SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program studi strata satu pada Jurusan Sistem Informasi
Oleh :
Arif Noor Iman 1.05.07.457
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
atau memberi pelayanan yang maksimal kepada konsumen, oleh karena itu penggunaan sistem informasi keluar masuknya bahan baku yang perlu diketahui oleh perusahaan secara cepat, tepat waktu dan akurat dalam arti informasi yang diperlukan tidak memerlukan waktu yang lama untuk proses pengolahannya.
Penelitian dilakukan bertujuan untuk mempelajari apa yang terjadi di perusahaan dan yang terjadi di perusahaan perlu di antisipasi agar tidak menjadi luas. Solusi permasalahan diatas dipecahkan dengan menggunakan metode waterfall yang menggunakan alat bantu seperti diagram alir dokumen, diagram konteks, data flow diagram, serta perancangan database dengan menggunakan entity relation diagram, normalisasi dan tabel relasi. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan sumber data primer menggunakan metode observasi dan metode wawancara sedangkan sumber data sekunder diambil dari data-data perpustakaan.
Sistem informasi persedian bahan baku dibangun sebagai solusi dari permasalahan yang timbul ketika sistem yang ada masih menggunakan secara manual. Sistem informasi persedian bahan baku mampu mengolah data dengan cepat, sehingga dapat mempersingkat proses pencarian data dan dapat mendukung pelayanan kebutuhan informasi yang tepat dan akurat bagi perusahaan.
ii
costumers, and therefore the use of the fast information system entry and exit of materials needed by the company, time and accuracy in the sense of the information is required for the processing.
The study was aiming to learn what is happening in the company and it is the anticipation to prevent the worst thing. The problem solution above solved by using waterfall method which using tools like a document flow diagram, context diagram, data flow diagrams, and database design using entity relation diagram, normalization and relation table. Meanwhile the data collection method used is the method of collecting primary data that source using the method of observation and interview while secondary data sources taken from the library data.
The material supply information system is built as a solution of the problems that arise when the system is still using manually. The information system material supply is capable to processing data quickly, it can shorten the search process of the data and supporting the service needs precise and accurate information for the company.
iii
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi besar
Muhammad SAW atas wasilah serta pencerahan – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BAHAN BAKU DI PT SINAR SAKTI MATRA
NUSANTARA”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik moril, materil, maupun spiritual. Oleh karena itu,
perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie. ,Ir. ,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
iv yang telah diberikan.
5. Wartika , S.Kom, M.T, selaku Dosen Wali MI - 10.
6. Seluruh staff Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM), khususnya Jurusan Manajemen Informatika.
7. Ini Jasini Bag. Personalia yang telah mengijinkan penulis menjadikan PT
Sinar Sakti Matra Nusantara sebagi objek penelitian untuk menyusun skripsi.
8. Bapak Nurdin selaku karyawan di PT Sinar Sakti Matra Nusantara atas
bimbingannya di lapangan dan seluruh informasinya tentang proses yang
terjadi di perushaan.
9. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan baik
moril maupun materil.
10.Teman – teman MI-10 angkatan 2007 yang telah banyak membantu dan mendukung khususnya Andri Kurnaedi yang selalu memberikan semangat dan
motivasi dalam penulisan skripsi ini.
11.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan berkah bagi mereka semua
dan segala kebaikan serta bantuannya dibalas oleh Allah SWT dengan balasan
yang setimpal, Amin.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu dengan senang hati penulis menerima
v
Akhir kata, penulis berharap semoga kita semua selalu berada dalam
lindungan – NYA dan mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih. Wassalam.
Bandung, 2012
iv
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR. ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR. ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR SIMBOL ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1. Kegunaan Akademis ... 5
1.4.2. Kegunaan Praktis ... 6
1.5. Batasan Masalah ... 6
v
2.1.1. Elemen Sistem ... 9
2.1.2. Karakteristik Sistem ... 11
2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 14
2.2. Pengertian Informasi ... 16
2.2.1. Kualitas Informasi ... 17
2.2.2. Siklus Informasi ... 18
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 18
2.3.1. Komponen Sistem ... 19
2.3.2. Jenis-Jenis Sistem Informasi ... 21
2.4. Perangkat Lunak Pendukung... 24
2.4.1. Visual Basic 6.0 ... 25
2.4.2. Database Microsoft SQL Server 2005 ... 33
2.5. Jaringan Komputer ... 34
2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 34
2.5.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer ... 35
2.5.3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 35
2.5.4. Topologi Jaringan Komputer ... 37
2.6. Sistem Client Server ... 40
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 42
vi
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 46
3.2. Metode Penelitian ... 56
3.2.1. Desain Penelitian ... 56
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 56
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 57
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 57
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 57
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 58
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 58
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 58
1. Flow Map ... 58
c. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 63
3.2.4. Pengujian Software ... 63
vii
4.1.2.1. Flow Map ... 68
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 71
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 72
4.1.3.Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan... 75
4.2. Perancangan Sistem ... 77
4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 77
4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 78
4.2.3.Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 78
4.2.3.1. Flow Map ... 78
4.2.3.2. Diagram Konteks ... 84
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 84
4.2.3.4. Kamus Data ... 88
4.2.4.Perancangan Basis Data... 92
4.2.4.1. Normalisasi ... 92
4.2.4.2. Relasi Tabel... 96
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 97
4.2.4.4. Struktur File ... 98
4.2.4.5. Kodifikasi ... 106
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 109
4.2.5.1. Struktur Menu ... 110
viii
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1. Implementasi ... 124
5.1.1. Batasan Implementasi ... 124
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 125
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras... 126
5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 127
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 131
5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 136
5.1.7. Penggunaan Program ... 140
5.2 Pengujian ... 155
5.2.1. Rencana Pengujian ... 156
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 157
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 169
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 170
6.2. Saran ... 170
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
PT. Sinar Sakti Matra Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri manufaktur, dimana perusahaan ini memproduksi
alat-alat industri, seperti komponen alat berat, mesin perkakas, tool dan jigs, dan
jasa engineering. PT. Sinar Sakti Matra Nusantara adalah perusahaan yang
memiliki prospek yang bagus, dilihat dari banyaknya pesanan-pesanan yang
diterimanya ataupun kerjasama yang dilakukannya dengan perusahaan-perusahaan
lain baik swasta maupun pemerintah seperti PT. PERKEBUNAN NUSANTARA
VIII, XII DAN XIV, PABRIK GULA, PUPUK KUJANG, INDOMAO POWER,
INDOTURBINE, PT DIRGANTARA INDONESIA, UMC-IPTN, PT. LAJU
PERDANA INDAH, PT. INDONESIA POWER, PT. GEODIPA ENERGY,
BUMI JAWA ENERGY, INDORAMA, VEEANCO LESTARI INDONESIA,
PT. PUPUK ISKANDAR MUDA, PERTAMINA, PERUMKA, RUMAH SAKIT
& HOTEL, PT. TELKOM, PT. PLN (PERSERO), PAL INDONESIA, PINDAD,
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, PUSDIK POLITEKNIK, PT.
GEARINDO TIGA UTAMA.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dan
perusahaan – perusahaan di bidang industri berdiri dimana – mana maka peusahaan harus berani berinovasi dan sistem yang ada harus diperbaiki. Setiap
persediaan bahan baku untuk produksi. Dengan tersedianya persediaan bahan
baku maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi
sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan
bahan baku yang cukup tersedia di gudang diharapkan dapat memperlancar
kegiatan produksi. Sistem pengolahan data di PT. Sinar Sakti Matra Nusantara
yang pada saat sekarang ini belum ada program aplikasi di bagian manajemen
yang membuat pekerjaan lebih otomatis atau cepat selesai dan hal ini adalah
mutlak harus dilakukan oleh perusahaan Industri, karena hal ini berpengaruh
langsung pada jumlah produk yang akan dibuat.
Maka dari itu untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan
banyaknya pesanan yang masuk, yang tidak lain dipandang penting karena adanya
batas waktu yang ditentukan oleh konsumen dalam setiap pemesanan yang
dilakukannya, untuk itu proses pengadaan harus dilakukan secepat-cepatnya.
Sebagaimana diketahui pada saat ini berbagai perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri sudah mulai menggunakan komputer dalam membantu pekerjaan,
ini menunjukan bahwa komputer sangat membantu untuk menghasilkan informasi
yang tepat, relevan, dan akurat.
Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu
sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan pengolahan data
stok barang yang masuk dan keluar masih menggunakan pencatatan melalui
kertas sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya. Adapun sistem
pengolahan data stok barang pada bagian gudang PT Sinar Sakti Matra Nusantara
kesalahan dalam perhitungan transaksi masuk, barang keluar dan stok barang,
selain itu penyimpanan data masih berupa arsip sehinggan membutuhkan ruang
yang cukup besar segingga sering terjadinya kehilangan data karena masih
berbentuk arsip. Selain itu juga proses pencarian data barang masih membutuhkan
waktu yang lama dikarenakan pencarian data dilakukan dengan cara membuka
arsip satu persatu yang menumpuk sehinggan memerlukan waktu yang lama. Dan
pembuatan laporan yang masih berupa tulis tangan yang membutuhkan waktu
lama dan cukup menyulitkan dalam pembuatannya.
Untuk memudahkan serta mempercepat proses pengolahan data bahan
baku untuk produksi di perusahaan, maka keberadaan perangkat lunak untuk
mengolah data sangat diperlukan. Dari permasalahan yang ada maka dapat
dikatakan jika suatu perusahaan memiliki aplikasi pengolahan data, proses
pekerjaan dapat cepat selasai, lebih akurat, efektif dan efesien serta menghemat
waktu pengerjaannya. Dan maka dari itu penulis mengambil judul “Perancangan
Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku di PT Sinar Sakti Matra Nusantara”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka
penulis mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan proses bisnis pada
1. Pengolahan data stok bahan baku yang masuk dan keluar masih
menggunakan pencatatan melalui kertas sehingga sering terjadi kesalahan
dalam perhitungannya.
2. Penyimpanan data masih berupa arsip sehingga membutuhkan ruang yang
cukup besar sehingga sering terjadinya kehilangan data karena masih
berbentuk arsip.
3. Pencarian data masih membutuhkan waktu yang lama dikarenakan
pencarian data masih dilakukan dengan cara mencari data satu persatu dari
arsip-arsip yang menumpuk.
4. Pembuatan laporan dan perhitungannya masih menggunakan tulis tangan
sehingga cukup menyulitkan dalam pembuatannya.
Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas maka penulis merumuskan
beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimana proses bisnis yang sedang berjalan di PT Sinar Sakti Matra
Nusantara.
2. Bagaimana merancang sistem informasi di PT Sinar Sakti Matra Nusantara.
3. Bagaiman implementasi dari sistem informasi di PT Sinar Sakti Matra
Nusantara.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilaksanakan penelitian ini adalah untuk merancang sistem
persediaan bahan baku yang berbasis client server di PT Sinar Sakti Matra
Nusantara, sehinggan memberikan hasil yang lebih cepat, akurat dan efesien. Dan
data-data bahan baku dapat terintegrasi dengan data yang lainnya dalam suatu
database.
Tujuan Penelitian :
1. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi ini diharapkan mampu
meningkatkan tingkat efektifitas dari pengelolaan data stok bahan baku.
2. Dengan adanya sistem informasi ini mampu memecahkan masalah yang
terjadi, diantaranya dapat meminimalisasir kesalahan kehilangan data
karen masih berbentuk arsip.
3. Untuk mempercepat proses pencarian data yang masih membutuhkan
waktu yang lama.
4. Dapat memudahkan dalam proses pembuatan laporan penerimaan dan
pengeluran bahan baku .
1.4. Kegunaan Penelitian a. Akademis
Kegunaan Penelitian ini dari segi akademis membantu pengembangan
sistem informasi yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk. Sehingga
dapat diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari dan dapat membantu
b. Praktis
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan
meningkatkan kinerja proses bisnis, sehingga dapat meningkatkan efektifitas
proses bisnis yang terjadi di PT Sinar Sakti Matra Nusantara.
1.5. Batasan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis membatasi masalah pada proses
pembuatan sistem informasi pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara yang meliputi :
1. Sistem informasi ini hanya membahas pemesanan barang yang sudah lulus
uji analisis yang di dalamnya sudah termasuk harga barang yang telah
disepakati dengan pihak customer.
2. Sistem informasi ini hanya membatasi pada proses persedian bahan baku
yang terjadi di gudang.
3. Sistem informasi ini hanya membatasi pada bagian penyimpanan produk
jadi sebelum dipasarkan dan proses pengiriman barang.
4. Sistem Informasi ini tidak membahas tentang proses produksi.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah PT Sinar Sakti Matra
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Tahap
September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan Data
Analisis Sistem
Perancangan Sistem
Pembuatan Sistem
Pengujian Sistem
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi
meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada
bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus
mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen
dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai
tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan
sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu
tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur,
dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut.
Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan
lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengertian Sistem Menurut Raymond Mcleod (2001) “ Sistem adalah
himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu
kesatuan yang utuh dan terpadu ”.
Pengertian Sistem Menurut Gordon B. Davis ( 1984 ) “ Sebuah sistem
Pengertian Sistem Menurut Edgar F Huse dan James L. Bowdict (2004) “sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan ”.
Pengertian Sistem Menurut J.C. Hinggins (2004) “sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan”.
2.1.1. Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,
masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik, serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk
sebuah sistem :
a. Tujuan.
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa
tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan.
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal
yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh
masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak
berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.
d. Keluaran.
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
e. Batas.
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan
daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi,
ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola
mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.
Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan,
gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah
sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku
sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan
dapat mengurangi keterbasatan dana.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik.
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.
Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan
bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja
harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan
operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,
karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2. Karakterisitik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan, luar sistem,
penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenn yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem
yang menjalankan suatu fingsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan. Contoh :
Sistem Biro Admnistrasi Akademik akan terdiri dari sejumlah
Studi, Kartu Rencana Studi, Indeks Kinerja Akademik Dosen, dan lain-lain.
Dan setiap subsistem/komponen seperti kartu hasil studi akan mempunyai
karakteristik tersendiri, dan bisa saja berbeda dengan karakteristik dari
subsistem atau komponen Kartu Rencana Studi, dan Indeks Kinerja
Akademik Dosen.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang
mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus
tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukkan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal Maintenance input
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal
input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau sistem tidak
mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap
kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.
Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang
bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun
penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak
adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan
dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat
manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).
Misalnya sistem perputaran bumi, Sistem pergantian siang dengan malam,
sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada
contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem
komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga dapat dikatakan
sistem yang deterministik adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan
menganut prinsip demokrasi (suara terbanyak adalah suara Tuhan), karena
dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah yang
dimasukan (menjadi input), maka hasilnya akan tetap salah, sebaliknya satu
saja data yang benar dimasukan (menjadi input) diantara sekian juta data yang
salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan sistem
demokrasi merupakan sistem yang probalistik/tak tentu, dalam sistem politik
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi bahkan dalam waktu beberapa
jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat
berubah menjadi kawan dan didukung habis-habisan.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya
turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem
sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem
harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena
sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang
lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima
dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Menurut Gordon B. Davis (1974 – 32) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.
Menurut Burch dan Strater (1974 – 23) “Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan”.
Menurut George R. Terry, Ph. D (1962 - 21) “Informasi adalah data yang
2.2.1. Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung pada empat hal berikut ini :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan‐kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya,
mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan
(noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut.
Komponen akurat meliputi :
a. Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian‐sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan.
b. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kebenaran.
c. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab
informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga
bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat
berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya
informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi‐teknologi mutakhir
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap‐tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab‐musabab kerusakan mesin produksi kepada
akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi
tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
2.2.2. Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk
mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus
pengolahan data (siklus informasi).
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam
sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
Menurut Wikinson (1992) “Sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumbe daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”. Menurut Alter (1992) “Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur
kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.
Menurut Hall (2001) “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai“.
2.3.1. Komponen Sistem
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga
dengan blok bangunan (building block), yaitu :
1. Komponen input atau komponen masukan
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. mewakili data
yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk
memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Komponen model
Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan. Terdiri dari
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam
basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output atau komponen keluaran
Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem,
produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang
berkualitas.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara menyeluruh, merupakan kotak alat (tool‐box)
dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu
teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Teknisi dapat berupa orang‐orang yang mengetahui teknologi dan
membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah
data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak
berupa aplikasi‐aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat
keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk
menangkap data seperti keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran
(perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor,
printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan
tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang
memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
5. Komponen basis data
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Merupakan kumpulan dari file data yang saling
berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat.
6. Komponen kontrol atau komponen pengendalian.
Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi
gangguan-gangguan terhadap sistem, Pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal‐hal yang dapat merusak sistem
dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
2.3.2. Jenis‐Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda‐beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data,
yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau
memanipulasikannya dengan cara‐cara tertentu sebelum menyebarkannya
secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang‐kadang diluar organisasi.
Aspek‐aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic
scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video
conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas‐tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap‐tahapnya, meskipun
keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin‐mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem
sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan‐pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut
knowledge‐based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam
suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir
bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah
knowledge‐base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan
pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer‐Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama‐sama untuk membuat keputusan
semi‐terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems
membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok
bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang‐kadang GDSS
disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik‐grafik dan pendukung komunikasi di
tempat‐tempat yang bisa diakses seperti kantor.
2.4. Perangkat Lunak Pendukung
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di PT Sinar
Sakti Matra Nusanatara, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak pendukung
yang dibutuhkan pada proses pengembangan sistem yang akan dilakukan terdiri
dua jenis aplikasi. Aplikasi yang dibutuhkan yaitu Sql Server 2000 yang
digunakan untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0 sebagai
aplikasi bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi visual
sebagai interface yang menghubungkan antara database dengan aplikasi yang
akan dibangun. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan aplikasi dengan
2.4.1. Visual Basic 6.0
Visual Basic merupakan salah satu development tool yaitu alat bantu
untuk membuat berbagai macam program komputer dan merupakan salah satu
bahasa pemrograman komputer yang mendukung objek atau Objek Oriented
Programing (OOP). Visual Basic juga merupakan salah satu bahasa pemrograman
komputer pertama untuk membuat program aplikasi dengan tampilan grafis yang
menawan dalam waktu yang relatif singkat. Visual Basic merupakan event- dr ive
programming yang artinya program menunggu sampai adanya respon dari
pemakai berupa event / kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih dan lain-
lain). Ketika event terdeteksi kode yang berhubungan dengan event (Prosedur
event) akan dijalankan. Event drive adalah daya pemrograman yang sangat cocok
untuk antarmuka pemakai grafis. Secara tradisional pemrograman adalah sesuatu
yang sangat berorientasi pada proses, lagkah-langkah yang menjadikan pemakai
sebagai orang yang berkuasa. Hal inilah yang dilakukan pemrograman event-
drive sebagai ganti menuliskan sebuah program pada setiap langkah dalam urutan
yang tepat, pemrograman menuliskan sebuah program bereaksi terhadap tindakan
pemakai, memilih perintah, mengklik jendela, menggeser mouse, sebagai ganti
menulis satu program yang besar, pemrograman membuat aplikasi yang
sebenarnya merupakan kumpulan mini program yang dipicu oleh event- event
yang diaktifkan oleh pemakai dan dengan Visual Basic aplikasi seperti itu bisa
ditulis dengan cepat dan mudah. Kemudahan cara pemakai Microsoft-Visual
mempelajarinya, sedangkan kecanggihannya akan merangsang bagi orang yang
sudah mempelajarinya untuk lebih mendalami dan memanfaatkannya.
Berikut ini adalah beberapa kemampuan dari Visual Basic, diantaranya:
1. Membuat program aplikasi berbasis windows.
2. Membuat objek-objek pembentuk program.
3. Menguji program dan menghasilkan program akhir berekstensi EXE yang
langsung dapat dijalankan.
Kita mengenal beberapa cara untuk menjalankan program visual basic
6.0. Adapun langkah-langkah untuk menjalankan visual basic 6.0 adalah :
1. Pilih salah satu dari cara berikut ini :
o Arahkan ke grup Microsoft Visual basic 6.0. dari menu Start, lalu klik
icon Visual Basic 6.0.
o Klik ganda ikon shourtcut Visual Basic 6.0. pada desktop.
Klik ganda file VB6.EXE pada Windows Explorer. File ini secara
default terletak pada folder C:\Program Files\Microsoft Visual
Studio\VB98 Kemudian akan muncul kotak dialog pemilihan jenis
Gambar 2.1. Kotak Dialog Pemilihan Jenis Aplikasi
Gambar 2.2. Lingkungan Kerja Visual Basic
Layar Visual Basic adalah suatu lingkungan besar mempunyai beberapa
bagian kecil yang memiliki sifat :
1. Floating : Dapat digeser-geser keposisi mana saja dengan menggunakan
mouse.
2. Sizeable : Dapat diubah-ubah ukurannya,seperti halnya merubah ukuran
pada jendela Windows.
3. Dockable: Dapat menempel pada bagian lain yang berdekatan.Dapat
dipindah-pindahkan, digeser, diperbesar atau diperkecil ukuran setiap
komponen layer Visual Basic sama dengan memanipulasi jendela
Komponen- komponen dari lingkungan Visual Basic tersebut akan
dijelaskan pada pembahasan dibawah ini.
1. Control Menu
Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk
memanipulasi Jendela Visual Basic. Dari menu ini bisa mengubah
ukuran, memeindahkan atau menindahkan atau menutup jendela.
Untuk mengaktifkan Control menu ini, klik mouse pada pojok kiri atas
jendela.
Berikutnya akan muncul dari Control Menu, dimana akan membias
dan memilih salah satu perintah dibawah ini
a. Restore : Mengubah ukuran jendela ke ukuran sebelumnya.
b. Move : Memindahkan letak jendela.
c. Size : Untuk mengubah ukuran jendela.
d. Minimize : Untuk meminimalkan ukuran jendela.
e. Maximize : Untuk memaksimalkan ukuran jendela.
f. Close : Untuk menutup jendela.
2. Menu
Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basicyang dapat
dipilih untuk menyelesaikan tugas tertentu. Isi dari Menu ini ssebagian
hampir sama dengan program-program window pada umumnya.
3. Tool Bar
Tool Baradalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu
dari Visual Basic. Icon-icon dapat ditekan pada setiap tombol
tersebutlangsung untuk melakukan perintah tertentu.
Gambar 2.4.Tool Bar
Kegunaan beberapa tombol pada toolbar standart Visual Basic dapat
dilihat pada table di bawah ini:
4. Form Windows
Form Windows merupakan window yang digunakan untuk pembuatan
program. Pada form ini dapat diletakkan control, dan kode yang akan
membuat program. Pada form yang merupakan bidang kerja akan
diletakkan control-control atau Objek untuk tujuan yang berhubungan
dengan pemakai. Peletakan control ini dikerjakan dengan memilih
control dari window toolbox, dan langkah selanjutnya adalah
menggambarkan control tersebut pada form.
Gambar 2.5. Form Windows Visual Basic
5. Windows Toolbox
Window ini digunakan untuk memilih control-control yang digunakan
oleh program yang akan dirancang. Beberapa control ini akan dibahas
pada bagian selanjutnya. Control-control yang terdapat pada window
ini merupakan gabungan dari control standar yang digunakan oleh
dapat ditambah, dan dapat dikurangi, sesuai dengan kebutuhan dari
program. Control-control tambahan ini dapat digunakan untuk
tujuan-tujuan tertentu yang pada umumnya disediakan oleh perusahaan partai
ketiga.
Gambar 2.6. Windows Toolbox
6. Project Explorer
Window ini digunakan untuk menajemen proyek yang digunakan
dalam pembuatan program. Pada window proyek terdapat tiga tipe file,
yaitu form, modul dan Visual Basic Control. Form dituliskan dengan
ekstension *.FRM, modul di dituliskan dengan ekstension *.BAS.
7. Window Property
Window ini digunakan untuk mengatur sifat (properti) dari form atau
control-control. Isi dari window properti ini dapat berubah-ubah sesuai
dengan form atau control yang dipilih, karena masing-masing form
atau control memiliki properti yang berbeda.
Gambar 2.8. Window Pengaturan Property
8. Window Kode (Codding Program)
Window ini merupakan tempat untuk menuliskan rutin program yang
dapat mengontrol setiap obyek dan proses jalan (runtime)-nya
program. Window ini dapat ditampilkan dengan memilih / mengklik
Gambar 2.9.Window Kode
2.4.2. Database Microsoft SQL Server 2005
SQL Server adalah produk aplikasi database yang dikeluarkan oleh
microsoft. SQL Server dapat digunakan pada pembuatan aplikasi mulai dari
aplikasi kecil hingga aplikasi yang besar. Microsoft SQL Server merupakan
Produk RDBMS (Relational Database Management System) yang dibuat oleh
microsoft. Banyak orang yang sering menyebutnya dengan SQL Server saja ini
kadang-kadang membingungkan bagi kalangan awam karena sebelumnya sudah
ada terminologi SQL Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai bahasa
untuk memproses query kedalam database dan kita tahu bahwa SQL ini sudah
digunakan secara umum pada semua produk database server yang ada di pasaran
saat ini. Microsoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan
atau juga pemerintahan sebagai penyimpanan data. Berbagai macam skala bisnis
Server sebagai database servernya. Tidak hanya SQL Server saja, masih ada
produk sejenis seperti Oracle database, interbase, firebird dan sebagainya.
Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat
sangat subyektif. Namun biasanya dukungan akan bahasa SQL (structure query
language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program dan
daya tampung data menjadi kriteria utama. Selain keutamaan SQL Server sebagai
penampung database cukup besar dan dukunganya terhadap bahasa SQL, SQL
Server juga memberikan dukungan tehadap sistem database terdistribusi yaitu
client/server.
2.5. Jaringan Komputer
Jaringan Komputer disini menjelaskan mengenai definisi jaringan
komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat
jaringan komputer.
2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer
Di dalam buku Wahana Komputer Seri Profesional (2003:2) menjelaskan
bahwa jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komputer
komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi,
program- progam, penggunaan perangkat keras seperti printer ,hardusk dan
2.5.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer
Di dalam buku Wahana Komputer Seri Profesional (2003:2) menjelaskan
bahwa Tujuan di bangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmittera) menuju ke
sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi. Dalam membangun jaringan
komputer memang tidak semudah tujuannya. Ada beberapa hal yang masih di rasa
menjadi kendala.kendala kendala itu antara lain:
1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana
memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.
2. Jalur transmisi yang di gunakan tidak benar benar bebas dari maslah
gangguan (noise)
2.5.3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Di dalam buku Budhi Irawan (2005:19) membangun sebuah jaringan yang
besar, ada beberapa jenis jaringan yang dikelompokkan berdasarkan keluasan area
dan jumlah komputer yang digunakan. Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan wilayah geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer
yaitu :
1. LAN (Local area Network)
LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang,
gedung atau beberapa gedung yang berdekatan. Jarak komputer yang
dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN dapat bekerja
karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya
secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu
misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang wilayahnya meliputi suatu kota
dengan rentang sekitar 10-15 km, misalnya jaringan yang menghubungkan
beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar
dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti
ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang
atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa
(leased line). Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150
Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN adalah jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi,
antarnegara, dan bahkan antarbenua. Misalnya jaringan yang
menghubungkan ATM (anjungan tunai mandiri), internet.. Cakupan WAN
bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa
bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps, dalam WAN, biaya untuk
peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan
dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di
seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai
dengan 100 Gbps dan cakupannya mencakapi ribuan kilometer.
2.5.4. Topologi Jaringan Kompter
Didalam Buku Budhi Irawan (2005:26) dijelaskan mengenai topologi fisik
yang digunakan di dalam jaringan local diantaranya :
1. Linear Bus (Garis Lurus)
Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama
dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator.
Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat
lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone) jaringan-jaringan
Ethernet dan local talk menggunakan topologi linear ini. Topologi Linear
Bus dapat dilihat pada gambar 2.10.
Server
Gambar 2.10. Topologi Linear Bus
2. Star (Bintang)
Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server,
workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati
sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal dan melewati
concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator
akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga
bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan
model ini menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat digunakan pula
kabel coaxial atau kabel Fibre Optic. Topologi Star dapat dilihat pada
gambar 2.11.
Gambar 2.11 Topologi Star
[Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]
3. Ring (Cinicin)
Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama
dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media
(lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau
star-wired ring.
Gambar 2.12 Topologi Cincin (Ring) [Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]
4. Tree (Pohon)
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan
Star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan
konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan
topologi Linear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan
jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi
jaringan sesuai dengan kebutuhan. Topologi Tree (pohon) dapat dilihat
Gambar 2.13. Topologi Tree
[Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer, 2005]
2.6. Sistem Client Server
Sistem Client Server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer
client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang berfungsi
sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai yang melakukan pemrosesan
terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client.
Komputer server juga bertindak sebagai server database yang menyimpan data.
Client yaitu Komputer atau workstation dalam suatu jaringan yang mengakses
data, file, program, atau aplikasi dari komputer server, kemudian menampilkan
data pada interface aplikasi visual pengakses database yang dimiliki komputer
client. Selain itu client juga memiliki kemampuan untuk mengubah dan
menghapus data tersebut. Sistem Client Server merupakan suatu sistem komputer
yang melibatkan proses client yang meminta sesuatu pelayanan data kepada
komputer server yang meyediakan layanan data tersebut. Sehingga baik client
dan server ini membuat kumpulan dari program tidak dieksekusi dalam memori
yang sama namun terbagi dalam komputer client dan server.
Arsitektur client server ini merupakan model konektivitas pada jaringan
yang mengenal keberadaan server dan client, dimana masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda satu sama lain. Pada model client server terdapat terminal
khusus yang dapat melayani sampai pelayanan komputasi. Sebuah server biasa
melayani beberapa komputer client, walaupun ada juga yang hanya melayani satu
client saja. Client merupakan sebuah komputer desktop yang terhubung ke
jaringan. Apabila pemakai ingin memakai informasi, bagian aplikasi client
mengeluarkan permintaan yang dikirim melalui jaringan kepada server. Server
kemudian menjalankan permintaan dan mengirim informasi ke komputer client.
Selain memiliki tugas sebagai back end, server juga berperan sebagai
aplikasi yang mengelola sumber daya milik bersama seperti database, printer,
atau jalur komunikasi. Sistem client atau server yaitu pusat pemrosesan data.
Sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirimkan pesan
permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit,
menghapus atau menambah data. Beberapa kegiatan pemrosesan yang dapat
dilakukan oleh client menjadikan program pada client sebagai aplikasi front end
yang digunakan sebagai antar muka atau interface bagi pemakai untuk
berinteraksi dengan server. Selain itu client juga melayani pemakaian sumber data
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT Sinar Sakti
Matra Nusantara Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
MATRA MACHINERY SERVICES bermula dari sebuah bengkel kecil di
Bandung pada bulan Juni 1969 seluas 30 dengan empat orang mekanik saja.
Lima belas tahun kemudian secara hukum didirikanlah CV MATRA (Akte
Notaris Melly Nathaniel SH No. 10 / 9 Agustus 1984 – Bandung).
Tujuh tahun kemudian, sesuai dengan perkembangan, status hukum
perusahaan ini ditingkatkan menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. SINAR
SAKTI MATRA NUSANTARA, Akte Notaris Sabar Partakoesoema SH No.31 /
20 Mei 1991 – Bandung, yang kemudian setelah melalui beberapa perubahan diubah kembali dan terakhir diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia Nomor urut 3223, tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal
2 April 2002 Nomor 27, Keputusan Mentri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia
Nomor C-16144 HT.01.04 tahun 2001 tanggal 30 Oktober 2001. Selanjutnya
berdasarkan keterangan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. SINAR
Sabar Partakoesoema, SH. diadakan perubahan Pemegang Saham dan Komisaris
yang baru.
Saat ini, berkat upaya dan kerja keras dari seluruh karyawan dan
manajemen, MATRA telah dikenal sebagai salah satu bengkel permesinan besar
di Indonesia berstandar tinggi yang ditangani oleh lebih dari 100 tenaga kerja
terampil untuk melayani kelanjutan kegiatan dunia industri.
MATRA memberikan pelayanan permesinan yang mencakup :
1. Pelayanan perbaikan turbin
2. Pelayanan perbaikan mekanikal & tooling service
3. Konsultasi teknik On-Line
Melalui pelayanannya, MATRA telah berhasil menciptakan efisiensi yang
maksimal dalam waktu dan biaya bagi para klien karena seluruh pekerjaan
dilaksanakan secara lokal di Bandung, Indonesia, sesuai dengan standar
internasional. Untuk memenuhi tujuan ini, MATRA secara berkelanjutan terus
meningkatkan keterampilan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan dan
seminar serta melakukan investasi pada peralatan dan mesin terbaru pada CNC,
FMS dan Machining Center.
Seiring dengan perkembangan teknologi, demi kenyamanan klien, kami
juga memberikan konsultasi on-line secara cuma-cuma melalui internet. Setelah
berkecimpung selama lebih dari tiga dekade, kami merasa berbahagia bahwa kami
telah berhasil menyumbangkan solusi terbaik kepada para klien kami mulai dari
industri pertahanan seperti, TNI, PINDAD, serta PLN dan perusahaan industri
asing maupun domestik ternama lainnya.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan menjadi perusahaan unggul, maju, terpercaya dengan
kinerja profesional.
Misi Perusahaan melakukan usaha dalam bidang permesinan dan
mekanikal berstandar tinggi yang ditangani oleh tenaga ahli dan terampil untuk
melayani kelanjutan kegiatan dunia industri nasional, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, serta berwawasan lingkungan.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yaitu suatu bentuk, susunan ataupun kerangka yang
mewujudkan pola tetapdari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang maupun
orang-orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama dalam suatu kerja sama
untuk mencapai sebuah tujuan organisasi semaksimal mungkin. Setiap bagian
dalam suatu struktur organisasi mempunyai kedudukan dan peranan
masing-masing, dimana kedudukan dan peranan dalam suatu organisasi dapat dilihat
deskripsi kerja dari masing-masing bagian.
Suatu organisasi dapat bekerja lebih efektif jika organisasi tersebut
memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi. Keberadaan struktur
organisasi yang baik dapat menjelaskan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung
Gambar 3.1Struktur PT Sinar Sakti Matra Nusantara Kepala Seksi Kepala Seksi
3.1.4. Deskripsi Tugas
Berikut ini deskripsi tugas di PT Sinar Sakti Matra Nusantara :
1. Direktur Utama
a. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
b. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.
c. Memimpin rapat umum, untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib,
keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat,
menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan
agenda, mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
d. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan
dunia luar.
e. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari
board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan
efektivitas.
f. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan
standar etika dan hokum.
2. Ass. Direksi
a. Asisten Direksi bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif.
b. Asisten Direksi membantu dengan mengawasi staf termasuk
mengkoordinasi jadwal kerja staf. Asisten Direksi juga
c. Asisten Direksi juga bertindak sebagai penghubung dengan Direktur
Eksekutif, anggota staf, orang tua, dan lembaga luar dan mengisi peran
Penjabat Direktur dalam ketidakhadiran Direktur.
3. Legal Officer
a. Menangani semua permasalahan hukum
b. melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap peraturan baru yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang berkaitan dengan operasional
perusahaan
c. mengurus masalah eksternal perusahaan.
4. Direktur Operasional
a. Memberikan struktur yang akan memastikan Operasi dan
Pemeliharaan dari sistem distribusi, untuk memastikan pasokan aman.
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan dalam Direktorat
termasuk tanggung jawab administratif dari semua Direksi.
c. Menyiapkan masukan untuk Rencana Tahunan Direktorat Rencana
Strategis.
d. Mengkoordinasikan penyusunan Anggaran Tahunan.
e. Tetapkan Standar Operasi dan monitor yang sama.
f. Memastikan standar tinggi keselamatan untuk staf, peralatan dan
publik dan menanamkan keamanan yang baik dan suasana yang sehat
dalam organisasi.
g. Menyediakan sumber daya yang memadai untuk daerah dan divisi
5. Manajer Keuangan
a. Menyediakan dan menginterpretasikan informasi keuangan.
b. Pemantauan dan menafsirkan arus kas dan memprediksi tren masa
depan.
c. Menganalisis perubahan dan menasihati sesuai.
d. Merumuskan rencana bisnis strategis dan jangka panjang.
e. Meneliti dan pelaporan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
bisnis.
f. Menganalisis pesaing dan tren pasar.
g. Mengembangkan mekanisme pengelolaan keuangan yang
meminimalkan risiko keuangan.
h. Melakukan tinjauan dan evaluasi untuk pengurangan biaya peluang.
i. Mengelola akuntansi keuangan perusahaan, pemantauan dan sistem
pelaporan.
j. Penghubung dengan auditor untuk memastikan pemantauan tahunan
dilakukan.
k. Menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk tenggat waktu
tertentu.
l. Mengelola anggaran.
m. Mengatur sumber-sumber baru keuangan untuk fasilitas hutang
perusahaan.