• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saranbagi pihak-pihak yang terkait.

11 2.1 Landasan Teori

2.1.1

Harga

Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu. Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran(2009:67) dalam jurnal Ummu Habibah dan Sumiati(2016)

Harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.Menurut Fandy Tjiptono (2008:151 dalam jurnal Ummu Habibah dan Sumiati(2016)

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa harga adalah sejumlah nilai uang termasuk barang dan jasa yang ditawarkan untuk mengganti hak milik suatu barang dan jasa kepada pihak lain.

2.1.1.1

Indikator Harga

Menurut Kotler (2009) dalam jurnal Suri Amilia Dan M. Oloan Asmara Nst(2017) indikator-indikator harga yaitu sebagai berikut:

Harga yang terjangkau adalah harapan konsumen sebelum mereka melakukan pembelian. Konsumen akan mencari produk-produk yang harga nya dapat mereka jangkau.

2. Kesesuaian harga

Dengan kualitas produk Untuk produk tertentu, biasanya konsumen tidak keberatan apabila harus membeli dengan harga relatif mahal asalkan kualitas produknya baik. Namun konsumen lebih mengingin kan produk dengan harga murah dan kualitas nya baik.

3. Daya saing harga

Perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan mempertimbangkan harga produk yang dijual oleh pesaing nya agar produk nya dapat bersaing dipasar.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen terkadang mengabaikan harga suatu produk namun lebih mementingkan manfaat dari produk tersebut.

2.1.2 Kualitas Produk 2.1.2.1 Definisi Kualitas

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang Berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan menurut Tjiptono dan Diana (2003:4) dalam penelitian M. Tahir(2019).

Secara sederhana kualitas bisa diartikan sebagai produk yang bebas cacat. Namun defenisi berbasis manufaktur ini kurang relevan untuk sector jasa Chandra (2005:6) dalam penelitian M. Tahir(2019).

2.1.2.2 Definisi Produk

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

2.1.2.3 Definisi Kualitas Produk

Kualitas Produk adalah karakter yang dimiliki sebuah produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan menurut Kotler Dan Armstrong (2014) dalam Esa Negara et al(2018).

Totalitas dari fitur produk dan karakteristik dari produk turut berpengaruh dalam membentuk kualitas produk, jika kualitas dari produk itu melebihi ekspetasi dari kebutuhan konsumen, pelanggan akan senang dan mempertimbangkan produk ini bisa diterima bahkan bermutu tinggi, tingginya kepuasan tersebut juga turut akan mempengaruhi kemungkinan

terjadinya pembelian berulang menurut Chavan (2003) Dalam Esa Negara et al.(2018).

2.1.2.4 Indikator Kualitas Produk

Menurut Sviokla dalam Lupiyoadi (2013:214) Dalam Mohamad Yusuf Dana Mukti (2015) menyebutkan terdapat delapan indikator variabel dalam menentukan kualitas barang yaitu:

1. Kinerja (Performance)

Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2. Ciri–ciri atau keistimewaan tambahan (Features)

Yaitu aspek kedua dari perfomansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar atau pelengkap yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

3. Keandalan (Reliability)

Yaitu hal yang berkaitan dengan kemungkinan suatu barang dapat berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan kondisi tertentu.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specification)

Hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan atau memenuhi standar sesuai dengan ketentuan yang ada.

5. Daya Tahan (durability)

Yaitu suatu refleksi umur ekonomis, berkaitan dengan daya tahan atau berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan, seperti kadaluarsa (expired) suatu produk.

6. Pelayanan (service ability)

Yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. 7. Estetika (Aesthetics)

merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual, yang meliputi faktor faktor yang menjadi daya tarik produk terhadap panca indra seperti bentuk fisik, warna dan model rancangan (design)

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)

yaitu sifat subyektif yang berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas, meliputi citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya, misalnya merek produk.

2.1.3 Citra merek

Citra merek adalah suatu persepsi rasional dan emosional konsumen atau pelanggan terhadap suatu merek tertentu. Kuatnya brand image di benak konsumen maka akan menyebabkan semakin kuat rasa percaya diri yang dirasakan oleh konsumen dalam menggunakan produk yang dibelinya. Rasa

percaya diri yang tinggi ini menandakan bahwa konsumen tersebut merasa puas dengan produk yang dibelinya. Low and Lamb (2000:252) dalam jurnal Adam Nur Fatoni (2018)

Citra merek (brandimage) adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Tjiptono (2008) Dalam jurnal Suri Amilia Dan M. Oloan Asmara Nst (2017).

Citra merek merupakan asosiasi dari semua informasi yang tersedia mengenai produk, jasa dan perusahaan dari merek yang dimaksud. Informasi ini didapat dari dua cara, yang pertama melalui pengalaman konsumen secara langsung, yang terdiri dari kepuasan fungsional dan kepuasan emosional. Merek tersebut tidak cuma dapat bekerja maksimal dan memberikan performansi yang dijanjikan tapi juga harus dapat memahami kebutuhan konsumen, mengusung nilai- nilai yang diinginkan oleh konsumen dan juga memenuhi kebutuhan individual konsumen yang akan memberi kontribusi atas hubungan dengan merek tersebut. Kedua, persepsi yang dibentuk oleh perusahaan dari merek tersebut melalui berbagai macam bentuk komunikasi, seperti iklan, promosi, hubungan masyarakat (public relations), logo, dan lain sebagainya. Ratri (2007) Dalam jurnal Suri Amilia Dan M. Oloan Asmara Nst (2017)

2.1.3.1 Indikator Citra merek

Adapun indikator citra merek menurut Ratri (2007)dalam jurnal Suri Amilia Dan M. Oloan Asmara Nst(2017) yaitu sebagai berikut:

1. Atribut produk (product attribute)

merupakan hal-hal yang berkaitan dengan merek tersebut sendiri, seperti kemasan, rasa, harga, dan lain- lain.

2. Keuntungan konsumen (consumer benefits) merupakan kegunaan produk dari merek tersebut. 3. Kepribadian merek (brand personality)

merupakan asosiasi yang mengenai kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut adalah manusia.

2.1.4 Kepuasaan Pelanggan 2.1.4.1 Definisi Kepuasan

Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspetasi mereka, jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan sangat puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Kotler dan Keller (2019:139)

2.1.4.2 Definisi Pelanggan

Pelanggan merupakan konsumen berupa pembeli ataupun pengguna jasa yang melakukan kegiatan pembelian ataupun penggunaan jasa secara berulang-ulang dikarenakan kepuasan yang diterimanya dari penjual ataupun penyedia jasa. Dalam sebuah bisnis pelanggan sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan dan juga keuntungan sebuah bisnis. Tanpa

pelanggan yang tetap, maka bisnis yang dijalankan cenderung terombang-ambing dan lebih beresiko.

Pelanggan pada dasarnya berasal dari konsumen biasa yang mencoba menggunakan jasa ataupun produk dari sebuah perusahaan. Pelanggan terbentuk dari pola kerja sama saling menguntungkan yang terjadi dalam proses kerja sama antara penyedia layanan dan pengguna layanan. Tanpa kerja sama yang saling menguntungkan tidak akan ada yang disebut sebagai pelanggan. Tanpa kerja sama yang saling menguntungkan yang ada hanyalah proses pembelian barang biasa tanpa diikuti dengan pembelian barang berulang-ulang di waktu lainnya.

2.1.4.3 Definisi Kepuasaan Pelanggan

Kepuasan pelanggan sebagai dasar menuju terwujudnya konsumen yang loyal. mengemukakan bahwa kepuasan konsumen (consumen’s satisfaction) adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapan. Berdasarkan pendapat Kotler yang lain mengenai kepuasan, merupakan fungsi dari kinerja yang dirasakan (perceived performance) dan harapan (expectations). Apabila kinerja produk atau jasa lebih rendah dari harapan konsumen, maka konsumen akan merasa tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan harapan maka konsumen akan merasa puas, jika kinerja sampai melebihi harapan, maka konsumen akan merasa sangat puas atau gembira. Philip Kotler (2005) dalam jurnal Fanny Fibriyanti Salim dan Diah Dharmayanti(2014)

Kepuasaan pelanggan merupakan suatu indikator ke depan akan keberhasilan bisnis perusahaan, yang mengukur bagaimana baiknya tanggapan pelanggan terhadap masa depan bisnis perusahaan. Assauri (2012: 11) dalam jurnal Jefry F.T. Bailia, Agus Supandi Soegoto, Sjendry Serulo R Loindong(2014)

2.1.4.4 Indikator Kepuasan Pelanggan

Cahyono Melinda,(2008:11) dalam jurnal Arfiani Bahar dan Herman Sjaharuddin(2015) terdapat tiga dimensi dalam mengukur kepuasan pelanggan secara universal yaitu ;

(1)Attributes related to product

yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari produk seperti penetapan nilai yang didapatkan dengan harga, kemampuan produk menentukan kepuasan, benefit dari produk tersebut.

(2) Attributes related to service

yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari pelayanan misalnya dengan garansi yang dijanjikan, proses pemenuhan pelayanan atau pengiriman, dan proses penyelesaian masalah yang diberikan.

(3) Attributes related to purchase

yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari keputusan untuk membeli atau tidaknya dari produsen seperti kemudahan mendapat informasi, kesopanan karyawan dan juga pengaruh reputasi perusahaan.

2.2 Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu, merupakan hasil – hasil penelitian terdahulu yang memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil, pembahasan yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

JURNAL INTERNASIONAL

1. N. Paramananda, dalam penelitian yang berjudul”the impact of price perception and brand image on customer satisfaction and repurchase intention” yang di publikasikan pada international journal of economics vol. Vi, issue 10, october 2018, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak persepsi harga dan citra merek terhadap kepuasan pelanggan dan niat pembelian kembali, hasil penelitian menemukan bahwa persepsi harga dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

2. Djumarno, oktaviadri sjafar, said djamaluddin, dalam penelitian yang berjudul “the effect of brand image, product quality, and relationship marketing on customer satisfaction and loyalty” yang di publikasikan pada international journal of business volume 2 issue 10 november 2017, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana memengaruhi citra merek, kualitas produk, dan pemasaran hubungan dengan individu dan kolektif terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan, hasil dari penelitian ini citra merek, kualitas produk, berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

3. Komang Gede Ginantra, Ni Putu Nina Eka Lestari, AAN. Eddy Supriyadinata Gorda, Gede Sri Darma, melakukan penelitian yang berjudul”Effects of Promotion, Product Quality, Brand Image and Price onCustomer Satisfaction and Brand Switching Decision A Case Study on Xl Cellular Card Users in Denpasar City, Bali, Indonesia” yang di publikasikan pada International Journal of Management and Economics Volume 3 Issue 12 Pages 1514-1523 Dec-2017, tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari danmengetahui bagaimana pengaruh promosi, kualitas produk, merek gambar, dan variabel harga pada kepuasan pelanggan di kota Denpasar, Bali, Indonesia. penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, dan citra merek berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. 4. Johanes gerardo runtunuwu, Sem oroh, dan Rita taroreh melakukan

penelitian berjudul “pengaruh kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna cafe dan resto cabana manado” yang dipublikasikan pada jurnal emba vol. 2 no. 3 september 2014hal. 1803-1813 tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna cafe dan resto cabana manado. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna cafe dan resto cabana manado.

5. Ida ayu putu dian savitri dan I made wardana melakukan penelitian berjudul “pengaruh citra merek, kualitas produk dan persepsi harga terhadap kepuasan dan niat beli ulang” yang dipublikasikan pada e-jurnal manajemen

unudvol. 7, no. 10, 2018 tujuan penelitian ini adalah mengetahui niat beli ulang terhadap suatu produk tersebut timbul karena konsumen merasa puas akan produk yang dibeli sebelumnya. Salah satu kunci dalam menciptakan niat beli ulang adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penelitian ini dilakukan di kota denpasar yang melibatkan 120 responden. Metode purposive sampling dipilih sebagai metode dalam pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan pernyataan berkaitan dengan variabel citra merek, kualitas produk, persepsi harga,kepuasan pelanggan dan niat beli ulang.Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa, citra merek, kualitas produk dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Citra merek merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

6. Lenny menara saragih dan Sarjani melakukan penelitianberjudul “pengaruh brand image dan harga terhadap kepuasan pelanggan grabcar di kota medan” yang dipublikasikan pada jurnal manajemen bisnis stie ibbi volume 30 no.1 juni 2018tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh brand image dan harga terhadap kepuasan pelanggan grabcar di kota medan, brand image berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan grab car dikota medan, harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan grab car dikota medan brand image dan harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan grabcar dikota medan.

7. Ignasius irvan widjaya melakukan penelitian berjudul “analisis pengaruh kualitas produk, persepsi harga, dan kualitas layanan purna jual terhadap kepuasan pelanggan di pt.Hargen nusantara” yang dipublikasikan pada jurnal ekonomi dan bisnis - vol. 17. No. 1 (2019) tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, persepsi harga, dan kualitas layanan purna jual terhadap kepuasan pelanggan di pt.Hargen nusantara, berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas produk, persepsi harga dan kualitas layanan purna jual berpengaruh signifikan dan simultan terhadap kepuasan pelanggan di pt. Hargen nusantara. Selain itu, persepsi harga juga mempunyai pengaruh paling dominan dibanding kualitas produk ataupun kualitas layanan purna jual. 8. Indra Firdiyansyah melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan, Harga, Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Warung Gubrak Kepri Mall Kota Batam” yang dipublikasikan pada Jurnal Elektornik REKAMAN (Riset Ekonomi Bidang Manajemen dan Akuntansi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo Vol. 1 No. 1 November 2017 penelitian ini bertujuan untuk menganilisis seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan, harga dan lokasi terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, Harga secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, Lokasi secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, Secara simultan variabel kualitas pelayanan,

harga dan lokasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

9. Arfiani bahar dan Herman sjaharuddin melakukan penelitian berjudul “pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen dan minat beli ulang” yang dipublikasikan pada jurnal organisasi dan manajemen volume 3 (september, 2015) tujuan penelitian ini adalah penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis kualitas produk, kualitas pelayanan, kepuasan konsumen dan minat beli ulang pada konsumen di mcdonald's alauddin makassar. Membuktikan bahwa kualitas produk dan kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen.

10. Tias widiaswara, Sutopo melakukan penelitian berjudul “analisis pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadaployalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening” yang dipublikasikan pada jurnaldiponegoro journal of managementvolume 6, nomor 4, tahun 2017, halaman 1-15 tujuan penelitian ini adalahuntuk menguji pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening.Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke air mineral club. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Citra merek memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan pelanggan.

2.3 Hipotesis

Hipotesa dalam karya ilmiah ini, dengan tema Kepuasan Pelanggan kendaraan Honda Beat yang dipengaruhi oleh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek ditetapkan sebagai berikut :

H¹ : Dinyatakan bahwa harga yang ditetapkan oleh Honda akan menimbulkan kepuasan konsumen dimana dalam hipotesa ini didukung oleh : 1. Cynthia Violita Wijaya(2017) dalam artikel yang bejudul “Pengaruh Harga,

Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Depot Madiun Masakan Khas Bu Rudy” yang telah dipublikasikan pada jurnal AGORA Vol. 5, No. 1; 2017 yang mengatakan bahwa Harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen di Depot Madiun Masakan Khas Bu Rudy. Oleh karena itu, apabila harga semakin terjangkau dan sesuai harapan konsumen, maka kepuasan konsumen akan mengalami peningkatkan.

2. Muhammad Demas Nurdiansyah & Matadji(2016) dalam artikel yang bejudul “Pengaruh Kualitas Layanan, Harga Dan Atmosfer Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Togamas Gajah Mada Sidoarjo” yang telah dipublikasikan pada jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 29 – 44; 2016 yang mengatakan bahwa Variabel harga mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan di Toko Buku Togamas Gadjah Mada Sidoarjo.

3. Bagus Handoko(2017) dalam artikel yang bejudul “Pengaruh Promosi, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Titipan Kilat JNE Medan” yang telah dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1; 2017 yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan Harga terhadap Kepuasan konsumen di PT Maxim Houseware Indonesia Medan.

H² : Dinyatakan bahwa Kualitas Produk yang ditetapkan oleh Honda akan menimbulkan kepuasan konsumen dimana dalam hipotesa ini didukung oleh: 1. Kharisma nawang sigit & euis soliha(2017) dalam artikel yang bejudul

“kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah” yang telah dipublikasikan pada jurnal jurnal keuangan dan perbankan, 21(1): 157–168; 2017 yang mengatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah kur, maka semakin bagus kualitas produk yang ada akan meningkatkan loyalitas nasabah.

2. Johanes gerardo runtunuwu, sem oroh & rita taroreh (2014) dalam artikel yang bejudul “pengaruh kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna cafe dan resto cabana manado” yang mengatakan bahwa kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pengguna café dan resto cabana manado.

3. Widya Agustin Setyawati, Muhamad Rifa’i & Cahyo Sasmito ( 2018 ) dalam artikel yang bejudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Harga dan Citra Institusi Terhadap Kepuasan Pasien” yang mengatakan bahwa hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa variabel Kualitas layanan, Fasiltas, Harga

dan Citra Institusi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen

H³ : Dinyatakan bahwa Citra Merek yang ditetapkan oleh Honda akan menimbulkan kepuasan konsumen dimana dalam hipotesa ini didukung oleh: 1. Tias windarti & mariaty ibrahim ( 2017 ) dalam artikel yang bejudul

“pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen produk donat madu” yang mengatakan bahwa variabel kualitas produk dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.

2. Lenny menara saragih & sarjani ( 2018 ) dalam artikel yang berjudul “pengaruh brand image dan harga terhadap kepuasan pelanggan grabcar di kota medan” yang mengatakan bahwa secara simultan brand image dan harga Berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Grabcar dikota medan.

3. Pamela montung, jantje sepang & decky adare dalam artikel yang berjudul “Pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan persepsi harga terhadap kepuasan pelanggan di restoran kawan baru” yang mengatakan bahwa kualitas produk, kualitas layanan dan persepsi harga secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan di restoran kawan baru.

28 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif, dengan berdasarkan pada penelitian berupa angka-angka dan analasis menggunakan statistik (Sugiyono, 2016:16). Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang yang diperoleh langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan masalah penelitian yang diteliti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku-buku, catatan dan dokumen atau literature, serta bacaan lain yang dijadikan teori dalam menganalisa data yang ditentukan.

3.2 Tempat dan Waktu / Jadwal Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Cikarang Barat waktu penelitian ini di lakukan pada bulan Maret 2019 sampai dengan Agustus 2019 dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Sumber: Data diolah Penulis 2019 3.3 Kerangka Konsep

Kerangka pemikiran merupakan pola pikir atas karya ilmiah skripsi dengan berlandaskan pada apa yang digunakan untuk mencari jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti. Kerangka pemikiran merupakan gabungan dari teori, penelitian sebelumnya yang relevan, dan pemikiran logis yang digunakan untuk menduga keterkaitan antara masalah yang diteliti (Surya Bintarti, 2017:33).

Dalam penelitian ini penulis mempunyai kerangka konsep yang membahas pengaruh antara variabel independent 1 (X¹), variabel independent 2 (X²), dan variabel independent 3 (X³) terhadap variabel dependent (Y).Apakah variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent.

Dimana dalam penelitian ini yang merupakan variabel independent 1 (X¹) adalah harga produk, variabel independent 2 (X²) adalah kualitas produk, variabel independent3 (X³) adalah citra merek, sedangkan yang merupakan variabel dependent (Y) adalah kepuasan pelanggan.

Mei Juni Juli Agustus September Oktober 1 Bimbingan I 2 Kuisioner 3 Wawancara 4 Analisis Data 5 Pengolahan Data

Dokumen terkait