• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah memberi kesempatan dan kewenangan yang pada daerah untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan urusan kepentingan masyarakat menurut prakarsa dan kreatifitas sendiri. Hal ini dilakukan pemerintah daerah berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai kewenangan yang dimiliki dan mengacu pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Untuk mewujudkan hal–hal sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan dengan berpedoman pada Perda Nomor 05 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perda Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011 sampai 2015 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai.

Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul adalah dokumen perencanaan pembangunan yang selama rentang waktu 5 (lima) tahun kedepan akan dijadikan pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa program dan kegiatan yang termuat dalam Rencana Strategis (RENSTRA) bersifat secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai dan indikatif untuk dapat dilaksanakan.

2.1.1. VISI DAN MISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berkaitan dengan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi harus berkaitan erat kemana instansi ini mau dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Berkaitan dengan hal tersebut maka visi Dinas Perindagkop, Kabupaten Bantul adalah:

“TERWUJUDNYA USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI YANG KUAT, SEJAHTERA BERKEADILAN SERTA PENINGKATAN PEMBERDAYAAN INVESTASI YANG TERARAH SEBAGAI PENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagaimana penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi diharapkan seluruh pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul mengetahuinya sehingga apa yang menjadi peran, tugas, tanggungjawab dinas dapat ditunaikan secara maksimal. Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi ada dua yaitu:

1. Mewujudkan peningkatan daya saing dengan meningkatkan produksi dan nilai tambah, serta pemanfaatan hasil potensi daerah yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi terwujudnya kesejahteraan KUKM.

2. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.

3. Mewujudkan peningkatan perdagangan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah, dan perlindungan konsumen.

Misi pertama merupakan keinginan Dinas Perindagkop Kab. Bantul untuk mewujudkan potensi usaha kecil menengah yang tangguh dengan usaha yang ramah lingkungan.

Sedangkan misi yang kedua untuk mewujudkan peningkatan investasi dengan melakukan kemantapan untuk mewujudkan kesejahteraan UMKM.

2.1.2. TUJUAN

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategik. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kualitatif, akan tetapi harus menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka tujuan Disperindagkop antara lain:

1. Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui, pemberdayaan, peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

2. peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor. 3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik

4. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan.

2.1.3. SASARAN

Sasaran adalah hasil yang ingin dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. Indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing–masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetepkan dalam Renstra dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul antara lain :

1. Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

2. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah.

3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik. 4. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

Rencana Strategis

No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Per Tahun

2011 2012 2013 2015 2015

1 Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui pemberdayaan,

peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

Peningkatan nilai produksi Persen 1 1 1 1 1

2 Peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sIstem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta

peningkatan nilai investasi dan investor

Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

Persentase pertumbuhan

Koperasi ber Badan hukum Persen 2 2 2 2 100 Jumlah KUKM yang

mendapatkan permodalan unit usaha 100 100 100 100 100 Pertumbuhan investasi riil

daerah

(PMA/PMDN/KUKM)

Persen 5 5 5 5 5

Jumlah Wirausaha Baru Orang 200 200 200 200 200 3 Peningkatan sistem distribusi dan

lembaga usaha perdagangan yang baik

Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha

perdagangan yang baik

Peningkatan nilai ekspor Persen 6 6 6 6 6 Persentase peningkatan

omset perdagangan Persen 6 6 6 6 6

4 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan

Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Persentase penurunan

2.1.4. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA

Definisi strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam kebijkan–kebijakan dan program–program. Kebijakan adalah ketentuan–ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, untuk dijadikan pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, serta visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, yaitu :

2.1.4.1. Strategi

1. Meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat; 2. Meningkatkan pertumbuhan investasi;

3. Meningkatkan pemberdayaan dan fasilitas bagi UMKM;

4. Mengembangkan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan serta kemitraan dengan PSG;

5. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; 6. Peningkatan produksi, produktifitas dan nilai tambah;

7. Meningkatkan pemberdayaan dan pemanfaatan potensi industri serta teknologi yang berwawasan lingkungan.

2.1.4.2. Kebijakan

1. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas/aset daerah;

2. Revitalisasi koperasi dan peningkatan kemitraan pelaku ekonomi; 3. Pemberdayaan UMKM;

4. Peningkatan promosi, pemasaran dan kerja sama lembaga usaha perdagangan serta kemitraan dengan Pasar Seni Gabusan (PSG);

5. Sosialisasi Undang–Undang perlindungan konsumen, penyelesaian sengketa perdagangan dan pengawasan peredaran barang dan jasa;

6. Pengembangan usaha agrobisnis dan peningkatan produksi, produktifitas dan nilai tambah;

8. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi.

Untuk mengetahui korelasi antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Disperindagkop Bantul

VISI : TERWUJUDNYA USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI YANG KUAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, SERTA PERTUMBUHAN INVESTASI YANG TERARAH SEBAGAI PENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH.

Misi Tujuan Sasaran

1) Mewujudkan

peningkatan daya saing dengan meningkatkan produksi dan nilai

tambah, serta pemanfaatan hasil potensi daerah yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi terwujudnya kesejahteraan KUKM

1. Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui, pemberdayaan,

peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

a. Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan,

peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem

produksi serta mewujudkan peningkatan

pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

2. Mewujudkan peningkatan

pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.

2) peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang

terarah melalui pengembangan sistem

pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.

a. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi

KUKM serta pertumbuhan investasi daerah. 3. Mewujudkan peningkatan perdagangan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah, dan perlindungan konsumen. 3) Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik

a. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik.

peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan. perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

2.1.4.3. Program dan Kegiatan

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas.

Program yang disusun oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah dibebankan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul yang selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan untuk masing – masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing – masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Indikator Kinerja Keterangan

1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan,

peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

b. Presentase peningkatan nilai produksi

Presentase dari Selisih kapasitas produksi tahun ini dengan kapasitas produksi tahun lalu di bagi kapasitas produksi tahun lalu (sumber data : Bidang Perindustrian)

2 Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah

a. Presentase peningkatan Koperasi ber - Badan Hukum

Presentase dari Selisih Koperasi ber - Badan Hukum tahun ini dengan Koperasi ber - Badan Hukum tahun lalu di bagi Koperasi ber - Badan Hukum tahun lalu (sumber data :

Disperindagkop Kab.Bantul) a. Pertumbuhan investasi

Daerah

(KUKM/PMA/PMDN)

Presentase dari Selisih investasi Daerah tahun ini dengan investasi Daerah tahun lalu di bagi investasi Daerah tahun lalu (sumber data :

Disperindagkop Kab.Bantul) 3 Peningkatan sistem

distribusi dan lembaga

a. Presentase pertumbuhan nilai

Presentase dari Selisih Nilai Ekspor tahun ini dengan Nilai Ekspor tahun

4 Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

b. Presentase peningkatan omset

Presentase dari Selisih Omset tahun ini dengan omset tahun lalu dibagi omset tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan) a. Presentase penurunan

penemuan barang tidak layak edar

Presentase dari Selisih penemuan barang tidak layak edar tahun ini dengan penemuan barang tidak layak edar tahun lalu dibagi penemuan barang tidak layak edar tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan) 2.2. Rencana Kinerja 2015

Rencana Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.3

Rencana Kinerja Tahun 2015

No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Target Per Tahun

1 Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui pemberdayaan, peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan Peningkatan nilai produksi persen 1 2 Peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan

sistempendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(KUKM) serta peningkatan nilai investasi dan investor

Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

Persentase

pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum

persen 2

Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan

unit usaha

3. PERJANJIAN KINERJA/ PENETAPAN KINERJA

Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai keberhasilan organisasi.

Formulir Penetapan Kinerja SKPD Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM) persen 5 Jumlah Wirausaha Baru Orang 100 3 Peningkatan sistem

distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan Peningkatan nilai ekspor persen 6 Persentase peningkatan omset perdagangan persen 6 4 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase penurunan barang tidak layak edar

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANTUL

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Drs. Sulistiyanto, M.Pd

Jabatan : Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Kab. Bantul Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : Hj. Surya Widati. Jabatan : Bupati Bantul.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilandan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab pihak pertama.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua Hj. Surya Widati Bantul, Pihak Pertama Drs. Sulistiyanto, M.Pd NIP.19600430 198803 1 004

PENETAPAN KINERJA DISPERINDAGKOP BANTUL TAHUN 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Satuan Target Program Anggaran Kegiatan Anggaran

1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan

Peningkatan nilai produksi

persen 1 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

96.925.000 Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan Kualitas

30.850.000 Penyelenggaraan Pelatihan dan Forum

Diskusi

66.075.000 Program

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

3.035.071.000 Pemberian kemudahan izin usaha IKM 23.750.000 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 22.610.000 Fasilitasi terhadap industri kecil dan

menengah

25.875.000 Pembinaan IKM melalui Dekranas Kab.

Bantul

273.795.000 Penyelenggaraan Pelatihan Industri 1.186.392.000 Fasilitasi dan Pemberdayaan Industri Kecil 1.047.350.000 Penguatan Kelembagaan Pokmas Pengelola

Mesin Pupuk Organik

49.601.000 Promosi Produk Unggulan 314.483.000 Fasilitasi HAKI Kelompok IKM 91.215.000 2 Meningkatkan sistem

pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah Persentase pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum

persen 2 Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi

685.670.500 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian

344.580.000 Pembangunan Sistem Informasi

Perencanaan Pengembangan Perkopersian

Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Perkoperasian

75.878.000

Pembinaan, Pengawasan, dan

Perhargaan Koperasi Berprestasi

60.000.000 Rintisan penerapan teknologi

sederhana/manajemen modern pada jenis koperasi

42.750.000

Pembekalan Manajemen bagi anggota

DEKOPINDA 93.862.500 Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan

unit usaha 100 Program

Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Konduksif

93.280.000 Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah

70.745.000

Pemberian Fasilitasi Pengamanan

Kawasan Usaha Kecil Menengah

22.535.000 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

605.355.500 Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

49.300.000

Pengembangan Sarana Pemasaran

Produk Usaha Mikro Kecil Menengah

43.236.000

Penyelenggaraan Pembinaan Industri

Rumah Tanggan, Industri Kecil dan Industri Menengah

44.970.000

Penyelenggaraan Gelar Potensi

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 467.849.500

Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KU KM) persen 5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

515.270.000 Koordinasi Antar Lembaga Dalam Pengendalian Pelaksanaan Investasi PMDN/PMA

49.591.500

pengawasan pelaksanaan penanaman modal

Penyelenggaraan Pameran Investasi 334.521.500

Misi Investasi (Gelar potensi investasi) 96.617.000

Program

Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

179.115.000 Memfasilitasi dan Koordinasi

Kerjasama Di Bidang Investasi 123.900.000

Pengembangan Sistim Informasi

Penanaman modal 19.455.000

Sosialisasi Penyamaan Persepsi

Pengembangan Investasi 35.760.000

Program Penataan

Struktur Industri 19.916.000 Pemberian fasilitasi kerjasama industri dengan swasta 19.916.000 Program

Pengembangan data

50.000.000 Penyusunan Data Base Komunitas

batik di kabupaten bantul 50.000.000

Program

Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

109.857.500 Pendampingan Peruntukan Kawasan

Industri Penyusunan Profil Sentra 109.857.500

Jumlah

Wirausaha Baru Orang 200 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 1.341.423.000 Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 1.341.423.000 3 Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan Peningkatan nilai ekspor persen 6 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

91.905.000 Pelatihan manajemen perdagangan luar negeri 91.905.000 Persentase peningkatan omset perdagangan persen 6 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

4.204.065.300 Fasilitasi Kemudahan Perijinan Pengembangan Usaha

5.000.000 Pengembangan Kelembagaan

Kerjasama Kemitraan

Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan melalui Pameran

956.177.000 Pengembangan pengelolaan gudang

dengan Sistim Resi Gudang

2.522.517.800

Program Pembinaan

Pedagang Kakilima dan Asongan

31.425.000 Kegiatan Pembinaan Organisasi Pedagang Kakilima dan Asongan

31.425.000

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

2.028.016.091 Pembangunan Pasar Pedesaan

(Pendampingan Dana Stimulus Fiskal)

2.028.016.091 4 Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase penurunan barang tidak layak edar persen 5 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

125.462.000 Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa

91.410.000 Workshop Perlindungan Konsumen 34.052.000

2.3.1. Rencana Anggaran Tahun 2015

Rencana dan realisasi anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul merupakan komponen perencanaan dan pengendalian. Rencana dan Realisasi sanggaran belanja langsung dan tidak langsung dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 2.5.

Rencana dan Realisasi Belanja langsung dan tidak langsung

Belanja Anggaran Realisasi %

1. Belanja Tidak langsung 3.660.434.000,00 3.559.518.421,00 97,24 2. Belanja Langsung 14.947.724.159,00 14.155.632.131,00 94,70 Jumlah 18.608.158.159,00 17.715.150.552,00 95,20

Alokasi anggaran persasaran dapat dilihat dalam table dibawah ini : Tabel 2.6

Anggaran Per Sasaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran

1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

Peningkatan nilai

produksi persen 1 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

96.925.000

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

3.035.071.000

2 Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan pertumbuhan investasi daerah

Persentase pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum

persen 2 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

685.670.500

Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan

unit usaha 100 Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil

Menengah yang Konduksif

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

605.355.500

Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUK M)

persen 5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

515.270.000

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

179.115.000

Program Penataan Struktur

Industri 19.916.000 Program Pengembangan Data 50.000.000 Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial 109.857.500 Jumlah Wirausaha

Baru Orang 200 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

1.341.423.000

3 Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan

Peningkatan nilai

ekspor persen 6 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

91.905.000

Persentase

peningkatan omset perdagangan

persen 6 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

4.204.065.300

Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan 31.425.000 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 2.028.016.091 4 Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase penurunan barang tidak layak edar

persen 5 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7

Distribusi Anggaran per Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Anggaran Persentas e 1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah

melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

3.131.996.000 20,95

2 Meningkatkan sistem

pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

3.599.887.500 24,08

3 Peningkatan sistem distribusi

dan lembaga usaha perdagangan 6.355.411.391 42,53 4 Peningkatan perlindungan

konsumen dan pengamanan perdagangan

125.462.000 0,84

Jumlah 13.212.756.89 88,40

5 Jumlah Belanja Langsung

Pendukung (Peningkatan Kinerja dan Pelayanan)

1.734.967.268 11,60

TOTAL 14.947.724.159 100

Dilihat dari distribusi anggaran per sasaran dapat dilihat bahwa Anggaran tertinggi terdapat pada sasaran strategis Peningkatan Sistim Distribusi dan Lembaga Usaha Perdagangan dengan anggaran sebesar Rp. 6.355.411.391,- atau 42,53% dari total belanja langsung sedangkan sasaran strategis strategis yang anggarannya terendah terdapat pada sasaran Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan anggaran sebesar Rp. 125.462.000,- atau 0,84%.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandalkan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Ir. Isa Budi Hartomo,MT NIP (Halaman 15-63)

Dokumen terkait