• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Dalam dokumen laporan pkl (Halaman 17-100)

BAB II

PT. TELKOM KANDATEL SEMARANG

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia.

TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data & internet serta jasa multimedia lainnya, dan network & interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

Pada akhir September 2005, Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di 9 (sembilan) anak perusahaan, termasuk di PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri selular di Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 72%, merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Kepemilikan saham TELKOM saat ini dimiliki oleh pemerintah RI sebesar 51,19% dan oleh publik 48,81%. Sebagian dimiliki oleh investor asing sebesar 45,58% dan sisanya oleh investor lokal sebesar 3,23% dengan kapitalisasi pasar untuk saham TELKOM saat ini berkisar 15 % dari total kapitalisasi pasar di BEJ.

TELKOM mencatatkan sahamnya di bursa efek dalam dan luar negeri yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange (TSE) (Public Offering Without Listing/POWL).

Pada tahun 2005 ini, TELKOM baru saja memperingati 10 tahun sebagai perusahaan publik di BEJ dan closing bell ceremony di New York Stock Exchange dan sekaligus sebagai wujud komitmen perseroan untuk tetap listing di NYSE. Pada akhir September 2005, TELKOM memiliki jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 12,4 juta, sementara pelanggan selular Telkomsel berjumlah 23,5 juta.

2.1. Sejarah Umum PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia

Sebelum menyandang statusnya sebagai PT. Telekomunikasi Indonesia ini telah mengalami beberapa pergantian status. Pada awal pendiriannya perusahaan ini mempunyai nama Post En Telegraafdienst yang berdiri pada tahun 1884 kemudian berubah lagi menjadi Post Telegraf En Telefoondienst (PTT) pada tahun 1906. Setelah mengalami perubahan, pada masa-masa perkembangan selanjutnya dengan ordonansi pada tahun 1931, PTT ditetapkan sebagai perusahaan negara yang dimulai pada tanggal 1 Januari 1932, kemudian dengan adanya Perpu yang dikeluarkan pemerintah yaitu Perpu No. 19 Tahun 1960 mengenai Perusahaan Negara, maka statusnya berubah menjadi PN. Pos dan Telekomunikasi yang merupakan tindak lanjut dari peraturan tersebut dengan Peraturan Pemerintah No. 240 Tahun 1961. Pada saat inilah nampak secara resmi mengenai penggunaan kata Telekomunikasi yang mempunyai arti sebagai jasa pelayanan yang tidak hanya melalui saluran atau kawat melainkan juga melalui perantara radio.

Perkembangan jaman semakin cepat, maka pada tahun 1965 pemerintah memecah penanganan jasa pos dengan jasa telekomunikasi, dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 29 dan 30 Tahun 1965. Dengan pecahnya jasa pos dan jasa telekomunikasi oleh pemerintah maka pada tahun tersebut juga berdirilah PN. Pos

dan Giro serta PN. Telekomunikasi. Pada tanggal 28 April 1970 statusnya kembali berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi disingkat PERUMTEL yang dikuatkan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1974 yang menetapkan Perumtel sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum yang bergerak baik dalam negeri maupun luar negeri.

Pada perkembangan tahun-tahun selanjutnya yaitu pada tahun 1980 pemerintah mengambil suatu kebijaksanaan baru dengan membeli seluruh saham PT. Indosat yaitu sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian statusnya menjadi suatu BUMN yang berbentuk persero, penyertaan modal negara Republik Indonesia dalam PT. Indosat dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1980. Agar pelayanan jasa dan telekomunikasi meningkat, maka Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980 menetapkan bahwa Perumtel sebagai badan usaha yang menyelenggarakan jasa dan pelayanan telekomunikasi dalam negeri dan PT. Indosat sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi untuk umum internasional. Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991 menetapkan pengalihan dari bentuk Perumtel menjadi Perusahaan Perseroan (persero) PT. Telekomunikasi Indonesia yang kemudian dikenal sebagai PT. TELKOM.

Mengantisipasi era globalisasi, seperti diterapkannya sIstem perdagangan bebas baik internasional maupun regional, maka PT. Telkom sejak tahun 1995 melaksanakan program besar secara simultan. Program-program tersebut adalah restrukturisasi internel, penerapan Kerjasama Operasi (KSO) dan persiapan go public atau yang dikenal dengan Initial Public Offering (IPO).

Sebagai hasil restrukturisasi, sejak 1 Juli 1995 organisasi TELKOM terdiri dari 7 Devisi Regional dan 1 Divisi Network, yang keduanya menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasiaan jaringan transmisi jalur utama nasional.

Dalam perkembangan untuk mewujudkan percepatan pembangunan dan sekaligus mengatasi pendanaan, maka PT. TELKOM mengikutsertakan swasta dalam pembangunan prasarana jaringan, penyediaan jasa-jasa khusus dan pelaksanaan operasi. Partisipasi swasta sampai saat ini dikenal dalam bentuk Pola Bagi Hasil (PBH), perusahaan patungan dan Kerjasama Operasi (KSO). KSO merupakan suatu organisasi kemitraan yang tidak membentuk suatu badan hukumnamun tetap sebagai Divisi dari PT. TELKOM.

Pada tanggal 20 Oktober 1995, PT. TELKOM dan PT. MGTI mengadakan penandatanganan kerjasama, dalam rangka partisipasi swasta dalam membangun prasarana telekomunikasi di Indonesia. Proyek kemitraan ini secara resmi mulai berjalan pada 1 Januari 1996, dan serah terima pengoperasian PT. TELKOM Divre IV ke PT. MGTI dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 1996. Proyek kerjasama ini akan berakir pada 31 Desember 2010 seperti dalam perjanjian bahwa KSO akan berjalan selama 15 tahun.

Pada kenyataannya di lapangan perkembangan KSO tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilakukan pada bulan Maret 2004 organisasi Divre IV kembali dikelola sepenuhnya oleh Corporate. Dengan demikian segala jenis kegiatan operasi manajemen sejak saat itu tidak lagi dikendalikan oleh PT. MGTI.

2.2 Lokasi PT. TELKOM Kandatel Semarang

PT. Telkom Kandatel Semarang terletak di jalan Singotoro No.20 Semarang, Jawa Tengah.

2.3 Visi PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia

Visi TELKOM “To become a leading InfoCom player in the region” menunjukkan suatu tekad bahwa TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

2.4 Misi PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

2.5 Budaya Perusahaan

Telkom Way 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut

pikiran, dan menyerasikan langkah semua insan TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis infokom. Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yakni :

 1 asumsi dasar yang disebut committed 2U.  3 nilai inti, mencakup :

♦ Costumer Value

♦ Excellent Service

♦ Competent People

 5 langkah perilaku untuk memenangi persaingan, yang

mencakup :

♦ Stretch the goal

♦ Simplify

♦ Involve Everyone

♦ Quality is My Job

♦ Reward the Winners

Telkom Way 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan TELKOM dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah dan dikristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif organisasi, diharapkan Telkom Way 135 dapat cepat tertanam dalam insan Telkom.

Gambar 2.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia

Arti Logo :

1. Bentuk bulatan dari logo melambangkan : Keutuhan Wawasan Nusantara ; Ruang Gerak TELKOM secara Nasional dan Internasional.

2. TELKOM yang mantap, modern, luwes dan sederhana.

3. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi/canggih yang terus berkambang dalam suasana masa depan yang gemilang.

4. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang

beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerja sama yang selaras secara

berkesinambungan dan dinamis.

5. Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic menggambarkan kedudukan perusahaan ; TELKOM sebagai pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia ( Indonesian Telecommunication Flag Carrier ).

Arti Kredo :

1. Kami selalu fokus kepada pelanggan.

2. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif.

3. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik ( Best Practices ).

4. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam peningkatan produktifitas dan kontribusi kerja.

5. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik.

Gambar 2.3 Maskot PT. Telekominukasi Indonesia

Arti Maskot :

Maskot Be Bee

2. Mahkota Kemenangan 3. Mata yang Tajam dan Cerdas 4. Sayap Lincah dan Praktis

5. Tangan Kuning Memberikan Karya Yang Terbaik Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee :

Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan TELKOM Indonesia.

2.7 Jenis Pelayanan PT. TELKOM

Berbagai jenis pelayanan PT.Telkom untuk masyarakat terdiri dari : 1) Pelayanan jasa telepon

Jasa ini merupakan jenis kegiatan PT.Telkom yang memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan ini meliputi biaya pasang, abonemen, dan pemakaian telepon.

2) Pelayanan mobile

Pelayanan ini berupa jasa telepon seluler yang diwakili oleh Telkom Flexi dan Telkomsel.

3) Pelayanan video

Jasa satu ini berupa televisi kabel yang dikelola oleh Telkom Vision 4) Pelayanan internet dan multimedia

Pelayanan internet dan multimedia ini dapat kita nikmati lewat Telkom Speedy, Flexinet, dan Telkomnet Instant. Sedangkan untuk perusahaan besar biasanya menggunakan Leased Circuit

5) Pelayanan satelit

Jasa ini digelar PT.Telkom untuk hubungan telekomunikasi lewat sistem Satelit Komunikasi. Satelit Telkom yang sekarang digunakan adalah Telkom-1 dan Telkom-2

2.8 Produk-produk dari TELKOM.

Produk Telkom diantaranya adalah sebagai berikut : 1. TELKOM PSTN.

Layanan sambungan fasilitas telepon yang dapat digunakan untuk fungsi telepon, faksimile atau data/internet dengan penambahan modem oleh pelanggan.

2. TELKOM FLEXI.

Layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses tanpa kabel dengan teknologi CDMA yang sangat hemat karena biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah.

3. TELKOM SMS.

Layanan jasa pengiriman pesan dengan menggunakan media data dimana pelanggan dapat mengirim dan menerima pesan secara tertulis.

4. TELKOM DID.

Layanan fasilitas untuk PBX agar pelanggan di luar PBX dapat menghubungi sambungan cabang PBX tersebut secara langsung tanpa melalui operator.

5. TELKOM UNICALL.

Layanan yang memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan yang mempunyai banyak kantor cabang untuk dihubungi pelanggannya dengan hanya menghubungi satu nomor unik.

6. TELKOM PREMIUM CALL.

Layanan yang dapat digunakan oleh suatu badan usaha maupun perorangan untuk menyediakan jasa informasi konsultasi kepada masyarakat dengan tarif premium per menit (flat per menit) yang akan dibebankan kepada pemanggil.

7. TELKOM FREE PERSONAL.

Layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju Global Internet. Yang sangat Mudah dan Cepat

8. TELKOM VISION.

Layanan program TV multi channel yang mencapai hampir 40 channel TV dengan kualitas tinggi yang dapat dipilih mulai dari berita, film, hiburan, olahraga, musik, dan pendidikan

9. TELKOM ASTINET.

Layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju Global Internet. Yang sangat Mudah dan Cepat

10. TELKOMNet INSTAN.

Layanan dari PT Telkom untuk memperoleh Internet dial-up secara mudah dan tanpa berlanggan dengan konsep layanan mudah dan sederhana

11. TELKOM SPEEDY.

Layanan Internet berkecepatan tinggi dari PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan

12. TELKOM VIRTUAL NET.

Layanan yang memberikan fasilitas Closed User Group (CUG) kepada pelanggan korporasi melalui jaringan telekomunikasi umum (PSTN).

Dalam menunjang kinerjanya PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia memiliki unit-unit bisnis yang tersebar di Indonesia. Unit bisnis Telkom tersebut tediri dari divisi, center dan yayasan-yayasan, sebagai berikut :

1. Divisi Long Distance

2. Carrier & Interconnection Service 3. Divisi Multimedia

4. Divisi Fixed Wireless Network 5. Enterprise Service

6. Divisi Regional I - Sumatera 7. Divisi Regional II - Jakarta 8. Divisi Regional III - Jawa Barat

9. Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta 10. Divisi Regional V - Jawa Timur

11. Divisi Regional VI - Kalimantan

12. Divisi Regional VII - Kawasan Timur Indonesia 13. Maintenance Service Center

14. Training Center

15. Carrier Development Support Center 16. Management Consulting Center 17. Construction Center

18. I/S Center 19. R&D Center

Sedangkan yayasan-yayasan milik Telkom yaitu sebagai berikut : 1. Dana Pensiun (Dapentel)

2. Yayasan Pendidikan TELKOM 3. Yayasan Kesehatan

4. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT)

2.10 Struktur Organisasi Unit Jaringan Akses Kandatel Semarang

Unit Jaringan Akses dipimpin oleh seorang manager dan dibantu oleh enam orang asisten manager. Berikut adalah gambar struktur organisasi unit Jaringan.

ASMAN PCAN ASMAN FO & RADIO ACC. NET. ASMAN MAINT. COOPER ACC. NET. ASMAN ADMIN& LOG ACC. NET. ASMAN

DATA MANAG & ACC. NET. OPR ASMAN CCAN S.Spv JOHAR MANAGER O & M NETWORK ACCES S.Spv CANDI S.Spv MANGKANG S.Spv MAJAPAHIT S.Spv GENUK S.Spv BANYUMANIK S.Spv TUGU S.Spv SIMPANG LIMA S.Spv CCAN S.Spv MDF S.Spv ENTRY DATA &

LINE ALOC. S.Spv VALDAT S.Spv TDC S.Spv ADM.ACC.NET. S.Spv WARE H& WORK OUTFIT S.Spv PREV & CUR

MCAN S.Spv CORECT MCAN S. MCAN S. MCAN S.Spv MAINT. FO ACC. NET. S.Spv MAINT RADIO ACC. NET.

BAB III

JARINGAN KOMUNIKASI BERBASIS KABEL MULTIPAIR

3.1 Pendahuluan

Jaringan telekomunikasi (network) berperan untuk menghubungkan antara sentral telepon atau sentral telekomunikasi dengan terminal (pesawat) pelanggan. Tanpa ada jaringan penghubung demikian mustahil suatu pengiriman dan penerimaan sinyal percakapan bisa terjadi. Ia berperan sebagai jembatan yang menghubungkan dua tempat dalam jarak jauh. Oleh sebab itu, fungsi jaringan telekomunikasi demikian amat menentukan sampai atau tidaknya pesan-pesan yang dikirim ke alamatnya.

Dalam teknologi telekomunikasi dikenal berbagai macam jaringan yang digunakan untuk menghubungkan sentral telepon dengan terminal pelanggannya. Dari sekian banyak jaringan telekomunikasi itu, yang tertua, terkenal dan terpopuler sejak awal adalah jaringan telekomunikasi yang terbuat dari kabel multipair (banyak pasang). Jaringan kabel multipair ini terbuat dari kabel atau kawat tembaga, karena tembagalah yang dianggap sebagai penghantar listrik (konduktor) yang terbaik dari sekian penghantar lainnya. Daya hantar tembaga jauh lebih baik daripada besi, karena itu bahan pembuat kabel multipair digunakan orang dari tembaga.

Jaringan telekomunikasi yang terdiri dari kabel demikian disebut juga dengan media transmisi fisik, karena media itu dapat dilihat dengan mata telanjang. Ia terdiri dari berbagai jenis kabel, mulai dari kawat terbuka (open wire) yang terdiri dari kawat tunggal, kabel tembaga yang banyak pasang (multipair), kabel koaksial sampai

dengan kabel serat optik. Namun dalam laporan ini kami hanya akan membahas kabel multipair sebagai jaringan telekomunikasi yang paling banyak dipakai, terutama untuk menghubungkan sentral telekomunikasi dengan terminal-terminalnya di dalam kota. Jaringan telekomunikasi dalam kota ini sering pula disebut sebagai jaringan lokal atau jarlok.

Menurut cara pemasangannya, kabel multipair itu dapat dipasang di dalam tanah, ditanam langsung di bawah tanah atau dimasukkan dalam duct (pipa), maupun yang dipasang di atas tanah (di udara). Dari cara penggunaannya dan pemasangannya ini kabel multipair ini dapat dibedakan menjadi kabel tanah tanam langsung, kabel duct dan kabel udara (KU).

Sebelum ditemukannya kabel banyak pasang ini, operator telekomuniksi mulanya menggunakan kabel atau kawat tunggal yang terbuka dari tembaga. Kawat tembaga tunggal seperti ini sering disebut sebagai kawat terbuka (open wire), atau kawat telanjang. Ia disebut terbuka atau telanjang karena kawat dimaksud memang belum dibungkus dengan bahan isolasi, tetapi dibiarkan terbuka. Untuk mencegah mengalirnya arus listrik ke tiang-tiang penyangga (tiang telepon) besi, biasanya digunakan orang semacam cangkir porselen yang disebut isolator. Isolator ini yang memisahkan kawat terbuka tadi dengan tiang telepon dari besi, sehingga arus listrik yang mengalir pada kawat tidak berpindah ke tiang telepon dan aman bagi mahluk hidup.

Saluran kawat terbuka ini sering kali kita temui berupa kawat tanpa pembungkus yang digunakan untuk saluran penghubung antara pesawat telepon dengan sentral telepon, terutama di kota-kota kecil yang jumlah pelanggannya masih sedikit.

Dewasa ini saluran kawat terbuka ini masih sering dipakai untuk arah ke luar kota di kota-kota kecil sebagai media transmisi interlokal atau antar daerah. Ia juga terlihat sepanjang rel kereta api, yang digunakan oleh PT. Ketreta Api Indonesia untuk hubungan telekomunikasinya antarstasiun.

Sedangkan kabel multipair (kabel banyak pasang) merupakan kumpulan urat kabel tembaga (metal) yang terbungkus dengan bahan isolator dan tersusun dalam unit pasangan (pair unit) atau unit 2 pasang (unit quad) yang terdapat dalam satu selubung kabel. Kabel seperti ini dipakai sebagai saluran penghubung antar pesawat telepon/telex/facsimile pelanggan ke sentral telekomunikasi.

3.2 Kabel Multipair

Dilihat dari segi cara pemasangannya jarigan telekomunikasi berbasis kabel multipair dapat dibedakan atas beberapa macam yaitu

1. Jaringan telekomunikasi atas tanah. 2. Jeringan komunikasi bawah tanah.

Dari kedua macam jarigan telekomunikasi berbasis kabel multipair tersebut, jaringan telekomunikasi atas tanah lebih banyak digunakan di Indoneia karena jaringan telekomunikasi ini yang pertama dikenalkan selain itu juga jaringan telekomunikasi atas tanah ini mempunyai keuntungan lebih dibanding dengan jaringan telekomunikasi bawah tanah. Keuntungan menggunakan jaringan telekomuniaksi atas tanah antara lain :

a. Biaya pemasangan jaringan kabel atas tanah lebih murah.

b. Pemeliharaan dan penanggulangan gangguan lebih mudah dan lebih cepat. c. Sesuai untuk kabel kapasitas kecil.

3.2.1 Jaringan Telekomunikasi Atas Tanah.

Jaringan telekomunikasi atas tanah, sesuai dengan namanya atas tanah, jaringan ini memang dipasang diatas tanah dengan cara menggantungnya pada tempat-tempat ketinggian berupa tiang-tiang telepon atau jenis penggantung lainnya. Secara garis besar jaringan telekomunikasi atas tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :

1. Bagian kabel udara.

Bagian kabel udara merupakan jaringan kabel atas tanah yang terdapat pada RK sampai KP.

2. Bagian saluran penanggal.

Bagian saluran penanggal merupakan jaringan kabel atas tanah yang terdapat pada KP sampai dengan KTB

3. Bagian saluran rumah.

Bagian saluran rumah merupakan jaringan kabel atas tanah yang terdapat pada KTB sampai dengan pesawat yang berada di rumah.

3.2.2 Jaringan Telekomunikasi Bawah Tanah.

Disamping jaringan atas tanah, ada lagi jaringan telekomunikasi bawah tanah. Jaringan telekomunikasi bawah tanah disebut demikian karena memang pemasangannya ditempatkan di bawah permukaan tanah. Kabel bawah tanah ini tentu saja menuntut mutu isolasi yang lebih baik. Misalnya harus tahan air, tahan kelembaban tanah, dan sebagainya. Kabel bawah tanah ini dapat dibedakan atas kabel tanam langsung dan kabel dalam pipa duct serta kabel laut.

Jaringan bawah tanah ini direntangkan mulai dari kantor telepon sampai ke lokasi (calon) pelanggan. Sistem jaringan bawah tanah ini merupakan sistem jaringan yang mahal biayanya dibandingkan dengan jaringan atas tanah. Karena itu pelaksanaannya haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu, baik teknis maupun ekonomis, serta dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.

Konstruksi jaringan bawah tanah ini umumnya terdiri dari sejumlah kawat penyalur arus listrik yang sesamanya diisolasi (sekat), kemudian diikat berkelompok dan dibungkus oleh selubung timah hitam (load mantel).

3.3 Fungsi Penggunaan Jaringan Multipair

Jaringan kabel multipair banyak digunakan untuk : 1. Jaringan lokal (dalam kota).

2. Jaringan penghubung (jaringan junction) antara 2 sentral yang terletak dalam satu kota.

3. Jaringan trunk (untuk menghubungkan sentral-sentral telekomunikasi yang terletak di kota yang berbeda tetapi masih berdekatan.

3.3.1 Jaringan Lokal (Jarlok)

Jaringan lokal atau disingkat dengan jarlok merupakan jaringan telekomunikasi yang menghubungkan sejumlah pesawat pelanggan ke sentral telekomunikasi lokal dalam satu wilayah kota. Untuk mencatu pelanggan di suatu tempat yang jumlahnya lebih dari satu orang, saluran kabel yang ada digabung atau dihimpun manjadi satu baik atas tamah ataupun bawah tanah yang disebut dengan jaringan lokal. Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan lokal ada 3 macam, yaitu

1. Jaringan catu langsung 2. Jaringan catu tidak langsung 3. Jaringan catu kombinasi.

3.3.1.1 Jaringan Catu Langsung

Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari kotak pembagi (KP) terdekat yang langsung dihubungkan dengan rangka pembagi utama (RPU) tanpa melalui rumah kabel (RK).

Gambar 3.1 Jaringan Catu Langsung.

Jaringan catu langsung ini biasanya digunakan dikota-kota kecil yang jumlah pelanggannya masih sedikit, sehingga jumlah kabel KP (kotak pembagi) juga sedikit. Disamping itu juga dapat digunakan di kota-kota besar yang khusus untuk daerah sekitar sentral telekomunikasi berada dalam radius sekitar 300 m dari sentral yang bersangkutan.

3.3.1.2 Jaringan Catu Tidak Langsung

Dalam pola jaringan catu tidak langsung saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan lebih dulu dengan RK (Rumah Kabel). Dari RK ini

jaringan diteruskan ke RPU/MDF. Penyambungan saluran dari KP ke RK sama

Dalam dokumen laporan pkl (Halaman 17-100)

Dokumen terkait