• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Persedian Bahan Baku Di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Persedian Bahan Baku Di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program studi strata satu pada Jurusan Sistem Informasi

Oleh :

Arif Noor Iman 1.05.07.457

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

atau memberi pelayanan yang maksimal kepada konsumen, oleh karena itu penggunaan sistem informasi keluar masuknya bahan baku yang perlu diketahui oleh perusahaan secara cepat, tepat waktu dan akurat dalam arti informasi yang diperlukan tidak memerlukan waktu yang lama untuk proses pengolahannya.

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mempelajari apa yang terjadi di perusahaan dan yang terjadi di perusahaan perlu di antisipasi agar tidak menjadi luas. Solusi permasalahan diatas dipecahkan dengan menggunakan metode waterfall yang menggunakan alat bantu seperti diagram alir dokumen, diagram konteks, data flow diagram, serta perancangan database dengan menggunakan entity relation diagram, normalisasi dan tabel relasi. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan sumber data primer menggunakan metode observasi dan metode wawancara sedangkan sumber data sekunder diambil dari data-data perpustakaan.

Sistem informasi persedian bahan baku dibangun sebagai solusi dari permasalahan yang timbul ketika sistem yang ada masih menggunakan secara manual. Sistem informasi persedian bahan baku mampu mengolah data dengan cepat, sehingga dapat mempersingkat proses pencarian data dan dapat mendukung pelayanan kebutuhan informasi yang tepat dan akurat bagi perusahaan.

(3)

ii

costumers, and therefore the use of the fast information system entry and exit of materials needed by the company, time and accuracy in the sense of the information is required for the processing.

The study was aiming to learn what is happening in the company and it is the anticipation to prevent the worst thing. The problem solution above solved by using waterfall method which using tools like a document flow diagram, context diagram, data flow diagrams, and database design using entity relation diagram, normalization and relation table. Meanwhile the data collection method used is the method of collecting primary data that source using the method of observation and interview while secondary data sources taken from the library data.

The material supply information system is built as a solution of the problems that arise when the system is still using manually. The information system material supply is capable to processing data quickly, it can shorten the search process of the data and supporting the service needs precise and accurate information for the company.

(4)

iii

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi besar

Muhammad SAW atas wasilah serta pencerahan – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BAHAN BAKU DI PT SINAR SAKTI MATRA

NUSANTARA”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik moril, materil, maupun spiritual. Oleh karena itu,

perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie. ,Ir. ,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

(5)

iv yang telah diberikan.

5. Wartika , S.Kom, M.T, selaku Dosen Wali MI - 10.

6. Seluruh staff Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM), khususnya Jurusan Manajemen Informatika.

7. Ini Jasini Bag. Personalia yang telah mengijinkan penulis menjadikan PT

Sinar Sakti Matra Nusantara sebagi objek penelitian untuk menyusun skripsi.

8. Bapak Nurdin selaku karyawan di PT Sinar Sakti Matra Nusantara atas

bimbingannya di lapangan dan seluruh informasinya tentang proses yang

terjadi di perushaan.

9. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan baik

moril maupun materil.

10.Teman – teman MI-10 angkatan 2007 yang telah banyak membantu dan mendukung khususnya Andri Kurnaedi yang selalu memberikan semangat dan

motivasi dalam penulisan skripsi ini.

11.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan berkah bagi mereka semua

dan segala kebaikan serta bantuannya dibalas oleh Allah SWT dengan balasan

yang setimpal, Amin.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini

masih jauh dari kata sempurna, untuk itu dengan senang hati penulis menerima

(6)

v

Akhir kata, penulis berharap semoga kita semua selalu berada dalam

lindungan – NYA dan mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih. Wassalam.

Bandung, 2012

(7)

iv

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR. ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR. ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Akademis ... 5

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 6

(8)

v

2.1.1. Elemen Sistem ... 9

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 11

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 14

2.2. Pengertian Informasi ... 16

2.2.1. Kualitas Informasi ... 17

2.2.2. Siklus Informasi ... 18

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 18

2.3.1. Komponen Sistem ... 19

2.3.2. Jenis-Jenis Sistem Informasi ... 21

2.4. Perangkat Lunak Pendukung... 24

2.4.1. Visual Basic 6.0 ... 25

2.4.2. Database Microsoft SQL Server 2005 ... 33

2.5. Jaringan Komputer ... 34

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 34

2.5.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer ... 35

2.5.3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 35

2.5.4. Topologi Jaringan Komputer ... 37

2.6. Sistem Client Server ... 40

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 42

(9)

vi

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 46

3.2. Metode Penelitian ... 56

3.2.1. Desain Penelitian ... 56

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 56

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 57

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 57

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 57

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 58

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 58

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 58

1. Flow Map ... 58

c. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 63

3.2.4. Pengujian Software ... 63

(10)

vii

4.1.2.1. Flow Map ... 68

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 71

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 72

4.1.3.Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan... 75

4.2. Perancangan Sistem ... 77

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 77

4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 78

4.2.3.Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 78

4.2.3.1. Flow Map ... 78

4.2.3.2. Diagram Konteks ... 84

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 84

4.2.3.4. Kamus Data ... 88

4.2.4.Perancangan Basis Data... 92

4.2.4.1. Normalisasi ... 92

4.2.4.2. Relasi Tabel... 96

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 97

4.2.4.4. Struktur File ... 98

4.2.4.5. Kodifikasi ... 106

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 109

4.2.5.1. Struktur Menu ... 110

(11)

viii

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi ... 124

5.1.1. Batasan Implementasi ... 124

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 125

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras... 126

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 127

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 131

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 136

5.1.7. Penggunaan Program ... 140

5.2 Pengujian ... 155

5.2.1. Rencana Pengujian ... 156

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 157

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 169

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 170

6.2. Saran ... 170

DAFTAR PUSTAKA

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

PT. Sinar Sakti Matra Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang industri manufaktur, dimana perusahaan ini memproduksi

alat-alat industri, seperti komponen alat berat, mesin perkakas, tool dan jigs, dan

jasa engineering. PT. Sinar Sakti Matra Nusantara adalah perusahaan yang

memiliki prospek yang bagus, dilihat dari banyaknya pesanan-pesanan yang

diterimanya ataupun kerjasama yang dilakukannya dengan perusahaan-perusahaan

lain baik swasta maupun pemerintah seperti PT. PERKEBUNAN NUSANTARA

VIII, XII DAN XIV, PABRIK GULA, PUPUK KUJANG, INDOMAO POWER,

INDOTURBINE, PT DIRGANTARA INDONESIA, UMC-IPTN, PT. LAJU

PERDANA INDAH, PT. INDONESIA POWER, PT. GEODIPA ENERGY,

BUMI JAWA ENERGY, INDORAMA, VEEANCO LESTARI INDONESIA,

PT. PUPUK ISKANDAR MUDA, PERTAMINA, PERUMKA, RUMAH SAKIT

& HOTEL, PT. TELKOM, PT. PLN (PERSERO), PAL INDONESIA, PINDAD,

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, PUSDIK POLITEKNIK, PT.

GEARINDO TIGA UTAMA.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dan

perusahaan – perusahaan di bidang industri berdiri dimana – mana maka peusahaan harus berani berinovasi dan sistem yang ada harus diperbaiki. Setiap

(13)

persediaan bahan baku untuk produksi. Dengan tersedianya persediaan bahan

baku maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi

sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan

bahan baku yang cukup tersedia di gudang diharapkan dapat memperlancar

kegiatan produksi. Sistem pengolahan data di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara

yang pada saat sekarang ini belum ada program aplikasi di bagian manajemen

yang membuat pekerjaan lebih otomatis atau cepat selesai dan hal ini adalah

mutlak harus dilakukan oleh perusahaan Industri, karena hal ini berpengaruh

langsung pada jumlah produk yang akan dibuat.

Maka dari itu untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan

banyaknya pesanan yang masuk, yang tidak lain dipandang penting karena adanya

batas waktu yang ditentukan oleh konsumen dalam setiap pemesanan yang

dilakukannya, untuk itu proses pengadaan harus dilakukan secepat-cepatnya.

Sebagaimana diketahui pada saat ini berbagai perusahaan yang bergerak dalam

bidang industri sudah mulai menggunakan komputer dalam membantu pekerjaan,

ini menunjukan bahwa komputer sangat membantu untuk menghasilkan informasi

yang tepat, relevan, dan akurat.

Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu

sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan pengolahan data

stok barang yang masuk dan keluar masih menggunakan pencatatan melalui

kertas sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya. Adapun sistem

pengolahan data stok barang pada bagian gudang PT Sinar Sakti Matra Nusantara

(14)

kesalahan dalam perhitungan transaksi masuk, barang keluar dan stok barang,

selain itu penyimpanan data masih berupa arsip sehinggan membutuhkan ruang

yang cukup besar segingga sering terjadinya kehilangan data karena masih

berbentuk arsip. Selain itu juga proses pencarian data barang masih membutuhkan

waktu yang lama dikarenakan pencarian data dilakukan dengan cara membuka

arsip satu persatu yang menumpuk sehinggan memerlukan waktu yang lama. Dan

pembuatan laporan yang masih berupa tulis tangan yang membutuhkan waktu

lama dan cukup menyulitkan dalam pembuatannya.

Untuk memudahkan serta mempercepat proses pengolahan data bahan

baku untuk produksi di perusahaan, maka keberadaan perangkat lunak untuk

mengolah data sangat diperlukan. Dari permasalahan yang ada maka dapat

dikatakan jika suatu perusahaan memiliki aplikasi pengolahan data, proses

pekerjaan dapat cepat selasai, lebih akurat, efektif dan efesien serta menghemat

waktu pengerjaannya. Dan maka dari itu penulis mengambil judul “Perancangan

Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku di PT Sinar Sakti Matra Nusantara”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

penulis mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan proses bisnis pada

(15)

1. Pengolahan data stok bahan baku yang masuk dan keluar masih

menggunakan pencatatan melalui kertas sehingga sering terjadi kesalahan

dalam perhitungannya.

2. Penyimpanan data masih berupa arsip sehingga membutuhkan ruang yang

cukup besar sehingga sering terjadinya kehilangan data karena masih

berbentuk arsip.

3. Pencarian data masih membutuhkan waktu yang lama dikarenakan

pencarian data masih dilakukan dengan cara mencari data satu persatu dari

arsip-arsip yang menumpuk.

4. Pembuatan laporan dan perhitungannya masih menggunakan tulis tangan

sehingga cukup menyulitkan dalam pembuatannya.

Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas maka penulis merumuskan

beberapa masalah yaitu :

1. Bagaimana proses bisnis yang sedang berjalan di PT Sinar Sakti Matra

Nusantara.

2. Bagaimana merancang sistem informasi di PT Sinar Sakti Matra Nusantara.

3. Bagaiman implementasi dari sistem informasi di PT Sinar Sakti Matra

Nusantara.

(16)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilaksanakan penelitian ini adalah untuk merancang sistem

persediaan bahan baku yang berbasis client server di PT Sinar Sakti Matra

Nusantara, sehinggan memberikan hasil yang lebih cepat, akurat dan efesien. Dan

data-data bahan baku dapat terintegrasi dengan data yang lainnya dalam suatu

database.

Tujuan Penelitian :

1. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi ini diharapkan mampu

meningkatkan tingkat efektifitas dari pengelolaan data stok bahan baku.

2. Dengan adanya sistem informasi ini mampu memecahkan masalah yang

terjadi, diantaranya dapat meminimalisasir kesalahan kehilangan data

karen masih berbentuk arsip.

3. Untuk mempercepat proses pencarian data yang masih membutuhkan

waktu yang lama.

4. Dapat memudahkan dalam proses pembuatan laporan penerimaan dan

pengeluran bahan baku .

1.4. Kegunaan Penelitian a. Akademis

Kegunaan Penelitian ini dari segi akademis membantu pengembangan

sistem informasi yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk. Sehingga

dapat diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari dan dapat membantu

(17)

b. Praktis

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan

meningkatkan kinerja proses bisnis, sehingga dapat meningkatkan efektifitas

proses bisnis yang terjadi di PT Sinar Sakti Matra Nusantara.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis membatasi masalah pada proses

pembuatan sistem informasi pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara yang meliputi :

1. Sistem informasi ini hanya membahas pemesanan barang yang sudah lulus

uji analisis yang di dalamnya sudah termasuk harga barang yang telah

disepakati dengan pihak customer.

2. Sistem informasi ini hanya membatasi pada proses persedian bahan baku

yang terjadi di gudang.

3. Sistem informasi ini hanya membatasi pada bagian penyimpanan produk

jadi sebelum dipasarkan dan proses pengiriman barang.

4. Sistem Informasi ini tidak membahas tentang proses produksi.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah PT Sinar Sakti Matra

(18)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Tahap

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Data

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Pembuatan Sistem

Pengujian Sistem

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada

bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus

mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen

dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai

tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan

sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu

tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur,

dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut.

Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan

lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pengertian Sistem Menurut Raymond Mcleod (2001) “ Sistem adalah

himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu

kesatuan yang utuh dan terpadu ”.

Pengertian Sistem Menurut Gordon B. Davis ( 1984 ) “ Sebuah sistem

(20)

Pengertian Sistem Menurut Edgar F Huse dan James L. Bowdict (2004) “sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan ”.

Pengertian Sistem Menurut J.C. Hinggins (2004) “sistem adalah

seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan”.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,

masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik, serta

lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk

sebuah sistem :

a. Tujuan.

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara

satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan.

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal

yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh

masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak

berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

(21)

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa

informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,

misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat

berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas

pembedahan pasien.

d. Keluaran.

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

e. Batas.

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi,

ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola

mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.

Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan,

gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah

sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku

sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan

dapat mengurangi keterbasatan dana.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik.

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

(22)

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan

bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja

harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan

operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,

karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan, luar sistem,

penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenn yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem

yang menjalankan suatu fingsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan. Contoh :

Sistem Biro Admnistrasi Akademik akan terdiri dari sejumlah

(23)

Studi, Kartu Rencana Studi, Indeks Kinerja Akademik Dosen, dan lain-lain.

Dan setiap subsistem/komponen seperti kartu hasil studi akan mempunyai

karakteristik tersendiri, dan bisa saja berbeda dengan karakteristik dari

subsistem atau komponen Kartu Rencana Studi, dan Indeks Kinerja

Akademik Dosen.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan

menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang

mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus

tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus

ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup

dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

(24)

melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi

dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. masukan

dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal Maintenance input

adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal

input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem

yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau sistem tidak

mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh

(25)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap

kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.

Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut

pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang

bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun

penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak

adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara

fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran

hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang

ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan

dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat

manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).

Misalnya sistem perputaran bumi, Sistem pergantian siang dengan malam,

sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang

dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi

antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada

(26)

contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang

berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan

tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya

dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem

komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat

dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga dapat dikatakan

sistem yang deterministik adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan

menganut prinsip demokrasi (suara terbanyak adalah suara Tuhan), karena

dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah yang

dimasukan (menjadi input), maka hasilnya akan tetap salah, sebaliknya satu

saja data yang benar dimasukan (menjadi input) diantara sekian juta data yang

salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu

adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan sistem

demokrasi merupakan sistem yang probalistik/tak tentu, dalam sistem politik

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi bahkan dalam waktu beberapa

jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat

berubah menjadi kawan dan didukung habis-habisan.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem

(27)

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya

turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,

tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem

sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem

harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik

harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena

sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk

pengaruh yang baik saja.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang

lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima

dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Menurut Gordon B. Davis (1974 – 32) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Menurut Burch dan Strater (1974 – 23) “Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan”.

Menurut George R. Terry, Ph. D (1962 - 21) “Informasi adalah data yang

(28)

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung pada empat hal berikut ini :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan‐kesalahan dan tidak

menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga

berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya,

mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan

(noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut.

Komponen akurat meliputi :

a. Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus

memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang

dihasilkan sebagian‐sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan.

b. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus

memiliki kebenaran.

c. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus

memiliki keamanan.

2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab

informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga

bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat

berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya

informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi‐teknologi mutakhir

(29)

3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi

informasi untuk tiap‐tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya

informasi mengenai sebab‐musabab kerusakan mesin produksi kepada

akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila

ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi

tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat

ditaksir nilai efektivitasnya.

2.2.2. Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk

menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk

mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus

pengolahan data (siklus informasi).

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam

sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan

keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.

(30)

Menurut Wikinson (1992) “Sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumbe daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan

(input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”. Menurut Alter (1992) “Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur

kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

Menurut Hall (2001) “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai“.

2.3.1. Komponen Sistem

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga

dengan blok bangunan (building block), yaitu :

1. Komponen input atau komponen masukan

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. mewakili data

yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk

memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Komponen model

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi

data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah

ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan. Terdiri dari

(31)

memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam

basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output atau komponen keluaran

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem,

produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang

berkualitas.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara menyeluruh, merupakan kotak alat (tool‐box)

dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu

teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware). Teknisi dapat berupa orang‐orang yang mengetahui teknologi dan

membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah

data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak

berupa aplikasi‐aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat

keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk

menangkap data seperti keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran

(perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor,

printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan

(32)

tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang

memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)

5. Komponen basis data

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,

tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya. Merupakan kumpulan dari file data yang saling

berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan

mudah dan cepat.

6. Komponen kontrol atau komponen pengendalian.

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi

gangguan-gangguan terhadap sistem, Pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal‐hal yang dapat merusak sistem

dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.2. JenisJenis Sistem Informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda‐beda,

tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi

beberapa bagian

1. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan

untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti

(33)

memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.

Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data,

yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya

menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau

memanipulasikannya dengan cara‐cara tertentu sebelum menyebarkannya

secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang‐kadang diluar organisasi.

Aspek‐aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic

scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video

conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,

insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan

memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau

masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas‐tugas

organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan

pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk

membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi

informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai

(34)

mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap‐tahapnya, meskipun

keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin‐mesin yang berfungsi secara

cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa

alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem

sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan

pendekatan‐pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta

memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut

knowledge‐based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan

pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam

suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir

bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik

terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah

knowledge‐base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan

pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa

terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer‐Support

Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama‐sama untuk membuat keputusan

semi‐terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems

membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok

(35)

bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang‐kadang GDSS

disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang

terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS

membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal

dengan menyediakan grafik‐grafik dan pendukung komunikasi di

tempat‐tempat yang bisa diakses seperti kantor.

2.4. Perangkat Lunak Pendukung

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di PT Sinar

Sakti Matra Nusanatara, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak pendukung

yang dibutuhkan pada proses pengembangan sistem yang akan dilakukan terdiri

dua jenis aplikasi. Aplikasi yang dibutuhkan yaitu Sql Server 2000 yang

digunakan untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0 sebagai

aplikasi bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi visual

sebagai interface yang menghubungkan antara database dengan aplikasi yang

akan dibangun. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan aplikasi dengan

(36)

2.4.1. Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan salah satu development tool yaitu alat bantu

untuk membuat berbagai macam program komputer dan merupakan salah satu

bahasa pemrograman komputer yang mendukung objek atau Objek Oriented

Programing (OOP). Visual Basic juga merupakan salah satu bahasa pemrograman

komputer pertama untuk membuat program aplikasi dengan tampilan grafis yang

menawan dalam waktu yang relatif singkat. Visual Basic merupakan event- dr ive

programming yang artinya program menunggu sampai adanya respon dari

pemakai berupa event / kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih dan lain-

lain). Ketika event terdeteksi kode yang berhubungan dengan event (Prosedur

event) akan dijalankan. Event drive adalah daya pemrograman yang sangat cocok

untuk antarmuka pemakai grafis. Secara tradisional pemrograman adalah sesuatu

yang sangat berorientasi pada proses, lagkah-langkah yang menjadikan pemakai

sebagai orang yang berkuasa. Hal inilah yang dilakukan pemrograman event-

drive sebagai ganti menuliskan sebuah program pada setiap langkah dalam urutan

yang tepat, pemrograman menuliskan sebuah program bereaksi terhadap tindakan

pemakai, memilih perintah, mengklik jendela, menggeser mouse, sebagai ganti

menulis satu program yang besar, pemrograman membuat aplikasi yang

sebenarnya merupakan kumpulan mini program yang dipicu oleh event- event

yang diaktifkan oleh pemakai dan dengan Visual Basic aplikasi seperti itu bisa

ditulis dengan cepat dan mudah. Kemudahan cara pemakai Microsoft-Visual

(37)

mempelajarinya, sedangkan kecanggihannya akan merangsang bagi orang yang

sudah mempelajarinya untuk lebih mendalami dan memanfaatkannya.

Berikut ini adalah beberapa kemampuan dari Visual Basic, diantaranya:

1. Membuat program aplikasi berbasis windows.

2. Membuat objek-objek pembentuk program.

3. Menguji program dan menghasilkan program akhir berekstensi EXE yang

langsung dapat dijalankan.

Kita mengenal beberapa cara untuk menjalankan program visual basic

6.0. Adapun langkah-langkah untuk menjalankan visual basic 6.0 adalah :

1. Pilih salah satu dari cara berikut ini :

o Arahkan ke grup Microsoft Visual basic 6.0. dari menu Start, lalu klik

icon Visual Basic 6.0.

o Klik ganda ikon shourtcut Visual Basic 6.0. pada desktop.

Klik ganda file VB6.EXE pada Windows Explorer. File ini secara

default terletak pada folder C:\Program Files\Microsoft Visual

Studio\VB98 Kemudian akan muncul kotak dialog pemilihan jenis

(38)

Gambar 2.1. Kotak Dialog Pemilihan Jenis Aplikasi

Gambar 2.2. Lingkungan Kerja Visual Basic

Layar Visual Basic adalah suatu lingkungan besar mempunyai beberapa

bagian kecil yang memiliki sifat :

1. Floating : Dapat digeser-geser keposisi mana saja dengan menggunakan

mouse.

2. Sizeable : Dapat diubah-ubah ukurannya,seperti halnya merubah ukuran

pada jendela Windows.

3. Dockable: Dapat menempel pada bagian lain yang berdekatan.Dapat

dipindah-pindahkan, digeser, diperbesar atau diperkecil ukuran setiap

komponen layer Visual Basic sama dengan memanipulasi jendela

(39)

Komponen- komponen dari lingkungan Visual Basic tersebut akan

dijelaskan pada pembahasan dibawah ini.

1. Control Menu

Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk

memanipulasi Jendela Visual Basic. Dari menu ini bisa mengubah

ukuran, memeindahkan atau menindahkan atau menutup jendela.

Untuk mengaktifkan Control menu ini, klik mouse pada pojok kiri atas

jendela.

Berikutnya akan muncul dari Control Menu, dimana akan membias

dan memilih salah satu perintah dibawah ini

a. Restore : Mengubah ukuran jendela ke ukuran sebelumnya.

b. Move : Memindahkan letak jendela.

c. Size : Untuk mengubah ukuran jendela.

d. Minimize : Untuk meminimalkan ukuran jendela.

e. Maximize : Untuk memaksimalkan ukuran jendela.

f. Close : Untuk menutup jendela.

2. Menu

Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basicyang dapat

dipilih untuk menyelesaikan tugas tertentu. Isi dari Menu ini ssebagian

hampir sama dengan program-program window pada umumnya.

(40)

3. Tool Bar

Tool Baradalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu

dari Visual Basic. Icon-icon dapat ditekan pada setiap tombol

tersebutlangsung untuk melakukan perintah tertentu.

Gambar 2.4.Tool Bar

Kegunaan beberapa tombol pada toolbar standart Visual Basic dapat

dilihat pada table di bawah ini:

(41)

4. Form Windows

Form Windows merupakan window yang digunakan untuk pembuatan

program. Pada form ini dapat diletakkan control, dan kode yang akan

membuat program. Pada form yang merupakan bidang kerja akan

diletakkan control-control atau Objek untuk tujuan yang berhubungan

dengan pemakai. Peletakan control ini dikerjakan dengan memilih

control dari window toolbox, dan langkah selanjutnya adalah

menggambarkan control tersebut pada form.

Gambar 2.5. Form Windows Visual Basic

5. Windows Toolbox

Window ini digunakan untuk memilih control-control yang digunakan

oleh program yang akan dirancang. Beberapa control ini akan dibahas

pada bagian selanjutnya. Control-control yang terdapat pada window

ini merupakan gabungan dari control standar yang digunakan oleh

(42)

dapat ditambah, dan dapat dikurangi, sesuai dengan kebutuhan dari

program. Control-control tambahan ini dapat digunakan untuk

tujuan-tujuan tertentu yang pada umumnya disediakan oleh perusahaan partai

ketiga.

Gambar 2.6. Windows Toolbox

6. Project Explorer

Window ini digunakan untuk menajemen proyek yang digunakan

dalam pembuatan program. Pada window proyek terdapat tiga tipe file,

yaitu form, modul dan Visual Basic Control. Form dituliskan dengan

ekstension *.FRM, modul di dituliskan dengan ekstension *.BAS.

(43)

7. Window Property

Window ini digunakan untuk mengatur sifat (properti) dari form atau

control-control. Isi dari window properti ini dapat berubah-ubah sesuai

dengan form atau control yang dipilih, karena masing-masing form

atau control memiliki properti yang berbeda.

Gambar 2.8. Window Pengaturan Property

8. Window Kode (Codding Program)

Window ini merupakan tempat untuk menuliskan rutin program yang

dapat mengontrol setiap obyek dan proses jalan (runtime)-nya

program. Window ini dapat ditampilkan dengan memilih / mengklik

(44)

Gambar 2.9.Window Kode

2.4.2. Database Microsoft SQL Server 2005

SQL Server adalah produk aplikasi database yang dikeluarkan oleh

microsoft. SQL Server dapat digunakan pada pembuatan aplikasi mulai dari

aplikasi kecil hingga aplikasi yang besar. Microsoft SQL Server merupakan

Produk RDBMS (Relational Database Management System) yang dibuat oleh

microsoft. Banyak orang yang sering menyebutnya dengan SQL Server saja ini

kadang-kadang membingungkan bagi kalangan awam karena sebelumnya sudah

ada terminologi SQL Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai bahasa

untuk memproses query kedalam database dan kita tahu bahwa SQL ini sudah

digunakan secara umum pada semua produk database server yang ada di pasaran

saat ini. Microsoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan

atau juga pemerintahan sebagai penyimpanan data. Berbagai macam skala bisnis

(45)

Server sebagai database servernya. Tidak hanya SQL Server saja, masih ada

produk sejenis seperti Oracle database, interbase, firebird dan sebagainya.

Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat

sangat subyektif. Namun biasanya dukungan akan bahasa SQL (structure query

language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program dan

daya tampung data menjadi kriteria utama. Selain keutamaan SQL Server sebagai

penampung database cukup besar dan dukunganya terhadap bahasa SQL, SQL

Server juga memberikan dukungan tehadap sistem database terdistribusi yaitu

client/server.

2.5. Jaringan Komputer

Jaringan Komputer disini menjelaskan mengenai definisi jaringan

komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat

jaringan komputer.

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Di dalam buku Wahana Komputer Seri Profesional (2003:2) menjelaskan

bahwa jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komputer

komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi,

program- progam, penggunaan perangkat keras seperti printer ,hardusk dan

(46)

2.5.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer

Di dalam buku Wahana Komputer Seri Profesional (2003:2) menjelaskan

bahwa Tujuan di bangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi

secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmittera) menuju ke

sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi. Dalam membangun jaringan

komputer memang tidak semudah tujuannya. Ada beberapa hal yang masih di rasa

menjadi kendala.kendala kendala itu antara lain:

1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana

memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.

2. Jalur transmisi yang di gunakan tidak benar benar bebas dari maslah

gangguan (noise)

2.5.3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Di dalam buku Budhi Irawan (2005:19) membangun sebuah jaringan yang

besar, ada beberapa jenis jaringan yang dikelompokkan berdasarkan keluasan area

dan jumlah komputer yang digunakan. Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan wilayah geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer

yaitu :

1. LAN (Local area Network)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang,

gedung atau beberapa gedung yang berdekatan. Jarak komputer yang

dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN dapat bekerja

(47)

karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya

secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu

misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang wilayahnya meliputi suatu kota

dengan rentang sekitar 10-15 km, misalnya jaringan yang menghubungkan

beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar

dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti

ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang

atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa

(leased line). Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150

Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi,

antarnegara, dan bahkan antarbenua. Misalnya jaringan yang

menghubungkan ATM (anjungan tunai mandiri), internet.. Cakupan WAN

bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa

bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps, dalam WAN, biaya untuk

peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan

dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

(48)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di

seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai

dengan 100 Gbps dan cakupannya mencakapi ribuan kilometer.

2.5.4. Topologi Jaringan Kompter

Didalam Buku Budhi Irawan (2005:26) dijelaskan mengenai topologi fisik

yang digunakan di dalam jaringan local diantaranya :

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama

dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator.

Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat

lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone) jaringan-jaringan

Ethernet dan local talk menggunakan topologi linear ini. Topologi Linear

Bus dapat dilihat pada gambar 2.10.

Server

Gambar 2.10. Topologi Linear Bus

(49)

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati

sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal dan melewati

concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator

akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga

bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan

model ini menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat digunakan pula

kabel coaxial atau kabel Fibre Optic. Topologi Star dapat dilihat pada

gambar 2.11.

Gambar 2.11 Topologi Star

[Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

3. Ring (Cinicin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama

dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media

(50)

(lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau

star-wired ring.

Gambar 2.12 Topologi Cincin (Ring) [Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan

Star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan

konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan

topologi Linear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan

jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi

jaringan sesuai dengan kebutuhan. Topologi Tree (pohon) dapat dilihat

(51)

Gambar 2.13. Topologi Tree

[Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]

2.6. Sistem Client Server

Sistem Client Server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang berfungsi

sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai yang melakukan pemrosesan

terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client.

Komputer server juga bertindak sebagai server database yang menyimpan data.

Client yaitu Komputer atau workstation dalam suatu jaringan yang mengakses

data, file, program, atau aplikasi dari komputer server, kemudian menampilkan

data pada interface aplikasi visual pengakses database yang dimiliki komputer

client. Selain itu client juga memiliki kemampuan untuk mengubah dan

menghapus data tersebut. Sistem Client Server merupakan suatu sistem komputer

yang melibatkan proses client yang meminta sesuatu pelayanan data kepada

komputer server yang meyediakan layanan data tersebut. Sehingga baik client

(52)

dan server ini membuat kumpulan dari program tidak dieksekusi dalam memori

yang sama namun terbagi dalam komputer client dan server.

Arsitektur client server ini merupakan model konektivitas pada jaringan

yang mengenal keberadaan server dan client, dimana masing-masing memiliki

fungsi yang berbeda satu sama lain. Pada model client server terdapat terminal

khusus yang dapat melayani sampai pelayanan komputasi. Sebuah server biasa

melayani beberapa komputer client, walaupun ada juga yang hanya melayani satu

client saja. Client merupakan sebuah komputer desktop yang terhubung ke

jaringan. Apabila pemakai ingin memakai informasi, bagian aplikasi client

mengeluarkan permintaan yang dikirim melalui jaringan kepada server. Server

kemudian menjalankan permintaan dan mengirim informasi ke komputer client.

Selain memiliki tugas sebagai back end, server juga berperan sebagai

aplikasi yang mengelola sumber daya milik bersama seperti database, printer,

atau jalur komunikasi. Sistem client atau server yaitu pusat pemrosesan data.

Sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirimkan pesan

permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit,

menghapus atau menambah data. Beberapa kegiatan pemrosesan yang dapat

dilakukan oleh client menjadikan program pada client sebagai aplikasi front end

yang digunakan sebagai antar muka atau interface bagi pemakai untuk

berinteraksi dengan server. Selain itu client juga melayani pemakaian sumber data

(53)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT Sinar Sakti

Matra Nusantara Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

MATRA MACHINERY SERVICES bermula dari sebuah bengkel kecil di

Bandung pada bulan Juni 1969 seluas 30 dengan empat orang mekanik saja.

Lima belas tahun kemudian secara hukum didirikanlah CV MATRA (Akte

Notaris Melly Nathaniel SH No. 10 / 9 Agustus 1984 – Bandung).

Tujuh tahun kemudian, sesuai dengan perkembangan, status hukum

perusahaan ini ditingkatkan menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. SINAR

SAKTI MATRA NUSANTARA, Akte Notaris Sabar Partakoesoema SH No.31 /

20 Mei 1991 – Bandung, yang kemudian setelah melalui beberapa perubahan diubah kembali dan terakhir diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik

Indonesia Nomor urut 3223, tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal

2 April 2002 Nomor 27, Keputusan Mentri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia

Nomor C-16144 HT.01.04 tahun 2001 tanggal 30 Oktober 2001. Selanjutnya

berdasarkan keterangan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. SINAR

(54)

Sabar Partakoesoema, SH. diadakan perubahan Pemegang Saham dan Komisaris

yang baru.

Saat ini, berkat upaya dan kerja keras dari seluruh karyawan dan

manajemen, MATRA telah dikenal sebagai salah satu bengkel permesinan besar

di Indonesia berstandar tinggi yang ditangani oleh lebih dari 100 tenaga kerja

terampil untuk melayani kelanjutan kegiatan dunia industri.

MATRA memberikan pelayanan permesinan yang mencakup :

1. Pelayanan perbaikan turbin

2. Pelayanan perbaikan mekanikal & tooling service

3. Konsultasi teknik On-Line

Melalui pelayanannya, MATRA telah berhasil menciptakan efisiensi yang

maksimal dalam waktu dan biaya bagi para klien karena seluruh pekerjaan

dilaksanakan secara lokal di Bandung, Indonesia, sesuai dengan standar

internasional. Untuk memenuhi tujuan ini, MATRA secara berkelanjutan terus

meningkatkan keterampilan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan dan

seminar serta melakukan investasi pada peralatan dan mesin terbaru pada CNC,

FMS dan Machining Center.

Seiring dengan perkembangan teknologi, demi kenyamanan klien, kami

juga memberikan konsultasi on-line secara cuma-cuma melalui internet. Setelah

berkecimpung selama lebih dari tiga dekade, kami merasa berbahagia bahwa kami

telah berhasil menyumbangkan solusi terbaik kepada para klien kami mulai dari

(55)

industri pertahanan seperti, TNI, PINDAD, serta PLN dan perusahaan industri

asing maupun domestik ternama lainnya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan menjadi perusahaan unggul, maju, terpercaya dengan

kinerja profesional.

Misi Perusahaan melakukan usaha dalam bidang permesinan dan

mekanikal berstandar tinggi yang ditangani oleh tenaga ahli dan terampil untuk

melayani kelanjutan kegiatan dunia industri nasional, berorientasi pada kepuasan

pelanggan, serta berwawasan lingkungan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yaitu suatu bentuk, susunan ataupun kerangka yang

mewujudkan pola tetapdari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang maupun

orang-orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama dalam suatu kerja sama

untuk mencapai sebuah tujuan organisasi semaksimal mungkin. Setiap bagian

dalam suatu struktur organisasi mempunyai kedudukan dan peranan

masing-masing, dimana kedudukan dan peranan dalam suatu organisasi dapat dilihat

deskripsi kerja dari masing-masing bagian.

Suatu organisasi dapat bekerja lebih efektif jika organisasi tersebut

memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi. Keberadaan struktur

organisasi yang baik dapat menjelaskan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung

(56)

Gambar 3.1Struktur PT Sinar Sakti Matra Nusantara Kepala Seksi Kepala Seksi

(57)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut ini deskripsi tugas di PT Sinar Sakti Matra Nusantara :

1. Direktur Utama

a. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

b. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.

c. Memimpin rapat umum, untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib,

keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat,

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan

agenda, mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan

menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

d. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan

dunia luar.

e. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari

board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan

efektivitas.

f. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan

standar etika dan hokum.

2. Ass. Direksi

a. Asisten Direksi bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif.

b. Asisten Direksi membantu dengan mengawasi staf termasuk

mengkoordinasi jadwal kerja staf. Asisten Direksi juga

(58)

c. Asisten Direksi juga bertindak sebagai penghubung dengan Direktur

Eksekutif, anggota staf, orang tua, dan lembaga luar dan mengisi peran

Penjabat Direktur dalam ketidakhadiran Direktur.

3. Legal Officer

a. Menangani semua permasalahan hukum

b. melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap peraturan baru yang

dikeluarkan oleh pemerintah yang berkaitan dengan operasional

perusahaan

c. mengurus masalah eksternal perusahaan.

4. Direktur Operasional

a. Memberikan struktur yang akan memastikan Operasi dan

Pemeliharaan dari sistem distribusi, untuk memastikan pasokan aman.

b. Mengkoordinasikan semua kegiatan dalam Direktorat

termasuk tanggung jawab administratif dari semua Direksi.

c. Menyiapkan masukan untuk Rencana Tahunan Direktorat Rencana

Strategis.

d. Mengkoordinasikan penyusunan Anggaran Tahunan.

e. Tetapkan Standar Operasi dan monitor yang sama.

f. Memastikan standar tinggi keselamatan untuk staf, peralatan dan

publik dan menanamkan keamanan yang baik dan suasana yang sehat

dalam organisasi.

g. Menyediakan sumber daya yang memadai untuk daerah dan divisi

(59)

5. Manajer Keuangan

a. Menyediakan dan menginterpretasikan informasi keuangan.

b. Pemantauan dan menafsirkan arus kas dan memprediksi tren masa

depan.

c. Menganalisis perubahan dan menasihati sesuai.

d. Merumuskan rencana bisnis strategis dan jangka panjang.

e. Meneliti dan pelaporan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

bisnis.

f. Menganalisis pesaing dan tren pasar.

g. Mengembangkan mekanisme pengelolaan keuangan yang

meminimalkan risiko keuangan.

h. Melakukan tinjauan dan evaluasi untuk pengurangan biaya peluang.

i. Mengelola akuntansi keuangan perusahaan, pemantauan dan sistem

pelaporan.

j. Penghubung dengan auditor untuk memastikan pemantauan tahunan

dilakukan.

k. Menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk tenggat waktu

tertentu.

l. Mengelola anggaran.

m. Mengatur sumber-sumber baru keuangan untuk fasilitas hutang

perusahaan.

Gambar

Gambar 2.1. Kotak Dialog Pemilihan Jenis Aplikasi
Tabel 2.1. Tombol Tool Bar.
Gambar 2.8. Window Pengaturan Property
Gambar 2.9. Window Kode
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan Linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD dengan

Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus di Hotel Grand Angkasa Internasional Medan. 1.2

Dari penelitian ini didapatkan beberapa faktor yang berhubungan erat antara kejadian diare pada balita, dengan perilaku ibunya seperti kebiasaan cuci tangan, penyediaan

Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami posisi bidang struktur hewan dalam badan ilmu biologi, mengetahui detail sistem pada organisme hewan

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI.. Urusan Pemerintahan : 1

The Skysat satellites of Skybox Imaging are a very interesting platform, as they provide new data with a resolution of 1 meter or better, and can acquire both mapping products and

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI.. Urusan Pemerintahan : 1

Terlihat dari hasil analisa debit banjir menggunakan metode SCS-UH tidak dapat menunjukkan perubahan debit yang signifikan (2,89 m3/detik) akibat perubahan tutupan