• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian. Kesimpulan memuat pernyataan singkat mengenai hasil penelitian dan analisis data yang relevan dengan permasalahan dan pembuktian kebenaran hipotesis (untuk menjawab tujuan). Saran memuat

ulasan mengenai pendapat peneliti tentang

kemungkinan pengembangan dan pemanfaatan hasil penelitian lebih lanjut. Kesimpulan dan saran ditulis pada sub bab yang terpisah.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 21

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 22

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT.PLN(PERSERO) Area Ponorogo

2.1.1 Masa Kolonial Hindia Belanda

Kelistrikan di Hindia Belanda dimulai pada tahun 1897 ketika perusahaan listrik pertama yang bernama Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM atau Perusahaan Listrik Hindia Belanda), yang merupakan perusahaan yang berada di bawah N.V. Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz & Co. Perusahaan ini berpusat di Amsterdam, Belanda. Di Batavia, NIEM membangun PLTU di Gambir di tepi Sungai Ciliwung. PLTU berkekuatan 3200+3000+1350 kW tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga uap pertama di Hindia Belanda dan memasok kebutuhan listrik di Batavia dan sekitarnya. Saat ini PLTU tersebut sudah tidak ada lagi.

2.1.2 Masa Pendudukan Jepang (1942 - 1945)

Seandainya sejarah bisa berandai-andai,tentu bangsa

Indonesia akan dilayani oleh sistem kelistrikan yang amat efektif dari sebuah sistem usaha peninggalan kolonial Belanda.Sayang, kinerja yang amat baik dari ANIEM harus terputus karena pendudukan tentara Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Sejak pendudukan tentara Jepang, perusahaan listrik diambil alih oleh pemerintah Jepang. Urusan kelistrikan di seluruh Jawa kemudian ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama Djawa Denki Djigjo Kosja. Nama tersebut kemudian berubah menjadi Djawa Denki Djigjo Sja dan menjadi cabang dari Hosjoden Kabusiki Kaisja yang berpusat di Tokyo. Djawa Denki Djigjo Sja dibagi menjadi 3 wilayah pengelolaan yaitu Jawa Barat diberi nama Seibu Djawa Denki Djigjo Sja yang berpusat di Jakarta, di Jawa Tengah diberi nama Tjiobu Djawa Denki Djigjo Sja dan berpusat di Semarang,

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 23

dan di Jawa Timur diberi nama Tobu Djawa Denki Djigjo Sja yang berpusat di Surabaya.

Pengelolaan listrik oleh Djawa Denki Djigjo Sja berlangsung sampai Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka. Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, para pekerja yang bekerja di Tobu Djawa Denki Djigjo Sja berinisiatif untuk menduduki lembaga pengelola listrik tersebut dan mencoba mengambil alih pengelolaan. Untuk menjaga agar listrik tidak menjadi sumber kekacauan, pada 25 Oktober1945 pemerintah membentuk Djawatan Listrik dan Gas Bumi yang bertugas untuk mengelola kelistrikan di Indonesia yang baru saja merdeka.Usaha untuk mengelola kelistrikan ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah, di samping karena status kepemilikan pembangkit-pembangkit yang belum jelas juga karena minimnya pengalaman pemerintah dalam bidang kelistrikan. Sebagian besar pembangkit rusak parah karena salah urus di masa pendidikan tentara Jepang.

2.1.3 Masa Kemerdekaan Indonesia (1945 – sekarang)

Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945,lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia.Pada tanggal 27 Oktober1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno.Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW.

Peristiwa

Tanggal 1 Januari1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 24

Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW. Tahun 1972,Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN).

Direktur Utama

Berikut adalah daftar Direktur Utama PLN :

No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan 1 Suryono 1979 1984 2 Sardjono 1984 1988 3 Ermamsyah Jamin 1988 1992 4 Zuhal 1992 1995 5 Djiteng Marsudi 1995 1998 6 Adi Satria 1998 2000 7 Kuntoro Mangkusubroto 2000 2001 8 Eddie Widiono 2001 2008 9 Fahmi Mochtar 2008 2009 10 Dahlan Iskan 2009 2011

11 Nur Pamudji 2011 Masih

Menjabat 2.1.4 Profil PT PLN (Persero) Area Ponorogo Pelayanan dan

Jaringan

PT PLN (Persero) AREA Ponorogo berlokasi di JL. Arief Rahman Hakim Km.01 Ponorogo.Area Pelayanan PT. PLN (PERSERO) AREA Ponorogo mencangkup 3 Kabupaten yaitu Ponorogo,Trenggalek dan Pacitan. Luas daerah pelayanan untuk

Kabuten Ponorogo sekitar luas wilayah 1.371,78 km²,Trenggalek

sekitar 1.261,40 km²dan Kabupaten Pacitan sekitar 1.389,92 Km2.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 25

Unit yang dibawahi Area Ponorogo ada 4 unit yaitu : a. Rayon Ponorogo

b. UP Rayon Balong c. UP Trenggalek d. UP Pacitan

Tugas Utama PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan:

 Melaksanakan penanganan Maintenance, Repair dan Overhaul

(MRO) ketenagalistrikan khususnya pada PLTU 10.000 MW di luar Jawa Bali dan melaksanakan

 Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) berdasarkan

penugasan dari PLN Pusat serta Unit-unit PLN.

 Melayani kebutuhan emergency repair dari Unit-unit PLN

secara cepat dan tepat.

 Melaksanakan kegiatan Engineering, Procurement,

Construction (EPC) PLTA/PLTMH atas

persetujuan/penugasaan dari PLN Pusat.

 Mengembangkan dan memproduksi hasil karya inovasi.

Pimpinan Dari Masa Ke Masa Pemimpin

1. 1998 - 2000 : Hadi Sukaryanto

2. 2000 - 2001 : Abimanyu Suyoso

3. 2001 - Sekarang : Budi Susanto

General Manager

1. 2001 - 2002 : Abimanyu Suyoso

2. 2002 - 2004 : Ahmad Sadikin

3. 2004 - 2008 : Ahmad Solihin

4. 2008 - 2010 : Nandi Ranadireksa

5. 2010 - 2010 : Koko Sudjatmiko (Pelaksana Tugas)

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 26

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 27

2.3.VISI PT. PLN Area Ponorogo

Menjadi pengelola distribusi tenaga listrik yang efesien, andal dan berkualitas dengan pelayanan ekselen.

2.4.MISI PT. PLN Area Ponorogo

 Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada

kepuasan pelanggan dan anggota perusahaan.

 Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

 Mengelola distribusi listrik yang aman terhadap lingkungan.

2.5.Lokasi PT. PLN Area Ponorogo

Lokasi PT. PLN (Persero) Area PONOROGO yang terletak di Jl. Arief Rahman Hakim Km 01 Ponorogo 63419.Yang luas daerah pelayanan untuk Kabuten Ponorogo sekitar luas wilayah

1.371,78 km².

2.6.Motto PT. PLN Area Ponorogo

Motto yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) dalam

menjalankan bisnisnya “Electricity for a Better Life (Listrik

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 28

2.7.Nilai – Nilai PT. PLN Area Ponorogo

Nilai – nilai perusahaan PT. PLN (Persero) yang dapat

digunakan sebagai prinsip dalam menjalankan roda organisasi antara lain : a. Jujur b. Integrasi; c. Peduli; d. Pembelajaran; e. Teladan.

2.8.Makna Logo PT. PLN Area Ponorogo A. Bentuk Lambang

Gambar 2.1 Bentuk Lambang PLN

Sumber : PT PLN (Persero) Area Ponorogo, November 2014. Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 29

B. Elemen – elemen Dasar Lambang a) Bidang Persegi Panjang Vertikal

Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang Vertikal

Sumber : PT PLN (Persero) Area Ponorogo, November 2014 Menjadi bidang dasar bagi elemen - elemen lambang

lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero)

merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan

sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan

pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala - nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini. b) Petir atau Kilat

Gambar 2.3 Petir atau Kilat

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 30

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

Gambar 2.4 Tiga Gelombang Sumber : PT. PLN (Persero) Area Ponorogo, tahun 2014

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan - insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 31

2.9.Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) Area Ponorogo

Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) antara lain sebagai berikut :

 Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan

sekaligus akumulasi profit berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.

 Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan

mutu

 yang memadai dengan tujuan :

 Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara

 adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan

informatika;

 Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai

pengembangan;

 Merintis kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik;

 Menyelenggarakan usaha – usaha lain, menunjang tenaga

listrik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang

berlaku.

2.10. Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Area Ponorogo

Struktur Organisasi PT.PLN (PERSERO) AREA

PONOROGOdibagi menjadi 5 (lima) direktorat sebagai berikut: Berdasarkan KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero) Nomor 012.K/ 010/ DIR/ 2003 tanggal 16 Januari 2003, dengan susunan Organisasi :

 General Manager

 Bidang yang tediri atas :

 Perencanaan;

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 32

 Niaga;

 Keuangan

 Sumber Daya Manusia dan Organisasi;

 Audit Internal

 Area Pelayanan dan Jaringan (AREA)

 Area Pelayanan (AP)

 Area Jaringan (AJ)

 Area Pengatur Distribusi

2.11. Tugas Pokok Bidang Perencanaan PT. PLN (Persero) Area Ponorogo

Mengkoordinasikan rencana kegiatan perusahaan tahun berikutnya, mulai dari RUPTL, RKAP, LKAO, LKAI, Prakiraan beban, Master Plan Jaringan Distribusidan kelayakan Pembangunannya untuk menunjang kegiatan Operasional dalammelaksanakan rencana jangka pendek dan menengah.

2.12.Penjelasan Singkat Tugas Bidang Perencanaan PT. PLN (Persero) Area Ponorogo

 Menyusun Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik

(RUPTL)Rencana Bisnis Perusahaan (RBP)

 Menyusun Laporan Manajemen & Laporan Hasil Penilaian

Tingkat Kinerja (LPTK) Area

 Menyusun usulan Anggaran Investasi (AI) dan Operasi (AO)

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 33

 Menyusun Prakiraan Beban untuk jangka Menengah dan

Panjang

 Menyusun Master Plan Pengembangan Jaringan Distribusi

 Melakukan verifikasi dan mengevaluasi usulan pembangunan

Lisdes

 Mengevaluasi dan mengendalikan Program Rencana Kerja

(PRK) pekerjaan

 Investasi dan Operasi sesuai RKAP, dan realisasi

penyerapannya

 Mengkoordinir dan mengevaluasi pencapaian target Kinerja

Perusahaan

 Mengkoordinasikan rencana perluasan jaringan distribusi

dengan bagian terkait

 Mengevaluasi Kajian Kelayakan Operasi dan Kajian

Kelayakan Finansial (KKO,KKF)

 Mengevaluasi data neraca energi ( Laporan 12 RB)

2.13. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. PLN (Persero) AREA PONOROGO yang terletak di Jl. Arief Rahman Hakim Km 01 Ponorogo 63419.Yang luas daerah pelayanan untuk Kabuten Ponorogo sekitar luas

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 34

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 35

BAB III

TEORI PENUNJANG DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan , karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

(Jogiyanto,2005.1).

Secara umum sistem data diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.Dalam bidang sistem informasi,sistem diartikan sebagai kelompok komponen yang saling berhubungan,bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.Apabila suatu kmponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan,tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 36

3.1.1 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. (Jogiyanto,2005:11).

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai salah

satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu

organisasi.Suatu sistem apabila tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu saja tidak akan bertahan lama.Informasi yang berguna bagi suatu sistem akan menghindari entropy,yaitu suatu keadaan dimana suatu sistem sudah tidak berjalan sesuai dengan tujuannya atau keadaan dimana suatu sistem sudah hampir mati.

3.1.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. RoscoeDavis (Jogiyanto,2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 37

Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaanya.untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya. (Hanif Al Fatta, 2009:9)

Menurut Sutabri (2005:42), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 38

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.

Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu:

Baru, informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima.

Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan pada informasi yang telah ada.  Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas

informasi yang salah sebelumnya.

Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.

3.1.3 Kemampuan Sistem Informasi

 Melakukan komputasi numeric bervolume besar dengan

kecepatan tinggi.

 Menyediakan komunkasi dalam organisasi atau antar

organisasi yang murah dan cepat.

 Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 39

 Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak

diselurh dunia dengan cepat dan murah.

 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi ortang-orang yang

bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.

 Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran

manusia.

 Mempercepat pengetikan dan penyuntingan

 Melaksanakan hal-hal diatas jauh lebih murah daripada

dikerjakan secara manual.

3.1.4. Pengertian monitoring

Monitoringadalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.

Monitoring dan evaluasi manajemen sekolah bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 40

keputusan. Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik) bagi perbaikan pelaksanaan manejemen sekolah, sedangkan hasil evaluasi dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memberi masukan terhadap keseluruhan komponen manajemen sekolah, baik pada konteks input, proses, output, maupun outcame-nya. Berbagai masukan dari hasil monitoring dan evaluasi akan digunakan untuk mengambil keputusan.

3.1.5 Pengertian Pelayanan

Pelayanan Pelaggan ( Customer Service ) dua kata dengan dimensi yang sangat luas. Dibeberapa Literatur Pemasaran, kata pelayann diartikan sebagai perbedaan antara tingkat yang diinginkan (harapan, ekspektansi) pelanggan dengan apa yang telah dirasakan / peroleh pelanggan tergantung pada pemenuhan kebutuhan pelanggan yang meliputi.

 Kualitas produk, berupa pasokan listrik, harga jual, ketepatan

waktu penyambungan, dlsb

 Kualitas Layanan (services) keramahan petugas loket,

operator telepon, pelaksana opal, kemudahan membayar,

kenyamanan, ruang tunggu sampai keterbukaan

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 41

3.1.6.Proses Layanan Pasang Baru :

 Calon pelanggan melakukan pendaftaran dilengkapi dengan

KTP dan sket lokasi

 Petugas PLN melakukan survey lokasi

 Penerbitan surat persetujuan

 Pelanggan menyampaikan sertifikasi laik operasi (SLO)

 Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli

 tenaga listrik

 Petugas PLN melaksanakan penyambungan

(hanya tigaharikerja)

3.1.7.Perubahan Daya :

 Pelanggan melakukan pendaftaran dilengkapi dengan KTP

 Penerbitan surat persetujuan

 Pelanggan membayar biaya administrasi/biaya

 penyambungan dan token perdana

 Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli

 tenaga listrik

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 42

3.2 Program penunjang Sistem Informasi Monitoring (Survey Pelanggan Daya Besar Dan Perluasan Jaringan) di PT.PLN (PERSERO) AREAPonorogo

Sistem informasi ini dibuat berbasis Web dan dibangun dengan menggunakan program penunjang sebagai berikut:

3.2.1 Alat Bantu Perancangan Sistem 3.2.1.1 Database

Database atau Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya (Fathansyah, 2007).

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan

yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan

secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi.

Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis (Kusrini, 2007).

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 43

3.2.1.2 Diagram Konteks

“Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.” Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan alur ruang lingkup dari suatu sistem dan terdiri dari dokumen-dokumen serta fungsi-fungsi terkait (Al-Bahra, 2005).

3.2.1.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) atau diagram alir data

adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh system.

Komponen- komponen DFD adalah sebagai berikut :

1. External entity (kesatuan luar) atau terminator adalah

kesatuan entity diluar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Gambar 3.1 External entity (kesatuan luar) atau terminator

2. Data flow (arus data), diberi simbol suatu panah yang

mengalir diantara proses, simpanan data, dan terminator.

Gambar 3.2 Data flow (arus data)

3. Proccess (proses) adalah kegiatan yang dilakukan orang,

mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (PERSERO) AREA PONOROGO

| 44

Gambar 3.3 Proccess (proses)

4. Data store (simpanan data) adalah simpanan dari data

yang dapat berupa file atau database, arsip atau catatan manual, tabel, agenda, dan lain sebagainya.

Gambar 3.4 Data store (simpanan data)

Ada beberapa kumpulan simbol untuk DFD. Diantaranya adalah simbol dari notasi Gane dan Sarson dan DeMarco/Yourdon. Kedua notasi tersebut memiliki bentuk yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

3.2.1.4 Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) merupakan

perangkat lunak yang dirancang untuk memanipulasi informasi di dalam basis data. Perangkat tersebut bisa menambah, menghapus, memodifikasi, mengurutkan, menampilkan, dan mencari informasi tertentu, serta melakukan banyak tugas lain pada basis data (Simarmata, 2007).

3.2.1.5 Flowchart

Flowchart merupakan bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan

Dalam dokumen Laporan Kerja praktek Dlipoma 2 Di PLN A (Halaman 20-75)

Dokumen terkait