• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Kesimpulan

Pelaksanaan pemilihan kepala desa telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Daerah kabupaten masing-masing, begitu juga dengan pemilihan kepala desa huta ibus yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2007 tentang pedoman penyusunan dan pendaya gunaan desa atau kelurahan sekaligus Surat Menter Dalam Negeri Nomor 414:/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010 tentang petunjuk teknik perencanaan pembangunan desa. Tahapan pemilihan kepala desa di kabupaten padang lawas meliputi :

1. Tahapan pembentukan panitia pemilihan. 2. Tahapan pendaftaran daftar pemilih.

3. Tahapan penjaringan bakal calon dan penyeleksian calon kepala desa. 4. Tahapan kampanye calon kepala desa.

5. Tahapan pemungutan suara. 6. Tahapan penetapan calon terpili.

Pemilihan kepala desa yang berlangsung di desa Huta Ibus Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas yang dilaksanakan pada tanggal 15 November 2012 dengan beberapa tahapan pemilihan kepala desa yang dilaksanakan oleh panitia pemilihan sesuai yang diatur dengan peraturan dan tata cara pemilihan.

Panitia pemilihan kepala desa Huta Ibus mulai dibentuk anggota pemilihan pada tanggal 20 September 2012. Panitian pemilihan ini tidak terkait dengan pemerintaha administrasi negara seperti Pemerintahan Kabupaten dan Kecamatan ataupun yang bersifat independen. Tetapi anggota pemilihan kepala desa ini diambil dari orang yang bersifat netral dan tidak ada rasa memihak pada calon kepala desa yang ikut bersaing dalam pemilihan kepala desa tersebut.

Panitia pemilihan kepala desa dibentuk melalu Badan Permusyarawatan Desa serta adanya pertimbangan kehendak masyarakat desa untuk melaksanakan proses pemilihan kepala desa Huta Ibus. Panitia pemilihan kepala desa ini terdiri dari 7 (tujuh) orang yang terdiri dari komponen masyarakat desa, yaitu dari Badan Permusyawaratan Desa dan Tokoh masyarakat desa.

Panitia pemilihan kepala desa yang sudah terpilih akan dilaporkan pada kepala daerah untuk dilantik dan disahkan sebagai anggota pemilihan supaya mendapatkan pelatihan-pelatihan dan pengarahan yang dilakukan Pemerintahan Kabupaten melalui Biro Pemerintahan Kabupaten.

Panitia Pemilihan Kepala Desa memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai calon kepala desa, kesempatan yang diberikan panitia pemilihan kepada masyarakat selama 14 (empat belas) hari atau selama 2 (dua) minggu. Syarat-syarat yang diberikan panitia pemilihan kepada calon kepala desa yang sesuai denga peraturan pemerintahan.

Pemilihan kepala desa Huta Ibus terdapat permasalah dalam hal pendataan daftar pemilih yang dilakukan panitia pemilihan kepala desa Huta Ibus, yaitu permasalahan yang tidak bisa diterima calon kepala desa dan masyarakat desa Huta Ibus bahwa masih banyak masyarakat yang tidak terdaftar oleh panitia pemilih dalam pemilihan kepala desa Huta Ibus, ini dikarenakan tidak berjalankan kinerja para panitia pemilih dengan baik, berdasarkan wawancara dengan masyarakat Desa Huta Ibus.

Menurut dari bapak Rahmat warga desa Huta Ibus mengatakan bahwa panitia pemilihan tidak melakukan pendataan dengan baik secara rumah ke rumah ini dikarenakan adanya kekompakan antara panitia pemilihan dengan calon kepala desa yang sedang menjabat. Karena masyarakat yang tidak terdaftar sebagai pemilih itu kebanyakan dari keluarga dan masyarakat yang simpatik kepada para calon kepala desa Ibu Deli Murni Daulay.

Proses pendataan pemilihan yang tidak baik berjalan dengan lancar tersebut menimbulkan suatu masalah dan memacu konflik dalam masyarakat desa sekaligus antara massa dari pendukung calon kepala desa, apalagi munculnya isu

tentang adanya kerja sama antara salah satu calon kepala desa dengan ketua panitia pemilihan kepala desa Huta Ibus.

Para pendukun calon kepala desa Ibu deli Murni Daulay datang berunjuk rasa dibalai desa tentang pendataan pemilihan yang kurang baik tersebut, tetapi ketua panitia pemilihan kepala desa bapak Holiluddin Hasibuan mengatakan bahwa terjadinya permasalahan pendataan itu di karenakan adanya kelalaian dari anggota panitia pemilihan bagian pendataan yang tidak melakukan pendataan secara langsung kerumah masyarakat, namun hanya melakukan pendataan pemilih dengan cara melihat data penduduk lama yang berasal dari perangkat Desa. Sehingga banyak masyarakat yang tidak terdaftar sebagai daftar pemilih dan mengakibatkan kekecewaan pada masyarakat desa Huta Ibus.

Akibat dari permasalahan pendataan pemilihan dalam pemilihan kepala desa Huta Ibus tersebut menimbulkan konflik yang terjadi terhadap masyarakat dan tim sukses calon kepala desa yang menimbulkan perpecahaan dalam masyarakat pendukung calon kepala desa tersebut. Tetapi permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan musyawarah yang dilakukan oleh panitia pemilih, aparat desa, kecamatan dan daerah, sekaligus masyarakat desa tersebut dengan tetap berpegang kepada hasil dari daftar pemilih tetap yang telah disahkan oleh panitia.

Konflik yang terjadi pada pemilihan kepala desa huta Ibus ini menunjukka bahwa konflik dalam proses perebutan kekuasaan, konflik ini terjadi bukan pada Pemilihan Kepala Desa, tetapi sering juga terjadi pada Pemiliha Umum, Pemilihan Kepala Daerah, yang dapat merusak nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat yang sudah ada sejak dahulu.

Pemilihan kepala desa Huta ibus juga menunjukkan bahwa nilai kekeluargaan dan nilai partisipasi yang ada dalam masyarakat desa, tidak sesuai dengan harapan dan keinginan didalam otonomi desa sekaligus tidak berjalannya dengan baik yang disebabkan adanya konflik antara masyarakat dengan basis pendukung dari calon kepala desa lainnya, yang mengakibatkan otonomi desa semakin sulit untuk diwujudkan dalam membangun politik di tingkat desa.

B.Saran

1. Pemilihan kepala desa harus menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat desa seperti nilai adat-istiadat, budaya , musyawarah dan mufakat, dan kekeluargaan. Agar pemilihan kepala desa bisa berjalan dengan lancar. 2. Pemilihan kepala desa mestinya harus menjalankan peraturan-peraturan yang

berlaku, agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran demokrasi ditingkat desa dalam pemilihan kepala desa.

3. Panitia pemilihan kepala desa seharusnya melakukan dan memberikan sosialisasi pada masyarakat mengenai pemilihan kepala desa sesuai peraturan yang berlaku supaya tidak ada munculnya konflik dalam pemilihan kepala desa.

4. Pemerintah desa harus saling melakukan koordinasi pada masyarakat desa, supaya kepentingan dan aspirasi masyarakat desa dapat terwujudkan dalam pembangunan desa dengan cepat, sesuai dengan keinginan dan harapan dari otonomi desa.

5. Otonomi desa seharusnya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintahan Desa, supaya bisa mandiri untuk mengurus rumah tangganya sendiri, baik di pemerintahan desa maupun di kalangan masyarakat desa.

                         

DAFTAR PUSTAKA

Maran, Rafael Raga, 2001, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : Rineka Cipta Mas’oed, Mochtar dan Colin MacAndrews, 1997. Perbandingan Sistem Politik.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nazir, Moh., 1999, Metode Penelitian Sosial, Jakarta : Ghalia Indonesia

Rakhmat, Jalaluddin, 1989, Komunikasi Politik Khalayak dan Efek, Bandung : Remadja karya

Rahardjo, 1999, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Siagian, Harbangan, 1989, Pokok-Pokok Pembangunan Masyarakat Desa, Bandung : PT Citra Aditra Bhakti

Soemarsono, 2002, Komunikasi Politik, Jakarta : Raja Grafindo Perkasa

Soelaeman, Munandar, 2001, Ilmu sosial dasar: teori dan konsep ilmu sosial, Jakarta : Refika Aditama

Sosialismanto, Duta, 2001, Hegemoni Negara, Yogyakarta : Lapera Pustaka Utama

Soehartono, Irawan, 2002, Metode Penelitian Sosial, Bandung : Remaja Rosdakarya

Syafiie, Inu Kencana, 2002, Sistem pemerintahan Indonesia, Jakarta : PT Rineka Cipta

Widjaja, HAW. 2001. Pemerintah Desa/Marga Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Suatu Telaah Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali Press.

Pemerintah Padang Lawas, 2011-2013, Padang Lawas dalam Angka, Padang Lawas : Badan Pusat Statistik.

Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Desa.

   

Dokumen terkait