• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.

STIKOM

5 BAB II

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

2.1 Sejarah SMA Negeri 4 Bojonegoro

SMA Negeri 4 Bojonegoro didirikan pada tahun 1989 oleh Pemerintah dengan Surat Keputusan/SK nomor: 0342/U/1909 Tgl: 5/6/1989. SMA Negeri 4 Bojonegoro merupakan alih fungsi dari SPG Negeri Bojonegoro pada tahun 1989. SMA Negeri 4 Bojonegoro terletak di Jl. AKBP M Suroko No.30 Bojonegoro. SMA Negeri 4 Bojonegoro di pimpin pertama kali oleh kepala sekolah Drs. Yatno dengan masa jabatan 1989-1992. Yang kedua di pimpin oleh Drs. Nurali dengan masa jabatan 1992-1999. Kemudian yang ketiga di pimpin oleh Drs. H Maksum dengan masa jabatan 1999-2002. Yang keempat di pimpin oleh Drs. H Gufron dengan masa jabatan 2003-2006. Yang kelima dipimpin oleh Drs. Akhyar, M.Pd dengan masa jabatan 2006-2009 dan yang keenam di pimpin oleh Drs. Nurhayi, M.Pd dengan masa jabatan 2009 sampai dengan sekarang.

SMA Negeri 4 Bojonegoro juga di lengkapi dengan banyak fasilitas yang mendukung perkembangan siswa dan sekolah saat ini. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah Laboratorium Komputer, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laboratorium Bahasa, Ruang Kesenian, Ruang Aula dan Perpustakaan.

STIKOM

6

2.2 Visi dan Misi SMA Negeri 4 Bojonegoro 2.2.1 Visi:

Unggul dalam prestasi, berdisiplin, berakhlak mulia berdasarkan iman dan taqwa. 2.2.2 Misi:

1. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif sebagai sarana meningkatkan mutu pembelajaran.

2. Melaksanakan sistem pembelajaran dan bimbingan yang efektif kreatif sehingga siswa dapat berkembang dalam keunggulan di bidang IPTEK, Olahraga dan Seni.

3. Meningkatkan disiplin kepada seluruh warga sekolah sebagai landasan mencapai keunggulan dan prestasi.

4. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai moralitas agama dan sosial agar terbentuk sikap akhlak mulia yang dilandasi iman dan taqwa.

STIKOM

2.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Bojonegoro

Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Bojonegoro terdiri dari Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Kepala TU, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Humas, Waka Sarana, Guru dan Peserta Didik, Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Bojonegoro dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Bojonegoro 2.3.1 Deskripsi Tugas

a. Komite Sekolah

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban komite sekolah.

STIKOM

8

b. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan pimpinan Sekolah yang mengkoordinator seluruh staf guru dan pegawai-pegawai sekolah serta bertanggung jawab atas sukses atau tidaknya sekolah tersebut.

c. Kepala Tata Usaha (TU)

Kepala TU bertanggung jawab sebagai pelaksana urusan Kepegawaian dan Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta bertanggung jawab terhadap seluruh proses akademik yang berhubungan dengan proses administrasi.

d. Urusan Kepegawaian

Urusan Kepegawaian bertanggung jawab sebagai pelaksana urusan kepegawaian.

e. Urusan Keuangan

Bertanggung jawab terhadap seluruh proses administrasi keuangan sekolah. f. Urusan Inventaris

Urusan Inventaris bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana urusan Inventaris, membantu kesiswaan.

g. Urusan Kesiswaan

Urusan Kesiswaan bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana urusan kesiswaan.

h. Urusan Keamanan

Keamanan bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana keamanan sekolah.

i. Urusan Kebersihan

Kebearsihan bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana urusan kebersihan lingkungan sekolah dan kebersihan kantor

STIKOM

j. Wakil Kepala Kurikulum

Waka Kurikulum bertanggung jawab terhadap seluruh hal yang berkaitan dengan kurikulum belajar mengajar dan mengatur jadwal pembelajaran yang akan di berikan oleh siswa.

k. Wakil Kepala Kesiswaan

Waka Kesiswaan Bertanggung jawab terhadap seluruh hal yang berkaitan dengan siswa meliputi penerimaan siswa baru dan pembagian kelas.

l. Wakil Kepala Humas

Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orangtua/Wali siswa, Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya, Mengidentifikasi kebutuhan sekolah di bidang humas serta melaporkan dan mengevaluasi program kegiatan bidang Humas.

m. Wakil Kepala Sarana

Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana serta mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasrana di sekolah.

n. Koordinator Guru Mata Pelajaran

Bertanggung jawab atas Penyusunan program dan pengembangan mata pelajaran serta mengkoordinasikan penyusunan naskah soal ulangan harian. o. Wali Kelas

Wali Kelas bertanggung jawab menangani seluruh kegiatan yag terjadi dalam kelas.

STIKOM

10

p. Koordinator Guru BP/BK

Menyusun program dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan, Membantu guru dan wali kelas dalam menghadapi kasus anak, Membuat program bimbingan psikologi, Menyusun dan mengarsip data kasus murid (konseling).

q. Guru

Guru merupakan staf pengajar yang akan memberikan seluruh materi pelajaran kepada siswa.

r. Dewan Guru

Dewan Guru bertanggung jawab membuat program pengajaran yang meliputi, analisa materi pelajaran, program tahunan, Program Satuan Pelajaran, Program Rencana Pengajaran dan Lembar Kegiatan Siswa.

s. Guru BP/BK

Memberikan layanan bimbingan penyuluhan, karir kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.

t. Peserta Didik

Peserta didik merupakan siswa yang menerima segala bentuk pembelajaran dari guru.

2.4 Struktur Organisasi Tata Usaha SMA Negeri 4 Bojonegoro

Struktur Organisasi Tata Usaha SMA Negeri 4 Bojonegoro terdiri dari Kepala Sekolah, Kepala TU, Urusan Inventaris, Urusan Keuangan, Urusan Kesiswaan, Urusan kepegawaian, Urusan Koperasi, Urusan Agenda, Urusan Kesiswaan, Admin Kurikulum dan Kesiswaan, Keamanan, dan Kebersihan, Struktur Organisasi Tata Usaha SMA Negeri 4 Bojonegoro dapat dilihat pada Gambar 2.2

STIKOM

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Tata Usaha SMA Negeri 4 Bojonegoro

2.4.1 Deskripsi Tugas

Berikut ini pembagian tugas Staf Tata Usaha (TU) SMA Negeri 4 Bojonegoro:

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan pimpinan Sekolah yang mengkoordinator seluruh staf guru dan pegawai-pegawai sekolah serta bertanggung jawab atas sukses atau tidaknya sekolah tersebut.

b. Kepala Tata Usaha (TU)

Kepala TU bertanggung jawab sebagai pelaksana urusan Kepegawaian dan Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta bertanggung jawab terhadap seluruh

STIKOM

12

proses akademik yang berhubungan dengan proses administrasi. c. Urusan Keuangan

Bertanggung jawab terhadap seluruh proses administrasi keuangan sekolah. d. Urusan Perpustakaan

Bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana bagian perpustakaan. e. Urusan Kesiswaan

Urusan Kesiswaan bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana urusan kesiswaan.

f. Urusan Kepegawaian/Gaji

Urusan Kepegawaian/Gaji bertanggung jawab sebagai pelaksana urusan kepegawaian dan Gaji PNS.

g. Urusan Koperasi

Urusan Koperasi bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana bagian koperasi Sekolah.

h. Urusan Agenda/Persuratan

Urusan Agenda/Persuratan bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana urusan Agenda, Persuratan, Pengetikan dan Pelaporan BKMM.

i. Urusan Inventaris

Urusan Inventaris bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana urusan Inventaris, membantu kesiswaan.

j. Admin Kurikulum & Kesiswaan

Adm.Kurikulum & Kesiswaan bertanggung jawab mengatur jadwal belajar mengajar yang akan di berikan oleh siswa serta sebagai pembantu pelaksana urusan kesiswaan.

STIKOM

k. Keamanan

Keamanan bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana keamanan sekolah.

l. Kebersihan

Kebersihan bertanggung jawab sebagai pembantu pelaksana urusan kebersihan lingkungan sekolah dan kebersihan kantor

STIKOM

14 BAB III LANDASAN TEORI

3.1Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Hartono, 1999). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

information processing system atau information generation system.

Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen (Hartono, 1999).

Sistem informasi ini dapat juga diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen atau blok-blok yang berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan mencapai sasaran. Komponen atau blok-blok yang dimaksut adalah:

STIKOM

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data (database) adalah merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

STIKOM

16

penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management

System).

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

3.2Analisa Sistem Informasi

Analisa Sistem Informasi adalah penggunaan dari Sistem Informasi ke dalam bagian sub sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan, kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan (Kristanto, 2004:27).

Tahap analis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan sangat berpengaruh pada tahap selanjutnya. Langkah-langkah untuk menganalisis sistem tersebut adalah : 1. Mengidentifikasi masalah

2. Memahami kerja sistem yang ada 3. Menganalisis sistem

4. Membuat laporan hasil analisis

STIKOM

3.3Perancangan Sistem Informasi

Perancangan Sistem Informasi adalah proses penyusunan atau mengembangkan sistem informasi yang telah ada atau baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi (Hartono, 1999). Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran-gambaran yang jelas dan yang berguna serta lengkap kepada programer serta ahli-ahli teknik yang terlibat. Hal ini perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat berkembang lagi.

Dalam perencanaan dan pembuatan suatu sistem, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

1. Pembuatan bagan alur sistem 2. Bagan berjenjang

3. Data Flow Diagram

4. Entity Relationship Diagram

3.4Desain Sistem

Setelah tahap analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Lalu tahap selanjutnya yaitu desain sistem.

Desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk (Marlinda, 2004). Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir

STIKOM

18

sistem (system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical system. Simbol simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol terminal, hard disk, laporan-laporan.

Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user

bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja.

Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan arus data (data flow diagram).

3.5 Konsep Dasar Sistem Pembayaran SPP

SPP merupakan iuran rutin sekolah yang mana pembayarannya dilakukan setiap sebulan sekali. SPP merupakan salah satu bentuk kewajiban setiap siswa yang masih aktif disekolah tersebut.

Dana iuran bulanan tersebut akan dialokasikan oleh sekolah yang bersangkutan untuk membiayai berbagai keperluan atau kebutuhan sekolah supaya kegiatan belajar mengajar disekolah dapat berjalan lancar dengan adanya bantuan dari dana iuran tersebut (Fatah, 2000: 112).

3.5.1 Pihak-pihak yang terlibat dalam pembayaran SPP Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem pembayaran SPP yaitu : 1. Wali Murid

Wali murid adalah orang yang bertanggung jawab membayar SPP seorang murid setiap bulannya.

STIKOM

2. Bendahara Tata Usaha

Bendahara Tata usaha adalah orang yang bertugas menerima seluruh pembayaran SPP dan memberikan laporan kepihak-pihak tertentu.

3.5.2 Manajemen Keuangan Sekolah

Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula sekolah. Persoalan yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya berkisar pada uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya (Mukhtar, 2003:128).

3.5.3 Pembayaran SPP

SPP dimaksudkan untuk membantu pembinaan pendidikan, penyelengaraan sekolah, kesejahteraan personel, perbaikan sarana dan kegiatan supervisi (Yuswanto, 2005).

Yang dimaksud penyelenggaraan sekolah ialah : a. Pengadaan alat bantu atau bahan pelajaran b. Pengadaan alat atau bahan manajemen

c. Penyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi, raport dan STTB d. Pengadaan perpustakaan sekolah

e. Prakarya dan pelajaran praktek

3.6 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) adalah suatu bentuk perencanaan

database secara konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja

STIKOM

20

dan pedoman dari struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan model hubungan data dalam sistem, dimana di dalamnya terdapat hubungan entitas beserta atribut relasinya dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan data. ERD memiliki beberapa jenis model, Model ERD dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Model ERD

No. Jenis ERD Keterangan

1. Conceptual Data Model (CDM) Merupakan model universal dan dapat menggambarkan semua struktur logic database (DBMS), dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data

storage. Sebuah CDM dapat diubah langsung menjadi PDM. 2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang

mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik.

ERD memiliki 4 jenis objek, yaitu :

1. Entity

Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang dapat dibedakan satu dengan yang lainya dan adanya hubungan saling ketergantungan. Ada 2 macam tipe entity, yaitu :

STIKOM

a. Strong Entity

Strong Entity merupakan tipe entity yang mempunyai key attribute untuk

setiap individu yang ada didalamnya. b. Weak Entity

Strong Entity merupakan entity yang tidak memiliki key attribute, oleh karena

itu weak entity harus dihubungkan dengan strong entity untuk menggunkan atribut kunci secara bersama-sama.

2. Attribute

Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan ciri atau karakteristik dari entity tersebut. Attribute sering disebut juga data elemen atau

data field. Beberapa tipe attribute antara lain : 1. Simple Versus Composite.

2. Single Valued Versus Multivalued. 3. Stored Versus Derived.

3. Key

Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah diberikan oleh sebagian elemen data dari entity tertentu, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain ada entity yang sama.

Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen data kunci (key).

4. Relationship

Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang

mewujudkan pemetaan antar entity. Bentuk relationship yaitu :

a. One to One Relationship

Hubungan satu entity dengan satu entity yang lain.

STIKOM

22

b. One to Many Relationship

Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding banyak.

c. Many to Many Relationship

Hubungan antar entity pertama dengan entity kedua adalah banyak berbanding banyak.

3.7 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) atau yang sering disebut Bubble Chart atau

diagram, model proses, digram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model yang memungkinkan sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi (Rusmawan, 2011:37).

DFD merupakan alat pembuat model yang sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Untuk memudahkan proses pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atas ke bawah, yaitu :

1. Context Diagram

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source.

STIKOM

2. Diagram Zero (Level 0)

Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data source.

3. Diagram Detail

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

STIKOM

24 BAB IV

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada Aplikasi Pembayaran SPP pada SMA Negeri 4 Bojonegoro yang akan di buat. Metode ini membutuhkan analisis yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknik analisis untuk menghasilkan perencanaan yang baik. Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

4.1 Analisis Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di SMA Negeri 4 Bojonegoro, maka dapat dibuat suatu sistem yaitu sebagai berikut :

4.1.1 Dokumen Flow Pembayaran SPP

Dalam proses pembayaran SPP ini dijelaskan bahwa pembayaran SPP dimulai dari siswa melakukan pembayaran ke bagian bendahara kelas dengan menyerahkan kartu pembayaran SPP dan uang SPP, lalu bagian bendahara kelas melakukan pencatatan pembayaran ke buku SPP kelas dan kartu SPP sebagai bukti pembayaran, kemudian uang SPP, buku pembayaran SPP kelas dan kartu SPP di serahkan ke bagian admin keuangan untuk di mintakan paraf, lalu bagian admin keuangan melakukan pencarian data pembayaran siswa sebelumnya, apakah ada tunggakan atau tidak sebelum melakukan pencatatan pembayaran, jika

STIKOM

siswa masih memiliki tunggakan petugas admin mencatat data siswa yang masih mempunyai tunggakan dan jika siswa tidak mempunyai tunggakan petugas admin keuangan melakukan pengisian data pembayaran siswa pada buku pembayaran SPP, setelah melakukan pencatatan kemudian admin keuangan menandatangani kartu SPP dan buku pembayaran bendahara kelas, kemudian buku dan kartu pembayaran yang sudah ditandatangani diserahkan kembali ke bendahara kelas oleh admin keuangan, lalu kartu spp yang sudah di beri paraf di serahkan kembali ke siswa oleh bendahara kelas, setelah proses pembayaran spp selesai admin keuangan membuat laporan pembayaran SPP setiap bulannya dan membuat rekap laporan tunggakan SPP siswa siapa yang masih mempunyai tunggakan SPP, kemudian laporan pembayaran SPP dan rekap laporan tunggakan SPP diserahkan kepada kepala sekolah oleh bagian admin keuangan untuk diketahui oleh kepala sekolah. Dokumen Flow Pembayaran SPP dapat dilihat pada gambar 4.1 Flow tersebut menggambarkan alur proses pembayaran SPP.

STIKOM

26

DOKUMEN FLOW PEMBAYARAN SPP

ADMIN KEUANGAN KEPALA SEKOLAH BENDAHARA KELAS SISWA Mulai Kartu Pembayaran SPP & uang pembayaran SPP Menyerahkan Kartu Pembayaran SPP & uang pembayaran SPP Kartu Pembayaran SPP & uang pembayaran SPP Mencatat Pembayaran Kedalam buku SPP kelas Buku SPP Kelas Mencatat Pembayaran Ke Kartu SPP Kartu SPP Menyerahkan uang pembayaran SPP, Buku Pembayaran SPP Kelas & Kartu SPP yang belum di ttd Buku Pembayaran SPP Kelas , uang pembayaran SPP & Kartu SPP yg belum di ttd Buku Pembayaran SPP kelas ,uang pembayaran SPP & kartu SPP yg belum di ttd Mencari data pembayaran Siswa sebelumnya Apakah ada tunggakan ? Ya Mencatat data Pembayaran Siswa di buku Pembayaran SPP Tidak Mencatat data Pembayaran Siswa yan memiliki tunggakan Menandatangani buku SPP kelas & Kartu SPP Kartu SPP yg sudah di ttd Buku SPP yg sudah di ttd Kartu SPP yg sudah di ttd Buku SPP yg sudah di ttd Kartu SPP yg sudah di ttd Membuat Laporan pembayaran SPP & laporan rekap tunggakan SPP siswa Laporan Pembayaran SPP Laporan Pembayaran SPP&laporan rekap tunggakan SPP siswa Laporan Pembayaran SPP&Rekap Laporan Tunggakan Siswa Selesai

Gambar 4.1 Dokumen Flow Pembayaran SPP

STIKOM

4.2 Desain Sistem

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka dibuatlah sistem yang baru. Sistem yang baru tersebut dapat digambarkan pada dokumen flow terkomputerisasi berikut ini :

Dokumen terkait