• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN POTENSI BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN POTENSI BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN POTENSI BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN

KERTAS KARYA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Diploma III Perjalanan Wisata

Oleh

KETY GLORIA TAMBUNAN 142204079

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(2)

i LEMBAR PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN POTENSI BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN

OLEH

KETY GLORIA TAMBUNAN 142204079

DOSEN PEMBIMBING

Samerdanta Sinulingga, SST.Par., M.Par NIP 19871119 201504 1 002

(3)

Disetujui Oleh Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Kertas Karya Untuk Diploma.

Ketua Sekretaris

Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A NIP 19660420 199203 1 003 NIP 19580615 198703 1 001

(4)

iii

PENGESAHAN Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan

Pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 20 Desember 2017 Pukul : 09.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S.

NIP 196008051987031001 Panitia Ujian

No Nama Tanda Tangan

1. Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D (...)

2. Samerdanta Sinulingga, SST.Par., M.Par. (...)

3. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum. (...)

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam kertas karya ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar Ahli Madya yang saya peroleh.

Medan, 23 Januari 2018

Penulis

Kety Gloria Tambunan

(6)

i

ABSTRAK

Bukit Indah Simarjarunjung merupakan bukit yang terbentuk akibat dari letusan gunung Toba sekitar 75 ribu tahun lalu yang memiliki daya tarik wisata, yang terkenal baru-baru ini. Memiliki potensi alam berupa view dan potensi wisata buatan manusia seperti area berfoto yang dibangun dengan kreatif. Berada di Desa Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Metode yang dilaksanakan melalui penelitian kepustakaan dengan cara mengumpulkan data melalui buku-buku dan internet.

Penelitian lapangan melalui dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa upaya pengembangan yaitu, membangun rumah pohon, akses jalan, membangun toilet umum, rest area, tempat parkir, tempat sampah, toko souvenir, dan membangun kafe. Dengan dilakukannya pengembangan akan menimbulkan dampak bagi lingkungan maupun masyarakat yaitu, dampak positif nya, objek wisata akan semakin bagus, jumlah kunjungan wisata meningkat, menciptakan lapangan kerja dan melengkapi fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Dampak negatif nya yaitu, berkurangnya lahan dan rusaknya lingkungan.

Keywoard: Potensi Wisata, Pengembangan wisata, Dampak Pariwisata.

(7)

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Kertas Karya yang berjudul “Potensi Pengembangan Bukit Indah Simarjarunjung Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Simalungun”. Penyusunan Kertas Karya ini merupakan syarat dalam menyelesaikan Program Studi DIII Perjalanan Wisata di Universitas Sumatera Utara. Untuk itu dengan penuh rasa hormat, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universita Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Perjalanan Wisata Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Samerdanta Sinulingga, SST. Par., M.Par. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir saya, yang membimbing dan membina saya dengan baik.

4. Bapak Drs. Ridwan M.Hum selaku Dosen pembimbing akademik saya.

5. Kepada seluruh Dosen Prodi Perjalanan Wisata yang selama ini telah memberikan banyak ilmu dalam berbagai mata kuliah yang begitu bermanfaat bagi penulis.

6. Untuk keluarga tercinta Bapak Alfiner Tambunan dan Mamak Martarena Hutagaol, serta Adik-adik saya Aprillia, Rosa, Rose, Rindu, dan Jogi yang selalu memberikan semangat, dorongan, dan selalu mendoakan saya sehingga Kertas Karya ini dapat terselesaikan.

(8)

iii

7. Kepada teman-teman dekat saya Sumitro, Devy, Novrita, Donni, Sondang, Oktivanni, Deardo, Poltak, Bintang, Jun, Reinhard, Reni, dan Putra yang selalu memberi semangat dan membantu penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

8. Kepada sahabat penulis Farida, Hotmian, Renty, Irin, Elsa, dan Lusiana yang memberi semangat kepada penulis selama penyelesaian Kertas Karya.

9. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan nya Kertas Karya ini yang nama nya tidak dapat saya sebutkan satu persatu saya ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan Kertas Karya ini belum sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang, dan penulis berharap semoga Kertas Karya ini dapat bermanfaat.

Medan,02 November 2017 Penulis

Kety Gloria Tambunan

(9)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penulisan ... 5

1.5 Manfaat Penulisan ... 5

1.6 Metode Penulisan ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata ... 8

2.1.1 Jenis-jenis Pariwisata ... 9

2.1.3 Unsur-unsur Pariwisata... 9

2.2 Pengertian Potensi Wisata dan Daya Tarik Wisata. ... 10

2.3 Pengertian Pengembangan Pariwisata. ... 12

2.4 Pengertian Dampak Pariwisata. ... 13

(10)

v

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIMALUNGUN

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Simalungun. ... 14

3.2 Demografi. ... 15

3.3 Letak Geografis. ... 17

3.4 Keadaan Alam dan Iklim ... 19

3.5 Bukit Indah Simarjarunjung ... 21

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Potensi Bukit Indah Simarjarunjung. ... 23

4.1.1 Potensi Wisata Alam. ... 23

4.1.2 Potensi Wisata Buatan Manusia. ... 24

4.2 Upaya Pengembangan Bukit Indah Simarjarunjung... 25

4.2.1 Upaya Pengembangan Attraction ... 26

4.2.2 Upaya Pengembangan Accessibility ... 29

4.2.3 Upaya Pengembangan Amenity ... 30

4.3 Dampak Pengembangan Bukit Indah Simarjarunjung. ... 36

4.3.1 Dampak Positif ... 36

4.3.2 Dampak Negatif ... 38

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. ... 38

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(11)

Gambar 3.1 Panorama Bukit Indah Simarjarunjung ... 22

Gambar 4.1 Potensi wisata alam Bukit Indah Simarjarunjung. ... 23

Gambar 4.2 Potensi wisata buatan manusia berupa ayunan ... 25

Gambar 4.3 Pembangunan rumah pohon ... 26

Gambar 4.4 Sepeda ontel ... 27

Gambar 4.5 Ayunan di Bukit Indah Simarjarunjung ... 28

Gambar 4.6 Foto preweding di Bukit Indah Simarjarunjung ... 29

Gambar 4.7 Akses jalan di Bukit Indah Simarjarunjung ... 30

Gambar 4.8 Toile umum ... 31

Gambar 4.9 Pondok-pondok di Bukit Indah Simarjarunjung ... 32

Gambar 4.10 Area parkir di Bukit Indah Simarjarunjung... 33

Gambar 4.11 Tempat sampah ... 34

Gambar 4.12 Penjualan souvenir ... 34

Gambar 4.13 Kafe ... 35

(12)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Simalungun ... 16 Tabel 3.2 Jumlah Curah Hujan, Hari hujan Menurut Bulan di Kabupaten

Simalungun Tahun 2016 ... 20

(13)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menghasilkan devisa besar bagi suatu negara. Maka dari itu negara Indonesia menjadikan sektor pariwisata menjadi salah satu sektor andalan dalam penambahan devisa, Ini terbukti dengan hasil devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 10,69 milliar atau setara dengan Rp 136 triliun, tahun 2015 sektor pariwisata menciptakan devisa sebesar US$

11,9 milliar setara dengan Rp.163 trilliun, dan di tahun 2016 sektor pariwisata menyumbangkan devisa sebesar172 trilliun,di setiap tahun jumlahnya semakin meningkat.(Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2016)

Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara yang menyerap tenaga kerja bidang pariwisata setelah China, India, Amerika Serikat, dan Jepang. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014. Bidang pariwisata ditegaskan bahwa pariwisata Indonesia berpeluang menarik minat wisatawan mancanegara sekaligus menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan dunia. Tapi disisi lain pariwisata Indonesia akan menghadapi persaingan yang semakin ketat untuk merebut pangsa surut pasar pariwisata dunia.

Dalam mengembangkan pariwisata sebaiknya pemerintah menyediakan infrastuktur, memperbanyak berbagai fasilitas, melakukan koordinasi pemerintahan dengan pihak wisata dan mempromosikannya. Untuk mencapai target tersebut

(14)

2

, sejumlah strategi telah dipersiapkan salah satunya adalah menetapkan 10 destinasi pariwisata yang akan menjadi prioritas kunjungan wisatawan dan membaginya menjadi dua jenis yaitu Kawasan Strategi Pariwisata Nasional dan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Destinasi wisata prioritas yang di harapkan mampu menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia yaitu, destinasi Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Bromo- Tengger-Semeru di Jawa Timur, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Tanjung Kelayang di Bangka dan Belitung, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Tanjung Lesung di Jawa Barat, Moratai di Maluku Utara.

Provinsi Sumatera Utara juga menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dalam meningkatkan perekonomian, oleh karena itu sektor pariwisata semakin berkembang kedepannya. Salah satu daya tarik wisata yang tidak kalah menarik dengan tempat-tempat wisata lainnya yaitu Bukit Indah Simarjarunjung.

Bukit Indah Simarjarunjung merupakan tempat yang indah dan menarik untuk dikunjungi oleh setiap wisatawan. Tempat Wisata ini merupakan salah satu tempat favorit di Kabupaten Simalungun. Bukit Indah Simarjarunjung ini masih merupakan objek wisata yang baru terkenal, terletak di Desa Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Bukit Indah Simarjarunjung telah ditetapkan sebagai salah satu dari sepuluh Kawasan Strategis Nasional Pariwisata (KSN Pariwisata) Indonesia. Bukit Indah Simarjarunjung ini memiliki potensi wisata untuk dikembangkan.

Dari Bukit Indah Simarjarunjung terlihat jelas Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara. BukitIndah Simarjarunjung terbentuk akibat letusan gunung Toba

(15)

yang begitu dasyat sekitar 70 ribu tahun yang lalu, sehingga membentuk wilayah perbukitan di sekitarnya. Begitu banyak bukit yang mengelilingi kawasan Danau Toba tetapi Bukit Indah Simarjarunjung ini terlihat berbeda dengan perbukitan lain kerena dikelola secara kreatif oleh masyarakat sekitar. Banyak tersedia tempat-tempat yang unik untuk dijadikan daya tarik, seperti rumah pohon, ayunan yang tergantung di atas tebing yang cukup tinggi. Hal seperti ini lah yang banyak di cari, khusus nya anak muda dan orang-orang yang suka Traveling. Keindahan alam yang dimiliki serta ide-ide masyarakat dalam membuat nya akan terlihat lebih kreatif dan yang membuat destinasi wisataini banyak diminati dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan domestik. Jarak tempuh 123 Km yaitu dengan waktu 4 jam dari Kota Medan.

Bukit Indah Simarjarunjung ini belum dikelola oleh pemerintah, hanya dikelola oleh masyarakat sekitar. Akses jalan menuju Bukit Indah Simarjarunjung ini masih terbatas karena, tidak ada angkutan umum yang dapat membawa para pengunjung untuk sampai ke puncak, dan harus menggunakan transportasi pribadi. Kondisi aspal jika dari Kota Medan ke persimpangan Bukit Indah Simarjarunjung dapat di katakan bagus hanya saja apabila ingin sampai ke puncak kondisi jalan masih buruk, tidak beraspal hanya tanah liat dan bebatuan saja apabila hujan kondisi jalan sangat licin dan dapat menimbulkan kecelakaan yang membahayakan wisatawan.

Apabila masyarakat dan pemerintah berkerja sama dalam mengelola Bukit Indah Simarjarunjung, pasti tempat ini akan dikenal lebih luas lagi dan akan semakin menambah jumlah kunjungan wisatawannya. Dalam hal ini lah membutuhkan

(16)

4

pengembangan potensi wisata yang di miliki untuk menghadapi masa sekarang dan juga masa yang akan mendatang.

Berdasarkan uraian singkat tentang potensi pengembangan Bukit Indah Simarjarunjung, akhirnya penulis mengangkat menjadi Kertas Karya, dengan judul

“Pengembangan Potensi Bukit Indah Simarjarunjung Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Simalungun”. Harapan penulis agar daya tarik wisata ini dapat menjadi lebih bagus, dikenal oleh masyarakat luas, sehingga jumlah kunjungan wisatawan.

1.2 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah untuk meluruskan arah, maksud dan tujuan dalam penulisan mengingat luasnya ruang lingkup kepariwisataan maka penulis hanya membahas masalah pengembangan potensi Bukit Indah Simarjarunjungsebagai daya tarik wisata di Kabupaten Simalungun.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam Kertas Karya ini yaitu:

1. Bagaimana potensi wisata Bukit Indah Simarjarunjung?

2. Bagaimana pengembangan potensi wisata Bukit Indah Simarjarunjung?

(17)

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan Penulisan Kertas Karya ini adalah

1. Untuk mengetahui potensi wisata Bukit Indah Simarjarunjung.

2. Untuk mengetahui pengembangan potensi wisata di Bukit Indah Simarjarunjung.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan Kertas Karya ini adalah:

1. Bagi Penulis Kertas Karya ini disusun untuk memenuhi salah satu tuga akhir perkuliahan, dan menambah wawasan dan pengetahuan tentang pariwisata serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama masa perkuliahan.

2. Bagi Pembaca sebagai penambahan wawasan dan juga dapat menjadi bahan referesi, serta untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang salah satu objek wisasta di Kabupaten Simalungun.

1.6 Metode Penulisan

Metode penulisan dan pengumpulan data yang digunakan penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini melalui dua cara yaitu:

1. Penelitian Perpustakaan

Merupakan cara pengumpulan data dan informasi yang di perlukan dari literature seperti buku di perpustakaan, diktat, perkuliahan, media internet dan brosur yang berhubungan dengan permasalahan,atau disebut sebagai data pendukung sebelum mengadakan observasi kelapangan

(18)

6

2. Penelitian Lapangan

Cara pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan bersumber dari objek wisata yang diteliti dengan mengadakan wawancara langsung dengan masyarakat dan orang-orang yang terlibat dalam pengembangan daerah tujuan wisata.

Sebelum mengadakan wawancara tentunya telah melakukan observasi di tempat objek wisata.

1.7 Sistematika Penulisan

Kertas Karya ini secara sistematis dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Memaparkan mengenai Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II URAIAN TEORITIS

Memaparkan mengenai uraian teoritis tentang Pengertian Pariwisata, Pengertian Potensi dan Daya Tarik Wisata, Pengertian Pengembangan Pariwisata dan Pengertian Dampak Pariwisata.

BAB III GAMBARAN UMUM BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG

Memaparkan mengenai gambaran umum Bukit Indah Simarjarunjung, sejarah, demografi penduduk, letak geografis dan keadaan iklim.

(19)

BAB IV PEMBAHASAN

Memaparkan potensi wisata Bukit Indah Simarjarunjung dan pengembangan potensi wisata di Bukit Indah Siamarjarunjung.

BAB V PENUTUP

Terdapat Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

8 BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 mengatakan bahwa, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah.

Institute of Tourism in Britain dalam buku Pendit (1976) merumuskan,“…

pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara waktu dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal dan bekerja sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat tujuan tersebut, ini mencakup kepergian untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan seharian atau darmawisata”.

Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No.9, Bab 1,Pasal 1, Tahun 1990 pariwisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

World Tourism Organization (WTO), pariwisata merupakan suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Marpaung (2002) mengatakan,“… pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan- pekerjaan rutin, keluar dari temapt kediaman”.

(21)

2.1.1 Jenis Pariwisata

Penelitian ini membahas mengenai wisata alam dan wisata buatan manusia dimana Pendit (1999:42) mengungkapkan jenis-jenis pariwisata yaitu:

1. Wisata Alam

Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik alam dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam.Wisata ini kebanyakan dilakukan oleh para pecinta alamyang suka memotretsangat cocok melakukan wisata sejenis ini.Ada banyak tumbuhan yang unik dan indah, dapat dijadikan sebagai objek foto. Suasana lingkungan yang segar, asri, sangat mendukung untuk melakukan relaksasi menjadikan pikiran lebih fresh dan rileks.

2. Wisata Buatan Manusia

Objek wisata yang dikelola oleh pihak swasta dapat berupa objek wisata alami maupun buatan yang dibuat semenarik mungkin guna untuk mendatangkan wisatawan.

2.1.2 Unsur-unsur Pariwisata

Dari penelitian ini Bukit Indah Simarjarunjung akan dibahas unsur-unsur pariwisata. Menurut Pendit (1994) yang disebut 3A (Attraction, Accessibility, Amenity) adapun 3A tersebut yaitu:

1.Attraction

Attraction atau atraksi adalah produk utama sebuah destinasi. Atraksi berkaitan dengan what to see dan what to do. Apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut. Atraksi bisa berupa keindahan dan keunikan alam yang unik dan berbeda dari daerah atau wilayah lain.

2. Accessibility

Accessibility atau aksesibilitas adalah infrastruktur untuk menuju destinasi.

Akses jalan raya merupakan aspek penting bagi sebuah destinasi. Banyak sekali wilayah di Indonesia yang mempunyai keindahan alam yang layak untuk dijual kepada wisatawan, tetapi tidak mempunyai aksesibilitas yang baik, sehingga ketika diperkenalkan dan dijual, tidak banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjunginya. Perlu juga diperhatikan bahwa akses jalan yang baik.

(22)

10

3. Amenity

Amenity atau amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi. Amenitas berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum. Kebutuhan lain yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh wisatawan, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, tempat sampah, toko souvenir dan kafesebaiknya juga tersedia di sebuah destinasi. Tentu saja fasilitas-fasilitas tersebut juga perlu melihat dan mengkaji situasi dan kondisi dari destinasi sendiri dan kebutuhan wisatawan.

2.2 Pengertian Potensi wisata dan daya tarik wisata

Penelitian ini membahas mengenai pengertian potensi dan daya tarik wisata dimana Yoeti (1996:160) mendefenisikan,“ ... potensi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut”.Sedangkan menurut Sukardi (1998), “...

potensi wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan industri pariwisata di daerah tersebut.

Sementara menurut Sujali (1999) menyebutkan,“… potensi wisata sebagai kemampuan dalam suatu wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk pengembangan, seperti alam, manusia serta hasil karya manusia itu sendiri.

Potensi wisata dibagi menjadi dua macam yaitu, potensi alam dan potensi manusia.

1. Potensi Wisata Alam

Yang dimaksud dengan potensi wisata alam adalah keadaan, jenis flora atau fauna suatu daerah, bentang alam seperti pantai, hutan, gunung, bukit dan lain sebagainya (keadaan fisik suatu daerah).

2. Potensi Wisata Buatan Manusia

Potensi wisata manusia juga sebagai daya tarik wisata segala sesuatu yang berasal dari karya manusia, dan dapat dijadikan sebagai objek wisata seperti serta tata cara manusia.

(23)

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Bukit Indah Simarjarunjung sebagai destinasi wisata harus memiliki syarat daya tarik wisata, menurut Karyono (1997) 3 daya tarik wisata yaitu:

1. Ada sesuatu yang bisa dilihat (something to see).

2. Ada sesuatu yang bisa dilakuksan (something to do).

3. Ada sesuatu yang bisa dibeli (something to buy).

2.3 Pengertian Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata di Bukit Indah Simarjarunjung sangat dibutuhkan, m Yoeti (1987:2) mengatakan,“…pengembangan pariwisata adalah salah satu cara untuk membuat suatu objek wisata menjadi menarik dan dapat membuat para pengunjung tertarik untuk mengunjunginya”. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pariwisata adalah:

1. Transportasi

Transportasi merupakan salah satu faktor untuk kemudahan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Unsur-unsur yang mempengaruhi pergerakan tersebut adalah konektifitas antar daerah, tidak ada penghalang, serta tersedianya sarana angkutan. Transportasi wisata harus menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan kepada wisatawan.

(24)

12

2. Atraksi wisata

Atraksi wisata merupakan daya tarik yang membuat wisatawan datang berkunjung.

Atraksi wisata tersebut antara lain fasilitas olahraga, tempat hiburan, museum dan peninggalan sejarah, dan sebagainya.

3. Fasilitas pelayanan

Fasilitas yang mendukung keberadaan suatu objek wisata adalah ketersediaan akomodasi (hotel), restoran, prasarana perhubungan, akan berfungsi dengan baik sebagai komponen pariwisata jika memenuhi persyaratan lokasi. Persyaratan lokasi menuntut lingkungan yang dapat mendukung citra hotel, demikian juga dengan syarat aksesibilitas yang menuntut hotel harus mudah ditemukan dan mudah dicapai.

(25)

GAMBARAN UMUM BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Simalungun

Kabupaten Simalungun adalah sebuah Kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia.

Suku Batak Simalungun merupakan penduduk asli dari kabupaten ini. Bupati saat ini adalah Jopinus Ramli Saragih yang sedang bertugas untuk periode kedua 2016-2021 setelah kembali terpilih pada pilkada serentak tahun 2016. Ibu kota Kabupaten Simalungun telah resmi berpindah ke Raya pada tanggal 23 Juni 2008, dan Kota Pematang Siantar yang telah menjadi daerah otonom, yang sempat tertunda selama beberapa waktu.

Kabupaten Simalungun terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 yang berasal dari 16 distrik pada masa pemerintahan Belanda dan berkembang menjadi 17 kecamatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 maka dilaksanakan pemekaran kecamatan dari 17 kecamatan menjadi 21 kecamatan yaitu, Kecamatan Pematang Bandar, Huta Bayu Raya, Tapian Dolok dan juga Ujung Padang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 pemekaran wilayah Kabupaten Simalungun terdiri dari beberapa kecamatan yaitu: Kecamatan Bandar, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Gunung Maligas, Kecamatan Haranggaol Horison, Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan Panei, Kecamatan Panombeian Panei, Kecamatan Pematang Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,

(26)

14

Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Pematang Silima Huta, Kecamatan Purba, Kecamatan Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kecamatan Siantar, Kecamatan Sidamanik, Kecamatan Silimakuta, Kecamatan Silou Kahean, Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan Tapian Dolok, Kecamatan Ujung Padang, Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kecamatan Dolok Panribuan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Dolok Silau, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

3.2 Demografi

Penduduk Kabupaten Simalungun berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 854.489 jiwa yang terdiri atas 425.794 jiwa penduduk laki-laki dan 428.695 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Simalungun mengalami pertumbuhan sebesar 0,60 persen dengan masing- masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 0,61 persen dan penduduk perempuan sebesar 0,59 persen. Tahun 2016 penduduk laki-laki dan penduduk perempuan sebesar 99,32. Kepadatan penduduk di Kabupaten Simalungun tahun 2016 mencapai 195 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk perrumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 31 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Siantardengan kepadatan sebesar 89 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Dolok Silou sebesar 48 jiwa/Km2.

Ketenagakerjaan jumlah angkatan kerja berdasarkan survei angkatan kerja nasional di Kabupaten Simalungun pada tahun 2015 sebesar 413.154 jiwa dengan tingkat partisipasinya sebesar 70,23%. Pada umumnya penduduk Simalungun bekerja

(27)

di sektor pertanian (61,93%) kemudian 28,93% disektor jasa-jasa, hotel dan restoran sedangkan menurut pendidikan, angkatan kerja di Simalungun 24,99% berpendidikan tertinggi sampai dengan tingkat SMP, sedangkan berpendidikan SA/SMK 42,37%

dan 9,10% berpendidikan diploma sampai dengan sarjana.

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Simalungun (jiwa) 2016

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 44.503 43.139 87.642

5-9 45.312 43.017 88.329

10-14 43.821 41.661 85.482

15-19 38.859 35.858 74.717

20-24 29.953 26.908 56.861

25-29 29.542 28.099 57.641

30-34 29.476 29.146 58.622

35-39 29.137 29.261 58.398

40-44 27.838 28.805 56.643

45-49 25.800 28.273 54.073

50-54 24.316 26.747 51.063

55-59 21.470 23.354 44.824

60-64 15.604 16.938 32.542

65-69 9.123 10.927 20.050

70-74 5.634 7.574 13.208

75+ 5.406 8.988 14.394

Jumlah 425.794 428.695 854.489

Sumber: Badan Pusat statistik Kabupaten Simalungun, 2017

Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Simalungun untuk tingkat SD sampai dengan SMA baik negeri maupun swasta berjumlah 1.06 negeri sebanyak 774 sekolah dan sekolah swasta sebanyak 49 sekolah, dengan jumlah guru SD Negeri sebanyak 6.861 orang dan perbandingan murid terhadap guru sebesar 14, sedangkan untuk SD swasta jumlah guru sebanyak 451 orang dengan perbandingan murid

(28)

16

terhadap guru yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD negeri yakni sebesar 16.

Pada tingkat SMP jumlah sekolah negeri lebih kecil dibanding sekolah swasta yaitu 59 sekolah dan sekolah swasta sebanyak 88 sekolah, namun jumlah guru untuk SMP negeri sebanyak 1.714 orang sementara SMP swasta sebanyak 763 orang atau dengan perbandingan murid terhadap guru masing-masing sebesar 15 untuk SMP negeri dan 16 untuk SMP swasta.

Untuk tingkat SMA, jumlah sekolah negeri sebanyak 20 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 749 orang dan perbandingan murid terhadap guru sebesar 17sedangkan jumlah sekolah swasta sebanyak 31 sekolah dengan jumlah guru hanya 344 orang dan perbandingan murid terhadap guru sebesar 18.Pada tahun 2016, untuk tingkat SMKada 6 SMK Negeri di Kabupaten Simalungun yakni di Kecamatan Panombean Panei, Raya, Jorlang Hataran, Siantar dan Bandar Masilam dengan jumlah guru sebanyak 196 orang dan murid sebanyak 3.027 orang, sementara jumlah SMK swasta masih sama dengan tahun 2015, yaitu 36 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 563 orang dan murid sebanyak 9.283 orang.

3.3 Letak Geografis

Kabupaten Simalungun berada pada 2°36' - 3°18' Lintang Utara dan 98°32′ - 99°35′ Bujur Timur, Kabupaten Simalungun memiliki luas wilayah 438.660 Ha. Kabupaten Simalungun dengan luas 4.386,60 Km² atau 6,12% dari luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, dimana Kabupaten Simalungun terdapat 31 Kecamatan, 386 Desa dan 27 Kelurahan. Kabupaten Simalungun terletak pada 0 – 1.400 m di atas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam. Kabupaten

(29)

Simalungun memiliki hutan yang luas yaitu sekitar 138.838,46 Ha. Struktur tanahnya labil dan terletak pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.

Kabupaten Simalungun berada diantara empat kabupaten yaitu, sebelah Utara yaitu Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Batu Bara, sebelah Selatan Kabupaten Samosir dan Danau Toba, sebelah Barat Kabupaten Karo, dan Sebelah Timur Kabupaten Asahan.Kabupaten Simalungun memiliki topografi yang bervariasi, dimana dataran tinggi terletak di bagian Barat Daya, Barat dan Barat Laut, sedangkan dataran rendah terletak pada bagian Utara, Timur dan Tenggara. Secara umum, Kabupaten Simalungun mempunyai kemiringan lereng antara 0 dan 40% dengan ketinggian antara 20 dan 1.400 meter di atas permukaan laut.

(30)

18

Letak Geografis, Topografi dan Wilayah Administrasi Kabupaten Simalungun

1. Letak Kabupaten Simalungun : °36' - 3°18' Lintang Utara dan 98°32′ - 99°35′ Bujur Timur

2. Luas Wilayah : 438 660 Ha

3. Letak di atas Permukaan Laut : 0 - 1 400 m

4. Luas Hutan : 138 838,46 Ha

5. Wilayah Administrasi

Jumlah Kecamatan : 31 Kecamatan

Jumlah Desa : 386 Desa

Jumlah Kelurahan : 27 Kelurahan

6. Batas-batasnya

Sebelah Utara : Kabupaten Serdang Bedagai dan Batubara Sebelah Selatan : Kabupaten Toba Samosir dan Danau Toba

Sebelah Barat : Danau Karo

Sebelah Timur : Kabupaten Asahan

3.4 Keadaan Alam dan Iklim

Keadaan iklim Kabupaten Simalungun tempratur sedang, suhu tertinggi terdapat pada bulan Juli dengan rata-rata 26,4°C. Rata – rata suhu udara tertinggi pertahun adalah 29,3°C dan terendah 20,6°C. Kelembapan udara rata-rata perbulan 84,2 % dengan kelembapan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu 87,42% dengan penguapan rata-rata 3,35 mm/hari.

(31)

Tabel 3.2

Jumlah Curah Hujan, Hari hujan Menurut Bulan di Kabupaten Simalungun 2016

Bulan Curah Hujan(mm) Hari Hujan(hari)

Januari 148 12

Februari 56 4

Maret 139 7

April 211 9

Mei 339 16

Juni 133 7

Juli 54 8

Agustus 204 16

September 236 10

Oktober 211 11

November 403 16

Desembar _ _

Rata-rata 198 11

Minimum 56 4

Maksimum 403 16

Sumber/Source: Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Pusat Penelitian Marihat (MRS) Pematangsiantar/Meteorology and Geophysics Agency Marihat (MRS) Pematangsiantar

Jumlah curah hujan tertinggi pada bulan November yaitu, 403(mm) dengan jumlah hari hujan sebanyak 16 hari. Sementara jumlah curah hujan paling terendah terdapat di bulan Juli yaitu, 54(mm) dengan jumlah hari hujan 8 hari.

(32)

20

3.5 Bukit Indah Simarjarunjung

Bukit Indah Simarjarunjungadalah sebuah destinasi wisata yang terletak di desa Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Jarak tempuh 123 Km dari kota Medan, lama perjalanan sekitar 4 jam melalui rute Medan- Berastagi-Kaban Jahe-Saribu Dolok-Tiga Runggu-Dolok Pardamean.

Daya tarik wisata Bukit Indah Simarjarunjung banyak memikat para wisatawan untuk berkunjung. Bukit Indah Simarjarunjung merupakan sebuah bukit yang dijadikan destinasi wisata karena pemandangan begitu indah, dan masih berada dikawasan Danau Toba. Terbentuk akibat dari letusan Gunung Toba sekitar 75 ribu tahun lalu, yang membentuk perbukitan di sekitar kawasan yang dimana salah satunya yaitu Bukit Indah Simarjarunjung. Bukit Indah Simarjarunjung dulu nya hanya sebuah bukit yang dijadikan sebagai tempat persinggahan atau rest area bagi para wisatawan yang akan melakukan perjalanan ke Parapat, karena Bukit Indah Simarjarunjung memiliki pemandangan yang indah dan keadaan iklim yang sejuk membuat para wisatawan tertarik untuk singgah di tempat ini.

Selain menjadi tempat persinggahan Bukit Indah Simarjarunjug juga pernah dijadikan tempat perkemahan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu semakin banyak disinggahi dan dikunjungi oleh para wisatawan maka, dari itu Bukit Indah Simarjarunjun dijadikan sebagi daya tarik wisata. Adapun panorama Bukit Indah Simarjarunjung dapat dilihat dari gambar berikut ini,

(33)

Gambar 3.1

Panorama Bukit Indah Simarjarunjun

Sumber: Dok, pribadi 02 Oktober 2017

(34)

22 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Potensi Wisata Bukit Indah Simarjarunjung

Setiap destinasi wisata pasti memiliki daya tarik wisata tersendiri untuk dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Bukit Indah Simarjarunjung memiliki potensi wisata alam dan juga potensi wisata buatan manusia.

4.1.1 Potensi Wisata Alam

Bukit Indah Simarjarunjung memiliki potensi wisata alam yang indah, panorama Danau Toba yang begitu indah yang banyak dikenal wisatawan, dapat dilihat langsung dari Bukit Indah Simarjarunjung.

Gambar 4.1

Potensi wisata alam Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, pribadi 02 Oktober 2017

Dari gambar diatas dapat dilihat potensi wisata alam yang mendukung Bukit Indah Simarjarunjun untuk dijadikan daya tarik wisata yaitu, pemandangan yang

(35)

indah, letak geografis, area lahan cukup luas, keadaan iklim dan cuaca yang bagus, keadaan lingkungan yang masih terjaga seperti, banyak pohon-pohon besar dapat dijadikan sumber dan bahan dalam pembangunan tempat-tempat yang unik dan menarik untuk dijadikan sebagai destinasi dan daya tarik wisata, dan hal ini lah yang menjadi modal untuk pengembangannya menjadi salah satu daya tarik wisata. Selain melihat pemandangan di Bukit Indah Simarjarunjung, para wisatawan juga dapat dilakukan aktifitas seperti berkemah.

4.1.2 Potensi Wisata Buatan Manusia

Selain potensi wisata alam yang di miliki Bukit Indah Simarjarunjung, sumber daya manusia juga sangat penting dalam pengembangan potensi yang dimiliki suatu destinasi wisata yaitu, berupa hasil karya buatan manusia. Karena potensi alam yang dimiliki maka, masyarakat sekitar menjadikan Bukit Indah Simarjarunjung menjadi salah satu destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri di Kabupaten Simalungun. Masyarakat memikirkan ide-ide baru yang kreatif agar objek wisata yang dulu hanya dijadikan tempat persinggahan (rest area) dikelola dan dibangun agar wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung.

(36)

24

Gambar 4.2

Potensi Wisata Buatan Manusia berupa ayunan.

Sumber: Dok, pribadi 02 Oktober 2017

Dapat dilihat pada gambar diatas potensi wisata buatan manusia. Masyarakat yang berada di sekitar Bukit Indah Simarjarunjung menuangkan ide-ide kreatif dalam pengembangannya sehingga Bukit Indah Simarjarunjung menjadi salah satu destinasi wisata alam sekaligus destinasi wisata buatan manusia yang unik dan menarik.

Contoh salah satu potensi wisata buatan manusia yaitu, ayunan yang dibuat di atas tebing yang cukup tinggi. Ayunan tersebut hanya ada satu di objek wisata Bukit Indah Simarjarunjung, maka dari itu pihak pengelola merencanakan kedepannya membangun satu ayunan lagi.

4.2 Pengembangan Potensi Wisata Bukit Indah Simarjarunjung

Dalam pengembangan potensi Bukit Indah Simarjarunjung sebagai daya tarik wisata ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yang berupa 3A yaitu, pengembangan Attraction, Accessibility,dan Amenity.

(37)

4.2.1 Pengembangan Attraction

Salah satu pengembangan potensi wisata yang dilakukan di Bukit Indah Simarjarunung yaitu, pengembangan atraksi wisata. Dapat dilihat keindahan dan keunikan alam yang dimiliki Bukit Indah Simarjarunjung berbeda dengan wilayah lain. Keindahan alam yang berupa view Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki udara sejuk dan lingkungan yang asri merupakan daya tarik yang dapat menjadi suatu upaya pengembangan di lokasi tersebut. Karena keindahan dan keunikan alam yang dimiliki Bukit Indah Simarjarunjung maka masyarakat sekitar menciptakan ide-ide kreatif dalam pengembangan potensi wisatanya. Salah satu pengembangan potensi yang dilakukan yaitu, membangun berbagai kreasi tempat berfoto yang unik dan menarik di sekitar kawasan seperti,

1. Rumah pohon

Pembangunan rumah pohon merupakan salah satu pengembangan potensi yang dilakukan di Bukit Indah Simarjarunjung.

Gambar 4.3

Pembangunan Rumah Pohon

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

(38)

26

Dari gambar 4.3 dapat kita lihat proses pembangunan rumah pohon. Sampai saat ini penambahan rumah pohon masih dilakukan karena merupakan prioritas utama untuk meningkatkan kujungan wisatawan. Rumah pohon banyak digemari oleh para pengunjung. Berfoto diatas rumah pohon dengan panorama Danau Toba merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi setiap para pengunjung. Apabila ingin berfoto diatas rumah pohon para pengunjung dikenakan biaya Rp.20.000 per orang. Saat ini di Bukit Indah Simarjarunjung terdapat 3 bangunan rumah pohon, pihak pengelola belum berpikir untuk menambah rumah pohon.

2. Sepeda ontel

Di Bukit Indah Simarjarunjung juga terdapat area berfoto, para pengunjung akan menaiki sepeda ontel yang dimana sepeda ontel tersebut digantung atas besi penyangga.

Gambar 4.4 Sepeda ontel

Sumber: Dok, pribadi

Dari gambar diatas dapat dilihat sepeda ontel yang tergantung dan menjadi salah satu tempat berfoto yang unik. Sepeda ontel ini baru saja dibuat dan hanya ada satu di

(39)

Bukit Indah Simarjarunjung. Karena hanya ada satu maka pihak pengelola berupaya merawat salah satu objek berfoto ini.

3. Ayunan

Di Bukit Indah Simarjarunjung juga terdapat area berfoto diatas ayunan yang dibuat tergantung dibatang pohon besar dan ayunan tersebut dibuat diatas tebing yang cukup tinggi.

Gambar 4.5

Ayunan di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Apabila para pengunjung ingin menaiki ayunan tersebut terlebih dahulu harus menggunakan peralatan keamanan agar terjamin keselamatannya. Dulunya ayunan ini hanya bisa dinaiki oleh 1 orang saja, tetapi pihak pengelola menciptakan modifikasi baru yang dimana ayunan tersebut sekarang dapat dinaiki oleh 2 orang sekaligus.

Biaya yang dikenakan untuk menaiki ayunan tersebut sebesar Rp. 20.000 perorang.

Pihak pengelola berencana untuk menambah satu ayunan lagi agar para pengunjung tidak terlalu lama menunggu antrian saat ingin berfoto.

(40)

28

4. Foto Prewedding

Di Bukit Indah Simarjarunjung juga pernah dijadikan sebagai tempat prewedding.

Dimana panorama keindahan alam nya dijadikan sebagai latar dari foto tersebut.

Gambar 4.6

Foto prewedding di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi

Dari gambar diatas dapai dilihat di Bukit Indah Simarjarunjung juga pernah dilakukan foto preweding. Akan tetapi masih sedikit orang yang mengetahuinya.

4.2.2 Pengembangan Accessibility

Pengembangan aksesibilitas juga dilakukan, dimana berupa perbaikan akses jalan menuju Bukit Indah Simarjarunjung. Karena akses jalan merupakan suatu hal yang penting dalam mencapai suatu destinasi wisata. Kondisi jalan yang baik akan membuat para pengunjung merasa nyaman dalam perjalanan nya

(41)

Gambar 4.7

Akses Jalan di Buki Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Akses jalan menuju Bukit Indah Simarjarunjung dari Kota Medan sampai ke persimpangan destinasi wisata dapat dikatakan bagus, tetapi apabila naik ke puncak kondisi jalan masih kurang baik dimana jalan tersebut belum di aspal, dan hanya terbuat dari tanah dan tumpukan batu kerikil. Saat ini pihak pengelola dan masyarakat sekitar bekerjasama dalam proses perbaikan jalan agar dapat mempermudah wisatawan yang berkunjung ke Bukit Indah Simarjarunjung. Perbaiakan jalan terus dilakukan hingga saat ini.

4.2.3 Pengembangan Amenity

Pengembangan yang dilakukan di Bukit Indah Simarjarunjung terkait dengan Amenity atau amenitas. Segala fasilitas pendukung yang memenuhi kebutuhan wisatawan di destinasi wisata tersebut seperti,

1. Toilet umum

Di setiap destinasi wisata memang sudah seharusnya memiliki toilet umum, karena merupakan salah satu fasilitas pendukung.

(42)

30

Gambar 4.8

Toilet Umum di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Gambar diatas menunjukan bahwa di Bukit Indah Simarjarunjung dilakukan perbaikan dan penambahan toilet umum yang dapat digunakan oleh wisatawan dan juga para pekerja biaya penggunaan toilet umum Rp.2.000/orang. Dulu toilet umum ini hanya ada 2 tetapi pihak pengelola kembali membangun 3 toilet umum lagi dan memperbesar toilet sebelumnya. Dulu toilet umum yang lama hanya dibuat menggunakan papan dan sekarang dibangun menggunakan bahan batu bata dan di plester menggunakan semen.

2. Rest Area

Akan jauh lebih baik apabila disuatu objek wisata disediakan rest area berupa pondok-pondok tempat peristirahatan. Agar para pengunjung yang datang dapat bersantai apabila merasa kelelahan. karena itu merupakan salah satu yang dapat memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.

(43)

Gambar 4.9

Pondok-pondok di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Gambar diatas menjelaskan bahwa Bukit Indah Simarjarunjung memiliki rest area yang disediakan bagi para pengunjung yang dimana pondok ini baru dibangun. Pihak pengelola Bukit Indah Simarjarung membangun pondok-pondok untuk tempat beristirahat para pengunjung. Sebelum dibangun Pondok-pondok ini di Bukit Indah Simarjarunjung sudah memiliki rest area yang berbahan beton tetapi pihak pengelola menuangkan ide untuk membangun 1 rest area lagi yang dibangun dari bahan kayu dan bambu, posisi pondok ini langsung mengarah ke danau, dan nantinya akan di sewakan dengan harga Rp.15.000 – Rp.20.000.

(44)

32

3. Tempat parkir

Tempat parkir merupakan tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu.

Gambar 4.10

Area Parkir di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi, 02 Oktober 2017

Dari gambar diatas dapat dilihat destinasi wisata Bukit Indah Simarjarunjung menyediakan tempat parkir yang berukuran 16x20 m². Dengan ada nya area parkir para pengunjung akan merasa nyaman akan kendaraan yang digunakan. Biaya yang dikenakan untuk kendaraan beroda 4 sebesar Rp.20.000 dan untuk kendaraan yang beroda 2 Rp.10.000. Kedepannya pihak penglola akan membuat area parkir menjadi dua bagian yaitu area parkir khusus mobil dan area parkir untuk sepeda motor.

Karena sebelumnya tempat parkiran mobil dan sepeda motor digabung.

4. Tempat sampah

Di Bukit Indah Simarjarunjung hanya terdapat 1 tempat sampah yang berada di sebelah toilet umum.

(45)

Gambar 4.11

Tempat sampah di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Tempat sampah tersebut terbuat dari kayu hanya tidak berupa tempat sampah pada umumnya yang terbuat dari bahan semen yang sekaligus menjadi tempat pembakaran.

Pihak pengelola berupaya untuk menyediaan tempat pembakaran sampah.

5. Toko Souvenir

Apabila berkunjung ke tempat-tempat wisata para pengunjung tidak lengkap kalau tidak membeli buah tangan atau souvenir, maka dari disetiap destinasi wisata harus menyediakan berbagai macam bentuk-bentuk souvenir.

Gambar 4.12

Penjualan souvenir di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

(46)

34

Pada gambar 4.12 dapat dilihat ada beberapa souveniryang dijual seperti, baju, celana, aksesoris, topi dan gantungan kunci. Penjualan souvenir di Bukit Indah Simarjarunjung ini hanya ada 2 tempat dan tidak berupa toko melainkan berjualan disebuah tenda yang didirikan, tepat nya disebelah pondok peristirahatan, dan yang menjual souvenir adalah masyarakat sekitar. Upaya yang dilakukan pihak pengelola yaitu, membangun toko souvenir agar tempat penjulannya tidak ditenda.

6. Kafe

Kafe merupakan salah satu fasilitas pendukung yang dibangun guna untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung

Gambar 4.13

Kafe di Bukit Indah Simarjarunjung

Sumber: Dok, Pribadi 02 Oktober 2017

Gambar diatas Pembangunan kafe ini dilakukan sebagai tempatorang-orang menikmati makanan dan minuman yang disediakan sekaligus menikmati pemandangan yang begitu indah. Kafe di Bukit Indah Simarjarunjung ini dibangun dengan menggunakan bahan kayu dan dimodifikasi agar unsur alam juga terlihat di dalamnya. Kafe di Bukit Indah Simarjarunjung hanya ada 1 tetapi pihak pengelola berupaya untuk menambah bangunan kafe 1 lagi.

(47)

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Potensi wisata Bukit Indah simarjarunjung berupa potensi wisata alam dan wisata buatan manusia. Bukit Indah Simarjarunjung ini terbentuk akibat letusan gunung Toba sekitar 70 ribu tahun yang lalu. Hal yang membedakan Bukit Indah Simarjarunjung dengan perbukitan lain yaitu, Bukit Indah Simarjarunjung ini memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan seperti, view yang indah. Selain potensi alam yang dimiliki, potensi wisata buatan manusia yang berupa ide-ide kreatif dari masyarakat dan pihak pengelola juga sebagai daya tarik dari objek wisata Bukit Indah Simarjarunjung seperti, area berfoto.

Pengembangan potensi di Bukit Indah Simarjarunjung yaitu masyarakat dan pihak pengelola melakukan pengembangan agar menjadikan Bukit Indah Simarjarunjung sebagai objek wisata alam dan juga objek wisata buatan manusia yang banyak dikunjungi. Pengembangan Attraction yaitu, pembangunan rumah pohon, sepeda ontel, ayunan, dan foto prewedding. Pengembangan terhadap Accessibility atau akses jalan di Bukit Indah Simarjarunjung seperti pembangunan jalan. Pengembangan Amenity yang berupa, pembangunan toilet umum, akomodasi, area parkir, toko souvenir, akses jalan, pembangunan rumah pohon dan kafe.

(48)

36

5.2 Saran

Pada akhir penulisan kertas karya ini, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat membantu atau berguna bagi segala kekurangan yang ada maupun dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perkembangan objek wisata Bukit Indah Simarjarunjung. Adapun saran yang diberikan antara lain:

1. Meningkatkan fasilitas di tempat wisata Bukit Indah Simarjarunjung seperti, membangun tempat penginapan agar wisatawan dapat menginap di lingkungan destinasi wisata.

2. Memperbaiki akses jalan menuju ke destinasi wisata agar pengunjung dapat merasa nyaman dalam mencapai lokasi.

3. Agar pemerintah daerah Kabupaten Simalungun ikut campur dalam pengelolaan yang dilakukan, serta pemerintah bekerjasama dengan pihak pengelola agar destinasi wisata Bukit Indah Simarjarung dapat dikenal lebih luas lagi, dan pemerintah membantu mempromosikannya.

4. Pihak pengelola dan masyarakat sekitar berkoordinasi untuk membicarakan upaya-upaya yang selanjutnya akan dilakukan.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengunjung agar pengunjung ingin berkunjung kembali misalnya, keramatamahan terhadap pengunjung.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

A.J.Muljadi.2009.Kepariwisataan dan Perjalanan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Marpaung, Happy.2002.Pengetahuan Kepariwisataan.Bandung:ALFABETA Oka A. Yoeti, 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata.Bandung:Angkasa.

Pendit, Nyoman S.1999.Ilmu Pariwisata. Jakarta:PT.Pradya Paramita.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, 2017. Simalungun dalam angka 2017.

Pematang Siantar.

Undang-Undang No.10 Tahun 2019 Tentang Kepariwisataan/diakses pada tanggal 21 Desember 2017.

Kementerian Pariwisata, 2016. Paparan Kementerian Pariwisata. Yogyakarta.

Daftar Referensi Online

Maulidi,Achmad.2015.”Pengertian wisata

alam”,http://www.kanal.web.id/2015/08/pengertian-wisata-alam.html, diakses pada 26 Agustus 2015

Roni, khairon, 2003.http://www.jejakwisata.com/index.php/studies/43-4a-yang- wajib-untuk-destinasi-wisata.2013. 3A dalam pariwisata/diakses pada tanggal 03 Juni 2003.

Saragih, Tigor. 2017.Wawancara Tentang Bukit Indah Simarjarunjung.

Gambar

Gambar 4.4  Sepeda ontel

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perencanaan wisata alam berdasarkan hasil penilaian Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA), wawancara pengunjung, masyarakat dan pengelola menunjukkan bahwa objek

Unsur pokok yang dapat guna menunjang pembangunan pariwisata adalah objek wisata dan daya tarik wisata, yang sekilas mimiliki makna sama namun sebenarnya terdapat perbedaan yakni

Hasil dari penelitian ini adalah variasi tingkat potensi wisata alam yakni potensi tinggi, sedang dan redah, potensi obyek wisata alam baik yang sudah dikelola maupun

Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui apa saja potensi yang ada di dalam objek wisata Keraton Yogyakarta Hadiningrat, usaha-usaha pengembangan potensi

Potensi pariwisata nasional yang dimanfaatkan menjadi objek dan daya tarik wisata dapat berupa keadaan alam, flora, fauna, kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah baik yang

Judul Kertas Karya : POTENSI KAWASAN AIR TERJUN SIHOBUK SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ALAM DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.. Nama : RYAN

METI ARAINI, Potensi Destinasi Wisata Pantai Tongaci (Studi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Tongaci sebagai Pusat Konservasi dan LIterasi) Dibimbing

Dari hasil penelitian ini penulis menemukan beberapa potensi dari daya tarik wisata Geopark Silokek yaitu 1 Attraction Wisata Geopark Silokek memiliki potensi atraksi wisata alam, yaitu