• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini akan dibahas tentang saran dan kesimpulan dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Pr ofil Pr ogdi Teknik Infor matika UPN “Veteran” J awa Timur

Teknik Informatika UPN Jawa Timur merupakan salah satu jurusan termuda yang ada di Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur. Pada progdi Teknik Informatika terdapat juga dua subjurusan, yaitu Teknik Informatika dan Sistem Informasi.

Teknik Informatika memiliki laboraturium-laboraturium komputer, jaringan, bahasa pemrograman, dan lain-lain sebagai fasilitas yang mendukung dalam pengajaran mahasiswa Teknik Informatika. Progdi Teknik Informatika memiliki infrastruktur jaringan komputer yang akan menjadi studi kasus Tugas Akhir ini. Berikut adalah bentuk topologi dari jaringan komputer yang ada pada progdi Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

2.2 Pengantar J aringan Komputer dan Internet

Teknologi jaringan telepon sangat pesat perkembangannya, sudah mampu menjangkau seluruh pelosok dunia dan didukung dengan penemuan alat elektronik lainnya. Dengan kecepatan perkembangan teknologi tersebut, teknologi-teknologi tersebut menjadi terkait. Organisasi-organisasi yang memiliki kantor yang tersebar berjauhan jaraknya dapat dengan mudah memeriksa keadaan kemajuan kinerjanya dengan cukup menakan tombol saja (Dunia hanya diujung jari telunjuk) (Sugeng, 2010).

Industri komputer memang relatif lebih muda dibanding dengan dengan industri lainnya. Tetapi dalam kurun waktu dua dasawarsa sistem komputer yang semula memerlukan ruang ekstra besar, sekarang hanya menempati ruang kecil bahkan dengan kemampuan jauh lebih dari terdahulu.

Penggabungan teknologi komputer dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap bentuk organisasi sistem komputer. Model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas komputasi telah diganti dengan beberapa komputer yang terpisah-pisah (tidak terpusat) tetapi saling terhubung dalam melaksanakan tugasnya, sistem tersebut yang disebut Jaringan Komputer. Selanjutnya Jaringan Komputer diartikan sebagai himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dua buah atau beberapa komputer dikatakan terhubung bila sejumlah komputer tersebut dapat saling tukar informasi.

Sedangkan internet (interconnection-networking) sendiri merupakan hubungan banyak jaringan komputer yang ada di dunia sehingga segala kebutuhan komunikasi dan informasi. Latar belakang tercipta internet sendiri adalah seringkali perangkat keras dan perangkat lunak yang ada berbeda-beda, sehingga

diciptakan penggabungan yang membuat kebutuhan komunikasi antar komputer dapat dipenuhi. Oleh karena itu timbul tidak kompatibel antar perangkat keras sehingga diperlukan mesin gateway untuk keperluan penerjemah guna menyampaikan packet yang dikirim atau diterima.

2.3 Topologi J aringan

Topologi jaringan adalah bentuk perancangan baik secara fisik maupun secara logic yang digunakan untuk membangun hubungan antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link dan station (Erawan, 2011).

2.3.1 Topologi Bus

Topologi bus banyak digunakan diawal penggunaan jaringan komputer dan bisa dikatakan topologi paling sederhana apabila dibandingkan dengan topologi lainnya. Pada topologi bus, komputer dalam jaringan dihubungkan antara satu dengan yang lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu kabel.

Gambar 2.2 Topologi Bus

Keunggulan topologi bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan

lain. Sedangkan kelemahan topologi bus ini apabila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

2.3.2 Topologi Star

Topologi star merupakan topologi jaringan dimana masing-masing

workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Pada topologi ini,

koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak akan mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu (rusak) maka semua node yang dihubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi.

Gambar 2.3 Topologi Star Keuntungan topologi star yaitu:

a. Fleksibilitas tinggi

b. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju

hub

c. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan

mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus tidak dapat digunakan.

e. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi bus Kelemahan menggunakan topologi star yaitu:

a. Boros kabel

b. Jika hub rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak

2.3.3 Topologi Ring

Pada topologi ring, setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya, dengan komputer terhubung ke komputer yang pertama.

Gambar 2.4 Topologi Ring

Topologi ring bekerja dengan melakukan token passing. Pesan singkat yang dsebut dengan token dijalankan melalui ring sampai sebuah komputer menginginkan untuk mengirim informasi ke komputer yang lain. Komputer tersebut lalu mengubah token tersebut, dengan menambahkan alamatnya dan menambah data, dan mengirimnya melalui ring. Lalu secara berurutan setiap komputer akan menerima token tersebut dan mengirimkan informasi tersebut ke komputer selanjutnya sampai komputer dengan alamat yang dituju dicapai atau

token kembali ke komputer pengirim (asal pengirim pesan). Komputer penerima

akan membalas pesan ke asal pengirim pesan tadi mengindikasikan bahwa pesan telah diterima.

Keuntungan dari penggunaan topologo ring antara lain:

a. Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan, karena setiap komputer mempunyai hak akses yang sama terhadap token.

b. Data mengalir searah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan. Topologi ring mempunyai kekurangan sebagai berikut:

a. Apabila ada satu komputer dalam topologi ring gagal berfungsi, maka akan memengaruhi keseluruhan jaringan.

b. Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan topologi

ring.

c. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan. d. Sulit untuk mengkonfigurasi ulang.

2.3.4 Topologi Hirarchy

Topologi hirarchy merupakan topologi yang terdiri dari komputer induk (root), yang dihubungkan dengan node lain secara bertingkat. Tingkat yang lebih tinggi bekerja sebagai pengatur kerja dari tingkat dibawahnya.

2.3.5 Topologi Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada dalam

jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Gambar 2.5 Topolgi Mesh

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port

Input/Output (I/O Ports).

Keuntungan dari topologi mesh: a. Fault tolerance.

b. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.

c. Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshooting. Kerugian dari topologi mesh:

a. Sulit melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.

2.3.6 Topologi Hybrid

Topologi Hybrid adalah topologi dengan penggabungan beberapa topologi. Misalkan gabungan dari topologi ring dan topologi star, atau gabungan antara topologi tree dan topologi star, atau malahan gabungan ketiga topologi tersebut (ring, star, tree). Dimana sebenarnya penggabungan ini adalah hasil penggabungan fisik jaringan itu sendiri.

2.4 Protocol

Protocol adalah serangkaian aturan yang mengatur operasi unit-unit

fungsional agar komunikasi bisa terlaksana. Sebuah protocol menjelaskan syntax,

semantics, dan sinkronisasi komunikasi yang di implementasi pada hardware atau software, ataupun keduanya. Adapun pembahasan jenis-jenis protokol bisa dilihat

pada subbab di bawah ini (Tanenbaum, 2003).

2.4.1 Internet Pr otocol (IP)

Internet protocol (IP) adalah suatu metode atau protocol yang mengatur

bagaimana suatu data dikirim dari satu komputer ke komputer lain dalam satu jaringan komputer. Setiap perangkat keras (host) yang berada dalam jaringan internet setidaknya memiliki satu alamat ip address bersifat unik dan membedakan dengan host lain. Pengalamatan IP terbagi dalam 5 kelas yaitu:

A. Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Alamat ini oktet awalnya bernilai 0-126. Nilai 127 tidak diijinkan karena digunakan untuk

mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

B. Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan dengan skala menengah hingga besar. Oktet pertama kelas B bernilai 128-191.

C. Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Nilai dari oktet pertama kelas C bernilai 192-223.

D. Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu bernilai 224-239.

E. Kelas E

Alamat IP kelas E tidak digunakan untuk umum karena bersifat “eksperimental” atau percobaan yang dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Nilai oktet ini dimulai dari 240-255.

2.4.2 Open System Interconnection (OSI) 7 Model

Model referensi OSI dikenalkan pada tahun 1984 yang menyediakan suatu standar desain komunikasi pada jaringan komputer yang memiliki kompatibilitas yang tinggi antara produk atau teknologi yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan pembuat peralatan jaringan komputer yang berbeda, model referensi OSI dapat digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana informasi atau paket data berjalan didalam aplikasi atau program melalui media komunikasi menuju ke

aplikasi atau program lainnya yang terletak pada komputer yang lain pada satu jaringan meskipun pengirim atau penerima memiliki media jaringan yang berbeda (Tanenbaum, p27, 2003). Pada model referensi OSI ada tujuh layer yang tiap

layernya mengilustrasikan fungsi-fungsi jaringan. Ketujuh layer tersebut adalah:

A. Application Layer

Layer ini adalah layer paling dekat dengan pengguna, layer ini

menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi. Layer ini berbeda dengan layer lainnya yang dapat menyediakan layanan kepada layer lainnya. Contohnya: Program mengolah data, E-Mail, FTP, dan lain-lain.

B. Presentation Layer

Layer ini mengelola informasi yang disediakan oleh layer aplikasi supaya

informasi yang dikirimkan dapat terbaca oleh layer aplikasi pada sistem lain. Jika diperlukan layer ini menerjemahkan beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enkripsi.

C. Session Layer

Sesuai dengan namanya, layer ini berfungsi untuk menyelenggarakan, mengatur dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer ini menyediakan servis kepada presentation layer. Layer ini juga mengsinkronisasi dialog antara dua host

presentation layer dan mengatur pertukaran data.

D. Transport Layer

Layer ini berfungsi sebagai pemecah informasi menjadi paket-paket data

yang akan dikirim dan menyusun kembali paket-paket data menjadi sebuah informasi yang diterima. Batasan antara session layer dan transport layer dapat dikaitkan dengan batasan antara logical dengan physical protocol, dimana

application, presentation dan session layer di bawah berhubungan dengan cara

pengiriman data. Transport layer juga berfungsi menyediakan servis metode pengiriman data untuk melindungi layer di atasnya dari implementasi detail layer dibawahnya.

E. Network Layer

Network Layer menyediakan transfer informasi diantara ujung sistem

melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Layer ini juga dapat melakukan pemilihan jalur terbaik dalam komunikasi jaringan yang terpisah secara geografis (Path Selection).

F. Data Link Layer

Data Link Layer berfungsi menghasilkan alamat fisik (Physical Addressing), pesan-pesan kesalahan (Error Notification) dan pemesanan

pengiriman data (Flow Control).

G. Physical Layer

Physical Layer ini berkaitan dengan karakteristik tinggi tegangan, periode

perubahan tegangan, Bandwidth, jarak maksimum komunikasi dan konektor. Membagi sebuah jaringan kedalam 7 buah layer memiliki keuntungan sebagai berikut:

a. Memecah jaringan ke bagian yang lebih kecil atau sederhana.

b. Standarisasi komponen-komponen jaringan yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan yang berbeda.

c. Memungkinkan peralatan jaringan dan perangkat lunak yang berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain.

d. Mencegah perubahan pada satu layer yang dapat mengganggu kinerja

layer lain

e. Memecah model komunikasi jaringan ke bentuk yang lebih sederhana untuk memudahkan dipelajari.

Gambar 2.6 Tujuh Layer OSI

2.4.3 Transmission Control Protocol (TCP)/IP Model

TCP/IP termasuk dalam deretan protokol komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan host-host pada jaringan internet. TCP/IP menggunakan banyak protokol di dalamnya, adapun protokol utamanya adalah TCP dan IP. TCP/IP dibangun pada sistem operasi UNIX dan digunakan oleh internet untuk memancarkan data keluar dari jaringan sendiri ke jaringan di atasnya (Sugeng, 2010)

TCP pertama kali diperkenalkan pada Request For Commands (RFC) 793. TCP bekerja melalui end point dari sender dan receiver yang dinamakan sockets. Setiap socket memiliki nomor socket (address) yang terdiri dari ip address dari

host dan 16-bit nomor local pada host tersebut, yang disebut juga port. Port

dibawah 1024 disebut juga well known ports dan disediakan untuk layanan

standard. Beberapa contoh port yang disediakan beserta layanannya (Tanenbaum,

2003).

Tabel 2.1 Tabel Port

Semua koneksi TCP bersifat Full-Duplex dan Point-to-Point. Full Duplex berarti semua lalu lintas data berjalan dua arah secara bersamaan. Point-to-Point adalah setiap koneksi harus benar-benar memiliki dua end point. Sehingga dapat disimpulkan TCP tidak mendukung multicasting atau broadcasting.

Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan

“Three-way-Handshake”. Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi

terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah

segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi).

b. Host kedua akan meresponnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgement dan juga SYN kepada host pertama.

c. Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host

kedua.

TCP menggunakan proses Three-way Handshake ini kembali untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik.

2.5 Hardware

Berikut adalah hardware-hardware umum yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer:

A. Switch

Switch pada awalnya merupakan perangkat bridge dengan banyak port

(multiport), meskipun memiliki fungsionalitas yang jauh berbeda, dan tetap sebagai perangkat lapisan 2. Umumnya switch memiliki 12 atau 24 port, namun banyak di antaranya yang bersifat modular dan dapat memiliki beberapa ratus

port.

Selain itu, perbedaan switch dengan bridge yaitu, switch dapat menangani beberapa sambungan sekaligus pada saat bersamaan. Tiap-tiap port 100Base-TX pada switch dapat mengirim dan menerima frame-frame tersebut dapat ditransmisikan kembali. Hal ini sangat berguna, terutama ketika terdapat banyak komponen jaringan yang melakukan koneksi ke satu komponen jaringan yang sama, dan secara bersama-sama pula mengirimkan data dalam jumlah yang

melebihi kapasitas jalur komunikasi yang ada. Dalam kasus ini, frame-frame harus menunggu di dalam buffer hingga bandwidth jalur komunikasi tersedia kembali.

Gambar 2.7 Switch

B. Router

Router berperan sebagai “garis pembatas” di antara domain-domain yang

berbeda. Router dapat membaca dan mengambil keputusan berdasarkan informasi pada header lapisan 3, seperti header-header TCP/IP dan Internetwork Packet

Exchange (IPX). Dengan demikian, router merupakan sebuah perangkat jaringan

lapisan 3 (Tittel, 2004).

Fungsi router adalah memeriksa setiap paket yang datang kepadanya dan menentukan apakah paket tersebut ditujukan ke jaringan IP atau IPX lokalnya, atau sebuah jaringan diluar wilayah router. Apabila tujuan paket berada di jaringan luar, maka router dapat menemukan jalur dan meneruskan paket ke jaringan tersebut. Jika tidak, paket akan dihapus atau dibuang.

C. Server

Server merupakan bagian dari sebuah jaringan komputer yang tidak dapat

dipisahkan. Seperti namanya, server bertugas untuk mengelola file, printer, layanan email hingga menangani keamanan jaringan. Server jaringan umumnya mendapat perlakuan khusus, karena server bekerja non-stop atau 24 jam dalam sehari (Wahyono, 2004).

Server memiliki spesifikasi hardware yang khusus daripada hardware

komputer biasa. Hal ini dikarenakan server bekerja sangat berat dan tanpa berhenti. Secara umum fungsi dan kegunaan dari server adalah sebagai berikut:

a. File server dan print server, untuk berbagi pakai file dan printer secara bersama dalam satu jaringan.

b. E-mail server, misalnya untuk menjalankan sistem Microsoft Exchange.

c. Firewall atau sistem keamanan lainnya.

d. Layanan web internet, misalnya untuk sistem informasi manajemen online. e. Database server, misalnya untuk penyimpanan dan pengelolaan data usaha

perusahaan.

2.6 Cacti

Cacti merupakan solusi penggrafikan jaringan berbasis web lengkap yang diperkuat oleh fungsionalitas RRDTool. Cacti dapat menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk membuat grafik yang disimpan dalam database MySQL. Cacti merupakan aplikasi open-source dan gratis. Cacti kaya akan fitur-fitur layaknya seperti aplikasi sejenis yang berbayar, dikarenakan Cacti juga dilengkapi dengan plugin-plugin tambahan yang berguna. Untuk menyediakan Grafik, Data Source, dan metode penyimpanan Round Robin Archives dalam

database yang diambil dari data yang telah dikumpulkan oleh Cacti. Ada juga

dukungan SNMP (Simple Network Management Protocol) pada Cacti yang digunakan untuk membuat grafik traffic dengan MRTG (Multi Router Traffic

Grapher) (Syamsudin, 2009)(Cacti, 2012).

2.7 Plugin Architecture (PIA)

PIA atau arsitektur plugin pada cacti merupakan seperangkat kode yang ditujukan pada inti aplikasi Cacti. PIA ini disediakan oleh immy Conner (cigamit), yang merupakan salah satu pengembangan inti pada Cacti. PIA pada Cacti ini didesain agar simpel dan cukup kuat memberikan kebebasan untuk melakukan hampir segala hal pada Cacti. Cacti itu sendiri didesain cukup baik yang mana terintegrasi kemudahan penggunaannya dengan hanya sedikit modifikasi yang dibutuhkan. Akhirnya Cacti akan hadir dengan arsitektur plugin yang standar tanpa perlu melakukan perubahan pada instalasi (Cacti, 2011).

2.8 PING (Packet InterNet Groper)

Pada Cacti fasilitas ping merupakan config default untuk mengetahui suatu

device dalam keadaan up atau down. Ping adalah suatu program yang digunakan

untuk menguji kemampuan yang dapat dicapai oleh suatu tujuan, dengan mengirimkan sebuah ICMP echo request dan kemudian menunggu tanggapan dari tujuan tersebut. Isitilah PING ini digunakan sebagai suatu kata kerja dari “Ping

host X to see if is it up!”. Selain mode ICMP, Cacti juga menyediakan ping

dengan mode TCP ping dan UDP ping (Widodo, 1996).

2.8.1 TCP (Transmission Control Protocol)

Pengertian TCP sendiri adalah merupakan suatu protokol lapisan

Transport conncetion-oriented yang menyediakan pengantaran aliran data

terangkai dan reiabel. TCP adalah merupakan protokol yang connection-oriented dan stram-oriented serta sebagai kebalikan dari UDP (Widodo, 1996).

TCP merupakan protokol yang paling umum digunakan pada dunia internet, karena kelebihan TCP yaitu adanya koreksi kesalahan. Dengan menggunakan protokol TCP, maka proses pengiriman akan terjamin. Hal ini disebabkan adanya bagian untuk sebuah metode yang disebut flow control. Flow

control menentukan kapan data harus dikirim kembali, dan kapan menghentikan

aliran data paket sebelumnya, sampai data tersebut berhasil ditransfer. Hal ini karena jika paket data berhasil dikirim, dapat terjadi sebuah ‘tabrakan’. Ketika ini terjadi, maka klien akan meminta kembali paket dari server sampai seluruh paket berhasil ditransfer dan identik dengan aslinya.

2.8.2 UDP (User Datagram Protocol)

Pengertian UDP sendiri adalah merupakan suatu protokol lapisan

Transport yang menyediakan layanan pengantaran datagram connectionless

dengan usaha terbaik (Widodo, 1996).

Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan hingga sampai ke komputer lain tanpa membuat suatu koneksi. UDP tidak pernah digunakan untuk mengirim data penting seperti halaman web, informasi database, dan sebagainya. UDP biasanya digunakan untuk streaming audio dan video, karena kelebihan UDP yaitu menawarkan kecepatan transfer. UDP dapat lebih cepat daripada TCP karena pada protokol UDP tidak ada bentuk kontrol aliran dan koreksi kesalahan. Artinya UDP tidak mementingkan bagaimana keadaan koneksi, jadi jika terjadi pengiriman data maka tidak dijamin berhasil sampai atau tidaknya data tersebut. Pada UDP juga tidak ada pemecahan data, oleh karena itu tidak dapat melakukan pengiriman data dengan ukuran yang besar.

2.9 Sistem Monitoring J ar ingan

Sistem monitoring merupakan tujuan utama pada Tugas Akhir ini. Pada

plugin monitoring pada sistem Cacti ini juga terdapat voice alert otomatis ketika

perangkat yang dimonitor down.

Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitoring, salah satu diantaranya

load traffic jaringan yang lewat pada sebuah router atau interface komputer, load memory, memory usage, dan masih banyak lagi. Monitoring dapat dilakukan

dengan standar SNMP. Tetapi jika memilih metode SNMP diharuskan mengkonfigurasi SNMP server beserta dengan SNMP client-nya agar client dapat

memberikan feedback informasi yang diminta oleh SNMP server. Selain aspek-aspek di atas, kondisi perangkat juga harus di-monitoring, misalnya status up atau

down dari sebuah perangkat jaringan. Bahkan memonitor status up atau down

suatu perangkat merupakan hal utama dan mendasar dalam monitoring jaringan. Untuk jenis monitoring seperti ini cukup dilakukan dengan utilitas ping. (Fawaidus, 2012).

2.10 Wake on LAN (WoL)

Wake on LAN adalah teknologi ethernet standar yang memungkinkan komputer dapat dihidupkan oleh pesan jaringan (network message). Pesan biasanya dikirim oleh program sederhana yang dijalankan pada komputer lain pada jaringan area lokal (LAN). Istilah lainnya adalah Remote Wake Up (RWU). Kemudian jika anda terhubung ke sebuah jaringan Wifi, wake on LAN standar tidak dapat diterapkan. Namun disebut Wake on Wireless LAN (WoWLAN). Paket pesan tersebut terkirim pada layer data link atau layer ke dia pada OSI. Ketika komputer yang dituju menerima paket, kemudia network adapter memeriksa paket apakah sudah benar. Jika paket pesan valid, network adapter

Dokumen terkait