• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini memberikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan proses implementasi teknologi Web Service.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Metodologi Pemrograman Berorientasi Objek 2.1.1 Object Oriented Analysis

Merupakan pendekatan untuk mengidentifikasi dari kebutuhan sistem dari perspektif user dan mengidentifikasi objek, atribut, behaviour, dan relasi yang mendukung kebutuhan fungsional sistem. Objek modelling merupakan sebuah teknik untuk mengidentifikasikan objek ke dalam lingkungan sistem dan relasi antar objek.

Ada dua aktifitas utama dalam object oriented analysis yaitu : 1. Memodelkan fungsi dari sistem

Pada saat requirement analysis dibangun use case diagram yang mendokumentasikan kebutuhan fungsional sistem. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan dokumentasi yang cepat untuk seluruh bisnis event yang terjadi untuk mendefinisikan dan memvalidasi kebutuhan.

2. Mengorganisasikan objek dan mengidentifikasi relasinya

Pada aktifitas ini dibuat class diagram yang menggambarkan struktur objek sistem, memperlihatkan class objek dari sistem yang disusun dengan relasi antar class objeknya.

2.1.2 Objet Oriented Design

Merupakan pendekatan yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak dalam bentuk kolaborasi objek, atribut, dan method-nya. Tahap ini merupakan kelanjutan dari proses object oriented analysis. Dalam tahap ini terdapat tiga buah objek yaitu :

a. Entity Object

Merupakan sebuah objek yang berisi informasi yang berhubungan dengan bisnis dan secara khusus bersifat persistent dan disimpan dalam database.

Gambar 2.1 Simbol Entity Object (diambil dari Whitten, 2004) b. Interface Object

Merupakan sebuah objek yang disediakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah aktor akan melakukan interface dengan sistem.

Gambar 2.2 Simbol Interface Object (diambil dari Whitten, 2004) c. Control Object

Merupakan sebuah objek yang berisi aplikasi logik yang bukan merupakan tanggung jawab dari entity objek.

2.2 UML (Unified Modelling Language) Diagram

UML merupakan bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi objek. UML tidak menentukan sebuah metode untuk mengembangkan sistem, hanya sebuah notasi yang saat ini dapat diterima secara luas sebagai sebuah standar untuk objek modelling. UML memungkinkan pengembang melakukan pemodelan secara visual. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :

1. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem (actor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar.

2. Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk memodelkan alur kerja sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Beberapa simbol yang digunakan untuk activity diagram :

a. Solid dot, menggambarkan awal proses

Gambar 2.4 Simbol Solid Dot

b. Rounded-corner rectangle, menggambarkan aktifitas atau tugas yang diperlukan.

c. Arrows, menggambarkan trigger yang menginisialisasi aktifitas.

Gambar 2.6 Simbol Arrows

d. Solid black bar adalah bar sinkronisasi. Simbol ini menunjukkan aktifitas yang dilaksanakan secara paralel.

Gambar 2.7 Simbol Solid Black Bar

e. Text inside [], menjelaskan trigger adalah sebuah hasil dari aktifitas keputusan. f. Diamond, menggambarkan aktifitas keputusan

Gambar 2.8 Simbol Diamond

g. Solid dot di dalam hollow circle menggambarkan akhir proses.

Gambar 2.9 Simbol Solid Dot di dalam Hollow Circle

3. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Diagram ini biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event-event menghasilkan output tertentu. Pada fase desain message akan dipetakan menjadi operasi atau metode dari class.

4. Class Diagram

Class merupakan sebuah spesifikasi yang diinstaniasi, akan menhasilkan objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek, menggambarkan keadaan (atribut / properti) sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (method / fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti generalisasi, pewarisan, asosiasi, dan sebagainya. Class diagram memperlihatkan hubungan antar class dan penjelasan detail tiap-tiap class dalam model desain dari suatu sistem. Class memiliki tiga area pokok yaitu nama dan stereotype, atribut, dan method.

Atribut dan method memiliki sifat :

a. private, tidak dapat dipanggil dari luar class bersangkutan.

b. protected, hanya dapat dipanggil class bersangkutan dan pewarisnya. c. public, dapat dipanggil siapa saja.

Beberapa hubungan antar class yang ada : a. asosiasi,

Merupakan hubungan statis antar class b. agregasi,

Merupakan hubungan antar class yang menyatakan bagian c. pewarisan,

Merupakan hubungan antar class yang menyatakan hirarkis d. hubungan dinamis,

2.3 Web Service

Web Service merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang dapat diakses pada Web atau intranet melalui URL, yang diakses oleh client menggunakan protokol berbasis XML, seperti Simple Object Access Protocol (SOAP) yang dikirim melalui protokol internet seperti HTTP. Client mengakses sebuah aplikasi Web Service melalui antarmukanya dan binding, yang didefinisikan menggunakan dokumen XML, seperti Web Services Definition Language (WDSL).

Web Service merupakan hasil dari evolusi Web. Pada awalnya, teknologi Web merupakan situs yang berupa halaman HTML. Kemudian aplikasi Web tersebut berkembang menjadi lebih dinamis. Meskipun demikian, aplikasi Web tersebut masih memiliki batasan kemampuan GUI pada halaman HTML. Web Service mampu menangani batasan ini, karena Web Service memisahkan Website atau aplikasi dari GUI HTML.

Web Service dibangun berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan distributed computing sebelumnya (seperti COBRA, Java Remote Method Invocation) untuk memungkinkan komunikasi antara aplikasi dan interoperability. Web Service menyediakan cara yang telah terstandarisasi bagi aplikasi untuk menampilkan fungsionalnya melalui Web atau berkomunikasi dengan aplikasi lain melalui jaringan, tanpa memperhatikan implementasi aplikasi, bahasa pemrograman, atau platform komputer.

2.3.1 Keuntungan Web Service

Beberapa keuntungan Web Service adalah :

a. Web Service berjalan menggunakan open standard, sehingga memungkinkan aplikasi perangkat lunak ditulis dalam bahasa pemrograman yang berbeda dan memungkinkan komunikasi pada platform yang berbeda.

b. Web Service mudah dan tidak mahal untuk diimplementasikan, karena menggunakan infrastruktur yang sudah ada, seperti Web untuk pertukaran informasi.

c. Web Service membantu memperluas aplikasi dan layanan untuk dapat diakses oleh lebih banyak tipe client. Dengan menggunakan Web Service suatu layanan dapat diakses oleh client dalam berbagai platform, karena Web Service mendukung interoperability.

2.3.2 Standar Web Service

Standar merupakan suatu kumpulan dari spesifikasi, aturan, dan pedoman yang dirumuskan dan diterima oleh pasar. Kriteria yang perlu dipenuhi oleh standar yang digunakan Web Service dan teknologi yang mengimplementasikan Web Service adalah :

1. Web Service harus mampu melayani permintaan ( request ) dari client tanpa memperhatikan platform yang digunakan oleh client.

2. Client harus mampu menemukan Web Service tanpa memperhatikan detail implementasi dan platform yang digunakan oleh Web Service.

Beberapa standar yang diperlukan Web Service adalah sebagai berikut : a. XML ( Extensible Markup Language )

XML merupakan dasar terbentuknya Web Service. XML merupakan markup language berbasis teks yang menjadi bahasa standar pertukaran data di web. Pesan XML digunakan oleh client dan server untuk mendefinisikan protokol komunikasi diantara dua remote points.

b. SOAP ( Simple Object Access Protocol )

SOAP merupakan suatu dokumen XML yang mengatur bagaimana permintaan (request) dan pengembalian (response) dari suatu Web Service akan bekerja. SOAP merupakan suatu protokol objek yang bertugas mengantarkan objek Web Service dari server ke client.

c. WSDL ( Web Services Description Language )

WSDL merupakan pesan XML yang digunakan untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi umum yang disediakan oleh Web Service. WSDL merupakan standar skema Web Service, yang menyediakan pengetahuan bagi client mengenai parameter, nilai pengembalian, dan tipe data dari atribut Web Service.

d. UDDI ( Universal Description, Discovery, and Integration )

UDDI merupakan spesifikasi yang mendefinisikan registries dimana bisnis dapat mempublikasikan informasi tentang bisnis tersebut dan layanan yang disediakan. UDDI merupakan suatu container Web Service, yang menyediakan mekanisme pencarian Web Service.

2.3.2.1 Extensible Markup Language (XML)

XML merupakan markup language yang berdasarkan teks yang menjadi bahasa standar pertukaran data di Web. Data XML ditandai dengan tag “< …. >”. Tujuan dari XML adalah interoperability, sehingga XML menjadi landasan dari penggunaan Web Service. Contoh dokumen XML :

<?xml version=”1.0” encoding=”ISO-8859-1” standalone=”yes”?>

<ContactInformation>

<Name>John Doe</Name>

</ContactInformation>

Jenis dokumen XML ada tiga, yaitu : a. Invalid Document

Merupakan suatu dokumen XML yang tidak mengikuti aturan penulisan yang didefinisikan oleh spesifikasi XML.

b. Valid Document

Merupakan suatu dokumen XML yang mengikuti aturan spesifikasi XML dan aturan struktur dokumen yang tertuang pada DTD atau schema.

c. Well-Formed Document

Merupakan suatu dokumen XML yang mengikuti aturan spesifikasi XML tetapi tidak memiliki DTD ataupun schema.

Keuntungan dan keunggulan XML : a. Ekstensibilitas

Bebas menentukan tag sendiri sesuai dengan kebutuhan user. b. Memisahkan data dan presentasi

Sebuah data itu hanya berisi data saja, tidak ada informasi lain mengenai cara menampilkannya. Sebuah dokumen XML merupakan data yang menerangkan data itu sendiri. Tag pada XML menjelaskan mengenai isi datanya.

c. Penyederhanaan Aplikasi

Banyak aplikasi memiliki ukuran besar dan menghabiskan memori. Biasanya aplikasi untuk mengolah kata maupun gambar dan harus mengakomodasikan berbagai format file. XML yang terbuka, akan memudahkan aplikasi untuk mengolah data.

2.3.2.1.1 Tag dan Atribut

Tag dapat berisi informasi atribut tambahan yang dimasukkan sebagai bagian dari tag. Tag dalam XML bersifat case sensitive.

2.3.2.1.2 Prolog XML

File XML selalu dimulai dengan sebuah prolog yang berisi setidaknya sebuah deklarasi yang mengidentifikasikan dokumen sebagai dokumen XML.

2.3.2.1.3 Document Type Definition (DTD)

DTD berfungsi untuk mendeskripsikan struktur dokumen XML. Setelah deklarasi XML, dokumen prolog dapat menyertakan sebuah DTD, untuk menentukan jenis tag yang dapat dimasukkan ke dokumen XML. Tag DTD dimulai dengan <!-- diikuti nama tag. Setelah nama tag diikuti nama elemen yang sedang didefinisikan dan dalam kurung, satu atau lebih item yang mengindikasikan isi untuk elemen tersebut. Tanpa tanda plus, definisi mengatakan bahwa sebuah sebuah elemen terdiri atas satu elemen. Unsur-unsur yang dideklarasikan dalam DTD adalah semua unsur yang membentuk suatu dokumen XML, yaitu :

1. Elemen

Merupakan satu blok data yang diawali tag pembuka dan tag penutup. Bila sebuah element mengandung beberapa child element, maka user perlu mendeklarasikan child element apa saja yang dipunyai element tersebut. Contoh penulisan sintaksnya adalah :

<!ELEMENT organisasi (anggota)>

<!ELEMENT anggota (nama,alamat,kelamin,jabatan)>

2. Attribute

Merupakan informasi pendukung element yanf disertakan pada tag pembuka. Agar dokumen XML valid, user juga perlu mendefinisikan semua attribute yang akan digunakan dalam dokumen. Contoh penulisan attribute adalah :

Nama elemen adalah nama element dimana attribute digunakan. Sedangkan tipe dan pengubah adalah serangkaian informasi tentang attribute itu.

3. Entity

Merupakan karakter pengganti untuk sekumpulan informasi yang didefinisikan. Dengan menggunakan entity XML, user bisa menggantikan kalimat yang panjang atau satu blok elemen yang sering digunakan dengan sebuah pengenal singkat. Contoh penulisan entity adalah :

<!ENTITY judul “Manajemen data dan informasi dengan XML”>

2.3.2.2 Simple Object Access Protocol (SOAP)

SOAP memungkinkan objek yang tidak dikenal satu sama lain dapat berkomunikasi, untuk pertukaran message.

Struktur suatu SOAP message terdiri dari beberapa bagian seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.10 di bawah ini :

2.3.2.3 Universal Description, Discovery, and Integration ( UDDI )

Spesifikasi UDDI mendefinisikan standar cara untuk registering, deregistering, dan pencarian Web Service. Web service akan mendaftarkan layanannya dengan UDDI registry. Client yang akan meminta layanan Web Service tersebut akan mencari layanan dari Web Service tersebut dalam UDDI registry, dan ketika layanan sudah ditemukan, client akan melakukan binding secara langsung dengan Web Service untuk menggunakan layanan tersebut.

Aturan Registry dalam Web Service :

Gambar 2.11 Aturan registryWeb Service

2.3.2.4 Web ServiceDescription Language (WSDL)

WSDL mendefinisikan standar untuk menentukan detail Web Service. WSDL merupakan standar skema Web Service, yang menyediakan pengetahuan bagi bagi client atas parameter, nilai pengembalian, dan tipe data dari atribut Web Service. Deskripsi service WSDL :

Gambar 2.12 Deskripsi service WDSL

2.4 Java 2 Enterprise Edition (J2EE)

Platform J2EE didesain untuk mendukung server-side dan client-side untuk mengembangkan dan distribusi Web Service. J2EE menggunakan model aplikasi multi-tier terdistribusi untuk aplikasi perusahaan. Aplikasi multi-tier secara umum dianggap sebagai 3-tier karena mereka terdistribusi melalui 3 lokasi yang berbeda yaitu komputer client, komputer J2EE server, dan komputer database.

2.4.1 Keuntungan J2EE Keuntungan J2EE adalah :

a. Menyederhanakan arsitektur dan pengembangan

Model pengembangan J2EE yang berdasarkan komponen mempertinggi produktivitas pengembangan aplikasi karena komponen memetakan dengan baik pada fungsionalitas yang diinginkan dari aplikasi dan layanan yang dikembangkan.

b. Menjamin dukungan untuk memunculkan standarWeb Service J2EE mendukung standarWeb Service dan WS-I Basic Profile.

c. Menjamin pengembangan layanan yang portable dan interoperable

J2EE menjamin tidak hanya aplikasi yang portable melewati implementasi J2EE, tetapi juga layanan yang interoperable dengan semua Web Service yang diimplementasikan pada paltform lain yang menyesuaikan dengan standar WS-I. d. Mengijinkan integrasi dengan sistem informasi yang sudah ada

J2EE menyediakan API yang berstandarkan industri. Dengan merangkaikan API ini dengan dukungannya untuk Web Service, J2EE menyediakan cara yang tepat untuk mengintegrasikan sistem yang sudah ada dan membuat data mereka tersedia bagi client pada lingkungan platform yang bermacam-macam.

e. Menyediakan model keamanan yang fleksibel

Model keamanan J2EE didesain fleksibel, mengijinkan pengembang komponen untuk menyatakan menentukan keamanan komponen yang diperlukan.

2.4.2 Teknologi J2EE

Aplikasi J2EE terdiri atas beberapa komponen. Komponen di J2EE merupakan sebuah unit program yang dirakit ke aplikasi J2EE sesuai dengan kelas dan filenya yang berkomunikasi dengan komponen lainnya. Spesifikasi J2EE mendefinisikan komponen-komponen J2EE sebagai berikut :

 Aplikasi client dan applet ialah komponen yang berjalan di sisi client.

 Komponen teknologi Java Servlet dan JavaServer Pages (JSP) ialah komponen

Web yang berjalan di server.

Komponen J2EE ditulis dalam bahasa Java dan dikompilasi seperti bahasa lainnya. Perbedaan antara komponen J2EE dan kelas Java standar ialah komponen J2EE dirakit ke aplikasi J2EE, diverifikasi untuk berjalan dengan sempurna dan disebarkan untuk produksi di tempat ia berjalan dan diatur oleh server J2EE.

Pengembang menggunakan teknologi komponen J2EE untuk membuat bagian yang penting pada aplikasi perusahaan dan Web Service. Macam-macam tekonologi komponen J2EE adalah :

a. Komponen Client

Platform menyediakan dukungan untuk tipe client yang berbeda untuk berinteraksi dengan komponen pada sisi server. Client J2EE dapat berupa client web atau aplikasi. Client web atau disebut juga thin client yang terdiri atas dua bagian, yaitu web page dinamis berisi berbagai tipe bahasa markup yang dibuat oleh komponen web yang berjalan di web tier dan web browser serta reader halaman yang diterima dari server.

b. Komponen Web

Komponen Web menyediakan respon dari request yang diterima melalui HTTP. Komponen web J2EE dapat berupa servlet atau jsp. Servlet adalah kelas-kelas bahasa pemrograman Java yang secara dinamis memproses request dan membangkitkan respon. JSP adalah dokumen berbasis teks yang dieksekusi sebagai servlet tetapi mengijinkan pendekatan lebih alami untuk membuat isi statis.

2.4.3 Platform dan Container Service

Teknologi komponen J2EE bergantung pada dukungan container J2EE untuk berfungsi dengan baik. Container adalah antarmuka di antara sebuah komponen dan platform low level spesifik yang mendukung komponen. Sebelum sebuah web, enterprise bean atau komponen client dapat dieksekusi, ia harus dirakit ke aplikasi J2EE dan disebarkan ke container-nya.

2.4.4 Tipe container

Tipe container J2EE :  Server J2EE

Bagian runtime dari sebuah produk J2EE. J2EE server menyediakan container Web dan EJB

Web container

Application client container

Mengatur eksekusi komponen aplikasi client. Aplikasi client dan container -nya berjalan di client.

2.4.5 J2EE API

API yang digunakan di aplikasi J2EE adalah : a. JDBC API

JDBC API memungkinkan untuk mengambil perintah SQL dari method bahasa Java. JDBC API mempunyai dua bagian, yaitu application-level interface digunakan oleh komponen aplikasi untuk mengakses database, dan penyedia Java untuk menempelkan driver JDBC ke platform J2EE.

b. Java Servlet Technology

Java Servlet Technology berisi definisi kelas servlet HTTP tertentu. Sebuah kelas servlet memperluas kemampuan server yang meyimpan aplikasi.

c. JavaServer Pages Technology (JSP)

Teknologi JSP mengijinkan untuk meletakkan kode servlet secara langsung ke dalam dokumen. Sebuah JSP adalah dokumen berbasis teks yang berisi dua tipe teks, yaitu static template data yang dapat ditampilkan dalam format teks, seperti HTML, WML, dan XML, dan elemen JSP yang menentukan bagaimana halaman membentuk isi yang dinamis.

d. J2EE Connector Architecture

Digunakan oleh tool J2EE dan integrator sistem untuk membuat adaptor sumber daya yang mendukung akses ke sistem informasi enterprise yang dapat

dipasang ke produk J2EE mana saja. Adaptor resource adalah komponen software yang mengijinkan aplikasi J2EE mengakses dan berinteraksi dengan resource manager.

2.4.6 Komunikasi Internet Protocol

J2EE mendukung standar internet protocol yang umum seperti TCP/IP, HTTP, SSL. Internet Protocol ini memungkinkan komunikasi diantara komponen serta diantara komponen dan client.

Remote Method Invocation (RMI) Protocol

J2EE mendukung Java RMI. Java RMI mengandalkan Remote Method Invocation API yang menggunakan antarmuka bahasa Java untuk mendefinisikan remote objek antarmuka.

 Teknologi Messaging

J2EE mendukung teknologi yang memungkinkan komunikasi asynchronous.  Teknologi Web Service

J2EE juga mendukung teknologi dan protokol khusus Web Service, bersama dengan teknologi dan protokol yang telah disebut, menstandarisasi komunikasi antara komponen J2EE dan client J2EE.

2.4.7 Macam-macam Spesifikasi Web Service dalam platform J2EE 1. Java API for XML Processing

JAXP adalah vendor-neutral set of lightweight API untuk parsing atau memproses dokumen XML. Karena XML merupakan bahasa umum yang memungkinkan Web Service, parser XML merupakan kebutuhan untuk memproses pertukaran message diantara Web Service.

Gambar 2.14 JAXP untuk implementasi parser abstrak dari aplikasi user

2. Java API for XML-based RPC

RPC mendukung XML-based RPC untuk platform Java dan J2EE. JAX-RPC memungkinkan mekanisme client-server remote procedure call tradisional menggunakan protokol berdasarkan XML. JAX-RPC memungkinkan pengembang teknologi Java mengembangkan Web Service interoperable dan operable berdasarkan SOAP. Implementasi Web Service berdasarkan JAX-RPC dapat berinteraksi dengan client yang tidak berdasarkan Java. JAX-RPC juga mendefinisikan standar mapping diantara WSDL/XML dan Java, yang memungkinkan untuk mendukung tipe yang bermacam-macam. JAX-RPC mendefinisikan set API untuk extensible type mapping framework yang dapat digunakan pengembang untuk tipe yang tidak memiliki standar type mapping.

Gambar 2.15 Arsitektur JAX-RPC

3. Java API for XML Registries

Merupakan Java API untuk mengakses business registries, memiliki arsitektur fleksibel yang mendukung UDDI, dan spesifikasi registry lainnya.

4. SOAP with attachment API for Java

Memungkinkan pengembang untuk menghasilkan dan menggunakan pesan yang sesuai dengan SOAP 1.1 specificationdan SOAP with Attachments note, menyediakan abstraksi untuk menangani SOAP message with attachment.

2.5 J2ME Configuration

J2ME Configuration mendefinisikan lingkungan kerja J2ME runtime. J2ME configuration menyediakan standar library yang mengimplementasikan fitur standar dari sebuah perangakat handheld karena setiap perangkat handheld memiliki fitur yang berbeda. Ada dua kategori J2ME Configuration saat ini yaitu :

a. CLDC (Connected Limited Device Configuration)

Kategori ini ditargetkan pada perangkat yang sangat kecil, resource terbatas, dan memiliki kemampuan komputasi dan memori terbatas, seperti handphone, PDA (Personal Data Assistant). Umumnya perangkat tersebut hanya memiliki memori berukuran 160-512 Kb.

b. CDC (Connected Device Configuration)

Kategori ini digunakan untuk aplikasi Java pada perangkat handheld yang memiliki ukuran memori lebih besar dari 2 Megabytes.

CLDC CDC

Mengimplementasikan subset dari J2SE Mengimplementasikan seluruh fitur pada J2SE

JVM yang digunakan dikenal dengan nama KVM

JVM yang digunakan dikenal dengan nama CVM

Digunakan pada perangkat handheld dengan ukuran memori terbatas (160-512Kb)

Digunakan pada perangkat handheld dengan ukuran memori minimal 2Mb

Prosesor 16 bit atau 32 bit Prosesor 32 bit

Tabel 2.1 Perbandingan antara CLDC dan CDC

2.5.1 J2ME Profile

Sebuah profile dibangun di atas sebuah configuration. Jika J2ME Configuration menyediakan library Java untuk implementasi fitur standar dari

sebuah perangkat handheld, J2ME Profile menyediakan implementasi tambahan yang sangat spesifik dari sebuah perangkat handheld. Ada lima kategori J2ME Profile saat ini yaitu :

a. Mobile Information Device Profile (MIDP) b. Foundation Profile

c. Personal Profile d. RMI Profile

e. Personal Digital Assistance Profile

MIDP menyediakan library Java untuk implementasi dasar antarmuka (GUI), implementasi jaringan, database, dan timer. MIDP dirancang khususnya untuk wireless phone dan pager.

2.6 Java Database Connectivity (JDBC)

JDBC merupakan teknologi Java untuk pengaksesan database. JDBC merupakan sekumpulan API yang digunakan untuk mengeksekusi pernyataan

Dokumen terkait