BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara sehingga masing – masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel.
Adapun sejumlah potensi jaringan komputer, antara lain : 1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan
Jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan komputer berbagai merek, yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit, departemen sehingga meningkatkan efektifitas penggunaan sumber daya tersebut.
2. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai komputer.
3. Mengintegrasikan data
Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar komputer – komputer client sehingga dapat diperoleh suatu data yang relevan.
4. Perlindungan data dan informasi
Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penerapan sistem password.
5. Sistem terdistribusi
Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya bottleneck atau penumpukan data pada satu bagian.
6. Keteraturan aliran informasi
Jaringan komputer mampu mengalirkan data – data komputer client secara cepat untuk diintegrasikan dalam komputer server. Selain itu jaringan mampu untuk mendistribusikan informasi secara kontinu kepada pihak – pihak terkait yang membutuhkannya.
4.2 Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer – komputer dan piranti – piranti yang lain dalam bentuk digital, yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain. Seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Komunikasi Data
Komponen dari komunikasi data yaitu :
a. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data b. Penerima, adalah piranti yang menerima data c. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
d. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data
e. Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan
4.3 Perangkat Jaringan 4.3.1 Kabel Transmisi
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Beberapa jenis kabel yang menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer adalah :
a. Coaxial
Kabel coaxial merupakan jenis kabel dengan inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain, dan diantara keduanya terdapat isolator. Ada dua macam Coaxial cable yang biasa digunakan yaitu Thick Coax
cable (RG-8) dan Thin Coax cable (RG-58). Kedua kabel ini memiliki perbedaan di diameter kabelnya. Untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipakai adalah kabel RG-58. Seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kabel Coaxial
b. Twisted Pair
Kabel Twisted pair terbagi menjadi dua kabel yaitu UTP (Unshielded Twister Pair) dan STP (Shielded Twister Pair). Kabel UTP atau STP yang umum dipakai adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel terpilin. Perbedaan keduanya STP memiliki lapisan alumunium yang mengurangi terjadinya interferensi listrik. Seperti terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kabel Twisted Pair
Fiber optick merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Kabel Fiber Optic
2.3.2 Ethernet Card
Ethernet card atau lancard merupakan perangkat yang berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan, jika didesain untuk kabel jenis coaxial maka konektor yang dipakai adalah konektor Barrel Nut Connector (BNC), sementara jika didesain untuk kabel twisted pair maka konektor yang dipakai adalah RJ-45. Seperti terlihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Ethernet Card
Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memory-nya untuk membuat keputusan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Seperti terlihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Router
2.3.4 Hub dan Switch (Konsentrator)
Konsentrator adalah perangkat untuk menyatukan kabel – kabel jaringan dari tiap workstation, server, atau perangkat lainnya. Konsentrator biasa dipakai pada topologi star. Hub dan Switch umumnya mempunyai port RJ-45 sebagai port tempat menghubungkan komputer.
Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga. Seperti terlihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Hub
Sedangkan switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafik data lebih baik dibanding hub.
2.3.5 Gateway
Gateway adalah suatu network poin yang berfungsi sebagai pintu gerbang bagi jaringan yang lain. Gateway bekerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Gateway dapat berupa perangkat atau aplikasi yang terinstalasi pada suatu komputer. Umumnya fungsi gateway disatukan dengan router sehingga sebuah gateway adalah router juga.
2.3.6 Proxy
Proxy adalah perangkat atau suatu aplikasi yang berfungsi untuk menyaring permintaan pada suatu server. Jika proxy mampu memberikan data yang diminta maka proxy akan melayani permintaan data tersebut. Jika data tersebut tidak
dimiliki oleh proxy maka proxy akan meneruskan permintaan tersebut pada server yang sesungguhnya.
Tujuan utama penggunaan proxy adalah untuk meningkatkan kinerja dari suatu jaringan. Dengan proxy dalam suatu jaringan, jika ada seseorang yang telah mengakses suatu halaman web maka proxy akan menyimpannya. Jika ada orang lain pada jaringan tersebut yang ingin mengakses halaman web tersebut maka ia tidak perlu mengakses halaman web pada server yang sesungguhnya, cukup halaman yang tersimpan di proxy. Metode ini akan mengurangi penggunaan bandwidth untuk permintaan data yang sama dan memberikan data yang diminta lebih cepat karena terletak dalam jaringan yang sama dengan orang yang mengakses.
4.4 Jenis Jaringan Komputer
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, diantaranya berdasarkan area yang dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
4.4.1 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama – sama, seperti penggunaan printer secara bersama. Pada jaringan LAN data di-broadcast dengan kecepatan transfer data yang tinggi dan error yang sangat kecil. Seperti terlihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Jaringan LAN Sederhana
Lingkup area yang biasa digunakan untuk membangun sebuah LAN adalah ruangan dalam sebuah gedung, beberapa ruangan dalam satu gedung, atau beberapa lantai dalam satu gedung.
2.4.2 Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya cukup lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam satu komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. Seperti terlihat pada Gambar 2.9.
2.4.3 Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) cakupannya lebih luas dari MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Seperti terlihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Contoh Jaringan WAN
2.5 Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan – jaringan komputer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya mencapai satu planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar planet. Koneksi antar jaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protokol yang khas, yaitu Internet Protokol (IP).
2.6 Protokol
Protokol dalam sebuah jaringan komputer adalah kumpulan peraturan yang mendefinisikan bagaimana cara data ditransmisikan melalui jaringan. Penentuan protokol yang dipakai ditentukan oleh jenis mesin dan sistem operasi yang dipakai. Contoh protokol yaitu Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange
(IPX/SPX), User Datagram Protocol (UDP), Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
2.7 Sistem Monitor
Salah satu kewajiban utama seorang administrator jaringan adalah memantau jaringan. Monitoring (pemantauan) jaringan merupakan kegiatan rutin yang bisa membantu administrator untuk mendeteksi sedini mungkin bila ada perubahan dalam jaringan. Dengan melakukan monitoring, admin bisa mendeteksi terjadinya penurunan kinerja jaringan dan sistem yang ada pada jaringan.
Pengertian sistem monitor yaitu sistem yang bertugas untuk memeriksa komputer, sistem operasi dan layanan – layanan yang ada pada suatu jaringan agar senantiasa bekerja pada kondisi yang optimal. Sistem monitor memantau penggunaan resource yang ada pada jaringan dan sistem komputer yang ada, baik berupa space hardisk drive, memori maupun processor. Dari hasil pemantauan yang dilakukan setiap hari administrator dapat mengantisipasi tingkat pertumbuhan jaringan dan mempersiapkan upgrade.
Sistem monitor yang baik adalah aplikasi yang mampu membantu seorang administrator sehingga jika ada masalah yang terjadi pada jaringan maka administrator dapat segera mengatasinya dan mengurangi down-time pada suatu jaringan. Sistem monitor harus memiliki kemampuan menampilkan informasi tentang masalah yang terjadi pada jaringan. Selain itu dengan adanya sistem monitor diharapkan dapat membantu memperbaiki kinerja suatu jaringan.
Aplikasi sistem monitor dapat menampilkan log-files dan grafik dari unjuk kerja sistem. Dengan data ini, seorang administrator dapat mengatur setting jaringannya pada konfigurasi yang optimal.
Salah satu cara terbaik dalam memonitor jaringan adalah dengan menggunakan aplikasi sistem monitor. Berdasarkan fungsi yang umumnya ditawarkan, sistem monitor dapat digolongkan menjadi beberapa katagori :
a. Alerting
Memberikan peringatan pada saat muncul permasalahan pada sistem. b. Application Monitoring
Bertugas memonitor jalannya suatu aplikasi dan unjuk kerjanya. c. Enterprise Management
Memberikan pemecahan pada masalah – masalah yang berhubungan dengan pengaturan jaringan berskala besar dengan manajemen sistem, manajemen jaringan dan manajemen database yang terintegrasi.
d. Network Traffic Monitoring
Memantau laju aliran data antara perangkat – perangkat keras pada suatu jaringan dan memonitor besarnya penggunaan.
e. Network and System Monitoring
Memberikan pemantauan terhadap sistem dan jaringan secara keseluruhan.
f. Personal Computer (PC) Monitoring
Merekam dan menampilkan data statistik dari aktivitas suatu personal komputer dalam suatu jaringan.
g. Performance Monitoring
Memberikan laporan tentang unjuk kerja dari jaringan, penggunaan processor, memori RAM (Random Access Memory), harddisk ataupun kecepatan akses. h. Protocol Analyzing dan Packet Monitoring
Memberikan analisa pada protokol jaringan dan memonitor laju data pada jaringan.
i. Security Monitoring
Memantau keamanan pada komputer server maupun komputer klien/workstation.
j. Simple Network Management Protocol (SNMP) Monitoring
Sistem monitor jaringan berbasis protokol SNMP. k. Web Monitoring
Memantau akses pada website dan memberikan analisa pada kinerja website.
Beberapa aplikasi sistem monitor merupakan kelengkapan dari suatu sistem operasi. Baik sistem operasi server maupun sistem operasi klien umumnya memiliki aplikasi monitoring walaupun dalam bentuk paling sederhana sekalipun. Paling tidak, pada suatu sistem operasi ada aplikasi yang mampu menampilkan unjuk kerja dari komputer. Pada sistem operasi server, aplikasi sistem monitor umumnya lebih difokuskan pada pemantauan jaringan dan layanan – layanan yang diberikan server tersebut. Sedangkan yang akan dibuat oleh penulis termasuk kedalam network trafik monitoring yang berfungsi untuk memonitor trafik pada suatu jaringan dan memonitor besarnya penggunaan bandwith.
Meskipun ada aplikasi sistem monitor yang bekerja tanpa henti namun seorang administrator jaringan tetap perlu melakukan pemantauan. Jangan sampai adanya aplikasi sistem monitor membuat adminisrator jaringan melalaikan tugasnya dalam mengadministrasi jaringan.
2.8 Mikrotik RouterOS
Mikrotik RouterOS, merupakan sistem operasi linux yang diperuntukan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (Winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard komputer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang besar.
Mikrotik sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
A. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di beli di
www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada komputer rumahan (PC).
B. Built In Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. Seperti terlihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Built In Hardware Mikrotik
Traffic flow adalah sebuah sistem yang menyediakan informasi statistik tentang paket yang melewati router. Traffic flow merupakan salah satu cara untuk menyediakan statistik paket yang melewati router pada mikrotik routerOS. Traffic flow menyediakan informasi untuk memonitor network, accounting dan berbagai peristiwa yang terjadi di dalam jaringan. Administrator jaringan dapat dengan mudah menganalisa hasil traffic flow dan mengoptimalkan jaringan menggunakan Cisco NetFlow. Mikrotik routerOS mendukung penggunaan NetFlow dengan format versi 1, versi 5 maupun versi 9.
2.10 NetFlow
NetFlow adalah sebuah protokol untuk mengumpulkan informasi trafik IP yang dibuat oleh Cisco. Cisco IOS NetFlow secara efisien menyediakan layanan untuk aplikasi IP, termasuk penghitungan trafik jaringan, billing jaringan berdasarkan penggunaan, perencanaan jaringan, keamanan, kemampuan Denaial of Service, dan network monitoring. NetFlow memberikan informasi berharga mengenai user jaringan dan aplikasi, waktu penggunaan tertinggi, dan routing trafik.
Router akan menghasilkan informasi NetFlow yang tersedia dalam bentuk paket UDP (User Datagram Protocol). NetFlow juga tidak memakan CPU (Central Processing Unit) di router Cisco dibanding menggunakan SNMP (Simple Network Management Protocol). NetFlow juga memberikan informasi lebih banyak dari SNMP, memperbolehkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci untuk penggunaan port dan protokol. Informasi kemudian dikumpulkan oleh sebuah
kolektor NetFlow yang menyimpan dan mempresentasikan data sebagai akumulasi jumlah seiring waktu.
2.11 Ntop
Ntop merupakan program kolektor NetFlow yang bisa digunakan untuk melakukan analisis sejarah trafik dan penggunaan jaringan. Program ini membuat sebuah laporan real-time yang terperinci pada trafik jaringan yang diamati dan ditunjukkan dalam web browser.
Ntop berintregasi dengan rrdtool dan membuat grafik yang secara visual menggambarkan bagaimana jaringan dipakai. Di jaringan – jaringan yang sangat sibuk, ntop akan menggunakan sebagian besar CPU (Central Processing Unit) dan harddisk, tetapi ntop memberi gambaran yang luas bagaimana jaringan dipakai. Ntop bisa berjalan di Linux, BSD, Mac OS X, dan Windows.
Beberapa fitur dari ntop yaitu :
a. Penampilan trafik bisa diatur dengan berbagai kriteria (sumber, tujuan, protokol, alamat MAC).
b. Statistik trafik dikelompokkan oleh protokol dan port number.
c. Aliran jaringan untuk router dan switch yang mendukung protokol netflow.
d. Mengidentifikasi trafik P2P (peer to peer).
e. Berbagai jenis grafik.
Ntop biasanya termasuk dalam distribusi populer Linux, RedHat, dan ubuntu. Pada saat ntop berjalan untuk mengumpulkan data, ntop sangat mengkonsumsi
CPU, tergantung pada banyaknya trafik yang diamati. Jika ntop dipakai pada waktu yang lama sebaiknya amati penggunaan CPU dari mesin monitor.
2.12 Round Robin Database tool (RRDtool)
RRD adalah sebuah database yang menyimpan informasi dengan cara yang sangat compact yang tidak berkembang seiring waktu. RRDtool merupakan sederetan tool yang memungkinkan anda menciptakan dan mengubah database RRD, dan juga menghasilkan grafik untuk merepresentasikan data. Ia dipakai untuk mencatat data terhadap waktu (seperti bandwith jaringan) dan bisa menampilkan data itu sebagai rata – rata dalam selang waktu tertentu.
RRDtool tidak berhubungan langsung dengan peralatan jaringan untuk mendapatkan data. RRDtool hanya alat manipulasi database saja. RRDtool dipakai oleh banyak front-end yang mempunyai banyak fitur yang memberikan interface jaringan yang lebih bersahabat untuk konfigurasi dan tampilan. RRDtool dimasukkan di semua distribusi linux modern.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian penulis dijabarkan pada Gambar 3.1.
Mulai
Wawancara dengan Kabag Sistem dan Jaringan Komputer PPIN-BATAN Studi Literatur Pembuatan miniatur jaringan yang ada Perancangan Network Monitoring 1 Pengujian Sistem 1 Berhasil ? 2 Y N Penulisan Laporan Selesai 2 Observasi jaringan pada PPIN_BATAN P e n g u m p u l a n D a t a Pembuatan Traffic Flow Perancangan Sistem
3.2 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data dengan tiga cara yaitu:
a. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan Kabag Sistem dan Jaringan Komputer PPIN-BATAN mengetahui struktur jaringan, dan mengetahui masalah – masalah yang terjadi pada jaringan.
b. Observasi
Setelah melakukan wawancara dengan Kabag Sistem dan Jaringan Komputer PPIN-BATAN, kemudian penulis melakukan observasi jaringan yang ada pada PPIN-BATAN. Disini penulis dapat melihat secara langsung jaringan yang ada, serta sistem monitoring yang ada yaitu trafik flow.
c. Studi Literatur
Setelah melakukan pengumpulan data, penulis mencari referensi yang terkait dengan permasalahan, yaitu dari buku – buku yang terkait dengan jaringan dan dari internet.
3.3 Pembuatan Miniatur Jaringan
Pada tahap ini, penulis membuat miniatur jaringan yang ada untuk digunakan sebagai bahan percobaan, karena jika langsung menggunakan jaringan yang ada dikhawatirkan akan mengganggu kinerja jaringan.
3.4 Perancangan Sistem
Pada tahap ini penulis memulai perancangan sistem network monitoring. Kemudian membuat traffic flow dan mengintegrasikannya dengan sistem network monitoring.
3.5 Pengujian Sistem
Pada tahap ini penulis melakukan pengujian terhadap sistem untuk melihat kinerja sistem.
3.6 Penulisan Laporan
Pada tahap ini penulis menyusun laporan sesuai dengan data-data yang di peroleh dan hasil perancangan serta pengujian sistem.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1 Analisis Sistem Network Monitoring PPIN-BATAN
Jaringan komputer yang ada di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong merupakan bagian dari jaringan WAN BATAN yang dapat dilihat pada lampiran Jaringan BATAN. Jaringan komputer BATAN kawasan Puspitek Serpong terbagi menjadi sepuluh subnet, dimana satu subnet digunakan untuk satu gedung.
Untuk monitoring trafik jaringan pada BATAN kawasan Puspitek Serpong digunakan Multi Router Traffic Grapher (MRTG) yang menampilkan informasi dalam bentuk grafik yang menggambarkan trafik inbound (trafik yang berasal dari jaringan lain / internet dan dialamatkan ke komputer di dalam jaringan) dan trafik outbound (trafik yang berasal dari jaringan, dan dialamatkan ke komputer disuatu tempat di Internet). MRTG memberikan gambaran trafik yang terjadi dalam jaringan secara harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Untuk monitoring trafik jaringan pada BATAN kawasan Puspitek Serpong ini dibagi persubnet (pergedung), dimana pada tiap subnet (tiap gedung) terdapat satu MRTG untuk memonitor trafik jaringan pada subnet (gedung) tersebut. Untuk gambaran jaringan komputer BATAN kawasan Puspitek Serpong pada saat ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
` PPIN ` PRPN ` P5JMN ` PLTR ` PTBIN ` PTBN ` PTRKN ` PKTN ` PRGS ` PRR SERPONG RB 1000 KUNINGAN RB1100 FIBER OPTIK 20Mbps ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` Ket : = Internet = Router = Switch = Komputer
Gambar 4.1 Jaringan Komputer BATAN Kawasan Puspitek Serpong
Untuk gambaran trafik jaringan komputer yang dimonitoring dengan menggunakan MRTG dapat dilihat pada Gambar 4.2 yang merupakan grafik tahunan MRTG PPIN-BATAN yang diambil pada September 2009. Grafik ini menggambarkan trafik yang terjadi dalam jaringan komputer di PPIN-BATAN dalam satu tahun.
Gambar 4.2 Grafik Tahunan MRTG
4.2 Kelemahan Sistem
Permasalahan yang timbul di BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) yaitu sistem monitoring yang digunakan saat ini yaitu MRTG (Multi Router Traffic Grapher) tidak berfungsi seperti seharusnya ketika di dalam jaringan ditambahkan sebuah proxy server. Trafik yang tercatat dalam MRTG tidak sesuai dengan kenyataan trafik yang ada, MRTG yang seharusnya untuk memonitor trafik dalam satu gedung (satu subnet) menampilkan trafik untuk satu kawasan (sepuluh subnet), sehingga kalau kita lihat pada Gambar 4.1 jaringan yang ada saat ini tidak menggunakan proxy server, karena seperti dijelaskan diatas, ketika pada jaringan memakai proxy server maka MRTG tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, yaitu memonitor trafik untuk satu subnet (satu gedung), kemudian akhirnya proxy server dilepas sehingga MRTG kembali memonitor trafik dalam satu gedung.
Untuk gambaran jaringan BATAN pada saat menggunakan proxy server dapat dilihat pada Gambar 4.3.
` Ket : = Internet = Router = Switch = Komputer ` PPIN ` PRPN ` P5JMN ` PLTR ` PTBIN ` PTBN ` PTRKN ` PKTN ` PRGS ` PRR SERPONG RB 1000 KUNINGAN RB1100 FIBER OPTIK 20Mbps ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG ` MRTG PROXY
Gambar 4.3 Jaringan Komputer Saat Menggunakan Proxy Server
4.3 Usulan Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah seperti maka penulis merancang sebuah sistem network monitoring yang tidak hanya menampilkan trafik inbound dan outbound saja, tetapi bisa melihat laporan trafik per-host secara lebih terperinci, sehingga jika
dalam jaringan ditambahkan proxy server, maka sistemnetwork trafik monitor akan tetap bisa menampilkan informasi trafik sesuai dengan keadaan trafik yang terjadi dalam jaringan.
Network monitoring akan dibuat dengan menggunakan protokol NetFlow untuk mengumpulkan informasi trafik yang melewati router dan diintegrasikan dengan ntop dan RRDtool (Round Robin Database tool) untuk membuat grafik yang secara visual menggambarkan bagaimana pemakaian jaringan.
4.4 Perancangan Jaringan
Seperti yang telah penulis jelaskan pada metodologi penelitian, penulis membuat jaringan mini yang digunakan sebagai bahan percobaan, karena jika langsung menggunakan jaringan yang ada dikhawatirkan akan mengganggu kinerja jaringan. Dalam perancangan jaringan ini akan ditentukan letak sistem network monitoring dalam jaringan, selain itu jaringan juga akan digunakan untuk melakukan pengujian sistem network monotoring, untuk itu maka diperlukan koneksi ke internet, sehingga jaringan LAN akan dihubungkan ke internet melalui sebuah gateway.
Jaringan yang akan digunakan yaitu sebuah jaringan LAN sederhana yang