• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdapat Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

8 BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 mengatakan bahwa, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah.

Institute of Tourism in Britain dalam buku Pendit (1976) merumuskan,“…

pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara waktu dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal dan bekerja sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat tujuan tersebut, ini mencakup kepergian untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan seharian atau darmawisata”.

Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No.9, Bab 1,Pasal 1, Tahun 1990 pariwisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

World Tourism Organization (WTO), pariwisata merupakan suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Marpaung (2002) mengatakan,“… pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari temapt kediaman”.

2.1.1 Jenis Pariwisata

Penelitian ini membahas mengenai wisata alam dan wisata buatan manusia dimana Pendit (1999:42) mengungkapkan jenis-jenis pariwisata yaitu:

1. Wisata Alam

Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik alam dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam.Wisata ini kebanyakan dilakukan oleh para pecinta alamyang suka memotretsangat cocok melakukan wisata sejenis ini.Ada banyak tumbuhan yang unik dan indah, dapat dijadikan sebagai objek foto. Suasana lingkungan yang segar, asri, sangat mendukung untuk melakukan relaksasi menjadikan pikiran lebih fresh dan rileks.

Dari penelitian ini Bukit Indah Simarjarunjung akan dibahas unsur-unsur pariwisata. Menurut Pendit (1994) yang disebut 3A (Attraction, Accessibility, Amenity) adapun 3A tersebut yaitu:

1.Attraction

Attraction atau atraksi adalah produk utama sebuah destinasi. Atraksi berkaitan dengan what to see dan what to do. Apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut. Atraksi bisa berupa keindahan dan keunikan alam yang unik dan berbeda dari daerah atau wilayah lain.

2. Accessibility

Accessibility atau aksesibilitas adalah infrastruktur untuk menuju destinasi.

Akses jalan raya merupakan aspek penting bagi sebuah destinasi. Banyak sekali wilayah di Indonesia yang mempunyai keindahan alam yang layak untuk dijual kepada wisatawan, tetapi tidak mempunyai aksesibilitas yang baik, sehingga ketika diperkenalkan dan dijual, tidak banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjunginya. Perlu juga diperhatikan bahwa akses jalan yang baik.

10

3. Amenity

Amenity atau amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi. Amenitas berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum. Kebutuhan lain yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh wisatawan, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, tempat sampah, toko souvenir dan kafesebaiknya juga tersedia di sebuah destinasi. Tentu saja fasilitas-fasilitas tersebut juga perlu melihat dan mengkaji situasi dan kondisi dari destinasi sendiri dan kebutuhan wisatawan.

2.2 Pengertian Potensi wisata dan daya tarik wisata

Penelitian ini membahas mengenai pengertian potensi dan daya tarik wisata dimana Yoeti (1996:160) mendefenisikan,“ ... potensi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut”.Sedangkan menurut Sukardi (1998), “...

potensi wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan industri pariwisata di daerah tersebut.

Sementara menurut Sujali (1999) menyebutkan,“… potensi wisata sebagai kemampuan dalam suatu wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk pengembangan, seperti alam, manusia serta hasil karya manusia itu sendiri.

Potensi wisata dibagi menjadi dua macam yaitu, potensi alam dan potensi manusia.

1. Potensi Wisata Alam

Yang dimaksud dengan potensi wisata alam adalah keadaan, jenis flora atau fauna suatu daerah, bentang alam seperti pantai, hutan, gunung, bukit dan lain sebagainya (keadaan fisik suatu daerah).

2. Potensi Wisata Buatan Manusia

Potensi wisata manusia juga sebagai daya tarik wisata segala sesuatu yang berasal dari karya manusia, dan dapat dijadikan sebagai objek wisata seperti serta tata cara manusia.

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Bukit Indah Simarjarunjung sebagai destinasi wisata harus memiliki syarat daya tarik wisata, menurut Karyono (1997) 3 daya tarik wisata yaitu:

1. Ada sesuatu yang bisa dilihat (something to see).

2. Ada sesuatu yang bisa dilakuksan (something to do).

3. Ada sesuatu yang bisa dibeli (something to buy).

2.3 Pengertian Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata di Bukit Indah Simarjarunjung sangat dibutuhkan, m Yoeti (1987:2) mengatakan,“…pengembangan pariwisata adalah salah satu cara untuk membuat suatu objek wisata menjadi menarik dan dapat membuat para pengunjung tertarik untuk mengunjunginya”. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pariwisata adalah:

1. Transportasi

Transportasi merupakan salah satu faktor untuk kemudahan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Unsur-unsur yang mempengaruhi pergerakan tersebut adalah konektifitas antar daerah, tidak ada penghalang, serta tersedianya sarana angkutan. Transportasi wisata harus menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan kepada wisatawan.

12

2. Atraksi wisata

Atraksi wisata merupakan daya tarik yang membuat wisatawan datang berkunjung.

Atraksi wisata tersebut antara lain fasilitas olahraga, tempat hiburan, museum dan peninggalan sejarah, dan sebagainya.

3. Fasilitas pelayanan

Fasilitas yang mendukung keberadaan suatu objek wisata adalah ketersediaan akomodasi (hotel), restoran, prasarana perhubungan, akan berfungsi dengan baik sebagai komponen pariwisata jika memenuhi persyaratan lokasi. Persyaratan lokasi menuntut lingkungan yang dapat mendukung citra hotel, demikian juga dengan syarat aksesibilitas yang menuntut hotel harus mudah ditemukan dan mudah dicapai.

GAMBARAN UMUM BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Simalungun

Kabupaten Simalungun adalah sebuah Kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia.

Suku Batak Simalungun merupakan penduduk asli dari kabupaten ini. Bupati saat ini adalah Jopinus Ramli Saragih yang sedang bertugas untuk periode kedua 2016-2021 setelah kembali terpilih pada pilkada serentak tahun 2016. Ibu kota Kabupaten Simalungun telah resmi berpindah ke Raya pada tanggal 23 Juni 2008, dan Kota Pematang Siantar yang telah menjadi daerah otonom, yang sempat tertunda selama beberapa waktu.

Kabupaten Simalungun terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 yang berasal dari 16 distrik pada masa pemerintahan Belanda dan berkembang menjadi 17 kecamatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 maka dilaksanakan pemekaran kecamatan dari 17 kecamatan menjadi 21 kecamatan yaitu, Kecamatan Pematang Bandar, Huta Bayu Raya, Tapian Dolok dan juga Ujung Padang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 pemekaran wilayah Kabupaten Simalungun terdiri dari beberapa kecamatan yaitu: Kecamatan Bandar, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Gunung Maligas, Kecamatan Haranggaol Horison, Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan Panei, Kecamatan Panombeian Panei, Kecamatan Pematang Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,

14

Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Pematang Silima Huta, Kecamatan Purba, Kecamatan Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kecamatan Siantar, Kecamatan Sidamanik, Kecamatan Silimakuta, Kecamatan Silou Kahean, Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan Tapian Dolok, Kecamatan Ujung Padang, Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kecamatan Dolok Panribuan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Dolok Silau, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

3.2 Demografi

Penduduk Kabupaten Simalungun berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 854.489 jiwa yang terdiri atas 425.794 jiwa penduduk laki-laki dan 428.695 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Simalungun mengalami pertumbuhan sebesar 0,60 persen dengan masing-masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 0,61 persen dan penduduk perempuan sebesar 0,59 persen. Tahun 2016 penduduk laki-laki dan penduduk perempuan sebesar 99,32. Kepadatan penduduk di Kabupaten Simalungun tahun 2016 mencapai 195 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk perrumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 31 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Siantardengan kepadatan sebesar 89 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Dolok Silou sebesar 48 jiwa/Km2.

Ketenagakerjaan jumlah angkatan kerja berdasarkan survei angkatan kerja nasional di Kabupaten Simalungun pada tahun 2015 sebesar 413.154 jiwa dengan tingkat partisipasinya sebesar 70,23%. Pada umumnya penduduk Simalungun bekerja

di sektor pertanian (61,93%) kemudian 28,93% disektor jasa-jasa, hotel dan restoran sedangkan menurut pendidikan, angkatan kerja di Simalungun 24,99% berpendidikan tertinggi sampai dengan tingkat SMP, sedangkan berpendidikan SA/SMK 42,37%

dan 9,10% berpendidikan diploma sampai dengan sarjana.

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Simalungun (jiwa) 2016

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 44.503 43.139 87.642

Jumlah 425.794 428.695 854.489

Sumber: Badan Pusat statistik Kabupaten Simalungun, 2017

Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Simalungun untuk tingkat SD sampai dengan SMA baik negeri maupun swasta berjumlah 1.06 negeri sebanyak 774 sekolah dan sekolah swasta sebanyak 49 sekolah, dengan jumlah guru SD Negeri sebanyak 6.861 orang dan perbandingan murid terhadap guru sebesar 14, sedangkan untuk SD swasta jumlah guru sebanyak 451 orang dengan perbandingan murid

16

terhadap guru yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD negeri yakni sebesar 16.

Pada tingkat SMP jumlah sekolah negeri lebih kecil dibanding sekolah swasta yaitu 59 sekolah dan sekolah swasta sebanyak 88 sekolah, namun jumlah guru untuk SMP negeri sebanyak 1.714 orang sementara SMP swasta sebanyak 763 orang atau dengan perbandingan murid terhadap guru masing-masing sebesar 15 untuk SMP negeri dan 16 untuk SMP swasta.

Untuk tingkat SMA, jumlah sekolah negeri sebanyak 20 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 749 orang dan perbandingan murid terhadap guru sebesar 17sedangkan jumlah sekolah swasta sebanyak 31 sekolah dengan jumlah guru hanya 344 orang dan perbandingan murid terhadap guru sebesar 18.Pada tahun 2016, untuk tingkat SMKada 6 SMK Negeri di Kabupaten Simalungun yakni di Kecamatan Panombean Panei, Raya, Jorlang Hataran, Siantar dan Bandar Masilam dengan jumlah guru sebanyak 196 orang dan murid sebanyak 3.027 orang, sementara jumlah SMK swasta masih sama dengan tahun 2015, yaitu 36 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 563 orang dan murid sebanyak 9.283 orang.

3.3 Letak Geografis

Kabupaten Simalungun berada pada 2°36' - 3°18' Lintang Utara dan 98°32′ - 99°35′ Bujur Timur, Kabupaten Simalungun memiliki luas wilayah 438.660 Ha. Kabupaten Simalungun dengan luas 4.386,60 Km² atau 6,12% dari luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, dimana Kabupaten Simalungun terdapat 31 Kecamatan, 386 Desa dan 27 Kelurahan. Kabupaten Simalungun terletak pada 0 – 1.400 m di atas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam. Kabupaten

Simalungun memiliki hutan yang luas yaitu sekitar 138.838,46 Ha. Struktur tanahnya labil dan terletak pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.

Kabupaten Simalungun berada diantara empat kabupaten yaitu, sebelah Utara yaitu Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Batu Bara, sebelah Selatan Kabupaten Samosir dan Danau Toba, sebelah Barat Kabupaten Karo, dan Sebelah Timur Kabupaten Asahan.Kabupaten Simalungun memiliki topografi yang bervariasi, dimana dataran tinggi terletak di bagian Barat Daya, Barat dan Barat Laut, sedangkan dataran rendah terletak pada bagian Utara, Timur dan Tenggara. Secara umum, Kabupaten Simalungun mempunyai kemiringan lereng antara 0 dan 40% dengan ketinggian antara 20 dan 1.400 meter di atas permukaan laut.

18

Letak Geografis, Topografi dan Wilayah Administrasi Kabupaten Simalungun

Jumlah Kecamatan : 31 Kecamatan

Jumlah Desa : 386 Desa

Jumlah Kelurahan : 27 Kelurahan

6. Batas-batasnya

Sebelah Utara : Kabupaten Serdang Bedagai dan Batubara Sebelah Selatan : Kabupaten Toba Samosir dan Danau Toba

Sebelah Barat : Danau Karo

Sebelah Timur : Kabupaten Asahan

3.4 Keadaan Alam dan Iklim

Keadaan iklim Kabupaten Simalungun tempratur sedang, suhu tertinggi terdapat pada bulan Juli dengan rata-rata 26,4°C. Rata – rata suhu udara tertinggi pertahun adalah 29,3°C dan terendah 20,6°C. Kelembapan udara rata-rata perbulan 84,2 % dengan kelembapan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu 87,42% dengan penguapan rata-rata 3,35 mm/hari.

Tabel 3.2

Jumlah Curah Hujan, Hari hujan Menurut Bulan di Kabupaten Simalungun 2016

Bulan Curah Hujan(mm) Hari Hujan(hari)

Januari 148 12

Sumber/Source: Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Pusat Penelitian Marihat (MRS) Pematangsiantar/Meteorology and Geophysics Agency Marihat (MRS) Pematangsiantar

Jumlah curah hujan tertinggi pada bulan November yaitu, 403(mm) dengan jumlah hari hujan sebanyak 16 hari. Sementara jumlah curah hujan paling terendah terdapat di bulan Juli yaitu, 54(mm) dengan jumlah hari hujan 8 hari.

20

3.5 Bukit Indah Simarjarunjung

Bukit Indah Simarjarunjungadalah sebuah destinasi wisata yang terletak di desa Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Jarak tempuh 123 Km dari kota Medan, lama perjalanan sekitar 4 jam melalui rute Medan-Berastagi-Kaban Jahe-Saribu Dolok-Tiga Runggu-Dolok Pardamean.

Daya tarik wisata Bukit Indah Simarjarunjung banyak memikat para wisatawan untuk berkunjung. Bukit Indah Simarjarunjung merupakan sebuah bukit yang dijadikan destinasi wisata karena pemandangan begitu indah, dan masih berada dikawasan Danau Toba. Terbentuk akibat dari letusan Gunung Toba sekitar 75 ribu tahun lalu, yang membentuk perbukitan di sekitar kawasan yang dimana salah satunya yaitu Bukit Indah Simarjarunjung. Bukit Indah Simarjarunjung dulu nya hanya sebuah bukit yang dijadikan sebagai tempat persinggahan atau rest area bagi para wisatawan yang akan melakukan perjalanan ke Parapat, karena Bukit Indah Simarjarunjung memiliki pemandangan yang indah dan keadaan iklim yang sejuk membuat para wisatawan tertarik untuk singgah di tempat ini.

Selain menjadi tempat persinggahan Bukit Indah Simarjarunjug juga pernah dijadikan tempat perkemahan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu semakin banyak disinggahi dan dikunjungi oleh para wisatawan maka, dari itu Bukit Indah Simarjarunjun dijadikan sebagi daya tarik wisata. Adapun panorama Bukit Indah Simarjarunjung dapat dilihat dari gambar berikut ini,

Gambar 3.1

Panorama Bukit Indah Simarjarunjun

Sumber: Dok, pribadi 02 Oktober 2017

22 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Potensi Wisata Bukit Indah Simarjarunjung

Setiap destinasi wisata pasti memiliki daya tarik wisata tersendiri untuk dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Bukit Indah Simarjarunjung memiliki potensi wisata alam dan juga potensi wisata buatan manusia.

4.1.1 Potensi Wisata Alam

Bukit Indah Simarjarunjung memiliki potensi wisata alam yang indah, panorama Danau Toba yang begitu indah yang banyak dikenal wisatawan, dapat dilihat langsung dari Bukit Indah Simarjarunjung.

Gambar 4.1

Potensi wisata alam Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, pribadi 02 Oktober 2017

Dari gambar diatas dapat dilihat potensi wisata alam yang mendukung Bukit Indah Simarjarunjun untuk dijadikan daya tarik wisata yaitu, pemandangan yang

indah, letak geografis, area lahan cukup luas, keadaan iklim dan cuaca yang bagus, keadaan lingkungan yang masih terjaga seperti, banyak pohon-pohon besar dapat dijadikan sumber dan bahan dalam pembangunan tempat-tempat yang unik dan menarik untuk dijadikan sebagai destinasi dan daya tarik wisata, dan hal ini lah yang menjadi modal untuk pengembangannya menjadi salah satu daya tarik wisata. Selain melihat pemandangan di Bukit Indah Simarjarunjung, para wisatawan juga dapat dilakukan aktifitas seperti berkemah.

4.1.2 Potensi Wisata Buatan Manusia

Selain potensi wisata alam yang di miliki Bukit Indah Simarjarunjung, sumber daya manusia juga sangat penting dalam pengembangan potensi yang dimiliki suatu destinasi wisata yaitu, berupa hasil karya buatan manusia. Karena potensi alam yang dimiliki maka, masyarakat sekitar menjadikan Bukit Indah Simarjarunjung menjadi salah satu destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri di Kabupaten Simalungun. Masyarakat memikirkan ide-ide baru yang kreatif agar objek wisata yang dulu hanya dijadikan tempat persinggahan (rest area) dikelola dan dibangun agar wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung.

24

Gambar 4.2

Potensi Wisata Buatan Manusia berupa ayunan.

Sumber: Dok, pribadi 02 Oktober 2017

Dapat dilihat pada gambar diatas potensi wisata buatan manusia. Masyarakat yang berada di sekitar Bukit Indah Simarjarunjung menuangkan ide-ide kreatif dalam pengembangannya sehingga Bukit Indah Simarjarunjung menjadi salah satu destinasi wisata alam sekaligus destinasi wisata buatan manusia yang unik dan menarik.

Contoh salah satu potensi wisata buatan manusia yaitu, ayunan yang dibuat di atas tebing yang cukup tinggi. Ayunan tersebut hanya ada satu di objek wisata Bukit Indah Simarjarunjung, maka dari itu pihak pengelola merencanakan kedepannya membangun satu ayunan lagi.

4.2 Pengembangan Potensi Wisata Bukit Indah Simarjarunjung

Dalam pengembangan potensi Bukit Indah Simarjarunjung sebagai daya tarik wisata ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yang berupa 3A yaitu, pengembangan Attraction, Accessibility,dan Amenity.

4.2.1 Pengembangan Attraction

Salah satu pengembangan potensi wisata yang dilakukan di Bukit Indah Simarjarunung yaitu, pengembangan atraksi wisata. Dapat dilihat keindahan dan keunikan alam yang dimiliki Bukit Indah Simarjarunjung berbeda dengan wilayah lain. Keindahan alam yang berupa view Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki udara sejuk dan lingkungan yang asri merupakan daya tarik yang dapat menjadi suatu upaya pengembangan di lokasi tersebut. Karena keindahan dan keunikan alam yang dimiliki Bukit Indah Simarjarunjung maka masyarakat sekitar menciptakan ide-ide kreatif dalam pengembangan potensi wisatanya. Salah satu pengembangan potensi yang dilakukan yaitu, membangun berbagai kreasi tempat berfoto yang unik dan menarik di sekitar kawasan seperti,

1. Rumah pohon

Pembangunan rumah pohon merupakan salah satu pengembangan potensi yang dilakukan di Bukit Indah Simarjarunjung.

Gambar 4.3

Pembangunan Rumah Pohon

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

26

Dari gambar 4.3 dapat kita lihat proses pembangunan rumah pohon. Sampai saat ini penambahan rumah pohon masih dilakukan karena merupakan prioritas utama untuk meningkatkan kujungan wisatawan. Rumah pohon banyak digemari oleh para pengunjung. Berfoto diatas rumah pohon dengan panorama Danau Toba merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi setiap para pengunjung. Apabila ingin berfoto diatas rumah pohon para pengunjung dikenakan biaya Rp.20.000 per orang. Saat ini di Bukit Indah Simarjarunjung terdapat 3 bangunan rumah pohon, pihak pengelola belum berpikir untuk menambah rumah pohon.

2. Sepeda ontel

Di Bukit Indah Simarjarunjung juga terdapat area berfoto, para pengunjung akan menaiki sepeda ontel yang dimana sepeda ontel tersebut digantung atas besi penyangga.

Gambar 4.4 Sepeda ontel

Sumber: Dok, pribadi

Dari gambar diatas dapat dilihat sepeda ontel yang tergantung dan menjadi salah satu tempat berfoto yang unik. Sepeda ontel ini baru saja dibuat dan hanya ada satu di

Bukit Indah Simarjarunjung. Karena hanya ada satu maka pihak pengelola berupaya merawat salah satu objek berfoto ini.

3. Ayunan

Di Bukit Indah Simarjarunjung juga terdapat area berfoto diatas ayunan yang dibuat tergantung dibatang pohon besar dan ayunan tersebut dibuat diatas tebing yang cukup tinggi.

Gambar 4.5

Ayunan di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Apabila para pengunjung ingin menaiki ayunan tersebut terlebih dahulu harus menggunakan peralatan keamanan agar terjamin keselamatannya. Dulunya ayunan ini hanya bisa dinaiki oleh 1 orang saja, tetapi pihak pengelola menciptakan modifikasi baru yang dimana ayunan tersebut sekarang dapat dinaiki oleh 2 orang sekaligus.

Biaya yang dikenakan untuk menaiki ayunan tersebut sebesar Rp. 20.000 perorang.

Pihak pengelola berencana untuk menambah satu ayunan lagi agar para pengunjung tidak terlalu lama menunggu antrian saat ingin berfoto.

28

4. Foto Prewedding

Di Bukit Indah Simarjarunjung juga pernah dijadikan sebagai tempat prewedding.

Dimana panorama keindahan alam nya dijadikan sebagai latar dari foto tersebut.

Gambar 4.6

Foto prewedding di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi

Dari gambar diatas dapai dilihat di Bukit Indah Simarjarunjung juga pernah dilakukan foto preweding. Akan tetapi masih sedikit orang yang mengetahuinya.

4.2.2 Pengembangan Accessibility

Pengembangan aksesibilitas juga dilakukan, dimana berupa perbaikan akses jalan menuju Bukit Indah Simarjarunjung. Karena akses jalan merupakan suatu hal yang penting dalam mencapai suatu destinasi wisata. Kondisi jalan yang baik akan membuat para pengunjung merasa nyaman dalam perjalanan nya

Gambar 4.7

Akses Jalan di Buki Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Akses jalan menuju Bukit Indah Simarjarunjung dari Kota Medan sampai ke persimpangan destinasi wisata dapat dikatakan bagus, tetapi apabila naik ke puncak kondisi jalan masih kurang baik dimana jalan tersebut belum di aspal, dan hanya terbuat dari tanah dan tumpukan batu kerikil. Saat ini pihak pengelola dan masyarakat sekitar bekerjasama dalam proses perbaikan jalan agar dapat mempermudah wisatawan yang berkunjung ke Bukit Indah Simarjarunjung. Perbaiakan jalan terus dilakukan hingga saat ini.

4.2.3 Pengembangan Amenity

Pengembangan yang dilakukan di Bukit Indah Simarjarunjung terkait dengan Amenity atau amenitas. Segala fasilitas pendukung yang memenuhi kebutuhan wisatawan di destinasi wisata tersebut seperti,

1. Toilet umum

Di setiap destinasi wisata memang sudah seharusnya memiliki toilet umum, karena merupakan salah satu fasilitas pendukung.

30

Gambar 4.8

Toilet Umum di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Gambar diatas menunjukan bahwa di Bukit Indah Simarjarunjung dilakukan perbaikan dan penambahan toilet umum yang dapat digunakan oleh wisatawan dan

Gambar diatas menunjukan bahwa di Bukit Indah Simarjarunjung dilakukan perbaikan dan penambahan toilet umum yang dapat digunakan oleh wisatawan dan

Dokumen terkait