• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Fisika pada zaman Yunani Kuno merupakan suatu periode yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan-perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjad ilogosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang menggoyakan kepalanya. Oleh karena tonggak perkembangan fisika pada zaman ini mulai dirasakan setelah diperkenalkan filsafat yang mampu membawa keluar orang-orang Yunani dari pola pikir mereka yang masih percaya pada takhayul dan dongeng menuju pada suatu perubahan untuk dapat membedakan yang riil dan ilusi sehingga mereka mampu memperoleh sebuah dasar pengetahuan.

Periode fisika klasik dalam halnya sains klasik termasuk periode ketiga yang dimulai dari tahun 1600-an sampai 1900-an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern. Pada perkembangannya, fisika klasik telah melahirkan banyak sekali tokoh-tokoh dengan penemuan-penemuan hebatnya yang kemudian menjadi tonggak perkembangan fisika itu sendiri.

Pada akhir abad XIX, sebagian besar hal yang hendak diketahui tentang fisika tampaknya telah tuntas dipelajari. Dinamika Newton telah berulang kali mengalami pengujian ketat, dan keberhasilannya membuat ia diterima sebagai kerangka nalar dasar bagi pemahaman yang mendalam dan taat asas tentang perilaku alam. Keelektrikan dan kemagnetan telah berhasil dipadukan lewat karya teoritik Maxwell, dan begitu pula gelombang elektromagnet, yang diramalkan kehadirannya oleh persamaan Maxwell, telah berhasil diamati dan diselidiki sifat-sifatnya lewat berbagai percobaan yang dilakukan Hertz. Hukum-hukum termodinamika dan teori kinetik telah pula memperhatikan keberhasilannya, terutama dalam memberi penjelasan terpadu tentang berbagai ragam gejala alam.

Dalam dunia fisika, terpendam ketidakpuasan yang segera menimbulkan sejumlah perubahan revolusioner dalam alam pandangan fisikawan. Beberapa percobaan baru memberikan hasil pengamatan yang tidak dapat dijelaskan dengan teori-teori mekanika, elektromagnet, dan termodinamika. Hanya dalam jangka waktu dua dasawarsa yang singkat, hasil berbagai percobaan ini menuntun para fisikawan kepada perumusan teori relativitas khusus dan teori kuantum. Segera setelah gagasan revolusioner yang dikemukakan kedua teori ini diterima bekembanglah bidang studi atom, inti (nuklir), dan zat padat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern.

Nah, perbedaan antara fisikaklasik dan fisika modern yaitu, Fisika klasik tidak mampu menjelaskan fenomena yang terjadi pada materi yang sangat kecil (fenomena mikroskopis). Fenomena mikroskopis yaitu fenomena-fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung, seperti elektron, proton, neutron, atom, dan sebagainya. Sedangkan fisika modern mampu menjelaskan fenomena-fenomena tersebut karena para fisikawan telah menemukan ilmu-ilmu baru dalam teori – teori baru.

 Fisika klasik

- Cahaya digambarkan sebagai gelombang - Teori ini tidak dapat menerangkan spektrum radiasi benda hitam - Energi kinetik bertambah jika intensitas cahaya diperbesar - Efek fotolistrik terjadi pada tiap frekuensi asal intensitasnya memenuhi - Tidak dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar

- Fisika klasik dibagi atas 3 fase, yakni padat, cair, gas.

 Fisika modern

- Cahaya digambarkan sebagai partikel - Terdiri dari paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton - Energi kinetik tidak bergantung pada intensitas cahaya - Efek fotolistrik terjadi diperlukan frekuensi minimum (frekuensi ambang) - Dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar - Radiasi kalor tergantung pada suhu

- Makin tinggi suhu, makin besar energi kalor yang dipancarkan - Fisika Modern terbagi atas 4 fase padat, cair, gas, dan plasma. - Dapat membuktikan adanya fenomena efek fotolistrik dan efek Compton - Cahaya tersusun dari paket-paket energi diskret yang diberi nama foton - Masing-masing foton memiliki energi sesuai dengan frekuensinya. Persa aa e ergi foto Ei stei adalah se agai erikut: E = hυ atau E = h /λ.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.fisikaonline.com/index.php?Itemid= 68&catid= 18:sejarah&id= 60:sejarah-perkembangan-fisika&option= com_content&view= article diunduh pada 14 Februari 2015 http://www.budakfisika.net/2008/09/sejarah-perkembangan-ilmu-fisika.html diunduh pada 14 Februari 2015

http://www.fisikaonline.com/index.php?Itemid=68&catid=18:sejarah&id=60:sejarah-perkembangan-fisika&option=com_content&view=article diunduh pada 16 Februari 2015

http://www.budakfisika.net/2008/09/sejarah-perkembangan-ilmu-fisika.html diunduh pada 26 Februari 2015 http://kolom-biografi.blogspot.com/2015/02/biografi-thomas-alva-edison.html http://id.wikipedia.org/wiki/James_Clerk_Maxwell http://www.pustakasekolah.com/hukum-faraday.html http://profil.merdeka.com/mancanegara/j/joseph-henry/ http://id.wikipedia.org/wiki/michael_faraday http://id.wikipedia.org/wiki/william_thomson http://id.wikipedia.org/wiki/ Nicolas_Léonard_Sadi_Carnot http://id.wikipedia.org/wiki/michael_faraday http://id.wikipedia.org/wiki/Julius_Robert_von_Mayer http://id.wikipedia.org/wiki/James_Prescott_Joule http://id.wikipedia.org/wiki/Herman_von_helmholtz http://id.wikipedia.org/wiki/Rudolf_Julius_Emanuel_Clausius http://id.wikipedia.org/wiki/Christian_Doppler http://id.wikipedia.org/wiki/Franz_Melde http://id.wikipedia.org/wiki/August_Adolf_Eduard_Eberhard_Kundt http://id.wikipedia.org/wiki/Augustin_Jean_Fresnel http://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Henry http://blog.uad.ac.id http://dopind.blogspot.com/2015/02/persamaan-maxwell.html Dewi, Anwar Astuti Sari. http://google.co.id/sejarah-fisika.pdf

Pertanyaan

1. Apa perbedaan dari probalistik dan deterministik ?

2. Mengapa menurut Empedocles alam ini tersusun dari 4 unsur yaitu, bumi, air, udara, dan api ? dan mengapa Hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan bahwa listrik tidak ada partikel?

Jawaban

1. Perbedaannya yaitu, probalistik adalah perubahan pada suatu sistem yang tidak dapat dipredikisi secara pasti, contohnya : gerak pantulan bola, sedangkan Deterministik adalah perubahan pada suatu sistem yang bisa diprediksi, contohnya : Komputer 2. Karna pada zaman dahulu di negri kelahiran Empedocles adalah yunani pada masa itu

masyarakat yunani pada umumnya masih mempercayai keberadaan dewa dewi yunani yang diantaranya dewa api, air, bumi, dan udara sehingga Empedocles menyimpulkan bahwa alam ini terbentuk dari keempat unsur tersebut.

Bukan listrik tidak ada partikel namun tidak partikel listrik yang bergerak bebas, dengan kata lain listrik tersebut saling berpasangan kutub utara berpasangan dengan kutub selatan.

Dalam dokumen Makalah Perkembangan Fisika Modern dan (Halaman 39-44)

Dokumen terkait