• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil-hasilpenelitian yang telah dilakukan. Pada bab ini juga akan terjawab pertanyaan tentang apa yang dilihat dalam penelitian yang dilakukan, serta berisi saran-saran, baik secara pribadi maupun bagi lembaga-lembaga yang terkait secara umum.

BAB II

LOKASI PENELITIAN

2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE

2.1.1. KEADAAN GEOGRAFIS

Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905-1.200 meter dari permukaan laut sehingga suhu udara cukup lembab. Luas wilayah mencapai 91,05 km2 dan tersebar di 35 desa. Untuk lebih meningkatkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, maka pada tahun 2009 jumlah desa di kecamatan Balige bertambah dari 33 Desa menjadi 35 Desa. Adapun desa yang bertambah adalah Desa Tambunan Sunge Hasil Pemekaran Desa Lumban Gaol dan Desa Pea Timur hasil Pemekaran Desa Lumban Pea.

Luas lahan di kecamatan Balige seluas 9.105 Ha dan dimanfaatkan untuk lahan sawah sebanyak 2.926 Ha dan sisanya merupakan lahan kering. Lokasi bangunan/perumahan dan lainya. Areal lahan sawah terluas ada di Desa Baruara seluas 237 Ha dan luas lahan sawah terkecil berada di Desa Siboruan dan kelurahan Balige I masing-masing dengan luas 20 Ha.

Kecamatan Balige terdiri dari 29 Desa dan 6 kelurahan dengan ibukota kecamatan yaitu kelurahan Napitupulu Bagasan, dimana 2 desa/kelurahan masih merupakan desa swadaya, 29 desa/kelurahan swakarya dan 4desa/kelurahan yang sudah berhasil swasembada. 4 desa/kelurahan yang telah termasuk swasembada adalah kelurahan Sangkar Nihuta, kelurahan Pardede Onan, kelurahan Napitupulu Bagasan dan kelurahan Balige III. Desa/Kelurahan di kecamatan ini dibagi atas 100 dusun dan 31 lingkungan.

Kecamatan balige berbatasan dengan:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Danau Toba.

 Sebelah Selatan berbatan dengan Kabupaten Tapanuli Utara.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tampahan.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Laguboti.32

      

2.2. DEMOGRAFI

2.2.1. KEPENDUDUKAN

Kecamatan Balige merupakan kecamatan terpadat penduduknya karena kecamatan ini merupakan pusat ibukota kabupaten. Jumlah penduduk Kecamatan Balige sebanyak 44.389 orang dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 487,5 jiwa/km2. Mayoritas penduduk Kecamatan Balige adalah perempuan yaitu 22.603 jiwa sedangkan laki-laki sebanyak 21.786 jiwa. Jumlah penduduk di tiap desa sangat bervariasi dimana penduduk terbesar terdapat di Desa Sangkar Nihuta dihuni 4.523 jiwa dan terendah di Desa Siboruan sebanyak 202 jiwa.

Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Napitupulu Bagasan sebanyak 7.258,3 jiwa per km2 sedangkan kepadatan terendah berda di Desa Hutanamora sebanyak 36,6 jiwa per km2.

Berdasarkan kelompok umur penduduk di Kecamatan Balige, penduduk paling banyak berada pada usia muda , yaitu 8.340 jiwa. Sedangkan pada kelompok umur usia tua hanya sekitar 1.077 jiwa. Pada tahun 2009, jumlah rumah tangga di Kecamatan Balige adalah 8.512 rumah tangga dengan rata-rata ART sebanyak 5 jiwa.

Masyarakat Kecamatan Balige terdapat banyak marga namun marga yang asli yaitu Napitupulu, Tampubolon, Siahaan, Hutagaol, Sianipar, Siagian, Simanjuntak, Silalahi adapun marga-marga yang lain merupakan masyarakat pendatang.

TABEL I

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 21.786 49,1%

2 Perempuan 22.603 50,9%

Total 44.389 100%

Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita simpulkan bahwa penduduk Kecamatan Balige lebih banyak didominasi oleh penduduk yang berjenis kelamin perempuan.

TABEL 2

Klasifikasi Penduduk Kecamatan Balige Berdasarkan Usia No Kelompok

Umur

Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase

1 0-4 2.216 2.162 4.378 9,7% 2 5-16 5.967 5.925 11.892 27% 3 17-34 7.178 7.072 14.299 32,2% 4 35-49 3.289 3.763 7.052 15,9% 5 50 Keatas 3.136 3.632 6.768 15,2% Total 21.786 22.603 44.389 100%

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir

Dari tabel 2 di atas dapat kita simpulkan bahwa penduduk Kecamatan Balige mayoritas berusia 17-55 Tahun keatas (termasuk usia produktif dan memiliki hak pilih dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Kecamatan Balige Tahun 2010).

Apabila partai politik ataupun calon bupati dan calon wakil bupati dapat menyakinkan hati penduduk untuk menggunakan hak pilihnya dan memilih mereka dalam pemilihan Umum Kepala Daerah, maka kesempatan mereka untuk memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir semakin terbuka lebar jika dilihat dari banyak jumlah penduduk usia produktif dan memiliki hak pilih dalam Pemilukada Di kecamatan Balige.

TABEL 3

Klasifikasi Penduduk Kecamatan Balige Berdasarkan Agama

No Agama/Kepercayaan Jumlah Persentase

1 Islam 1.859 4,15 %

2 Kristen protestan 32.142 72 %

3 Kristen katolik 1.0838 24,2%

Total 44.839 100%

Sumber: Profil Kecamatan Balige

Dari tabel 3 dapat kita simpulkan bahwa penduduk Kecamatan Balige mayoritas beragama Kristen Protestan, yaitu hampir separuh penduduk Kecamatan Balige (72%) menganut agama Kristen Protestan.

Untuk klafikasi penduduk di Kecamatan Balige berdasarkan etnis/suku, menurut pengakuan kepala Camat Balige serta kepala desa yang ada di Balige, tidak pernah dilakukan pendataan mengenai klasifikasi penduduk Kecamatan Balige berdasarkan etnis/suku tersebut. namun demikian beliau mengatakan bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Balige merupakan suku Batak Toba. Hanya sebagian kecil dari penduduk Kecamatan Balige yang merupakan masyarakat pendatang di Kecamatan Balige, yaitu Suku Batak Karo, Nias dan Suku Jawa yang bermukim di Kecamatan Balige. Namun demikian, peneliti menyadari keterbatasan pengetahuan dan juga keterbatasan para pegawai kantor Kecamatan Balige untuk melakukan pencatatan ulang data-data hasil sensus Penduduk.

Menurut Kepala Desa Hinalang Bagasan, Bapak Hotma Siahaan mengatakan bahwa sensus seharusnya dilaksanakan 2 kali dalam setahun agar data-data penduduk lebih akurat karena pertumbuhan penduduk sangat cepat. Bapak Hotma Siahaan menambahkan bahwa faktor kurangnya kepudulian Pemerintah terhadap data-data tersebut sehingga terjadinya keterbatasan data-data sensus penduduk.

Salah satu unsur penting dalam pelaksanaan pembangunan yang baik dan berkesinambungan adalah tersedianya sumber daya manusia yang cukup dan memiliki keahlian/skill yang tinggi. Keahlian yang tinggi dapat diperoleh melalui pemberian pembelajaran lebih dini melalui wajib belajar minimal 9 tahun.

Untuk mendukung hal tersebut di atas, sampai dengan tahun 2009, ketersediaan prasarana sekolah sebagai salah satu faktor pendukung kemajuan pendidikan di Kecamatan Balige telah tersedia mulai dari pendidikan TK, SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi, dimana masing-masing berjumlah 5 TK,31 SD, 8 SLTP,13 SLTA, dan 2 Perguruan Tinggi, dimana jumlah lembaga pendidikan negeri lebih banyak dibandingkan lembaga pendidikan yang disekolah swasta.

Bagian lain dari proses pendidikan adalah adanya guru sebagai tenaga kerja pendidik/pengajar yang membimbing dan mengarahkan murid-murid agar mengerti apa yang ingi diketahuinya. SD,SLTP, dan SLTA yang ada di kecamatan Balige, memiliki 1.030 guru yang terdidr dari 31 guru TK, 322 guru SD, 212 guru SLTP dan guru SLTA sebanyak 465 orang. Jika dilihat rasio antara guru dan murid, maka rasio guru dan murid tingkat SD memiliki tingkat rasio tertinggi disbanding tingkat pendidikan SLTP dan SLTA sebesar 16,01 yang artinya setiap guru SD rata-rata 16 orang murid. Sementara rasio untuk tinkat SLTP dan SLTA masing-masing sebesar 13,89 dan 14,05. Jenjang pendidikan perguruan tinggi di Kecamatan Balige juga telah tersedia, yaitu Akademi Diakones HKBP sebanyak 56 orang dengan dosen masing-masing 8 orang dan 12 orang.

TABEL 4

Klasifikasi Penduduk Kecamatan Balige Berdasarkan Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1 SD 5.156 34,72% 2 SMP/SLTP 2.944 20% 3 SMU/Sederajat 6.534 44% 4 D3/Sederajat 162 1,1% 5 S1/Sederajat 56 0,4% 6 S2/Sederajat - - Total 14.852 100%

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir

Dari Tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Balige tingkat pendidikannya masih rendah, yaitu 8.100 penduduk (jumlah seluruh yang hanya tamatan SD dan tamatan SMP/Sederajat) sementara jumlah penduduk yang tingkat pendidikannya tinggi hanya 6.752 (jumlah seluruh penduduk yang berpendidikan SMA/sederajat, Akademik, dan Perguruan Tinggi).

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang mengetahui latar belakang pendidikan di Kecamatan Balige tentunya akan memanfaat latar belakang pendidikan mayoritas penduduk Kecamatan yang tergolong rendah tersebut dengan melakukan Pendekatan Sosiologis berdasarkan ikatan sosial pemilih dari segi etnik, ras, agama, keluarga, dan pertemanan yang dialami oleh pemilih secara historis. Pendekatan Sosiologis tersebut akan berhasil apabila penduduk Kecamatan Balige tersebut juga merupakan jenis pemilih tradisional yang sangat mengutamakan kedekatan sosial budaya, nilai, asal-usul, faham, dan agama sebagai ukuran untuk memilih suatu partai politik. Tingkat pendidikan pemilih sering sekali dikaitkan dengan perilaku pemilih, yaitu dengan adanya anggapan bahwa semakin

tinggi tingkat pendidikan pemilih maka semakin tinggi pula tingkat rasionalitasnya dalam memilih seorang kandidat.

2.2.3. Kesehatan

Kesehatan merupakan kata kunci yang harus dipedomani, sebab manusia yang sehatlah yang dapat berpikir dan berbuat untuk untuk pembangunan negeri ini. Akan tetapi sebagai manusia suatu waktu pasti akan terkena penyakit. Menyikapi kondisi tersebut perlu adanya antisipasi melalui pengadaan sarana dan prasarana kesehatan.

Sarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Balige ada sebanyak 89 unit yang terdiri dari Rumah Sakit 1 unit terletak di Desa Lumban Dolok, Puskesmas 2 unit terdapat di Desa Hinalang Bagasan dan elurahan Pardede Onan, Puskesmas Pembantu 6 unit terdapat di Desa Bonan Dolok III, Sibuntuoan, Sianipar Sihailhail, Parsuratan, Saribu Raja Janji Maria, dan Lumban Pea, Polindes 27 unit, dan Posyandu yang terdapat di setiap desa seluruhnya ada 53 unit.

Tersedianya sarana kesehatan tidak akan memiliki arti tanpa adanya tenaga medis yang memadai. Jumlah tenaga medis di Kecamatan Balige ada sebanyak 134 orang, terdiri dari dokter 18 orang, 55 orang bidan, perawat sebanyak 57 orang dan tenaga medis lainnya ada sebanyak 4 orang.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi perkembangan pembangunan yang pesat akan meghambat prose kesinambungan dari pembangunan di suatu wilayah.

TABEL 5

Nama Desa dan Jumlah Pemilih Tetap di Kecamatan Balige Pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir Tahun 2010

No Nama Desa Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase

1 Aek Bolon Julu 104 103 207 0,87%

2 Aek Bolon Jae 84 88 172 0,72%

3 Siboruan 54 51 105 0,44% 4 Hutagaol Peatatun 377 407 784 3,30% 5 Bonan Dolok II 54 72 126 0,53% 6 Hutanamora 136 125 261 1,09% 7 Hutadame 106 95 201 0,84% 8 Bonan Dolok I 87 100 187 0,78%

9 Bonan Dolok III 176 173 349 1,47%

10 Sibuntuon 127 147 274 1,15% 11 Lumban Gorat 113 122 235 0,99% 12 Sianipar Sihailhail 239 258 497 2,09% 13 Silalahi Pagar Batu 294 321 615 2,59% 14 Hinalang Bagasan 480 523 1.003 4,22% 15 Sangakar Nihuta 999 1.029 2.028 8,54% 16 Pardede Onan 907 1.024 1.931 8,14% 17 Napitupulu Bagasan 954 946 1.900 8% 18 Balige III 576 832 1.408 5,93% 19 Balige II 140 164 304 1,28% 20 Paindoan 225 303 528 2,22% 21 Parsuratan 190 170 360 1,51%

22 Huta Bulu Mejan 252 235 487 2,05%

23 Seribu Raja Janji Maria

24 Baruara 434 480 914 3,85% 24 Matio 236 259 495 2,08% 26 Lumban Pea 491 524 1.015 4,27% 27 Lumban Gaol 418 427 845 3,56% 28 Sibola Hotang SAS 496 546 1.024 4,31% 29 Lumban Bulbul 215 231 446 1,87% 30 Balige I 510 527 1.037 4,36% 31 Lumban Dolok 653 641 1.294 5,45% 32 Longat 157 175 332 1,39% 33 Lumban Silintong 276 295 571 2,40% 34 Lumban Pea Timur 352 328 680 2,86% 35 Tambunan Sunge 50 52 102 0,42% Total 11.452 12.281 23.733 100%

Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kab. Toba Samosir

Berdasarkan data tabel di atas maka dapat kita lihat bahwa pemilih tetap pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kecamatan Balige lebih banyak didominisi oleh pemilih tetap yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 12.281 jiwa sedangkan pemilih tetap yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 11.452 jiwa.

Jumlah seluruh penduduk Kecamatan Balige yang terdaftar sebagai Pemilih tetap untuk setiap desa adalah 23.733 jiwa yang tersebar di 35 desa. Akan tetapi tidak semua penduduk Kecamatan Balige yang terdaftar sebagai pemilih tersebut menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir 2010.

TABEL 6

Rekapitulasi Jumlah Pemilihan dan Surat Suara Pemilihan Bupati/Wakil Bupati di Toba Samosir Tahun 2010

No Uraian Jumlah

1 Jumlah Pemilih yang Menggunakan Hak Pilih Berdasarkan DPT

59.405 2 Jumlah Pemilih yang Tidak

Menggunakan Hak Pilih

15.372 3 Jumlah Surat suara yang Rusak/Tidak

Sah

7.225

Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kab. Toba Samosir

Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Balige mempunyai tingkat partisipasi dalam pemilihan Kepala Daerah Tahun 2010 cukup tinggi.

TABEL 7

Hasil Penghitungan Suara pada Pilkada 2010 Berdasarkan Surat Suara di Kecamatan Balige

No Nama Pasangan Hasil Suara

1 Parluhutan Sitorus/Asmadi Lubis 8.930

2 Mindo Tua Siagian/Ervan Siahaan 2.054 3 Monang Sitorus/Mangatas Silaen 18.396

4 Tango Napitupulu/Reinward

Simanjuntak

2.766 5 Kasmin Simanjuntak/Liberty Pasaribu 27.259

Sumber: Komisi Pemilihan Umum Kab. Toba Samosir.

Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa pasangan Kasmin Simanjuntak /Liberty Pasaribu mendominasi hasil pemungutan suara di Kecamatan Balige, bahkan hampir setiap desa-desa yang ada di Kecamatan Balige. Hal ini dikarenakan pasangan Kasmin Simanjuntak/Liberty Pasaribu mempunyai banyak kesamaan marga/hubungan kekerabatan dengan masyarakat yang berada di Kecamatan Balige.

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Setelah penelitian lapangan di lakukan dengan cara membacakan angket kepada responden, maka diperoleh berbagai data mengenai jawaban-jawaban responden terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan dalam angket/kusioner sekaligus sikap ataupun perilaku responden terhadap pemilihan pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Toba Samosir Tahun 2010. Data-data yang dibahas dalam bab ini diperoleh dari hasil penelitian lapangan yang dilakukan pada tanggal 3 Agustus hingga 13 Agustu 2011 (10 hari) di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Perilaku pemilih etnis Batak Toba pada Pemilihan Kepala Daerah 2010 yang lalu cenderung memilih berdasarkan atas kesamaan marga atau unsur kekerabatan. Sikap seperti ini merupakan suatu sikap yang mementingkan diri sendiri. Memang dalam adat istiadat Batak Toba dikatakan Dang tumangonan tu halak molo adong dihita (jika dari kita masih ada buat apa memilih orang lain), namun seharusnya dalam pelaksanaannya harus lebih melihat dari kualitas calon. Buat apa memilih yang satu etnis/marga dengan kita, tetapi kualitas yang dimiliki tidak ada. Perilaku dari masyarakat yang seperti inilah yang mengakibatkan adanya suatu kegagalan politik.

3.1. DATA RESPONDEN

TABEL 8

DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR

No Usia Jumlah Persentase

1 17-30 Tahun 10 10,10%

2 31-40 Tahun 16 16,162%

3 41-50 Tahun 38 38,384%

4 51 keatas 35 35,354%

Total 99 100%

Sumber : Hasil Olahan Data

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berusia 41-50 Tahun dan juga berusia 51 Tahun keatas lebih banyak mendominasi penelitian ini jika dibandingkan usia responden lain yang tergolong masih muda, khususnya pemilih pemula yang berusia 17 Tahun. Hal ini dikarenakan penelitian selalu dilakukan menjelang siang hari yaitu sekitar pukul 10:00 WIB di mana para pemilih muda yang terdapat pada klasifikasi pemilih usia 17-30 Tahun sedang melakukan kegiatan belajar di sekolah. Selain itu kebanyakan penduduk Kecamatan Balige usia sekolah melanjutkan pendidikan diluar Kecamatan Balige. Hal ini menjadi kendala untuk melakukan wawancara melalui angket/kuesioner kepada para pemilih pemula tersebut.

TABEL 9

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Perempuan 65orang 65,66%

2 Laki-laki 34 orang 34,34%

Total 99 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner

Dari tabel diatas, terlihat bahwa partisipasi politik penduduk Kecamatan Balige dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010 lebih banyak didominasikan oleh pemilih yang berjenis kelamin perempuan sebanyak dibandingkan

pemilih yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dinilai wajar dikarena pada Tabel 1 dan Tabel 2 yang telah dibahas pada Bab II juga menunjukan bahwa pemilih Tetap di Kecamatan Balige lebih didominasi oleh pemilihn tetap yang berjenis kelamin Perempuan.

TABEL 10

Distribusi Responden Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persentase

1 Kristen Protestan 89 orang 89,90%

2 Kristen Katolik 5 orang 5,05%

3 Islam 5 orang 5,05%

Total 99 100%

Sumber: Hasil Olahan Data

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pemilihan di Kecamatan Balige lebih banyak didominasi oleh pemilih yang beragama Kristen Protestan. Dapat kita simpulkan bahwa tingkat partisipasi politik pemilih yang beragama Kristen Protestan di Kecamatan Balige dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Balige Tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan dengan pemilih yang beragama Kristen Katolik maupan beragama islam. Hal ini dinilai wajar karena pada Tabel 3 yang telah dibahas pada Bab II juga dikemukakan bahwa mayoritas penduduk di Kecamatan Balige merupakan pemeluk agama Kristen Protestan, yaitu sebanyak 32.142 jiwa penduduk

TABEL 11

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1 SI 2 2,02% 2 D3 17 17,17% 3 SMA/Sederajat 54 54,55% 4 SMP/Sederajat 13 13,13% 5 SD 4 4,04% Total 99 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa penduduk di Kecamatan Balige lebih banyak didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SMA/Sederajat jika dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya. Melalui data dalam tabel diatas maka dapat kita simpulkan bahwa penduduk Kecamatan Balige yang berpendidikan SMA/Sederajat lebih banyak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010.

TABEL 12

Distribusi Responden Berdasarkan Suku

No Suku Jumlah Persentase

1 Batak Toba 82 82,83%

2 Batak Karo 9 9,09%

3 Nias 4 4,04%

4 Jawa 3 3,03%

Total 99 100%

Sumber : Hasil Olahan Data

Dari tabel 12 dapat kita ketahui bahwa Suku Batak Toba lebih tinggi tingkat partisipasi politiknya dan lebih dominan dalam memberikan suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010 jika dibandingkan dengan suku-suku lain yang terdapat di Kecamatan Balige. Hal ini dipandang wajar karena Suku Batak Toba adalah merupakan penduduk mayoritas di Kecamatan Balige.

3.2.

ANALISIS JAWABAN RESPONDEN

3.2.1. Evaluasi Tentang Partisipasi

TABEL 13

Distribusi Jawaban Responden Yang Setuju Dengan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung

No Jawaban Jumlah Persentase

1 Setuju 99 100%

2 Tidak Setuju - -

Total 99 100%

Sumber: Hasil Olahan Data

Secara keseluruhan, masyarakat pemilih di Kecamatan Balige setuju dengan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah secara langsung yang dilaksanakan diberbagai daerah Indonesia. Adapun yang menjadi alasan dari masyarakat di Kecamatan ini yaitu dengan adanya pemilihan kepala daerah secara langsung maka masyarakat dapat lebih mengenal sosok calon kepala daerah yang akan memimpin daerah mereka. Rakyat yang lebih mengetahui siapa yang layak ataupun pantas memimpin mereka karena dalam Negara demokrasi kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat.

TABEL 14

Distribusi jawaban Responden Tentang Berapa Kali Mengikuti Pemilu

No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase

1 >3 kali 65 65,66%

2 < 3 kali 34 34,34%

Total 99 100%

Sumber: Hasil Olahan Data

Dari tabel di atas bahwa masyarakat pemilih di Kecamatan Balige cenderung aktif dalam setiap Pemilihan Umum, sebagian besar responden menjawab lebih dari tiga kali. Hal seperti

ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kecamatan Balige sudah termasuk cukup tinggi.

TABEL 15

Distribusi Alasan Responden Menggikuti Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2010

No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase

1 Menginginkan adanya Perubahan 32 32,32%

2 Hak Suara selaku WNI 56 56,57%

3 Orang Lain 9 9,09%

4 Uang 2 2.02%

Total 99 100%

Sumber: Hasil Jawaban Responden dari Pertanyaan

Dari tabel diatas, sebagian besar responden di Kecamatan Balige memilih alasan menggunakan hak pilihnya dikerenakan selaku warga Negara Indonesia (WNI), responden beranggapan bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah suatu rutinitas yang dilaksanakan 5 Tahun sekali, dan sebagian lagi dikarenakan masyarakat di Kecamatan Balige meminta adanya perubahan-perubahan yang baik di kabupaten.

TABEL 16

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah Dengan Menjalankan Sistem Luberjurdil

No Kategori Jumlah Persentase

1 Ya 72 72,73%

2 Tidak 27 27,27%

Total 99 100%

Dari tabel diatas menunjukan bahwa pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kecamatan Balige sudah menjalankan sistem Luberjurdil ( Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil).

TABEL 17

Distribusi Jawaban Responden Tentang Bagaimana Responden dapat Mengetahui Calon-Calon Kepala Daerah di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010

No Jawaban Jumlah Persentase

1 Tatap muka langsung dengan calon 8 8,1%

2 Berita atau iklan di Koran 7 7,1%

3 Spanduk/ baliho/ stiker 73 73,7%

4 Lewat penjalasan kelompok mayarakat

11 11,1%

Total 99 100%

Sumber: Hasil Jawaban Responden dari Pertanyaan

Dari tabel diatas menunjukan sebagian besar responden mengetahui calon kandidat Kapala Daerah mereka melalui Baliho/Spanduk/Stiker. Karena media inilah yang sering disaksikan/dijumpai oleh masyarakat walaupun sebenarnya dengan melihat atau menyaksikan belum tentu mempengaruhi perilaku pemilih di Kecamatan Balige.

TABEL 18

Distribusi Jawaban Responden Tentang Alasan Memilih Pasangan Kasmin Simanjuntak Dan Liberty Pasaribu

No Jawaban Jumlah Persentase

1 Adanya Hubungan Saudara/Marga 64 64,65% 2 Ajakan Teman/Keluarga 23 23,23% 3 Keinginan pribadi 12 12,12% Total 99 100%

Sumber : Hasil Jawaban Responden

Dari tabel diatas, masyarakat pemilih di Kecamatan Balige cenderung memilih berdasarkan hubungan saudara/marga dengan responden sebanyak 64,65% merupakan

Pemilih Tradisional dimana pemilih ini sangat mengutamakan kedekatan sosial-budaya,

nilai, asal-usul, faham, dan agama sebagai ukuran untuk memilih suatu calon Kepala Daerah, seperti yang dijelaskan dalam Bab I ada suatu istilah dalam diri batak toba yaitu Dalihan

Natolu, yang terdiri atas 3 bagian yakni: Somba marhula-hula (harus menghoramati saudara

dari pihak ibu, ibunya bapak kita, maupun dari pihak istri kita), Elek Marboru( menyanyangi saudara kandung perempuan), Manat Mardongan Tubu ( menghargai dan menghormati teman 1 marga kita) serta adanya istilah Dang Tumagonan Tu Halak adong do di Hita ( buat apa memilih orang lain, yang dalam hal ini yang tidak satu suku ataupun semarga dengannya jika dari suku/semarga kita sendiri masih ada). Hal seperti ini juga yang diterapkan masyarakat Kecamatan Balige pada Pilkada Tahun 2010 yang lalu.

TABEL 19

Distribusi Jawaban Responden Tentang Faktor-faktor yang Paling Dominan Memilih Pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu Dalam Pilkada Toba Samosir

Tahun 2010

No Jawaban Jumlah Persentase

1 Figur dari Pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu

13 13,13%

2 Partai-partai yang Mendukung 7 7,07%

3 Visi – misi 20 20,20%

4 Hubungan saudara/kesamaan marga

54 54,55%

Total 99 100%

Sumber: Hasil Olahan Data

Berdasarkan tabel diatas kita lihat bahwa hubungan saudara/kesamaan marga dari Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu, merupakan faktor paling dominan dalam mempengaruhi sebagian penduduk Kecamatan Balige untuk memilih mereka, sedangkan partai-partai pendukung, visi-misi serta figur bukanlah faktor utama yang mempengaruhi mereka dalam

Dokumen terkait