Sertifikasi Aset Tetap Tanah
PENUTUP 4.1 KESIMPULAN
Laporan Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan pelaksanaan Penetapan Kinerja (TAPKIN) program kegiatan dan anggaran maupun kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaranyang disusun secara rutin dan wajib bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setiap akhir tahun anggaran untuk, disampaikan kepada Gubernur sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah yang dikuasakan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selain itu, penyusunan Laporan Kinerja juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan sarana penilaian kinerja suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kinerja juga dapat dijadikan saran/pertimbangan terhadap penyempurnaan perencanaan anggaran, penyusunan program kegiatan, pelaksanaan kegiatan, penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban.
Secara umum, pelaksanaan program dan kegiatan di BPKAD pada Tahun Anggaran 2014 dapat dikatagorikan cukup berhasil dengan baik. Hal ini, dapat dilihat dari persentase capaian output kegiatan sebesar 93,09 persen dengan penyerapan anggaran sebesar Rp.90.972.046.261,00. Output dan realisasi anggaran ini, didukung oleh 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu :
1. Persentase SKPD yang menyusun RKA/RKPA tepat waktu ;
2. Persentase Penerbitan SP2D tepat waktu sejak diterimanya pengajuan SPM secara lengkap dan benar ;
3. Persentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu ; 4. Jumlah aset tetap tanah yang bersertifikat ;
5. Persentase Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten / Kota dan Raper KDH tentang Penjabaran Pertanggunggjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten / Kota yang dievaluasi tepat waktu.
Khusus terkait dengan capaian indikator kinerja percepatan sertifikasi aset daerah baik melalui kerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur maupun melalui Notaris realisasinya melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini, disebabkan adanya akumulasi realisasi sisa usulan sertipikasi aset tetap tanah mulai Tahun 2011-2013.
LAKIP BPKAD Provinsi Jawa Timur TAHUN 2014 36 4.2. SARAN
Keberhasilan pelaksanaan program kegiatan ini, tidak lain karena rahmat dan ridho dari Allah SWT dan dukungan semua pihak, kerjasama antar SKPD serta kerjasama dari seluruh bidang di BPKAD. Selain keberhasilan yang telah dicapai, tentunya tidak dipungkiri masih terdapat beberapa kekurangan yang menjadi kendala atau hambatan yang perlu diperbaiki ke depan, antara lain penguatan fungsi koordinasi antar unit kerja dan koordinasi antar SKPD. Selanjutnya, sebagai upaya perbaikan dan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pada tahun-tahun mendatang perlu dilakukan, antara lain :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur, utamanya yang ditunjuk sebagai pengelolaan keuangan melalui pendampingan, kursus, pelatihan dan desiminasi ;
2. Memperbaiki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas sistem pelaporan dan pertanggungjawaban SKPD serta meningkatkan kualitas reviu atas laporan kinerja SKPD ;
3. Melakukan validasi dan rekonsiliasi data aset dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timurdan meningkatkan fungsi koordinasi ; 4. Melaksanakan fungsi konsolidasi dengan SKPD sebagai pengguna barang
serta melakukan inventarisasi dan identifikasi aset tetap tanah yang akan disertifikasi ;
5. Penguatan fungsi Satuan Pengawas Internal (SPI) dan pengecekan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) setiap bulan.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKAD Provinsi Jawa Timur, dengan harapan dapat dijadikan bahan koreksi dan introspeksi maupun kritik yang konstruktif dalam rangka meningkatkan kinerja yang lebih baik sebagai upaya mendukung terwujudnya tata kelola keuangan dan pemerintahan yang baik (good governance).
KEPALA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR
Dr. Ir. BUDI SETIAWAN, M.MT.
Pembina Utama Muda NIP 19580720 198903 1 005
VISI :
MISI : Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilakukan secara tertib dan normatif TUJUAN : 1. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
2. Meningkatkan kualitas pembinaan pengelolaan keuangan Kab./Kota
TUGAS :
FUNGSI : a. Pelaksanaan penyiapan bahan kebijakan dan pedoman penyusunan APBD ; b. Pelaksanaan penyiapan bahan rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD ; c. Pelaksanaan penyiapan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD ;
d. Pelaksanaan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/ Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) ; e. Pelaksanaan penetapan Surat Penyediaan Dana (SPD) ;
f. Pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ; g. Pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD) ;
h. Pelaksanaan pemrosesan usulan penunjukan pengelola keuangan daerah ; i. Pelaksanaan pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas ;
j. Pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah ;
k. Pelaksanaan penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) ; l. Pelaksanaan pemungutan/pemotongan dan penyetoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) ; m. Pelaksanaan restitusi/pengembalian kelebihan pendapatan ;
n. Pelaksanaan penyiapan kebijakan akuntansi keuangan daerah ; o. Pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan dan aset daerah ;
p. Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ; q. Pelaksanaan penyiapan kebijakan, pedoman dan pembinaan pengelolaan aset daerah ;
r. Pelaksanaan evaluasi rancangan APBD, rancangan Perubahan APBD, dan rancangan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten/kota ; s. Pelaksanaan pembinaan pengelolaan keuangan Kabupaten/Kota ;
t. Pelaksanaan penyajian informasi keuangan dan aset daerah ;
u. Pelaksanaan pengkoordinasian pengumpulan bahan dan pemrosesan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP-TGR) ; v. Pelaksanaan pengkoordinasian pengumpulan bahan pembiayaan daerah ;
w. Pelaksanaan pengkoordinasian dan pembinaan pengelolaan keuangan BLUD ; x. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
MATRIK RENSTRA
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2011 - 2014
Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Transparan dan Akuntabel
Menyiapkan perumusan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Penetapan APBD, Pelaksanaan APBD, Perubahan APBD, Penatausahaan APBD, Akuntansi keuangan dan aset daerah, Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Pembinaan administrasi pengelolaan keuangan Kabupaten/Kota, dan Pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Tujuan 1 (M1) : Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Indikator Utama :
Satuan 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Indikator Kinerja : a. Persentase SKPD yang menyusun RKA tepat waktu % 100 100 100 100 100 100
Tujuan b. % 100 100 100 100 100 100
c. % 100 100 100 100 100 100
d. Persentase aset tanah yang bersertifikat % 100 100 100 100 100 100 TAHUN
DASAR
2009 ANALISIS
Target Target Target Target Target
1 5 6 8 10 12 14 16 18 19
1 1)
Jumlah SKPD yang menyusun RKA/RKPA tepat waktu
Target tercapai
Jumlah SKPD yang menyusun RKA/RKPA
1.Penyusunan Raperda tentang APBD 2.Penyusunan Raperda tentang Perubahan APBD 2)
Jumlah penerbitan SP2D tepat waktu
Target tercapai
Jumlah SP2D yang diterbitkan
- Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah
3)
Jumlah SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu
Jumlah SKPD yang menyampaikan laporan keuangan x 100 Target tercapai - Penyusunan Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 4) Persentase Aset Tetap
Tanah yang Bersertifikat Jumlah Aset Tanah yang bersertifikat
36,34 36,54 38,28 40,05 42,02 44,16 Jumlah Aset Tanah atau atau atau atau atau atau
- (6 bidang) (53 bidang) (54 bidang) (60 bidang) (65 bidang) - Percepatan Sertifikasi Aset Daerah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 100 100
Persentase SKPD yang menggunakan APBD
Persentase SKPD yang menyusun RKA/RKPA tepat waktu (setelah penandatanganan nota kesepakatan KUA dan PPAS)
NO
SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN
100 100
2013 2014
KEBIJAKAN Persentase SKPD yang menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban tepat
waktu
100
STRATEGI PENCAPAIAN
SUMBER DATA / PENJAB
URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010 2011 2012
2 3 4
PROGRAM /KEGIATAN 17
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Persentase SKPD yang menyusun RKA/RKPA tepat waktu Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 100 100 100 100 100 x 100 RKA / RKPA SKPD dilingkungan Pemprov Jatim / Bidang Anggaran Persentase Penerbitan SP2D tepat waktu x 100 100 100 setelah penandatanganan nota kesepakatan KUA dan PPAS,
sesuai pasal 89 ayat (2) huruf c dan ayat (3) Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri No. 21/2011)
paling lama 2 (dua) hari kerja sejak diterimanya pengajuan SPM secara lengkap dan benar sesuai pasal 217 ayat (1) Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri No. 21/2011
100 100
Terjadi kenaikan target aset tetap tanah bersertifikat tiap tahunnya sekitar 2% karena proses sertifikasi memerlukan tahapan mulai dari pendafftaran, pengukuran, clearing sampai dengan penerbitan sertifikat. Hal ini sangat berpengaruh terhadap percepatan penyelesaian Laporan Keuangan SKPD dilingkungan Pemprov Jatim / Bidang Akuntansi x 100 100 Persentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu
100
paling lambat 2 (dua) bulan setelah TA berakhir, sesuai pasal 295 ayat (1) Permendagri N0. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri No. 21/2011
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Data sertifikat aset tanah Pemprov Jatim/Bidang Pengelolaan Aset Daerah SP2D SKPD dilingkungan Pemprov Jatim / Bidang Perbendaharaan 100 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 100
Tujuan 2 (M1) : Meningkatkan kualitas pembinaan pengelolaan keuangan Kab./Kota 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Indikator Kinerja : - 100 100 100 100 100 100 Tujuan TAHUN DASAR 2009
Target Target Target Target Target
1 5 6 8 10 12 14 16 18 19
2
Jumlah Raperda dan Raper KDH Kab/Kota yang dievaluasi tepat waktu Jumlah Kab/Kota yang menyampaikan
Raperda dan Raper KDH Kab/Kota
Satuan % NO SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
SUMBER DATA / PENJAB
URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010 2011 2012 2013 2014
ANALISIS
2 3 4 17
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
KEBIJAKAN PROGRAM/ KEGIATAN
100 100 100 100 100
Meningkatnya kualitas pembinaan pengelolaan keuangan kabupaten / kota
Persentase Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab. /Kota dan Raper KDH tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab. /Kota yang dievaluasi tepat waktu
X
paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya rancangan, sesuai dengan pasal 111 ayat (5) Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri No. 21/2011
100
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
Bahwa proses evaluasi Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab. /Kota dan Raper KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab. /Kota, rata-rata memerlukan waktu 3-10 hari kerja sejak diterimanya rancangan dimaksud hingga menjadi Keputusan Gubernur
Persentase Raperda dan Raper KDH yang dievaluasi tepat waktu
Raperda dan Raper KDH Kab. /Kota di Provinsi Jatim / Bidang Bina Keuangan Kab./Kota Analisa Dan Evaluasi
Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota Dan Raper KDH Tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/ Kota 100
PENGUKURAN KINERJA