• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Penutup

Alhamdulillah, atas bimbingan, petunjuk serta karunia-Nya penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Namun penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan kemampuan dan minimnya pengalaman penyusun.

Akhirnya, harapan penyusun atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam penyusunan skripsi ini, penyusun mohon maaf. Saran

dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan.

Semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan motivasi penyusun untuk lebih maju dan bermanfaat bagi penyusun dan pembaca pada umumnya. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, 2005, Idiologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme Teosentris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet. I

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azzet, Akhmad Muhaimin, 2011, Pendidikan Yang Membebaskan, Yogyakarta:Ar-Ruzz Media

Christine Daymon & Immy Holliway, 2008, Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications, Bandung: PT Bentang Perkasa.

Daradjat, Zakiyah, 1970, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Jakarta:Bulan Bintang.

, 1976, Pembinaan Remaja, Jakarta: PT Bulan Bintang. ,1995, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Keluarga Dan

Sekolah, Bandung: CV Ruhama.

Departemen Agama, 1998, Sejarah Perkembangan Madrasah, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta:Balai Pustaka.

Dharmawan, 2005, Agama itu Bukan Candu, Yogyakarta: Resist Book. Kartono, Kartini,2003, Kenakalan Remaja, Jakarta: PT. RajaGrafindo.

Moleong, M, A., 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Muhaimin, M, A. Dkk, 2005, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta: Prenada Media.

Mudjia Rahardjo, Triangulasi Dalam Penelitian Kualitatif, http:// mudjiarahardjo.com/artikel/270.html?task=view, diakses tanggal 17 November 2012

Rifqon, 2004, Ahlassunnah bi Ahlissunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, Bandung: Titian Hidayah Ilahi.

Romli, Atmasasmita. 1983. Problem Kenakalan Anak-anak Remaja, Bandung Armico

Sarwono, Sarlito Wirawan, 1997, Psikologi Remaja, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

, 2010, Psikologi Agama, Jakarta: PT RajaGrafindo. Soetjiningsih, 2004, Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Jakarta:

CV. Sagung Seto.

Sofyan,S. Willis, 1981. Remaja dan masalahnya (mengupas berbagai bentuk kenakalan remaja seperti narkoba, free sex, dan pemecahannya, Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan RD, Bandung: Alfabeta.

Syafaat, Aat, dkk, 2008, Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency), Jakarta: PT RajaGrafindo. Syukur, M. Amin, 2000, Pengantar Studi Islam, Semarang: Bima Sejati.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Cet, X

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Athourrohman

2. Tempat Tgl Lahir : Semarang, 26 Januari 1994 3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Jurusan : Tarbiyah

5. Progdi : Pendidikan Agama Islam

6. Alamat : Desa Roworejo Dusun Pesantren RT 03 RW IV Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. 7. Riwayat Pendidikan :

a. SDN Roworejo lulus tahun 2005 b. SMP Ma’arif 01 Kebumen lulus tahun 2008 c. MAN 01 Kebumen lulus tahun 2011

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya Salatiga. 26 Maret 2018

Penulis

Athourrohman NIM 11111208

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk melaksanakan wawancara peneliti menggunakan fokus masalah dan membuat daftar pertanyaan yaitu sebagai berikut :

FOKUS MASALAH

1. Bagaimana perilaku kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?

2. Bagaimana cara menanggulangi kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?

3. Apa kendala yang dihadapi dalam menanggulangi kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?

4. Bagaimana cara memotivasi remaja agar aktif dalam kegiatan keagamaan di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?

PERTANYAAN

1. Rutinitas kegiatan pendidikan keagamaan Islam apa saja yang ada di dusun Mejing?

2. Kegiatan pendidikan keagamaan Islam di dusun Mejing biasanya dilakukan setiap hari apa?

3. Menurut anda, apakah kegiatan pendidikan keagamaan Islam yang ada mampu memberikan peran dalam menanggulangi kenakalan remaja? 4. Apa kendala yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan pendidikan

keagamaan Islam tersebut?

5. Bagaimana cara memotivasi agar remaja ikut dalam kegiatan pendidikan keagamaan?

HASIL WAWANCARA Tanggal : 09/03/2016.

Pukul : 19:55 WIB Responden : H. Syakur

Lokasi : Rumah H. Syakur

A : Rutinitas kegiatan pendidikan keagamaan Islam apa saja yang ada di dusun Mejing?

B : Di dusun Mejing itu banyak kegiatan, yang keremajaan paling pembacaan mauliddurrasul, madrasah diniyyah, jamaah sholawat.

A : Kegiatan pendidikan keagamaan Islam di dusun Mejing biasanya dilakukan setiap hari apa?

B : Jamaah sholawat iku dilaksanakan malam Kamis pon tingkat desa, Kamis legi tingkat dusun.

A : Menurut anda, apakah kegiatan pendidikan keagamaan Islam yang ada mampu memberikan peran dalam menanggulangi kenakalan remaja? B : Oh jelas, jamaah maulid dapat mengurangi, karena dulu banyak remaja

yang tongkrang tongkrong di pos... kae cah-cah wetan podo tongkrang tongkrong, ya intinya bisa menanggulangi kenakalan remaja, sekarang ikut jamaah pecinta rasul.

A : Apa kendala yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan pendidikan keagamaan Islam tersebut?

B : Dulu banyak remaja-remaja adanya tongkrang-tongkrong di pos...kae cah-cah wetan podo tongkrang-tongkrong akhire yo nakal, terus kerusakan seko HP, aku paling ra seneng enek warnet turut desa...ra apik efeke.

A : Bagaimana cara memotivasi agar remaja ikut dalam kegiatan pendidikan keagamaan?

B : Cara seko alus-alus... ngandani cah enom ojo langsung kasar... remaja kui pas kumpulan rutinan sebulan sekali dikasih masukan sedikit-sedikit.

Tanggal : 09/03/2016. Pukul : 20:25 WIB Responden : Fahrur Rozi

Lokasi : Rumah Fahrur Rozi

A : Rutinitas kegiatan pendidikan keagamaan Islam apa saja yang ada di dusun Mejing?

B : Di dusun Mejing terdapat berbagai macam kegiatan keagamaan, baik yang dilakukan warga masyarakat secara umum maupun yang di lingkup RT, kegiatan tersebut di antaranya Pembacaan sholawat nariyah, Kegiatan jamaah yasinan dan Qur’anan, Jama’ah Sholawat. A :Siapa saja yang mengikuti kegiatan pendidikan keagamaan Islam

tersebut ?

B :Kegiatan jamaah yasinan dan Qur’anan: dilakukan dalam lingkup RT baik oleh Bapak, Ibu dan remaja dari masing-masing RT. “Dalam setiap kegiatan keagamaan tersebut, di lingkungan dusun Mejing tidak membatasi bagi siapa saja yang ingin mengikutinya, setiap warga ikut berpartisipsi dari kalangan anak-anak, remaja sampai orang tua.

A :Kegiatan pendidikan keagamaan Islam di dusun Mejing biasanya dilakukan setiap hari apa?

B :Jama’ah Sholawat: diikuti oleh seluruh warga dusun Mejing baik dari kalangan anak kecil, remaja dan warga pada umumnya. Dilakukan setiap selapan sekali, di dusun Mejing dilakukan setiap malam Kamis legi dan Minggu legi. Untuk tingkat kelurahan dilakukan bergiliran setiap malam Kamis pon.

A :Menurut Anda, apakah kegiatan pendidikan keagamaan Islam yang ada mampu memberikan peran dalam menanggulangi kenakalan remaja?

B :Untuk kaitannya dalam masalah penanggulangan kenakalan remaja, dari setiap kegiatan yang ada pastinya dapat memberikan efek positif khususnya bagi kehidupan remaja. Meskipun tidak secara langsung dan

signifikan, tetapi secara perlahan dapat meningkatkan kesadaran remaja dan mengarahkan remaja untuk lebih giat dalam mengikuti kegiatan keagamaan untuk mengurangi kegiatan yang tidak memberikan manfaat. Meskipun tidak secara menyeluruh, setidaknya ketika remaja mengikuti kegiatan keagamaan tersebut tingkat religiusitas dari kepribadian remaja akan muncul dan secara berkala tingkat psikologis remaja yang berkaitan dengan rutinitas keagamaannya akan lebih baik dan lebih tertata.

A :Apa kendala yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan pendidikan keagamaan Islam tersebut?

B :Kaitannya dengan tingkat kesadaran setiap remaja hal ini cenderung mengarah pada kepribadian setiap individunya, ketika belum ada keinginan dan kemauan yang muncul dari diri remaja tersebut maka akan lebih mempersulit dan menjadi penghambat untuk mengajaknya dalam mengikuti setiap kegiatan keagamaan. “Lingkungan dan pergaulan menjadi salah satu faktor yang sangat riskan dalam mempengaruhi tingkat keagamaan siswa. Ketika remaja tersebut masuk ke dalam lingkungan dan pergaulan yang tingkat religiusitanya tinggi maka secara tidak langsung akan menuntut remaja untuk turut serta dalam mengikuti setiap kegiatan keagamaan yang ada, begitupun dengan sebaliknya. Akan tetapi, ketika dalam pergaulan remaja tersebut tidak dapat membatasi dan mengontrol diri baik dalam kepribadian dan pergaulan maka akan menjerumuskan remaja tersebut ke arah yang tidak baik.“Dalam era modernisasi ini tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi menjadi sesuatu yang sangat riskan ketika tidak bisa menggunakan teknologi sebagai mana fungsinya. Di zaman yang serba cepat semua informasi apa saja bisa dengan mudah diakses oleh semua kalangan, terlebih lagi bagi kalangan remaja yang semakin pandai dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi. Hal inilah yang dapat menjadi penghambat karena pada umunya ketika asik dengan menggunakan berbagai macam teknologi maka akan mengkibatkan

kemalasan bagi remaja untuk melakukan berbagai macam kegiatan khususnya dalam kegiatan sosial-keagamaan.

A :Cara memotivasi agar remaja ikut aktif dalam kegiatan pendidikan keagamaan Islam?

B :Ada berbagai cara untuk memotivasi remaja supaya dapat aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di dusun Mejing, diantaranya yaitu Pertama, Melakukan kegiatan yang melibatkan partisipasi remaja secara langsung. Kedua, Mengemas konsep kegiatan keagamaan yang menarik perhatian remaja sehingga remaja akan memiliki keinginan untuk bisa ikut dalam kegiatan tersebut. Ketiga, Memberikan wadah bagi remaja dan kepercayaan kepada remaja ketika akan mengadakan kegiatan keagamaan supaya remaja mampu mengeluarkan segenap potensi yang dimiliki setiap individunya.

Tanggal : 10/03/2016 Pukul : 21:50 WIB Responden : Bapak Gunadi

Lokasi : Rumah Bapak Gunadi

A : Rutinitas kegiatan pendidikan keagamaan apa saja yang ada di dusun Mejing?

B : Maulidurrosul itu setiap malam Kamis, Cuma malam Kamis itu bergilir. Ada yang malam Kamis pon, wage, kliwon, legi lan pahing. Itu sendiri-sendiri , Kamis legi rutinan tiap mushola di dusun Mejing, Kamis pon itu rutinan di masjid-masjid sak kelurahan desa Duren, terus wage itu rutinan di masjid-masjid se kecamatan Bandungan yang bekerja sama dengan Ansor. Untuk jamaah kita dijadwal setiap Kamis pahing yang khusus di dusun Mejing sini yaitu selapanan sekali, Kamis kliwon mengikuti lapanan di balai desa Bandungan.“Yasinan itu yang mengadakan per RT, yasinan di RT 03 malam Rabu habis isya’, di RT 05 malam Minggu habis

maghrib. Kalau yang putri-putri malam Jum’at sak kampung itu juga ada remajanya, di RT 01, 02, dan 04 juga malam Minggu.

A : Menurut anda, apakah kegiatan pendidikan keagamaan Islam mampu memberikan peran dalam menanggulangi kenakalan remaja? Alasannya apa?

B : Menurutku sangat bisa sekali. Jadi, justru disitu walaupun kita hanya sekedar nutuk-nutuk terbang, moco-moco kalimah Alloh tanpa di beri mauidhoh pun itu sangat bisa untuk menanggulangi kenakalan atau kemaksiatan.

A : Apa kendala yang ditemukan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan keagamaan Islam?

B : Kendala yang berat lagi dari orang-orang kita sendiri yang dipengaruhi orang yang di sebelahnya yang tidak ikut, orang-orang yang tidak ikut itu suka cari alasan untuk membenarkan dia atas ketidak ikutannya. “Ada juga alasan lain yaitu dia merasakan acara kegiatan keagamaan terlalu lama, kemaleman, capek dan sebagainya.

A : Bagaimana cara memotivasi agar remaja ikut aktif dalam kegiatan pendididkan keagamaan Islam di dusun Mejing ?

B : Untuk anak yang usia SMP kebawah memang lagi sulit-sulitnya diajak hal seperti itu makanya kita memberi contoh kita teladani, ya sekali-kali kita ajak. cara seperti ini saya yakin mereka akan mencontoh dan mengikuti. Cara saya memotivasi mereka itu ketika sedang tongkrong tak sempatke tak sentil dengan kata-kata atau tak kasih contoh yang masuk dengan mereka, mengajak mereka berpikir positif dan optimis caranya dengan kita kasih masukan, mereka jangan boleh tenggelam dengan masa lalu, selanjutnya remaja itu diajak bercermin kepada orang lain dan kepada diri sendiri, memberi masukan bagaimana caranya mereka berperilaku jujur dalam segala hal dan mengajak ke faghfiru ilallah.

Tanggal : 10/03/2016 Pukul : 16:00 WIB Responden : Bapak Khoeri

Lokasi : Rumah Bapak Khoeri

A : Rutinitas kegiatan pendidikan keagamaan apa saja yang ada di dusun Mejing?

B : Jadwalnya yang pasti untuk selapanan saja sudah ada 2, yaitu Kamis legi dan Kamis pon, belum lagi yang antar rumah biasanya nunggu per rumah masing-masing, sama madrasah diniyyah itu termasuk dari anak-anak sampai tingkatan remaja. ada jamaah yasinan tiap mingguan. A : Siapa saja yang mengikuti kegiatan pendidikan keagamaan di dusun

Mejing?

B : Madrasah anak-anak sampai remaja juga semuanya memang kita merangkulnya di mulai dari anak usia dini bahasanya.

A : Menurut anda, apakah kegiatan pendidikan keagamaan Islam mampu memberikan peran dalam menanggulangi kenakalan remaja? Alasannya apa?

B : Kalau menanggulangi selama ini belum kita yakini ya. Tapi paling tidak bisa mengurangi/ mencegah dari hal-hal yang ketika anak-anak remaja itu, misalkan ada acara yang negatif kita tarik ke acara yang positif.

A : Apa kendala yang ditemukan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan keagamaan Islam?

B : Biasanya kalau anak remaja biasanya yang kalau sudah kerja ya pribadilah, kalau yang masih sekolah alasannya dengan kegiatan sendiri kalau itu bahasanya kita tidak bisa memaksakan.

A : Bagaimana cara memotivasi agar remaja ikut aktif dalam kegiatan pendidikan keagamaan Islam di dusun Mejing.

B : Menyarankan ada kegiatan-kegiatan tertentu yang sifatnya dibentuk dari remaja itu sendiri, misalkan dari remaja mengadakan pengisian tausiyah, pencerahan tentang keagamaan, atau mungkin

kegiatan-kegiatan yang positif khusus mereka-mereka yang remaja-remaja mengadakan wisata religi berupa ziarah itu insyaalloh dapat memotivasi mereka-mereka agar tujuan mereka itu ya dalam hal-hal yang positiflah.

ARSIP FOTO

Kegiatan jamaah sholawat pecinta rosul

Dokumen terkait