1.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegunaannya zat aditif pada makanan terdiri dari pengawet, pemanis, pewarna, penyedap rasa. Berdasarkan sumbernya zat aditif tersebut masih terbagi menjadi 2 (dua) yaitu alami dan buatan. Penggunaan zat aditif secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan.
1.2. Saran
1. Hati-hati dalam memilih makanan.
2. Batasi penggunaan zat aditif, terutama zat aditif sintetis, pada makanan.
3. Perhatikan ingredient atau bahan-bahan yang terkandung dalam produk pangan pada label makanan, Sebaiknya hindari membeli produk yang tidak mencantumkan informasi bahan kandungannya.
4. Lihat tanggal kadaluarsa yang tertera pada label kemasan makanan.
5. Jangan mudah tergoda oleh jajanan yang berharga sangat murah di luar kewajaran. 6. Masyarakat diharapkan berhati-hati terhadap makanan yang menggunakan bahan
tambahan pangan, seperti pewarna dalam makanan karena bisa saja pewarna yang digunakannya bukan untuk makanan. Sehingga sangat beresiko bagi kesehatan kita.
LAMPIRAN
A. Tabel Pemanis Buatan
No Nama Sifat Fisika Sifat Kimia Kegunaan Efek Samping
1 Sakarin Rumus Kimia : C7H5NO3S Rumus Struktur : a. Massa Molar : 183,18 g mol-1 b. Bentuk : Kristal putih (solid) c. Kepadatan : 0,828 g/cm3 d. Titik lebur : 22 -22 e. tidak berbau dan
sangat manis. f. Sifat fisik sakarin
yang cukup dikenal adalah tidak stabil pada pemanasan
a. Kelarutan dalam air: 1 g per 290 ml b. Sakarin adalah
pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat. c. sakarin dalam
bentuk aslinya yaitu asam
d. bersifat tidak larut dalam air
a.Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biasa.
b.Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat. Karena
strukturnya tidak berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak
menghasilkan kalori.Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis kira-kira 400 kali lipat sukrosa.
a.Jika dikonsumsi secara berlebihan, senyawa ini bisa memicu kanker kandung.
b. Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. c.Siklamat dan sakarin dapat
menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain.
d.Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung,
insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan
gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak. 2 Camphor Rumus Kimia: C12H20O2 Rumus Struktur: a. Tidak berwarna, mengkristal pada suhu 160C, b. Berat molekul: 196.2860 g/mol c. Titik leleh : 174-179 oC
a.Tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter, kloroform, benzene, karbon disulfide b.Stabil di bawah kondisi biasa a. Sebagai pemanis
b. Sebagai anti infeksi dalam bidang farmasi
c. Memberikan efek dingin pada kulit
d. Meredakan nyeri ringan dan gatal e. bahan dalam obat batuk dan obat
a.Bersifat toksik b.Iritasi lambung c.Mual,muntah d.Reaksi kulit
e. Bengkak pada kelopak mata f. Menyebabkan keasaman darah
d. Titik didih : 204oC e. Sg : 0,992 f.Densitas Uap : 5,24 tetes telinga 3 Cinnamon Rumus Kimia: C9H8O Rumus Struktur:
a.Wujud: cairan kental berwarna kuning pucat,
b.Sedikit larut dalam air, c.Titik lebur -7,5 0C d.Titik didih 248 0C e.Sg : 1,05 f. Berat molekul: 132,16 g/mol g.Densitas Uap : 4,5
a. Sedikit larut dalam air a. sebagai anti mikroba
b.memberikan rasa manis pada permen karet, es krim, permen dan minuman
c. digunakan untuk berbagai parfum d. mencegah risiko diabetes tipe 2
dan penyakit jantung.
e. Menurut studi kesehatan setengah sendok teh cinnamon bermanfaat menurunkan glukosa darah, kolesterol, dan trigliserida
a.Bersifat toksik b.Iritasi lambung c.Mual,muntah d.Reaksi kulit
e. Bengkak pada kelopak mata f. Menyebabkan keasaman darah
4 Ginger oil Rumus Kimia: C11H14O3 Rumus Struktur: a. Wujud : kristal padat yang sedikit larut dalam air, tetapi larut dalam eter. b. Titik lebur : 40 – 41 0C,
c. Titik didih : 187 – 188 oC.
a. Bersifat non toksik dan non iritan kecuali jika digunakan dengan konsentrasi yang tinggi
a. Digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, batuk dan flu
a. Bersifat non toksik dan non iritan kecuali jika digunakan dengan konsentrasi yang tinggi
b. Dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif dan fotosensitivitas
5 Grape Rumus Kimia: C8H9NO2 Rumus Struktur: a. Wujud : Cairan berwarna kuning pucat dengan jelas b. Titik leleh : 24 ° C c. Titik didih : 256°C d. Berat molekul:
151,17 g/mol e. Sg : 1,168
a. Sedikit larut dalam air, dan larut dalam etanol dan propilen glikol.
b. Mengoksidasi dalam cahaya
a. Sebagai pemanis a.Bersifat karsinogenik.
b.Menimbulkan berbagai gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan
6 Lemon Rumus Kimia: C10H16O Rumus Struktur: a.Massa molar: 152.24 /mol b.Wujud : Berwarna
kuning pucat cair c.Titik leleh : <10oC d.Titik didih :
220-240oC e.Sg : 0,885-0,893
a.Tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter dan pelarut organik lain b.Stabil di bawah
kondisi biasa
a. Citral digunakan sebagai bumbu dan untuk memperkuat minyak lemon.
b.Digunakan sebagai perasa dan parfum
a. Bersifat karsinogenik
b. Menimbulkan berbagai gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan
7 Orange Oil Rumus kimia: C10H20O a. Spesifik Gravitasi: antara 0.842 dan 0,846
b. Indeks bias : antara 1.472 dan 1.474 pada 20
a.Mudah terbakar a. sebagai produk sampingan dari produksi jus jeruk.
b. Sebagai antiseptic yang efektif dan sebagai pelarut
a. Menyebabkan iritan kulit ringan b. Mengiritasi saluran pernafasan
8 Pear (Amyl butyrate) Rumus kimia: C5H18O2 Rumus Struktur: a. Wujud : cairan tidak berwarna. b. Massa molar : 158,24g/mol c. Massa jenis :0,86 g/cm3 d. Titik leleh :-73,2 oC
e. Titik didih :186oC
a.Larut dalam air b.Mudah terbakar
a. Pemberi rasa dan bau manis, buah, pisang dan nanas
a. Menyebabkan iritan kulit ringan b. Mengiritasi saluran pernafasan
9 Peppermint Rumus Kimia: C10H20O Rumus Struktur:
a. Wujud : berupa zat lilin, kristal, warna bening atau putih yang padat pada suhu kamar meleleh. b. massa molar
menthol: 156,27
a. Sedikit larut dalam air
a. mengurangi iritasi tenggorokan
a. Bersifat karsinogenik
b. Menimbulkan berbagai gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan
g/mol
c. Massa jenis :0,890 g/cm3
d. Titik leleh :36-38oC
e. Titik didih :212oC 10 Rum(Ethyl Formate) Rumus Kimia: C3H6O2 Rumus Struktur: a. karakteristik aroma rum sebagai pemberi rasa raspberry. b. Massa molar 74.08 g mol
a.Kelarutan dalam air : 11 g/100ml (18oC
a. Digunakan sebagai pelarut untuk selulosa nitrat , selulosa asetat , minyak.
b.Dapat digunakan sebagai pengganti aseton
a. Dapat mengiritasi mata, kulit, selaput lendir , dan sistem pernapasan manusia dan hewan lain, juga sistem saraf pusat 11 Spearmint (Carvone) Rumus Kimia: C10H14O Rumus Struktur: a. Massa molar 150.22 g/mol b. Cairan bening, tidak berwarna
a. Kelarutan dalam air larut (dingin) Sedikit larut (panas)
a. Untuk memberikan rasa mint pada makanan, rasa fresh pada mulut
a. Dapat mengiritasi mata, kulit, selaput lendir , dan sistem pernapasan manusia dan hewan lain, juga sistem saraf pusat 13 Spicy (Ethyl cinnamate) Rumus Kimia: C11H12O2 Rumus Struktur: a. titik lebur: 6.5 – 8 0C. b. titik didihnya: 271 0C c. Massa molar : 176,21 g/mol. d. Kepadatan :
a. Tidak larut dalam air dan gliserin b. Larut dalam alkohol,air (160 mg/L) pada 25oC c. Tidak mengalami perubahan warna di
a. Sebagai pemanis a. Bersifat karsinogenik
b. Menimbulkan berbagai gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan
1,406 g/cm3 berbagai media 14 Vanilla (Ethyl vanilin) Rumus Kimia: C9H10O3 Rumus Struktur: a.Massa Molar 166.17 g mol−1. b.Wujud : Padat berwarna.
c.Titik leleh :76-78oC. d.Titik didih :285oC
a.Sedikit larut dalam air. b.Tidak stabil. Berubah
warna menjadi coklat tua dan kehilangan kekuatan rasanya ketika kontak dengan alkali, cahaya dan besi
a. Merupakan Pelarut organic. b. Untuk mengganti rasa dan aroma
vanilla
a. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan diabetesdan karies gigi. 15 Wintergreen Rumus Kimia: C8H8O3 Rumus truktur: a.Massa molar: 152.1494 g/mol. b. Wujud : Cair kekuningan atau kemerahan
c.Titik leleh : -8,3oC d. Titik didih : 222oC e.Sg : 1,179-1,184 f. Densitas uap : 5,24
a.Sedikit larut dalam air, larut dalam eter dan asam asetat glacial. b.Stabil dalam kondisi
biasa
a. Digunakan untuk perasa makanan, gula, minuman dan obat farmasi
b. Untuk parfum
c. Untuk menghilangkan sakit pinggang dan reumatik
a. Dapat mengiritasi mata, kulit, selaput lendir , dan sistem pernapasan manusia dan hewan lain, juga sistem saraf pusat 16 Dulsin Rumus kimia: C9H12N2O2 Rumus Struktur: a.Berat Molekul : 180,2 g/mol (C=59,98%, H=6,72%, O=17,76%) b.Titik Leleh : 173-174 0C c.Bentuk : Kristal yang membentuk jarum mengkilap
a. Daya larut dalam 800 gram air atau 50 bagian air mendidih atau 25 dari alkohol b. Memiliki intensitas
rasa manis sekitar 250 kali ( antara 70-350 kali ) dari rasa manis sukrosa. c. Komposisi dan
bentuk dulsin secara kimiawi dapat dibuat dari phenetidin (C8H11NO) yng
a. Sebagai pengganti sukrosa bagi orang yang perlu diet karena dulsin tidak memiliki nilai gizi.
a. Konsumsi dulsin yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang
membahayakan bagi kesehatan, karena ternyata dosis kematian pada anjing sebesar 1,0 gl/2 kg.
direaksikan dengan phosgene dan kemudian dengan ammonia atau dapat juga mereaksikan p-phenetidin dengan urea. 17 Siklamat Rumus Kimia : C6H13NO3SRumus Struktur : a.Secara umum berbentuk kristal putih,tidak berbau,tidak berwana. a. Kombinasi penggunaan siklamat dengan sakarin atau acesulfame-K bersifat sinergis dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet. b. mudah larut dalam
air maupun etanol serta berasa manis
a. Sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium,kalium dan natrium siklamat.
a. Informasi yang dikumpulkan oleh CCC (Calorie Control Council) menyebutkan bahwa konsumsi siklamat tidak menyebabkan kanker dan non mutagenik.
18 Acesulfam Kalium Rumus kimia : C4H4KNO4S Rumus Struktur: a. Senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih,
a. mudah larut dalam air dan berasa manis b. Relatif lebih stabil
dibandingkan jenis pemanis lainnya. c. Tidak dapat dicerna,
bersifat non glikemik dan non kariogenik.
a. dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 200 kali tingkat
kemanisan sukrosa tetapi tidak berkalori.
a. Pemanis acesulfame-K berbahaya bagi penderita phenylketonuria karena dapat menyebabkan resiko penurunan fungsi otak. 19 Alitam Rumus kimia : C14H25N3O4S Rumus Struktur : a. Senyawa yang disintesis dari asam amino L-asam aspartat, D-alanin,
dan senyawa amida yang disintesis dari 2,2,4,4-tetra metiltienanilamin. b. Penggunaannya bersama pemanis lain bersifat sinergis. c. Dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan diserap oleh usus 20 Neotam Rumus kimia : C20H30N2O5 Rumus Struktur: a. Senyawa yang bersih, berbentuk tepung kristal berwarna putih a. memiliki tingkat kelarutan dalam air sama dengan aspartam. b. Termasuk pemanis non-nutritif yaitu tidak memiliki nilai kalori
c. Terurai secara cepat dan dibuang sempurna tanpa akumulasi oleh tubuh melalui metabolisme normal
a. sebagai penegas cita rasa terutama cita rasa buah.
21 Sukralosa Rumus Kimia : C12H19Cl3O8 Rumus Struktur: a. Senyawa ini berbentuk kristal berwarna putih b. tidak berbau a. mudah larut dalam air,methanol dan alcohol; sedikit larut dalam etil asetat, serta berasa manis tanpa punya rasa yang tidak diinginkan. b. Sukralosa
a. Sebagai pengganti gula a. Sukralosa teruji tidak menyebabkan karies gigi, perubahan genetik, cacat bawaan, dankanker.
b. Sukralosa tidak pula berpengaruh terhadap perubahan
genetik,metabolisme karbohidrat, reproduksi pria dan wanita serta terhadap sistem kekebalan.Oleh karena itu,sukralosa sangat bermanfaat
tidakdigunakan sebagai sumber energi oleh tubuh karena tidak terurai sebagaimana halnya dengan sukrosa c. Sukralosa tidak dapat dicerna, dan langsung
dikeluarkan oleh tubuh tanpa perubahan
sebagai pengganti gula bagipenderita diabetes 22 Maltitol rumus kimia : C12H14O11 Rumus Struktur : a. Maltitol berbentuk kristal anhydrous b. dengan tingkat higroskopisitas rendah, dan suhu leleh, serta stabilitas yang tinggi
a. Termasuk golongan poliol yang dibuat dengan cara hidrogenasi maltosa yang diperoleh dari hidrolisis pati
a. Dengan karakteristik tersebut maltitol dimungkinkan bisa sebagai pengganti sukrosa dalam pelapisan coklat bermutu tinggi, pembuatan kembang gula, roti coklat, dan es krim.
b. Maltitol berasa manis seperti gula dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,9 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori laktitol sebesar 2,1 kkal/g atau setara dengan 8,78 kJ/g 23 Sorbitol rumus kimia C6H14O6 Rumus Struktur : a. Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih b. dengan titik leleh
berkisar antara 89° sampai dengan 101°C a. higroskopis dan berasa manis b. Penggunaannya pada suhu tinggi tidak ikut berperan dalam reaksi pencoklatan (Maillard)
a. Sebagai pengganti gula a. Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi dan sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes dan diet rendah kalori. b. Meskipun demikian, US CFR
memberi penegasan bahwa produk pangan yang diyakini memberikan konsumsi sorbitol lebih dari 50 g per
hari, perlu mencantumkan pada label pernyataan: “konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek laksatif 24 Xylitol rumus kimia : C5H12O5 Rumus struktur : a. Silitol berupa senyawa yang berbentuk bubuk kristal berwarna putih, tidak berbau,
a. berasa manis a. Silitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama dengan tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,4 kkal/g atau setara dengan 10,03 kJ/g.
a. Silitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi, menurunkan akumulasi plak pada gigi, dan merangsang aliran ludah dalam pembersihan dan pencegahan kerusakan gigi.
25 Manitol rumus kimia : C6H14O6 Rumus Struktur : a. Manitol berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau,
a. larut dalam air, sangat sukar larut di dalam alkohol dan tidak larut hampir dalam semua pelarut organik.
a. Manitol berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori manitol sebesar 1,6 kkal/g atau 6,69 kJ/g
b. Anti kempal (anticaking
agent), pengeras (firming agent),
penegas cita rasa (flavor
enhancer), pembasah atau
pelumas, pembentuk tekstur, pendebu (dusting agent), penstabil (stabilizer), dan pengental (thickener)
a. Manitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi, dan tidak menyebabkan peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah bagi penderita diabetes. 26 Laktitol rumus kimia : C12H24O11 Rumus Struktur : a. Laktitol tidak dihidrolisis dengan laktase tetapi dihidrolisis atau diserap di dalam usus kecil. Laktitol dimetabolisme oleh bakteri dalam usus
a. Laktitol berasa manis seperti gula tanpa purna rasa
(aftertaste) dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,3 sampai dengan 0,4 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori laktitol sebesar 2 kkal/g atau setara dengan 8,36 kJ/g
besar dan diubah menjadi biomassa, asam-asam organik, karbondioksida (CO2) dan
sejumlah kecil gas hidrogen (H2). b. Asam-asam organik selanjutnya dimetabolisme menghasilkan kalori. Laktitol stabil dalam kondisi asam, basa, dan pada kondisi suhu tinggi, tidak bersifat
higroskopis dan memiliki kelarutan serupa glukosa
B. Pertanyaan
1. Bagaimana mekanisme kerja Rum pada roti sebagai bahan aditif makanan? (Khusniatus Shobikhah / 103654202)
2. Bagaimanakah dampak penggunaan aspartame pada penderita diabetes? (Muhammad Fatony / 103654226)
3. Rekasi pencoklatan bisa terjadi pada buah apel, apakah reaksi tersebut dapat dicegah dengan penggunaan zat aditif? (Muhammad Fatony / 103654226) 4. Bagaimanakah proses terjadinya reaksi penggaraman untuk pengawetan
makanan itu? (Muhammad Fatony / 103654226)
5. Apakah penambahan garam pada rekasi penggaraman akan mempengaruhi kadar protein? (Riris Eka K. / 103654049)
C. Jawaban
1. Rum biasanya digunakan sebagai bahan pemberi aroma cake, puding, minuman atau saus pada hidangan penutup atau dessert.
2. Aspartam adalah jenis pemanis buatan yang memberikan rasa manis 200 kali lebih manis dari gula biasa. Jadi meskipun dengan penggunaan yang sedikit, aspartame akan memberikan rasa yang sangat manis. Aspartame sering digunakan karena tingkat kemanisannya yang tinggi, tetapi rendah kalori dan aman untuk orang-orang penderita diabetes. Tapi seperti zat-zat kimia lainnya, aspartame tetap memiliki efek samping. Aspartame mempunyai banyak efek samping yang dapat menimbulkan reaksi yang serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. Aspartame yang merupakan salah satu dari jenis zat aditif pastinya tidak akan menimbulkan efek sampingnya secara langsung. Efek-efek samping yang mungkin bisa dibilang sangat berbahaya hanya akan timbul jika terlalu banyak mengonsumsi aspartame dan ada kelainan pada tubuh yang mempengaruhi antibodi. Memang dengan penggunaan pemanis rendah kalori seperti aspartame tidak akan memicu pangkreas untuk bekerja lebih keras, tetapi dampak dari penggunaan aspartame akan mengenai organ lain seperti ginjal. Jadi
bahan apapun yang terbuat secara sintetik, tidak akan dapat dimetabolis oleh tubuh.
3. Proses browning adalah proses pencoklatan pada buah yang terjadi akibat proses enzimatik oleh polifenol oksidasi. Pada umumnya proses browning sering terjadi pada buah–buahan seperti pisang, pear, salak, pala, dan apel. Proses browning terbagi menjadi dua yaitu enzimatik dan non enzimatik. Bahan pangan sayur dan buah dapat mudah mengalami pencoklatan jika bahan pangan tersebut terkelupas atau dipotong. Pencoklatan (browning) merupakan proses pembentukan pigmen berwarna kuning yang akan segera berubah menjadi coklat gelap (Rahmawati 2008). Pembentukan warna coklat ini dipicu oleh reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh enzim fenol oksidase atau polifenol oksidase. Kedua enzim ini dapat mengkatalis oksidasi senyawa fenol menjadi quinon dan kemudian dipolimerasi menjadi pigmen melaniadin yang berwarna coklat (Mardiah 1996). Bahan pangan tertentu, seperti pada sayur dan buah, senyawa fenol dan kelompok enzim oksidase tersebut tersedia secara alami. Oleh karena itu pencoklatan yang terjadi disebut juga reaksi pencoklatan enzimatis. Reaksi pencoklatan memang dapat juga dicegah dengan menggunakan zat aditif, seperti Pengurangan oksigen (O2) atau penggunaan antioksidan, misalnya vitamin C ataupun senyawa sulfit. Antioksidan dapat mencegah oksidasi komponen-komponen fenolat menjadi quinon berwarna gelap. Penggunaan vitamin C dapat mereduksi kembali quinon berwarna hasil oksidasi (o-quinon) menjadi senyawa fenolat (o-difenol) tak berwarna. Asam askorbat selanjutnya dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Ketika vitamin C habis, komponen berwarna akan terbentuk sebagai hasil reaksi polimerisasi dan menjadi produk antara yang irreversibel. Jadi produk berwama hanya akan terjadi jika vitamin C yang ada habis dioksidasi dan quinon terpolimerisasi. Kemudian dengan penambahan Sulfit. Larutan sulfit bertujuan untuk mencegah terjadinya browning secara enzimatis maupun non enzimatis, selain itu juga sulfit berperan sebagai pengawet. Pada browning non enzimatis, sulfit dapat berinteraksi dengan gugus karbonil yang mungkin ada pada bahan. Hasil reaksi tersebut akan mengikat melanoidin sehingga mencegah timbulnya warna coklat. Sedangkan pada browning enzimatis, sulfit akan mereduksi ikatan disulfida pada enzim, sehingga enzim tidak dapat mengkatalis oksidasi senyawa fenolik penyebab browning.
4. Mekanisme garam sebagai pengawet pada bahan makanan adalah sebagai berikut: garam di ionisasikan, sebagai ion menarik molekul-molekul air disekitarnya. Proses ini disebut hidrasi ion (Desrosier, 2008). Protein yang terdapat di dalam ikan akan larut dengan adanya penambahan garam (salting in), akan tetapi pada kondisi tertentu kelarutan garam akan turun seiring dengan peningkatan konsentrasi garam. Dengan penurunan tingkat kelarutan protein diikuti dengan pengikatan molekul-molekul air oleh garam tersebut, yang selanjutnya juga terjadi pemisahan protein
5. Protein sangat mudah untuk terdenaturasi, jadi bukan hanya karena pengaruh penabahan garam, faktor PH juga dapat menyebabkan protein terdenaturasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aleysius, HGondosari. 2009. Energy 5 elemen: gula pasir, gula batu, dan gula merah. http://www.5elemen.com/ Diakses tanggal 21 september 2012 .
Anonim. 2012. Mengenal Sumber Umami Alami. http://kulinologi.biz/. Diakses tanggal 28 september 2012.
Anonim. 2009. Pengemasan dan Pengawetan. http://lordbroken.wordpress.com Diakses tanggal 28 september 2012.
Anonim. 2008. FAQ Tentang monosodium glutamate (MSG).
http://zulliesikawati.wordpress.com Diakses tanggal 28 september 2012. Charlotte Tambunan, Karina . 2008. Aspartam Racun Manis yang Mematikan. http://www.wikimu.com Diakses tanggal 28 september 2012.
Pamungkas, Eko.dkk. 2009. Zat Additif Makanan. http://id.scribd.com/ Diakses tanggal 21 september 2012.
Anonim.-.Aspartam. http://id.wikipedia.org/ Diakses tanggal 22 september 2012.
Marta. 2009. Pemanis Buatan Aspartam.http://marta1229.wordpress.com/ Diakses tanggal 22 september 2012.
http://lansida.blogspot.com/2010/08/bawang-putih-allium-sativum-l.html Diakses tanggal 22 september 2012.
Atal CK., & BM. Kapur, 1982, Cultivation and Utilization of Medicinal Plants., Regiolan Research Laboratory., Council of Scientific & Industrial Research., Jammu-Tawi., India., P.744.
Sugiarto, Bambang dkk. 2010. Kimia Dasar Untuk Pendidikan Sains. Surabaya; Unesa University Press.
Faizah, Ulfi. 2012. Pengembangan LKS IPA Terpad Pada Materi Zat Aditif Untuk Melatih Keterampilan Proses Siswa SMP Negeri 2 Kota Kediri. Tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Indiarti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Pembelajaran IPA Materi Zat Aditif Makanan Dan Kaitannya Dengan Kesehatan Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Malang. Tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Siregar, Roselda. 2009. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak (Annona Muricata L). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Anonim. 2010. Kurkumin. khttp://lordbroken.wordpress.com/2010/05/31/kurkumin-kunyit/ . 22 September 2012.
Anonim. 2010. Kunyit.khttp://www.ramuantradisional.com/2009/12/kunyit.html. 22 September 2012.
Anonim. 2010. Minyak atsiri. http://www.kakalushop.com/30-minyak-atsiri-essential. 22 September 2012.
Anonim. 2010. Minyak atsiri. http://manfaat.org/search/pengertian-desmetoksikumin . 22 September 2012.
Anonim. 2010. sirrosiris. http://lordbroken.wordpress.com. 22 September 2012. Anonim. 2010. Minyak atsiri. http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id. 22 September 2012. Anonim. 2010. Manfaat dan efek samping kunyit. http://racikanobatku.blogspot.com. 22 September 2012.
edf4.files.wordpress.com. identifikasi bahan kimia. Diakses tanggal 21 september 2012 Anonim. 2010. Zat additive. http://chemiskimia.findtalk.biz/ Diakses tanggal 21 september 2012
Anonim. 2012. Kenapa gula itu manis. http://pertanyaan.com/ Diakses tanggal 21 september 2012
Anonym. 2009. Kristal Ionik. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/ikatan-dan-struktur/kristal-ionik/ . 22 September 2012.
International Programme On Chemical Safety. -. Benzoic Acid And Sodium Benzoate. http://www.inchem.org/documents/cicads/cicads/cicad26.htm . 22 September 2012. http://ml.scribd.com/doc/71610329/Laporan-Praktikum-Kimia-Zat-Warna
Anonim. 2010. nutrisi. http://www.kesehatan123.com/3253/pengertian-nutrisi-dan-fungsinya/ . 28 September 2012.
Anonim. 2010. vitamin. http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_A . 28 September 2012. Zakiyah, Ismatuz. 2011. Pemanis buatan. http://www.scribd.com/doc/73538610/5/PEMANIS-BUATAN . 28 September 2012.
Anonim. 2011. Pemanis buatan.http://rewisa.files.wordpress.com/2010/10/pemanis-buatan.ppt. 28 September 2012.
Sakidja. 1989. Kimia Pangan. Jakarta: LPTK.
Seta, Linus A.N. 2012. Pengaruh Kadar CMC Na Sebagai Bahan Pengental Terhadap Sifat Fisik Lotion Repelan MinyakAtsiri Akar Wangi. Semarang: Akademi Farmasi.
Setyawan Ari. 2009. Na-CMC. http:// soulkeeper28.files.wordpress.com/2009/01/ na - cmc .pdf . Diakses tanggal 2 Oktober 2012.
Anonim. 2012. Lesitin. http://id.wikipedia.org/wiki/Lesitin. Diakses tanggal 2 Oktober 2012. Pajri, Muhammad. 2012. Lesitin Sebagai Emulsifier.
http://muhammadpajri1991.blogspot.com/2012/01/lesitin-sebagai-emulsifier.html . Diakses tanggal 2 Oktober 2012.
Venika, Cynthia. 2012. Kuning Telur Membuat Terlihat Sehat, Segar dan Bugar.
http://cynthiavenikalioe.com/kuning-telur-membuat-terlihat-sehat-segar-dan-bugar.html . Diakses tanggal 2 Oktober 2012.
Anonim. 2010. Emulsi Dan Susu. http://dita8.wordpress.com/2010/06/07/emulsi-dan-susu/ . Diakses