• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat IbM Songket Jinengdalem adalah:

1. Tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra program pengabdian pada masyarakat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program. Hal ini terlihat dari antusiasme pengrajin songket dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan pengabdian, efektivitas komunikasi dan kerjasama antara pengrajin dengan tim pelaksana, sehingga dapat berjalan dengan lancar.

2. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat mampu menghasilkan luaran-luaran yang diharapkan oleh tim pelaksana sesuai dengan target pelaksanaan kegiatan pengabdian IbM Songket Jinengdalem

5.2. Saran

Songket Jinengdalem yang saat ini sedang mengalami masalah dalam produksinya semestiya mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak yaitu pemerintah daerah dan pihak swasta sehingga keberadannya dapat disejajarkan dan bersaing dengan songket dari daeah lain di Bali khususnya Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang hasil produksi songketnya lebih diminati oleh masyarakat.

19

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Web :

Kementerian Koperasi dan UMKM. 2013. “Kadin & LPDB Kemenkop Bergandengan Tangan Demi UKM”. Tersedia www.depkop.go.id diakses pada 2 Oktober 2014.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, Erlangga Jakarta.

Machfoedz, Mahfud. 2007. Pengantar Bisnis Modern, Andi Yogyakarta.

Mardikanto, Totok. 2010. Model-Model Pemberdayaan Masyarakat Acuan Bagi Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat, Sebelas Maret University Press Surakarta.

Peraturan Undang-Undang :

20

LAMPIRAN

KEGIATAN DAN LUARAN P2M

IbM SONGKET JINEGDALEM

21

24

25

26

LAMPIRAN WEB SONGKET JINENGDALEM

27

PANDUAN

PERENCANAAN BISNIS SONGKET

OLEH

TIM PELAKSANA

IbM Songket Jinengdalem

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

28

USAHA UNTUK MENCARI SEBUAH KEBAHAGIAAN

ALASAN WIRAUSAHA —

Banyak orang mencoba memasuki dunia wirausaha setelah ditolak bekerja pada beberapa instansi atau perusahaan atau sudah bekerja pada sebuah instansi tetapi kemudian keluar dan merintis sebuah usaha. Sektor wiraswasta menjadi alternatif terakhir setelah gagal menjadi PNS, gagal diterima kerja. Jiwa wirausaha atau enterpreneurship merupakan sesuatu yang langka dan tidak dimiliki semua orang. Berwiraswasta atau berwirausaha memerlukan keberanian dan tekad yang kuat serta halangan yang tidak mudah. Harus ada semangat dan komitmen yang kuat serta siap bersusah payah di awal untuk menuai kebahagiaan di akhir. Kemauan dan tekad yang kuat merupakan modal utama dalam membangun sebuah usaha.

Mengapa pekerjaan yang “berat” tersebut banyak disarankan orang untuk dilakukan? Tentu dibalik kesusahan dan tantangan yang berat ada sesuatu yang besar bisa dicapai. Ada banyak alasan mengapa kita harus berwiraswasta . Sektor wiraswasta dari kalangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) terbukti menjadi bidang usaha yang tahan terhadap deraan krisis keuangan global. Di saat perusahaan-perusahaan besar mengencangkan ikat pinggang dan PHK massal demi efisiensi, sektor UKM dan Wirausaha justru berkembang. Mantan Karyawan perusahaan yang terkena PHK justru beramai-ramai membuka usaha baru.

Ada beberapa alasan mengapa menjadi wirausahawan menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan:

1. Merdeka Secara Finansial

Menjadi Pegawai baik itu Pegawai Swasta atau Pegawai Negeri ada batas maksimal gajinya. Misal pegawai negeri dengan golongan tertinggi ada aturan-aturan gaji pokok dan beberapa tunjangan dan fasilitasnya. Meskipun seorang pegawai dapat menghasilkan laba milyaran rupiah bagi suatu perusahaan, kenaikan gajinya tidak akan sebanding dengan kenaikan laba perusahaan yang diperoleh. Selain itu kenaikan gaji terkadang tidak bisa mengimbangi kenaikan harga-harga kebutuhan hidup yang makin meningkat pesat. Selain itu meski kita memiliki prestasi yang baik jika pendidikan kita tidak cukup tinggi maka akan sulit untuk mendapatkan gaji yang tinggi. Seorang Wirausaha bisa menentukan besarnya finansial yang sampai secara tak terbatas. Banyak orang bekerja pada orang lain hanya sebagai loncatan untuk mencari modal usaha dan modal relasi.

29 Meski telah mendapatkan fasilitas yang bagus di perusaaan tidak jarang seorang dengan jiwa wiraswasta keluar dan mengembangkan usaha sendiri dengan modal pengalaman bekerja.

2. Merdeka Waktu

Dengan mempunyai usaha sendiri, seorang wirausaha akan mempunyai jam kerja yang bebas, tidak terikat jam kantor , serta bebas dari pelanggaran disiplin kantor.Jika bisnis yang dijalankan sudah berjalann dengan baik tidak perlu setiap hari kita pergi ke kantor karena bisa didelegasikan kepada orang lain. waktu bisa dibagi untuk kegiatan bisnis yang lain atau aktifitas lain. Meski wirausaha memerlukan disiplin yang tinggi tetapi dengan memiliki usaha sendiri kita bisa mengatur waktu semau kita sendiri tanpa diatur oleh orang lain. Dari segi waktu wiraswasta membuat kita merdeka dari segi waktu.

3. Mewujudkan Cita-Cita Hidup

Banyak orang yang memiliki cita-cita dan harapan hidup memberi banyak manfaat bagi banyak orang dan hidup sejahtera dari segi finansial. Menjadi wiraswasta akan memberi peluang orang lain mengembangkan usaha juga, paling tidak memberi peluang orang lain mendapatkan penghidupan dari usaha yang kita jalankan dengan menjadi karyawan.

Dalam berwirausaha yang paling perlu perlu dikembangkan adalah motif berprestasi, kesuksesan dalam berwirausaha adalah prestasi yang ditentukan oleh diri sendiri bukan ditentukan orang lain . Motif ini mestinya menjadi filofofi dasar seorang enterpreneur.Hal kedua adalah semangat berkompetisi secara sehat, bisnis adalah persaingan menjadi yang terbaik. Persaingan yang ketat memerlukan kemauan dan tekad keras,serta kesanggupan berpacu dengan keunggulan. Motif berafiliasi juga juga perlu perlu diperhatikan karena karena wirausaha harus pandai pandai meningkatkan meningkatkan kemampuan manajerial yang mampu menggerakkan orang lain dengan sebaik-baiknya yang dilakukan dengan menjalin hubungan antar sesama yang yang baik.

Pengrajin songket yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan Bali atau ibu-ibu rumah tangga dapat membuat usaha kerajinan songket menjadi sumber kebahagiaan. Seluruh proses penenunan songket dilakukan di rumah, waktunya tidak terikat, masih dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga, kegiatan adat dan kegiatan lainnya.

30 Usaha tenun songket yang mengutamakan keterampilan tangan dan semangat menenun dari sebuah alat kayu yang disebut “cag-cag” telah banyak menghasilkan karya adiluhung yang dapat dijual dengan harga yang sangat tinggi, asalkan hasil produksinya memenuhi standar kualitas yang tinggi untuk dipasarkan ke konsumen. Tenun songket dilakukan dengan suasana hati yang riang dimana para pengrajin sambil bekerja bias bercengkerama, tidak menggunakan pikiran atau tenaga yang terlalu berat dan sesuai kemampuan fisik yang mendukung.

Dengan hanya bekerja di rumah, para pengrajin dapat menghasilan pemasukan keuangan bagi diri sendiri dan keluarga. Apabila dilakukan dengan keseriusan dan komitmen yang baik maka kesejateraan pengrajin dapat lebih ditingkatkan.

31

MEMULAI USAHA

CARA MEMULAI USAHA —

Bagaimana harus memulai usaha? Bagaimana Cara Memulai Usaha? Pertanyaan yang seringkali menghinggapi banyak orang. Salah satu jawabannya adalah mulai melakukan usaha bisnis.

Memulai suatu usaha boleh dibilang sesuatu yang cukup berat. Tidak banyak orang berani memulai usaha pada akhirnya tidak pernah berusaha. Akhirnya tidak pernah menjadi pengusaha. Berbeda dengan menjalankan suatu bisnis udaha yang sudah mapan, relatif lebih mudah. Tetapi lebih banyak orang harus memulai suatu usaha dari nol dibandingkan dengan menjalankan usaha yang sudah mapan.

Menjalankan usaha dengan merintis usaha dari nol menjadikan pondasi usaha yang kuat. Kadang orang memulai usaha dari kondisi tidak tahu bagaimana memulai usaha, tetapi tetap melakukan apa adanya saja hingga akhirnya menemukan formula yang tepat dalam usahanya. Sering kita jumpai banyak orang yang berpendidikan formil tinggi menjadi pegawai dari orang yang berpendidikan lebih rendah atau bahkan “tidak berpendidikan”. Meski sebenarnya setiap orang pernah mengalami pendidikan walaupun tidak formal.

Pengalaman hidup, proses melihat, mendengar dan merasakan kejadian-kejadian di sekitar kita sebenarnya adalah proses pendidikan juga. Sejauh mana seseorang bisa mengambil pelajaran dari semua itu sangat berbeda-beda. Pembelajaran berdasarkan pada pengalaman-pengalaman ini sebenarnya bisa menjadi modal untuk memulai usaha bisnis tertentu.

Pertanyaan yang patut kita ajukan adalah mengapa orang yang “berpendidikan rendah” atau “tidak berpendidikan” bisalebih sukses dibandingkan dengan orang yang pendidikannya lebih tinggi? Salah satu jawaban kunci suksesnya adakah keberanian. Orang yang berpendidikan rendah sering lebih berani mengambil resiko dibandingkan dengan orang lain. Dia lebih berani untuk memulai suatu usaha tanpa banyak pertimbangan resiko dan analisa yang muluk-muluk.

Keberanian dan tekad menjadi modal pertama dalam memulai suatu usaha/bisnis. Semakin cepat seseorang berani mengambil keputusan untuk memulai usaha semakin cepat orang itu akan sukses. Naluri bisnis kadang malah muncul di kalangan orang-orang yang berpendidikan tidak tinggi, meski tidak semua. Naluri untuk menjalankan suatu bisnis didukung keberanian untuk mengambil kesempatan dan bertindak menjadi kunci

32 kesuksesan seseorang. Naluri untuk menangkap peluang bisnis bukanlah sesuatu yang sifatnya begitu saja melekat dalam diri seseorang.

Kemampuan menangkap peluang bisnis datang dari proses belajar dari memulai usaha bisnis, menjalankan roda bisnis setahap demi setahap dan akhirnya melakukan evaluasi terhadap usaha bisnis yang dijalankan. Tanpa keberanian untuk memulai suatu usaha bisnis tidak akan pernah punya pengalaman dalam sebuah bisnis pada akhirnya tidak akan memiliki kepekaan menangkap peluang bisnis. Kemampuan menangkap peluang usaha ini biasanya akan terasah seiring dengan perjalanan memulai usaha. Usaha lama yang sudah mapan akan membuka peluang usaha baru, sehingga pelaku akan tergerak untuk memulai usaha baru untuk mendukung usaha lama.

Bisnis yang berkembang akan memacu untuk memulai usaha yang baru, kuncinya adalah keberanian untuk memulai usaha. Orang yang berani mengambil langkah memulai usaha bisnis, apabila dalam perjalanan usahanya mengalami kegagalan tidak pernah dipikirkan terlalu jauh. Kegagalan adalah pelajaran dan cambuk untuk meraih keberhasilan. Ketakutan akan kegagalan justru sering menghinggapi orang-orang berpendidikan tinggi. Karena senantiasa dibayang-bayangi ketakutan akan kegagalan. Ketakutan akan kegagalan justru menghambat diri untuk memulai usaha. Akhirnya usaha tidak pernah dilakukan. Sebagian orang merasa nyaman dengan gaji menjadi pegawai di sebuah instansi dengan berbagai macam fasilitas. Tetapi sebagian orang merasa dirinya terbatas jika bekerja pada orang lain, dan lebih bisa berkembang jika memiliki usaha sendiri.

Memulai usaha bisnis harus didasari oleh impian yang muluk-muluk tetapi memulai dengan hal yang kecil, selanjutnya hal yang lebih besar dan pada akhirnya mimpi bisa diraih. Jangan pernah melakukan yang besar jika hal yang kecil belum bisa dikerjakan. Maka kata kunci pertama dalam merintis suatu usaha adalahkeberanian untuk memulai usaha.

Jawaban dari pertanyaan bagaimana memulai usaha? Jawabannya adalah berani melakukan usaha. Keberanian memulai usaha adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan usaha.

Keberanian pengrajin songket adalah tuntutan untuk mau mengembangkan diri dan berani melakukan pemasaran produksi songket kemanapun hasil tersebut dapat dipasarkan. Berani melakukan terobosan baru dengan mengasah kemampuan diri akan temuan motif-motif songket yang dibutuhkan oleh pasar dan melakukan diversifikasi produk berbahan baku songket. Berani bertanya berani mencoba dan berani untuk

33 menghasilkan produk songket dan diversifikasinya yang belum ada di pasar dengan melakukan pembelajaran terus menerus sehingga muncul ide murni dari seorang pengrajin songket untuk menghasilkan produk tenun songket yang lebih kompetitif.

34

KIAT-KIAT USAHA

Memulai bisnis bukan sesuatu yang mudah. Banyak hal harus dipertimbangkan dan dijalankan. Selain keberanian, kiat-kiat berikut ini perlu menjadi perhatian.

1. Jangan berpikir negatif

Cobalah untuk selalu berpikir positif. Jangan penuhi pikiran dengan ketakutan akan kegagalan atau bangkrut. Pikiran negatif takkan membawa keberhasilan. 2. Lihat sasaran ke depan

Jangan hanya melihat bisnis sebagai peluang jangka pendek. Pikirkan kelangsungan bisnis jangka panjang. Tentukan sasaran pencapaian bisnis.

3. Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis

Bagi para pebisnis pemula terutama anak muda, mencampurkan keuangan seringkali merupakan kesalahan yang terjadi berulang kali.Lebih baik keuangan dipisah apalagi jika bisnis yang mau Anda rintis adalah bisnis kongsi bersama rekan Anda. Selain memudahkan manajemen keuangan Anda, transparansi terjaga, juga menghindarkan pertengkaran dengan rekan Anda.

4. Ikuti passion anda dan berbagi

Merintis bisnis harus mengikuti passion, tidak mengikuti arus trend. Kerahkan tenaga dan modal pada bidang yang disukai. Untuk awal, tidak berharap profit yang besar akan tetapi mengedepankan kualitas yang terbaik bagi pelanggan. Berbagi ilmu dengan dengan rekan. Dengan berbagi, uang senantiasa mengikuti. 5. Fokus

Jika sudah tahu apa yang ingin dicapai, fokuslah dengan hal itu. Jangan mudah atau cepat berubah dalam menentukan tujuan dan haluan. Ini akan mempersulit dan mengganggu kestabilan bisnis.

6. Jadilah konsultan bisnis bagi diri sendiri

Bisnis yang baru dirintis adalah tempat dan waktu yang tepat untuk belajar dan mencari pengalaman. Tidak perlu terburu-buru menyewa konsultan bisnis. Selain, membutuhkan dana, berdampak pada kurang dipahaminya bisnis sendiri.Jalani dulu jadi konsultan bisnis untuk diri sendiri. Jika bisnis sudah stabil dengan keuangan yang memadai, sudah paham seluk beluk bisnis, dan sudah mulai sibuk untuk menangani semuanya sendiri, baru mulailah cari konsultan untuk membantu bisnis.

35 Kebanyakan dari sebagian besar orang ketika akan membuka suatu usaha, maka tentunya mereka berfikir terlebih dahulu, tentang usaha apa yang terus laku dari waktu ke waktu atau usaha yang cepat laku. Padahal seharusnya laku tidak laku suatu usaha itu tergantung keapada orang yang menjalankannya.

Banyak orang yang sukses dari berbisnis, namun banyak juga yang bangkrut di dalam bisnis tersebut. Banyak orang yang berhasil dengan membuka bisnis yang sedang trend, namun juga tidak sedikit yang membuka bisnis yang sedang trend tersebut namun sepi pembeli/peminat. Banyak juga orang yang telah sukses dalam menjalankan bisnis online, namun juga tak sedikit yang gagal dalam bisnis ini.

Oleh karena itu sebelum memulai suatu usaha yang paling penting untuk dilakukan adalah melakukan riset atau penelitian terhadap kondisi pasar bisnis. Apa yang menjadi trend kebutuhan masyarakat sekitar yang belum terpenuhi dengan baik atas berbagai usaha bisnis yang sudah ada. Atau bisa juga mengembangkan usaha bisnis yang dikembangkan oleh orang lain, asalkan punya konsep bisnis yang berbeda, konsep itu lah yang akan membuat bisnis kita nantinya berbeda dengan orang lain.

Berikut ini adalah beberapa usaha bisnis di Indonesia yang kebanyakan laku pada umumnya adalah :

1. Usaha elektronik dan otomotif

Telah banyak kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia pada umunya paling hobi bergaya dengan barang-barang elektronik meski mereka sendiri sama sekali tak mampu untuk membuatnya. Untuk itu, usaha di bidang elektronik dan otomotif merupakan salah satu jenis usaha yang cukup laris di Indonesia. Meskipun harganya terbilang cukup mahal, namun tak menghalangi minat para konsumen di Indonesia untuk memilikinya. Masyarakat Indonesia memang paling suka bergaya dengan produk elektronil dan otomotif. Tradisi inilah yang bisa dijadikan sebagai peluang untuk membuka sebuah usaha bisnis tersebut.

2. Usaha makanan

Makan adalah kepentingan nomor satu, setiap hari manusia harus makan. Ini adalah peluang usaha yang perlu diperhatikan oleh para pengusaha. Usaha bisnis ini memang boleh dibilang sebagai usaha bisnis nomor satu yang paling banyak dikembangkan orang. Mengapa bisnis makanan hampir dibilang sebagai bisnis nomor satu yang banyak dilakukan orang? faktor salah satunya karena memang jumlah penduduk yang cukup besar, dan makanan merupakan kebutuhan primer

36 manusia yang harus dipenuhi terlebih dahulu dibandingkan dengan jenis kebutuhan lainnya.

Apa yang menjadi kunci kesuksesan mengembangkan usaha bisnis makanan?Ada dua unsur penting yang menjadi syarat bertahannya usaha tersebut. Jika ke dua syarat itu bisa dipertahankan, maka bisnis yang satu ini sangat tepat untuk dikembangkan. Syarat yang pertama adalah syarat cita rasa. Soal makanan mayoritas orang sangat butuh rasa enak. Jika makanan yang dijual rasanya enak, maka percayalah usaha tersebut akan laris manis. Karena Rasa itu adalah harapan alami seseorang saat menikmati suatu makanan. Jika punya cita rasa yang berkualitas, maka jualan produk bisnis kita pasti akan dicari orang, meski dari luar daerah yang jauh.Syarat kedua yang harus diperhatikan adalah harga. Harga yang terjangkau dan rasa berkualitas adalah kunci sukses usaha makanan yang di kelola. Buat yang ingin membuka usaha makanan dan belum mendapatkan resep yang cocok dengan usaha makanan yang sedang trend saat ini, Kita bisa mendapatkan referensi aneka resep kelas restoran dari internet atau dari buku resep makanan.

3. Usaha fashion

Jenis usaha ini juga merupakan contoh usaha yang sangat menjanjikan di Indonesia. Produk-produk aksesoris fashion seperti pakaian, tas, dompet, sepatu, sendal dan sebagainya. Usaha bisnis ini cukup potensial dikembangkan di Indonesia mengingat sandang merupakan bagian dari kebutuhan primer kedua yang harus dipenuhi setelah pangan. Jumlah penduduk yang besar dituntut untuk menciptakan produk usaha fashion yang sesuai dengan kelas ekonomi masing-masing.

Sebagai jenis usaha yang masih dibutuhkan oleh masyarakat, maka seharusnya perkembangan songket juga harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang sepanjang masa. Kebutuhan masyrakat akan dunia pakaian/fashion terlebih di Bali pakaian dapat digunakan pada saat upcara keagamaan/adat dan mode, ,maka songket akan selalu mendapat tempat di hati pengggemar dan penggunanya. Para pengrajin songket khususnya di Desa Jinengdalem juga akan mendapat kesempatan besar untuk mendapatkan pagsa pasar apabila menjaga dan mengembangkan motif songket sehingga dapat bersaing dengan songket dari daerah lain di Bali. Tahu dan memahami pangsa pasar menjadi tuntutan bagi para pengrajin untuk dapat maju dalam persaingan

37 songket di Bali. Mencari jati diri songket dengan menggali dan menetapkan ciri khas songket Bali Utara menjadi tantangan bagi para pengrajin tanpa menutup diri dari trend atau perkembangan songket yang sedang diminati masyarakat/konsumen.

Oleh karena itu bagi para pengrajin diperlukan komitmen dan keseriusan. Sikap yang mudah bergaul, ulet dan jeli melihat peluang menjadi keunggulan dalam bersaing di dunia bisnis.Para pengrajin harus menunjukkan gairah terhadap usaha yang digeluti/dikerjakan. Selalu belajar secara terus menerus untuk mengembangkan diri. Berani menghadapi dunia luar untuk pemasaran produk, belajar berkomunikasi dengan orang lain khususnya dalam menghadapi konsumen dalam proses tawar menawar atau pada saat transaksi jual beli

Pengrajin yang terkumpul dalam suatu kelompok harus memiliki ketua yang tegas dalam pengambilan keputusan baik dalam proses produksi maupun pada saat menentukan harga jual produk songket. Ketegasan dalam urusan keuangan khususnya pada saat bagi hasil keuntungan juga harus dimiliki oleh seorang ketua kelompok pengrajin. Perhatikan tujuan utama dan fokus pada langkah kecil untuk menggapai tujuan tadi. Misalnya, bila ingin mendapatkan keuntungan 50 juta, harus dipikirkan terlebih dahulu dulu bagaimana cara mendapatkan 10 juta, kemudian 20 juta dan seterusnya. Akan lebih baik jika segala sesuatu diatur menjadi beberapa bagian.

Bagi para pengrajin yang merupakan perempuan desa yang berlatarbelakang pendidikan formal yang minim harus belajar meningkatkan pengetahuan/wawasan diri pada saat proses produksi dan pada saat memasarkan produk. Belajar menghilangkan segala keraguan dan membuat lebih sederhana setiap masalah yang timbul pada saat proses produksi dan pemasaran produk. Pengrajin harus percaya diri sebagai hal yang utama dengan menyampaikan pendapat atau berkomunikasi dengan sesame pengrajin atau dengan pihak lain.

38

LOGO DAN KEMASAN PRODUK

Membuka usaha atau bisnis baru memang bukan hal yang mudah tetapi bukan juga tergantung bakat. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti perubahan teknologi dan persaingan pasar yang kian ketat. Ketatnya persaingan ini semakin memaksa kita untuk melakukan inovasi dan kreatifitas dalam segala bidang dalam melancarkan strategi bisnis dan marketing yang handal untuk memenangkan pertempuran merebut pangsa pasar ataupun mempertahankan pangsa pasar yang sudah dengan susah payah dikuasai.

Mengenali pasar, mengenali pesaing hingga menilai potensi pasar adalah hal wajib dan penting untuk dilakukan sebelum memilih strategi mana yang akan dipakai. Ada banyak cara dalam memilih dan menerapkan strategi yang dianggap terbaik.

Tetapi dari semua hal yang telah disebut diatas yang paling penting dan paling sering dilupakan banyak perusahaan adalah pentingnya logo pada kemasan produk dan tidak sedikit pula perusahaan yang tidak memiliki logo untuk produk mereka. Seberapa jitu dan hebatnya strategi bisnis dan pemasaran sebuah perusahaan apabila melupakan logo pada kemasan produk atau logo produk akan sangat sulit untuk berhasil karena logo merupakan pintu gerbang kedalam pikiran konsumen.

Dokumen terkait