkan pelayanan rehabilitasi

medis

10. Presentase penderita Depresi pada

penduduk ≥ 15 tahun yang mendapat

layanan

11. Presentase

penderita

Gangguan

Mental Emosional pada penduduk ≥

8. Jumlah Kab/kota yang melaksanakan

deteksi dini masalah kesehatan jiwa

dan penyalahgunaan NAPZA

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 15

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Kegiatan

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Kegiatan

Dinas Kesehatan Provinsi

15 tahun yang mendapat layanan

10. Persentase kabupaten/kota

yang mempunyai kapasitas

dalam pencegahan dan

pengendalian KKM

12. Persentase Kab/Kota yang memiliki

Pelabuhan/Bandar

Udara/PLBDN

yang mempunyai kapasitas sesuai

standar dalam pencegaham dan

pengendalian kedaruratan kesehatan

masyarakat

-

11. Jumlah kabupaten/kota yang

mencapai eliminasi penyakit

infeksi tropis terabaikan

13. Jumlah Kab/kota dengan eradikasi

frambusia

-

12. Persentase faktor resiko

penyakit di pintu masuk yang

dikendalikan

14. Persentase faktor resiko penyakit di

pintu masuk yang dikendalikan

-

13. Persentase rekomendasi

hasil surveilans faktor risiko

dan penyakit berbasis

laboratorium yang

dimanfaatkan

15. Persentase

rekomendasi

hasil

surveilans faktor risiko dan penyakit

berbasis

laboratorium

yang

dimanfaatkan

-

Program Dukungan Manajemen pada Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

14.

Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

16. Nilai Reformasi Birokrasi di lingkup

Direktorat Jenderal Pencegahan Dan

Pengendalian Penyakit

17. Persentase kinerja RKAKL pada

lingkup

Direktorat

Jenderal

Pencegahan

Dan

Pengendalian

Penyakit

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 16

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Kegiatan

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Kegiatan

Dinas Kesehatan Provinsi

(25)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 17

2.2. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan Ditjen P2P telah ditandatangani dan didokumentasikan sebagai berikut:

Tabel.2.2.1

Perjanjian Kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular; sertaMeningkatnya Kesehatan jiwa

Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV

77%

Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC

80%

Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

92,9%

Persentase kasus baru kusta tanpa cacat

87%

Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

95%

Jumlah Kab/Kota melaksanakan deteksi dini kanker

8 Kab/Kota

2 Terkelolanya Anggaran Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Nilai Kinerja Anggaran >80%

Pada Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2020 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 3.019.770,000,- (Tiga miliar Sembilan belas juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

(26)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 18

No. Kegiatan Anggaran

1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 714.829.000,- 2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor

dan Zoonotik

Rp. 918.871.000,-

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Rp. 621.670.000,-

4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 344.910.000 5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rp. 419.500.000,-

TOTAL Rp. 3.019.770.000,-

Namun seiring perjalanan waktu alokasi anggaran di efisiesi sekitar 51,35% dari alokasi anggaran awal menjadi Rp. 1.550.835.000,-dengan rincian sebagai berikut :

No. Kegiatan Anggaran

1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 292.817.000,- 2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor

dan Zoonotik

Rp. 444.122.000,-

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Rp. 272.796.000,-

4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 132.700.000 5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rp. 408.400.000,-

(27)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian kinerja

Pada bab ini disajikan disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja per setiap indikator:

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2020

No Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja

1 Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV

77% 83% 107,8%

2 Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC

80% 19% 23,8%

3 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

92,9% 92,9% 100%

4 Persentase kasus baru kusta tanpa cacat

87% 83,6% 96,1%

5 Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

95% 95,52% 100,5%

6 Jumlah Kabupaten Kota Melaksanakan Deteksi Dini Kanker

8 kab/kota 0 Kab/Kota 0%

7 Nilai kinerja penganggaran >80% 84,25% 105,3%

Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja per setiap indicator :

1. Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV

a). Definisi Operasional: Persentase ODHA yang baru ditemukan masuk dalam layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) yang memulai terapi Anti Retro Virus b). Rumus/Cara perhitungan: Jumlah ODHA yang baru ditemukan masuk dalam layanan

perawatan dukungan dan pengobatan (PDP), yang memulai terapi Anti Retro Virus (ODHA yang inisiasi ART) dibagi dengan jumlah ODHA yang baru ditemukan masuk

(28)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 20

dalam layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) dalam kurun waktu tertentu dikali 100 persen.

c). Capaian Kinerja

Tabel : 3.2

Persentase ODHA Baru Ditemukan yang Memulai Pengobatan ARV Tahun 2020

Dari Tabel diatas diketahui capaian persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV tahun 2020 sebesar 83% sudah mencapai bahkan melebihi target yang ditentukan yaitu 77% dengan capaian kinerja 107,8%.

d). Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator

Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indicator persentase ODHA yang baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV yaitu melalui kegiatan:

- Validasi data Dinkes kab/Kota/Layanan terkait Capaian Deteksi Dini, Pengobatan, Peningkatan Kapasitas SDM dan Logistik

- Distribusi logistik pusat ke Kab/Kota : Distribusi Logistik

- Peningkatan Kapasitas SDM : Workshop Peningkatan kapasitas SDM Program HIV/AIDS IMS

e) Analisa Penyebab Keberhasilan salah satu

Walaupun dimasa pandemic akan tetapi indicator ini dapat tercapai bahkan melebihi target hal ini disebabkan Adanya dukungan dari LSM dan Lintas Sektor maupun lintas program dalam peningkatan capaian

77% 83%

107,8%

TARGET CAPAIAN KINERJA

Persentase ODHA baru ditemukan yang

memulai pengobatan ARV tahun 2020

(29)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 21

f) Masalah dan kendala yang di hadapi

Kendala yang dihadapi dalam mempertahan tingkat Kepatuhan terhadap terapi antiretroviral ( ART ) adalah Kopetensi SDM belum merata baik kwantintas dan Kwalitasnya, mutasi petugas terlatih di kabupaten/kota yang cukup tinggi dan tidak semua kabupaten kota mempunyai layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP), seperti Tanjung Jabung Timur dan Sungai Penuh, serta belum optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektor.

g) Pemecahan Masalah

Melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelayanan Test HIV dan PDP, Melaksanakan Advokasi pada Pemda Kab/Kota dalam peningkatan capaian indicator dan meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor

h) Analisis Efisiensi Sumber Daya

Kinerja indikator persentase ODHA yang baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV sebesar 107,8%, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran layanan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS sebesar 98,20%, berarti indikator ini terdapat efisiensi pembiayaan sebesar -9,6%

2. Persentase Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan. Penyelenggaraan Penanggulangan TBC perlu di dukung dengan upaya mengembangkan dan memperkuat mekanisme koordinasi, serta kemitraan antara pengelola program TB dengan instansi pemerintah lintas sektor dan lintas program, para pemangku kepentingan, penyedia layanan, organisasi kemasyarakatan, asuransi kesehatan, baik dipusat, provinsi maupun kabupaten/kota. TBC adalah penyakit menular yang wajib dilaporkan (Mandatory Notification). Setiap fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan TBC wajib mencatat dan melaporkan kasus TBC yang ditemukan dan atau diobati sesuai dengan format pencatatan dan pelaporan yang ditentukan.

Program Pengendalian TB dalam strategi nasional diarahkan menuju akses universal terhadap layanan TB yang berkualitas dengan upaya kegiatan Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) untuk semua pasien TB pasien TB yang sistematis dengan pelibatan secara aktif seluruh penyedia layanan kesehatan melalui pendekatan Public Private Mix (PPM) yang merupakan pelibatan semua fasilitas layanan kesehatan dalam upaya ekspansi layanan pasien TB dan kesinambungan program penanggulangan TB secara komprehensif di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

a) Definisi Operasional: Persentase Semua kasus TB baru dan kambuh (termasuk TB resistan obat) yang diobati dan dilaporkan diantara perkiraan insiden TB.

(30)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 22

b) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah semua kasus TB baru dan kambuh (termasuk TB resistan obat) yang diobati dan dilaporkan dibagi perkiraan insiden TB dikali 100 persen c) Capaian Indikator

Grafik : 3.3

Capaian Persentase Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC Tahun 2020

Dari grafik diatas didapat data capaian persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC belum mencapai target (19%) dengan target (80%) serta capaian kinerja (23%). Dibandingkan dengan capaian 4 tahun terakhir rata – rata capaian belum mencapai target dari yang ditentukan hanya pada tahun 2019 yang sudah mencapai taget (36%) dari taget

T A R G E T C A P A I A N K I N E R J A

80

19 23,8

PERSENTASE CAKUPAN PENEMUAN DAN

PENGOBATAN TBC TAHUN 2020

Ta… C… 0% 20% 40% 60% 80% 2016 2017 2018 2019 2020 32% 35% 46% 36% 80% 22% 25% 28% 36% 19%

Persentase Cakupan Penemuan dan

Pengobatan TBC Tahun 2016 - 2020

(31)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 23

(36%). Jika dibandingkan dengan Renstra capaian ini masih rendah dari target nasional seperti yang tercantum di Strategi Nasional Penanggulangan Tuberculosis di Indonesia 2020 – 2024.

d) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator

Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC yaitu :

- Peningkatan Kapasitas SDM TBC : Workshop Peningkatan Kapasitas SDM TB Tingkat Provinsi Jambi, Penguatan Surveilans, Monitoring dan Evaluasi

Program TB

- Deteksi dini TBC : Sosialisasi Terkait Deteksi Dini TB, Pertemuan Validasi Data TB Terintegrasi Program P2ML, Pengiriman Distribusi Logistik ke Provinsi

e) Analisa Penyebab Kegagalan a. Tingginya Angka Estimasi

b. Adanya pandemi COVID sehingga penemuan kasus lebih banyak ditemukan secara pasif,pemenuan kasus secara massif dan intensif terhambat karena pandemic

c. Masyarakat yang memiliki gejala TB takut memeriksakan diri selama pandemic karena gejalanya yang mirip

d. Belum semua kabupaten kota menginput pencatatan dan pelaporan kasus TB ke Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB)

e. Data yang di dapatkan dari hasil penyisiran kasus rumah sakit tidak dapat diidentifikasi apakah sesuai dengan standar atau tidak

f. Tidak optimalnya jejaring internal dan eksternal di fasilitas pelayanan kesehatan

f) Masalah dan kendala yang di hadapi

- Sumber daya manusia yang ada di Dinas kesehatan Kabupaten/Kota masih sangat terbatas, sehingga menyebabkan satu petugas bisa merangkap sampai 3 program. - Seringnya terjadi mutasi/roling staff di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Sehingga

mempengaruhi kinerja petugas.

- Sistem pelaporan yang sudah di sepakati Antara Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan Dinas kesehatan Kabupaten/Kota belum berjalan sesuai dengan kesepakatan yang di buat

- Public Private Mix (PPM) belum berjalan dengan baik

g) Pemecahan Masalah

- Melakukan Advokasi Ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Agar Tidak memutasi tenaga potensial pengelola Program ( Wasor TB ) yang Sudah dilatih Minimal 3 Tahun

(32)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 24

- Melakukan On Job Training ( OJT ) Secara Berjenjang mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat Puskesmas

- Mengadvokasi Dinas kabupaten/Kota untuk menganggarkan Dana untuk program TB.

h) Analisis Efisiensi Sumber Daya

Kinerja indikator cakupan penemuan dan pengobatan TBC sebesar 23%, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran layanan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS sebesar 98,72%, sehingga capaian indikator ini tidak efisien dengan efisiensi sebesar -75,72%, karena capaian kinerja lebih kecil dari realisasi anggaran

3. Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyebaran penyakit menular dengan memberikan vaksin tertentu yang spesifik untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan secara aktif terhadap suatu penyakit. Pemberian vaksin ini akan melindungi dari penularan penyakit tertentu sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Program imunisasi sudah menjadi kegiatan rutin dan terintegrasi dalam pelayanan dasar di Puskesmas, Rumah Sakit dan unit – unit pelayanan terpadu (Posyandu) serta telah memberikan kontribusi dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Hal ini akan cepat tercapai apabila cakupan imunisasi rutin (sasaran bayi, ibu hamil dan anak sekolah) dapat dipertahankan tetap tinggi setiap tahun dan merata sampai ketingkat desa/kelurahan (UCI Desa)

a) Definisi Operasional: Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat 1 dosis Hep B, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio tetes, 1 dosis IPV, 3 dosis DPT-HB-Hib, serta 1 dosis campak/MR di suatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun.

b) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah bayi 0 -11 bulan yang mendapat 1 dosis Hep B, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio tetes, 1 dosis IPV, 3 dosis DPT-HB-Hib, serta 1 dosis campak/MR di suatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah seluruh bayi yang bertahan hidup di suatu wilayah pada kurun waktu yang sama di kali 100%.

(33)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 25

c) Capaian Indikator

Grafik : 3.3.1

Capaian Persentase Anak Usia 0 – 11 Bulan

yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2020

Dari grafik diatas didapat data capaian persentase anak usia 0 -11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap sudah mencapai target (92,9%) dengan target (92,9%) serta capaian kinerja (100%) jika dibandingkan data selama lima tahun terakhir imunisasi dasar lengkap anak 0-11 bulan telah mencapai target bahkan melebihi atau diatas target nasional.

92,9% 92,9% 100,00%

Target Capaian Kinerja

Persentase Anak Usia 0 - 11 Bulan

yang Mendapat Imunisasi Dasar

Lengkap

2016 2017 2018 2019 2020 20% 30% 40% 50% 92,9% 43,97% 47,28% 100,00% 100% 92,9%

PERSENTASE ANAK USIA 0 - 11 BULAN

MENDAPATKAN IMUNISASI DASAR

LENGKAP TAHUN 2016 - 2020

(34)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 26

d) Upaya yang dilakukan untuk mencapai target

untuk mencapai target indikator persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap, yaitu dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

- Advokasi, Sosialisasi dan Koordinasi Pelaksanaan Imunisasi : Pertemuan Koordinasi dalam rangka Validasi Data Cakupan Imunisasi Tk

- Pelaksanaan Surveilans KIPI - Supervisi Suportif

- Bimtek dan Monitoring Vaksin dan Logistik Imunisasi

e) Analisa Penyebab Keberhasilan

Indikator ini telah mencapai target hal ini dikarenakan adanya kemauan dari petugas dan pengelola program imunisasi baik yang di kabupaten maupun yang di puskesmas untuk mengejar target dengan melaksanakan sweeping dan berkordinasi dengan program lain dalam pemberian Imunisasi.

f) Masalah dan kendala yang di hadapi

Berdasarkan indikator yang ada, maka program imunisasi berjalan dengan cukup baik, namun demikian masih ada penatalaksanaan program yang patut dibenahi antara lain :

1. Adanya Pandemi Covid 19 sehingga pelaksanaan imunisasi tidak sesuai dengan jadwal sehingga petugas harus melaksanakan sweeping untuk mencapai target

2. Cakupan imunisasi tinggi belum merata pada tingkat puskesmas, walau secara kabupaten/kota hampir semua antigen di Provinsi Jambi sudah mencapai target. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menyikapi hal ini dengan melakukan peningkatan kualitas SDM baik di tingkat kabupaten/kota maupun faskes terpilih melalui pertemuan monitoring dan evaluasi, rapat koordinasi lintas program dan sektoral, supervisi supportif, kalakarya pada faskes terpilih, dan peningkatan kapasitas petugas kabupaten/kota ataupun desa.. 3. Kualitas imunisasi masih menjadi perhatian, mengingat

a. Masih adanya faskes yang belum menggunakan kulkas standar,

b. Petugas desa memiliki angka mutasi cukup tinggi sehingga kemampuan petugas imunisasi di lapangan masih bervariasi

c. Pelaporan KIPI belum rutin dilakukan oleh kabupaten/kota terutama untuk laporan KIPI ringan

(35)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 27

d. Perlu pemantauan kualitas pencatatan dan pelaporan imunisasi melalui DQS ataupun EVM untuk pemantauan kulkas/rantai dingin.

g) Pemecahan Masalah

Solusi yang sudah diterapkan melalui kegiatan yang didanai baik APBN ataupun APBD adalah pembinaan terhadap petugas kabupaten/kota ataupun faskes melalui asistensi teknis, supervisi suportif, kalakarya atau on the job training, dan refreshing pengetahuan dan keterampilan petugas imunisasi di lapangan pada faskes bermasalah.

h) Analisis Efisiensi Sumber Daya

Kinerja indikator persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebesar 100%, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran layanan Imunisasi sebesar 99,10%, berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 0,90%

4. Persentase Kasus Baru Kusta Tanpa Cacat.

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit terabaikan (necleted disease), sehingga sering sekali memang benar-benar terabaikan penemuan kasusnya oleh petugas kesehatan terutama di kabupaten/kota yang sudah mencapai eliminasi kusta (prevalensi < 1 per 10.000 penduduk) dengan kata lain jumlah kasusnya rendah.

Akibatnya di kabupaten/kota dengan eliminasi kusta, penemuan kasus secara intensif tidak dilakukan. Kasus sebagian besar ditemukan oleh dokter praktek swasta dalam keadaan sudah cacat akibat kusta.

a. Definisi Operasional: Persentase kasus kusta baru yang ditemukan tanpa cacat (cacat tingkat 0) diantara kasus kusta

b. Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kasus kusta baru tanpa cacat (cacat tingkat 0) dibagi total jumlah kasus baru di kali 100%.

(36)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 28

Persentase penemuan kasus kusta tanpa cacat tahun 2017 – 2020 NO KABUPATEN TAHUN ( % ) 2017 2018 2019 2020 1 KOTA JAMBI 100 100 80 100 2 BATANG HARI 66.67 75 33,3 100 3 MUARO JAMBI 100 0 54,55 12,5 4 BUNGO 33 0 0 50 5 TEBO 100 0 77,8 100 6 MERANGIN 67 50 54,5 75 7 KERINCI 100 0 100 0 8 SAROLANGUN 100 0 0 100 9 TANJAB BARAT 0 92 80 0 10 TANJAB TIMUR 87.9 94 86,1 96,7 11 SUNGAI PENUH 0 100 0 0 12 PROVINSI JAMBI 90.2 80 69,9 83,6

Dari table diatas didapatkan data capaian persentase kasus kusta tanpa cacat sebesar 83,6% masih belum mencapai target 87% dengan capaian kinerja sebesar 96,1% jika dibandingkan

75 80 85 90 95 100

Target Capaian Kinerja

87

83,6

96,1

PERSENTASE KASUS KUSTA BARU TANPA

CACAT TAHUN 2020

(37)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 29

dengan tiga tahun terakhir Jika dibandingkan dengan target nasional maka capaian ini masih dibawah nasional

d. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target

Upaya yang dilakukan untuk mencapai target capaian persentase kasus kusta tanpa cacat yaitu dengan melaksanakan kegiatan validasi data kohort provinsi program P2 kusta

e. Analisa Penyebab Kegagalan

Penyebab kegagalan dalam pencapaian indikator Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat, yaitu :

- Adanya pandemic covid 19 sehingga kegiatan deteksi dini pada anak sekolah dan masyarakat yang mempunyai bercak tidak dapat dilakukan karena adanya larangan untuk melaksanakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang

- Tidak optimalnya penatalaksanaan kasus kusta f) Masalah dan kendala yang di hadapi

1. Penemuan kasus baru kusta tanpa cacat masih dibawah target hal ini dikarenakan kusta yang merupakan salah satu penyakit terabaikan sehingga petugas kesehatan tidak melakukan kegiatan penemuan kasus kusta secara intensif.

2. Ada stigma dan diskriminasi sehingga penderita tidak mau memeriksakan diri ke faskes.

3. Penemuan Kasus secara aktif masih rendah 4. Akses ke faskes jauh (di beberapa Lokasi)

5. Tenaga kesehatan kusta sangat terbatas.dan tingginya mutasi petugas terlatih di Kabupaten/Kota dan Puskesmas

g) Pemecahan Masalah

- Perlu penemuan kasus secara aktif ( survey desa dan survey sekolah intensifikasi penemuan kasus )

- Perlunya sosialisasi kusta bagi masyarakat

- Perlu peningkatan kapasitas tenaga kesehatan terkait kusta

- Adanya komitmen dari pemegang kebijakan dalam melakukan mutasi pada petugas terlatih dengan memperhatikan tersedianya petugas pengganti yang terlatih (minimal on the job training).

(38)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 30

h) Analisis Efisiensi Sumber Daya

Kinerja indikator persentase kasus kusta baru tanpa cacat sebesar 96,1%, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran layanan pencegahan dan pengendalian penyakit Kusta sebesar 99,89%, sehingga capaian indikator ini tidak efisien dengan efisiensi sebesar -3,79%, karena capaian kinerja lebih kecil dari realisasi anggaran

5. Persentase Kasus Malaria Positif yang diobati sesuai standart

a) Definisi Operasional: Persentase Kasus Malaria positif yang diobati sesuai standar program.

b) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kasus Malaria positif yang diobati sesuai standar program. dibagi jumlah seluruh kasus positif malaria dikali 100%

c) Capaian Indikator

Grafik : 3.5.1

Persentase Kasus Malaria Positif yang Diobati Sesuai Standar

Dari grafik diatas diketahui capaian indikator persentase malaria yang diobati sesuai standar tahun 2020 sebesar 95,52%, capaian ini telah melebihi dari target yang diharapkan yaitu 95% dengan kinerja 100,5%.

T A R G E T C A P A I A N K I N E R J A

95 95,52 100,5

PERSENTASE KASUS MALARIA POSITIF

YANG DIOBATI SESUAI STANDAR

(39)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 31

Grafik 3.5.2 Target dan capaian indikator persentase kasus malaria positif yang diobati

Dari grafik diatas diketahui capaian indikator persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar lima tahun terakhir telah mencapai target dimana pada tahun 2016 capaian indikator sebesar 95%, ditahun 2017 capaian sebesar 96%, ditahun 2018 capaian sebesar 100,2%, di tahun 2019 capaian sebesar 100% dan tahun 2020 capaian sebesar 95,52% Indikator ini telah mencapai target yang diharapkan yaitu 95%. Jika dibandingkan dengan target Nasional (90%), maka capaian indikator kasus malaria positif yang diobati sesuai standar di Provinsi sudah memenuhi target (on the track).

d) Upaya yang dilakukan untuk mencapai target

Adapun upaya-upaya lain untuk mencapai target indikator persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar melalui kegaiatan sebagai berikut:

- Diagnosa dan Tatalaksana pengobatan Malaria : Penguatan Diagnosis dan tatalaksana pengobatan malaria, Penguatan Tenaga Mikroskopis dan Crosschecker Malaria

- Penguatan Surveilans malaria : Pre Assesment Eliminasi Malaria, Reorientasi Eliminasi Malaria

- Penguatan Pengendalian Faktor Risiko : Assessment Pengendalian Vektor Malaria Terpadu

- Sediaan darah mikroskop yang diuji silang ( % sensitivitas, spesifitas, akurasi spesies - Survei Darah Massal Malaria (angka parasite rate)

Target Capaian 92% 94% 96% 98% 100% 102% 2016 2017 2018 2019 2020 95% 95% 95% 95% 95% 95% 96% 100,20% 100% 95,520%

Persentase Kasus Malaria Positif yang Diobati

Sesuai Standar Tahun 2016 - 2020

(40)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 32

e) Analisa Penyebab Keberhasilan

Ada beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya indikator ini antara lain ketersediaan SDM yang cukup memadai, alur pelaporan bersifat online dan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.

f) Masalah dan kendala yang di hadapi

- Kurangnya dukungan pemerintah daerah

- Kurangnya Koordinasi lintas sektor dan lintas program - Masih tingginya mutasi petugas pada tingkat puskesmas g) Pemecahan Masalah

- Kabupaten/kota agar membuat Peraturan Bupati/Walikota sebagai dasar untuk penguatan dukungan Pemda terhadap program malaria

- Advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kebijakan, lintas sektor dan lintas program yang terkait

- Petugas yang baru dilatih diharapkan tidak dipindahkan pada program lainnya minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan

h) Efisiensi penggunaan sumber daya

Capaian indikator indikator persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar adalah 100% (105%) dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran layanan malaria sebesar 99,20% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 5,80%.

6. Jumlah Kabupaten/Kota Melaksanakan Deteksi Dini Kanker

a) Definisi Operasional: Kab/Kota yang menyelenggarakan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks paling kurang pada 80% populasi wanita usia 30 -59 tahun atau wanita yang memiliki riwayat sexual aktif.

b) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kab/Kota yang memiliki cakupan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks paling kurang pada 80% populasi wanita usia 30 -59 tahun atau wanita yang memiliki riwayat sexual aktif

(41)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 33

c) Capaian Indikator

Grafik. 3.6.1.target dan capaian Jumlah Kabupaten / Kota Melaksanakan Deteksi Dini Kanker Tahun 2020

Dari Grafik diatas didapat data capaian jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker tidak mencapai target (0 kab/kota) dengan target 8 kab/kota serta capaian kinerja 0 %

d) Upaya yang dilakukan untuk mencapai target

Upaya yang dilakukan untuk mencapai taget jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker yaitu dengan melaksanakan kegiatan :

- Deteksi dini kanker

e) Analisa Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan

Ada beberapa hal yang mempengaruhi kegagalan tercapainya indikator ini antara lain adanya pandemic covid 19 yang mempengaruhi keiinginan masyakat untuk melaksanakan deteksi dini kanker ke pelayanan kesehatan.

f) Masalah dan kendala yang di hadapi

a. Kurangnya Koordinasi lintas sektor dan lintas program b. Masih tingginya mutasi petugas pada tingkat puskesmas

c. Tidak semua perempuan yang berusia 30-50 tahun yang pernah berhubungan sex dan yang telah menikah memeriksakan diri ke puskesmas

g) Pemecahan Masalah

a. Advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kebijakan, lintas sektor dan lintas program yang terkait serta pada masyarakat.

b. Petugas yang baru dilatih diharapkan tidak dipindahkan pada program lainnya minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan Efisiens ipenggunaan sumber daya

T A R G E T C A P A I A N K I N E R J A

8

0 0,0

JUMLAH KABUPATEN / KOTA

MELAKSANAKAN DETEKSI DINI KANKER

(42)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 34

h) Analisis Efisiensi Sumber Daya

Kinerja indikator jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker sebesar 0 kab/kota, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran layanan pencegahan dan pengendalian penyakit kanker sebesar 99,76%, sehingga capaian indikator ini tidak efisien dengan efisiensi sebesar -99,76%, karena capaian kinerja lebih kecil dari realisasi anggaran

7. Nilai Kinerja Pengganggaran

a) Definisi Operasional: Capaian keluaran kegiatan diukur dari realisasi Volume Keluaran (RVK) dan realisasi volume keluaran kegiatan (RIKK) dengan menggunakan formula rata geometrik.

b) Rumus/Cara perhitungan: Realisasi volume kegiatan / target volume kegiatan x realisasi indikator kegiatan / target indikator kegiatan.

c) Capaian Indikator

Tabel. 3.7.1

Capaian Nilai kinerja penganggaran Tahun 2020

INDIKATOR

TARGET

CAPAIAN

KINERJA

Nilai kinerja penganggaran

>80%

84,25%

105,3%

Dari table dan grafik diatas diketahui capaian indikator npada satker dekonsentrasi tahun 2020 telah mencapai bahkan melebihi target nasional yaitu 84,25% dari target >80% dengan capaian kinerja 105,3%

d) Upaya yang dilakukan untuk mencapai target

Upaya yang dilakukan untuk mencapai target Nilai kinerja Anggaran yaitu :

0 50 100 150

Target Capaian Kinerja

80 84,25 105,3

(43)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 35

- Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana anggaran - Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

- Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan e) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Ada beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya indikator ini antara lain ketersediaan SDM yang cukup memadai, alur pelaporan bersifat online dan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.

f) Masalah dan kendala yang di hadapi

- Tidak adanya anggaran untuk pembuatan LAKIP

- Kurangnya petugas pada kegiatan Dukungan Manajemen

g) Pemecahan Masalah

- Dianggarkan kegiatan pembuatan LAKIP

- Penambahan staf pada kegiatan dukungan manajemen

h) Analisis Efisiensi Sumber Daya

Kinerja indikator Nilai Kinerja Anggaran sebesar 105,3%, jika dibandingkan antara kinerja dengan capaian realisasi anggaran Dukungan Manajemen sebesar 97,3%, berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan -8%.

(44)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Satker 05) Tahun 2020 36

3.2. REALISASI ANGGARAN

a. Realisasi Anggaran Berdasarkan Kegiatan

No Kegiatan Anggaran Realisasi %

1 Surveilans dan Karantina Kesehatan

Rp. 292.817.000,- Rp. 290.830.000,- 99,32

2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

Rp. 444.122.000,- Rp. 440.281.582,- 99,14

3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Rp. 272.796.000,- Rp. 262.261.100,- 96,14

4 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Rp. 132.700.000 Rp. 132.425.000,- 99,79

5 Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Rp. 0,- Rp. 0,-

6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rp. 408.400.000,- Rp. 397.310.792,- 97,28

TOTAL Rp. 1.550.835.000,- Rp. 1.523.109.374 98,21

b. Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator

No Indikator Anggaran Realisasi %

1 Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV

Rp. 118.566.000,- Rp. 116.419.000,- 98,20

2 Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC

Rp. 93.290.000,- Rp. 84.966.000,- 91,10

3 Persentase anak 0-11 tahun mendapatkan

Imunisasi Dasar Lengkap

Rp. 179.425.000,- Rp. 177.930.000,- 99,2

4 Persentase Kasus Kusta baru tanpa cacat

Rp. 60.940.000 Rp. 60.876.100,- 99,90

5 Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar

Gambar

Grafik 3.5.2 Target dan capaian indikator persentase kasus malaria positif yang diobati

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sumber : Laporan Rutin Seksi bimdal Pelayanan Kesehatan Keluarga Tahun 2020 Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan capaian persalinan di fasilitas pelayanan

Berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka dengan adanya bantuan dari sistem pakar yang dapat mendiagnosa kerusakan pada laptop ini diharapkan teknisi toko Silikon

Pada lampiran Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember Tahun 2020 dicantumkan sasaran-sasaran strategis dinas, indikator kinerja, target kinerja,

Pengukuran pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja Utama (IKU) dalam Laporan Kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020 mengacu

PENGUKURAN KINERJA ESELON III DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

Sedangkan analisa Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan tahun 2020 sebagai berikut: Tujuan RPJMD : Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat Indikator Kinerja : Angka Harapan

Pengukuran Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2020 diukur berdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan

Soebandi Tahun 2020 dicantumkan sasaran-sasaran strategis dinas, indikator kinerja, target kinerja, dan program-program utama yang dilaksanakan untuk mewujudkan