• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Minat Belajar

1. Pengertian Minat

’’Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan,(Slameto,Bandung, 1987:59)

Minat merupakan suatu sikap obyek terhadap obyek atas dasar adanya suatu kebutuhan dan kemungkinan terpenuhinya kebutuhan.Dengan minat seseorang akan lebih giat dalam aktifitasnya untuk mencapai apa yang diminati itu.

Sementara itu (Soegarda Poerbakawatja dan H.A.A Harahap ,Jakarta 1991:214 ),berpendapat bahwa”minat adalah kesediaan dari dalam jiwa yang penuh dengan aktifitas untuk menerima sesuatu dari luar.”(Soegarda Poerbakawajta,H.A.H Harahab,

Jakarta ,1991:214).Jadi minat adalah kecenderungan dari dalam jiwa seseorang untuk menerima sesuatu dari luar karena adanya rasa butuh terhadapnya.

2. Pengertian Belajar

Belajar menurut para ahli modem merumuskan belajar adalah:” suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”.( Oemar Malik ,

Bandung,1983:21)

, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al Mujadalah ayat 11.

=: j i 'jAJ I 'ojiTj •fSi.rJ£J iH Al

pd

Artinya:

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dianiara kWM ffan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan Departemen Agama RI Jakarta, 1977,hlm.910- 911 )”

Sedangkan belajar banyak sekali para ahli yang memberikan definisi tentangnya,antara la in :

a. Whitherington dalam bukunya Psikologi Pendidikan HC.Witherington,M.Bukhori M.Wd, ,Bandung, 1985,him 3 ,berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan,sikap,kebiasaan dan atau suatu pengertian.

b. Joul R.Davitz dan Samuel ball berpendapat,” Learning is a term aplied to a wide range o f phenomena even when arbitrarily limit is use to human behavior.” .(Dafitz

Joul Samuel Ball,,New York,, 1970 hlm.l) Artinya:

Artinya:

Belajar adalah istilah dari perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya dorongan atau motifasi “.(Fahmi,Mustofa, Mesir ,tt,hlm.23 )”

d. Sholih Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid,

“ Belajar adalah istilah yang digunakan untuk bermacam-macam fonemena ,bahkan ketika kita memberikan batasan secara berubah-rubah yang digunakan untuk tingkah laku.

c. Mustofa Fahmi.

v l u l j d l „W \°i

** * vj ** **

Artinya:

Belajar adalah perubahan pengetahuan pada siswa cecara perlahan-lahan atas dasar pengetahuan yang sebenar-benarnya dari pengetahuan yang terdahulu , kemudian berlaku sesuai dengan perubahan( pengetahuan) yang baru. ”( Aziz ,Sholih Abdul,Abdul Aziz Abdul Majid,,Makkah,, 1969,him. 169) ”

Dari beberapa pengertian dan batasan tentang belajar yang telah penulis kutip dari pendapat para ahli pendidikan tersebut.dapat disimpulkan bahwa belajar akan membawa manusia pada beberapa hal,yaitu :

1) Bahwa belajar akan membawa pada perubahan di dalam kepribadiannya yang akhirnya akan terwujud pada tingkah laku,baik aktual maupun potensial.

2) Perubahan itu pada pokoknya didapatkanya kecakapan yang baru,maksudnya dengan belajar seseorang akan mendapat suatu yang baru terutama tingkah lakunya.

3) Perubahan tingkah laku tersebut terjadi dengan adanya usaha yang di sengaja.

4) Belajar juga akan dapat merubah sikap dan kepribadian dalam hidupnya sebagai akibat dari pengetahuan yang didapatnya.

Jadi pada hakekatnya belajar merupakn suatu usaha penguasaan ide-ide atau pengetahuan yang baru serta pengembangan pengetahuan yang dimiliki,yang akhirnya dapat merubah sikap dan prilaku sesuai dengan pengalaman dan kecakapannya yang baru.

3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar a. Faktor fisiologis ( jasmaniyah )

1) Faktor kesehatan

Kesehatan badan harus terawat dan terjaga secara baik agar kegiatan belajar dapat berjalan baik pula,karena belajar seseorang akan terganggu bila kesehatannya terganggu,selain itu akan cepat lelah,kurang semangat,mudah pusing,ngantuk jika badanya lemah,kurang darah ataupun karena ada gangguan-gangguan/kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya.

2) Cacat tubuh

Keadaan tubuh yang cacat seperti buta,setengah buta,tuli,setengah tuli,lumpuh,patah tangan dan lainya dapat mempengaruhi belajar.Siswa yang menderita cacat tubuhnya akan mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.

b. Faktor Psikologis 1) Intelegensi

Menurut J.P Chaplin,intelegensi ialah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan dengan cepat dan efektif ,mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,serta memengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi rendah,karena ia akan lebih cepat menerima apa yang diajarkan oleh guru kepadanya’’(Belajar dan Faktor,faktor yang mem pengaru h i n ya.,(Drs.Slameto ,1991:57)

2) Konsentrasi.

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap sesuatu hal dengan menyampingkan semua hal lainya yang tidak berhubungan.”( Ibid,hal 89) .Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

3) Minat

Menurut Higard dalam buku Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya (

Bandung,1987:59 ),minat ialah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.Kegiatan yang diminati akan diperhatikan terus menerus dengan disertairasa senang.Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa,karena bahan pelajaran yang menarik siswa,lebih mudah di hafalkandan di simpan dalam ingatan.Sebaliknya bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak menarik minat siswa,maka siswa tidak akan belajar dengan baik,karena tidak ada daya tarik baginya.

14

4) Motif

Motif adalah keadaan di dalam pribadi orang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas.(.Zai/ia/ Arifin, Bandung,1989 : 99)”.

Dalam Proses Belajar Mengajar perlu diperhatiakan apa yang mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau dirinya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian,merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar.

5) Kesiapan.

Menurut James Drever dalam buku Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya ( Bandung,1987:61) ,kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan,karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar,karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan,maka hasil belajarnya akan lebih baik.

c. Faktor Kelemahan

Kelemahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu kelemahan jasmani dan kelemahan rohani ( bersifat psikhis j.Kelemahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.Kelelahan jasmani teijadi karena kekacauan unsur sisa pembakaran di dalam tubuh,sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.Kelemahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu menjadi hilang.Oleh karena itu,agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah di hindari agar jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

d. Faktor Metode Belajar Mengajar 1) Metode belajar

Banyak siswa belajar dengan cara yang salah atau kurang tepat,sehingga hasil yang di capai kurang memuaskan.Dalam hal ini perlu

pembinaan dari guru,dengan memberi petunjuk-petunjuk umum tentang

cara-cara belajar yang efisien.ini tidak berarti bahwa mengenal petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamin sukses belajar siswa.Sukses hanya tercapai berkat usaha keras.

Disamping memberi petunjuk tentang cara-cara belajar,baik pula siswa diawasi dan di bimbing sewaktu mereka belajar.

2) Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam mengajar.Mengajar menurut Ign.S.Ulih Bukit Karo-Karo,dalam buku dalam buku Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya ( Bandung,1987:67) adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orar.g lain agar orang lain itu menerima,menguasai dan mengembangkanya.

Apabila guru mengajar hnya menggunakan satu metode saja maka akan membosankan,anak tidak tertarik perhatianya pada pelajaran.Dengan variasi metode,dapat meningkatkan penyajian-penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa,mudah diterima siswa dan suasana kelas menjadi hidup.

4. Fungsi Minat Dalam Belajar

Belajar seseorang akan berjalan lancar dan memperoleh hasil yang baik apabila yang di pelajari tersebut sesuai dengan minatnya.Sebab minat selain memungkinkanpemusatan pemikiranjuga akan menimbulkan rasa senang atau gembira dalam usaha belajamya.”(77je Liang Gie, Yogyakarta, UGM, 1985 him.20 )”.

Pengaruh minat terhadap aktifitas blajar seseorang sangat besar sekali,sebab jika bahan pelajaran tidak sesuai dengan minatnya tidak akan dapat belajar dengan baik,karena tidak adanya daya tarik terhadapnya.Oleh karena itu agar proses belajar

16

dapat memberikan hasil yang baik sangat perlu adanya pembangkitan munat dalam belajar,adapun caranya adalah sebagai berikut:

a. Membangkitkan adanya rasa membutuhkan

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lalu c. Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang baik

Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.1 SardimattyAM\Jakarta„l987 him. 109)

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1 .Pengertian Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,memahami,menghayati hingga mengimani,bertaqwa dan ber akhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Alqur’an dan Depdiknas Jakarta 2003 ) .

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam gunanya memberikan bimbingan kepada siswa agar dapat mengetahui ,memaham i,menghayati kebenaran akhlak dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diberikan dengan fungsi memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswa agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam tentang akhlak baik yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Allah,dengan dirinya sendiri,dengan sesama manusia maupun dengan lingkungan sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Adapun ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara garis besar meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan yang bermateri pokok sebagai berikut

a) Hubungan vertikal antara manusia dengan Allah SWT, mencakup segi akidah b) Hubungan horisontal antara manusia dengan manusia,mencakup segi akhlak

meliputi kewajiban membiasakan akhlak yang baik terhadap diri sendiri, dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk.

c) Hubungan antara manusia dengan alam lingkungan yang bersifat pelestarian alam,hewan,tumbuh-tumbuhan sebagai kebutuhan hidup manusia

Kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada SD Negeri merupakan program minimal yang dialokasikan 3 ( tiga ) jam pelajaran tiap minggu,atau 48 pertemuan tiap semester.

2. Pengertian Ahlak Siswa

Perilaku disinonimkan dengan akhlak , Dari sudut bahasa ( etimologi ),perkataan akhlak ( bahasa Arab ) adalah bentuk jamak dari kata khulk.Hulk di dalam kamus Al-M unjid berarti budi pekerti,perangai,tingkah laku atau tabi’at. (Ma’iuf,Lu’i s , Beinu,t,t :1989 ,hlm 194)

Didalam Ensiklopedi pendidikanlslam ( Jakarta 1994:102) dikatakan bahwa akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia,yang daripadanya lahir perbuatan -perbuatan yang mudah,tanpa melalui proses pemikiran,partimbangan atau penelitianJika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syarak di sebut akhlak yang baik.Sedangkan jika perbuatan- perbuatan yang timbui itu tidak baik dinamakan akhlak yang buruk.

J J 1x3 V1j j k g ic. Ax j j iIj ^

” Al-Khulk ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah,tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”( Al-Ghazalijmam al-Husen,Cairo,t,t,hlm 56 )

Sementara itu Hasan Muarif Ambary dan kawan-kawan dalam Ensiklopedi Islam memberikan definisi yang serupa:” Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia,yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah,tanpa melalui proses pemikiran,pertimbangan dan penelitianJika keadaan ( hal ) tersebut

18 melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syarak ( hukum Islam ),disebut akhlak yang baik.Sedangkan jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik dinamakan akhlak buruk.”( Ambary,Hasan Muarifdkk, Jakarta, 1994 him. 102)"

Jadi pada hakekatnya Khulk ( budi pekerti ) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situlah timbul berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.

Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syariat dan akal pikiran ,maka ia dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk,maka disebut budi pekerti yang tercela.

Al-Hulk disebut sebagai kondisi atau sifat yang telah meresap dan terpatri dalam jiwa,karena seandainya ada orang yang mendermakan hartanya dalam keadaan yang jarang sekali untuk suatu hajat dan secara tiba-tiba ,maka bukanlah orang yang demikian itu disebut orang yang dermawan sebagai pantulan dari kepribadianya.

Juga di syaratkan,suatu perbuatan dapat dinilai baik jika timbulnya perbuatan itu dengan mudah sebagai suatu kebiasaan tanpa memerlukan pemikiran.Sebab seandainya ada seseorang yang memaksakan dirinya untuk mendermakan hartanya atau memaksakan hatinya untuk berdiam diwaktu timbul sesuatu yang menyebabkan kemarahan dan hal yang diusahakan dengan sungguh-sungguh dan pikir-pikir lebih dulu,maka keadaan tersebut bukanlah di sebut sebagai seseorang yang penyabar.

3. Kedudukan Akhlak Bagi Kehidupan Manusia

Akhlak bagi kehidupan manusia menempati tempat yang sangat penting,baik keberadaanya sebagai hamba Allah SWT,sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dalam suatu bangsa. Sebab jatuh bangunyajaya hancurnya atau sejahtera rusaknya suatu negara tergantung pada akhlak

warganya! Djatnika,Rachmad,Jakarta, 1992,him. 11 )

Orang yang telah memiliki akhlak yang mulia,senantiasa akan melaksanakan apa yang harus dilaksanakannya dan meninggalkan apa yang harus dijauhinya.Dia juga memberikan apa yang seharusnya ia berikan pada yang berhak menerimanya,hak orang lain maupun hak sesama makhluk dan hak pada lingkungannya.Dengan demikian

apabila di dunia ini diisi orang-orang yang berakhlak mulia maka kehidupan ini akan berjalan dengan baik,tentram,aman,penuh kesejahteraan dan kedamaian.

Namun bila dalam kehidupan ini manusia tidak membekali dengan akhlak yang uaik,maka hubungan dengan orang lainpun tidak akan terjalin dengan baik.Begitu pula keadaan alam semesta ini,bila manusia tidak berakhlak lagi maka dunia ini akan kacau,rusak dan hubungan dengan sesama manusia tidak akan berjalan dengan lancar dan harmonis serta jauh dari ketentraman.

C. Perilaku Siswa 1. Pengertian Perilaku

Perilaku artinya sesuatu,sifat keadaan perbuatan yang layak bagi

manusia ”(Poerwadarminta, WJS, Jakarta,, 1982 him. 108) Sedangkan keagamaan mengandung arti pengalaman terhadap agama yang dianut,yang dalam hal ini adalah agama Islam.

Keagamaan berasal dari kata agama,sedangkan untuk mengetahui arti agama maka dapat diketahui dari beberapa pendepat berikut:

a. Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dan tanggungjawab kepada Allah,kepada masyarakat serta alam sekitamya.”(T/i/Mflt/vtbu,Noor Salami,Jakarta,1994 hlm.4)”

b. Agama ( al-Din ) adalah tatanan ( undang-undang) tuhan yang dianugerahkan kepada manusia ,melalui lisan salah seorang pilihandari kalangan mereka sendiri,tanpa diusahakan dan diciptakanya.”( Proyek Pembinaan Prasarana Prguruan Tinggi Agama/IAIN, Jakarta,1984/1985 hlm.6)”

Jadi yang di maksud agama ialah suatu risalah atau undang-undang dari tuhan bagi manusia melalui nabi yang telah dipilih-Nya,dan risalah tersebut tidak dibuat-buat oleh para nabi,sebab nabi hanyalah utusan-Nya yang membawa risalah dan bukan pencipta risalah tersebut.

Setelah mengetahui perilaku dan agama,sesuai dengan pendapat di atas,dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku keagamaan adalah segala perbuatan yang dilakukan oleh manusia sesuai dengan garis aturan yang telah ditetapkan dalam ajaran agama Islam.

Adapun untuk mengukur religiuitas atau perilaku,digunakan pendapat Glock dan Stark.Menurut kedua hal ini,untuk mengukur kadar perilaku agama individu dapat dipakai kerangka berikut ini:

1) Keterlibatan ritual ( ritual involvement),yaitu tingkatan sejauh mana seseorang mengeijakan kewajiban ritual didalam agama mereka.

Sebagai contoh: apakah mereka Shalat,puasa,membayar zakat ?

2) Keterlibatan ideologis (ideological involvement),yaitu tingkatan sejauhmana orang menerima hal-hal yang dogmatik didalam agama mereka masing-masing.ivlisalnya apakah seseorang percaya adanya surga,malaikat,hari kiamat dan lain-lain yang bersifat dogmatik.

3) Keterlibatan intelektual (intelektual involvement), yang menggambarkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran agamanya. Seberapa jauh aktifitasnya didalam menambah pengetahuan agama.Misalnya apakah dia mengikuti pengajian,membaca buku-buku agama,membaca al-Quran bagi yang beragama Islam.

4) Keterlibatan pengalaman (experintial involvement),yang menunjukkan apakah seseorang pernah mengalami pengalaman spektakuler yang merupakan keajaiban yang datang dari Tuhan ,misalnya,apakah seseorang merasa do’anya pernah dikabulkan Tuhan,apakah dia pernah merasa selamat dari ancaman berkat pertolongan Tuhan ,dan lain-lain.

5) Keterlibatan secara konsekwen (consequential involvement) ,yaitu tingkatan sejauh mana perilaku seseorang konsekuen dengan ajaran agamanya.Misalnya,korupsi,bermain judi,berzina,adalah perbuatan yang di larang agama.Apakah dia setuju atau tidak dengan perbuatan begitu,dan dia mengerjkr-. atau tidak perbuatan tersebut.

2. Proses Terbentuknya Perilaku Pada Siswa.

Perilaku seseorang merupakan manifestasi dari kepribadian yang dimilikinya,perkembangan dari fitroh yang dibawa sejak lahir.Dalam perkembanganya ,perilaku seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor yang penting yaitu faktor keluarga,faktor sekolah dan faktor masyarakat.Di bawah ini akan penulis jelaskan masing-masing faktor tersebut.

a. Faktor keluarga

Keluarga merupakan faktor pertama yang mempengaruhi kepribadian dan prilaku anak,sebab di dalam keluargalah anak di lahirkan,diasuh dan dididik untuk pertamakalinya .Rumah merupakan tempat yang pertama dimana anak mendapatkan pembinaan pribadinya,dan juga yang mengarahkan secara sempurna.

b. Faktor Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan lingkungan lanjutan dari keluarga

dalam proses pendidikan bagi anak.Tugas sekolah ialah mendidik dan membina anak dari segala segi.Tugas tersebut diberikan oleh keluarganya untuk meneruskan pendidikan yang telah diterima didalam keluarga agar pertumbuhan pribadinya sesuai dengan taraf perkembanganya.Oleh karenanya disamping sekolah mengajar anak melalui bebrapa mata pelajaran( pengetahuan )juga harus mendidik dan membina pribadinya dari segala segi.

22

Pendidikan yang diberikan di sekolah hendaknya mempunyai ciri tersebut,yaitu mengajar pengetahuan dan membentuk pribadi anak.Jadi tanggung jawabnya tidak hanya memberikan pengetahuan saja,tetapi juga harus membentuk mental dan pribadi anak,sebagaimana yang di kata'anZakiah Darajat Pembinaan sikap,mental dan akhlak jauh lebih penting daripada menghafal dalil-dalil dan hukum agama yang diresapkan dan dihayatinya dalam hidup”(A\mu Jiwa Agama£akiah Darojad,Bulan Bintang,Jakarta 1989:127)”

Hal tersebut merupakan ciri sekolah dijaman modem dewasa ini.Yang sangat lain dengan sekolahdijaman dahulu,dimana sekolah hanya dianggap sebagai tempat mencari pengetahuan,tempat belajar,dan tempat mengemukakan persoalan yang berkaitan dengan kurikulum dan tempat memindahkan berbagai materi pelajaran dari guru kepada para siswanya.

c. Faktor Masyarakat

Dalam proses pembentukan prilaku anak ,lingkungan masyarakat memang juga tennasuk mewarnainya,sebab perannya juga sangat penting.Keadaan dan perkembangan yang ada dalam masyarakat akan berpengaruh pada jiwa dan perilaku anakJika nilai-nilai moral yangada di masyarakat masih beijalan baik dan benar maka perkembangan pribadi anak juga akan sesuai

dengan nilai moral tersebut.Begitu juga jika nilai-nilai agama dalam masyarakat tertap terjaga,maka jiwa dan prilaku anak akan diwarnai oleh nilai-nilai agama itu.

Masyarakat terbentuk dari kumpulan dari keluarga yang semakin banyak,oleh karena itu dalam perkembangan dan pertumbuhan pribadi anak,pandangan dan sikap hidup orang-orang yang dikaguminya akan berpengaruh terhadapnya.Dan tidak jarang keadaan masyarakat atau organisasi dalam masyarakat juga merupakan faktor yang penting dalam proses pembentukan perilaku anak.

Jadi masyarakat mempunyai pengaruh terhadap pembentukan perilaku anak.Masyarakat merupakan kelanjutan pergaulan dari keluarga dan sekolah.Maksudnya,masyarakat baru dimasuki anak sebenarnya setelah mereka

berumur dewasa( bukan kanak-kanak lagi ),yang sebelumnya telah mendapat latihan dalam keluarga dan sekolahnya .{Arifm,Jakarta 1991 hlm.41)

3 Aspek-Aspek Perilaku

Dalam membahas aspek-aspek perilaku penulis membagi dua aspek,yaitu aspek ibadah dan aspek akhlak,

a. Aspek Ibadah

Pengertian tentang ibadah dapat di tinjau dari dua segi,yaitu segi bahasa dan istilah.Menurut bahasa,ibadah berarti taat atau menurut dan ibadah juga dapat digunakan dalam arti do’a.

Sedangkan ibadah menurut istilah berarti mengesakan Allah,menta’zimkan Allah dengan sepenuh ta’zim serta menghinakan dirinya (kita) dan menundukkan jiwa kepada-Nya.”(Proyek pembinaan Perguruan Tinggi

AgamaJlAWJakarta, 1984/1985,him. 6)

Pembahasan tentang ibadah disini penulis batasi dalam beberapa masalah saja,yaitu tentang shalat,puasa dan membaca Al-Quran.

1) Shalat

Shalat adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim yang tidak dapat ditinggalkan,kecuali ada uzur.Shalat diwajibkan bagi setiap orang yang beriman kepada Allah SWT.Adapun perintah shalat terdapat dalam Al-Quran surat Al- Baqarah ayat 110:

24

2) Puasa

Pengertian puasa dapat ditinjau dari dua segi,yaitu dari segi bahasa dan istilah syara’.Menurut bahasa,puasa berarti mencegah.Sedangkan menurut istilah syara’,puasa berarti mencegah sesuatu yang telah ditentukan bagi orang- orang yang tertentu ( muslim ) pada waktu yang telah ditentukan pula dengan syarat-syarat yang tertentu pula.

Jadi puasa adalah menahan diri dari segala yang dapat membatalkannya seperti makan,minum,merokok,berhubungan badan dan sebagainya,sesuai dengan yang

Dokumen terkait