• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I I : LANDASANA TEORI

B. Kemampuan Membaca Al Qur’an A nak

3. Faktor - Faktor Kemampuan Membaca Al Qur’an A n ak

3.

At-Tadwir ( Perputaran )

Yaitu pertengahan antara dua posisi terdahulu. Cara yang ketiga inilah yang terpilih oleh mayoritas imam qiraah. ( Abdurrab Nawabuddin dan Bambang Saiful Ma’arif, 1996: 53 ). c). Kelancaran

Kelancaran yang berarti tidak tersangkut-sangkut, tidak terputus-putus. Maksudnya adalah dalam membaca Al Qur’an seorang anak membacanya tidak tersangkut-sangkut, tidak terputus-putus dan lancar. Sehingga dengan hal ini kelancaran dikatakan sebagai salah satu faktor dalam kemampuan membaca Al Qur’an anak.

3. Faktor - faktor Kemampuan Membaca Al Qur’an

A. Faktor Intern ( Dalam ) 1). Faktor Jasmani

Pendidikan jasmani dalam hal ini dapat dilakukan dengan penekanan kepada anak-anak agar bersungguh-sungguh menjalankan pola hidup sehat. Membiasakan diri menjaga kebersihan badan dengan mandi yang teratur, menggosok gigi setelah makan sebelum dan sesudah tidur, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, menjaga citra yang baik di hadapan masyarakat bahwa dirinya mencintai kebersihan dan kerapian. Dalam mempersiapkan generasi ideal, pendidik dan orang tua harus mempersiapkan beberapa komponen dan beberapa

Jangkah strategis, termasuk mempersiapkan pola pikir anak yang Islami. ( Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 83 ).

2) Faktor Psikologi a) . Sifat

Sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah, atau nenek dan kakek. Bermacam-macam sifat yang dimiliki manusia, misalnya: penyabar, pemarah, kikir, pemboros, hemat dan sebagainya. Sifat tersebut dibawa sejak manusia lahir di dunia.

b) . Inteligensi

Inteligensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa, dan sebagainya.

c) Bakat

Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk ketrampilan atau suatu bidang ilmu, misalnya: kemampuan khusus dalam bidang seni musik, seni suara, olah raga, matematika,

38

bahasa, ekonomi, tehnik, dan sebagainya. ( Ahmad Fauzi, 2008: 99-103 ).

d) . Takut

Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk ekstrim dari takut adalah takut yang pathologis, yang disebut fobio.

e) . Khawatir

Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau tidak ada objeknya sama sekali. Kekwatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, tidak aman.

f) . Cemburu

Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekwatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.

g) . Gembira

Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba ( surprise ) dan kegembiraan biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan

orang-orang lain disekitar orang yang sedang gembira tersebut. ( Ahmad Fauzi, 2008: 58-59 ).

B. Faktor Ekstern ( L u ar)

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya. ( Ahmad fauzi, 2008: 105-106).

1. Faktor keluarga, tempat anak diasuh dan dibesarkan, berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya, terutama keadaan ekonomi rumah tangga serta tingkat kemampuan orang tua dalam merawat yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan jasmani anak.

2. Faktor sekolah, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya. Anak yang tidak pernah sekolah akan tertinggal dalam berbagai hal. Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak karena di 100 sekolah mereka dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola pikir serta kepribadian anak.

40

3. Faktor masyarakat, adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di desa atau kota tempat tinggal ia juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya.

C. Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an di Rumah dengan Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak.

Perkembangan berhubungan dengan proses belajar, yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku belajar. Selain itu juga berkaitan dengan bagaimana sesuatu hal dipelajari, apakah melalui memorasi ( menghafalkan ), ataukah melalui peniruan dengan cara menangkap hubungan hubungan, yang semuanya itu menentukan proses perkembangan .Dari sana perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang tepat menuju ke arah suatu organisasi dalam tingkat integrasi yang lebih tinggi (Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 55).

Hubungan dengan masalah dalam penelitian ini yaitu tentang Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah, dimana erat kaitannya dengan rutinitas bimbingan membaca Al Qur’an yang diberikan secara langsung dan dilakukan secara intens dalam kehidupan sehari-hari, akan sangat berhubungan dengan kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an dengan baik. Orang tua adalah sebagai salah satu faktor dalam setiap perkembangan dan kemampuan anak terutama dalam hal agama. Dengan seringnya pembiasaan yang dilakukan orang tua akan sangat berhubungan

dengan kemampuan anak, apa yang orang tua lakukan secara intens setiap waktu akan menjadi bagian anak untuk melakukan hal yang sama karena anak akan lebih senang meniru.

Karena melihat faktor keluarga sangat dominan dalam kemampuan anak baik dalam pendidikan umum maupun pendidikan Islam termasuk membaca Al Qur’an setiap saat. Karena sebuah praktek yang dilakukan orang tua secara terus-menerus kepada anak-anaknya akan sangat membekas dalam diri anak. Sehingga apa yang diharapkan anak untuk mampu atau berhasil membaca Al Qur’an dapat tercapai dengan baik.

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum

Sebelum membahas pada perhitungan statistik tentang penelitian yang telah dilaksanakan, akan di jelaskan secara garis besar tentang keadaan daerah yang di jadikan obyek penelitian sehingga tidak ada kesalahan pahaman mengenai tempat penelitian. Secara garis besar tentang Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut:

Dokumen terkait