• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini membahas uraian kesimpulan tentang

sistem yang telah di buat beserta saran-saran yang dapat

berguna untuk penyempurnaan sistem

Dalam merancang dan mengimplementasikan sistem ini serta pembuatan

tugas akhir ini di gunakan beberapa landasan teori, yaitu :

2.1 Visual Basic for Application (VBA)

Visual Basic for Application atau lebih dikenal dengan VBA adalah bahasa

pemrograman yang syntax-nya hampir menyerupai Visual Basic dan memiliki

beberapa tambahan kemampuan untuk membantu programmer dalam

menggembangkan aplikasi yang membutuhkan kondisi khusus dengan lebih

mudah. VBA didisain agar aplikasi dapat dikustomisasi dengan cara mengubah

cara kerja dan tampilan aplikasi, atau bahkan menambahkan fitur-fitur yang

benar-benar baru sesuai dengan kebutuhan. VBA merupakan teknologi

pengembangan customizable application yang sangat tepat, agar dapat

dikustomisasi dan diintegrasikan dengan data dan sistem yang ada, serta aplikasi

lain yang juga ber-VBA.

VBA menyediakan suatu lingkungan pengembangan terintegrasi

(integrated development environment), seperi halnya pemrogaman dengan

menggunakan visual basic, termasuk tampilan projek, propertis dan alat bantu

debugging. VBA juga mendukung form-form Microsoft untuk pengembangan

dialog boxes, dan ActiveX® Controls untuk pengembangan user interface secara

cepat. Dengan terintegrasinya secara langsung ke dalam aplikasi induk, VBA

menawarkan keunggulan terhadap kecepatan, antara lain, kinerja proses, integrasi

yang kuat dengan aplikasi induk dan kemampuan untuk membuat solusi tanpa

mengguanakan alat bantu tambahan. (Hart-Davis, 2000).

VBA menawarkan keuntungan-keuntungan bagi pengembang, manajer

sistem informasi, dan pengguna akhir :

Keuntungan bagi pengembang, antara lain, (1) aplikasi yang ber-VBA

merupakan apikasi open-system, melalui model obyek, dan komponen berbasis

Active-X, akan dapat berguna bagi para pengembang untuk menggunakan

obyek-obyek atau komponen-komponen tersebut dalam membangun suatu solusi yang

dikustomisasi, (2) kode-kode dapat digunakan kembali, karena kesamaan dari

dasar bahasa pemrograman, dalam hal ini adalah Visual Basic, (3) VBA

memungkinkan kustomisasi aplikasi untuk menyediakan solusi yang dikhususkan

pada kebutuhan pelanggan tertentu, (4) dengan terus meningkatnya keberadaan

aplikasi-aplikasi ber-VBA, pengembang sekarang dapat mengintegrasikan

aplikasi-aplikasi ini untuk berbagi data dan informasi secara lebih mudah dan

cepat, dan (5) VBA memungkinkan pengembang untuk membangun solusi

dengan mengintegrasikan dari aplikasi-aplikasi yang telah ada dan dari

pengembang yang berbeda-beda, berdasarkan pada keterkaitan fungsionalitas dari

aplikasi-aplikasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga dapat

menekan biaya pengembangan.

Keuntungan yang didapat oleh manajer sistem informasi, dengan adanya

aplikasi ber-VBA, antara lain, (1) adanya kemungkinan untuk membeli aplikasi

paket ber-VBA, daripada mengembangkan aplikasi, dalam memenuhi kebutuhan

bisnis tertentu, (2) hambatan dari tuntutan pengguna akhir terhadap aplikasi akan

dapat dikurangi dengan adanya komponen yang dapat digunakan kembali, dan

memenuhinya dalam waktu yang relatif cepat, (3) ketergantungan pelanggan

terhadap keberadaan pengembang aplikasi ber-VBA dapat dikurangi, dan (4)

kebutuhan biaya pelatihan bagi pengembang internal perusahaan dapat dikurangi.

Sedangkan Keuntungan yang didapat oleh pengguna akhir dengan adanya

aplikasi ber-VBA, antara lain, (1) solusi akan dihasilkan lebih cepat, karena

terintegrasinya VBA secara langsung dengan aplikasi induk, (2) pengguna dapat

langsung mengkustomisasi aplikasi dengan solusi mereka, (3) pengguna telah

mengetahui jalannya aplikasi dan solusinya, sehingga lebih sedikit pelatihan yang

diperlukan, dan (4) keikutsertaan pengguna dalam mendisain solusi, misalnya,

tampilan, laporan dan dokumen yang mereka inginkan. (Cummings, Steve, 2001).

2.2. Object Oriented Programming (OOP)

Dalam pemrograman berbasiskan Object Oriented Programming (OOP),

sebuah program dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang disebut dengan obyek.

Setiap obyek memiliki entiti yang terpisah dengan entiti obyek-obyek lain dalam

lingkungannya. Obyek-obyek yang terpisah ini dapat diolah sendiri-sendiri, dan

setiap obyek memiliki sekumpulan sifat dan metode yang melakukan fungsi

tertentu sesuai dengan yang telah kita programkan padanya. (Adi Kurniadi, 2000).

Gambar 2.1 Paradigma pemograman berorientasi pada obyek

Empat unsur dasar sistem berorientasi-obyek adalah abstraksi

(abstraction), enkapsulasi (encapsulation), inheritansi (inheritance), dan

polimorfisme (polymorphism). Ini semua merupakan persyaratan kunci dan

seringkali digunakan sebagai kriteria evaluasi sewaktu menentukan apakah suatu

sistem benar-benar berorientasi-obyek.

Abstraksi adalah teknik yang digunakan oleh kita semua dalam mengelola

kompleksnya informasi yang kita himpun setiap hari. Dengan demikian kita dapat

mengenali hal-hal yang mirip dan mengabaikan perbedaanya, memikirkan hal-hal

yang sifatnya umum dan bukan hal-hal yang khusus, dan memandang sesuatu

sebagaimana adanya tanpa memikirkan sebab-musababnya. Dengan menggunakan

abstraksi, maka dapat memusatkan perhatian pada obyek aplikasi dan bukan pada

implementasi. Sehingga dapat memisahkan rancangan dari aspek teknologi

pemrosesan komputer dan membuat pengguna dapat turut ambil bagian di

dalamnya. Pengguna, seringkali pakar materi subyek, menjadi partisipan kunci

dalam proses rancangan.

Enkapsulasi seringkali dianggap sebagai “ penyembunyian informasi ” ini

merupakan kemampuan sebuah obyek kelas untuk membatasi akses client ke

representasi internal obyek kelas (data dan fungsi). Salah satu metodenya adalah

anggota-anggota kelas privat, yang mana enkapsulasi dilakukan dengan

mendefinisikan variable-variabel dan fungsi-fungsi dari sebuah kelas sebagai

privat. Dengan anggapan bahwa fungsi-fungsi anggota kelas didefinisikan sebagai

publik yang secara internal memanipulasi variable-variabel dan fungsi-fungsi

anggota privat. Dalam istilah berorientasi-obyek, metode-metode public dari

sebuah kelas merupakan abstraksi dari representasi privat kelas. Hasilnya adalah

bahwa reprensentasi privat di enkapsulasikan.

Inheritansi adalah sebuah teknik untuk meniadakan Redundancy

(kelebihan yang tidak perlu), membuat kode dapat digunakan kembali dengan

menggeneralisasi kode umum dalam kelas induk dan kemudian mengembangkan

kode sembarang yang sifatnya khusus dalam subkelas. Obyek apapun yang

termasuk dalam subkelas secara otomatis menggunakan kembali seluruh perilaku

dan properti kelas induk.

Sedangkan polimorfisme adalah sebuah teknik dimana dua kelas atau lebih

bisa saja memiliki perilaku dengan nama sama dan maksud dasar yang sama

(antarmuka) namun implementasinya berbeda. Dengan menggunakan kata kunci

Implements yang diikuti oleh nama antarmuka yang sah, sebuah kelas dapat

memberikan implementasinya pada semua properti dan metode yang telah

didefinisikan dalam sebuah antarmuka. Karena sebuah obyek adalah wujud dari

sebuah kelas spesifik, ia mendukung antarmuka-antarmuka yang

diimplementasi-kan oleh kelas ke yang sesuai. (Deborah-Kurata, 1995).

2.3. ADO dan ADOX (Siebold, 2001)

Microsoft® ActiveX® Data Objects (ADO) memungkinkan aplikasi klien

untuk dapat mengakses dan memanipulasi data dari database server melalui

penyelia OLE DB. Keunggulan ADO adalah kemudahan dalam penggunaan,

kecepatan, penggunaan memori yang rendah, dan membutuhkan kapasitas yang

sedikit. ADO merupakan pendukung utama dalam pengembangan aplikasi

klien/server dan berbasis Web. Karena ADO digunakan dalam pengaksesan data

dari berbagai sumber, dibutuhkan pemahaman konsep dasar sistem manajemen

relasional database, konsep dasar online analytical processing (OLAP), dan dasar

internet dan protokol internet, dalam mengimplementasikannya. ADO adalah

salah satu bagian dari strategi Microsoft Universal Data Access (UDA), dan

digunakan bersama dengan teknologi OLE DB. OLE DB berbasis pada Microsoft

Component Object Model (COM). Karenanya, pemahaman terhadap COM juga

akan sangat membantu dalam memahami beberapa konsep ADO lebih dalam.

Universal Data Access (UDA) adalah strategi Microsoft untuk

menyediakan akses terhadap informasi dari suatu perusahaan. Ide dasar dari UDA

adalah untuk dapat mengakses tiap data dari tempat data tersebut berada secara

efisien, lebih daripada proses untuk memindahkan data untuk disentralisasikan ke

data store. UDA adalah suatu data store, alat bantu, dan bahasa yang independen.

UDA menawarkan suatu komponen tingkat tinggi, antarmuka yang mudah

digunakan, dan komponen tingkat rendah, antarmuka dengan performasi tinggi

secara praktis untuk tiap data store yang ada. UDA dapat digunakan secara

fleksibel untuk mengintegrasikan data store yang berbeda dan digunakan pada alat

bantu, aplikasi, dan platform untuk menciptakan solusi yang dibutuhkan.

Microsoft

®

Data Access Components (MDAC) SDK berisi komponen-komponen

yang dibutuhkan oleh Universal Data Access untuk dapat digunakan. Teknologi

ini menyediakan kerangka dasar untuk tujuan umum dalam mengakses data pada

sisitem operasi Microsoft

®

Windows. Ada tiga teknologi utama dalam MDAC.

ActiveX Data Objects (ADO) yang merupakan komponen tingkat tinggi,

antarmuka yang mudah digunakan dalam mengakses OLE DB. OLE DB

merupakan komponen tingkat rendah antarmuka terhadap berbagai data store

dengan performansi tinggi. ADO dan OLE DB dapat digunakan untuk data

relasional (tabular) dan nonrelasional (hirarki). Dan yang terakhir adalah Open

Database Connectivity (ODBC) yang merupakan komponen tingkat rendah,

antarmuka dengan performansi tinggi yang didisain secara khusus untuk data store

relasional.

ADO menyediakan suatu layer abstraksi antara klien atau aplikasi

middle-tier dan antarmuka tingkat rendah OLE DB. ADO menggunakan sekumpulan

kecil obyek otomasi yang menungkinkan untuk berhubungan dengan OLE DB

secara sederhana dan efisien. Antarmuka ini menjadikan ADO pilihan yang tepat

bagi pengembang, yang ingin mengakses data tanpa harus mempelajari COM dan

OLE DB secara detail, dengan menggunakan bahasa tingkat yang lebih tinggi,

seperti Visual Basic dan bahkan VB Script.

2.3.1 ADO: ActiveX Data Objects (Siebold, 2001)

ADO memungkinkan klien suatu aplikasi untuk mengakses dan

memanipulasi data melalui provider OLE DB. ADO berisi obyek-obyek yang

menghubungkan suatu sumber data dan dapat membaca, menambah, membaharui,

ataupun menghapus data.

Gambar 2.2 Table ADO

ADO menjelaskan hubungan (connection) pemakai sumber data khusus

terhadap suatu obyek. Yang berbeda dari DAO terdapat pada obyek workspace

bagi pemakai dan obyek database menjelaskan tentang sumber data. Perintah

(command) obyek ADO sama dengan querydef pada obyek DAO dimana kedua

obyek dapat digunakan pada saat menjalankan pernyataan SQL pada suatu sumber

data. Demikian juga, Recordset dalam kedua obyek ADO dan DAO dapat

digunakan untuk melihat isi tabel ataupun hasil dari pernyataan SQL.

2.4. Microsoft Visual Basic 6.0

Pada tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup populer dikalangan

pemakai PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan

QBASIC (QuickBasic). Diera windows, Microsoft menciptakan Visual Basic

yang merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman BASIC (Beginners

All-purpose Symbolic Instruction Code). Kemudian berkembang versi – versinya

sampai pada versi Microsoft Visual Basic 6.0. Visual Basic adalah bahasa

pemrograman berbasis windows, yang sangat interaktif dan lebih compatible

dengan sistem operasi windows yang umum digunakan untuk menghasilkan

aplikasi yang bekerja pada sistem operasi Windows 95 atau Windows NT 4.

Banyak keunggulan dimilikinya, yang paling menonjol adalah kemudahan

pemakaian. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang

memungkinkan untuk menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek

grafis dalam sebuah form dengan penggunaan aplikasi GUI (Graphical User

Interface).

Pada bidang database Microsoft Visual Basic 6.0 memberikan kemudahan

seperti Oracle, Microsoft SQL Server, AS400, MySQL, DB2 dan lain sebagainya.

Dengan adanya ODBC (Open Database Connectivity), DAO (Data Access

Object), ADO (ActiveX Data Object) maupun RDO (Remote Data Object)

Microsoft Visual Basic 6.0 memberikan lebih banyak kemudahan. Microsoft

Visual Basic 6.0 menyediakan tiga macam interface yang bisa digunakan untuk

merancang aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Selain MDI (Multi Document

Interface) dan SDI (Single Document Interface), kini tersedia Explorer Document

Interface dengan gaya seperti Windows Explorer.

BAB III

METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Permasalahan Sistem

Berdasarkan pada latar belakang, manajemen praktek Dr. Didiek Riyadi

dan Dr. Bambang Subijanto, membutuhkan sebuah Sistem Informasi Praktek

Dokter yang dapat dikustomisasi untuk memenuhi kebutuhan manajemen praktek

dokter yang beranekaragam. Ekstensi sistem informasi komputasi manajeman

praktek Dokter dengan memanfaatkan teknologi Visual Basic for Application

(VBA) sebagai solusi untuk mengubah cara kerja dan tampilan aplikasi, atau

bahkan menambahkan fitur-fitur yang benar-benar baru sesuai dengan kebutuhan.

Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Praktek Dokter yang dapat

dikustomisasi ditujukan kepada para Dokter praktek yang memiliki kebutuhan

tinggi dalam memanajeman Sistem Informasi Praktek Dokter yang telah ada. Pada

dasarnya Sistem Informasi Praktek Dokter terdiri dari antrian pasien, laporan

histori perawatan medis pasien, dan pembayaran. Namun pada kenyataannya

keberadaan modul-modul dasar ini akan dapat berkembang dan bervariasi

berdasarkan manajeman praktek dokter yang bersangkutan. Misalnya, sistem

praktek dokter yang bekerjasama dengan perusahaan dan yang tidak, akan

terdapat perbedaan dimana pada sistem praktek dokter yang bekerjasama dengan

perusahaan, dibutuhkan penambahan atau kustomisasi pada transaksi pembayaran

dan laporan, guna memenuhi kebutuhan transaksi pembayaran dan pelaporan,

yang nantinya akan diserahkan pada perusahaan yang bersangkutan.

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Desain umum sistem

Disain umum sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar 3.1. Sistem

informasi praktek dokter dikembangkan dengan menggunakan Visual Basic for

Application (VBA), untuk memenuhi kebutuhan mengubah cara kerja dan

tampilan aplikasi, atau bahkan menambahkan fitur-fitur yang benar-benar baru

sesuai dengan kebutuhan.

SIPD Default VBA SIPD Sesuai Kebutuhan Script VBA

Gambar 3.1 Diagram alur sistem umum.

Standar default sistem informasi praktek dokter terdiri dari beberapa

menu antara lain:

1. Menu File, yang terdiri dari beberapa sub menu, yaitu:

a. Login/logout aplikasi, yang berfungsi untuk melakukan verifikasi user

pengguna, ke luar atau masuk ke dalam aplikasi.

b. Create database aplikasi, yang berfungsi untuk membuat database baru

atau memakai database yang sudah ada.

c. Ubah password, yang berfungsi untuk mengubah password pengguna yang

sudah ada, sesuai dengan hak akses yang dimiliki.

d. Log user, yang berfungsi untuk mencatat kegiatan apa saja yang telah

dilakukan oleh user pada aplikasi.

2. Menu Keamanan, yang terdiri dari beberapa sub menu, yaitu:

a. Fitur aplikasi, yang berfungsi untuk mengklarifikasi fitur-fitur aplikasi

yang telah ada atau membuat fitur aplikasi baru.

b. Pengguna, yang berfungsi untuk memasukkan data master pengguna.

c. Grup pengguna, yang berfungsi untuk melakukan verifikasi hak akses

yang dimiliki oleh pengguna.

d. Keanggotaan grup, yang berfungsi untuk melakukan verifikasi user dalam

keanggotaan grup pengguna.

3. Menu Tools, yang terdiri dari beberapa sub menu, yaitu:

a. Macros, yang berfungsi untuk melakukan sinyal kendali penuh dalam

menjalankan script Visual Basic for Application (VBA) pada Visual Basic

Editor (VBE) yang telah dibuat.

b. Visual basic editor (VBE), yang berfungsi untuk melayani pengguna

dalam pembuatan script Visual Basic for Application (VBA).

c. Add project, yang berfungsi untuk menambahkan project sebuah aplikasi

yang akan dibuat.

d. Save all project, yang berfungsi untuk menyimpan semua project baru dan

project lama yang sudah ada.

4. Menu Master, yang terdiri dari beberapa sub menu, yaitu:

a. Produk, yang berfungsi untuk memasukkan data master produk.

b. Tipe produk, yang berfungsi untuk memasukkan data master tipe produk.

c. Satuan, yang berfungsi untuk memasukkan data master satuan produk.

d. Pasien, yang berfungsi untuk memasukkan data master pasien

f. Kasir, yang berfungsi untuk memasukkan data master kasir.

g. Tipe transaksi kas, yang berfungsi untuk memasukkan data master tipe

transaksi kas.

h. Tipe transaksi inventori, yang berfungsi untuk memasukkan data master

tipe transaksi inventori.

Berdasarkan pada menu aplikasi default di atas, aplikasi masih belum

dapat digunakan secara langsung sebagai sistem informasi praktek dokter.

Diperlukan upaya untuk membuat aplikasi sesuai dengan kebutuhan sistem

informasi praktek dokter yang bersangkutan, dengan menggunakan script Visual

Basic for Application (VBA) pada Visual Basic Editor (VBE) atau macros yang

telah disiapkan pada menu Tools. Misalnya, untuk mengubah sistem praktek

dokter yang bekerjasama dengan perusahaan dan yang tidak, dimana pada sistem

praktek dokter yang bekerjasama dengan perusahaan, dibutuhkan penambahan

atau kustomisasi pada transaksi pembayaran dan laporan, guna memenuhi

kebutuhan transaksi pembayaran dan pelaporan, yang nantinya akan diserahkan

pada perusahaan yang bersangkutan.

3.2.2 DFD

Berikut ini context diagram dari sistem informasi praktek dokter dan

DFD Level 0 dari context diagram yang dibuat.

A. Context diagram

Context diagram sistem informasi praktek dokter dapat dilihat pada

gambar 3.6. Sistem berinteraksi dengan VBA sebagai eksternal entitas. Dimana

VBA merupakan script editor yang terintegrasi dengan sistem, sehingga sistem

dapat menambah dan mengurangi fitur-fitur sesuai dengan kebutuhan dalam

bentuk macro. Sistem memberikan masukan berupa kendali pada VBA untuk

menjalankan dan menghapus macro. VBA akan menampilkan VBE yang dapat

digunakan oleh sistem menambah atau mengubah macro yang digunakan dalam

aplikasi.

VBE Daftar Macro Sinyal kendali menghapus Macro Sinyal kendali menjalankan Macro

Macro 0 Sistem Informasi Praktek Dokter

+

VBA

Gambar 3.2 Context Diagram

B. DFD Sistem Informasi Praktek Dokter

Data Tipe Transaksi Inventori Data Kasir Data Pasien Data Tipe Produk Verifikasi Login

Log Pengguna

Login Data Grup Fitur

Data Grup Pengguna Data Keanggotaan Grup

Data Fitur Aplikasi Data Pengguna

VB Script Pilihan Macro

Pilihan Macro

Data Tipe Transaksi Kas Data Kas Data Satuan Produk

Data Produk

Log Pengguna

Data Tipe Transaksi Inventori Data Tipe Produk

Data Satuan Produk Data Kasir

Data Kas Data Tipe Transaksi Kas

Log Pengguna

Data Keanggotaan GrupData Pengguna

Data Grup Fitur Data Grup Pengguna Data Grup Pengguna

Data Pasien Data Produk Data Grup Fitur

Data Fitur Aplikasi Data Keanggotaan Grup

Data Pengguna

Macro VBE Sinyal kendali menghapus Macro Sinyal kendali menjalankan Macro

Daftar Macro VBA 1 Menjalankan macro 2 Menghapus macro 3 Membuat macro 4 Maintenance Keamanan Aplikasi + 5 Login 1 Pengguna 2 Keanggotaan Grup 6 Maintenance Aplikasi + 3 Log Pengguna 4 Fitur Aplikasi 5 Grup Fitur 7 Master Data + 6 Produk 7 Pasien 8 Menampilkan Log Pengguna 8 Grup Pengguna 9 Kas 10 Kasir 11 Satuan Produk 12 Tipe Produk

13 Tipe Transaksi Inventori 14 Tipe Transaksi Kas

Pengguna

Pengguna

Gambar 3.4 DFD Level 1 Maintenance Keamanan Aplikasi

Gambar 3.6 DFD Level 1 Master Data

3.2.3 ERD

Berikut ini ERD dari sistem informasi praktek dokter yang dibuat.

Gambar 3.8 ERD Layer Pasien.

Gambar 3.10 ERD Layer Satuan Produk

.

Gambar 3.12 ERD Layer Antrian

Gambar 3.14 ERD Layer Tagihan

3.2.4 Struktur database

Rincian dari ERD digambarkan dengan struktur database yang terdiri

atas kolom-kolom yang memiliki atribut berupa nama kolom, tipe data, batasan

atau aturan yang mengarah pada tabel tertentu dan keterangan. Struktur database

menunjukan daftar kebutuhan tabel yang di gunakan untuk menyimpan data yang

di perlukan dalam sistem informasi praktek dokter ini.

A. Database SIPD.mdf

1. Tabel : Fitur Aplikasi

Fungsi : Master fitur aplikasi

Tabel 3.1 Tabel Fitur Aplikasi

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

NamaAplikasi Varchar(50) FK NamaAplikasi

NamaFitur Varchar(100) PK Nama Fitur Aplikasi

Keterangan Varchar(100) Keterangan

Nofitur Smallint Nofitur

2. Tabel : Grup Fitur

Fungsi : Lingkup area grup fitur aplikasi

Tabel 3.2 Tabel Grup Fitur

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

NamaGrup Varchar(50) FK Nama Grup Pengguna

NamaAplikasi Varchar(100) FK Nama Aplikasi

NamaFitur Varchar(100) FK Nama Fitur

Granted Bit Granted

3. Tabel : Grup Pengguna

Fungsi : Master grup pengguna

Tabel 3.3 Tabel Grup Pengguna

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

NamaGrup Varchar(50) PK Nama Grup Pengguna

4. Tabel : Keanggotaan Grup

Fungsi : Bukti keanggotaan grup pengguna

Tabel 3.4 Tabel Keanggotaan Grup

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

NamaGrup Varchar(50) FK Nama Grup Pengguna

NamaLogin Varchar(15) FK Nama Login Pengguna

Anggota Bit Anggota

5. Tabel : Pengguna

Fungsi : Master data pengguna

Tabel 3.5 Tabel Pengguna

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

NamaLogin Varchar(255) PK Nama Login Pengguna

Nama Varchar(255) Nama

Alamat Varchar(255) Alamat

Kota Varchar(255) Kota

KodePos Varchar(255) KodePos

Telepon Varchar(255) Telepon

Fax Char(15) Fax

HP Char(15) HP

Keterangan Char(255) Keterangan

Password Varchar(15) Password

6. Tabel : Pasien

Fungsi : Master data pasien

Tabel 3.6 Tabel Pasien

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

PasienID Char(255) PK Pasien ID

NomorPendaftaran Datetime Nomor Pendaftaran

TanggalPendaftaraan Char(255) Tanggal Pendaftaraan

Nama Char(255) Nama

Alamat Char(255) Alamat

Kota Char(255) Kota

KodePos Char(5) KodePos

Telepon Char(15) Telepon

Fax Char(15) Fax

HP Char(15) HP

Tabel 3.6 Tabel Pasien (lanjutan)

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

Umur Int Umur

TanggalLahir Datetime Tanggal Lahir

StatusNikah Char(10) Status Nikah

Gender Char(10) Gender

Pekerjaan Char(255) Pekerjaan

TempatLahir Char(255) Tempat Lahir

Tertanggung Bit Tertanggung

PerusahaanID Char(255) Perusahaan ID

NamaLogin Varchar(15) Nama Login

7. Tabel : Perusahaan

Fungsi : Master data perusahaan

Tabel 3.7 Tabel Perusahaan

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

PerusahaanID Char(255) PK Perusahaan ID

NamaPerusahaan Char(255) Nama Perusahaan

Alamat Char(255) Alamat

Kota Char(255) Kota

KodePos Char(15) KodePos

Telepon1 Char(15) Telepon1

Telepon2 Char(15) Telepon2

Fax Char(15) Fax

NPWP Char(50) NPWP

NamaLogin Varchar(15) Nama Login

8. Tabel : Unit Kerja

Fungsi : Master unit kerja perusahaan

Tabel 3.8 Tabel Unit Kerja

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

PerusahaanID Char(255) FK Perusahaan ID

UnitKerjaID Char(50) PK UnitKerja ID

NamaUnitKerja Char(255) Nama Unit Kerja

9. Tabel : Tipe Pembayaran

Tabel 3.9 Tabel Tipe Pembayaran

Nama Kolom Tipe Data Batasan Keterangan

PerusahaanID Char(255) FK Perusahaan ID

TipePembayaranID Char(255) PK TipePembayaran ID

NamaPembayaran Char(255) Nama Pembayaran

Dokumen terkait