Bab ini memuat kesimpulan yang diperoleh saat Kerja Praktek dalam mengerjakan project pengembangan website customer PT Infomedia Nusantara ini serta saran yang bersangkutan dengan bidang desain untuk meningkatkan dan mengembangkan desain dimasa yang akan datang.
STIKOM
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab ini akan diuraikan teori-teori yang mendukung mengenai pengembangan website customer PT Infomedia Nusantara berbasis HTML sebagai upaya peningkatan kualitas dari website tersebut. Teori-teori tersebut antara lain adalah mengenai internet, website, HTML, software Adobe Dreamweaver, desain website yang efektif, serta kegagalan sebuah website.
2.1 Internet
Definisi internet menurut Mac Bride dalam bukunya The Internet (1995:1) yang diterjemahkan oleh Sugeng, internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi (pemerintah maupun swasta). Secara individu, jaringan komponennya dikelola oleh agen-agen pemerintah, universitas, organisasi komersial, maupun sukarelawan.
Sedangkan menurut John December dalam bukunya The World Wide Web
Unleashed (1997:27), internet merupakan kumpulan jaringan komputer yang
bekerja sama secara global mendistribusikan pertukaran informasi melalui protokol TCP/IP.
STIKOM
10
Dari beberapa definisi yang ada dapat dirumuskan bahwa internet merupakan jaringan komputer luas yang mendunia, artinya internet dapat menghubungkan pengguna komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia. Dengan adanya jaringan internet, setiap pengguna komputer dapat berbagi informasi, mulai dari informasi yang statis, dinamis hingga interaktif.
Sejarah internet diawali dengan dibentuknya jaringan komputer oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut dengan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Proyek ini bertujuan untuk kebutuhan militer, yaitu membuat sistem terdistribusi untuk menghindari hancurnya pusat data saat perang nuklir. Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan antara dua jaringan saja, yaitu antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI). Setelah itu terdapat dua jaringan lagi yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga totalnya terdapat empat jaringan yang tergabung.
Pada tahun 1972, ARPANET membagi proyeknya berdasarkan kebutuhan menjadi militer dan non militer. Internet merupakan hasil dari pembagian proyek ARPANET yang ditujukan untuk kebutuhan non militer. Kini internet sudah menghubungkan berjuta-juta jaringan di dunia. Seiring dengan berkembangnya internet, protokol yang menjadi standar komunikasi setiap komputer juga harus terus berkembang. Hal ini bertujuan agar setiap komputer di dunia dapat terhubung dalam jaringan internet. Protokol standar yang saat ini dipakai adalah protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
STIKOM
11
Saat ini penggunaan komputer pribadi sudah menjamur dan membuat jaringan internet terus meluas. Internet menawarkan berbagai fasilitas seperti pengiriman surat elektronik (email), pengiriman file melalui FTP (File Transfer
Protocol) dan mailing list. Hal ini membuat fungsi internet semakin meningkat.
Pada tahun 1988 fasilitas untuk berkomunikasi secara real time melalui tulisan mulai diperkenalkan. Fasilitas tersebut dikenal dengan istilah chatting. Selanjutnya ditemukan aplikasi yang biasa dikenal dengan istilah browser merupakan pangkal yang terpenting dalam sejarah internet. Dengan ditemukannya
browser ini, seluruh komputer yang terhubung ke dalam jaringan internet dapat
berbagi data dan informasi.
Manfaat dari adanya internet sangatlah besar. Perkembangan informasi melaju dengan sangat cepat dan praktis. Internet saat ini sudah menjadi media komunikasi yang efektif dan efisien. Layanan-layanan yang ditawarkan demi kemudahan manusia dalam berkomunikasi sangat beragam.
Namun terlepas dari berbagai dampak positif tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa internet juga membawa dampak negatif. Masuknya pengaruh-pengaruh negatif tersebut tetap harus diwaspadai. Disini dapat dilihat bahwa perkembangan internet yang awalnya bertujuan positif bisa saja menjadi hal yang negatif jika tidak dimanfaatkan serta digunakan dengan semestinya.
STIKOM
12
2.2 Website
Menurut Hendra W. Saputro (2007) dalam sebuah blog yang berjudul Bali Orange Communication mengatakan bahwa website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Dari pernyataan tersebut website dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
website statis dan dinamis. Website yang bersifat statis adalah website yang berisi
informasi tetap, jarang berubah, dan informasinya pun berasal dari pemilik
website itu saja, tidak ada fitur dimana pengunjung website dapat berinteraksi
secara langsung dengan pemilik website. Misalnya website yang berisi profil sebuah perusahaan, tujuan adanya website tersebut adalah untuk memperkenalkan perusahaan kepada khalayak. Berbeda dengan website dinamis. Website dinamis berisi informasi yang berubah-ubah dan informasinya bersifat dua arah, yakni dari pemilik website dan pengunjung website. Kebanyakan saat ini website bersifat dinamis, misalnya Facebook, Twitter, Blogger, dan website-website portal berita. Pada website dinamis ini terdapat halaman administrator dimana pemilik website dapat mengedit isi konten dari website tersebut.
Sedangkan dalam hal pembuatan website diperlukan unsur-unsur pendukung. Unsur-unsur tersebut berupa domain name, web hosting, bahasa pemrograman, desain website, FTP, dan publikasi website.
STIKOM
13
Domain name atau yang biasa disebut dengan URL (Uniform Resource Locator) adalah sebuah alamat unik di internet yang biasa digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah website, misalnya http://www.google.com. Domain name ini biasa diperjualbelikan dengan system sewa tahunan. Jika penyewa tidak membayar pada tahun berikutnya, maka akan secara otomatis domain name-nya tidak dapat diakses oleh pengguna website.
Domain name juga memiliki ekstensi atau akhiran yang disesuaikan
dengan kegunaan serta lokasi keberadaan dari website tersebut. Contoh domain
name berekstensi internasional adalah .com, .net, .org, .info, .biz, dan masih
banyak lagi. Sedangkan domain name yang berekstensi lokasi di Indonesia adalah sebagai berikut.
- .co.id, dipergunakan oleh badan usaha yang berbadan hukum sah
- .ac.id, dipergunakan oleh lembaga pendidikan tingkat akademik dan universitas - .go.id, dipergunakan khusus untuk lembaga pemerintahan Republik Indonesia - .mil.id, dipergunakan khusus untuk lembaga militer Republik Indonesia
- .or.id, dipergunakan untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk dalam
kategori “ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan lainnya
- .sch.id, dipergunakan oleh lembaga pendidikan seperti SD, SMP, dan SMU - .web.id, dipergunakan oleh badan usaha, organisasi, atau perseorangan yang
melakukan kegiatannya di World Wide Web.
STIKOM
14
Sedangkan web hosting merupakan tempat dimana data-data yang berupa
file, gambar, video, data email, dan juga database disimpan yang nantinya akan
ditampilkan ke dalam sebuah website. Web hosting ini juga dapat diperoleh dengan cara menyewanya. Semakin besar ukuran dari web hosting yang disewa, maka semakin besar pula data yang dapat disimpan dan ditampilkan ke dalam
website.
Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah pada website saat dijalankan. Jenis bahasa pemrograman akan menentukan sifat dari website tersebut (statis, dinamis, atau interaktif). Bahasa pemrograman yang biasa digunakan adalah HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java applets, XML, Ajax, dan sebagainya. Bahasa dasar yang digunakan pada website adalah HTML. Sedangkan PHP, ASP, JSP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang berfungsi sebagai pengatur dinamis dan interaktifnya sebuah website.
2.3 HTML (Hypertext Markup Language)
Menurut Lia Kuswayatno (2004:47), HTML merupakan kumpulan kode-kode yang ditampilkan dalam format Tag untuk ditampilkan dalam halaman Web. Sedangkan menurut Diar Puji Oktavian (2009:13), HTML adalah suatu bahasa yang dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text). Web browser adalah program komputer yang digunakan untuk membaca HTML, kemudian menerjemahkan dan menampilkan hasilnya secara visual ke layar komputer.
STIKOM
15
2.4 Software Adobe Dreamweaver
Menurut Wahana Komputer (2010:2), Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber (source code) secara langsung. Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan asset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu, Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (PHP: Hypertext
Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML
(Extensible Markup Language) dan lainnya.
2.5 Desain Website yang Efektif
Konten dari sebuah website memang sangat perlu diperhatikan dalam pembuatan website. Tetapi desain website juga tidak kalah penting. Menarik atau tidaknya desain pada sebuah website dapat menentukan pengunjung ingin membaca konten website atau tidak.
Seperti dikatakan oleh Wawan (2010) dalam sebuah blog berjudul satudigit.com, hal pertama yang ditangkap pengunjung ketika tiba pada sebuah
website adalah desain website tersebut (layout, image, dan elemen desain
lainnnya), pengunjung tidak membaca konten terlebih dahulu, melainkan tanpa sadar memilah secara visual dan kemudian baru memutuskan akan melanjutkan mendalami konten atau meninggalkan website.
STIKOM
16
Pengunjung yang baru pertama kali mengunjungi sebuah website akan mendapatkan kesan pertama yang akan menjadi penentu apakah website tersebut layak untuk dikunjungi lagi atau tidak. Oleh karena itu, membuat kesan pertama yang baik kepada pengunjung sangatlah penting. Kesan pertama yang baik tersebut dapat dibangun melalui desain website yang menarik.
Dalam membuat sebuah website, designer harus dapat membangun citra dari website tersebut. Pencitraan dari website tersebut juga harus mewakili visi dan misi, serta gambaran keseluruhan dari perusahaan yang memiliki website tersebut.
Wawan (2010) juga menjelaskan dalam blognya bahwa ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam membuat desain sebuah website. Unsur-unsur tersebut berupa pemilihan dalam menggunakan warna pada website, pengaturan teks yang memudahkan pengunjung dalam membacanya, keharmonisan desain visualnya, serta pengaturan layout yang simple.
2.6 Kegagalan Sebuah Website
Berhasil atau tidaknya sebuah website dapat dilihat setelah website tersebut di publish. Pemilik website dapat melihat traffic pengunjung yang mengunjungi websitenya dalam kurun waktu tertentu. Jika dari waktu ke waktu jumlah pada traffic pengunjung kian menurun, dapat dipastikan bahwa website tersebut gagal. Faktor-faktor kegagalan sebuah website dapat berupa sebagai berikut.
STIKOM
17
Website membutuhkan waktu load yang lama.
Saat pengunjung membuka sebuah website, pengunjung mengharapkan website tersebut dapat load dengan cepat. Dengan loading yang lambat, pengunjung akan tidak sabar dan bisa saja meninggalkan
website tersebut. Website dikatakan gagal jika membutuhkan waktu yang
lama untuk menampilkan tampilan awalnya. Permasalahan lambatnya
loading tampilan website ini biasanya terletak pada desain dari website
tersebut, misalnya pada website tersebut menggunakan gambar dengan resolusi tinggi, atau bisa saja terlalu banyak efek-efek animasi pada halaman website tersebut sehingga memperlambat waktu loadnya.
Konten sulit dibaca.
Pemilihan warna yang akan digunakan dalam sebuah website merupakan hal yang sangat penting. Warna background serta texture pada background website sangat berpengaruh terhadap tingkat kesulitan membaca teks atau konten yang ditampilkan dalam website. Oleh sebab itu perlu diperhatikan masalah pemilihan warna ini, agar pengunjung menjadi nyaman membaca dan menjelajahi website tersebut.
Website yang „berantakan‟.
Website yang dipenuhi dengan iklan biasanya cukup mengganggu
buat pengunjung. Karena selain dapat memperlambat loadnya website tersebut, tampilan iklan yang terlalu banyak juga akan membuat pengunjung bingung dalam menjelajahi website tersebut.
STIKOM
18
Sebaiknya pada website disediakan juga fitur search, agar memudahkan pengunjung. Setiap konten dalam website yang berupa artikel-artikel dapat diberikan label berupa keyword-keyword, hal tersebut juga berfungsi untuk mempermudah pengunjung dalam menemukan informasi yang sesuai.
Kurangnya pelayanan oleh admin website.
Admin atau pengelola website setidaknya memberikan pelayanan
ekstra cepat terhadap feedback dari pengunjung. Feedback tersebut dapat berupa komentar pada website atau pun email dari pengunjung. Pengelola
website yang baik akan merespon setiap komentar atau email dari
pengunjung. Hal tersebut akan membuat pengunjung merasa akrab dan
memberikan kesan „welcome‟. Sehingga pengunjung berkemungkinan besar untuk mengunjungi website tersebut itu lagi, bahkan tanpa sadar dapat mempromosikan website tersebut kepada kerabatnya dikarenakan pelayanan yang baik dari pihak pengelola website.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, kegagalan sebuah website dapat terjadi jika pihak pengelola website hanya memikirkan dari sisi berbisnis saja, dengan kata lain tanpa memperhatikan kenyamanan pengunjung pada saat berkunjung ke
website tersebut. Padahal faktor kenyamanan pengunjung pada saat menjelajahi
sebuah website merupakan kuncinya, karena hal itu yang akan dijadikan pertimbangan layak atau tidaknya website tersebut dikunjungi lagi.
STIKOM
19
BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1 Metodologi Penelitian
Pada penyusunan laporan ini digunakan metodologi penelitian kualitatif berupa studi kasus untuk meneliti permasalahannya serta mencari pemecahan dari permasalahan tersebut. Mudjia Rahardjo menjelaskan dalam websitenya, studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, kelompok, organisasi, program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip.
Wawancara difokuskan pada konsep-konsep yang akan diterapkan pada desain website serta pembentukan karakter yang mencitrakan website tersebut. Sedangkan observasi difokuskan untuk mengumpulkan data-data konkrit mengenai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang akan dibuat
websitenya. Data yang berupa arsip juga harus terkumpul lengkap guna
memaksimalkan pembuatan website. Data tersebut dapat diperoleh dari perusahaan yang bersangkutan.
STIKOM
20
3.2 Skema Perancangan
Gambar 3.1 Skema Perancangan
3.3 Client Brief
Client brief merupakan suatu brief yang didapat dari client yang berisi
data-data perusahaan client, target market, target audience, USP, marketing
strategy, dan sebagainya. Brief ini akan menentukan desain website yang akan
dibuat. Brief ini juga berfungsi untuk mengurangi penialan secara subyektif baik itu penilaian estetis dari pihak designer atau pun keinginan client.
Data-data brieft dari client tersebut lalu diolah oleh pihak agency (disini selaku PT Infomedia Nusantara), setelah itu dipresentasikan kembali kepada client sehingga menjadi creative brief.
3.4 Observasi
Observasi merupakan salah satu cara dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati suatu obyek secara langsung. Observasi ini dilakukan agar data-data yang dikumpulkan valid dan sesuai dengan kenyataan.
Client Brief Observasi Wawancara
Pengumpulan Data Brainstorming Konsep Tahapan Pembuatan Website Finishing
STIKOM
SURABAYA
21
Dilakukannya observasi ini agar dapat ditemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pihak perusahaan serta ditemukannya cara penyelesaian yang tepat dan dapat diterapkan pada saat merancang website. Sehingga website yang dirancang menjadi tepat dan sesuai untuk menyelesaikan permasalahan dari pihak perusahaan (client).
3.5 Wawancara
Dalam studi kasus terdapat juga wawancara yang berfungsi untuk menggali hal-hal apa saja yang diinginkan oleh perusahaan untuk diterapkan dalm
websitenya. Diantaranya dapat berupa apa saja yang ingin lebih ditonjolkan dalam website tersebut, karakter seperti apa yang ingin ditampilkan dalam website, serta
apa saja yang harus dihindari atau tidak dimuat dalam website, dan lain sebagainya.
Wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data yang akurat langsung dari sumbernya, yaitu dengan cara menanyakan hal-hal secara langsung (bertatap muka) dengan pemilik atau pimpinan perusahaan, serta dengan pihak-pihak perusahaan yang terkait dengan pembuatan website ini. Setelah itu akan diperoleh data tentang seberapa efektifnya pembuatan website untuk perusahaan itu.
Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa PT Kencana Tekindo selaku
client/customer dari PT Infomedia Nusantara membutuhkan pembuatan website
sebagai media untuk mempromosikan produknya sekaligus memperkenalkan kepada konsumen mengenai perusahaan PT Kencana Tekindo tersebut.
STIKOM
22
3.6 Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data
brief dari client, melakukan bedah literatur pada buku dan internet, serta
melakukan wawancara kepada pihak perusahaan dan observasi langsung dilokasi agar didapat data yang benar-benar valid. Data yang dikumpulkan berupa sejarah dan latar belakang perusahaan (dalam hal ini PT Kencana Tekindo selaku
customer PT Infomedia Nusantara), serta keterangan-keterangan lain yang
menunjang dalam proses pembuatan website.
3.7 Brainstorming
Dalam menentukan keyword yang digunakan sebagai acuan mendesain
website akan diambil dari hasil client brief, observasi, wawancara, serta
pengumpulan data. Untuk itu perlu dilakukannya brainstorming antara web
designer, web programmer, serta web architect. Dari brainstorming inilah
didapatkan keyword serta konsep apa yang akan digunakan dalam website yang akan dibuat.
3.8 Konsep
Setelah menentukan keyword melalui brainstorming, maka langkah selanjutnya adalah menyusun konsep. Konsep ini yang akan diaplikasikan ke dalam website customer PT Infomedia Nusantara (dalam hal ini PT Kencana Tekindo). Konsep ini berguna sebagai acuan dasar selama proses pembuatan
website, agar website tidak melenceng dan tetap sesuai dengan tujuan semula.
STIKOM
23
3.9 Tahapan Pembuatan Website
Perencanaan (Planning)
Pada tahapan planning ini yang perlu dilakukan adalah menentukan nama website, menentukan tema dari website yang akan dibuat, mengumpulkan materi atau konten yang akan dimuat di website, membuat site map, serta menyusun jadwal pengerjaan website (time
schedule).
Perancangan (Design)
Dalam tahapan design disini yang perlu dilakukan adalah membuat header website, menyusun menu, membuat sidebar, menyusun konten, membuat footer website, dan membuat fitur-fitur pada website (missal: search box, category list, shout box, dan sebagainya).
Penyusunan Script (Coding)
Sedangkan untuk coding disini terbagi menjadi empat, yaitu : HTML coding (meliputi pembuatan tampilan halaman statis dan sederhana, serta penyusunan konten), PHP coding (meliputi pembuatan fitur-fitur pada website serta pembuatan sistem komputerisasi atas input data yang masuk ke dalam website), CSS coding (meliputi pembuatan
layout, fitur, karakter font, dan karakter warna), dan SQL coding
(meliputi pembuatan sistem write, read, dan record database website).
STIKOM
24
Pengujian Website (Testing)
Pengujian website dibagi menjadi secara offline dan online. Pengujian offline yang dilakukan meliputi pengujian layout website terhadap berbagai resolusi layar monitor, pengujian tampilan desain apakah sudah sesuai dengan script coding, pengujian hyperlink, serta pengujian semua fungsi dari fitur-fitur yang disediakan pada website. Sedangkan pengujian online meliputi pengujian fitur-fitur yang berfungsi secara online (seperti pengiriman email dan komentar) dan pengujian website disemua jenis browser.
3.10 Finishing
Pada tahap ini website sudah benar-benar jadi dan siap untuk digunakan.
Website akan diupload ke server dan dapat diakses dimana pun melalui koneksi internet. Setelah website diupload maka tidak cukup sampai disitu saja, website
harus dipromosikan dan selalu rutin dilakukannya maintenance sebagai upaya pemeliharaan website.
Promosi Website (Promotion)
Website yang sudah dibuat harus dipromosikan agar calon
konsumen mengetahui keberadaan website tersebut. Cara mempromosikan website dapat secara online dan printable.
STIKOM
25
Pemeliharaan Website (Maintenance)
Website juga perlu selalu dipantau. Tahap pemeliharaan website
ini meliputi pemeliharaan domain dan hosting (selalu memeriksa status kepemilikan domain dan hosting, memperpanjang masa sewa domain dan hosting agar website dapat terus diakses oleh pengunjung, memeriksa ukuran file website yang diupload agar tidak melebihi kuota sewa hosting, melakukan backup secara rutin terhadap file-file website menghindari terjadinya kerusakan data website, serta memeriksa error pada sistem). Selain itu maintenance pada website juga berfungsi untuk mengupdate konten-konten website.
STIKOM
26
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Latar Belakang Perusahaan
PT Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia. PT Infomedia Nusantara mengkhususkan diri dengan penyediaan jasa dalam bidang media penerbitan dan iklan, serta menjadi saluran informasi bagi pelanggan telepon Telkom.
Dapat dikatakan bahwa PT Infomedia Nusantara merupakan perusahaan penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Perusahaan ini menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Saat ini PT Infomedia Nusantara terus melakukan inovasi dan terobosan-terobosan dalam berbisnis dengan mengembangkan tiga layanan utamanya yaitu, Layanan Direktori, Layanan Contact Center, dan Layanan Content menjadi Layanan Contact Center & Outsourcing serta Layanan Digital Media & Rich Content (DMRC). Layanan Contact Center & Outsourcing adalah layanan outsourcing untuk memberikan solusi dalam penanganan manajemen hubungan pelanggan dan seluruh bisnis perusahaan outsourcing, termasuk diantaranya adalah IT Services, HR Services, dan Back Offices Services. Sedangkan Layanan Digital Media & Rich Content (DMRC) merupakan layanan informasi berbasis direktori yang dapat diakses melalui berbagai akses media seperti printed, online, mobile dengan cara cepat dan akurat.
STIKOM
27
4.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Infomedia Nusantara merupakan perusahaan penyedia jasa layanan informasi pertama di Indonesia. PT Infomedia Nusantara ini memulai awal perjalanannya pada tahun 1975. PT Infomedia Nusantara telah menerbitkan Buku