• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian pemuliaan tanaman hutan ke depan mempunyai tantangan yang cukup berat dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, antara lain: i) jumlah jenis tanaman hutan yang perlu dimuliakan sangat banyak berdasarkan kebutuhan industri hilir, ii) adanya perubahan iklim oleh efek GRK, dan iii) jumlah sumber daya manusia yang menangani pemuliaan tanaman hutan sangat terbatas. Benih unggul yang akan dihasilkan mempunyai keterkaitan dengan permasalahan tersebut, sehingga pemuliaan harus dipadukan antara pemuliaan konvensional dengan pemuliaan molekuler sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian pemuliaan hutan tanaman ke depan harus mempunyai suatu terobosan yang menghasilkan benih unggul dengan integrasi teknologi pemuliaan molekuler menuju “Pemuliaan Presisi”. Metode terbaru dari pemuliaan presisi diantaranya adalah aplikasi teknologi Genome Editing yang merupakan salah satu alternatif teknik rekayasa genetik konvensional. Genome

editing diharapkan dapat menghasilkan varitas-varitas unggul

baru untuk menopang kebutuhan benih unggul di masa depan, sehingga perlu dukungan stake holder (pemerintah, perusahaan HTI, dan masyarakat) dalam pengembangan pemuliaan tanaman hutan di Indonesia.

UCAPAN TERIMA KASIH

Sebelum saya mengakhiri orasi pengukuhan Profesor riset ini, perkenankan saya mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan orasi ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini pula, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu karir fungsional saya, hingga terselenggaranya acara pada hari ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tak ternilai saya sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, yang telah menetapkan sebagai Peneliti Ahli Utama dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Penghargaan yang tinggi juga saya sampaikan kepada Kepala LIPI, Dr. Laksana Tri Handoko; Kepala Biro Organisasi Sumber Daya Manusia LIPI, Dr. Heru Santoso, M.App.Sc.

Kepada Majelis Pengukuhan Profesor Riset Prof. Ris. Dr. Ir. Pratiwi, M.Sc. selaku ketua, dan Prof. Ris. Dr. Ir. Nina Mindawati, M.Si selaku sekretaris; Kapada Tim Penelaah Naskah Orasi Profesor Riset: Prof. Ris. Dr. Drs. Adi Santoso, M.Si, Prof. Dr. Ir. Subyakto, M.Sc, dan Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnaen Siregar, M.For.Sc. diucapkan banyak terima kasih.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc; Sekretaris BLI, Dr. Ir. Sylvana Ratina, M. Si; Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH), Dr. Nur Sumedi, S.Pi, M.P; dan Panitia Pelaksana Pengukuhan Profesor Riset.

Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada teman- teman peneliti maupun teknisi di Tim Pemuliaan yang banyak membantu: Dr. Anto Rimbawanto; Dr. Arif Nirsatmanto; Dr. Liliana Baskorowati; Mashudi MSc; Dr. I.L.G. Nurtjahjaningsih; Dr. Noorkhomsah Kartikawati; Dedi Setiadi MSc; Hamdan AA, MSc; Sugeng Pudjiono, MP; Nur Hidayati, MSc; Prof. Ris. Dr. Budi Leksono; Dr. Rina Laksmi; Dr. AYPBC Widyatmoko; Siti Husna Nurrohmah, SSi, Prasetyono, MSc; M. Anis Fauzi, MSc; Maman Sulaeman, SHut; Sukijan; Sumaryana; Setio Budi, SHut; Alin Maryanti; Susanto dan rekan sejawat dari Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan serta peneliti dari Pusat dan UPT BLI atas kerja sama yang baik sehingga koordinasi penelitian berjalan dengan lancar.

Ilmu pengetahuan yang saya peroleh sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga jenjang Perguruan Tinggi, merupakan landasan yang kuat selama saya meniti karir. Untuk itu, atas bantuan dan bimbingan bapak dan ibu guru, pada kesempatan yang berbahagia ini saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Selama bekerja dan menuntut ilmu, saya telah banyak mendapatkan dorongan dan motivasi dari Ir. S. Sucipto; Prof. Ris. Dr. Ir. Hendi Suhaendi; Dr. Ir. Nur Masripatin; Dr. Ir. Rufi’ie; Dr. Ir. Bambang Tri Hartono, Dr. Ir. Amir Wardhana; Dr. Ir. Mahfudz, MP; Prof. Dr. Ir. Mohammad Niem, MAgr; Prof. Dr. Ir. TA Prayitno; Dr. Ir. Eko B. Hardiyanto; Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc. dan expert JICA: Dr. Suzumu Kurinobu, Kyoji Hashimoto, MAgr untuk itu saya ucapkan terima kasih.

Semangat dorongan dan motivasi dari Keluarga Besar SPERO’82 dan Muda Ganesha (MG)’85 beserta SPERO dan MG dari berbagai angkatan di Purworejo, Jawa Tengah saya ucapkan banyak terima kasih.

Pada akhir orasi ini, ucapan terima kasih khusus saya tujukan kepada kedua orang tua saya, almarhum Bapak Soepardi Purwoharsono dan almarhumah Ibu Djohar Rochmah, yang tidak pernah lelah mendoakan, yang telah membesarkan, mengajarkan arti hidup, serta memberi bekal pendidikan dan agama dengan penuh ketulusan dan kesabaran. Demikian pula kepada kakak Suharto, Hardi Subeno, S.Pd dan Bambang Haryono, serta adik Bambang Endrokilo, Sundari Isriyati, Diah Sapta Kristiana, dan Hastin Maria Ichwana yang selalu memberikan dukungan, saya ucapkan terima kasih. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada ayah dan ibu mertua saya almarhum Bapak Wasimin, BA dan almarhumah Ibu Tuti Suryati, serta kakak dan adik ipar yang selalu memberikan dorongan dan doa restunya.

Akhirnya untuk istri saya Widianingsih dan kedua anak kami Aryo Prabowo, S.T dan Wisnu Reno Wijaya, S.Ak yang selalu mendampingi, memberi semangat dan do’a yang tulus, saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

Dengan kerendahan hati, saya mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan dalam penyampaian orasi ini dan terima kasih kepada penyelenggara acara dan hadirin yang dengan sabar telah mengikuti dan mendengarkan orasi ini. Saya akhiri orasi ini dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, semoga kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Aamiin.

Terima kasih,

Wabillahi taufiq walhidayah,

DAFTAR PUSTAKA

1. KLHK. Hutan dan Deforestasi Indonesia Tahun 2019. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2020. 2. Werren M. Plantation development of Acacia mangium in

Sumatra. In: Turnbull J., editor. Advances in topical acacia research. ACIAR Proceedings; 1991. p. 107–109.

3. Susanto M. Keragaman Genetik Sifat Kayu Acacia

mangium Untuk Produksi Pulp Dan Kertas. Yogyakarta:

Program Studi Ilmu Kehutanan, Universitas Gadjah Mada; 2013.

4. Kartikawati NK, Rimbawanto A, Susanto M, Baskorowati

L, Prastyono. Budidaya Dan Prospek Pengembangan Kayu Putih (Melaleuca cajuputi). Bogor: IPB Press; 2014.

5. Sunanto. Budi Daya dan Penyulingan Kayu Putih. Yogyakarta: Kanisius; 2003.

6. PERUM PERHUTANI. Buku Statistik Perum Perhutani Tahun 2010-2014. Perum Perhutani; 2015.

7. RLPS. Data Statistik. Kementerian Kehutanan; 2009. 8. BBPK. Investasi Baru Industri Kertas dan Industri Ban.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 2015.

9. Rimbawanto A, Susanto M. Pemuliaan Melaleuca cajuputi

subsp. cajuputi untuk Pengembangan Industri Minyak Kayu Putih Indonesia. In: Prosiding Ekspose Hasil Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan “Peran Benih dalam Mendukung GN-RHL. 2004. p. 83–92.

10. Ulya N, Lestari S, Premono B. Prospek Pengembangan Kayu Pertukangan Lokal sebagai Komoditas Bisnis KPHP di Lahan Kering. In: Prosiding Seminar Hasil Penelitian 2015. 2015. p. 97–107.

11. Shellbourne C, Low C, Gea L, Knowles R. Achievements in forest tree genetic improvement in Australia and New Zealand 5: Genetic improvement of Douglas-fir in New Zealand. Australian Forestry. 2007;70(1):28–32.

12. Poerwokoesoemo R. Jati (Tectona grandis) Jawa. Bogor: Bosbouw Proefstation; 1965.

13. Wirjodarmodjo H, Subroto PM. Teak Improvement by Perum Perhutani. Duta Rimba 3-64/IX. 1983;3–13.

14. Wibowo A. Sejarah Pemuliaan Jati. Cepu: PERUM PERHUTANI; 2014.

15. Hendrarti R. Seleksi Species Adaftif untuk ANtisipasi Perubahan Iklim: Penanaman Pohon untuk Antisipasi Kekeringan. Kaliwangi; 2016.

16. Kurinobu S, Nirsatmanto A, Susanto M, Hashimoto K.

Seed Source Establishment of Acacia mangium, Eucalyptus

pellita and Eucalyptus urophylla in South Sumatra. FTIP

No.22. Japan Internatioal Cooperation Agency-Agency for Forestry Research and Development, Ministry of Forestry in Indonesia; 1994.

17. Susanto M, Hashimoto K. Seed Source Establishment

of Acacia crassicarpa and Eucalyptus pellita in South Sumatra. FTIP No. 2. Japan Internatioal Cooperation Agency-Agency for Forestry Research and Development, Ministry of Forestry in Indonesia; 1995.

18. Susanto M, Hashimoto K. Seed Source Establishment of

Acacia mangium in South Kalimantan. FTIP No.28. Japan

Internatioal Cooperation Agency-Agency for Forestry Research and Development, Ministry of Forestry in Indonesia; 1995.

19. Susanto M, Hashimoto K. Seed Source Establishment

of Acacia auriculiformis in Wonogiri, Central Java. FTIP No.47. Japan Internatioal Cooperation Agency-Agency for Forestry Research and Development, Ministry of Forestry in Indonesia; 1996.

20. Susanto M, Hashimoto K. Seed Source Establishment

of Eucalyptus pellita, Acacia mangium and Acacia

auriculiformis in South Sumatra. FTIP No.46. Japan

Internatioal Cooperation Agency-Agency for Forestry Research and Development, Ministry of Forestry in Indonesia; 1996.

21. BBPPBPTH. Masterplan Pusat Unggulan Iptek Pemuliaan Tanaman Hutan Tropis –Balai Besar Penelitian dan pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Balai Besar Penelitian dan pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.; 2018.

22. Walter C. Genetic engineering in conifer forestry: Technical and social considerations. In Vitro Cellular & Developmental Biology-Plant. 2004;40:434–441.

23. Lapierre C, Pollet B, Conil M, Pilate G, Leple C, Boerjan W, et al. Genetic Engineering of Poplar Lignins: Impact of Lignin Alteration on Kraft Pulping Performances. In: Lignin : Historical, Biological, and Materials Persperctives. American Chemical Society; 2000. p. 145–160.

24. Hartati N, Sudarmonowati E, Fatriasari W, Hermiati E, Dwianto W, Kaida R, et al. Wood Characteristic of Superior Sengon Collection and Prospect of Wood Properties Improvement through Genetic Engineering. Journal of Indonesia Wood Research Society. 2010;1(2):103–107. 25. Supatmi. Bioteknologi CRISPR/CAS: Cara Terbaru untuk

Memukul Jatuh Gen. BioTrends. 2016;7(2):31–36.

26. Malik J, Wijaya HB, Handayani W. Kajian Permasalahan Industri Kayu Dalam Kaitannya Dengan Kebijakan Pembangunan Terminal Kayu Terpadu Di Jawa Tengah. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Vol 5 (1) p: 1 – 18. 2008;5(1):1–18.

27. KLHK. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/MENLHK/ SETJEN/SET.1/8/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024; 2020.

28. Fengel D, Wegener G. Kayu: Kimia Ultrastruktur Reaksi-reaksi. Gadjah Mada University Press; 1995.

29. Susanto M, Naiem M, Hardiyanto EB, Prayitno T. Variasi

Genetik Sifat-Sifat Kayu Uji Keturunan Acacia mangium Umur 5 Tahun Di Wonogiri, Jawa Tengah (Genetic variation of wood properties in progeny trial of Acacia mangium on 5 years old in Wonogiri. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 2013;20(3):312–323.

30. Susanto M. Taksiran Heritabilitas dan Perolehan Genetik

Berat Jenis Kayu pada Kebun Benih Uji Keturunan Acacia

mangium di Pelaihari, Kalimantan Selatan. In: Porsiding

Seminar Nasional Ekspose Ekspose Hasil Penelitian Bidang Pemuliaan Pohon, Yogyakarta, 24 Maret 1997. 1997. p. 15–

31. Susanto M. Evaluasi Sifat-sifat Kayu pada Kebun Benih

Uji Keturunan Jenis Cepat Tumbuh. In: Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian Pemuliaan Pohon Tahun 1992 s/d 1997. 1997. p. 38–47.

32. Susanto M. Wood Property Variation in Third Generation

(F-3) of Progeny Trial of Acacia mangium in South Sumatra, Indonesia. In: Proceeding INAFOR 2011 International Conference of Indonesia Forestry Researchers “Strengthening Forest Science and Technology for Better Forestry Development” Bogor, 5-7 December 2011. 2012. p. 198–202.

33. Susanto M, Hashimoto K, Akutsu H, Suhaendi H. Variation

of Wood Density of Acacia mangium at 22 Months and 9 Years Old in South Kalimantan Indonesia. In: Proceeding International Seminar “Tropical Plantation Establishment Improving Productivity Through Genetic Practices” 1-21 December 1996. 1996. p. III.20-III.28.

34. Susanto M. Variasi Kimia Kayu Eucalyptus pellita Umur 9

Tahun Di Uji Keturunan Generasi Ke Dua Di Jawa Tengah. In: Prosiding Seminar Nasional Sewindu BPTHHBK Mataram “Pengarusutamaan Hasil Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Lokomotif Pembangunan Berkelanjutan” Mataram, 1 Oktober 2015. 2015. p. 203– 209.

35. Lukmandaru G, Zumaini UF, Soeprijadi D, Nugroho WD,

Susanto M. Chemical Properties and Fiber Dimension of

Eucalyptus pellita from The 2nd Generation of Progeny

Tests in Pelaihari, South Borneo, Indonesia. Journal of the Korean Wood Science and Technology. 2016;44(4):571– 88.

36. Fatimah S, Susanto M, Lukmandaru G. Studi Komponen

Kimia Kayu Eucalyptus pellita F. Muell dari Pohon Plus Hasil Uji Keturunan Generasi Kedua di Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Kehutanan. 2013;1:57–69.

37. Susanto M. Evaluasi Uji Keturunan Acacia mangium umur

18 Bulan di Berau, Kalimantan Timur. Buletin Penelitian Pemuliaan Pohon. 2002;6(1):49–60.

38. Pudjiono S, Nirsatmanto A, Susanto M, Mashudi. Kebun

Benih Semai Komposit Generasi III Acacia mangium sebagai Sumber Benih Yang Menghasilkan Benih Unggul untuk Hutan Tanaman. In: Prosiding Seminar Nasional Benih Unggul untuk Hutan Tanaman, Restorasi Ekosistem, dan Antisipasi Perubahan Iklim, Yogyakarta 19-20 November 2014. 2014. p. 257–263.

39. Nirsatmanto A, Setyaji T, Sunarti S, Kartikaningtyas D. Genetic Gain And Projected Increase In Stand Volume From Two Cycles Breeding Program Of Acacia mangium. Indonesian Journal of Forestry Research. 2015;2(2):71– 79.

40. Leksono B, Kurinobu S. Realized genetic gains observed in second generation seedling seed orchards of Eucalyptus

pellita in Indonesia. Journal of Forestry Research.

2008;13:110–116.

41. Setiadi D, Susanto M. Variasi Genetik pada Kombinasi

Uji Provenans dan Uji Keturunan Araucaria cunninghamii di Bondowoso, Jawa Timur. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2012;6 No.3:157–165.

42. Setiadi D, Susanto M, Fauzi MA. Tree Breeding Araucaria

cunninghamii to Increase Productivity of Sap and Wood.

Research in Indonesia Forestry Research for Sustainable Forest Management and Community Welfare. Forda (Forestry Research). In 2013. p. 248–253.

43. Susanto M, Adinugraha HA, Baskorowati L. Genetik

Pertumbuhan Awal Uji Klon Jati Di Watusipat, Gunung Kidul . Jurnal Biogenesis. 2018;14(2):1–6.

44. Baskorowati L, Adinugraha HA, Susanto M, Mashudi.

Variasi Pertumbuhan dan Pembuahan Klon Jati (Tectona

grandis L.F.) Umur 11 Tahun. Bioeksperimen. 2020;6(1):9–

17.

45. Adinugraha, Mahfudz. Sukses Berkebun Jati mandiri. Semarang: Panji Duta Sarana; 2014.

46. Susanto M, Mashudi, Setadi D, Pudjiono S, Sulaeman M,

Adinugraha H, et al. Pemuliaan Jenis Kayu Pertukangan. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan; 2015.

47. Adinugraha, Pudjiono S, Mahfudz. Peningkatan Produktivitas Tanaman Jati (Tectona grandis L.F ) Pada Hutan Rakyat. In: Darwo, Yeny I, editors. Bunga Rampai: Peningkatan Produktivitas Hutan Menuju 100 Tahun Merdeka. IPB Press; 2019. p. 96–110.

48. Adinugraha H. Pertumbuhan Tanaman Uji Keturunan Jati Pada Umur 7 Tahun Di Gunung Kidul, Yogyakarta. In: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek). 2017. p. 8–13.

49. Susila I. Model Dugaan Volume Dan Riap Tegakan Jati (Tectona grandis L.F) Di Nusa Penida, Klungkung Bali. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 2012;9(3):165–78.

50. Mashudi, Susanto M. Evaluasi Uji Keturunan Pulai

Darat (Alstonia angustiloba Miq.) Umur Tiga Tahun Di Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2016;10(2):83–94.

51. Mashudi, Adinugraha HA, Setiadi D, Susanto M.

Keragaman Fenotipik Buah dan Daya Perkecambahan Benih Swietenia macrophylla King. dari Beberapa Populasi di Indonesia. Jurnal Ilmu Kahutanan. 2017;11(2):196–204.

52. Mashudi, Susanto M, Darwo. Keragaman dan Estimasi

Parameter Genetik Bibit Mahoni Daun Lebar (Swietenia

macropylla King.) Di Indonesia. Jumal Penelitian Hutan

Tanam an. 2017;14(2):115–126.

53. Mashudi, Susanto M, Baskorowati L, Sulaeman M. Jenis

Eksotik Mahoni Daun Lebar (Swietenia macrophylla King.) yang Potensial Dimuliakan Untuk Mendukung Pengembangan Hutan Rakyat. In: Darwo, Yeny I, editors. Bunga Rampai: Peningkatan Produktivitas Hutan Menuju 100 Tahun Merdeka. IPB Press; 2019. p. 55–66.

54. Susanto M. Evaluasi Awal Kebun Benih Uji Keturunan

Paraserianthes falcataria umur 4 Bulan di Candiroto, Jawa

Tengah. Buletin Penelitian Pemuliaan Pohon. 1997;2(1):37– 44.

55. Setiadi D, Baskorowati L, Susanto M. Pertumbuhan Sengon

Solomon dan Responnya Terhadap Penyakit Karat Tumor Di Bondowoso, Jawa Timur. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2014;8(2):121–136.

56. Susanto M. Analisis Parameter Genetik Kebun Benih

Uji Keturunan Paraserianthes falcataria umur 3 Tahun di Candiroto, Jawa Tengah. Buletin Penelitian Pemuliaan Pohon. 1999;3(1):60–71.

57. Susanto M, Baskorowati L, Setiadi D. Estimasi Peningkatan

Genetik Falcataria moluccana Di Cikampek Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 2014;11(2):65–76.

58. Susanto M, Baskorowati L. Pengaruh Genetik dan

Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Sengon (Falcataria

molucanna ) Ras Lahan Jawa. Bioeksperimen. 2018;4(2):35–

41.

59. Susanto M, Baskorowati L. Pengembangan Sengon Unggul

Tahan Terhadap Penyakit Karat Tumor untuk Hutan Rakyat di Jawa Barat. Surili. 2014;64:27–30.

60. Susanto M, Mashudi. Tren Genetik Pertumbuhan antar

Populasi Hibiscus macrophyllus Roxb. Ex Hornem di Jawa. Bioeksperimen. 2018;4(1):20–28.

61. Pudjiono P, Mashudi, Susanto M, Setiadi D, Sulaeman

M. Keragaman pertumbuhan manglid (Manglietia glauca) umur 18 bulan di Trenggalek, Jawa Timu. In: Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia Vol 5 (3). 2019. p. 450–454.

62. Susanto M. Keragaman Pertumbuhan Awal Uji Keturunan

Hibiscus macrophyllus Di Van Dillem, Trenggalek. In:

Annur Indra Kusumadani, S.Pd MP, Guntur Nurcahyanto, ST. MP, editors. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek Ke-3 “Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya.” Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2018. p. 345–350.

63. Susanto M, Mashudi, Baskorowati L, Sulaeman M.

Pemuliaan Warugunung (Hibiscus macrophyllus) Untuk Mendukung Industri Kayu Pertukangan. In: Darwo, Yeny I, editors. Bunga Rampai: Peningkatan Produktivitas Hutan Menuju 100 Tahun Merdeka. IPB Press; 2019. p. 81–93.

64. Rimbawanto A, Kartikawati N, Prasetyono. Minyak Kayu Putih dari Tanaman Asli Indonesia untuk Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Kaliwangi; 2017.

65. Rimbawanto A, Susanto M. Pembangunan Populasi Dasar

Melaleuca cajuuti subsp. cajuputi untuk Peningkatan

Produksi dan Kualitas Minyak. In: Prosiding Ekspose Penelitian dan Perbenihan Tanaman Hutan. 2000. p. 47– 70.

66. Susanto M. Koleksi Kayu Putih di Sebaran Alam Kepulauan

Maluku. Informasi Teknis. 2008;6(1):29–34.

67. Susanto M, Arnold RJ, Doran JC, Rimbawanto A.

Genetic Variation in Growth and Oil Characteristics of

Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi and Potential for

Genetic Improvement. Journal of Tropical Forest Science. 2003;15(3):469–482.

68. Susanto M. Analisis Komponen Varian Uji Keturunan

Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi Di Paliyan, Gunungkidul.

Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 2008;5(1):199–264. 69. Susanto M, Rimbawanto A, Prastyono, Kartikawati N.

Peningkatan Genetik Pada Pemuliaan Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2008;2(2):231–241.

70. Prastyono, Kartikawati N, Sumardi, Rimbawanto A. Analisis Finansial Perkebunan Kayuputih Skala Kecil: Studi Kasus Pilot Project Pengembangan Kayuputih untuk Kelompok Tani di Kampung Rimbajaya, Distrik Biak Timur. Jurnal Ilmu Kehutanan. 2020;14:3–15.

71. Susanto M. Variasi Sifat Kayu Jenis Acacia mangium

umur 9 Tahun pada Uji Provenansi Acacia mangium di Riam Kiwa Kalimantan Selatan. In: Prosiding Seminar Nasional Ekspose Hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan Pemuliaan Benih Tanman Hutan, Yogyakarta 2 Maret 1996. 1996. p. 88–104.

72. Susanto M, Prayitno T, Fujisawa Y. Wood Genetic Variation

of Acacia auriculiformis at Wonogiri Trial in Indonesia. Indonesian Journal of Forestry Research. 2008;5(2):135– 145.

73. Susanto M, Naiem M, Hardiyanto E, Prayitno T. Analisa

Parameter Genetik Sifat Kayu Kombinasi Uji Provenans Dan Uji Keturunan Acacia mangium Di Kalimantan Selatan. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2012;6(3):131–142. 74. Baker G, Lowe R, Southwell I. Comparison of Oil

Recovered from Tea Tree Leaf by Ethanol Extraction and Steam Distillation. J Agric Food Chem. 2000;48(9):4041– 4043.

75. Schimleck L, Doran J, Rimbawanto A. Near Infrared Spectroscopy for Cost Effective Screening of Foliar Oil Characteristics in a Melaleuca cajuputi Breeding Population. Journal of Agriculture and Foof Chemistry. 2003;51(9):2433–2437.

76. El-Kassaby Y., Lstiburek M. Breeding without breeding. Genetic Research. 2009;91:111–120.

77. Sulistyawati P, Widyatmoko A, Nurtjahjaningsih I. Keragaman Genetik Anakan Shorea leprosula Berdasarkan Penanda Mikrosatelit. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2014;8(3):171–183.

78. Mashudi, Susanto M. Kemampuan Bertunas Stool Plants

Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq.) Dari Beberapa Populasi Di Kalimantan. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2013;7(2):119–132.

79. Mashudi, Susanto M, Pudjiono S. Pemuliaan Shorea

leprosola (Meranti Tembaga) dengan Teknik Klonal. In:

Prosiding Seminar Nasional Benih Unggul untuk Hutan Tanaman, Restorasi Ekosistem, dan Antisipasi Perubahan Iklim, Yogyakarta 19-20 November 2014. 2014. p. 95– 106.

80. Kartikawati N, Susanto M, Rimbawanto A, Prastyono.

Penyerbukan Terkendali Individu-individu terseleksi M.

cajuputi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi

dan Pemuliaan Tanaman Hutan; 2004.

81. Kartikawati N, Susanto M, Rimbawanto A, Prastyono.

Uji Keturunan FullSib Kayu Putih. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan; 2004.

82. Kartikawati NK, Naiem M, Hardiyanto E, Rimbawanto A. Estimasi Parameter Genetik dan Peran Gen pada Uji Keturunan Full-Sib Kayu Putih di Gunungkidu. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2013;7(1):1–4.

83. Kartikawati N, Naiem M, Hardiyanto E, Rimbawanto A. Improvement of Seed Orchard Management Based on Mating System of Cajuputi Trees. Indonesian Journal of Biotechnology. 2013;18(1):13–22.

84. Rimbawanto A, Susanto M, Kartikawati N. Strategi

Pemuliaan Tanaman Kayu Putih. In: Buku Seri IPTEK V Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan; 2015. p. 4–7.

85. Rimbawanto A, Susanto M. Peningkatan Mutu dan

Rendemen Minyak Kayu Putih (Pemuliaan Melaleuca

cajuputi subsp. cajuputi) Melalui Pemuliaan Pohon. In:

Prosiding Eskpose Hasil Penelitian BPPPKPM dan Promosi Jenis Unggul Tanaman Hutan. 2004. p. 37–43.

86. Kartikawati N, Susanto M, Setyani A. Produktivitas

Pangkasan pada uji keturunan kayu putih di Paliyan, Gunung Kidul. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 2004;1(1):37–47.

87. Baskorowati L, Bush D, Setiadi D, Susanto M. Genetic

Variation of Growth and Disease Resistance Traits in Open-Pollinated Provenance-Progeny Trials of Falcataria

moluccana Growing on Two Rust-Affected Sites at

Age-18 Months. Journal of Tropical Forest Management. 2017;23(1):1–7.

88. Baskorowati L, Susanto M, Charomaini M. Genetic

Variability in Resistance of Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes to Gall Rust Diseas. Indonesian Journal of Forestry Research. 2012;9(1):1–9.

89. Baskorowati L, SH N, Gunawan, Susanto M, A R. Variasi

Ketahanan Sengon (Falcataria moluccana) terhadap Karat Tumor pada Plot Resistensi Sengon di Jawa Barat dan Jawa Tengah. In: Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Hutan dan Kesehatan Pengusahaan Hutan untuk Produktivitas Hutan, Bogor 14 Juni 2014. 2014. p. 201–20.

90. Susanto M, Baskorowati L. Strategi Pemuliaan Sengon

(Falcataria moluccana) terhadap Penyakit Karat Tumor. In: Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Hutan dan Kesehatan Pengusahaan Hutan untuk Produktivitas Hutan. 2014. p. 313–22.

91. Setiadi D, Susanto M, Baskorowati L. Ketahanan Serangan

Penyakit Karat Tumor Pada Uji Keturunaan Sengon (Falcataria moluccana) Di Bondowoso, Jawa Timur. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 2014;8(1):1–13.

92. Siregar IZ, Dwiyanti FG, Siregar UJ, Matra DD. De novo assembly of transcriptome dataset from leaves of

Dryobalanops aromatica (Syn. Dryobalanops sumatrensis)

seedlings grown in two contrasting potting media. BMC Research Notes. 2020

93. Moura CCM, Brambach F, Bado KJH, Krutovsky KV, Tjitrosudirdjo SS, Siregar IZ, Gailing O. Integrating DNA Barcoding and Traditional Taxonomy for the Identification of Dipterocarps in Remnant Lowland Forests of Sumatra, Plant. 2019;8(11):461

LAMPIRAN

Tabel 1. Heritabilitas individu (h2i) dari 9 jenis tanaman hutan

Jenis Tanaman

Hutan t dbh bj ps a-sel h-sel eks lig rend cin Akasia3,29,30,31,33 0,62 0,49 0,80 0,39 0,37 0,27 0,24 0,21 - -Kayu Putih67,68,69 0,49 0,65 - - - - - - 0,40 0,54 Sengon 56 0,78 0,68 - - - - - - - -Araukaria41,42 0,49 0,72 - - - - - - - -Mahoni52 0,74 0,75 - - - - - - - -Pulai50 0,59 0,49 - - - - - - - -Warugunung62 0,87 0,30 - - - - - - - -Manglid 0,76 0,57 - - - - - - - -Jati48 0,28 0,29 - - - - - - - -Heritabilitas Individu (h2i) Keterangan: t = tinggi pohon

dbh = diamater batang setinggi 130 cm bj = berat jenis kayu

ps = panjang serat kayu a-sel = kadar α-selulosa h-sel = kadar holoselulosa eks = kadar ekstraktif lig = kadar lignin rend = rendemen minyak cin = kadar cineole-1,8

Tabel 2. Kisaran kandungan kimia kayu dari jenis akasia dan ekaliptus Jenis Akasia3 43,79 s/d 53,31 71,07 s/d 79,33 Ekaliptus34,36 49,54 s/d 82,44 63,43 s/d 83,74 α-selulosa (%) holoselulosa (%) Kandungan

Keterangan: sifat kimia kayu yang ditunjukkan adalah yang mempunyai

Dokumen terkait