• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Data Pendukung dan Lampiran

VI. PENUTUP

Pendidikan Jarak Jauh merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan media komunikasi dengan materi ajar yang dikembangkan dan dikemas dalam beragam bentuk berbasis TIK. Prinsip pelaksanaan PJJ adalah akses, pemerataan dan kualitas. Akses untuk mendapatkan pendidikan semakin mudah dengan bantuan teknologi. Sehingga ada pemerataan kesempatan berpartisipasi tanpa kendala dan kualitas sesuai standar nasional pendidikan.

Panduan dibuat sebagai acuan dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi program PJJ secara benar. Penyempurnaan panduan akan terus dilakukan dan untuk masukan dari komunitas pendidikan sangat diharapkan. Semoga panduan ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.

31

A. Kelayakan Pembukaan Program PJJ pindah ke Juknis !!!!!!

Pembukaan program PJJ didasarkan pada pertimbangan: 1. Umum

a. Adanya kebutuhan nyata yang ditunjukkan oleh data penduduk yang berusia 16-21 tahun, tetapi tidak sekolah karena bekerja maupun bekerja paruh waktu, mengurus rumah tangga, maupun alasan-alasan lain terkait ekonomi, sosial. b. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program PJJ tersebut

sehingga tidak menimbulkan penganggur baru (harus didukung dengan data survei).

c. Adanya dukungan dari DU/DI berupa Sarana/Prasarana, SDM, dan kesediaan menerima peserta didik untuk praktek sampai perekrutan lulusan

d. Penyelenggaraan program PJJ memperhatikan keadaan lingkungan yaitu penye-lenggaraan program pendidikan oleh sekolah lain sekitarnya atau di wilayah jangkauan sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antarsekolah. Setiap sekolah penyelenggara PJJ wajib membuat pemetaan wilayah yang menjelaskan posisi sekolah penyelenggara dan rencana TKB yang akan didirikan/dibuka yang disyahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi setempat. Pemetaan ini sekaligus menjadi dasar pengembangan TKB sehingga tidak tumpang tindih dengan SMA/SMK yang membuka program sejenis. e. Penyelenggaraan program PJJ tidak menimbulkan pergesekan internal di

dalam sekolah penyelenggara PJJ yang dapat menurunkan mutu kinerjanya, karena adanya kompetisi dalam pemanfaatan sumber daya.

f. Agar tidak terjadi kelebihan pasok lulusan, maka program PJJ yang diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan, sesudah tiga siklus pembelajaran. Untuk itu diperlukan kemampuan melakukan relokasi sumber daya .

g. Program PJJ menjamin efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan, serta meningkatkan layanan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah.

2. Khusus

32

a. Sumber Daya

1) Tersedianya sumber daya yang disiapkan untuk merancang, menyusun, memproduksi, dan menyebarluaskan seluruh sumber belajar.

2) Tersedianya sumber daya untuk memutakhirkan secara berkala setiap ma- teri ajar yang diproduksi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3) Mampu menyediakan sumber daya yang menjamin penyelenggaraan interaksi antara peserta didik dengan guru/tutor secara intensif, baik melalui tatap muka, telewicara, surat menyurat elektronik, maupun bentuk- bentuk interaksi jarak jauh sehingga mampu menjaga kualitas proses pembelajaran.

4) Mempunyai akses kepada sumber daya penyedia fasilitas praktik/ praktikum/ praktik kerja lapangan dan/atau akses bagi peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran yang dipersyaratkan.

5)

Tersedianya sumber daya untuk melakukan evaluasi hasil belajar

secara terprogram.

6)

Mampu menyediakan sumber daya bidang manajemen dan

pembelajaran jarak jauh.

7) Tersedianya sumber daya untuk mengorganisasikan TKB yang bertujuan memberikan layanan teknis dan akademis secara intensif kepada pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh.

b. Kurikulum

1) Kurikulum program PJJ memiliki capaian belajar (learning outcomes) yang setara dengan capaian belajar pada pendidikan reguler.

2) Kurikulum program PJJ mengacu kepada Kurikulum Nasional dan disesuikan dengan kebutuhan pembangunan daerah sepanjang tidak mengurangi standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan.

c. Proses Pembelajaran

1) Rancangan pembelajaran disusun dengan memperhatikan interaksi antara media, metode, materi, waktu, dan sistem penyampaian serta memuat penjelasan tentang belajar mandiri, tutorial, dituangkan dalam bentuk silabus.

2) Proporsi dan frekuensi belajar mandiri dan tutorial harus jelas dan tertuang dalam rancangan pembelajaran.

33

3) Rancangan interaksi dua arah dengan pendidik (guru/tutor) harus menggambarkan cara, tujuan, dan frekuensi pelaksanaannya.

4) Rancangan bahan ajar dan media belajar yang digunakan harus menggambarkan sumber dan strategi pemanfaatannya.

5) Rancangan evaluasi hasil belajar harus mencerminkan tingkat kematangan dan kemampuan peserta didik melalui mekanisme tertentu. 6) Layanan bantuan belajar/pendampingan harus dirancang sesuai dengan

strategi pembelajaran.

7) Ketersediaan perangkat lunak pengelolaan pembelajaran jarak jauh (Learning Management System dan sejenisnya) yang digunakan serta dukungan server (hosting atau di sekolah penyelenggara PJJ), Sumber Daya pengelola perangkat keras dan perangkat lunak.

d. Manajemen 1) Organisasi

• Program PJJ terintegrasi pada program reguler yang tergambarkan secara jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi sekolah.

• Tersedia kerangka kerja antara sekolah penyelenggara PJJ, TKB, dan mitra-mitra penyelenggara PJJ terkait pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan PJJ.

• Adanya kebijakan sekolah tentang program PJJ yang terintegrasi pada rencana tahunan sekolah.

2) Pendanaan

• Kejelasan dana investasi terhadap besarnya dana serta sumbernya.

• Kejelasan dana operasional dan pemeliharaan terhadap besarnya dana serta sumbernya.

• Kejelasan penerimaan internal dan eksternal yang menggambarkan komposisi penerimaan internal dan peruntukannya dalam program PJJ untuk menjamin keberlanjutan program secara mandiri.

• Kepastian dukungan finansial oleh sekolah penyelenggara untuk penyediaan akses infrastruktur PJJ.

3) Manajemen Akademik

• Adanya rencana pengembangan program yang mencakup tahapan pengembangan, diversifikasi, serta keberlanjutannya di wilayah jangkauan.

34

• Adanya manajemen sumber daya yang meliputi proses perekrutan, staffing, kualifikasi, pengembangan dan pembinaan sesuai dengan kewenangannya.

• Adanya mekanisme pemutakhiran bahan ajar serta media yang digu- nakan.

• Adanya sistem penjaminan mutu akademis yang mengacu kepada SPMI untuk memastikan bahwa pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dimaksud dalam program PJJ dipenuhi.

• Adanya kerjasama antarlembaga bidang akademik atau non akademik dengan sekolah lain, institusi, dunia industri, dan pihak lain dalam dan luar negeri untuk memfasilitasi pelaksanaan program pjj dan peningkatan kualitas pendidikan.

• Memiliki ijin penyelenggaraan program reguler dan telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional dengan minimal nilai B untuk sekolah negeri dan nilai A untuk sekolah swasta.

4) Administrasi

• Pemenuhan dokumen pembukaan program PJJ dalam bentuk studi kelayakan.

• Pemenuhan data pendukung dan lampiran pembukaan program PJJ.

• Pemenuhan persyaratan akreditasi minimal. B.Data Pendukung dan Lampiran

Penyelenggara program PJJ harus melakukan kajian kelayakan akademik dan administratif yang tertuang dalam suatu Naskah Akademik beserta lampiran yang terdiri antara lain:

10. Kurikulum dan silabus;

11. Daftar guru beserta mata pelajaran yang diampu dan fotokopi ijazah S1 dan yang lebih tinggi (dari setiap guru) serta ijin perbantuan bagi guru dari sekolah lain atau instansi lain;

12. Daftar tutor beserta mata pelajaran dan lokasi tugas, dan fotokopi ijasah SMA atau yang lebih tinggi, serta surat kesediaan menjadi tutor (dari setiap tutor). 13. Daftar riwayat hidup guru dan tutor;

35

15. Daftar sarana prasarana pendukung PJJ yang tersedia di sekolah penyelenggara PJJ dan TKB.

16. Daftar sarana prasarana dan daftar fasilitas fisik pendukung yang dapat dimanfaatkan berdasarkan asas pemanfaatan bersama.

17. Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam akreditasi minimal.

18. Khusus untuk sekolah swasta, diperlukan dokumen akta notaris pendirian yayasan, AD/ART yayasan, pengesahan KUMHAM, dan delegasi kekuasaan (power of attorney) dari yayasan kepada pimpinan sekolah swasta.

Dokumen terkait