• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang disajikan secara terpisah. Kesimpulan merupakan jawaban terhadap masalah obyek penelitian berdasarkan analisa atau pembahasan yang telah dilakukan, sedangkan saran berupa masalah yang berkaitan dengan obyek penelitian

yang belum dipecahkan dan masalah tersebut dapat menjadi obyek penelitian selanjutnya.

BAB II PEMBAHASAN

A. Maksud Ungkapan-Ungkapan Yang Dipergunakan Dalam Iklan Rokok 1. Sampoerna A Mild3%ukLD QLIL DLIi”

Maksud dalam ungkapan Sampoerna A Mild “Bukan Basa Basi” adalah sebuah ajakan dalam memilih produknya untuk dipakai oleh para konsumen, karena dalam ungkapan iklan ini tidak terlalu menggambarkan sesuatu proses yang panj ang lebar dan lama dalam menyampaikan maksud kepada konsumen. Kaitannya Sampoerna A Mild “Bukan Basa Basi” dengan slogan –slogan yang dibahas dibawah ini adalah menggambarkan suatu kondisi yang sedang terjadi atau yang lagi populer pada saat itu untuk dipahami dalam menarik perhatian para konsumen, sehingga muncul pembaharuan dari slogan setelah SampoernaA Mild“Bukan Basa Basi”.

Perusahaan Sampoerna ini didirikan petama kali oleh Liem Seeng Tee di Surabaya pada tahun 1913. Dji Sam Soe merupakan rokok kretek pertama kali yang di produksi oleh HM. Sampoerna. Liem Seeng Tee adalah seorang yang berpandangan konservatif, cenderung mengutamakan sisi produksi daripada pemasaran, terutama dititik beratkan pada

positioningnya. Dji Sam Soe merupakan rokok kretek pertama kal i yang diproduksi ol eh HM Sampoerna. Tahun 1993, HM S ampoerna meluncurkan Sampoerna A Mild yang mempunyai kandungan tar dan nikotin yang rendah sebanyak 1,1 mg, produk inilah yang menjadikan

Sampoerna A Mild sebagai rokok yang rendah tar dan nikotin nomor satu di Indonesia. Namun, baru tahun 1998 Sampoerna A Mild muncul dengan

teaser-teaser yang bernilai kreatif, trendsetter, cerdas dan tidak mudah diterka.30

Iklan yang diluncurkan perusahaan Sampoerna, khususnya produk

A Mild yang sangat lekat dengan situasi politik di tanah air yaitu keinginan mayoritas rakyat yang mengharapkan perubahan pada tahun 1997. Sesuai dengan slogannya yang berbunyi “Bukan Basa-Basi”. Kata-kata “Nakal” yang dipakainya seolah memahami proses rakyat yang tidak sempat memperoleh kemerdekaan berpendapat sehingga bila berbicara pun harus memakai kata-kata sindiran seperti “3liLUt 3lin]t MUQUn EUOi” dan bahasa iklan lainnya. Nilai-nilai semangat menjunjung tinggi kejujuran menjadi bagian dari bahasa iklan Sampoerna A Mild. Sebelumnya Sampoerna A Mildmenghadirkan konsep kampanye yang berbunyi “How low Can You*R ' yang cenderung mengungkapkan kelebihan-kelebihan pada rokok Sampoerna A Mild yang mempunyai kadar nikotin 1,1 mg. Setelah munculnya persaingan yang ketat pada rokok produk mild, maka terbentuklah slogan 2

&ther CUL &nly LI 2llo0L dimana Sampoerna A Mild

memposisikan rokokmildpertama di Indonesia.

Hingga saat ini, karakter iklan A Mild juga tetap konsisten, Sampoerna A Mild belakangan ini terlihat meminimalisir aspek visual dalam iklan-iklannya. Yang ditonjolkan adalah slogan-slogan yang lebih

30www.mainsaham.com

ekspresif dalam setiap iklan-iklan yang dikeluarkan. Misalnya, Ringan sama dijinjing, berat elo yang tanggung atau sahabat sejati selalu berbagi, emangnya pacar bisa dibagi?. Kalau dia bilang kaya, coba tanya hasil kerja keras siapa? Serta jangan tunda besok apa yang bisa dikerjakan lusa. Selain hal di atas, iklan SampoernaA Mild telah berhasil mengadopsi

insight yang baik. A Mild yang muda, energik, terbuka dan penggunaan bahasa sehari-hari yaitu elo-gue, bahasa yang berasal dari Jakarta ini ternyata digunakan juga oleh masyarakat yang berada di luar Jakarta.

Dalam sebuah iklan salah satu hal yang paling penting adalah slogan, karena slogan merupakan semboyan dari sebuah merek produk. Iklan Sampoerna A Mild walaupun keluar dengan headline-headline yang bisa dibilang kuat, tetap tidak meninggalkan slogannya. Hal ini membuktikan salah satu hal yang paling penting adalah slogan, karena slogan merupakan semboyan dari sebuah merek produk. Iklan Sampoerna

A Mild walaupun keluar dengan headline-headline yang bisa di bi lang kuat, tetapi tidak meninggalkan slogannya. Hal ini membuktikan bahwa Sampoerna A Mild memiliki konsep iklan yang benar-benar unik dan semua iklan-iklannya tersusun atas kode-kode yang mengacu pada sesuatu yang memiliki makna yang seharusnya dapat terbaca oleh semua orang.

Sampoerna A Mild kembali membuat terobosan baru dalam mengembangkan Brand Image Bukan Basa Basi (BBB). Sejak akhir maret 2004 rokok berjenis LTLN (Low Tar Low Nicotine) menampilkan iklan terbaru bertema “Kalau Benda Bisa Ngomong”dengan versi “Kursi”

menggambarkan sebuah kursi yang penuh dengan kutu busuk, disertai ungkapan “kalau nggak dibersihin, kutu busuknya nggak bakalan pergi”

yang menggunakan gaya bahasa sehari-hari yaitu berkomunikasi secara informal dan santai serta menggunakan konstruksi kalimat yang longgar, tidak membutuhkan kaidah gramatik, cenderung pendek-pendek, biasanya mengandung unsur bahasa lokal.

Sepert i ikl an yang s ebelum n ya, iklan versi ”Kursi” j uga menunjukkan kekuatan kata-kata tanpa meninggalkan aspek gambar. Katakata dan gambar saling menunjang, pesan yang terkandung dalam iklan ini peka dengan situasi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang tidak menentu saat ini. Kekuatan iklan ini bukan kepada bentuk kursinya tetapi pada kata-kata dan relevansinya dengan situasi yang terjadi sekarang.

Jika diperhatikan ungkapan-ungkapan yang dipergunakan dalam iklan rokok A Mild ini lebih mengandalkan topik dan bahasa sehari-hari para perokok A Mild. Pemilihan jargon-jargon tersebut didasarkan oleh pertimbangan untuk mendekatkan diri dengan target pasar A Mild yakni remaja yang berjiwa muda yang masih ingin menunjukkan eksistensi dirinya dan berjiwa pemberontak. Pemberontak biasanya unik dan tidak mau ikut arus. Menurut Heny Susanto Brand Manager A Mild

menyatakan untuk menemukan rangkaian kalimat menjadi jargon yang menarik, Sampoerna sering mengunjungi tempat-tempat para remaja sering berkumpul yang selama ini menjadi target A Mild, lokasinya biasanya mencakup yang sedang digemari para remaja. Di lokasi inilahA

Mild menemukan kalimat yang sesuai dengan gaya hidup dan bahasa yang sedang popular di kalangan remaja.

Sampoerna A Mild muncul dengan teaser-teaser yang ekspresif, sederhana, menghibur dan mencoba tampil beda dengan iklan-iklan lainnya sejak tahun 1998. Walaupun masih menampilkan aspek visual, iklan A Mild yang sering tampil di media saat itu lebih mengedepankan aspek kreativitas bahasa yang ekspresif yang mencerminkan situasi yang sedang terjadi. Kampanye iklan A Mild

yang terbaru kali ini masih seperti iklan seri terdahulu yang mengandalkan jargon-jargon yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang sedang terjadi, yang sedikit berubah adalah penekanannya yang kali ini lebih mengarah ke sasaran yang selama ini menjadi target

A Mild. Pemilihan jargon-jargon tersebut didasarkan oleh perimbangan untuk mendekatkan target pasarA Mildyakni remaja.

Iklan yang dikeluarkan Sampoerna A Mild sangat lekat dengan situasi politik di tanah air. Hal ini tercermin dari iklan A Mild yang terbaru “Versi Kursi” yang berbunyi : “Kalau nggak dibersihin, kutu busuknya nggak bakalan pergi”. Sebuah ungkapan yang cerdas, berani, lucu, dan bukan basa-basi, seperti iklan-iklan sebelumnya. Iklan “Kursi” menunjukkan kreatif, trendsetter dan tidak mudah diterka. Kata-kata “Nakal” yang dipakainya seolah memahami protes rakyat yang tidak sempat memperoleh kemerdekaan berpendapat, sehingga bila berbicara pun harus memakai sindiran. Dengan demikian iklannya

Sampoerna A Mild mendapat dukungan dari masyarakat dan wajar bila kemudian mampu mengantarkan A Mild memimpin pasar rokok kategoriLow Tar Low Nicotine.

Tagline yang berbunyi “Kalau nggak dibersihin, kutu busuknya nggak bakalan pergi” di mana bahwa seseorang yang akan menduduki kursi pemerintahan hendaknya menyelesaikan masalah-masalah yang sudah ada sejak dulu, seperti : Korupsi yang berkepanjangan yang berada di setiap lini, aksi demo di mana-mana, peradilan yang bisa diperjualbelikan, serta perebutan kekuasaan untuk kepentingan kelompok tertentu. Apabila masalah tersebut dibiarkan berlarut-larut maka akan seperti “kutu busuk” yang akan menghancurkan bangsa Indonesia. Pesan dari iklan ini sebetulnya mengharapkan ke arah perbaikan di segala bidang dan lapisan. Serta mengharapkan kepada siapapun yang menduduki pemerintahan Indonesia agar menyelesaikan masalah yang sudah ada dan memulainya dengan perubahan yang paling mendasar.

Di dalam teks iklan tersebut menggunakan variasi bahasa dari segi keformalan yaitu ragam santai atau ragam kausal, Martin Joss (1967)31 dalam bukunya “thK fiL]K clocL membagi variasi atas lima macam gaya(Style),yaitu : gaya ragam baku(Frozen),gaya atau

ragam resmi (Formal), gaya atau ragam usaha (Konsultatif), gaya atau ragam santai(Casual),dan gaya atau ragam akrab(Intimate).

Ragam santai atau ragam kasual adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk bebincang-bincang dengan keluarga atau teman akrab pada waktu istirahat, berolahraga, berekreasi, dan sebagainya. Ragam santai ini banyak menggunakan bentuk alegro, yaitu bentuk kata atau ujaran yang dipendekkan, kosa katanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah, demikian juga dengan struktur morfologi dan sintaksisnya. Yang di maksud ragam santai di sini adalah kalimat “Kalo nggak dibersihin, kutu busuknya nggak bakalan pergi”, kalimat ini digunakan dalam situasi yang tidak formal atau dalam keadaan santai dengan keluarga, teman. Apabila dalam situasi yang formal maka kalimatnya j uga harus sesuai dengan EY D yang ada.

Walaupun terkadang bahasa baku “harus” meminjam unsur leksikal dari kosakata tidak baku. Sepanjang memang diperlukan karena belum ada padanannya dalam kosa kata bahasa baku, maka hal itu tidak menjadi masalah. Unsur leksikal itu bisa saja diperuntukkan sebagai unsur pinjaman atau serapan.

Selain variasi kasual dalam iklan ini juga menggunakan variasi nonbaku yang berarti melanggar EYD. Dialek juga merupakan salah satu ragam non baku. Di bidang morfologi, bentuk kata kerja seharusnya memakai ber-atau men secara konsistenharus dipakai dan

pembuangan awalan-awalan termasuk tidak baku. Dalam hal tata kalimat, bentuk “Kalau nggak dibersihin, kutu busuknya nggak

Eakalan DerLi S mengandung unsur tidak baku. Kata-kata kalo, nggak,

bakalan adalah tidak baku dalam BI (Bahasa Indonesia). Kesalahan ini juga terjadi pada kata dibersihin mestinya dibersihkan berarti ini kesalahan morfologis. Kesalahan semacam ini karena pengaruh bahasa daerah, meskipun teks iklan tersebut salah namun maknanya benar.

Berhubung dengan semua hal diatas, berikut ini adalah penyebab kesalahan berbahasa:32

1. I nterferensi

Interferensi diakibatkan oleh adanya kedwibahasaan. Bahasa Indonesia sering terpengaruh bentuk bahasa lain, sebagai contoh : ini rokoknya dibuang saja. Kalimat ini sadar atau tidak sering digunakan dalam berbahasa Indonesia yang didalamnya terdapat kontruksi bahasa Jawa.

2. Kedwibahasaan

Kedwibahasaan atau bilingualisme oleh kalangan pakar linguistik dianggap lebih mengacu pada suatu kondisi ketimbang suatu proses. Menurut Anthony F. Hartley (1982),

bilingualadalah kemampuan seseorang dalam menggunakan satu bahasa atau lebih.

Pemerolehan bahasa muncul akibat dari pengajaran bahasa secara formal dan informal

4. Pengajaran Bahasa (formal dan informal)

Aktivitas pengajaran bahasa, baik secara formal dan informal sudah berlangsung sejak Yunani. Penyebabnya bisa karena dominasi politik, penjajahan budaya, ekonomi, militer, penyebaran agama, demografi, bisa pula karena tekanan ideology.

Kaitannya Sampoerna A Mild “Bukan Basa Basi” dengan slogan slogan yang dibahas dibawah ini adalah menggambarkan suatu kondisi yang sedang terjadi atau yang lagi populer pada saat itu untuk dipahami dalam menarik perhatian para konsumen, sehingga muncul pembaharuan dari slogan setelah“Bukan Basa Basi”.

2. SampoernaExclusive “Nyalakan Nyalimu”

Maksud dalam ungkapan Sampoerna Exckusive Nyalakan Nyalimu” adalah sebuah ajakan dalam memilih produknya untuk dipakai oleh para konsumen, karena dalam ungkapan iklan ini tidak terlalu menggambarkan sesuatu proses yang panjang lebar dan lama dalam menyampaikan maksud kepada konsumen. Kaitannya Sampoerna A Mild Nyalakan Nyalimu” dengan slogan slogan yang dibahas dibawah ini adalah menggambarkan suatu kondisi yang sedang terjadi atau yang lagi populer pada saat itu untuk dipahami dalam

menarik perhatian para konsumen, sehingga muncul pembaharuan dari slogan setelah SampoernaExckusive“Nyalakan Nyalimu”.

PT. HM Sampoerna dalam memasarkan produk-produknya selalu kreatif dan membuat inovasi baru. Oleh karena itu sekarang Sampoerna kembali mengeluarkan Sampoerna Exclusive, walaupun masih tergolong SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor. Produk tersebut mempunyai kelebihan-kelebihan seperti cita rasa yang halus dan alami serta tidak menyebabkan iritasi tenggorokan. Kelebihan Sampoerna Exclusive tidak hanya semata-mata ada di saos yang digunakan SKM Full Flavor tetapi tetap mengandalkan cengkeh dan tembakau. Sampoerna Exclusive belum ada pembandingnya karena merupakan terobosan baru, walaupun produk baru, tetapi penelitian terhadap target pasarnya sudah melalui riset bertahun-tahun.33

Sementara positioning Sampoerna Exclusive ditujukan bagi perokok yang berkepribadian suka akan tantangan, berani ambil resiko dan suka mencoba hal-hal yang baru. Hal ini tercermin dengan tagline

“ QDNlNkNn QyNl DO” Sampoerna Exclusive di arahkan untuk mengaj ak

orang memiliki nyali besar dan mengambil resiko untuk mewujudkan impian dan cita-citanya.

Ungkapan yang dipergunakan dalam iklan ini menggunakan bahasa sastra yang mengekspresikan suatu peristiwa atau fakta secara naratif, subjektif, dan emosional melalui segala gaya dan

59http/prospekbiz/index.php.option. new & task:54

memunculkan kesan-kesan tertentu dalam bahasa yang digunakan. Seperti teks iklan Sampoerna Exclusive “QD l k n QL 1iDO” makna teks ini lebih mengesankan daripada7Xnjukk nWDebLL ni nUD”.

Pasar yang disasar Sampoerna Exclusive yakni kalangan perokok yang berus ia 25-30 t ahun. Sampoerna Exclusive

mengandalkan citra produknya pada rasanya yang halus dan alami. “Saos” yang digunakan Sigaret Kretek Mesin (SKM) Full Flavour dan tetap mengandalkan cengkeh serta tembakau. Tidaklah mengherankan bila lewat iklannya yang bertagline : “Q\ l k NDQy 1mDO dapat mempertegas positioning produk tersebut sebagai rokok untuk pribadi yang progresif dan pemberani. Selalu kreatif dan membuat inovasi baru menjadi ciri khas manajemen PT. HM Sampoerna dalam memasarkan produk-produknya. Iklan-iklan unik yang ditampilkan di berbagai media cukup menarik di simak. HM. Sampoerna tak pernah berhenti melakukan berbagai inovasi, walaupun daya beli dan situasi perekonomian sedang mengalami masa sulit. Karena itulah Sampoerna mengeluarkan tagline yang mengajak untuk mempunyai keberanian yang besar dalam mewujudkan cita-cita dan mimpi, walaupun dalam situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu.

Variasi bahasa yang digunakan dalam iklan ini kolokial adalah variasi sosial yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Yang termasuk kolokial di sini adalah “QD l k D Qy 1iDO” merupakan bahasa percakapan dan tidak boleh digunakan sebagai bahasa tulis.

Kata kolokial berasal dari kata colloquium (percakapan, konversasi). Jadi kolokial adalah bahasa percakapan, bukan bahasa tulis. Walaupun

kolokial sering disebut bahasa kelas golongan bawah. Dalam bahasa Indonesia percakapan banyak digunakan bentuk-bentuk kolokial,

sepertinyali(keberanian). Dalam percakapan formal ungkapanungkapan seperti di atas harus dihindarkan.

3.Star Mild “ Bikin Hidup Lebih Hidup”

Maksud dalam ungkapan Star Mild “Bikin Hidup Lebih Hidup” adalah sebuah ajakan dalam memilih produknya untuk dipakai oleh para konsumen, karena dalam ungkapan iklan ini tidak terlalu menggambarkan sesuatu proses yang panj ang lebar dan lama dalam menyampaikan maksud kepada konsumen. Kaitannya Star Mild “Bikin Hidup Lebih Hidup” dengan slogan –slogan yang dibahas dibawah ini adalah menggambarkan suatu kondisi yang sedang terjadi atau yang lagi populer pada saat itu untuk dipahami dalam menarik perhatian para konsumen, sehingga muncul pembaharuan dari slogan setelah

Star Mild“Bikin Hidup Lebih Hidup”.

Perusahaan rokok ini memproduksi rokok Star Mild terhitung sejak Maret 1999 sebagai satu-satunya merek produk rokok yang di produksi oleh PT. LPWS Indonesia. Perusahaan yang dipimpin oleh Riyanto Hadi ini telah memiliki 4 pabrik yang tersebar di berbagai penjuru kota Malang dan memiliki 49 distributor yang tersebar di di pulau Jawa, Semarang, Kalimantan, Sulawesi.Star Mildmerupakan

rokok mild dengan kadar tar dan nikotin rendah. Hadir dengan kemasan pak isi 16 batang dan di tahun 2000 hadir dengan pak isi 12 batang. Star Mild Bikin Hidup Lebih Hidup sejak awal diciptakan khusus untuk kawula muda yang berjiwa dinamis, sportif dan selalu berpikir psoitif dalam hidup.

I klan Star Mild menggunakan dua slogan, pertama, slogan yang bersifat temporal yang selalu berubah dalam setiap versi dan berfungsi mempertegas visualisasi tampilan iklan sedangkan kedua,

slogan permanen Bikin Hidup Lebih Hidup yang melekat pada merek sebagai identitas. Seperti contoh iklan versi Melly dan Anto Hoed

2001, yang berbunyi : “%VWP LI VWPVDJLrVQWI PnP DekVLInV[1LLI QVWP

kV[1PLVdVlVhDkeDutLI VnHStar MildBikin Hidup Lebih Hidup. Seri

iklan lainnya versi pria yang jatuh terbakar yang diperankan oleh Ahmad Rivai yang seorang Stuntman, yang berbunyi : “%erhPtunW

dengan semua tantangan, bikin hidup lebih hidup!.

Slogan atau tagline menurut Ndang di bagi ke dalam dua genre

yaitu: headline bervisual dan visual berheadline. Headline bervisual adalah headline tersebut memiliki visual walaupun hadir tanpa visual. Demikian juga visual yang berheadline adalah visual tersebut bisa dibaca oleh orang yang melihat iklannya, tanpa harus dilengkapi dengan headline. Seperti iklan Lebaran Telkomsel yang dikeluarkan menjelang Lebaran, iklan itu hanya menampilkan visualisasi sajadah dengan naskah iklan dipinggirnya,“6ecVrPkLkeL Vs dVrP kV[1 GDtuL

sh El EtQIH dQE s EQG El O”.Sebuah kali mat yang dramatis mengiringi iklan cetak yang ditempatkan di surat kabar harian Republik. Iklan cetak versi sajadah ini memiliki sinergi antara visual dengan naskah iklannya, wajar saja kalau karya biro iklan Leoburnett Kreasindo tersebut mendapat penghargaan di New York Festival. Lain lagi dengan iklan cetak Tawuran Musik Levis, di iklan tersebut kelihatan

sekali visualisasiyang sangat mendominasi yaitu dengan visualisasi kepala terjahit yang jahitannya sangat panjang hingga telinga, sehingga terlihat seperti gitar dengan sedikit naskah iklan“T EZ r EnQEsik

/HvO’sJ

Slogan Bikin Hidup Lebih Hidup mempunyai makna filosofis yaitu sikap tegas, berprinsip sesuai dengan jiwa kreatif anak muda yang berani. Iklan yang di buat Star Mild selalu berusaha untuk menampi lkan fenom ena yang berkembang. Star Mild dal am membentuk identitas mereknya melalui slogan yaitu dengan memanfaatkan bahasa sebagai alat untuk membentuk image merek

Star Mild. Iklan yang ditampilkan selalu mengambil fenomena anak muda yang cenderung berani, kreatif dan berani tampil bebas. Star Mild di tahun 2004 ini mengeluarkan terobosan baru melalui iklan yang bertaj uk STARM I L D :ISM E,Bikin Hidup Lebih Hidup! Yang di maknai sebagai ekspresi orang muda dalam meraih cita-citanya. Iklan

Star Mild yang terbaru tidak menggunakan gaya hidup anak muda yang biasa digunakan dalam iklan yang sebelumnya, tetapi rasa

terdalam dari suara hati anak muda. STARMILD.ISME akan terus berkembang untuk bikin hidup lebih hidup.

Ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam iklan Star Mild ini adalah ungkapan-ungkapan melalui cerita singkat yang sarat mengandung pesan moral. Tujuannya, sipeneliti ingin membangun kesan dengan meminjam “nilai-nilai” moral. Dari berbagai iklan yang dibuat oleh Star Mild s el alu m enam pilkan fenom ena yang berkembang, trend atau sesuatu yang dianggap populer di kalangan remaja. Iklan Sar Mild menampilkan gambar atau cerita dengan katakata filosofi yang mengandung makna positif dan menggunakan slogan yang sarat makna yang dapat mendidik. Pemakaiantagline STARMILD.ISME

sesuai dengan slogannya yang berbunyi : “Bikin +LdI XEL /ihE+iLI X”Emempunyai makna filosofi yaitu berprinsip sesuai dengan jiwa anak muda yang berani dalam menghadapi tantangan yang ada. Star Mild meluncurkan STARMILD.ISME untuk memberikan inspirasi anak muda Indonesia, muncul dengan bentuk ekspresi lugas dari semangat independent. Star Mild sebagai brand anak muda yan bergaya, dinamis, dan memunculkan ekspresi yang dapat memberikan inspirasi anak muda untuk meraih cita-citanya dan mempropagandakan cara hidup berani. Kampanye terbaru Star Mild datang dengan konsep semangat anak muda, diharapkan dapat memotivasi anak muda untuk selalu berjuang dalam situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu.

Variasi bahasa yang digunakan dalam iklan ini adalah Alih Kode, penggunaan lebih dari satu bahasa dalam satu pola kalimat, umumnya meni mpa seseorang yang menguasai dua bahasa (bilingual)

atau lebih (multilingual). Dalam ahli kode setiap bahasa atau ragam bahasa yang digunakan masih memiliki fungsi otonomi masingmasing. Dilakukan dengan sadar, dan sengaja dengan sebab-sebab tertentu.

STARMILD.ISME merupakan penggunaan lebih dari satu bahasa dalam pola kalimat. Kata di atas terdiri dari dua bahasa yaitu Star Mild dan Isme. Afiks isme berasal dari bahasa Inggris yang berfungsi membentuk kata benda menjadi kata abstrak. Adapun makna yang dinyatakan adalah hal yang berhubungan dengan bentuk dasarnya, jadi STARMILD.ISME bermakna hal yang berhubungan dengan Star Mildyaitu memiliki sifat seperti slogannya yang berbunyi

:“BiLinL1/iE1u+LLGbihE1/iE1EL”.

Dokumen terkait