• Tidak ada hasil yang ditemukan

Preferensi Risiko Responden

PENUTUP Kesimpulan

Penelitian ini memaparkan karakteristik preferensi risiko berdasarkan jenis pekerjaan dan efikasi diri investor. Berikut adalah beberapa kesimpulan hasil penelitian:

a. Mayoritas responden memiliki profesi sebagai wirausahawan. Investor dengan jenis pekerjaan sebagai wirausahawan cenderung memiliki preferensi risiko sedang. Mereka berani menghadapi risiko yang sebanding dengan return yang akan diperoleh. Hasil yang sama juga didapatkan untuk jenis pekerjaan karyawan swasta, PNS, dan profesi lainnya (pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga).

32

b. Investor dengan efikasi diri tinggi dan sedang sama-sama menunjukkan kecenderungan berpreferensi risiko sedang. Investor hanya akan menanggung risiko sampai batas tertentu dalam menjalankan investasi mereka. Selain melihat karakteristik preferensi risiko dari sisi jenis pekerjaan investor, penelitian ini juga melihat dari sisi efikasi diri investor. Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kesanggupannya menyelesaikan tugas tertentu. Dalam dunia investasi, seseorang dengan efikasi diri tinggi belum tentu akan berperilaku berani mengambil risiko. Hal ini terbukti dalam hasil penelitian ini. Investor dengan efikasi diri tinggi dan sedang cenderung berperilaku sebagai risk moderat terhadap toleransi risiko investasi.

Implikasi Terapan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan kepada para manajer investasi Outlet Sentra Investasi Danareksa Salatiga sebaiknya ikut mempertimbangkan karakteristik preferensi risiko berdasarkan jenis pekerjaan dan efikasi diri dalam melakukan pengambilan keputusan investasi. Dengan mengetahui karakteristik tersebut, manajer investasi dapat menawarkan produk investasi yang sesuai bagi investor mereka. Di samping itu, pengetahuan mengenai karakteristik preferensi risiko ini bermanfaat bagi investor. Melalui karakteristik preferensi risiko, investor dapat menentukan jenis investasi yang tepat bagi dirinya. Sehingga dapat mengurangi risiko kerugian investasi.

33 Implikasi Teori

Hasil penelitian ini menambah wacana mengenai karakteristik investor seperti jenis pekerjaan dan efikasi dirinya terhadap toleransi risiko dalam berinvestasi. Sejalan dengan pendapat Beveridge dan Davidson (1989), bahwa wirausahawan mengambil risiko terbatas dalam menjalankan bisnisnya. Di dalam penelitian ini sebagian besar responden yang berprofesi sebagai wirausahawan terbukti berpreferensi risiko sedang, dimana risiko yang sanggup ditanggung dalam menjalankan investasinya terbatas.

Investor dengan jenis pekerjaan lainnya (pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga) cenderung berpreferensi risiko sedang. Begitupula dengan responden yang berprofesi sebagai karyawan swasta dan Pegawai Negeri Sipil dimana mereka juga cenderung berperilaku risk moderate.

Dari penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa efikasi diri yang tinggi pada investor belum tentu membuat investor tersebut berperilaku risk taker. Sebagian besar responden dengan efikasi diri tinggi hanya memiliki tingkat preferensi risiko sedang. Hasil ini berbeda dengan penelitian Malinda (2005) yang mengungkapkan bahwa investor dengan efikasi diri tinggi akan berperilaku risk

taker.

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat dihindari oleh peneliti. Adapun keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

34

1. Peneliti tidak memasukkan pertanyaan mengenai jenis investasi kepada para responden.

2. Penelitian ini hanya mengamati karakteristik preferensi risiko berdasarkan jenis pekerjaan dan efikasi diri investor saja.

3. Dengan responden yang terbatas jumlahnya, peneliti merasa hasil penelitian yang dicapai belum sepenuhnya mencerminkan karakteristik preferensi risiko investor yang sebenarnya apabila dilihat dari jenis pekerjaan dan efikasi diri.

Penelitian Mendatang

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada penelitian mendatang diharapkan untuk:

1. Mengamati pula jenis investasi yang diambil oleh investor sesuai dengan preferensi risiko mereka.

2. Manambahkan faktor demografi lainnya, seperti keyakinan, suku, ras, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, penghasilan per bulan, dan tingkat pendidikan yang dikaitkan dengan kesanggupan investor dalam menanggung risiko investasi.

3. Memperluas cakupan responden, sehingga hasil yang diperoleh dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya (tidak bias).

35 DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Amita, 2009, Profil Kepribadian dan Preferensi Risiko Investor dalam Investasi Aset Finansial (Studi pada Pegawai Badan Usaha Milik Negara di Salatiga), Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Alderfer, Clayton P. dan Harold Bierman Jr., 1970, Choices with Risk: Beyond the Mean and Variance, Business of Journal, Vol. 43, Juli, pp. 341-353. Bandura, Albert, 1997, Self-Efficacy: Exercise of Control, New York: W. H.

Freeman and Company.

Barber, M. dan Odean Terrance, 2001, Boys Will Be Boys : Gender, Overconvidence, And Common Stock Investment, The Quarterly Journal of Economics, Vol. 116, Juni, pp. 261-292.

Beveridge, Don Jr. dan Jeffrey P. Davidson, 1989, Tantangan Berprestasi: Menjadi Nomor Satu dalam Bisnis, Jakarta: Binarupa Aksara.

Biyanto, Frasto, 2003, Hubungan Pembingkaian Informasi Anggaran, Tanggung Jawab, dan Pengalaman Terhadap Pilihan Keputusan pada Investasi Berisiko, Jurnal Akuntansi dan Manajemen STIE YKPN, April.

Cahyadi, Sonny Mey, 2010, Pengaruh Faktor Demografi terhadap Perilaku Investor dan Jenis Investasi, Skripsi Program S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.

Chang, Pa’e Pay, 2010, Membangun Bisnis yang Berhasil dan Seluk Beluk Bisnis Pribumi, Keturunan Cina dan Jepang, Pena Saran Publishing.

36

Engko, Cecilia, 2006, Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual dengan Self Esteem dan Self Efficacy sebagai Variabel Intervening, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang 1 Universitas Pattimura Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AMEN 06.

Evans, Jeffrey, 2004, Wealthy Investor Attitudes, Expectations, and Behaviors Toward Risk and Returns, Journal of Wealth Management, Vol. 7, pp. 12-18.

Evelin, Farida, 2010, Pengaruh Adverse Selection, Pembingkaian Negatif, dan Self Efficacy terhadap Eskalasi Komitmen Proyek Investasi yang Tidak Menguntungkan, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol.21, No. 2, Agustus, pp. 181-198.

Fahmi, Irham, 2006, Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik, Bandung: PT Refika Aditama.

Feist, Jess dan G. J. Feist, 2010, Teori Kepribadian, Jakarta: Salemba Humanika. Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE.

, 2009, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE.

Hsee, Christopher dan Elke U. Weber, 1998, Cross-cultural Differences in Risk Perception, but Cross-cultural Similarities in Attitudes Towards Perceived Risk, Management Science, Vol. 44, No. 9, September, pp. 1205-1217. http://dcoins.co.id/index.php/id/penelitian/trader-aktif-disini (diunduh pada 15

37

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/05/pengertian-uji-validitas-kuesioner.html(diunduh pada 3 September 2012).

http://jeffy-louis.blogspot.com/2011/02/efikasi-diri.html (diunduh pada 17 September 2011).

Indrayana, 2011, Tipe Kepribadian dan Preferensi Risiko Investor dalam Investasi Aset Financial (Studi pada Investor Outlet Sentra Investasi Danareksa Salatiga dan PT. Fasting Futures Semarang), Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Kusuma, Surya Probo, 2011, Framming Effect dan Preferensi Risiko dalam Pengambilan Keputusan Investasi Pedagang Kaki Lima di Salatiga, Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Kotler, Philip, 1987, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta: Intermedia.

Lewellen, Wilbur, Ronald C Lease dan Gary G. Schlarbaum, 1977, Patterns of Investment Strategy and Behavior Among Individual Investors, The Journal of Business, Vol. 50, Juli, pp. 296-333.

Malinda, Maya, 2005, Investasi Keuangan dengan Pedoman “CUKUP”.

Nugroho, Bhuono Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Padan, Widya Hiltraut, 2009, Pengaruh Sensation Seeking dan Self Efficacy terhadap Motivasi Mendaki Gunung pada Para Pendaki Gunung, Skripsi Program S1 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

38

Pawlowski et al., 2008, Sex Differences in Everyday Risk-Taking Behavior in

Humans. Evolusionary Psychology, Vol. 6, No. 1.

Pratomo, Eko Priyo et al., 2001, Reksa Dana: Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Putra, Bima Ekawarna, 2011, Analisis Ciri Kepribadian dan Preferensi Risiko pada Pedagang di Salatiga, Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Sawitri, Dian Ratna, 2009, Pengaruh Status Identitas dan Efikasi Diri Keputusan Karir terhadap Keraguan Mengambil Keputusan Karir pada Mahasiswa Tahun Pertama di Universitas Diponegoro, Jurnal Psikologi Undip, Vol. 5, No. 2, Desember.

Slovic, Paul, 1972, Psychological Study of Human Judgment: Implications for Investment Decision Making, Journal of Finance, Vol. 27, September, pp. 779-799.

Sultana dan Pardhasaradhi, 2011, An Empirical Investigation of the Relation Between Risk Tolerance and Socioeconomic Characteristics of Individual Investors, Advances in Management, Vol. 4, Oktober, pp. 60-65.

Triono, Wahyudi Pujo, 2010, Pengaruh Faktor Psikologi terhadap Perilaku

Investor dan Jenis Investasi, Skripsi Program S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.

Zarutskie, Rebecca, 2008, The role of top management team human capital in venture capital markets: evidence from first‐time funds. SSRN Accepted Paper Series.

Dokumen terkait