• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

C. Penutup

Akhirnya dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan, meskipun masih jauh dari yang diharapkan. Karena hanya sebatas inilah kemampuan penulis, sehingga hasilnya seperti yang ada sekarang ini.

Dengan demikian apabila terdapat kekhilafan dan kekurangan disebabkan keterbatasan penulis. Untuk itu saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dan dihargai demi kebaikan dan langkah selanjutnya.

Dan kepada semua pihak penulis memohon maaf dan terima kasih serta tak lupa mohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis dan lebih-lebih bisa meningkatkan pendidikan karakter pada anak keluarga perantau.Amien.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1998. Pengantar Sosiologi. Solo: Ramadhani.

Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Angkasa. Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur suatu penelitian suatu pendekatan

praktik. Jakarta: Jakarta Rineka Cipta.

Hadi, Sutrisno, 2005 Metodelogi researt. Yogyakarta. Andi offset.

Heriawan, Adang. 1988. Mengenal Manusia dan Pendidikan. Yogyakarta: Liberty.

Kesuma, Dharma. Cepi Triatna dkk. 2012. Pendidikan Karakter: kajian

Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

M. Asrori dan M. Ali. 2005. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

M. Noor, Rohimah. 2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif di Sekolah dan di Rumah. Yogyakarta: Pedagogia.

Moeloeng, J Lexy. 2009. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa. 2002. Koneka (Konsep, Karakteristik Dan Implementasi).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: menjawab tantangan krisis dimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwadarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Samani, Muchlas. 2014. Konsep Dalam Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Samino. 2010. Implementasi Pendidikan Spiritual Keislaman dan

Keindonesiaan. Surakarta: Fairuz Media.

Setiawan. 2004. Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta: Balai Pustaka.

Shochib, M. 1998. Pola Asuh Orang Tua untuk Membantu Anak

Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Rosdakarya Offset.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Grasindo.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter

Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiyani, NA. 2012. Implementasi Pendidikan Karakter: konsep dan

implementasi di sekolah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter: konsepsi dan aplikasinya

dalam lembaga pendidikan. Jakarta: Kencana.

Zuhaili, Muhammad. 2002. Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini.

Jakarta: Mustika.

Mehr News. Dirilis. http: //indonesian .iriib.ir /islam /keluarga/ item/

71416.kerugian_akibat_jauhnya_anak_dari_ibu dikutip pada tanggal

PEDOMAN WAWANCARA

1. Implementasi Pendidikan Karakter Pada Anak Keluarga Perantau Desa Candi Kec. Bandungan Kab. Semarang

a. Perencanaan (plaining)

1) Bagaimana langkah awal Bapak/Ibu dalam merencanakan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

2) Apa saja yang Bapak/Ibu lakukan dalam merencanakan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

b. Organisasi (organizing)

1) Bagaimana langkah awal Bapak/Ibu dalam mengorganisasikan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

2) Apa saja yang Bapak/Ibu lakukan dalam mengorganisasikan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

c. Pelaksanaan (actualing)

1) Bagaimana langkah awal Bapak/Ibu dalam pelaksanaan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

2) Apa saja yang Bapak/Ibu lakukan dalam pelaksanaan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

d. Pengawasan (controling)

1) Bagaimana langkah awal Bapak/Ibu dalam pengawasan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

2) Apa saja yang Bapak/Ibu lakukan dalam pengawasan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

e. Evaluasi (evaluating)

1) Bagaimana langkah awal Bapak/Ibu dalam mengevaluasi pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

2) Apa saja yang bapak/Ibu lakukan dalam mengevaluasi pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

2. Faktor Penghambat Dan Faktor Pendukung Pendidikan Karakter Pada Anak Keluarga Perantau Desa Candi Kec. Bandungan Kab. Semarang.

3. Solusi Yang Diterapkan Untuk Mengatasi Faktor Penghambat Pendidikan Karakter Pada Anak Keluarga Perantau Desa Candi Kec. Bandungan Kab. Semarang.

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Topik I : Implementasi Pendidikan Karakter Pada Anak Keluarga Perantau Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Pada tanggal 20 juni saya mulai berkeliling dusun tarukan pada kali ini saya mengfokuskan pada pengamatan dan pengambilan data melalui wawancara dengan tokoh masyarakat dan wali, tepat pukul 13.00 WIB saya bertemu dengan tokoh masyarakat dan orangtua tunggal dirumah setelah saling tegur sapa saya langsung memulai pada maksud dan tujuan saya, pertama saya menanyakan:

Bagaimana langkah awal Bapak/Ibu dalam merencanakan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

Bapak Kholid menjawab “orang tua dirumah setidaknya mendidik anak secara

mandiri”.

“ibu muntri juga menjawab saya ajarkan kepada anak yaitu hal-hal yang mudah dipahami dan dimengerti oleh anak. Dengan begitu akan mendidik anak serta

membentuk karakter secara perlahan”.

“bapak bambang juga berpendapat bahwa di masukkan di pondok pesantren karena dirumah anak kurang kasih sayang dari ibunya dan tidak sepenuhnya akan

belajar.”

“Apa saja yang Bapak/Ibu lakukan dalam merencanakan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?”

Bapak Kuncoro menjawab: “mencarikan sekolah tetapi juga dengan

pertimbangan apakah disekolah tersebut akan mendapatkan pendidikan serta pembentukan karakter yang baik, serta mencarikan guru mengaji dan guru les

privat”.

“bapak wintopo juga menjawab dengan cara memilihkan pendidikan yang baik untuk anak berdasarkan kemampuannya, memilihkan guru ngaji memberikan contoh untuk anak-anak kita dalam rangka pembentukan karakter supaya anak tersebut itu mempuntai karakter yang baik, selalu memberi pengertian yang baik dan tidak baik

kepada anak, membiasakan kesiplinan dan kejujuran”.

Saya melanjutkan pada pertanyaan selanjutnya “Bagaimana langkah awal Ibu dalam mengorganisasikan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?”

Ibu Rumsiyah menjawab: “ketika anak bermain atau berkumpul lebih baik

dengan teman sebayanya, karena pola pikir anak sejalan”.

“Apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam mengorganisasikan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?”

Ibu Rena Roviyanti menjawab: “membatasi anak ketika bermain bersama

teman-temannya, dan mengajarkan hal-hal yang baik kepada anak”.

“bapak kholid mawardi juga menjawab ketika anak bermain saya persilahkan

mau bermain dengan siapa saja saya tidak membatasi anak ketika bermain tetapi dalam arti harus memilih teman yang baik, kemudian saya dirumah memberi pengertian kepada anak atas ucapan atau perilaku yang tidak baik dan memberi

Kemudian saya melanjutkan pertanyaan yang selanjutnya bagaimana langkah awal yang Ibu dalam pelaksanaan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

Ibu Muntri Isniati menjawab: “dalam pelaksanaan pendidikan atau

pembentukan karakter anak orangtua mempunyai peran yang penting karena dilingkungan keluarga awal terbentuknya pendidikan maupun karakter pada anak, dilingkungan keluarga orang tua harus memberi contoh yang baik terhadap anak

ataupun karakter yang lain seperti jujur, tanggung jawab, dll”.

“Apa yang Ibu lakukan dalam pelaksanaan pendidikan supaya mempunyai karakter yang baik?”

Ibu Rena Roviyanti menjawab: “yang saya lakukan dalam pelaksanaan

pendidikan maupun karakter anak sejauh ini yaitu dengan cara mendidik anak secara

halus namun tidak dimanjakan juga, tidak melakukan kekerasan terhadap anak”.

Saya melanjutkan pertanyaan yang selanjutnya bagaimana langkah awal Ibu dalam pengawasan pendidikan supaya mempunyai karakter yang baik?

Ibu Tiyah menjawab: “selalu mengawasi apa yang dilakukan maupun dikerjakan anak sewaktu anak bermain atau belajar”.

Yang selanjutnya apa saja yang Bapak lakukan dalam pengawasan pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

Bapak Kholid Mawardi menjawab: “memantau anak, baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan sekitar melalui teman bermain, guru atau warga sekitar”.

Saya melanjutkan pertanyaan yang terakhir mengenai manajemen pendidikan karakter pada anak, bagaimana langkah awal Bapak dalam mengevaluasi pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

Bapak Kholid Mawardi menjawab: “dengan melihat hasil belajar anak, kita akan mengetahui sejauh mana anak belajar. Tetapi saya tidak hanya melihat hasil

pendidikan formal tetapi juga non formal”.

Pertanyaan yang selanjutnya apa saja yang Bapak lakukan dalam mengevaluasi pendidikan anak supaya mempunyai karakter yang baik?

Bapak Kuncoro menjawab: “dengan memantau pendidikan anak ketika anak

berangkat atau pulang sekolah, mendampingi anak ketika belajar, serta mengecek

prestasi anak”.

Topik II : faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Pendidikan Karakter Selain melakukan interview dan pengamatan tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter, penulis melakukan wawancara yakni dengan bertanya dengan salah satu orangtua dirumah dan salah satu wali.

“Buk Apakah ada faktor pendukung dan penghambat pada pendidikan karakter anak?”

Ibu Tiyah menjawab: “tentu saja ada”

Kemudian saya melanjutkan pertanyaan apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan karakter pada anak”?

“Ibu Tiyah menjawab faktor penghambat pada anak ketika belajar pendidikan maupun karakter pastinya banyak faktor misal antusias teman bermain yang tidak seusianya, faktor lingkungan yang mayoritas anak ditinggal oleh orangtuanya, faktor kedua orangtua karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua maka

anak yang tidak ditinggal oleh kedua orangtuanya, maupun antusias keluarga dalam

mendidik anak. Untuk faktor penghambat ialah anak belajar lebih mandiri”

Kemudian Bapak Kuncoro juga menjawab “Untuk faktor pendukung ialah anak

belajar mandiri, tidak tergantung dengan orangtua, dorongan cita-cita yang diinginkan anak, anak lebih bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan anak. Untuk faktor penghambat yaitu faktor lingkungan yang mayoritas anak ditinggal

orangtuanya merantau .”

Topik III : solusi yang diterapkan untuk mengatasi faktor penghambat

Selain manajemen pendidikan karakter dan faktor penghambat maupun pendukung pada pendidikan karakter, penulis juga melakukan wawancara yakni dengan bertanya kepada informan.

“apa saja solusi yang diterapkan Bapak/Ibu dalam mengatasi faktor penghambat?”

Ibu Rena Roviyanti menjawab: “dengan cara membatasi waktu dalam

bermain, tetapi anak juga harus selalu diingatkan ketika anak ingin belajar maupun

waktunya mengaji”.

“ibu muntri pun menjawab meminta anak untuk terbuka kepada keluarga

maupun salah satu dari keluarga, dengan begitu anak dekat dengan keluarganya dan

anak tidak merasa kurangnya perhatian dari orangtua”.

“bapak bambang pun ikut menanggapi solusi yang diterapkan yaitu dengan cara meminta bantuan kepada orang yang lebih berkompeten dibandingkan orangtuanya, karena ketika anak diberi tahu oleh orangtuanya anak kurang takut, sedangkan ketika oranglain yang memberi masukan anak akan mudah menerima

masukan apa yang oranglain kasih tahu”.

“ibu rumsiyah juga mempunyai pendapat, yaitu selalu sigap dalam mengawasi

aktivitas anak, karena pengawasan orangtua sangat penting dalam aktivitas anak

ketika anak bermain maupun ketika anak belajar”.

“bapak wintopo juga mempunyai pendapat yaitu, dengan cara pemberian

reward atau hadiah kepada anak ketika anak mengalami kesulitan sehingga anak

akan berusaha mencapai reward atau hadiah yang akan diberikan kepada anak”.

WAWANCARA DENGAN ORANGTUA TUNGGAL

WAWANCARA DENGAN PENGASUH/ORANGTUA

Kegiatan Belajar Anak

Kegiatan Bermain Tanpa Dampingan Orangtua

Kegiatan TPA

DAFTAR NILAI SKK Nama : Anisa Ainurrofi

NIM : 111-13-151

Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Dosen PA : Mufiq, S. Ag., M.Phil.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1.

Sertifikat OPAK STAIN Salatiga 2013 “Rekonstruksi Paradigma

Mahasiswa yang Cerdas Peka dan Peduli”

26-27 Agustus

2013 Peserta 3

2.

Sertifikat OPAK Tarbiyah 2013 “Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kearifan Lokal

Seabagi Identitas Pendidikan Indonesia” 29 Agustus 2013 Peserta 3 3. Sertifikat UPT Perpustakan “Library User

Education”

16 September

2013 Peserta 2

4.

Sertifikat Seminar Nasional Bahasa Arab

“Upaya Menjaga Eksistensi Dan Masa Depan Ppembelajaran

Bahasa Arab”

9 Oktober 2013 Peserta 8

5.

Sertifikat “Siba-Sibi Training Uts Semester

Genap Tahun 2014”

2-3 Mei 2014 Peserta 3

6. Sertifikat “Pelatihan Baca

7. Piagam penghargaan

“pelatihan shalat khusyu’” 16-17 Juli 2014 Panitia 2

8.

Sertifikat seminar nasional bahasa arab ittaqo “implementasi kurikulum 2013 padca mapel Bahasa Arab tingkat dasar, dan tingkat menengah dalam upaya menjawab tantangan

pengajaran Bahasa Arab”

4 November

2014 Peserta 8

9.

Sertifikat Seminar Nasional “Berkontribusi

Untuk Negeri Melalui Televisi/TV”

5 November

2014 Peserta 8

10.

Sertifikat Seminar Daurah Mar’atus Sholihah “Aktualisasi Dakwah

Dalam Membentuk Generasi yang Bertaqwa,

Berilmu, dna Berakhlak Mulia

4 Mei 2015 Peserta 2

11.

Sertifikat Seminar Bedah Buku “Aktualisasi Dakwah

Dalam Membentuk Generasi yang Bertaqwa,

Berilmu, dna Berakhlak Mulia”

5 Mei 2014 Peserta 2

12. Sertifikat “Lomba Bulan

Ramadhan 12-16 Juli 2014 Panitia 3 13. Sertifikat “Takbir

14. Sertifikat “Halal Bi Halal” 2 Agustus 2015 Panitia 3

15.

Sertifikat Seminar Nasional DEMA FTIK

“Peningkatan Profesionalisme Guru Sebagai Dalam Pembelajaran Di Era Globalisasi” 23 November 2015 Peserta 8 16.

Sertifikat Peringatan Israʼ Miʼraj Nabi Muhammad

SAW

5 Mei 2016 Panitia 3

17.

Sertifikat Seminar Nasional Edupreneurship “Strategi Marketing Kunci

Sukses Wirausaha” 13 November 2016 Peserta 8 18. Sertifikat Seminar Nasional “Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Melalui Usaha Online

Untuk Masyarakat Ekonomi Mandiri”

10 Desember

2016 Peserta 8

20.

Sertifikat Acara Festifal Anak Sholeh “Tunjukkan

Bakatmu”

11 Desember

2016 Panitia 3

21.

Sertifikat Peringatan Maulid Nabi Muhammad

SAW

12 Desember

2016 Panitia 3

22.

Sertifikat Praktikum Mata Kuliah Kewirausahaan

“Keren Itu Mahasiswa Kreatif, Inovatif, Mandiri Dan Berani Berwirausaha”

14 Desember

Dokumen terkait