• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Dalam dokumen i (Halaman 18-47)

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan Perubahan Renja BP2T adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016

Mencakup Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, Review terhadap Rancangan Awal RKPD serta Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Memuat Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi, Tujuan dan sasaran Renja SKPD, serta Program dan Kegiatan.

BAB IV PENUTUP Penutup.

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 9 BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2016 dan Capaian Renstra SKPD

Pada tahun 2016 BP2T Kota Magelang melaksanakan 7 program dengan 32 kegiatan. Berikut adalah capaian program dan kegiatan sampai dengan triwulan II 2016.

Tabel 2.1

Capaian Program dan Kegiatan Triwulan II Tahun 2016

URAIAN JUMLAH

ANGGARAN

REALISASI PELAKSANAAN FISIK Jumlah SP2D

s.d Juni %

TARGET REALISASI

% %

BELANJA LANGSUNG 1.130.546.000 442.859.330 39,17 44,26 46,85 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat 288.000 138.960 48,25 50,0 36,11 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumberdaya

air dan listrik 68.400.000 30.486.561 44,57 50,0 50,0 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan

Perijinan kendaraan Dinas/Operasional 3.250.000 2.192.500 67,46 69,23 69,23 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 81.160.000 30.084.325 37,07 50,0 50,0 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 38.690.000 16.641.470 43,01 50,0 50,0 Penyediaan Alat Tulis Kantor 26.035.000 9.839.990 37,80 50,0 50,0 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan 21.410.000 8.009.728 37,41 50,0 50,0 Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 3.665.000 362.200 9,88 42,64 41,09 Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan

Perundangan - Undangan 3.180.000 1.678.600 52,79 50,0 50,0 Penyedia bahan logistik kantor 2.625.000 271.000 10,32 50,0 50,0 Penyediaan Makanan dan minuman 21.276.000 9.222.500 43,35 50,0 50,0 Rapat Koordinasi dan konsultasi dalam

dan luar daerah 156.590.000 91.329.967 58,32 46,43 95,71 Penyediaan jasa tenaga kontrak/honorer

Daerah/tidak tetap 85.740.000 34.986.000 40,80 50,0 50,0 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala Gedung

Kantor 16.779.000 10.495.000 62,55 50,0 50,0 Pemliharn rutin/berkala Kendrn dinas /

Operasional 125.130.000 51.034.100 40,78 50,0 50,0 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 10

URAIAN JUMLAH

ANGGARAN

REALISASI PELAKSANAAN FISIK Jumlah SP2D

s.d Juni %

TARGET REALISASI

% %

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan

gedung kantor 20.250.000 4.348.000 21,47 50,0 50,0 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan pakaian dinas &

perlengkapannya 6.400.000 5.903.200 92,24 100,0 95,0 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Laporan capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5.382.000 2.582.500 47,98 50,0 50,0 Penyusunana Prognosis Realisasi Anggaran 3.553.000 0 0,0 0,0 0,0 Penyusunana Laporan Keuangan Akhir

Tahun 1.897.000 0 0,0 0,0 0,0

Penyusunana Rencana Kerja SKPD 3.553.000 3.372.750 94,93 100,0 100,0 Penyusunana RKA-SKPD 7.363.000 711.150 9,66 50,0 50,0 Penyusunana Lakip SKPD 1.957.000 1.809.450 92,46 100,0 100,0 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Penyusunan Rencana Strategis SKPD 2.944.000 362.500 12,31 0,0 0,0 Penyusunan Rencana Kerja SKPD 5.530.000 0 0,0 0,0 0,0 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan

dan Non Perizinan 12.584.000 5.573.750 44,29 27,27 27,27 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan 14.259.000 12.219.500 85,70 66,67 66,67 Survey Pelayanan perijinan 254.345.000 73.143.050 28,76 49,31 42,36 Pelayanan Pengaduan Perijinan dan Non

Perijinan 27.834.000 6.083.000 21,85 50,0 50,0 Penertiban Pelaksanaan Perizinan dan Non

Perizinan 62.215.000 22.069.479 35,47 20,0 8,67 Fasilitasi dan penilaian kinerja unit

pelayanan 38.612.000 6.056.100 15,68 25,0 25,0 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Pemeliharaan RTH 4.000.000 0 0,0 50,0 50,0

Program dan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mencapai Kinerja Renstra Tahun 2011-2015 yang dilaksanakan pada tahun 2016, dengan target sebagai berikut :

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 11 Tabel 2.2

Target Sasaran Strategis Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan. Ketersediaan sarana dan prasarana kantor sebagai pendukung pelayanan

perizinan dan non perizinan.

100%

2 Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP dan SPP

Kesesuaian penyelenggaraan pelayanan

perizinan dan non perizinan dengan SPP, SOP dan ISO

100% Lama proses pelayanan perizinan 2 hari Prevalensi aduan masyarakat terkait administrasi perizinan ≤ 1% 3 Terwujudnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan perizinan yang dilimpahkan di BP2T dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait legalisasi usaha. Kinerja penyelesaian dan jumlah aduan masyarakat serta jumlah penerbitan izin dan non izin sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

100%

Sasaran tersebut dikembalikan sesuai dengan sasaran rencana strategis 2011-2015, sekaligus sebagai perubahan sasaran yang telah dicantumkan dalam Renja 2016, sehingga capaian akhir tahun yang dilaporkan sebagai capaian kinerja didasarkan pada indikator sasaran di atas.

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 12 Kinerja tersebut dilaksanakan untuk mendukung sasaran pembangunan bidang ekonomi yaitu terwujudnya kemudahan pelayanan dalam mendorong peluang investasi di daerah. Indikator-indikator tersebut akan berpangkal pada Indikator Kinerja Utama yaitu Lama Proses Perizinan, yang capaiannya sampai pada tahun kelima adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3

Capaian IKU Renstra 2011-2015

Tahun Capaian Target

2011 5 hr 5 hr 2012 5 hr 5 hr 2013 3,5 hr 5 hr 2014 3,5 hr 2 hr 2015 2,56 hr 2 hr 2016 2,79 hr* 2 hr

Target yang ditetapkan selama 2 hari pada dasarnya merupakan tantangan yang cukup berat. Hal ini tidak terlepas bahwa pelaksanan pelayanan penerbitan perizinan belum sepenuhnya ditangani oleh BP2T Kota Magelang. Masih terdapat 22,44% perizinan yang penandatanganannya tidak dilakukan oleh Kepala BP2T Kota Magelang. Selain itu, keputusan hasil survey dan rekomendasi oleh tim teknis belum sepenuhnya dilakukan di BP2T Kota Magelang, namun masih dilakukan oleh dan berada di SKPD teknis, yang mana tidak dapat terjangkau oleh Standar Pelayanan ataupun SOP yang berlaku dalam penerbitan perizinan. Target 2 hari pelayanan penyelesaian perizinan hanya dapat dicapai jika penyelenggara memiliki kewenangan penuh dalam kegiatan yang berlangsung selama proses penerbitan izin, sehingga tidak tergantung oleh pihak-pihak di luar penyelenggara penerbit izin.

Realisasi capaian IKU pada awal 2016 mengalami perlambatan, hal ini tidak terlepas dari kondisi yang telah disebutkan di atas terlebih pada masa transisi pergantian kepala daerah definitif yang telah berakhir masa tugasnya digantikan oleh Pejabat Walikota Magelang yang ditunjuk oleh Gubernur Jawa Tengah. Proses

*)

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 13 pelaksanaan tugas walikota yang sempat mengalami jeda pada masa transisi tersebut mengakibatkan penerbitan perizinan yang belum didelegasikan penandatanganannya, tidak dapat diterbitkan sampai dengan dilantiknya Pejabat Walikota Magelang yang ditugaskan oleh Gubernur Jawa Tengah.

Di tingkat kota, rasio bangunan ber-IMB sampai dengan Triwulan II tahun 2016 baru tercapai sebesar 46% dari target tahun 2016 sebesar 50%. Pada pelaksanaan kegiatan ini sampai dengan triwulan II, dari target 30 penerbitan IMB Pemutihan baru terealisasi sebanyak 13 penerbitan (sebesar 43,3%), sehingga masih diperlukan upaya untuk mengejar capaian tersebut terhadap target yang telah ditetapkan. Sedangkan target pelaksanaan dalam tahun 2016 adalah sebanyak 150 penerbitan.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Jika diperhatikan capaian tersebut terhadap renstra yang telah ditetapkan, maka terdapat indikator-indikator yang telah tercapai sesuai dengan proyeksi yang diharapkan. Berikut adalah capaian sampai dengan semestser I tahun 2016 terhadap hasil yang diproyeksikan.

a. Penyelesaian Aduan Masyarakat

Layanan pengaduan merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal, bahwa PTSP di bidang Penanaman Modal harus didukung ketersediaan layanan pengaduan (help

desk) penanaman modal. Berikut adalah tabel hasil pelaksanaan

Kegiatan Penanganan Pengaduan Masyarakat selama 5 tahun terakhir.

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 14 Tabel 2.4

Capaian Kegiatan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Tahun Terlaksana Anggaran Capaian Prevalensi Target

2011 Ya 0 100% ≤ 2% ≤ 2% 2012 Ya 0 100% ≤ 2% ≤ 2% 2013 Ya 13.112.000 100% 0,42% ≤ 1,5% 2014 Ya 13.520.000 100% 0,36% ≤ 1,5% 2015 Ya 33.000.000 100% 0,24% ≤ 1% 2016 Ya 27.834.000 100% 0.24%* ≤ 1%

b. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat

Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik merupakan salah satu alat untuk memonitor perkembangan kualitas pelayanan kepada masyarakat, yang pelaksanaanya berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Berikut adalah tabel hasil survey IKM selama lima tahun terakhir.

Tabel 2.5

Capaian Survey IKM 5 Tahun Terakhir

Tahun Terlaksana Capaian IKM Target IKM

2011 Ya 79,815 79

2012 Ya 75,622 79,5

2013 Ya 73,518 80

2014 Ya 75,085 80,5

2015 Ya 74,338 81

Melihat pada ke-16 unsur pelayanan yang dijadikan penilaian dalam survey IKM, dapat dikatakan bahwa seluruhnya memiliki nilai yang berimbang pada kisaran angka 3 dengan mutu pelayanan “B”. Unsur pelayanan yang menjadi penilaian dalam IKM adalah Prosedur

*)

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 15 Pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan, Kedisiplinan Petugas Pelayanan, Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, Kemampuan Petugas Pelayanan, Kecepatan Pelayanan, Keadilan Mendapatkan Pelayanan, Kesopanan dan Keramahan Petugas, Kewajaran Biaya Pelayanan, Kepastian Biaya Pelayanan, Kepastian Jadwal Pelayanan, Kenyamanan Lingkungan, Keamanan Pelayanan, Sarana Informasi dan Pengaduan serta Penanganan Pengaduan. Peningkatan unsur penilaian perlu terobosan yang membuat masyarakat merasakan terkesan terhadap pelayanan yang diterima. Kurangnya terobosan dalam hal pelayanan memberikan kesan yang monoton bagi masyarakat dan berkesan biasa saja seperti halnya pelayanan pada umumnya.

Di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan, penerbitan perizinan setelah tahun 2011 juga mengalami penurunan, namun bertahap mengalami kecenderungan peningkatan seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.6

Tabel Jumlah dan Proyeksi Penerbitan Izin Tahun Capaian Proyeksi

2011 2.776 2.714 2012 2.461 2.782 2013 2.358 3.276 2014 2.508 3.366 2015 2.573 3.940 2016 1.234* 2.743

Hal ini dapat dikarenakan pada tahun 2011 banyak jenis perizinan yang dicabut retribusinya dengan berlakunya UU Nomor 28 Tahun 2009 dan pencabutan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan undang-undang tersebut. Namun pada tahun-tahun setelahnya pelayanan perizinan cenderung stabil dengan sedikit penambahan. Namun demikian pada tahun 2016 diproyeksikan permohonan perizinan akan meningkat, terutama dikarenakan adanya daftar ulang perizinan yang berlaku selama lima tahun dan beberapa regulasi tentang adanya perizinan baru.

*)

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 16 Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, BP2T Kota Magelang telah 2 kali mendapatkan Investment Award Nominasi Penyelenggara PTSP Bidang Penanaman Modal Terbaik (10 besar tingkat nasional) yang diperoleh tahun 2010 dan 2012. Selain itu juga telah memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2008 di bidang layanan pemerintahan daerah untuk penerbitan izin dan layanan administrasi umum sejak November 2010 dan masih dipertahankan hingga saat ini. Sedangkan pada 2016 Kota Magelang termasuk dalam 10 besar Pemda Pro Investasi se-Jawa Tengah.

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Isu-isu strategis nasional yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan di BP2T Kota Magelang antara lain adalah Peningkatan Daya Saing dengan percepatan pembangunan infrastruktur. Pembangunan ini difokuskan antara lain pada komunikasi dan informatika yang meliputi pengintegrasian sistem komunikasi dan informasi instansi pemerintah.

Tema pembangunan Kota Magelang Tahun 2011-2015 adalah Meluaskan Jangkauan : dikenal di tingkat nasional atau dunia, melalui pengembangan perluasan kerjasama di bidang ekonomi, sarana prasaran daerah, sosial budaya yang berkeadilan bagi semua kelompok tanpa diskriminasi menuju Kota Magelang sebagai Kota Jasa Yang Maju, Profesional, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan. Pada penjabarannya, BP2T Kota Magelang berperan dalam urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian melalui indikasi program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat dengan dua indikasi kegiatan. Kegiatan yang pertama yaitu Penyusunan Standar Operasional Prosedur Bidang Perizinan dan Pelayanan Umum, dan yang kedua adalah Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan.

Sementara itu isu strategis yang diangkat pada lingkup Kota Magelang antara lain adalah pada Penguatan Implementasi Magelang Kota Sejuta Bunga, Penguatan Implementasi RAD ASEAN Economic

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 17 Community (AEC), Implementasi eGovernment : Menuju Smart City dan Sustainable Development Goals.

Penguatan kelembagaan juga merupakan upaya yang telah dan akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diantaran bentuk upaya penguatan kelembagaan adalah dengan pelimpahan kewenangan penandatanganan perizinan dari kepala daerah kepada kepala lembaga Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hal tersebut dimaksudkan agar kepala daerah dapat lebih terfokus untuk mengagendakan pembangunan daerah secara keseluruhan, dan PTSP juga dapat lebih menjamin standar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terkait dengan waktu penyelesaian izin. Dengan ditepatinya standar pelayanan kepada masyarakan maka akan menimbulkan citra positif dari pemerintah dalam hal kesigapan sebagai abdi masyarakat, adanya transparansi birokrasi dan kesan profesionalitas dalam upaya mengembangkan pertumbuhan ekonomi daerah sebagai hasil dari reformasi birokrasi yang selama ini telah digaungkan mulai dari pemerintah pusat.

Arah kebijakan keuangan daerah yang telah ditetapkan, diantaranya yaitu mengoptimalkan pelaksanaan kebijakan fiskal dari pusat ke daerah, yaitu pemerintah pusat melakukan Kebijakan Desentralisasi Fiskal ke Daerah dengan maksud untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumberdaya, meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakatserta memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam proses pembangunan. Pelaksanaan Kebijakan Fiskal juga merupakan salah satu upaya Pemerintah daerah dalam rangka mendapatkan dana-dana untuk membiayai pelaksanaan pembangunan di daerah untuk kemudian dibelanjakan/ diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan. Kebijakan desentralisasi fiskal daerah mengandung tiga misi utama yaitu menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya, meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesehateraan masyarakat, dan memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam proses pembangunan.

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 18 Selain terus memprioritaskan pelaksanaan kebijakan desentralisasi fiskal, Pemerintah juga mendukung dan melaksanakan kebijakan reformasi dalam administrasi keuangan daerah, antara lain tercermin dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja, sebagai salah satu langkah perubahan dalam upaya membangun sebuah pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

BP2T Kota Magelang sebagai SKPD yang menyelenggarakan pelayanan administratif bidang perizinan dan non perizinan menjadi penting peranannya dalam mewujudkan Kota Magelang sebagai Kota Jasa, yaitu dengan memberikan legalitas usaha sehingga memberikan kesempatan dan kondisi persaingan usaha yang sehat dan terbuka untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Diluar tugas pokok tersebut, BP2T berupaya untuk mendukung terlaksananya Magelang Kota Sejuta Bunga dan meluaskan jangkauan pelayanan degan mengoptimalkan sistem informasi dan teknologi informasi. Namun demikian tahapan pada tahun 2015 yaitu tahap Meraih keunggulan tetap dipertahankan dan masih relevan dilaksanakan pada tahun ini.

2.4 Review terhadap Perubahan RKPD

RKPD Kota Magelang Tahun 2016 merupakan tahun kelima perencanaan RPJMD Kota Magelang 2011-2015 yaitu perencanaan tahun 2015 untuk dilaksanakan tahun 2016. Fokus prioritas dalam pentahapan pelaksanaan RPJMD Kota Magelang dinyatakan sebagai tema pembangunan tahunan, di mana Tema Pembangunan untuk Tahun 2016 adalah Meluaskan Jangkauan: dikenal di tingkat nasional atau dunia, melalui pengembangan perluasan kerjasama di bidang ekonomi, sarana prasaran daerah, sosial budaya yang berkeadilan bagi semua kelompok tanpa diskriminasi menuju Kota Magelang sebagai Kota Jasa Yang Maju, Profesional, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan.

Selanjutnya terkait penjabaran Tema pentahapan RPJMD Kota Magelang Tahun 2015 yang dilaksanakan dalam RKPD Kota

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 19 Magelang Tahun 2016 oleh BP2T Kota Magelang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.7

Penjabaran Makro Tema Pembangunan Tahun 2016 Yang Dilaksanakan BP2T Kota Magelang

Tema

Dasar Tujuan

Prioritas Pembangunan

Daerah

Sasaran Indikasi Program Indikasi Kegiatan Meluaskan jangkauan Meningkatkan partisipasi Kota Magelang di even nasional atau internasional dalam rangka pemasaran potensi kota Meningkatkan atau mempertahan-kan besaran investasi atau kemitraan Penambahan jenis layanan jasa dan sarana prasarana kebutuhan publik di kota Magelang yang dilakukan oleh investor atau kemitraan Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat - Penyusunan Standar Operasional Prosedur Bidang Perizinan dan Pelayanan Umum - Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

Maksud dari penjabaran tema pembangunan tahun 2016 tersebut adalah bahwa pada tahun 2016 BP2T tetap melaksanakan rencana kerja sebagaimana ditetapkan pada Renja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 dan pada perubahannya diarahkan sebagai masa transisi untuk mempersiapkan pelaksanaan RPJMD periode berikutnya. Di dalam rancangan rencana kerja Pembangunan Daerah Kota Magelang Tahun 2016 dinyatakan bahwa Renja SKPD tahun 2016 merupakan masa transisi antara Renstra SKPD 2011-2015 dan Renstra SKPD Tahun 2016-2020.

Indikator yang ditetapkan dalam Perubahan RKPD Kota Magelang Tahun 2016 sebagaimana untuk BP2T Kota Magelang adalah Lama proses perizinan selama 2 hari.

Perubahan Renja BP2T Kota Magelang tahun 2016 direncanakan untuk melaksanakan 7 program kegiatan dengan 38 kegiatan dengan pagu indikatif sebesar Rp. 1.369.434.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Rupiah), sesuai dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 20 050.24/183/112 Tahun 2016 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Magelang Tahun 2016. Pagu indikatif tersebut sedikit mengalami penurunan daripada penetapan dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 1.084.799.000. Dua opsi kegiatan akan dilanjutkan pada perubahan 2016 yaitu kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dan kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dikarenakan telah diusulkan pada anggaran penetapan awal tahun namun tidak dapat direalisasikan dikarenakan kebijakan lain yang lebih prioritas.

Berikut adalah perbandingan pagu anggaran tahun ini dengan 5 tahun sebelumnya.

Tabel 2.8

Perkembangan Pagu Perubahan Terhadap Pagu Penetapan Tahun Pagu Penetapan Pagu Perubahan

2013 649.717.350 862.294.000 2014 847.869.000 1.082.894.000 2015 1.084.799.000 1.222.286.000 2016 1.130.546.000 1.369.434.000

Kegiatan baru yang dimunculkan yaitu Penyusunan dan Pengadan Sarana Informasi berupa sticker branding mobil sebagai penyesuaian terhadap tema pembangunan; Pengadaan Papan Informasi berupa papan penunjuk arah untuk kemudahan akses pelayanan; Pengadaan Peralatan Gedung Kantor diantaranya berupa SMS Gateway untuk penunjang pelayanan; Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor berupa penggantian dan peremajaan peralatan kantor; Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional untuk operasional dan Rehabilitasi Sedang/ Berat Gedung Kantor untuk perbaikan sarana gedung pelayanan. Kegiatan yang lainnya mengalami perubahan terkait dengan penyesuaian terhadap realisasi target dan capaian, penyesuaian terhadap standarisasi, serta mengakomodasi kemudahan akses pelayanan untuk kaum difabel.

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 21 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Salah satu tujuan pelayanan publik adalah untuk menyediakan layanan yang terbaik bagi masyarakat. Layanan yang terbaik adalah yang memenuhi apa yang dijanjikan atau apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan demikian pelayanan publik yang terbaik adalah yang dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat, bahkan melebihi harapan publik.

Selaras dengan tujuan tersebut, BP2T Kota Magelang dalam rangka menyediakan layanan yang terbaik bagi masyarakat telah melaksanakan program dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat langsung, antara lain melalui Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat melalui kegiatan :

a) Survey Pelayanan Perijinan.

b) Fasilitasi dan penilaian kinerja unit pelayanan.

c) Pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat. d) Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

Disamping program dan kegiatan-kegiatan tersebut diatas, masyarakat selaku konsumen diberikan ruang untuk memberikan masukan program yang seharusnya disusun untuk meningkatkan pelayanan publik. Keterlibatan masyarakat ini dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya adalah melalui Survey Kepuasan Masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. KEP/25/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.

Disebutkan bahwa untuk membandingkan indeks kinerja unit pelayanan secara berkala diperlukan survey secara periodik dan berkesinambungan, dengan demikian dapat diketahui perubahan tingkat kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan publik.

Selain rencana yang telah tercantum dalam RKPD, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat usulan program dan kegiatan masyarakat yang belum tercakup namun dirasa penting diakomodir

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 22 sehingga dapat dimasukkan dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga hasil akhir dari penetapan anggaran perubahan tidak sepenuhnya sama dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan.

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 23 BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi

Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016 adalah Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Melatakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas. Fokus prioritas sasaran pembangunan sektor unggulan RKP 2016 adalah:

1. Kedaulatan pangan: kecukupan hasil produksi pangan, kecukupan sarpras penunjang produksi

2. Kedaulatan energi: kecukupan sumber energi; listrik; gas; bahan bakar minyak

3. Maritim dan kelautan: kedaulatan, konektivitas, produksi ekonomi maritim kelautan

4. Pariwisata dan industri: kontribusi ekonomi, akses infrastruktur-informasi-kumunikasi, pengembangan destinasi wisata; pemberdayaan masyaarkat ekonomi kreatif berbasis eco tourism, pertumbuhan industri.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan.

Perubahan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang Tahun 2016 24 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi

sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusi dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dang bangkit bersama bangsa bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi kharakter bangsa.

9. Mempertegas kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Untuk tingkat provinsi, Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2016, pembangunan daerah Jawa Tengah Tahun 2016 diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat didukung infrastruktur yang semakin mantap dengan mempertimbangkan keberlanjutan program pembangunan yang masih relevan dilaksanakan serta prioritas pembangunan nasional. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka prioritas pembangunan Jawa Tengah Tahun 2016 ditujukan untuk:

1. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran berdimensi kewilayahan, fokus pada:

a. Perluasan intervensi program / kegiatan sektoral yang

Dalam dokumen i (Halaman 18-47)

Dokumen terkait