• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS SISTEM"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

48

3.1 Analisis Masalah

Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan untuk perbaikan berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah seorang teknisi dari toko Silikon Komputer, bahwa sekarang hanya ada beberapa teknisi yang ada di toko Silikon Komputer dan terkadang ketika teknisi lainnya yang sudah mahir mengundurkan diri, toko Silikon Komputer kekurangan teknisi yang bertugas melakukan perbaikan terhadap laptop atau komputer dari pelanggan maupun perbaikan lainnya. Toko Silikon Komputer tentu saja akan mencari seorang teknisi baru untuk menggantikan teknisi yang mengundurkan diri tersebut, namun yang sering terjadi teknisi baru yang bekerja tidak semuanya sudah mahir dalam hal perbaikan laptop, komputer maupun perbaikan lainnya yang dibutuhkan toko Silikon Komputer sehingga teknisi yang sudah mahir harus membimbing teknisi yang baru bekerja tersebut dan disamping itu juga teknisi ini harus menyelesaikan permintaan service atau perbaikan dari pelanggan. Permintaan service atau perbaikan dari pelanggan yang paling umum adalah dari kalangan pekerja kantoran atau pegawai, mereka mengajukan permintaan service atau perbaikan

(2)

atas laptop mereka yang bermasalah dan masing-masing pelanggan memiliki masalah kerusakan laptop yang berbeda-beda. Teknisi harus dengan segera mencari, menemukan dan melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada laptop pelanggan karena pekerja kantoran atau pegawai menggunakan laptop mereka untuk bekerja dan data maupun file penting tersimpan di dalam laptop tersebut sehingga perbaikan ini harus diprioritaskan. Namun permintaan service atau perbaikan laptop dari pelanggan yang jumlahnya cukup banyak ini terkadang tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan dari teknisi yang ada dan juga teknisi baru yang mungkin masih belum mahir dalam memperbaiki laptop yang rusak.

Berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka dengan adanya bantuan dari sistem pakar yang dapat mendiagnosa kerusakan pada laptop ini diharapkan teknisi toko Silikon Komputer dapat lebih cepat mengetahui kerusakan yang terjadi pada laptop pelanggan sehingga teknisi juga dapat melakukan perbaikan laptop dengan lebih cepat dan memberikan pelayanan yang maksimal.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

1. Kebutuhan Perangkat Lunak

Setelah menganalisis masalah yang dihadapi oleh toko Silikon Komputer, maka didapatkan kesimpulan mengenai kebutuhan perangkat lunak yang diperlukan guna untuk meningkatkan kinerja dari toko Silikon Komputer menjadi lebih baik, diantaranya adalah :

a. Perangkat lunak atau sistem pakar yang akan dibangun harus dapat melakukan proses penambahan, pengubahan dan penghapusan data

(3)

atas knowledge yang dibutuhkan oleh sebuah sistem pakar, dimana dalam hal ini hanya seorang pakar yang dapat melakukan operasi-operasi tersebut.

b. Perangkat lunak yang dibangun harus dapat membantu teknisi dalam melakukan proses penelusuran data atau diagnosa kerusakan yang terjadi pada laptop pelanggan dengan cepat serta memberikan solusi yang tepat.

2. Kebutuhan Informasi

Perangkat lunak yang akan dibangun untuk toko Silikon Komputer ini akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan guna kelancaran dan peningkatan kinerja para teknisi di toko Silikon Komputer khususnya untuk permasalahan kerusakan laptop. Kebutuhan informasi yang diperlukan diantaranya :

a. Dapat memberikan informasi yang diperlukan pada saat dibutuhkan oleh teknisi toko Silikon Komputer untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada laptop pelanggan.

b. Informasi yang diberikan kepada teknisi didapatkan dari proses penelusuran data dengan bantuan knowledge yang sudah ditanamkan ke dalam perangkat lunak yang akan menemukan fakta-fakta dari gejala-gejala yang dialami oleh laptop pelanggan yang kemudian temukan jenis kerusakan yang dialami beserta solusi untuk mengatasi kerusakan yang terjadi.

(4)

c. Perangkat lunak ini menggunakan metode Forward Chaining sebagai mesin inferensi dimana proses pelacakan dimulai dari informasi masukan untuk mendapatkan fakta dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan dan metode Depth First Search dalam penelusuran data dimana proses pencarian akan dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel. Pencarian dimulai dari node akar ke level yang lebih tinggi. Proses ini diulangi terus hingga ditemukannya solusi.

3. Kebutuhan Pengguna

Perangkat lunak yang akan dibangun ini berguna memenuhi kebutuhan pengguna untuk memaksimalkan kinerja khusunya untuk permasalahan kerusakan laptop. Adapun manfaat dari membangun Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Laptop Dengan Metode Depth First Search Studi Kasus Toko Silikon Komputer ini adalah :

a. Membantu teknisi toko Silikon Komputer untuk menemukan kerusakan yang terjadi pada laptop pelanggan dengan cepat dan solusi tepat yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kerusakan yang terjadi.

b. Dapat meningkatkan kinerja dari teknisi toko Silikon Komputer sehingga pelayanan yang diberikan kepada pelanggan juga akan semakin baik dan maksimal.

(5)

3.3 Analisis Jenis Kerusakan dan Gejala

Sebelum mengetahui jenis kerusakan yang dialami oleh sebuah laptop, perlu diketahui terlebih dahulu gejala-gejala yang ditimbulkan yang menyebabkan kerusakan pada laptop tersebut. Sistem pakar ini mendiagnosa kerusakan pada laptop dengan cara mencari fakta-fakta atas gejala-gejala yang dialami sebuah laptop yang kemudian akan didapatkan kesimpulan berupa kerusakan yang dialami beserta solusi yang harus dilakukan.

Sistem pakar ini hanya membahas empat belas jenis kerusakan hardware laptop yang paling umum terjadi. Pada Tabel 3.1 akan dijelaskan mengenai jenis kerusakan, gejala dan solusi dari kerusakan hardware laptop tersebut.

Tabel 3.1 Jenis Kerusakan, Gejala dan Solusi

NO KETERANGAN

1 Jenis

Kerusakan Charger atau Adaptor.

Gejala Baterai tidak mau di cas, tidak ada indikator masuk power, laptop di charge posisi hidup malah kemudian mati.

Solusi

1. Stop kontak kemungkinan terlalu renggang sehingga steker adaptor tidak terjepit atau kemungkinan stop kontak mengalami kerusakan, coba mengganti stop kontak.

2. Bongkar charger dan coba ganti komponen yang rusak di dalam charger tesebut, bisanya kerusakan pada dioda, transistor atau capasitor.

3. Adaptor laptop rusak atau tidak mengeluarkan arus, periksa output arus pada jack adaptor dengan multitester pada posisi skala DC Volt. Jika memang mati, berarti charger rusak dan harus diganti.

2 Jenis

(6)

Gejala Layar tidak tampil gambar, layar menyala tetapi keluar garis-garis vertikal, layar tampak blok hitam.

Solusi

1. Matikan laptop dengan hard turn off (tekan tombol power sampai mati), lalu lepas baterai dan kabel chargernya, kemudian tekan tombol power off beberapa detik untuk menghilangkan muatan kapasitansi, kemudian pasang baterai dan kabelnya lagi dan nyalakan laptop. Jika masih ada masalah pada layar, coba cek dulu konektor ataupun soket-soket yang berhubungan dengan laptop.

2. Jika langkah pertama tidak memberikan solusi, coba hubungkan kabel VGA dari LCD PC ke VGA port pada laptop, jika layar LCD PC bekerja dengan baik berarti LCD screen laptop rusak maka sebaiknya lakukan penggantian LCD screen.

3 Jenis

Kerusakan Cooling System.

Gejala

Laptop menyala dan berjalan dengan benar, tetapi setelah beberapa saat langsung hang atau mati tanpa peringatan apapun, laptop mati ketika dipergunakan untuk bermain games, ketika itu terjadi, laptop terasa panas di bagian bawah dan juga kipas pendingin bekerja lebih keras dari biasanya.

Solusi

1. Ketika anda menjalankan permainan, anda mendorong CPU untuk menghasilkan banyak panas. Jika modul pendingin laptop ( kipas dan heat sink ) tersumbat dengan debu, laptop akan panas dan kemudian shut down. Pastikan modul pendinginan atau heat sink bersih dari debu dan kotoran. Bersihkan debu yang menempel pada fan atau heat sink menggunakan kuas cat atau mesin kompresor. Berikan thermal paste baru pada prosesor jika diperlukan.

4 Jenis

Kerusakan Display Hinges.

(7)

Solusi

1. Penahan skrup engsel monitor bisa saja longgar. Kencangkan skrup pada engsel dapat membantu untuk membuat layar monitor menjadi tidak goyang. Untuk mengencangkan sekrup engsel layar dapat ditemukan di lokasi pada bagian bawah laptop. Skrup terletak persis di bawah engsel. Biasanya hanya ada satu skrup disetiap engsel di bagian bawah. Cobalah mengencangkan skrup ini.

5 Jenis

Kerusakan Harddisk.

Gejala

Loading data atau sistem lambat, laptop berbunyi tidak normal, laptop tidak bisa masuk ke windows, laptop belum sampai di login windows sudah restart sendiri, harddisk tidak terdeteksi.

Solusi

1. Pastikan harddisk terhubung dengan benar ke motherboard. Kemudian cari tahu apakah harddisk muncul di BIOS.

2. Periksa apakah harddisk terdengar bunyi keras, bila terdengar bunyi keras dan berisik maka kemungkinan ada bad sector, segera backup data anda, sebelum harddisk anda mati total, dan siapkan harddisk baru.

6 Jenis

Kerusakan Keyboard.

Gejala

Laptop menyala dan berjalan dengan baik tetapi beberapa tombol keyboard tidak bekerja sama sekali, keluar bunyi beep panjang pada saat laptop dinyalakan, cursor berjalan tidak stabil atau bergerak sendiri (mengetikkan karakter sendiri padahal tidak menekan tombol apapun).

Solusi

1. Jika beberapa tombol keyboard tidak berfungsi, kemungkinan besar beberapa tombol keyboard rusak, namun bisa dicoba dengan membongkar keyboard laptop, periksa apakah ada kotoran atau debu yang menempel, bila ada kotoran atau debu yang menempel, anda bisa membersihkannya dengan menggunakan penyedot debu.

(8)

2. Jika langkah pertama sudah dilakukan namun tidak menyelesaikan masalah dan beberapa tombol keyboard anda masih tidak berfungsi ataupun masih mengetikkan karakter sendiri walaupun anda tidak menekan tombol apapun, maka memang benar keyboard anda sudah rusak dan harus diganti keyboard dengan yang baru. 7 Jenis

Kerusakan Baterai.

Gejala

Laptop mendeteksi adanya baterai tetapi laptop mati ketika AC adaptor dicabut, terdapat tanda silang merah pada icon baterai ketika laptop dalam posisi di cas.

Solusi 1. Kemungkinan posisi baterai tidak masuk dengan benar. Coba hubungkan kembali baterai.

2. Kontak baterai terdapat kotoran atau teroksidasi dan baterai tidak terhubung dengan baik pada motherboard. Coba menghubungkan kembali baterai beberapa kali.

3. Jika memasang kembali baterai tidak membantu, kemungkinan besar baterai anda rusak dan harus diganti.

4. Jika anda mengganti baterai tapi masalahnya masih ada. Dan rupanya sirkuit pengisian baterai telah rusak. Dalam hal ini seluruh motherboard harus diganti atau diperbaiki jika memungkinkan.

8 Jenis

Kerusakan Memory.

Gejala

Layar tidak tampil gambar, laptop blue screen pada saat mulai loading operating system, laptop mengeluarkan suara beep berulang-ulang.

Solusi

1. Cabut memory laptop, kemudian bersihkan dengan memakai penghapus karet dan pasang kembali, apabila tidak menyelesaikan masalah, coba ganti dengan memory yang baru.

9 Jenis

Kerusakan Network Port.

(9)

Solusi

1. Coba jaringan kabel yang lain, mungkin kabel jaringan anda rusak dan harus diganti.

2. Cobalah menginstall ulang driver network adapter, anda dapat download pada situs produsen laptop.

3. Jika anda masih mengalami masalah yang sama setelah menginstall ulang driver network adapter, kemungkinan besar ini adalah kerusakan motherboard. Dalam laptop port jaringan disolder langsung ke motherboard. Jika port jaringan rusak anda harus mengganti motherboard.

4. Jika mengganti motherboard mengelurkan biaya yang cukup besar, mungkin anda dapat mencari atau membeli USB network adapter sebagai pengganti network port anda untuk tetap dapat menggunakan koneksi LAN anda.

10 Jenis

Kerusakan Motherboard.

Gejala

Laptop hidup sebentar dan kemudian mati sendiri, layar tidak tampil gambar, laptop tidak hidup sama sekali atau mati total.

Solusi

1. Periksa di sekitarnya, terkadang ada kapasitor yang mengembung, segera diganti jika ditemukan ada kapasitor yang mengembung.

2. Ada kemungkinan chipset terlalu panas, berarti overhaeat dan chipset tersebut sudah rusak, segera diganti dengan chipset baru yang sesuai.

3. Jika penggantian chipset tidak menyelesaikan masalah, maka anda harus mengganti seluruh motherboard.

11 Jenis

Kerusakan Speaker.

Gejala Speaker laptop menjadi berderak atau speaker tidak ada bunyi sama sekali.

(10)

Solusi

1. Coba menginstall ulang driver audio, anda dapat download pada situs produsen laptop.

2. Jika langkah pertama tidak memperbaiki masalah speaker yang dialami maka untuk mengetahui salah satu speaker laptop yang bersuara berderak, hal pertama yang harus dilakukan adalah menguji laptop dengan headphone. Jika kedua saluran di headphone suara normal dan berarti suara berderak itu berasal dari salah satu speaker laptop dan speaker anda yang rusak. Jika anda mendengar suara berderak dari salah satu saluran headphone, kemungkinan besar ada masalah dengan sound card. Pada laptop kebanyakan sound card terintegrasi ke dalam motherboard. Jika sound card rusak, anda akan harus mengganti seluruh motherboard atau diperbaiki jika memungkinkan.

12 Jenis

Kerusakan USB Port.

Gejala

Semua USB port laptop berhenti bekerja sekaligus dan laptop berhenti mengenali perangkat USB yang terhubung ke USB port.

Solusi

1. Uninstall semua entri USB terkait di device manager. Restart laptop dan biarkan kembali mendeteksi port USB dan menginstall driver kemudian tes USB port. Jika tidak membantu, pindah ke langkah berikutnya. 2. Jika menginstall ulang driver USB dari awal tidak

membantu, kemungkinan besar ini adalah motherboard memiliki controller USB yang rusak. Jika itu terjadi, seluruh motherboard harus diganti atau diperbaiki jika memungkinkan.

13 Jenis

Kerusakan Chipset atau VGA.

Gejala Layar tidak tampil gambar, layar putih.

Solusi 1. Ada kemungkinan chipset anda sudah rusak, segera diganti dengan chipset baru yang sesuai.

(11)

2. Jika langkah pertama tidak menyelesaikan masalah, maka anda harus mengganti seluruh motherboard.

14 Jenis

Kerusakan CD / DVD ROM

Gejala Windows mendeteksi adanya CD / DVD ROM, tetapi disc yang dimasukkan tidak terbaca.

Solusi

1. Kerusakan sering terjadi pada opticnya, maka anda harus mengganti CD / DVD ROM yang baru.

2. Anda bisa menggunakan CD / DVD ROM external sebagai pengganti CD / DVD ROM internal.

3.4 Analisis Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berdasarkan Tabel 3.1, maka tabel keputusan pada sistem pakar untuk diagnosa kerusakan laptop dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah.

Tabel 3.2 Tabel Keputusan

Kode Gejala

Kode Jenis Kerusakan

K01 K02 K03 K04 K05 K06 K07 K08 K09 K10 K11 K12 K13 K14

G01 X

G02 X

G03 X

(12)

G05 X G06 X G07 X G08 X G09 X G10 X G11 X G12 X G13 X G14 X G15 X G16 X G17 X G18 X G19 X G20 X G21 X G22 X G23 X G24 X

(13)

G25 X G26 X G27 X G28 X G29 X G30 X

Tabel 3.3 Keterangan Tabel Keputusan

Kode Jenis Kerusakan Jenis Kerusakan Kode Gejala Gejala K01 Charger atau

Adaptor G01 Baterai tidak mau di cas

K02 LCD Screen G02 Tidak ada indikator masuk power

K03 Cooling

System G03

Laptop di charge posisi hidup malah kemudian mati

K04 Display

Hinges G04 Layar tidak tampil gambar

K05 Harddisk G05 Layar menyala tetapi keluar garis-garis

vertikal

K06 Keyboard G06 Layar tampak blok hitam

K07 Baterai G07

Laptop menyala dan berjalan dengan benar, tetapi setelah beberapa saat

langsung hang atau mati tanpa peringatan apapun

K08 Memory G08 Laptop mati ketika dipergunakan untuk

(14)

K09 Network Port G09

Laptop terasa panas di bagian bawah dan juga kipas pendingin bekerja lebih keras dari biasanya

K10 Motherboard G10 Monitor laptop sangat longgar dan

bergoyang-goyang

K11 Speaker G11 Loading data atau sistem lambat

K12 USB Port G12 Laptop berbunyi tidak normal

K13 Chipset atau

VGA G13 Laptop tidak bisa masuk ke windows

K14 CD / DVD

ROM G14

Laptop belum sampai di login windows sudah restart sendiri

G15 Harddisk tidak terdeteksi

G16

Laptop menyala dan berjalan dengan baik tetapi beberapa tombol keyboard tidak bekerja sama sekali

G17 Keluar bunyi beep panjang pada saat laptop dinyalakan

G18

Cursor berjalan tidak stabil atau bergerak sendiri (mengetikkan karakter sendiri padahal tidak menekan tombol apapun) G19 Laptop mendeteksi adanya baterai tetapi

laptop mati ketika AC adaptor dicabut G20 Terdapat tanda silang merah pada icon baterai ketika laptop dalam posisi di cas G21 Laptop blue screen pada saat mulai

loading operating system

G22 Laptop mengeluarkan suara beep berulang-ulang

G23 Laptop hang ketika socket jaringan internet dipasang

G24 Laptop hidup sebentar kemudian mati sendiri

G25 Laptop tidak hidup sama sekali atau mati total

(15)

G26 Speaker laptop menjadi berderak atau tidak ada bunyi sama sekali

G27 Semua USB port laptop berhenti bekerja sekaligus

G28 Laptop berhenti mengenali perangkat USB yang terhubung ke USB port

G29 Layar putih

G30

Windows mendeteksi adanya CD / DVD ROM, tetapi disc yang dimasukkan tidak terbaca

3.5 Analisis Metode Pelacakan

Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini adalah metode forward chaining, sehingga semua data gejala dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi jenis kerusakan laptop yang terdeteksi.

Berdasarkan Tabel 3.1, dari 14 data jenis kerusakan, untuk gejala dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1. Gejala umum yaitu gejala yang dimiliki oleh dua jenis kerusakan atau lebih.

2. Gejala unik yaitu gejala yang hanya dimiliki oleh satu jenis kerusakan.

3.6 Analisis Metode Pencarian

Metode pencarian atau penelusuran data yang digunakan dalam membangun sistem pakar diagnosa kerusakan kerusakan laptop ini adalah metode depth first search, dimana proses pencarian akan dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel. Pencarian dimulai dari

(16)

node akar ke level yang lebih tinggi. Proses ini diulangi terus hingga ditemukannya solusi. Metode ini digunakan agar proses pencarian data lebih efektif karena ada kemungkinan dapat menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan.

3.7 Analisis Pohon Keputusan

Pembentukan pohon keputusan pada sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini adalah menggunakan binary tree. Berdasarkan analisis pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, maka pohon keputusan dengan metode forward chaining terdiri dari 14 jenis keruskan hardware laptop dan 30 gejala. Proses pencarian atau penelusuran data dengan metode depth first search pada pohon keputusan forward chaining dengan struktur binary tree dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah.

G01 G02 G03 K01 0 0 G04 G05 G06 K02 0 G21 G22 K08 G24 0 G25 K10 0 G29 K13 0 A y y y y y y y y y y y t t t t t t t t t t t Keterangan : Gejala Jenis Kerusakan

(17)

G07 G08 G09 K03 0 0 G10 K04 G11 G12 G13 G14 G15 K05 0 0 0 0 A G16 G17 G18 0 0 K06 B t t t t t t t t t t y y y y y y y t t y y y y y

(18)

G19 0 K07 G20 G23 K09 G26 K11 G27 G28 G30 0 K12 K14 0 B y y y y y y y t t t t t t t

Gambar 3.1 Pohon Keputusan Forward Chaining Dengan Struktur Binary Tree

Pada proses pencarian pada pohon keputusan forward chaining pada gambar 3.1, untuk menentukan status hasil diagnosa maka akan dihitung dengan rumus proporsi yaitu menentukan kemungkinan dengan frekuensi relatif. Rumus proporsi pada sistem pakar untuk diagnosa kerusakan laptop ini yaitu :

p =

n (A) n (S)

(19)

Keterangan dari rumus proporsi sebagai berikut : p : Proporsi

n(A) : Banyaknya gejala yang terpenuhi pada jenis kerusakan A n(S) : Banyaknya gejala yang dimiliki jenis kerusakan A

Setelah diketahui nilai proporsinya maka akan ditentukan status hasil diagnosa dengan aturan sebagai berikut :

1. Nilai proporsi antara 100% - 75% maka status hasil diagnosa adalah “Pasti Rusak”.

2. Nilai proporsi < 75% maka status hasil diagnosa adalah “Kemungkinan Rusak”.

3. Jenis kerusakan akan diarahkan pada nilai proporsi terbesar, nilai yang paling mendekati 100%.

Pada Gambar 3.1, apabila pelacakan dari node-node gejala berhenti pada salah satu node jenis kerusakan, kesimpulan yang didapat yaitu jenis kerusakan ditemukan, nilai proporsi akan 100% dan status “Pasti Rusak” pada jenis kerusakan yang terdeteksi.

Apabila pelacakan dari node-node gejala terhenti pada node 0, kesimpulannya jenis kerusakan tidak ditemukan. Maka untuk kasus ini, kesimpulan jenis kerusakan akan diarahkan ke node jenis kerusakan yang berada pada cabang node gejala terpenuhi yang terakhir, masing-masing jenis kerusakan

(20)

akan dihitung nilai proporsinya. Jenis kerusakan dengan nilai proporsi terbesar akan dijadikan kesimpulan jenis kerusakan terdeteksi dengan status “Kemungkinan Rusak”. Berikut ini akan di contohkan analisis pengambilan keputusan.

1. Analisis pengambilan kesimpulan pada penelusuran terhenti di node jenis kerusakan.

Tabel 3.4 Analisis Penelusuran Kasus 1

Kode Gejala Yang Dideteksi

Jawaban

Status Keterangan ya tidak

G01 x Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut

G02 x Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut

G03 x Pasti Rusak Jenis Kerusakan Terdeteksi

Karena penelusuran terhenti tepat di node jenis kerusakan maka kesimpulannya : Jenis kerusakan yang terdeteksi => K01

Nilai Proporsi => 3/3 x 100% = 100% Status => “Pasti Rusak”

Berdasarkan analisis, maka hasil diagnosa akan adalah pasti rusak jenis kerusakan K01 atau pasti rusak charger atau adaptor.

(21)

2. Analisis pengambilan keputusan pada penelusuran terhenti di node 0.

Tabel 3.5 Analisis Penelusuran Kasus 2

Kode Gejala Yang Dideteksi

Jawaban

Status Keterangan

ya tidak

G01 x Kemungkinan Rusak Penelusuran Berlanjut

G04 x Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut

G05 x Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut

G06 x Kemungkinan Rusak Jenis Kerusakan Tidak Terdeteksi

Karena penelusuran terhenti di node 0 maka kesimpulannya :

Jenis kerusakan yang terdeteksi akan diarahkan ke jenis kerusakan yang berada pada cabang node gejala terpenuhi yang terakhir yaitu G05.

Jenis kerusakan yang terdeteksi => K02, K08, K10, K13. Nilai proporsi => K02 = 2/3 x 100% = 66,7%

K08 = 1/3 x 100% = 33,3% K10 = 1/3 x 100% = 33,3% K13 = 1/2 x 100% = 50% Status => “Kemungkinan Rusak”

Berdasarkan analisis, maka hasil diagnosa akan adalah kemungkinan rusak jenis kerusakan K02 atau kemungkinan rusak LCD screen karena dengan nilai proporsi paling dekat dengan 100%.

(22)

3.8 Analisis Kaidah Produksi Metode Forward Chaining

Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika-maka (IF-THEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan impliksi dua bagian, yaitu bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar.

Suatu kaidah terdiri dari klausa-klausa. Sebuah klausa mirip sebuah kalimat subyek, kata kerja dan objek yang menyatakan suatu fakta. Ada sebuah klausa premis dan klausa konklusi pada sebuah kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premis dan lebih dari satu konklusi. Kaidah yang akan digunakan pada sistem pakar untuk diagnosa kerusakan laptop adalah berdasarkan analisis pada tabel 3.2 dan gambar 3.1, maka kaidah aturan produksi jenis kerusakan dengan metode pelacakan forward chaining adalah 14 rule seperti pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kaidah Aturan Produksi Metode Forward Chaining

Rule 1 Rule 2 Rule 3

IF G01 = 'y' IF G01 = 't' IF G01 = 't'

AND G02 = 'y' AND G04 = 'y' AND G04 = 't'

AND G03 = 'y' AND G05 = 'y' AND G07 = 'y'

THEN K01 AND G06 = 'y' AND G08 = 'y'

THEN K02 AND G09 = 'y'

(23)

Rule 4 Rule 5 Rule 6

IF G01 = 't' IF G01 = 't' IF G01 = 't'

AND G04 = 't' AND G04 = 't' AND G04 = 't'

AND G07 = 't' AND G07 = 't' AND G07 = 't'

AND G10 = 'y' AND G10 = 't' AND G10 = 't'

THEN K04 AND G11 = 'y' AND G11 = 't'

AND G12 = 'y' AND G16 = 'y'

AND G13 = 'y' AND G17 = 'y'

AND G14 = 'y' AND G18 = 'y'

AND G15 = 'y' THEN K06

THEN K05

Rule 7 Rule 8 Rule 9

IF G01 = 't' IF G01 = 't' IF G01 = 't'

AND G04 = 't' AND G04 = 'y' AND G04 = 't'

AND G07 = 't' AND G05 = 't' AND G07 = 't'

AND G10 = 't' AND G21 = 'y' AND G10 = 't'

AND G11 = 't' AND G22 = 'y' AND G11 = 't'

AND G16 = 't' THEN K08 AND G16 = 't'

AND G19 = 'y' AND G19 = 't'

AND G20 = 'y' AND G23 = 'y'

(24)

Rule 10 Rule 11 Rule 12

IF G01 = 't' IF G01 = 't' IF G01 = 't'

AND G04 = 'y' AND G04 = 't' AND G04 = 't'

AND G05 = 't' AND G07 = 't' AND G07 = 't'

AND G21 = 't' AND G10 = 't' AND G10 = 't'

AND G24 = 'y' AND G11 = 't' AND G11 = 't'

AND G25 = 'y' AND G16 = 't' AND G16 = 't'

THEN K10 AND G19 = 't' AND G19 = 't'

AND G23 = 't' AND G23 = 't'

AND G26 = 'y' AND G26 = 't'

THEN K11 AND G27 = 'y'

AND G28 = 'y'

THEN K12

Rule 13 Rule 14

IF G01 = 't' IF G01 = 't'

AND G04 = 'y' AND G04 = 't'

AND G05 = 't' AND G07 = 't'

AND G21 = 't' AND G10 = 't'

AND G24 = 't' AND G11 = 't'

AND G29 = 'y' AND G16 = 't'

THEN K13 AND G19 = 't' AND G23 = 't' AND G26 = 't' AND G27 = 't' AND G30 = 'y' THEN K14

(25)

3.9 Analisis PIECES Pada Sistem

Berikut adalah hasil analisis terhadap sistem pakar diagnosa kerusakan laptop dengan metode depth first search studi kasus toko Silikon Komputer ini dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).

1. Analisis Kinerja Sistem (Performance)

Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Melihat dari sistem pada sistem pakar diagnosa kerusakan laptop dengan metode depth first search studi kasus toko silikon Komputer ini memiliki kinerja yang baik karena telah dapat memberikan informasi diagnosa dan solusi penanganannya secara cepat kepada teknisi toko Silikon Komputer mengenai kerusakan laptop yang bervariasi.

2. Analisis Informasi (Information)

Informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi yang didapat dari sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini, teknisi dapat melakukan langkah selanjutnya setelah proses diagnosa selesai dilakukan. Sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini memberikan informasi yang baik dimana informasi yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna dan juga informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat dikatakan informasi yang didapatkan lebih akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.

(26)

3. Analisis Ekonomi (Economic)

Pada dasarnya ekonomi berkaitan dengan biaya. Dalam hal ini perusahaan dan manajemen akan berusaha untuk meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan, salah satu sistem yang sudah umum diterapkan yaitu paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan, dan sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini dapat mendiagnosa kerusakan yang dialami oleh laptop serta memberikan solusinya langsung melalui aplikasinya sehingga tidak memerlukan kertas untuk pencetakan laporan dan lain sebagainya. 4. Analisis Pengendalian (Control)

Sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini telah memiliki kontrol yang baik dimana selain dapat memproses data dengan teliti, sistem pakar ini juga mudah diakses oleh pengguna.

5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini telah memiliki efisiensi yang baik karena dengan adanya sistem pakar ini dapat membantu teknisi toko Silikon Komputer dalam mendiagnosa kerusakan laptop dengan lebih cepat dan solusi yang diberikan juga sesuai dengan yang diharapkan.

6. Analisis Pelayanan (Service)

Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Dalam hal ini sistem pakar diagnosa kerusakan laptop ini telah memberikan

(27)

pelayanan yang baik untuk pengguna karena sistem pakar ini selain dapat membantu teknisi dalam mendiagnosa kerusakan pada laptop dengan lebih cepat dan tepat, sistem pakar ini juga di desain dengan fitur yang user friendly. Dengan bantuan sistem pakar ini juga teknisi dapat melakukan perbaikan laptop pelanggan dengan lebih cepat dan juga semakin meningkatkan palayanan yang baik dari toko Silikon Komputer.

Gambar

Tabel 3.1 Jenis Kerusakan, Gejala dan Solusi
Tabel  keputusan  digunakan  sebagai  acuan  dalam  membuat  pohon  keputusan  dan  kaidah  yang  digunakan
Tabel 3.3 Keterangan Tabel Keputusan
Gambar 3.1 Pohon Keputusan Forward Chaining Dengan Struktur Binary Tree
+4

Referensi

Dokumen terkait

ANGGOTA F.KB (DRS. ARSA SUTHISNA, MM}: Terima kasih Pak Ketua, Pak Menteri yang kami hormati. Pengalaman saya menyusun Undang-Undang lain, itu memang tidak bisa menyita

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penggunaan Pita Spektrum

Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri maupun kelompok Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah ▪

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelinci Rex dengan rataan kadar bobot karkas sebesar 42 % dari bobot potong dapat menghasilkan bobot daging sebesar 30 % dan bobot

Sidang Council dibuka oleh Wakil President Council yaitu Ketua Parlemen Sudan, yang mengusulkan agar Sidang Council dan Extraordinary Meeting II selanjutnya dipimpin oleh

3. Siswa tidak mampu menyimpulkan atau membuat hasil diskusi. Proses analisis untuk data aktivitas siswa adalah sebagai berikut. a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa

Untuk mengetahui hal tersebut, dengan suatu metode pengambilan keputusan multikriteria dengan memecahkan situasi kompleks dan tidak terstruktur kedalam bagian-bagian dan