• Tidak ada hasil yang ditemukan

kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo serta strategi pemecahan masalah .

BAB V Lampiran yang terdiri dari : 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2014

4. Matriks Rencana Strategis 2010 – 2014

5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2010 – 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan negeri Sukoharjo diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014.

Visi merupakan cara pandangan jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok

dan fungsi Pengadilan Negeri Sukoharjo . Visi Pengadilan Negeri Sukoharjo mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN

PADA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO YANG AGUNG”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Sukoharjo , adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri Sukoharjo. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah sebagai berikut :

1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN

KINERJA

1. VISI DAN MISI

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan 6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah sebagai berikut :

1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan 6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Enam sasaran strategis tersebut diatas merupakan indicator kinerja untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Sukoharjo dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :

1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata,

3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu,

4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat waktu,

5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana pada Pengadilan Negeri Sukoharjo .

Pengadilan Negeri Sukoharjo telah melakukan reviu penetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Nomor: W12.U32/66/SK/KPN-Skh/01/2014 tanggal 2 Januari 2014 dapat dilihat sebagai berikut :

KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:

- Perdata - Pidana

c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata : Gugatan

Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan 4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

5. Meningkatnya

kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Sukoharjo, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Sukoharjo sebagai berikut:

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

1.

Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana

100% c. Persentase perkara yang diselesaikan

- Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat 100% 100% 100% 100% 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6bulan 100%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 6 bulan 0%

2.

Peningkatan

aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100%

3.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang

disampaikan secara lengkap 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis 100%

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. 100% d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara - f. Presentase responden yang puas terhadap proses

peradilan 100%

4.

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik

perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on

line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 100%

5.

Meningkatnya

kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100%

6.

Meningkatnya

kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan

100% 100%

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2013 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA SI CAPAIAN (%) 1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang

menjadi akta perdamaian 100% 1,56% 1,56% b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan - Perdata - Pidana 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang

diselesaikan - Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat 100% 100% 100% 100% 100% 69% 99% 87% 100% 100% 69% 99% 87% 100% 100% d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100% 98,67% 98,67% e. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0% 1,33% 1,33%

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding 100% 93.18% 93.18%

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

- Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 36.36% 86,67% 36.36% 86,67% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100%

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

100% 100% 100%

d. Prosentase penyitaan tepat

waktu dan tempat 100% 100% 100%

e. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara - 1: 49 1: 49

f. Presentase responden yang puas

terhadap proses peradilan 100% 100% 100% 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 100% Nihil Nihil

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 100% 100% 100% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100% 42,85% 42,85% 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100% 100% Nihil 100% Nihil 100%

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Negeri Sukoharjo telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN % a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100% 1,56% 1,56%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan:

- Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat 100% 100% 100% 100% 100% 69% 99% 87% 100% 100% 69% 99% 87% 100% 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan 100% 98,67% 98,67%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 6 bulan 0 % 1,33 % 1,33 %

 Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan.

Pada tahun 2013 pengadilan Negeri Sukoharjo menerima gugatan perkara perdata sebanyak 86 perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi akta perdamaian hanya satu perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang dapat diselesaikan secara mediasi dalam tahun 2013 hanya satu perkara.

Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut:

1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan hanya mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang maksimalnya mediator dalam menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang sesungguhnya dari pihak yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi kepercayaan terhadap kuasa hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini ada perbedaan kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan dan etikad baik dari semua pihak termasuk kuasa hukum;

2. Dalam hal perkara perceraian para pihak sudah tidak mau berkomunikasi, atau bertemu satu sama lain, karena faktor perasaan;

3. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang mesti dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan mediasi sebagai sarana untuk mencapai perdamaian;

4. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa masuk ke pengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa secara damai baik di keluarga, dengan tokoh-tokoh masyarakat, di desa, atau di tingkat kecamatan;

5. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses mediasi.

6. Belum adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini memberi konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau mempunyai banyak pengetahuan.

Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian sebagai berikut:

Tahun Jumlah Perkara Mediasi Berhasil Persentase

Keberhasilan (%) 2011 86 8 9,30 % 2012 84 6 7,14 % 2013 86 1 1,56 % 86 8 84 6 86 1 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

Jumlah Perkara Mediasi Berhasil

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 2,16 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 5,58 %.

 Persentase sisa perkara yang diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

Perkara gugatan perdata dan permohonan perdata yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik, pembuktian / saksi.

Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2012 sebanyak 37 perkara dan pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 37 sehingga capaiannya 100%.

Sisa perkara Permohonan perdata Tahun 2012 sebanyak 60 perkara dan pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 60 sehingga capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Gugatan Perdata

Sisa Permohonan Perdata

100 % 100 % 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 100 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %. Perkara pidana yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun

tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian /saksi.

Sisa perkara Pidana Tahun 2012 sebanyak 33 perkara dan pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 33 sehingga capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara pidana Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 %menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut:

B

e

r

d

Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian %

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %.

PERKARA

PENYELESAIAN SISA PERKARA DI TAHUN 2013 Sisa Perkara Target Penyelesaian Realisasi

Penyelesaian Pidana Biasa 33 33 100% Perdata Gugatan 37 37 100% Perdata Permohonan 60 60 100% 60 37 33 60 37 33 0 10 20 30 40 50 60

Sisa Perkara Target Penyelesaian

Perdata Permohonan Perdata Gugatan Pidana Biasa

 Persentase perkara yang diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

Perkara gugatan perdata

Persentase Perkara Gugatan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar 69 % yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 123 perkara, diselesaikan sebanyak 86 perkara dan sisa 37 perkara capaiannya 69 %.

KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATAN DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 37 9 5 41 2 Pebruari 5 7 39 3 Maret 6 3 42 4 April 9 9 42 5 Mei 10 15 37 6 Juni 6 3 40 7 Juli 9 10 39

9 September 5 3 38

10 Oktober 9 9 38

11 November 7 9 36

12 Desember 6 5 37

JUMLAH 37 86 86 37

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang masuk akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: 114 87 111 74 123 86 0 20 40 60 80 100 120 140

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PERDATA GUGATAN MASUK PERDATA GUGATAN SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 10 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 3 %.

Perkara Permohonan Perdata

Persentase Perkara Permohonan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar 99% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 446 perkara, diselesaikan sebanyak 443 perkara dan sisa 3 perkara capaiannya 99 %. Sisa

Perkara

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian % Perdata

KEADAAN PERKARA PERDATA PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang masuk akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk diakhir bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan pembuktian/saksi .

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara Permohonan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:

82 78 878 818 446 443 0 200 400 600 800 1000

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PERDATA PERMOHONAN MASUK

PERDATA PERMOHONAN SELESAI

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 60 80 96 44 2 Pebruari 89 92 41 3 Maret 73 81 33 4 April 92 83 42 5 Mei 7 42 7 6 Juni 4 8 3 7 Juli 4 5 2 8 Agustus 6 5 3 9 September 11 6 8 10 Oktober 9 14 3 11 November 9 10 2 12 Desember 2 1 3 JUMLAH 60 386 443 3 Perkara Perdata 2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian %

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara Permohonan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 2 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 6 %.

Perkara Pidana Biasa

Persentase Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar 88% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 299 perkara, diselesaikan sebanyak 266 perkara dan sisa 33 perkara capaiannya 88 %.

KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut:

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 33 24 26 31 2 Pebruari 24 27 28 3 Maret 32 28 32 4 April 26 27 31 5 Mei 19 25 25 6 Juni 12 16 21 7 Juli 20 24 17 8 Agustus 21 7 31 9 September 26 25 32 10 Oktober 16 27 21 11 November 24 15 30 12 Desember 22 19 33 JUMLAH 33 266 266 33 Perkara Pidana 2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

360 318 351 318 299 266 0 50 100 150 200 250 300 350 400

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PIDANA BIASA MASUK PIDANA BIASA SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana Biasa yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 2 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 3 %.

Perkara Pidana Singkat

Persentase Perkara Pidana Singkat yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 20 perkara, diselesaikan sebanyak 20 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 % sehingga target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA SINGKAT DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 0 - 2 Pebruari - 3 Maret - 4 April - 5 Mei 2 2 6 Juni 4 2 2 7 Juli 4 6 - 8 Agustus 6 4 2 9 September 0 2 0 10 Oktober 1 1 0 11 November - - - 12 Desember 3 3 0

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara Pidana Singkat juga karena tidak banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012 sehingga tidak ada yang harus disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk di bulan Desember tahun 2013 sendiri juga tidak ada yang diakhir bulan jadi bisa terselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut: 13 13 13 13 20 20 0 5 10 15 20

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PIDANA SINGKAT MASUK PIDANA SINGKAT SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 % .

Perkara Pidana Cepat/Ringan

Persentase Perkara Pidana Cepat/Ringan yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 369 perkara, diselesaikan sebanyak 369 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 % sehingga target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA CEPAT/RINGAN

Dokumen terkait