• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP 80

B. Saran

Setelah peneliti mengetahui dan melakukan observasi, yang kaitannya dengan penguatan bentuk-bentuk karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja tahun ajaran 2017/2018, menurut penulis masih ada hambatan dan kendala yang sekiranya perlu dibenahi atau diperbaiki. Karena dengan adanya saran dari penulis ini, bertujuan untuk menciptakan dan menumbuhkan karakter siswa melalui kegiatan Palang Merah Remaja.

1. Kepada pengurus

a. Lebih menggiatkan dalam sosialisasi dan menginformasikan tentang kegiatan PMR supaya siswa yang mengikuti PMR banyak b. Pengurus harus bisa membagi waktu dalam pemberian materi dan

paktik berlangsung

c. Menjalin keharmonisan pengurus dengan pengurus, pengurus dengan anggota, dan pengurus dengan pembina supaya terciptanya keluarga yang erat dalam suatu organisasi di sekolah

2. Kepada anggota

a. Anggota PMR supaya selalu aktif dan rutin untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR, karena merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan bakat, potensi, prestasi dan kepedulian terhadap sesama manusia sehingga dapat menjadi pribadi yang baik.

82

b. Anggota PMR supaya selalu semangat dan ikhlas untuk mengikuti kegiatan PMR karena dapat membentuk karakter siswa dan kepribadian siswa diri siswa.

3. Pembina PMR

a. Pelatih seharusnya lebih efektif dalam penerapan materi yang berkaitan dengan pendidikan karakter, agar dapat menumbuhkan karakter dalam diri siswa

b. Pembina dan pelatih hendaknya berusaha untuk menemukan metode-metode lain yang dapat digunakan dalam menanamkan dan meguatkan nilai karakter siswa.

4. Sekolah

a. Ekstrakurikuler PMR dapat diikuti oleh semua siswa tidak hanya sebagai ekstrakurikuler pilihan.

b. Anggran biaya ekstrakurikuler dapat tercukupi melalui anggran sekolah sehingga tidak memberatkan siswa

c. Sarana dan pasarana dalam kegiatan PMR bisa ditambah, karena itu menjadi pelengkap dan menjadi kelancaran saat kegiatan ekstrakurikuler PMR berlangsung.

83

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Arikunto, Suharsini. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prkatik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2013. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press

Basrowi, Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta

Biyantoro Andri, Cahyo Nur. 2018. Upaya Pembinaan Keagamaan SMP

Negeri 3 Getasan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dahliyana, Asep. 2017. Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Di Sekolah, Jurnal Sosioreligi, (Online). Vol. 15,

No. 1, (http://ejournal.upi.edu./index.php.SosioReligi/article), di akses diakses tanggal 10 Juli 2018, pukul 20.18 WIB

Daryanto, dkk. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fathurrohman, Pupuh. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta

Hartinah, Siti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama

Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

84

Ismail6033. http://blogspot. Com/2017/10/makalah-tolong-menolong-dan-kerjasama_30.html. diakses tanggal 27 September 2018, pukul 21.40 WIB.

Kementerian Agama RI. 2012. Al Qur’an dan Terjemah New Cordova.

Bandung: Syaamil Qur‟an

Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan

Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Koesoema A, Doni. 2011. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di

Zaman Global. Jakarta; Grasindo

Makhfudho, Ismakhil. 2014. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial Siswa SMA Negeri 1 Malang. http://artikel.net/pdf, diskses tanggal 27 Setember 2018, pukul 20.15 WIB

Mudyaharjo, Redja. 2010. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan

di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Muktie. 2011. Buku Panduan Palang Merah Remaja.

http://muktie.blogspot.com/2011/03/

buku-panduan-pmr-palang-merah-remaja.html; diakses tanggal 12 Juli 2018, pukul 21.12

WIB

Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pedagogie Muslich, Mansur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara

Narwati, Sri. 2011. Pendidikan Karakter: Pengintegrasian 18 Nilai

Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia

Nawawi, Imam. 2011. Terjemah Hadits Arba‟in an nawawiyah Jawa Pegon dan Terjemah Indonesia. Surabaya: Al Miftah.

Prahesty, Eko Reren. 2016. Peran Ekstrakurikuler Palng Merah Remaja Dalam Membentuk Tolong Menolong Siswa di SMPN 5 Sidoarjo. (Online). Vol. 01, No 4, (http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id), di akses tanggal 27 September 2018, pukul 20.30 WIB.

85

Samani, Muchlas & Hariyanto. 2014. Konsep dan Model Pendidikan

Karakter. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sudirman. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Penerbit Ghalia Indonesia

Sukmadinata, Nana S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Susilo, Julianto dkk. 2008. Manajemen Palang Merah Remaja. Jakarta: Kantor Pusat Palang Merah Remaja

Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: ANDI Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter

Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Puataka Pelajar

Zuchdi, Darmiyati. 2011. Pendidikan Karakter: dalam Perspektif Teori dan

Praktik. Yogyakarta: UNY Press

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan aplikasinya

dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pembina PMR SMK Al Falah Salatiga Identitas Informan : Nama : Usia : Pekerjaan : Hari/tanggal wawancara : Waktu : Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan diadakannya kegiatan PMR di SMK Al Falah ? 2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ? 5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut ? 6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui kegiatan PMR?

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun)

PEDOMAN WAWANCARA Untuk Pengurus PMR SMK Al Falah Identitas Informan : Nama : Usia : Pekerjaan : Hari/tanggal wawancara : Waktu : Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan diadakannya kegiatan PMR di SMK Al Falah ? 2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ? 5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut ? 6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui kegiatan PMR?

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun)

PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anggota PMR Identitas Informan : Nama : Usia : Pekerjaan : Hari/tanggal wawancara : Waktu : Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan diadakannya kegiatan PMR di SMK Al Falah ? 2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ? 5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut ? 6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa melalui kegiatan PMR?

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun)

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

Nama : Meyla Kurniawati, S. Pd Usia : 34 tahun

Pekerjaan : Guru (Pembina PMR) Hari/tanggal wawancara : Senin, 23 Juli 2018 Waktu : 09.00 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara 1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al Falah Salatiga ?

Sejak tahun 2008 tapi masih UKS hanya sekedar membantu saat upacara, dan berkembang aktif pada saat tahun 2015 dan sampai sekarang baru 3 periode 2. Apa tujuan dari kegiatan

ektrakurikuler PMR ?

Tujuannya sama seperti umum, untuk membantu kesiapan atau kejadian apa yang terjadi tentang kesehatan

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

Pembimbing dari kesiswaan, anggota PMR dan pengurus PMR sendiri

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

Semua ekstra itu jumat, karena pondoknya libur jadi mempunyai waktu lama, tapi untuk tahun ini dilaksanakan 5. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut

Kegiatannya kalau kemarin itu seperti teori, praktek untuk mengatasi kegiatan kecelakaan atau masalah kesehatan, supaya siswa dapat mempraktekkannya

dengan benar saat terjun di lapangan, piket kerja saat upacara sehingga anak PMR selalu siap siaga untuk menagani dan pelantikan pengurus, pelantikan pengurus biasanya bareng sama pelantikan pramuka

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

Faktor yang mendukung kegiatan itu karena kita sangat membutuhkan PMR dalam sekolah untuk menangani kejadian tentang kesehatan

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

Bentuk karakter tolong menolong dalam Palang Merah Remaja (PMR) yaitu peduli sosial terhadap sesama, kerjasama, gotong royong dalam melakukan kegiatan baik kegiatan di dalam sekolah maupun di luar sekolah dan tanggung jawab atas segala amanat yang telah diberikan.

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun)

siswa melalui kegiatan PMR?

Tolong menolong yang dilakukan di PMR disini yaitu: pertolongan pertama, karena pertolongan pertama merupakan pemberian pertolongan segera kepada korban sakit atau cidera yang memerlukan penanganan medis dasar. Contohnya pada setiap hari senin saat upacara bendera, terkadang banyak ditemui siswa yang pingsan atau pusing karena terlalu lama di bawah terik matahari, maka tugas anggota PMR

adalah berjaga-jaga dibelakang barisan. Pertolongan pertama apabila kejadian itu terjadi yaitu membawa siswa ke UKS serta memberikan atau mengoleskan minyak kayu putih dibagian leher, perut serta aroma minyak kayu putih pada hidung siswa. Karena pada materi PMR sudah di ajarkan tentang mengenal obat-obatan dan cara menanggulangi sakit ringan. Jadi kalau penguatannya disini yang pertama itu anak-anak diajarkan bagaimana cara tersebut diatas dilakukan, kemudian dibiasakan dan dilatih konsisten untuk terlaksananya kegiatan tersebut, maka akan muncul menjadi kebiasaan seolah-olah itu menjadi pekerjaan anak PMR gitu, lalu menjadi karakter dan menjadi budaya yang akan melekat pada diri seorang PMR

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR? Bagaimana cara mengatasinya?

Kalau hambatanya mungkin pada kepribadian anak masing-masing yaa, karena karakter akan muncul pada saat sudah mengikuti kegiatan PMR, kalau belum mengikuti PMR yaa belum muncul karakter tersebut, jadi hambatannya siswa yang belum mengikuti kegiatan tidak akan menumbuhkan karakter tersebut.

Identitas Informan :

Nama : Mukhammad Khasanudin Usia : 17 tahun

Pekerjaan : Siswa (Ketua PMR) Hari/tanggal wawancara : Senin, 23 Juli 2018 Waktu : 10.00 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara 1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al Falah Salatiga ?

PMR aktif disini sejak tahun 2015, jadi baru 3 tahun ini

2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

Yang pertama itu, pengembangan yaitu mengembangkan kreatifitas dan kemampuan peserta didik sesuai potendi yang dimiliki, yang kedua sosial yaitu mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab sosial dan pembekalan kepada masing-masing peserta didik dalam dunia industri.

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

Yaa otomatis anggota PMR, kemudian pengurus, dan pembina PMR

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

Tahun kemarin hari sabtu pulang sekolah, tapi untuk tahun ini diganti hari kamis sepulang sekolah dari jam 14.30 sampai 16.0 WIB.

5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut

Yang pertama pemberian materi terlebih dahulu, karena itu merupakan cara pertama melangkah untuk menambah pemahaman kemudian dilanjutkan dengan praktik, supaya anggota kalau disuruh terjun ke lapangan bisa bertanggung jawab mengamalkan ilmunya, kemudian latihan gabungan antar sekolah se salatiga untuk memnambah dan memperdalam pengetahuan tentang PMR, dan pelantikan pengurus PMR biasanya dilaksanakan bareng dengan pelantikan anak bantara. 6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan tersebut?

Kalau faktor menurut saya, perlunya peserta didik mengetahui berbagai tindakan medis dasar, karena jika peserta didik mampu menguasai hal tersebut yang diharapkan adalah mampu menjaga kesehatan terutama untuk diri sendiri, dan untuk orang disekitarnya, mengambil tindakan yan tepat saat menemui korban kecelakaan apapun itu 7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

bentuk karakter tolong menolong (ta‟awun)

yang muncul dalam kegiatan PMR diantaranya yaitu: yang pertama yaitu, anak PMR harus mempunyai jiwa penolong yang tinggi, kemudian kerjasama antar tim, karena disini dalam PMR tidaklah bekerja sendiri melainkan bersama tim, peduli sosial mengajarkan kita untuk selalu peduli terhadap sesama karena kita hidup di dunia tidak sendiri, jadi kita di PMR harus

memiliki jiwa soaialis yang tinggi terhadap sesama

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong menolong (ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

seorang PMR menurut saya harus meningkatkan jiwa sosialis atau tolong menolong yang tinggi, karena setelah mereka lulus sekolah nanti mereka akan berhadapan langsung dengan masyarakat sehingga mereka harus belajar bagaimana cara menyikapi dan mengambil sikap terhadap masyarakat sendiri, disini diajarkan dulu, kemudian akan menjadi kebiasaan anggota maka akan tumbuh karakter tolong menolong itu sendiri, kemudian karakter peduli sosial juga muncul dalam kegiatan ini seperti bakti sosial mengumpulkan pakaian-pakaian bekas atau melakukan penggalangan dana untuk di beriakn bantuan kepada korabn bencana

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR? Bagaimana cara mengatasinya?

Hambatannya yang pertama itu dana, sumber dana kurang maka kesusahan saat mau melakukan kegiatan, yang kedua sarana dan prasarananya kurang memadai, jadi semangatnya jadi berkurang.

Identitas Informan :

Nama : Madiyah Usia : 16 tahun

Pekerjaan : siswa (Wakil ketua PMR) Hari/tanggal wawancara : Sabtu, 26 Juli 2018

Waktu : 14.30 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara 1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al Falah Salatiga ?

Kurang lebih 2 tahun 3 tahun yang lalu, jadinya pada tahun 2015

2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

Untuk melatih siswa agar tanggap pada lingkungan, seumpamanya pada saat ada yang sakit agar tanggap, memberikan pertolongan pertamnya, dan juga pada saat kegiatan jika ada siswa yang sakit maka anak PMR langsung tanggap

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

Ada siswa, pembimbing, pengurus PMR

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

Hari sabtu sepulang sekolah, tapi tahun ini menjadi hari kamis sepulang sekolah dari jam 14.30 sampai jam 16.00 WIB

5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut ?

Kadang kita itu memberi materi, kemudian praktik, dan juga evaluasi

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

Faktor yang mendukung disini karena disekolah sangat membutuhkan PMR karena untuk menangani siswa yang sakit, semangatnya anak PMR untuk mengetahui lebih dalam tentang PMR terutama untuk di praktekkan dalam SMK Al Falah sendiri 7. Bentuk karakter tolong

menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

menurut saya, bentuk karakter tolong

menolong (ta‟awun) yang muncul dalam

ekstrakurikuler PMR diantaranya karakter peduli sesama, kerja keras, gotong royong, peduli sosial dan suka rela

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

saya termotivasi ingin memiliki rasa jiwa penolong, dengan berjalannya waktu mengikuti kegiatan PMR dan berproses didalamnya, saya telah banyak mendapatkan pengalaman, diantaranya saya menemukan sikap tolong menolong untuk sesama contohnya yaitu pertolongan pertama atau melakukan penanganan atau cara dasar pada siswa yang mengalami pusing, pingsan, dan luka pada saat sekolah. Kemudian dalam melakukan penolongan tersebut dibutuhkan suka rela untuk menolong, jadi kita sebagai PMR dibutuhkan suka rela juga, karena jika tidak ada suka rela masa kita menolong orang lain mengharapkan imbalan, yaa dalam PMR sendiri harus memiliki rasa suka rela dimanapun berada

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR? Bagaimana cara mengatasinya?

Hambatannya terkadang anggotanya kurang peduli, banyak yang cuek,

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

Usia : 17 tahun

Pekerjaan : Siswa ( Pengurus) Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018 Waktu : 14. 45 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara 1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al Falah Salatiga ?

PMR aktif disini sejak tahun 2015

2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

Untuk saling membantu dalam kegiatan pengobatan dan penanganan orang sakit, Untuk menciptakan generasi anti narkoba di SMK Al Falah Salatiga, Untuk menciptakan generasi yang sehat dan bersih di SMK Al Falah

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

Yang terlibat dalam PMR itu yaa, anggota dan Pengurus PMR, guru dan pembina jarang-jarang.

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

Pada hari kamis sepulang sekolah dari jam 14.30-16.00 WIB

5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya?

Biasanya materi dulu untuk menambah wawasan dalam kegiatan PMR di SMK Al Falah Salatiga, kemudian praktik untuk melatih pemahaman, dalam praktik menangani korban di SMK Al Falah, Kesimpulan rutin untuk melatih kedisiplinan PMR di SMK Al Falah

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

Hmm, itu mb, semangat para anggotanya, Banyak yang sudah faham tentang cara menangani korban, Kerjasama antar anggota PMR dan ingin hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri dahulu.

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

Menurut saya itu, Kerjasama, tolong menolong, peduli sosial karena nanti menumbuhkan rasa saling menyayangi, mandiri

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong menolong

(ta‟awun) siswa melalui

kegiatan PMR?

Tugas utama kita dalam PMR yaitu melakukan pertolongan, pertolongan yang dilakukan di sekolah kita yaitu pertolongan pertama pada saat upacara apabila ada siswa yang pingsan atau pusing dan penanganan medis dasar. Dengan tujuan agar siswa dapat membentuk karakter jiwa penolong dan memotivasi bagi teman-teman agar berperilaku hidup sehat dan membentuk siswa menjadi calon relawan masa depan, jadi saya sangat senang di PMR sendiri, gotong royong disini juga diajarkan oleh PMR yaitu dengan cara melaksanakan tugas dimanapun secara kompak untuk mancapai tujuan bersama

9. Apa hambatan pelaksanaan penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

Sedikitnya anggota PMR di SMK Al Falah, jadi kekurangan anggota dalam PMR di

melalui kegiatan PMR? Bagaimana cara mengatasinya? SMK Al Falah Salatiga VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

Nama : Wahyu Roby Prihanto Usia : 16 tahun

Pekerjaan : Siswa (Anggota) Hari/tanggal wawancara : Kamis, 26 Juli 2018 Waktu : 15.00 WIB

No Pertanyaan Hasil Wawancara 1. Sejak kapan diadakannya

kegiatan PMR di SMK Al Falah Salatiga ?

Sejak tahun 2015 mb,

2. Apa tujuan dari kegiatan ektrakurikuler PMR ?

Yaa agar kita bisa mengenal macam-macam obat yang ada di sekolah, dan kita bisa mengobati luka kita sendiri dan luka orang lain paling tidak mencegah penyakit agar tidak parah,

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah?

Kelas X dua semester, kelas XI dua semester, kelas XII satu semester, dan guru kesiswaan yang ikut PMR.

4. Kapan waktu pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMK Al Falah ?

Hari Kamis pulang sekolah

5. Apa saja jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut?

Yang pertama seperti pertolongan pertama (PP) dan kegiatan ini bisa kita simpan materinya dan kita bisa mempraktikkannya diluar untuk menolong orang yang sedang sakit atau setelah kecelakaan, yang kedua mengenali penyakit-penyakit luka yang ada dan juga cara mengobatinya, jadi

materi ini bisa kita gunakanuntuk mengobati luka-luka yang dirasakan oleh kita dari teman dengan menggunakan materi tersebut.

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut?

Kegiatannya seru, karena pasti ada selingan praktek jadi tidak membosankan, ingin hidup sehat karena kalau sakit tidak enak, hidup sehat yang dimulai dari dalam diri sendiri kemudian baru ke teman-teman dengan cara memotivasi teman agar berkeinginan sehat terus.

7. Bentuk karakter tolong menolong apa yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR tersebut?

Menurut saya bentuk karakter tolong menolong setelah saya mengikuti PMR yaitu hidup sehat, kerjasama, peduli sosial.

8. Bagaimana cara yang ditempuh dalam penguatan karakter tolong

menolong (ta‟awun) siswa

melalui kegiatan PMR?

Dalam kegiatan PMR yang pertama kita dilatih untuk menerapkan materi pertolongan pertama pada pasien, yaitu dengan cara kita melakukan siap jaga pertolongan pertama pada saat upacara bendera hari senin, para anggota PMR berjaga-jaga dibelakang peserta upacara, agar apabila ada peserta yang mengalami pusing atau pingsan, yang kita lakukan adalah membawa pasien ke UKS dan mengoleskan minyak kayu putih untuk mereleksikan kondisi

tubuh”

9. Apa hambatan pelaksanaan

Dokumen terkait