• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Sistem distribusi di wilayah layanan IPA Bengkuring memiliki 76 % ruas

perpipaan dengan kecepatan aliran di bawah 0,3 m/detik. Sementara itu terdapat pula 18 % lokasi yang memiliki rata-rata sisa tekan di bawah standar Permen PU No.18 Tahun 2007 (10 meter) saat memasuki jam puncak pemakaian air oleh masyarakat, yang mana sebagian besar terjadi di wilayah Blok E Perumahan Bengkuring. Hal ini disebabkan oleh diameter perpipaan yang mensuplai air ke daerah tersebut memiliki ukuran yang kecil yakni 50-100 mm, sehingga suplai air ke wilayah tersebut akan terbatas, kemudian menyebabkan tekanan distribusi di wilayah tersebut juga akan rendah. Untuk itulah diperlukan penggantian pipa dengan ukuran diameter yang lebih besar di beberapa lokasi inlet yang mensuplai air ke wilayah tersebut.

2. Wilayah layanan IPA Bengkuring memiliki persentase air tak berekening / Non

Revenue Water (NRW) yang cukup tinggi, yakni mencapai 50 % dimana terdiri dari 4 % kebutuhan konsumsi instalasi dan 46 % kehilangan air. Tingginya angka kehilangan air di wilayah ini terdiri dari 8 % kehilangan air non fisik/komersil dan 38 % kehilangan air teknis/fisik. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan kehilangan air non teknis/komersil yaitu akurasi meter pelanggan dan penanganan data yang kurang baik, serta adanya pelanggan tak resmi (illegal). Sementara itu penyebab kehilangan air fisik ialah berupa kebocoran pipa distribusi dan sambungan pelanggan.

3. Ada 3 skenario desain DMA yang dapat diterapkan di wilayah layanan IPA

Bengkuring, yakni DMA skenario 1 yang terdiri dari 3 DMA dengan maksimal layanan 1.500-1.700 SR per zona, DMA skenario 2 yang terdiri dari 4 DMA dengan maksimal layanan 1.200-1.400 SR per zona, serta DMA skenario 3 yang terdiri dari 7 DMA dengan maksimal layanan 500-600 SR per zona. Berdasarkan

analisa teknis penerapan ketiga sistem District Meter Area ini, DMA skenario 3

memiliki rata-rata tekanan paling baik, yakni 23,31 m di semua lokasi. Selanjutnya ditinjau dari aspek finansial, ketiga skenario desain DMA ini

memiliki kelayakan proyek menurut Permen PU Nomor 21 Tahun 2009, dengan

rasio investasi berturut-turut dari skenario 1 sampai 3 ialah 0.55, 0.69, 0.86. Net

Present Value berturut-turut dari skenario 1 sampai 3 ialah Rp 20.141.404.022,

Rp 20.807.872.998, Rp 22.096.998.512. Benefit Cost Ratio berturut-turut dari

skenario 1 sampai 3 ialah 1.39, 1.40, 1.44. Dan selanjutnya Payback Period

berturut-turut dari skenario 1 sampai 3 ialah 3.22 tahun, 4.09 tahun, dan 5.20 tahun.

4. Penerapan sistem District Meter Area dalam membantu menurunkan kehilangan

air terutama kehilangan air fisik cukup baik bila diterapkan di wilayah layanan distribusi Bengkuring Kota Samarinda. Berdasarkan hasil analisa teknis dan finansial DMA Skenario 3 menjadi pilihan terbaik jika diterapkan di wilayah tersebut. Namun untuk mendukung keberlanjutan sistem DMA berjalan baik dari tahun ke tahun, maka tekanan rata-rata wilayah layanan harus terjaga baik dengan batas minimal 5 meter kolom air. Melihat hasil simulasi model distribusi epanet, tekanan rata-rata dalam penerapan DMA ini akan berada di bawah standar minimal saat memasuki tahun ke-13, hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan kebutuhan air oleh pelanggan tanpa adanya peningkatan kapasitas produksi/distribusi oleh IPA sehingga mengakibatkan penurunan tekanan distribusi. Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas produksi/distribusi IPA Bengkuring lebih dari 60 liter/detik di tahun tersebut. Hal ini juga tentunya akan meningkatkan kualitas pelayanan dan keberlanjutan dari penerapan sistem District Meter Area.

VII.2 Saran

1. Selain perencanaan teknis, PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda harus

mempunyai perencanaan non teknis dari penerapan DMA, seperti terkait struktur

penanggung jawab District Meter Area, rencana anggaran pendanaan, Standard

Operasional Prosedur, dan target lebih rinci dalam penurunan kehilangan air setiap tahun berjalan.

2. Sebaiknya dilakukan analisa teknis dan finansial secara lebih rinci terkait

peningkatan kapasitas produksi/distribusi IPA Bengkuring dalam mendukung

3. Dalam penginputan data simulasi software epanet dan WB Easycalc masih digunakan beberapa asumsi untuk beberapa data input teknis, sebaiknya

dilakukan survey lebih lanjut untuk mendapatkan pendataan lebih real sesuai

kondisi di lapangan, sehingga nantinya akan diperoleh hasil simulasi software

DAFTAR PUSTAKA

Al-Layla., Anis, M. Ahmad., Shamim., Middlebrooks, E. Joe. (1980) : Water Supply Engineering Design. Ann Arbor Science : United State of America

Babbit, Harold. E. M. S., Donald, James., John. L., Cleasby. (1967) : Water

Supply Engineering, 6th Edition. McGraw-Hill : New York.

Azzaino, Yuniati Z., dan Karlinda, Risa. (2014) : Perencanaan Instalasi

Pengolahan Air Minum (IPAM) di Wilayah Gedebage, Kota Bandung

Jawa Barat. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

BPPSPAM. (2014) : Pedoman Penurunan Air Tak Berekening (Non Revenue Water). Kementerian Pekerjaan Umum BPPSPAM : Jakarta.

Candilieri, A., Conti D., dan Archetti, F. (2014) : A Graph Based Analysis of

Leak Localization in Urban Water Networks. Procedia Engineering.

Volume 70 : 228-237.

De Souza, E.V., dan Da Silva, M.A. Costa. (2014) : Management System for

Improving the Efficiency of Use Water Systems Water Supply. Procedia

Engineering. Volume 70 : 458-466

Dewi, Krisna Maharani. (2015) : Analisa Teknis dan Finansial Peningkatan Penyediaan Air Minum Regional Bandung Selatan (Studi Kasus : PDAM Kabupaten Bandung). Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Di Nardo, A., Di Natale, M., Santonastaso, G., Tzatchkov, V., dan Alcocer, V. (2014) : Water Network Sectorization Based on Graph Theory and

Energy Performance Indices. Journal Water Resources Planning and

Management.Volume 140 (5) : 620-629.

Fahmi, Irham. (2014) : Studi Kelayakan Bisnis dan Keputusan Investasi. Mitra Wacana Media.

Fair, Geyer., dan Oknom. (1968) : Water and Wastewater Engineering Volume II. John Wiley and Sons : Turonto.

Farley, Malcom. (2012) : The Manager’s Non-Revenue Water. Ranhill Utilities

Berhad : Malaysia

Ferijanto, Kania. (2007) : Kajian Kehilangan Air Pada Wilayah Pelayanan PDAM (Studi Kasus PDAM Kota Bandung. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

Haerdie, James., dan Coy, Pty. (1978) : Hardie’s Textbook of Pipeline Design.

Publication Departemen.

Iqbal, Rofiq., dan Setiani, Putri. (2008) : Pemodelan Pengembangan Jaringan Distribusi PDAM Kota Bandung dengan Epanet 2.0. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

Kadoatie, J. Robert. (2005) : Hidrolika Terapan. Penerbit Andi : Yogyakarta. Kamil, Idris Maxdoni., dan Abdi, Chairul. (2011) : Analisis Tingkat Kehandalan

dan Fungsi Biaya Sistem Jaringan Distribusi Air. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

Mamo, Thewordos G., dan Juran, Ilan. (2014). Source of Uncertainty in Water Supply Pipeline Leak Detection Using District Meter Area Data. International Journal of Scientific Engineering & Research (IJSER). Vol. 2 (3) : 2347-3878

Maryati, Sri., (2014) : Bahan Ajar Kuliah Pengelolaan Infrastruktur Pemukiman. Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

Maryati, Sri., Arika, dan Dian Mangiring. (2008) : Penerapan Water Demand

Management di Kelurahan Setiamanah, Kota Cimahi. Jurnal

Perencanaan Wilayah dan Kota, Volume 1 : 69-87.

Mayangsari, M (2008) : Kajian Teknis Jaringan Distribusi Air Minum Kota Bandung Tahun 2010 menggunakan Epanet 2.0. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Menteri Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.

Notodarmojo, Suprihanto., dan Sembiring, Emenda. (2015) : Bahan Ajar Kuliah Sistem Pengelolaan dan Pengolahan Air Minum. Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

PDAM Kota Samarinda. (2013) : Rencana Kerja Anggaran Perusahaan PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda. PDAM Tirta Kencana : Samarinda.

PDAM Kota Samarinda. (2015) : Profil PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda. PDAM Tirta Kencana : Samarinda.

PDAM Kota Samarinda. (2015) : Laporan Produksi dan Distribusi PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda. PDAM Tirta Kencana : Samarinda.

PDAM Kota Samarinda. (2015) : Laporan Non Revenue Water PDAM Tirta

Kencana Kota Samarinda. PDAM Tirta Kencana : Samarinda.

PDAM Kota Malang. (2015) : Review NRW PDAM Tirta Dharma Kota Malang. PDAM Tirta Dharma : Malang.

PDAM Kota Surabaya. (2014) : Non Revenue Water (NRW) Management Strategy for Surabaya Water Company. PDAM Surya Sembada : Surabaya Pemerintah Republik Indonesia. (1962) : Undang-undang No. 5 Tahun 1962

Tentang Perusahaan Daerah. Pemerintah Republik Indonesia : Jakarta. Pemerintah Republik Indonesia. (2005) : Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2005

Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Pemerintah Republik Indonesia : Jakarta.

Riegg Cellini, Stephanie dan Edwin Kee, James. 2010 : Cost-Effectiveness and

Cost-Benefit Analysis. Handbook of Practical Program Evaluation : San Fransisco.

Sabar, Arwin. (2009) : Perubahan Iklim, Konversi Lahan dan Ancaman Banjir dan Kekeringan di Kawasan Terbangun. Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung. Majelis Guru Besar ITB : Bandung.

Sari, Putri Rihaya. (2012) :Analisis Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM Bengkuring (Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Selatan). Universitas Mulawarman : Samarinda

Sembiring, Emenda., dan El-Ahmadi, Imanullah Imsawan. (2015) : Pemilihan Program Pengendalian Kehilangan Air serta Pengaruh Implementasinya terhadap Peningkatan Pendapatan PDAM. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

Streeter, V. L., Wylie, B.E., dan Bedford, K.W. (1998) : Fluida Mechanics 9th

Syahputra, B. (2011) : Penyusunan Neraca Air sebagai Fungsi Kontrol Laju Kehilangan Air PDAM (Studi Kasus Pdam Kota Semarang). Universitas Islam Sultan Agung : Semarang.

Tanjung, Zuhendri. (2013) : Kajian Kehilangan Air Pada Wilayah Pelayanan

PDAM (Tirta Nauli). Universitas Sumatera Utara : Medan.

Thornton, Julian., Reinhard, Sturm., dan George, Kunkel. (2008) : Water Loss Control, Second Edition. McGraw-Hill : United State of America.

Team United States Geological Survey (USGS). (2014) : How Much Water is

There on, and above the Earth.

http://water.usgs.gov/edu/earthhowmuch.html. (Diakses pada tanggal 8 November 2015)

Walski, Thomas. M. (2001) : Water Distribution Modelling, 1st Edition. Headstad

Press : United State of America.

Wegelin, Willem., Mckenzle, Ronnie., Herbst, Paul., Bhagwan, Jay., dan Wensley, Allestair. (2011) : Benchmarking and tracking of water losses in

all municipalities of South Africa. Magazine of the South African

Dalam dokumen PENERAPAN JARINGAN DISTRIBUSI SISTEM DIS (Halaman 150-155)

Dokumen terkait