KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS III BITUNG
Jalan R. W. Mongisidi, Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir, Bitung Telepon : (0434) 21076. Fax : (0434) 21884, Email : kkp_bitung@yahoo.co.id
LAPORAN KINERJA 2020
Page 1
KATA PENGANTARAtas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa “ Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung Tahun 2020 Telah tersusun dengan baik.
Penyusunan Laporan Kinerja perlu dilaksanakan oleh seluruh penanggungjawab para pelaksana tugas pokok dan fungsi pada unit pelaksana teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan, sesuai dengan Permenkes Nomor : 77 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dan amanat dari IHR Tahun 2005 berdasarkan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah , kementerian teknis diamanahkan mengatur penyampaian dokumen penetepan kinerja untuk unit pelaksana teknis/unit kerja mandiri lain di lingkungannya. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL) maka Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) berkewajiban menyusun Laporan Kinerja yang bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian secara menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Laporan Kinerja KKP Kelas III Bitung disusun sebagai Laporan tingkat pencapaian kinerja selama tahun 2020 sesuai dengan Perjanjian Kinerja pada awal tahun 2020, Merupakan sasaran Kegiatan dalam Rencana Aksi Kegiatan dengan merujuk pada sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Aksi Program Ditjen P2P Kemenkes RI serta memperhatikan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1277 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung wajib melaporkan pertanggung jawaban kinerja kepada Menteri Kesehatan.
Semoga laporan ini dapat memberikan informasi tentang penyelenggarakan program di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung, diharapkan masukan dan kritik yang membangun dari semua pihak,khususnya para pengambil kebijakan.dibidang terkait dalam rangka peningkatan kinerja pada tahun-tahun berikutnya.
Bitung, 25 Januari 2020 Kepala,
dr.Pingkan M. Pijoh MPHM NIP 197102082001122003
LAPORAN KINERJA 2020
Page 2
RINGKASAN EKSEKUTIFLaporan Kinerja KKP Kelas III Bitung TA.2020 disusun berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dari target 1 sasaran program ’ menigkatnya pelayanan kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah ’ yang terdiri adari 7 indikator kinerja . Laporan Kinerja ini secara garis besar memuat informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan dan dicapai selama Tahun 2020 yang sepenuhnya mengacu pada Renstra Kemenkes RI Tahun 2020-2024 pada program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang dijabarkan secara operasional dalam RAK.
Secara keseluruhan dari 7 indikator kinerja yang diperjanjikan diperoleh capaian kinerja sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target TA.2020 Real TA. 2020 % 1 Terselenggaranya pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara
Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan
587.212 456.670 77.76
Persentase faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
90% 100% 111
2
Terwujudnya
pengendalian faktor risiko di Pintu masuk negara
Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk negara
80% 50% 62.5
3 Meningkatnya tata kelola manajemen KKP
Nilai kinerja anggaran 80 90 112
Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran/Laporan keuangan 90 90 100 Kinerja implementasi WBK satker 70 63,49 90,70 Persentase Peningkatan
kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
45% 45% 100%
Persentase capaian rata-rata tahun 2020
53 %
LAPORAN KINERJA 2020
Page 3
NO URAIAN PAGU REALISASI PERSENTASE
1
Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana
anggaran Rp 163.538.000 Rp 162.683.310 99,48
2
Pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi Rp 262.148.000 Rp 259.295.543 98,91
3
Pengelolaan keuangan dan
perbendaharaan Rp 162.896.000 Rp 150.964.000 92,68 4 Pengelolaan kepegawaian Rp 191.483.000 Rp 183.530.950 95,85
5
Pelayanan umum, Pelayanan
rumah tangga dan perlengkapan Rp 228.712.000 Rp 216.265.300 94,56 6 Gaji dan Tunjangan Rp 6.246.746.000 Rp 4.750.480.166 76,05
7
Operasional dan Pemeliharaan
Kantor Rp 2.287.952.000 Rp 2.214.036.240 96,77 8 Pemeriksaan Sanitasi Lingkungan Rp 30.936.000 Rp 3.600.000 11,64 9 Sarana dan Prasarana Rp 18.606.000 Rp 18.000.000 96,74 10 Penyelidikan epidemiologi Rp 147.008.000 Rp 146.120.506 99,40 11 Pelayanan Kesehatan Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 100,00 12 Surveilans epidemiologi Rp 132.508.000 Rp 132.342.283 99,87
13
Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran Kekarantinaan
Kesehatan Rp 19.118.000 Rp 18.270.000 95,56
14
Pengadaan alat/bahan
pengendalian faktor risiko Rp 8.580.000 Rp 7.000.000 81,59
15
Layanan Kekarantinaan Kesehatan Untuk Penerbitan
SSCC/SSCEC Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 100,00
16
Layanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan COP (certificate of
pratique) Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 100,00
17
Layanan kekarantinaan dalam rangka penerbitan PHQC(Port
Health Quarantine Clearence) Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 100,00
18 Layanan Pemeriksaan P3K Kapal
Rp 500.000
Rp
500.000 100,00
19
Layanan Kesehatan Pada Situasi
Khusus Rp 43.650.000 Rp 43.362.000 99,34 20 Fooging Rp 10.610.000 Rp 10.610.000 100,00 21 Pemetaan Rp 1.272.000 Rp 1.272.000 100,00 22 Persiapan bahan dan alat Rp 16.008.000 Rp 16.008.000 100,00 23 Pemasangan perangkap Rp 43.992.000 Rp 43.200.000 98,20
24 Identifikasi tikus dan pinjal
Rp 480.000
Rp
- 0,00
25 Spraying Rp 10.392.000 Rp 10.392.000 100,00 26 Survei dan larvasida Rp 23.040.000 Rp 23.040.000 100,00
Jumlah Anggaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebesar Rp 10.076.675.000 Dengan realisasi sebesar Rp 8.437.472.298. (83,73%)
LAPORAN KINERJA 2020
Page 4
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... 1 Ringkasan Eksekutif ... 2 Daftar isi ... 3 BAB I PENDAHULUAN……….. 5A.. Latar Belakang... 5
B. Visi dan Misi... 6
C. Tugas Pokok dan Fungsi... 7
D. Struktur Organisasi... 9
E. Sumber daya Manusia... 10
F. Maksud dan Tujuan... 10
G. Sistematika Penulisan... 11
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA .... 12
A.. PERENCANAAN KINERJA 1. Perencanaan Kinerja 2. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………. 16
A.. Capaian Kinerja……….……… 16
B. Realisasi Anggran ………. 32
BAB IV Penutup…….………. 34
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA 2020
Page 5
PENDAHUL UANA. LATAR BELAKANG
Saat ini indonesia sedang menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden yaitu tingginya penyakit infeksi meningkatnya penyakit menular dan muncul kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi. Menurut global Burden of disease 2010 dan health sector reviev 2014, kematian yang disebabkan penyakit tidak menular yaitu stroke menduduki peringkat pertama
Menurutnya untuk mengatasi hal tersebut harus dilakukan pendekatan promotif dan preventif yang sangat efektif. Karena masalah kesehatan ini akan menjadi ancaman bagi produktifitas bangsa.
"Pada dasarnya pencegahan penyakit menular maupun tidak menular sangat tergantung pada perilaku individu. Tentu itu juga harus didukung kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan dan menciptakan sumber daya kesehatan yang berkualitas. Tantangan penyakit menular di beberapa negara termasuk Indonesia masih terpusat pada penyakit HIV AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.
Melihat tantangan, isu dan perubahan lingkungan strategis diatas serta amanat Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan Pembangunan Nasional(SPPN) Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis KementerianKesehatan tahun 2015-2020 yang berisi upaya-upaya pembangunan bidang kesehatanyang disusun dan dijabarkan dalam bentuk program, kegiatan, target, indikator termasuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaannya.
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2020 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran yang akan dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 (RPJMN 2020-2024) adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui strategi pembangunan nasional. Dalam Undang Undang No. 36 tahun 2009 disebutkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan dalam bentuk kegiatan dengan strategi pendekatan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2020-2024 melalui Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024 melalui Keputusan Menteri Kesehatan
LAPORAN KINERJA 2020
Page 6
Nomor 21 Tahun 2020, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah menyusun Rencana Aksi Program PP dan PL tahun 2020-2024 yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen PP dan PL termasuk langkah-langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang. , Menteri Kesehatan telah menetapkan Permenkes no 77 tahun 2077 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan yang efektif dilaksanakan tahun 2020 dengan adanya SOTK baru maka telah disusun Rencana Aksi Kegiatan KKP Bitung Tahun 2020-2024. Perubahan ini juga untuk mendukung pelaksanaan program Indonesia sehat (PIS-PK) dan Gerakan Mayarakat Sehat (GERMAS).B.VISI DAN MISI
Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Tahun 2015 -2020 Yaitu: VISI
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
MISI
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3 .Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5..Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet kerja yakni :
1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Kami akan membuat pemerintahan tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
LAPORAN KINERJA 2020
Page 7
3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuatdaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sIstem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dalam melaksanakan kegiatannya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung mengemban tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
I. Tugas Pokok.
Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit potensial wabah,Surveilans epidemiologi,Kekarantinaan,Pengendalian dampak Kesehatan Lingkungan,Pelayaanan Kesehatan,Pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali,Bioteroris,unsur Biologi,Kimia dan Pengmananan radiasi di wilayah kerja bandara, Pelabuhan, dan Lintas Batas batas darat dan Negara
II. Fungsi
Dalam melaksanakan Tugas Pokok tersebut maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut :
a. pelaksanaan kekarantinaan;
b. pelaksanaan pelayanan kesehatan;
c. pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
d. pelaksanaan pengamatan penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;
LAPORAN KINERJA 2020
Page 8
f. pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;g. pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk
penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk; h. pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja;
i. pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;
j. pelaksanaan kesehatan alat angkut dan muatannya;
k. pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
l. pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi di bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
m. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
n. pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan;
o. pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
p. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan q. pelaksanaan urusan administrasi KKP.
LAPORAN KINERJA 2020
Page 9
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung adalah sebagaiberikut
Kepala Kantor
dr.Pingkan M. Pijoh.MPHM
S e k s i P e n g e n d a l i a n K a r a n t i n a d a n S u r v e i l a n s E p i d e m i o l o g i Rundstony J.D RundenganSub. Bagian Tata Usaha Kasubag TU
Martijane Mondoringin S.SOS
Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan
Kesehatan Lintas Wilayah
Dian Dwirana M, SE . M.Kes
Ins talasi Wilayah Kerja
Kelo mpok Jabat an Fungsional
LAPORAN KINERJA 2020
Page 10
E. Sumber Daya ManusiaJumlah pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung sampai dengan akhir Desember 2020 adalah 41 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 23 orang wanita.
Berdasarkan jabatan, pegawai KKP Kelas III Bitung terdiri dari 4 pejabat structural, 8 orang pegawai dengan jabatan fungsional tertentu dan 33 orang pegawai dengan jabatan fungsional umum. Disamping itu terdapat 2 orang pramu kantor, 4 orang satpam dan 2 orang sopir
Grafik.1.1
Distribusi Pegawai KKP Kelas III Bitung Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Tenaga Tahun 2020 S2 DOKTER S1 D3 D1 SMA Slice 7
F. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusun Laporan Kinerja merupakan pelaksanaan Perpres 29 Tahun 2014 tentang system Akintabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja instansi Pemerintah.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja KKP Kelas III Bitung adalah untuk:
1. Memberikan informasi kinerja KKP Kelas III Bitung selama tahun 2020 yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja.
2. Sebagai bentuk pertanggung jawaban KKP Kelas III Bitung dalam mencapai sasaran/tujuan strategis instansi.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi KKP Kelas III Bitung untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Sebagai salah satu upaya mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu agenda penting dalam reformasi pemerintah
LAPORAN KINERJA 2020
Page 11
E.. SISTEMATIKA PENULISANSistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung sebagai berikut.
1. Kata Pengantar 2. Daftar Isi
3. Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang B. Visi dan Misi
C. Tugas Pokok dan Fungsi D. Struktur Organisasi E. Sumber Daya Manusia F. Maksud dan Tujuan G. Sistematika Penulisan
4. Bab II. Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perencanaan kinerja dan perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
5. Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan perjanjian kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.
B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja termasuk efisiensi penggunaan sumber daya.
6. Bab IV. Penutup Pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta tindak lanjut di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
7. Lampiran
LAPORAN KINERJA 2020
Page 12
PERENCANAAN KINERJAA. PERENCANAAN KINERJA
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung sebagai salah satu pelaku pembangunan nasional telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2020.Rencana Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung Tahun 2020 menetapkan 1 program teknis yaitu Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Menindaklanjuti Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020, sebagai bentuk perencanaan strategis yang lebih operasional maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung telah menyusun Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2020 yang memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran serta arah kebijakan dan strategi yang menjadi pedoman Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung dalam menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada tahun 2020 hingga tahun 2020. Penjabaran visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta arah kebijakan dan strategi Ditjen PP dan PL adalah sebagai berikut :
RENCANA AKSI KEGIATAN KKP KELAS III BITUNG Tahun 2020-2024
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung Tahun 2020-2024 Dalam RAK 2020-2024 telah ditetapkan sasaran pokok untuk pembangunan kesehatan yaitu: meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular; Sasaran pokok dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular meliputi menurunnya prevalensi TB, prevalensi HIV, prevalensi tekanan darah tinggi,. Sasaran pokok ini kemudian diturunkan dalam sasaran strategis Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024. Sasaran strategis untuk meningkatnya Pengendalian Penyakit adalah:
a. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.
b. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.
c. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
Sasaran strategis Renstra Kementerian Kesehatan tersebut kemudian diturunkan dalam RAP tahun 2020-2024 dengan penyesuaian pada tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P. Sasaran
LAPORAN KINERJA 2020
Page 13
tersebut adalah menurunnya penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan, yang ditandai dengan Indikator Kinerja Program :1) Persentase Orang Dengan HIV-AIDS yang menjalani Terapi ARV (ODHA on ART) dengan
2) target 40 persen.Persentase angka keberhasilan pengobatan TBC (TBC Succes Rate) dengan target 90 persen.
3) Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria dengan target 325 kabupaten/kota (kumulatif)
4) Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi kusta dengan target 416 kabupaten/kota (Kumulatif). Target absolut 16 kab/kota
5) Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis yang mencapai eliminasi dengan target 80 kabupaten/kota (kumulatif)
6) Jumlah kabupaten/kota ≥ 40% FKTP yang menyelenggarakan layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) dengan target 50 kabupaten/kota
7) Jumlah Kab/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM dengan target 52 kabupaten/kota
8) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap anak usia 0-11 bulan dengan target 79,3 persen
9) Jumlah Kab/kota yang melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan Napza dengan target 330 kab/kota
RAP Ditjen P2P Kemudian di turunkan pada RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan Bitung 2015-2020 dengan penyesuaian pada tugas pokok dan fungsi. Sasaran tersebut adalah menurunnya penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan, yang ditandai dengan:
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit 4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan 7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
LAPORAN KINERJA 2020
Page 14
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 12. Jumlah pengadaan sarana prasarana
13. Tabel .1
Indikator Kinerja Tahun 2020
No SASARAN NO INDIKATOR Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023 Target 2024 1 Terselenggaranya
pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan
4433 4450 4500 4550 4560
2 Persentase faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
90 90 92 93 94 Terwujudnya pengendalian faktor risiko di Pintu masuk negara 3 Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk negara
80 82 82 83 83
3 Meningkatnya tata kelola manajemen KKP
4 Nilai kinerja anggaran 80 85 85 90 90
5 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran
90 90 91 92 92
6 Kinerja implementasi
WBK satker 70 75 75 76 78
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
45% 82% 83% 83% 85%
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja KKP Kelas III Bitung merupakan dokumen pernyataan dan kesepakatan kinerja antara Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitungb dengan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik. Perjanjian Kinerja Ditjen KKP Kelas III Bitung disusun berdasarkan pada indikator yang tertuang dalam Rencana Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2020. Perjanjian Kinerja merupakan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan telah mendapat persetujuan anggaran. Perjanjian Kinerja KKP Kelas III Bitung Tahun 2020 telah ditandatangani, didokumentasikan dan ditetapkan setelah turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun 2020 pada tanggal 5 Desember 2020. Target-target kinerja sasaran kegiatan yang ingin dicapai KKP Kelas III Bitung dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA 2020
Page 15
Tabel 2PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
No SASARAN INDIKATOR TARGET 2020 REALISASI
2020 1 Terselenggaranya
pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara
Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan
587.212 77.71
Persentase faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
90% 100%
2
Terwujudnya
pengendalian faktor risiko di Pintu masuk negara
Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk negara
80% 80%
3 Meningkatnya tata kelola manajemen KKP
Nilai kinerja anggaran 80 90
Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran/Laporan keuangan 90 90 Kinerja implementasi WBK satker 70 63.5 Persentase Peningkatan
kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
LAPORAN KINERJA 2020
Page 16
BAB IIIAKUNT ABILIT AS KINE RJA
A. CAPAIAN KINERJA
Hasil capaian indikator kinerja yang tertuang dalam penetapan kinerja Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Indikator Satu
1. Indikator Satu
Jumlah Pemeriksaan Orang, Alat Angkut, Barang dan Lingkungan Sesuai Dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan
Definisi Operasinal
Jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan yang dilakukan dalam satu tahun.
Rumus Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah pemeriksaan penapisan orang, pemeriksaan alat angkut sesuai standar karantina, pemeriksaan barang dan pemeriksaan lingkungan (TTU, TPM, air dan udara)
Jml pemeriksaan penafisan
∑ Jml Pemeriksaan penafisan orang, alat angkut,
barang dan orang, alat angkut,
barang = lingkungan dalam kurun
satu dan lingkungan
tahun
Jumlah Pemeriksaan penafisan tahun 2020 : Orang = 434.557 Alat angkut = 21.692 Barang = 15 Lingkungan = 396 = 434.557+21.692+15+396 = 456.342
LAPORAN KINERJA 2020
Page 17
Jml pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang, dan lingkungan Tahun 2020 adalah sebesar
456.660
Capaian Indikator
Target Jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan pada tahun 2020 sebanyak 587.212, dengan capaian jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sebesar
456.342
atau 77,71% dari target. Adapun rincian capaian pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan pada tahun 2020 sebagai berikut :Tabel 3.1
Pemeriksaan orang, alat angkut barang dan lingkungan
No
Pemeriksaan/penafisan
Jumlah
1
Orang
Penumpang Kapal
75.424
ABK Kapal
359.133
Pemberian Vaksinasi
184
2
Alat Angkut
PHQC
21.692
3
Barang
Jenazah
15
4
Lingkungan
TPM
42
TTU
36
Total jumlah penafisan orang, alat angkut, barang
dan lingkungan
456.342
tahun 2020
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019 dengan capaian 587.462 terjadi penurunan sebesar 130.802 terhadap tahun 2019. Terjadi penurunan pencapaian indikator pengawasan terhadap orang, alat angkut, barang dan lingkungan di tahun 2020, dengan persentase capaian dari target sebesar 77,71%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019 dengan capaian 587.462 terjadi penurunan sebesar 130.802 terhadap tahun 2019. Terjadi penurunan pencapaian indikator pengawasan terhadap orang, alat angkut, barang dan lingkungan di tahun 2020, dengan persentase capaian dari target sebesar 77,71%
LAPORAN KINERJA 2020
Page 18
Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 692%Efisiensi penggunaan sumber daya
Dari pagu anggaran Rp. 290.450..000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 280.750.000 atau 96 %, dengan demikian terdapat Minus efisiensi anggaran sebesar 4%.
2. Indikator Dua
Persentasi Faktor Risiko Penyakit di Pintu Masuk Yang Dikendalikan Pada Orang, Alat Angkut, Barang dan Lingkungan
Definisi Operasinal
Faktor risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dalam satu tahun.
Rumus Cara Perhitungan
Jumlah faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan dibagi dengan jumlah faktor risiko (FR) yang ditemukan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dikali 100%.
Jml faktorrisikoyang = Jml FR yang dikendalian dikendalikan Jml FR yang ditemukan Tabel 3.2
Faktor Risiko dikendalikan
No Faktor Risiko FR ditemukan FR dikendalikan %
1 kehidupan tikus di kapal 0 0 0
2 nyamuk dewasa 0 0 0
3 larva nyamuk 6 6 100
4 lalat 0 0 0
5 pengiriman jenazah 15 15 100
LAPORAN KINERJA 2020
Page 19
Capaian Indikator Jml faktorrisikoyang = 36 dikendalikan 36 100%Pada tahun 2020 Faktor risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan dalam satu tahun sebanyak 21, dengan jumlah faktor risiko yang dikendalikan 21, sehingga tercapai 100% dari target 85%. Capaian tahun 2020 sama dengan capaian tahun 2019 dan 2018 yaitu 100%, hanya saja terjadi penurunan dari sisi jumlah faktor risiko yang ditemukan/dikendalikan, dimana pada tahun jumlah faktor risiko yang ditemukan/dikendalian tahun 2020 sebesar 36, tahun 2019 sebesar 36, dan tahun 2018 sebesar 34 Penurunan jumlah ini disebabkan karena berkurangnya jumlah calon jamaah umroh yang melakukan vaksinasi meningitis. Persentase capaian ini sama dengan capaian faktor risiko yang dikendalikan
Terjadi penurunan pencapaian indikator Faktor risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan di tahun 2020, dengan persentase capaian dari target sebesar 100% Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 111%
berdasarkan temuan pada pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung .
Upaya yang dilakukan
Upaya yang dilakukan untuk pengendali faktor risiko yaitu : 1. Fumigasi kapal yang ditemukan tanda tanda kehidupan tikus 2. Melakukan fogging untuk menekan jumlah nyamuk dewasa
3. Menaburkan larvasida pada penampungan air yang ditemukan larva nyamuk
4. Melakukan penyemprotan lalat di tempat pembuangan sampah
5. Melakukan pemeriksaan dokumen pengiriman jenazah untuk memastikan bebas dari penyakit menular dan mengawasi proses pemetian jenazah. 6. Memasang perangkap tikus di lingkungan pelabuhan dan bandara.
LAPORAN KINERJA 2020
Page 20
Analisa penyebab keberhasilan/kegagalanPandemik Covid-19 yang meluas menyebabkan jumlah target yang dicapai terjadi penurunan dari sisi angka.
Kendala/masalah yang dihadapi
Pandemik Covid-19 yang belum berakhir mengakibatkan tertundanya layanan vaksinasi jamaah haji dan umroh
Pemecahan masalah
Memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan pengawasan pelaku perjalanan baik melalui bandara maupun pelabuhan
Efisiensi penggunaan sumber daya
Dari pagu anggaran Rp. 242.750.000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 232.500.000 atau 95%, dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar 5%.
3. Indikator Tiga
Indeks Pengendalian Faktor Risiko Di Pintu Masuk Negara
Definisi Operasinal
Status faktor risiko di pintu masuk negara berdasarkan penilaian surveilans, karantina dan risiko lingkungan dalam satu tahun
Rumus Cara Perhitungan
Akumulasi persentase target dan capaian persentasi sebelas parameter dijumlahkan dan dibagi 11 dikali 100%. Adapun 11 parameter tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kelengkapan data surveilans
2. Sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam,
3. Penyusunan dokumen renkon yang baru, (kumulatif dokumen renkon, tidak termasuk reviu) berdasarkan pintu masuk negara,
4. Indeks pinjal ≤ 1 (pelabuhan/bandara) 5. HI perimeter = 0 (pelabuhan/bandara)
LAPORAN KINERJA 2020
Page 21
6. Tidak ditemukan larva anopheles (pelabuhan/bandara)7. Kepadatan kecoa rendah (pelabuhan/bandara) 8. Kepadatan lalat < 2 (pelabuhan/bandara) 9. TTU memenuhi syarat (titik)
10. TPM layak higiene (titik)
11. Kualitas air bersih memenuhi syarat (titik) Tabel 3.3
Parameter Indeks Pengendalian Faktor Risiko di Pintu Masuk
No Parameter Target Realisasi %
1 Kelengkapan data surveilans 0 0 100%
2
Sinyal SKD KLB dan Bencana yang
direspon 1 1 100%
kurang dari 24 jam
3 Penyusunan rencana kontigensi 1 1 100%
4 Indeks pinjal < 1 0 0 100%
5 HI Perimeter = 0 12 12 100%
6 Tidak ditemukan larva anopheles 4 4 100%
7 Kepadatan kecoa rendah 32 32 100%
8 Kepadatan lalat <2 29 29 100%
9 TTU memenuhi syarat 78 78 100%
10 TPM laik Hygiene 55 55 100%
11
Tempat penyediaan air bersih memenuhi
syarat 96 96 100%
kesehatan
Persentase Rata Rata 100%
Capaian Indikator
Pada tahun 2020 capaian indikator persentase faktor risiko dipintu masuk negara sebesar 100% dari yang ditargetkan sebesar 90%. Capaian 2020 meningkat apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2019 sebesar 82.7% dan tahun 2018 sebesar 82.43%. jika dibandingkan dengan capaian indikator persentase
LAPORAN KINERJA 2020
Page 22
faktor risiko dipintu masuk negara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung sebesar 100%Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih Tinggi dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 88,24%
Upaya yang dilakukan
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator persentase faktor risiko dipintu masuk negara yaitu :
1. Menyusun laporan bulanan hasil pengamatan ( 12 Bulan ).
2. Merespon sinyal kewaspadaan dini pandemi Covid-19 dengan melakukan skrining pelaku perjalanan baik melalui bandara maupun pelabuhan, pemeriksaan kesehatan ABK kapal, pemeriksaan rapid test dengan tetap mengikuti petunjuk dan protokol kesehatan dari kementerian Kesehatan. 3. Pembagian masker kepada calon penumpang kapal, pengendara kendaraan
roda dua dan empat serta distribusi masker ke tempat tempat ibadah. 4. Menyusun ulang jadwal rencana kontigensi dengan penyesuaian penerapan
protokol kesehatan.
5. Pemasangan perangkap di wilayah buffer pelabuhan dan bandara. 6. Melakukan survei nyamuk, pemberian larvasida dan pengendalian
menggunakan fogging.
7. Melakukan survei dan pengedalian kecoa di tempat tempat umum, Tempat pengolahan makanan di kawasan pelabuhan dan bandara.
8. Melakukan survei dan pengendalian lalat dengan penyemprotan insektisida di tempat tempat pembuangan sampah kawasan buffer pelabuhan dan bandara.
9. Melakukan pengawasan sanitasi tempat tempat umum di wilayah perimeter dan buffer kawasan pelabuhan dan bandara.
10. Melakukan pengawasan sanitasi tempat tempat pengolahan makanan di wilayah perimeter dan buffer kawasan pelabuhan dan bandara.
Memeriksa sarana penyediaan air bersih di darat maupun di kapal dengan memeriksa potensi risiko
Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan
Terdapat 1 parameter dengan capaian rendah yaitu kepadatan lalat < 2, hal ini disebabkan adanya tempat pembuang sampah terbuka dan dekat dengan lokasi pasar sehingga mengundang lalat datang.
LAPORAN KINERJA 2020
Page 23
1. Kendaran pengendalian vektor terbatas dan hanya kantor induk yang memiliki kendaraan vektor, sehingga mobilitas alat vektor seperti mesin fogging terkendala.2. SDM tidak mencukupi dan sebaran ke wilker yang tidak merata.
Pemecahan masalah
1. Mengusulkan tambahan anggaran belanja modal pengadaan kendaraan khusus vektor .
2. Mengusulkan penambahan SDM melalui formasi umum
Efisiensi penggunaan sumber daya
Dari pagu anggaran Rp. 84.792.000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 80.000.300 atau 94%, dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar 6%.
4. Indikator Empat
Nilai Kinerja Anggaran
Definisi Operasinal
Capaian keluaran kegiatan diukur dari realisasi Volume Keluaran (RVK) dan realisasi volume indikator keluaran kegiatan (RVKK) dengan menggunakan formula rata geometrik
Rumus Cara Perhitungan
Realisasi volume kegiatan / target volume kegiatan x realisasi indikator kegiatan / target indikator kegiatan
Nilai Kinerja Anggaran = Realisasi Vol Kegiatan x Realisasi Indikator Kegiatan Target Vol Kegiatan Target Indikator Kegiatan
LAPORAN KINERJA 2020
Page 24
Capaian IndikatorTarget nilai kinerja anggaran tahun 2020 sebesar 90.00%, dengan capaian nilai kinerja anggaran tahun 2020 sebesar 91%. Apabla dibandingkan dengan nilai kinerja anggaran tahun 2019 sebesar 90% dan 2018 sebesar 90%, maka terjadi peningkatan berturut turut sebesar 1%.
Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 122%
Upaya yang dilakukan
Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2020 tercapai 90.56. upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai target 90.56 di tengah mewabahnya pandemi COVID-19 di awal tahun anggaran 2020 adalah dengan melakukan revisi anggaran pada sisa anggaran yang tidak dapat digunakan lagi dialihkan ke kegiatan penanganan pandemi COVID-19, dan melakukan penjadwalan ulang beberapa kegiatan
Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan
Meskipun capaian nilai kinerja anggaran sebesar 90.56 lebih tinggi dari target yang ditetapkan, tetapi tidak mampu mencapai target 100 % ini disebabkan adanya pandemi COVID-19 yang mulai mewabah sejak bulan Maret 2020.
Kendala/masalah yang dihadapi
Pandemi COVID-19 pada awal tahun anggaran 2020 menyebabkan beberapa kegiatan tidak terlaksana maksimal salah satunya kegiatan PON di Propinsi Papua.
Pemecahan masalah
Mengusulkan kembali kegiatan yang tidak terlaksana bila kegiatan PON dilksanakan pada tahun tahun berikutnya.
Efisiensi penggunaan sumber daya
Dari pagu anggaran Rp. 214.585.000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 205.015.599 atau 95.54%, dibandingkan dengan capaian dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar 5.54%.
LAPORAN KINERJA 2020
Page 25
5. Indikator Lima
Persentase Kepatuhan Penyampaian LK
Definisi Operasinal
Persentase kepatuhan penyampaian laporan keuangan adalah merupakan kepatuhan satker dalam menyampaikan laporan keuangan dengan parameter jumlah dan ketepatan waktu upload dan rekonsiliasi. Adapun parameter yang diukur terdiri dari lima parameter dengan skoring dari 0 (nol) sampai dengan 100 ( seratus) sebagaimana dijabarkan dalam tabel dibawah ini
No Parameter Rekonsiliasi LK Bulanan KKP BITUNG Skoring
1 Ketepatan Waktu Upload
Upload Pertama Sebelum Tanggal 14 Bulan Berikutnya (Open
Periode) 100
Upload Pertama Setelah Tanggal 14 Bulan Berikutnya 50
Belum Upload 0
2 Status Rekonsiliasi
BAR Siap Download 100
Menunggu TTD Kasi Vera 90
Menunggu TTD KPA 80
Analisa Hasil Rekon 70
Menunggu SATKER Upload Ulang 60
ADK Tidak Standar 50
Proses Sistem 30
Belum Upload 0
3 Hasil Rekonsiliasi
Sudah Sama dan Tidak Terdapat RDK 100
Masih Terdapat TDK 50
Belum Upload 0
4 Rekonsiliasi Internal SAK X SIMAK-BMN
Tidak Ada Perbedaan 100
Masih Terdapat Perbedaan 50
Belum Upload 0
5 Jumlah Upload
Dibawah dan sama dengan 5 Kali Upload 100
Diatas 5 Kali Upload 50
LAPORAN KINERJA 2020
Page 26
Rumus Cara PerhitunganPenilaian Persentase Tingkat Kepatuhan Penyampaian Laporan Keuangan di hitung berdasarkan jumlah total skor pada tiap parameter yang di nilai dibagi dengan jumlah parameternya dikalikan dengan persentase maksimal 100%.
Persentase tingkat = ∑ Skor tiap parameter X 100% kepatuhan penyampaian LK Jml parameter
Nilai skoring tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020
Parameter Skoring
Ketepatan waktu upload = 100
Status rekonsiliasi = 100
Hasil rekonsiliasi = 100
Rekonsiliasi internal SAk >< SIMAK BMN = 100
Jumlah upload = 100 Persentase tingkat = (100+100+100+100+100 +100) X 100% kepatuhan penyampaian LK 5 Persentase tingkat = 50 0 X 100% kepatuhan penyampaian LK 5 Persentase tingkat = 100 % kepatuhan penyampaian LK Capaian Indikator
Target persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020 sebesar 80%, dengan persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020 sebesar 100%, atau 125% dari target. Capaian kinerja ini diambil dari skoring parameter tingkat kepatuhan penyampaian laporan
LAPORAN KINERJA 2020
Page 27
keuangan bulan Desember 2020. Apabila dihitung rata-rata persentase capaian dari bulan April s.d Desember 2020 maka capaianya adalah sebesar 82.44%.Capaian persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahun 2020 sama dengan capaian tahun 2019 dan 2018 yaitu 100%.
Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 125%
Upaya yang dilakukan
Melakukan koordinasi rekonsiliasi internal antara petugas SAIBA dan SIMAK BMN.
Menyampaikan laporan keungan dan rekonsiliasi dengan KPPN sebelum tanggal batas waktu 10 hari kerja setelah bulan bersangkutan berakhir.
Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan
Tingkat keberhasilan kepatuhan penyampaian/pelaksanaan rekonsiliasi dapat tercapai karena ketepatan waktu pelaksanaan rekonsiliasi internal antara petugas SAIBA dan SIMAK BMN serta tidak ditemukan perbedaan.
Kendala/masalah yang dihadapi
Petugas SAIBA dan SIMAK BMN masih merangkap pekerjaan lain.
Pemecahan masalah
Mengusulkan formasi pegawai melalui formasi umum
Efisiensi penggunaan sumber daya Tidak adanya penambahan pegawai 6. Indikator Enam
Kinerja Implementasi WBK Satker
Definisi Operasinal
Perolehan nilai implementasi menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Satuan Kerja melalui penilaian mandiri (self Assesment) yang dilakukan oleh Satuan Kerja dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Zona
LAPORAN KINERJA 2020
Page 28
Integritas menuju WBK/WBBM yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang berlaku dan kemudian dilakukan evaluasi oleh Unit Pembina Sekretariat Direktorat Jenderal P2P.Rumus Cara Perhitungan
Nilai implementasi WBK Satker dihitung dari akumulasi Nilai Total Pengungkit dan Nilai Total Hasil.
Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 122%
Upaya yang dilakukan
Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2020 tercapai 90.56. upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai target 90.56 di tengah mewabahnya pandemi COVID-19 di awal tahun anggaran 2020 adalah dengan melakukan revisi anggaran pada sisa anggaran yang tidak dapat digunakan lagi dialihkan ke kegiatan penanganan pandemi COVID-19, dan melakukan penjadwalan ulang beberapa kegiatan
No. MATERI NILAI
REKOMENDASI PERBAIKAN
I KOMPONEN PENGUNGKIT 30,81
1 Manajemen Perubahan 3,5
2 Penataan Tatalaksana 2,95
3 Penataan Sistem manajemen SDM 7,2
4 Penguatan Akuntabilitas 9,69
5 Penguatan Pengawasan 3,33
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 4,14
II KOMPONEN HASIL 32,68
1 Pemerintah yg Bersih dan Bebas KKN 18,88 a
Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survey
Eksternal) 13,88
b
Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yg
ditindaklanjuti (Internal dan Eksternal) 5
2 Kualitas Pelayanan Publik 13,8
a
Nilai Survey Persepsi Kualitas Pelayanan
(Survey eksternal) 13,8
LAPORAN KINERJA 2020
Page 29
Analisa penyebab keberhasilan/kegagalanMasih banyak kekurangan dalam Persiapan dan pelaksanaan kegiatan WBK .
Kendala/masalah yang dihadapi
Pandemi COVID-19 pada awal tahun anggaran 2020 menyebabkan beberapa kegiatan tidak terlaksana maksimal salah satunya
Pemecahan masalah
Melakukan perbaikan perbaikan terhadap hasil self assestmen dan hasil dari CHR Hukormas.
Efisiensi penggunaan sumber daya
Dari pagu anggaran Rp. 24.602.000 yang dianggarkan terealisasi sebesar Rp. 23.084.747 atau 93.8%, dibandingkan dengan capaian dengan demikian terdapat Minus efisiensi anggaran sebesar 3%.
7. Indikator Tujuh
Persentasi Peningkatan Kapasitas ASn sebanyak 20 JPL
Definisi Operasinal
Pengembangan kompetensi bagi ASN yang dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun dan dapat dilakukan pada tingkat instansi dan nasional
Rumus Cara Perhitungan
Jumlah ASN yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 20 JPL dibagi jumlah seluruh ASN dikali 100%
JML ASN Yang Ditingkata n Persentase Peningkatan Kapasitasnya 20JPL
Kapasitas ASN sebnayak
20 = targ et peningkat an kapasitas X 100% JPL ASN 20 JPL
LAPORAN KINERJA 2020
Page 30
Jumlah ASN = 41 Orang
Persentase ASN yang ditingkatan Kapasitasnya 20 JPL :
Persentase Peningkatan
11 Kapasitas ASN sebnayak
20 = X 100% = 26.82% 41 JPL Capaian Indikator
Target peningkatan kapasitas ASN minimal 20 JPL tahun 2020 sebesar 26.82 % dari total 41 pegawai. Pada tahun 2020 jumlah ASN yang mengikuti program peningkatan kapasitas ASN minimal 20 JPL dalam setahun sebanyak 12 orang dari total jumlah ASN 41 orang. Apabila di konversi dalan persentase sebesar dengan persentase capaian 57 % dari target tahun 2020 sebesar 45%. Pada tahun 2019 pegawai yang mengikuti program peningkatan kapasitas ASN 21 orang atau 51% dari target total jumlah ASN 41 orang, terjadi penurunan sebesar 6.%
. Rincian data pegawai yang mengikuti program peningkatan kapasitas ASN tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.6
Peningkatan Kompetensi ASN 20 JPL Tahun 2020
No
Nama
Pelatihan Jml Nama Peserta Keterangan
Peserta
1 DIKLAT PIM III 1 -
2 Diklat 2 - Kekarantiaan 3 Tugas Belajar 0 -
4 Izin Belajar 1 dr.Frans Mintaharjo -
5 Peningkatan 7 Listiowati Makahanp, peserta yang masuk dalam Kompetensi Olfintje Sumarau,Siska Manurip, tabel hanya yan g memiliki Melalu i Semin ar I Komang Ardika, Sukaryati Ali,Devi Mamusung
akumulasi jumlah jam
pelatihan => 20 JPL dalam 1 Daring (Medis , dr.Mei Medina,dr.Lingkan Tumbelaka, Prokla tahun,
LAPORAN KINERJA 2020
Page 31
Tombling,Donald Ratu Epidemiology , rincian jumlah jpl da n jenis Entomology,pelatiahan tiap pegawai Sanitarian)
terlampir
Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan
Tercapainya target disebabkan karena adanya seminar daring yang bisa diikuti peserta tanpa harus meninggalkan rutinitas pekerjaan di tengah terbatasnya kegiatan pelatihan secara tatap muka dan terbatasnya akses transportasi di tengah pandemi COVID-19.
Upaya yang dilakukan
Mendorong pegawai untuk aktif mencari informasi dan ikut berpartsisipasi sebagai seminar maupun pelatihan tatap muka serta menyediakan anggaran untuk pelatihan.
Kendala/masalah yang dihadapi
Pada tahun 2020 kegiatan peningkatan kapasitas ASN 20 JPL masih di dominasi oleh seminar daring bidang kedokteran, keperawatan, entomology, epidemiologi dan sanitarian. Sedangkan peningkatan kapasitas ASN yang menunjang tugas tugas administrasi sangat minim sekali sehingga tidak tercapai 20 JPL.
Pemecahan masalah
Mencari informasi terkait peningkatan kapasitas ASN 20 JPl di bidang administrasi, serta menganggarkan peningkatan kapasitas ASN bidang
administrasi, sehingga terjadi pemerataan kompetensi baik bidang teknis maupun administrasi.
Efisiensi penggunaan sumber daya
Dari sisi efisiensi penggunaan sumber daya memiliki efiensi yang cukup tinggi, hal ini karena hampir semua pelatihan/seminar di ikuti secara daring sehingga satuan kerja tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk perjalanan, penginapan, uang harian dan biaya kontribusi peserta.
LAPORAN KINERJA 2020
Page 32
Pada tahun 2020 dianggarkan pagu sebesar 191.483.000 Dengan realisasi sebesar Rp 183.530.950. (96%) dibandingkan dengan capaian dengan demikian terdapat Minus efisiensi anggaran sebesar 51%Capaian indikator KKP Kelas III Bitung diatas masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP Kelas III Tembilahan sebesar 41.11 %
1. Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung tahun 2020 sebesar Rp. 10.076.675.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 8.437.472.298,- (83.70%).
B. REALISASI ANGGARAN
NO URAIAN PAGU REALISASI PERSENTASE
1
Penyusunan rencana program dan
Penyusunan rencana anggaran Rp 163.538.000 Rp 162.683.310 99,48
2 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Rp 262.148.000 Rp 259.295.543 98,91
3
Pengelolaan keuangan dan
perbendaharaan Rp 162.896.000 Rp 150.964.000 92,68
4 Pengelolaan kepegawaian Rp 191.483.000 Rp 183.530.950 95,85
5
Pelayanan umum, Pelayanan rumah
tangga dan perlengkapan Rp 228.712.000 Rp 216.265.300 94,56
6 Gaji dan Tunjangan Rp 6.246.746.000 Rp 4.750.480.166 76,05
7 Operasional dan Pemeliharaan Kantor Rp 2.287.952.000 Rp 2.214.036.240 96,77
8 Pemeriksaan Sanitasi Lingkungan Rp 30.936.000 Rp 3.600.000 11,64
9 Sarana dan Prasarana Rp 18.606.000 Rp 18.000.000 96,74
10 Penyelidikan epidemiologi Rp 147.008.000 Rp 146.120.506 99,40
11 Pelayanan Kesehatan Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 100,00
12 Surveilans epidemiologi Rp 132.508.000 Rp 132.342.283 99,87
13
Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran
Kekarantinaan Kesehatan Rp 19.118.000 Rp 18.270.000 95,56
14
Pengadaan alat/bahan pengendalian faktor
risiko Rp 8.580.000 Rp 7.000.000 81,59
15
Layanan Kekarantinaan Kesehatan Untuk
Penerbitan SSCC/SSCEC Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 100,00
16
Layanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan COP (certificate of
pratique) Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 100,00
17
Layanan kekarantinaan dalam rangka penerbitan PHQC(Port Health Quarantine
Clearence) Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 100,00
18 Layanan Pemeriksaan P3K Kapal Rp 500.000 Rp 500.000 100,00
19 Layanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Rp 43.650.000 Rp 43.362.000 99,34
20 Fooging Rp 10.610.000 Rp 10.610.000 100,00
21 Pemetaan Rp 1.272.000 Rp 1.272.000 100,00
22 Persiapan bahan dan alat Rp 16.008.000 Rp 16.008.000 100,00
23 Pemasangan perangkap Rp 43.992.000 Rp 43.200.000 98,20
24 Identifikasi tikus dan pinjal Rp 480.000 Rp - 0,00
25 Spraying Rp 10.392.000 Rp 10.392.000 100,00
LAPORAN KINERJA 2020
Page 33
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung berlokasi di Jl. Wolter Monginsidi Wangurer Barat dengan luas bangunan 800 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 900 m2,
disamping itu terdapat sebuah Pos Pelayanan dan 2 buah rumah dinas dengan luas bangunan 95 m2 dan luas tanah 360 m2.pada tahun 2020 KKP Kelas III Bitung telah
mempunyai lahan dengan luas ± 820m2 untuk pembangunan gedung kantor Induk, anggaran Kantor Induk telah di anggarkan pada tahun 2020 untuk pembangunan tahap pertama dan tahap kedua pada tahun 2020. Sedangkan di wilayah kerja KKP Kelas III Bitung memiliki bangunan dan tanah milik sendiri yang terdapat di wilker Labuan Uki,Wilker Belang,Wilker Amurang sementara wilker Kema,Kotabunan,Boroko Blm mempunyai Gedung milik sendiri masih berstatus sewa atau pinjam. KKP Kelas III Bitung memliki kendaraan operasional berupa 1 buah mini bus (penumpang < 8 orang), 1 buah kendaraan double gardan dan 2 buah mobil ambulance serta 7 unit kendaraan roda 2. Disamping itu terdapat alat pengolahan data berupa 14 buah laptop dan 10 buah PC Unit.
LAPORAN KINERJA 2020
Page 34
BAB IVPENUTUP
KESIMPULAN
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan tercapai 77.76%
2. Persentasi faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan tercapai 111%
3. Indeks pengendalian faktor risiko di pintu masuk negara tercapai 62.5% 4. Nilai kinerja anggaran tercapai 90 %
5. Nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran tercapai 100% 6. Kinerja implementasi WBK Satker tercapai 53%
7. Persentasi peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL tercapai 100%
Pencapaian target kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung tahun 2020 merupakan kerja keras dari seluruh pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung, baik di induk maupun diwilayah kerja. Capaian ini juga tidak lepas dari dukungan semua pihak di Pelabuhan/Bandara di semua wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bitung, adanya dukungan anggaran, alat dan bahan penunjang kegiatan dari semua Direktorat dilingkungan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes RI, adanya droping vaksin meningitis dari Pusat Kesehatan Haji, adanya droping bahan skrining dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Provinsi, dan dukungan lainnya. Meskipun demikian beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian
diantaranya : 1) masih kurangnya pemahaman pelaksana terkait program dan anggaran khususnya pada komponen yang menggunakan standar biaya keluaran (SBK); 2) belum optimalnya pembagian target kinerja di tingkat individu dan wilayah kerja; 3) belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi di tingkat wilayah kerja; 4) masih terbatasnya tenaga medis, paramedic, analis dan entomology kesehatan di wilayah kerja; 5) terbatasnya kemampuan SDM dalam menganalisis data dan informasi; 6) masih terbatasnya kemampuan petugas dalam melakukan komunikasi berbahasa asing;
LAPORAN KINERJA 2020
Page 35
Berdasarkan kesimpulan diatas maka beberapa saran dan langkah strategis yang perlu dilakukan :1. Melakukan bimbingan teknis, koordinasi, konsultasi dan pelatihan bagi pelaksana guna meningkatkan pemahaman pelaksana terkait program dan anggaran khususnya pada komponen yang menggunakan standar biaya keluaran (SBK);
2. Melakukan pembagian target kinerja di tingkat individu dan wilayah kerja 3. Menginstruksikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di tingkat wilayah
kerja secara berkala;
4. Membuat usulan penambahan tenaga medis, paramedic, analis dan entomology kesehatan di wilayah kerja melalui penerimaan CPNS maupun tenaga kontrak;
5. Meningkatkan kemampuan SDM dalam menganalisis data dan informasi melalui pelatihan dan pendidikan.
6. meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan komunikasi berbahasa asing melalui kursus;
Kepala,
dr.Pingkan M. Pijoh MPHM NIP 197102082001122003