• Tidak ada hasil yang ditemukan

kinerjanya.

7. Lampiran

LAPORAN KINERJA 2020 Page 12

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung sebagai salah satu pelaku pembangunan nasional telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2020.Rencana Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung Tahun 2020 menetapkan 1 program teknis yaitu Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Menindaklanjuti Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020, sebagai bentuk perencanaan strategis yang lebih operasional maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung telah menyusun Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2020 yang memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran serta arah kebijakan dan strategi yang menjadi pedoman Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung dalam menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada tahun 2020 hingga tahun 2020. Penjabaran visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta arah kebijakan dan strategi Ditjen PP dan PL adalah sebagai berikut :

RENCANA AKSI KEGIATAN KKP KELAS III BITUNG Tahun 2020-2024

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung Tahun 2020-2024 Dalam RAK 2020-2024 telah ditetapkan sasaran pokok untuk pembangunan kesehatan yaitu: meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular; Sasaran pokok dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular meliputi menurunnya prevalensi TB, prevalensi HIV, prevalensi tekanan darah tinggi,. Sasaran pokok ini kemudian diturunkan dalam sasaran strategis Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024. Sasaran strategis untuk meningkatnya Pengendalian Penyakit adalah:

a. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.

b. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.

c. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.

Sasaran strategis Renstra Kementerian Kesehatan tersebut kemudian diturunkan dalam RAP tahun 2020-2024 dengan penyesuaian pada tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P. Sasaran

LAPORAN KINERJA 2020 Page 13

tersebut adalah menurunnya penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan, yang ditandai dengan Indikator Kinerja Program :

1) Persentase Orang Dengan HIV-AIDS yang menjalani Terapi ARV (ODHA on ART) dengan

2) target 40 persen.Persentase angka keberhasilan pengobatan TBC (TBC Succes Rate) dengan target 90 persen.

3) Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria dengan target 325 kabupaten/kota (kumulatif)

4) Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi kusta dengan target 416 kabupaten/kota (Kumulatif). Target absolut 16 kab/kota

5) Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis yang mencapai eliminasi dengan target 80 kabupaten/kota (kumulatif)

6) Jumlah kabupaten/kota ≥ 40% FKTP yang menyelenggarakan layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) dengan target 50 kabupaten/kota

7) Jumlah Kab/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM dengan target 52 kabupaten/kota

8) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap anak usia 0-11 bulan dengan target 79,3 persen

9) Jumlah Kab/kota yang melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan Napza dengan target 330 kab/kota

RAP Ditjen P2P Kemudian di turunkan pada RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan Bitung 2015-2020 dengan penyesuaian pada tugas pokok dan fungsi. Sasaran tersebut adalah menurunnya penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan, yang ditandai dengan:

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit 4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan 7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

LAPORAN KINERJA 2020 Page 14

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

13. Tabel .1

Indikator Kinerja Tahun 2020

No SASARAN NO INDIKATOR Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023 Target 2024 1 Terselenggaranya

pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara

1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan

4433 4450 4500 4550 4560

2 Persentase faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

90 90 92 93 94 Terwujudnya pengendalian faktor risiko di Pintu masuk negara 3 Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk negara

80 82 82 83 83

3 Meningkatnya tata kelola manajemen KKP

4 Nilai kinerja anggaran 80 85 85 90 90

5 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran

90 90 91 92 92

6 Kinerja implementasi

WBK satker 70 75 75 76 78

7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

45% 82% 83% 83% 85%

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja KKP Kelas III Bitung merupakan dokumen pernyataan dan kesepakatan kinerja antara Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitungb dengan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik. Perjanjian Kinerja Ditjen KKP Kelas III Bitung disusun berdasarkan pada indikator yang tertuang dalam Rencana Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2020. Perjanjian Kinerja merupakan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan telah mendapat persetujuan anggaran. Perjanjian Kinerja KKP Kelas III Bitung Tahun 2020 telah ditandatangani, didokumentasikan dan ditetapkan setelah turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun 2020 pada tanggal 5 Desember 2020. Target-target kinerja sasaran kegiatan yang ingin dicapai KKP Kelas III Bitung dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

LAPORAN KINERJA 2020 Page 15

Tabel 2

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

No SASARAN INDIKATOR TARGET 2020 REALISASI

2020 1 Terselenggaranya

pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara

Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan

587.212 77.71

Persentase faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

90% 100%

2

Terwujudnya

pengendalian faktor risiko di Pintu masuk negara

Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk negara

80% 80%

3 Meningkatnya tata kelola manajemen KKP

Nilai kinerja anggaran 80 90

Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran/Laporan keuangan 90 90 Kinerja implementasi WBK satker 70 63.5 Persentase Peningkatan

kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

LAPORAN KINERJA 2020 Page 16

BAB III

AKUNT ABILIT AS KINE RJA

A. CAPAIAN KINERJA

Hasil capaian indikator kinerja yang tertuang dalam penetapan kinerja Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Indikator Satu

1. Indikator Satu

Jumlah Pemeriksaan Orang, Alat Angkut, Barang dan Lingkungan Sesuai Dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan

Definisi Operasinal

Jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan yang dilakukan dalam satu tahun.

Rumus Cara Perhitungan

Akumulasi jumlah pemeriksaan penapisan orang, pemeriksaan alat angkut sesuai standar karantina, pemeriksaan barang dan pemeriksaan lingkungan (TTU, TPM, air dan udara)

Jml pemeriksaan penafisan

∑ Jml Pemeriksaan penafisan orang, alat angkut,

barang dan orang, alat angkut,

barang = lingkungan dalam kurun

satu dan lingkungan

tahun

Jumlah Pemeriksaan penafisan tahun 2020 : Orang = 434.557 Alat angkut = 21.692 Barang = 15 Lingkungan = 396 = 434.557+21.692+15+396 = 456.342

LAPORAN KINERJA 2020 Page 17

Jml pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang, dan lingkungan Tahun 2020 adalah sebesar

456.660

Capaian Indikator

Target Jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan pada tahun 2020 sebanyak 587.212, dengan capaian jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sebesar

456.342

atau 77,71% dari target. Adapun rincian capaian pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan pada tahun 2020 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Pemeriksaan orang, alat angkut barang dan lingkungan

No Pemeriksaan/penafisan Jumlah

1 Orang Penumpang Kapal 75.424

ABK Kapal 359.133

Pemberian Vaksinasi 184

2 Alat Angkut PHQC 21.692

3 Barang Jenazah 15

4 Lingkungan TPM 42

TTU 36

Total jumlah penafisan orang, alat angkut, barang

dan lingkungan 456.342

tahun 2020

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019 dengan capaian 587.462 terjadi penurunan sebesar 130.802 terhadap tahun 2019. Terjadi penurunan pencapaian indikator pengawasan terhadap orang, alat angkut, barang dan lingkungan di tahun 2020, dengan persentase capaian dari target sebesar 77,71%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019 dengan capaian 587.462 terjadi penurunan sebesar 130.802 terhadap tahun 2019. Terjadi penurunan pencapaian indikator pengawasan terhadap orang, alat angkut, barang dan lingkungan di tahun 2020, dengan persentase capaian dari target sebesar 77,71%

LAPORAN KINERJA 2020 Page 18

Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 692%

Efisiensi penggunaan sumber daya

Dari pagu anggaran Rp. 290.450..000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 280.750.000 atau 96 %, dengan demikian terdapat Minus efisiensi anggaran sebesar 4%.

2. Indikator Dua

Persentasi Faktor Risiko Penyakit di Pintu Masuk Yang Dikendalikan Pada Orang, Alat Angkut, Barang dan Lingkungan

Definisi Operasinal

Faktor risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dalam satu tahun.

Rumus Cara Perhitungan

Jumlah faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan dibagi dengan jumlah faktor risiko (FR) yang ditemukan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dikali 100%.

Jml faktorrisikoyang = Jml FR yang dikendalian dikendalikan Jml FR yang ditemukan Tabel 3.2

Faktor Risiko dikendalikan

No Faktor Risiko FR ditemukan FR dikendalikan %

1 kehidupan tikus di kapal 0 0 0

2 nyamuk dewasa 0 0 0

3 larva nyamuk 6 6 100

4 lalat 0 0 0

5 pengiriman jenazah 15 15 100

LAPORAN KINERJA 2020 Page 19

Capaian Indikator Jml faktorrisikoyang = 36 dikendalikan 36 100%

Pada tahun 2020 Faktor risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dalam satu tahun sebanyak 21, dengan jumlah faktor risiko yang dikendalikan 21, sehingga tercapai 100% dari target 85%. Capaian tahun 2020 sama dengan capaian tahun 2019 dan 2018 yaitu 100%, hanya saja terjadi penurunan dari sisi jumlah faktor risiko yang ditemukan/dikendalikan, dimana pada tahun jumlah faktor risiko yang ditemukan/dikendalian tahun 2020 sebesar 36, tahun 2019 sebesar 36, dan tahun 2018 sebesar 34 Penurunan jumlah ini disebabkan karena berkurangnya jumlah calon jamaah umroh yang melakukan vaksinasi meningitis. Persentase capaian ini sama dengan capaian faktor risiko yang dikendalikan

Terjadi penurunan pencapaian indikator Faktor risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan di tahun 2020, dengan persentase capaian dari target sebesar 100% Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 111%

berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung .

Upaya yang dilakukan

Upaya yang dilakukan untuk pengendali faktor risiko yaitu : 1. Fumigasi kapal yang ditemukan tanda tanda kehidupan tikus 2. Melakukan fogging untuk menekan jumlah nyamuk dewasa

3. Menaburkan larvasida pada penampungan air yang ditemukan larva nyamuk

4. Melakukan penyemprotan lalat di tempat pembuangan sampah

5. Melakukan pemeriksaan dokumen pengiriman jenazah untuk memastikan bebas dari penyakit menular dan mengawasi proses pemetian jenazah. 6. Memasang perangkap tikus di lingkungan pelabuhan dan bandara.

LAPORAN KINERJA 2020 Page 20

Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan

Pandemik Covid-19 yang meluas menyebabkan jumlah target yang dicapai terjadi penurunan dari sisi angka.

Kendala/masalah yang dihadapi

Pandemik Covid-19 yang belum berakhir mengakibatkan tertundanya layanan vaksinasi jamaah haji dan umroh

Pemecahan masalah

Memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan pengawasan pelaku perjalanan baik melalui bandara maupun pelabuhan

Efisiensi penggunaan sumber daya

Dari pagu anggaran Rp. 242.750.000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 232.500.000 atau 95%, dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar 5%.

3. Indikator Tiga

Indeks Pengendalian Faktor Risiko Di Pintu Masuk Negara

Definisi Operasinal

Status faktor risiko di pintu masuk negara berdasarkan penilaian surveilans, karantina dan risiko lingkungan dalam satu tahun

Rumus Cara Perhitungan

Akumulasi persentase target dan capaian persentasi sebelas parameter dijumlahkan dan dibagi 11 dikali 100%. Adapun 11 parameter tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kelengkapan data surveilans

2. Sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam,

3. Penyusunan dokumen renkon yang baru, (kumulatif dokumen renkon, tidak termasuk reviu) berdasarkan pintu masuk negara,

4. Indeks pinjal ≤ 1 (pelabuhan/bandara) 5. HI perimeter = 0 (pelabuhan/bandara)

LAPORAN KINERJA 2020 Page 21

6. Tidak ditemukan larva anopheles (pelabuhan/bandara)

7. Kepadatan kecoa rendah (pelabuhan/bandara) 8. Kepadatan lalat < 2 (pelabuhan/bandara) 9. TTU memenuhi syarat (titik)

10. TPM layak higiene (titik)

11. Kualitas air bersih memenuhi syarat (titik) Tabel 3.3

Parameter Indeks Pengendalian Faktor Risiko di Pintu Masuk

No Parameter Target Realisasi %

1 Kelengkapan data surveilans 0 0 100%

2

Sinyal SKD KLB dan Bencana yang

direspon 1 1 100%

kurang dari 24 jam

3 Penyusunan rencana kontigensi 1 1 100%

4 Indeks pinjal < 1 0 0 100%

5 HI Perimeter = 0 12 12 100%

6 Tidak ditemukan larva anopheles 4 4 100%

7 Kepadatan kecoa rendah 32 32 100%

8 Kepadatan lalat <2 29 29 100%

9 TTU memenuhi syarat 78 78 100%

10 TPM laik Hygiene 55 55 100%

11

Tempat penyediaan air bersih memenuhi

syarat 96 96 100%

kesehatan

Persentase Rata Rata 100%

Capaian Indikator

Pada tahun 2020 capaian indikator persentase faktor risiko dipintu masuk negara sebesar 100% dari yang ditargetkan sebesar 90%. Capaian 2020 meningkat apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2019 sebesar 82.7% dan tahun 2018 sebesar 82.43%. jika dibandingkan dengan capaian indikator persentase

LAPORAN KINERJA 2020 Page 22

faktor risiko dipintu masuk negara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung sebesar 100%

Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih Tinggi dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 88,24%

Upaya yang dilakukan

Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator persentase faktor risiko dipintu masuk negara yaitu :

1. Menyusun laporan bulanan hasil pengamatan ( 12 Bulan ).

2. Merespon sinyal kewaspadaan dini pandemi Covid-19 dengan melakukan skrining pelaku perjalanan baik melalui bandara maupun pelabuhan, pemeriksaan kesehatan ABK kapal, pemeriksaan rapid test dengan tetap mengikuti petunjuk dan protokol kesehatan dari kementerian Kesehatan. 3. Pembagian masker kepada calon penumpang kapal, pengendara kendaraan

roda dua dan empat serta distribusi masker ke tempat tempat ibadah. 4. Menyusun ulang jadwal rencana kontigensi dengan penyesuaian penerapan

protokol kesehatan.

5. Pemasangan perangkap di wilayah buffer pelabuhan dan bandara. 6. Melakukan survei nyamuk, pemberian larvasida dan pengendalian

menggunakan fogging.

7. Melakukan survei dan pengedalian kecoa di tempat tempat umum, Tempat pengolahan makanan di kawasan pelabuhan dan bandara.

8. Melakukan survei dan pengendalian lalat dengan penyemprotan insektisida di tempat tempat pembuangan sampah kawasan buffer pelabuhan dan bandara.

9. Melakukan pengawasan sanitasi tempat tempat umum di wilayah perimeter dan buffer kawasan pelabuhan dan bandara.

10. Melakukan pengawasan sanitasi tempat tempat pengolahan makanan di wilayah perimeter dan buffer kawasan pelabuhan dan bandara.

Memeriksa sarana penyediaan air bersih di darat maupun di kapal dengan memeriksa potensi risiko

Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan

Terdapat 1 parameter dengan capaian rendah yaitu kepadatan lalat < 2, hal ini disebabkan adanya tempat pembuang sampah terbuka dan dekat dengan lokasi pasar sehingga mengundang lalat datang.

LAPORAN KINERJA 2020 Page 23

1. Kendaran pengendalian vektor terbatas dan hanya kantor induk yang memiliki kendaraan vektor, sehingga mobilitas alat vektor seperti mesin fogging terkendala.

2. SDM tidak mencukupi dan sebaran ke wilker yang tidak merata.

Pemecahan masalah

1. Mengusulkan tambahan anggaran belanja modal pengadaan kendaraan khusus vektor .

2. Mengusulkan penambahan SDM melalui formasi umum

Efisiensi penggunaan sumber daya

Dari pagu anggaran Rp. 84.792.000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 80.000.300 atau 94%, dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar 6%.

4. Indikator Empat

Nilai Kinerja Anggaran

Definisi Operasinal

Capaian keluaran kegiatan diukur dari realisasi Volume Keluaran (RVK) dan realisasi volume indikator keluaran kegiatan (RVKK) dengan menggunakan formula rata geometrik

Rumus Cara Perhitungan

Realisasi volume kegiatan / target volume kegiatan x realisasi indikator kegiatan / target indikator kegiatan

Nilai Kinerja Anggaran = Realisasi Vol Kegiatan x Realisasi Indikator Kegiatan Target Vol Kegiatan Target Indikator Kegiatan

LAPORAN KINERJA 2020 Page 24

Capaian Indikator

Target nilai kinerja anggaran tahun 2020 sebesar 90.00%, dengan capaian nilai kinerja anggaran tahun 2020 sebesar 91%. Apabla dibandingkan dengan nilai kinerja anggaran tahun 2019 sebesar 90% dan 2018 sebesar 90%, maka terjadi peningkatan berturut turut sebesar 1%.

Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 122%

Upaya yang dilakukan

Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2020 tercapai 90.56. upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai target 90.56 di tengah mewabahnya pandemi COVID-19 di awal tahun anggaran 2020 adalah dengan melakukan revisi anggaran pada sisa anggaran yang tidak dapat digunakan lagi dialihkan ke kegiatan penanganan pandemi COVID-19, dan melakukan penjadwalan ulang beberapa kegiatan

Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan

Meskipun capaian nilai kinerja anggaran sebesar 90.56 lebih tinggi dari target yang ditetapkan, tetapi tidak mampu mencapai target 100 % ini disebabkan adanya pandemi COVID-19 yang mulai mewabah sejak bulan Maret 2020.

Kendala/masalah yang dihadapi

Pandemi COVID-19 pada awal tahun anggaran 2020 menyebabkan beberapa kegiatan tidak terlaksana maksimal salah satunya kegiatan PON di Propinsi Papua.

Pemecahan masalah

Mengusulkan kembali kegiatan yang tidak terlaksana bila kegiatan PON dilksanakan pada tahun tahun berikutnya.

Efisiensi penggunaan sumber daya

Dari pagu anggaran Rp. 214.585.000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 205.015.599 atau 95.54%, dibandingkan dengan capaian dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar 5.54%.

LAPORAN KINERJA 2020 Page 25

5. Indikator Lima

Persentase Kepatuhan Penyampaian LK

Definisi Operasinal

Persentase kepatuhan penyampaian laporan keuangan adalah merupakan kepatuhan satker dalam menyampaikan laporan keuangan dengan parameter jumlah dan ketepatan waktu upload dan rekonsiliasi. Adapun parameter yang diukur terdiri dari lima parameter dengan skoring dari 0 (nol) sampai dengan 100 ( seratus) sebagaimana dijabarkan dalam tabel dibawah ini

No Parameter Rekonsiliasi LK Bulanan KKP BITUNG Skoring

1 Ketepatan Waktu Upload

Upload Pertama Sebelum Tanggal 14 Bulan Berikutnya (Open

Periode) 100

Upload Pertama Setelah Tanggal 14 Bulan Berikutnya 50

Belum Upload 0

2 Status Rekonsiliasi

BAR Siap Download 100

Menunggu TTD Kasi Vera 90

Menunggu TTD KPA 80

Analisa Hasil Rekon 70

Menunggu SATKER Upload Ulang 60

ADK Tidak Standar 50

Proses Sistem 30

Belum Upload 0

3 Hasil Rekonsiliasi

Sudah Sama dan Tidak Terdapat RDK 100

Masih Terdapat TDK 50

Belum Upload 0

4 Rekonsiliasi Internal SAK X SIMAK-BMN

Tidak Ada Perbedaan 100

Masih Terdapat Perbedaan 50

Belum Upload 0

5 Jumlah Upload

Dibawah dan sama dengan 5 Kali Upload 100

Diatas 5 Kali Upload 50

LAPORAN KINERJA 2020 Page 26

Rumus Cara Perhitungan

Penilaian Persentase Tingkat Kepatuhan Penyampaian Laporan Keuangan di hitung berdasarkan jumlah total skor pada tiap parameter yang di nilai dibagi dengan jumlah parameternya dikalikan dengan persentase maksimal 100%.

Persentase tingkat = ∑ Skor tiap parameter X 100% kepatuhan penyampaian LK Jml parameter

Nilai skoring tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020

Parameter Skoring

Ketepatan waktu upload = 100

Status rekonsiliasi = 100

Hasil rekonsiliasi = 100

Rekonsiliasi internal SAk >< SIMAK BMN = 100

Jumlah upload = 100 Persentase tingkat = (100+100+100+100+100 +100) X 100% kepatuhan penyampaian LK 5 Persentase tingkat = 50 0 X 100% kepatuhan penyampaian LK 5 Persentase tingkat = 100 % kepatuhan penyampaian LK Capaian Indikator

Target persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020 sebesar 80%, dengan persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020 sebesar 100%, atau 125% dari target. Capaian kinerja ini diambil dari skoring parameter tingkat kepatuhan penyampaian laporan

LAPORAN KINERJA 2020 Page 27

keuangan bulan Desember 2020. Apabila dihitung rata-rata persentase capaian dari bulan April s.d Desember 2020 maka capaianya adalah sebesar 82.44%.

Capaian persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020 sama dengan capaian tahun 2019 dan 2018 yaitu 100%.

Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 125%

Upaya yang dilakukan

Melakukan koordinasi rekonsiliasi internal antara petugas SAIBA dan SIMAK BMN.

Menyampaikan laporan keungan dan rekonsiliasi dengan KPPN sebelum tanggal batas waktu 10 hari kerja setelah bulan bersangkutan berakhir.

Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan

Tingkat keberhasilan kepatuhan penyampaian/pelaksanaan rekonsiliasi dapat tercapai karena ketepatan waktu pelaksanaan rekonsiliasi internal antara petugas SAIBA dan SIMAK BMN serta tidak ditemukan perbedaan.

Kendala/masalah yang dihadapi

Petugas SAIBA dan SIMAK BMN masih merangkap pekerjaan lain.

Pemecahan masalah

Mengusulkan formasi pegawai melalui formasi umum

Efisiensi penggunaan sumber daya Tidak adanya penambahan pegawai 6. Indikator Enam

Kinerja Implementasi WBK Satker

Definisi Operasinal

Perolehan nilai implementasi menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Satuan Kerja melalui penilaian mandiri (self Assesment) yang dilakukan oleh Satuan Kerja dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Zona

LAPORAN KINERJA 2020 Page 28

Integritas menuju WBK/WBBM yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang berlaku dan kemudian dilakukan evaluasi oleh Unit Pembina Sekretariat Direktorat Jenderal P2P.

Rumus Cara Perhitungan

Nilai implementasi WBK Satker dihitung dari akumulasi Nilai Total Pengungkit dan Nilai Total Hasil.

Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 122%

Upaya yang dilakukan

Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2020 tercapai 90.56. upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai target 90.56 di tengah mewabahnya pandemi COVID-19 di awal tahun anggaran 2020 adalah dengan melakukan revisi anggaran pada sisa anggaran yang tidak dapat digunakan lagi dialihkan ke kegiatan penanganan pandemi COVID-19, dan melakukan penjadwalan ulang beberapa kegiatan

No. MATERI NILAI

REKOMENDASI PERBAIKAN

I KOMPONEN PENGUNGKIT 30,81

1 Manajemen Perubahan 3,5

2 Penataan Tatalaksana 2,95

3 Penataan Sistem manajemen SDM 7,2

4 Penguatan Akuntabilitas 9,69

5 Penguatan Pengawasan 3,33

6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 4,14

II KOMPONEN HASIL 32,68

1 Pemerintah yg Bersih dan Bebas KKN 18,88 a

Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survey

Eksternal) 13,88

b

Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yg

ditindaklanjuti (Internal dan Eksternal) 5

2 Kualitas Pelayanan Publik 13,8

a

Nilai Survey Persepsi Kualitas Pelayanan

(Survey eksternal) 13,8

LAPORAN KINERJA 2020 Page 29

Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan

Masih banyak kekurangan dalam Persiapan dan pelaksanaan kegiatan WBK .

Kendala/masalah yang dihadapi

Pandemi COVID-19 pada awal tahun anggaran 2020 menyebabkan beberapa kegiatan tidak terlaksana maksimal salah satunya

Pemecahan masalah

Melakukan perbaikan perbaikan terhadap hasil self assestmen dan hasil dari CHR Hukormas.

Dalam dokumen KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BITUNG (Halaman 12-36)

Dokumen terkait