• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini akan disampaikan simpulan serta saran oleh penulis sebagai akhir dari pengerjaan laporan Kerja Praktik.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Audioman

Audioman merupakan orang yang mengoperasikan mixer audio, tugasnya

adalah menjaga level audio tetap di skala 0 db. Hal ini bertujuan agar audio yang

terdengar di TV tidak terlalu keras maupun tidak terlalu pelan.

2.1.1 Fungsi audioman

audioman berfungsi menjaga level audio, mengoperasikan mixer, menjaga

ritme audio yang keluar di TV biar tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan

2.1.2 Alat apa saja yang dipergunakan audioman saat live

Seorang audioman diwajibkan bisa menjalankan sebuah alat untuk mendukung

sebuah berita yang tayang saat live, dan ada banyak alat untuk mendukung audioman

menjalankan sebuah berita yang tayang. Mixer, speaker.

2.2 Mixer

Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita

lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya

demikiankarena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk,

kemudian menseimbangkannya, menjadikannya saluran dua kanal (L-R kalau stereo,

dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross over aktif baru diumpan

ke power amplifier dan terakhir ke speaker.

2.3 Speaker

Speaker adalah perangkat elektronika yang terbuat dari logam dan memiliki

membran, kumparan, serta magnet sebagai bagian yang saling melengkapi. Tanpa

adanya membran, sebuah speaker tidak akan mengeluarkan bunyi/suara, demikian

juga sebaliknya.

2.4 Jurnal Pagi

Jurnal Pagi merupakan salah satu program dari Metro TV Jatim yang

dita-yangkan pada hari senin hingga jumat pada pukul 09.00-10.00. Dari program Jurnal

pagi tersebut yang berdurasi 1 jam, Metro TV Jatim memberikan tayangan berita

yang terbaru, teraktual, dan berbobot yang akan disampaikan kepada penontonnya.

Berita yang disampaikan berkisar dari wilayah Jawa Timur. Dalam berita Jurnal Pagi

berita yang ditayangkan 10 hingga 12 berita pada 30 menit pertama. Pada program

Jurnal pagi 30 menit pertama merupakan tayangan berita-berita yang terbaru dan

be-bobot, sedangkan pada 30 menit berikutnya maka berita jurnal pagi berganti menjadi

dialog jurnal pagi dimana pada program jurnal pagi dihadirkan satu hingga beberapa

nara sumber untuk berdialog seputar berita terbaru atau berita yang sedang

dinanti-nantikan oleh penontonnya. Dalam sebuah program berita dipegang oleh seorang

edi-tor yang merangkap sebagai PD yang mengatur jalannya sebuah acara program.

Penulis mengangkat program berita jurnal pagi karena pada program berita jurnal

pagi berita-berita baru yang ditayangkan merupakan berita baru dan masih belum

8

banyak ditonton dan didengar oleh para penonton. Sehingga demikian penulis

mengangkat program jurnal pagi sebagai topic atau judul dalam pembuatan laporan

ini.

2.4.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi

Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam tiga jenis

tahap yaitu :

1. Tahap Pra produksi

Pembuatan Narasi apabila berita sudah masuk, pembuatan narasi harus segera

dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk pembuatan

pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim ini berbeda dengan tim

dari editor berita/news. V.O (voice.over) dalam pengambilan sebuah narasi

yang akan dijadikan berita siap tayang maka akan dilakukan proses

pengambilan V.O terlebih dahulu, dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh

editor itu sendiri atau dengan editor yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 2

orang, 1 editor dan 1 presenter yang mengisi V.O tersebut.

2. Tahap Produksi

Dalam tahap produksi penulis narasi langsung melakukan editing gambar dan

suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena berita yang

diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang. Sehingga penulis harus

benar-benar cepat dalam melakukan editing.

3. Tahap Pasca Produksi

Dalam tahap pasca produksi yang dapat dilakukan adalah evaluasi. Hasil dari

evaluasi tersebut dikerjakan dalam bentuk rekapan. Dari hasil rekapan tersebut

maka produser dan pimpinan dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan

da-lam pelaksanaan berita siap tayang.

10

BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN

Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan membahas tentang pokok-pokok dalam pengerjaan audioman

3.1 Metodologi

Metodologi yang akan digunakan adalah metode observasi. Metode observasi sangat memperhatikan proses, peristiwa, dan otentitas. Peneliti observasi biasanya terlibat dalam interaksi lapangan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Secara garis beras, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik: 1. Observasi,

Obervasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan per-tolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk:

a. Mengurangi jumlah pertanyaan, misalnya pertanyaan tentang kebersihan rumah tidak perlu ditanyakan, tetapi cukup dilakukan observasi oleh pewancara;

b. Mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, misalnya, pertanyaan ten-tang kualitas air minum yang digunakan oleh responden dapat dinilai dengan melakukan observasi langsung pada sumber air yang dimaksud.

c. Untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara atau angket, misalnya, pengamatan terhadap prosedur tetap dalam suatu pe-layanan kesehatan.

Macam-macam observasi:

a. Observasi partisipasi lengkap, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak digunakan dalam penelitian antropologis.

b. Observasi partisipasi sebagian, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang di-inginkan. Misalnya, penelitian tentang gizi dan ingin mengetahui menu ma-kanan sehari-hari yang dimakan responden dilakukan dengan makan bersa-ma dan mengadakan observasi untuk menilai menu bersa-makanan yang disajikan. c. Observasi tanpa partisipasi, yaitu mengadakan observasi tanpa ikut dalam kehidupan responden. Misalnya, untuk mengamati prosedur tetap pemasan-gan IUD yang dilakukan oleh bidan.

2. Pemeriksaan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa:

a. Pemeriksaan laboratorium; b. Pemeriksaan fisik, dan c. Pemeriksaan radiologis.

12

3.3 Analisa Data

Menurut andi kristanto (kristanto, 2010) Tahap observasi dan interpretasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan. Selain untuk menginterpretasikan peristiwa yang muncul sebelum direkam, interpretasi juga membantu guru melakukan penyesuaian.

3.4 audioman dan proses kerja saat live jurnal pagi metro tv jatim

audioman merupakan orang yang mengoperasikan mixer audio, tugasnya adalah menjaga level audio tetap di skala 0 db. Hal ini bertujuan agar audio yang terdengar di TV tidak terlalu keras maupun tidak terlalu pelan. Proses kerja audioman melihat rundown yang sudah dibuat oleh produser untuk berita yang siap tayang, audioman saling bekerja sama dengan seorang program director (PD) untuk memulai sebuah berita live jurnal pagi metro tv jatim

3.5 Pra Produksi

Dalam proses pra produksi sebuah televise Metro TV jatim, dimulai dari pencarian sebuah berita. Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap dalam mencari informasi terbaru tentang berita-berita yang akan diliput. Dalam hal ini perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan, selain itu pihak televisi juga harus tetap berhubungan dengan masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian, rumah sakit, kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian berita. Ada juga sebutan bagi mereka yang bekerja menjadi seorang cameramen

sekaligus merekap untuk membuat naskah berita yang nantinya akan diberikan kepada produser yang disebut contributor. Contributor bertugas diwilayahnya masing – masing. Contributor jawa timur misalnya, seorang contributor yang ditempatkan disurabaya memilki tanggung jawab serta tugas untuk mengambil dan mencari sebuah berita yang ada disurabaya. Dan seorang contributor memilki tugas yang tidak enteng, dalam sehari mereka diwajibkan untuk memberi bebera-pa berita dalam jangka waktu yang singkat.

Proses pra produksi dalam pencarian berita inilah yang nantinya akan men-jadi sebuah produksi dalam berita siap tayang dalam program acara Metro TV ja-wa timur. Proses pra produksi sangat penting bagi proses jalannya sebuah produksi.

3.6 Produksi

Sebuah proses produksi yang ada di Metro TV jawa timur adalah jalannya sebuah berita siap tayang pada jam tertentu. Sebuah produksi dalam program acara memiliki beberapa tahapan yang dilakukan. Agar sebuah program tersebut dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan. Dan ini adalah beberapa taha-pan yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut:

1. Membuat Tujuan dari Produksi

Bagian terpenting dalam sebuah tahap produksi. Dalam pembuatan tujuan dan sasaran harus jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan dengan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka harus diadakan evaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah

14

acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik peminat pemirsa sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.

2. Menganalisa Target Penonton

Sebelum melaksanakan sebuah produksi, hal yang harus dilakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat sua-tu program. Program yang ditargetkan unsua-tuk orang sua-tua, harus dikemas men-jadi sebuah program yang menarik untuk ditonton oleh orang tua. Jangan sampai anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bo-san dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televi-si”.

3. Evaluasi Acara

Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari tengok ke belakang apakah program se-jenis sudah ada atau pernah dibuat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka ada baiknya membuat sebuah program baru. Kesala-han-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat pro-gram baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu pent-ing. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu. 4. Membuat Proposal Program

su-dah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam me-nyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibu-atnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.

5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule

Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan terse-but bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup:

a. Orientasi Program b. Kebijakan Program c. Strategi Program d. Sumber Acara e. Pola Acara f. Kriteria Acara g. Pengembangan Program 6. Memilih Lokasi

Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, maka harus diputuskan un-tuk lokasi di luar. Petugas yang bertugas unun-tuk mensurvei dan

mengkoordi-16

nasi lokasi dinamakan location scout atau location manager. 7. Memilih Pemeran dan Peralatannya

Disini seorang pemegang produksi memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi, pameran langsung menawarkan kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan se-bagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjan-jian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan computer.

8. Memulai Latihan dan Shooting

Tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.

3.7 Pasca Produksi

Pasca produksi dilakukan setelah pra dan produksi terlaksanakan. Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita.

Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara akan dieval-uasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer. Dalam sebuah pasca produksi se-buah berita kepala editor akan men-cek ulang hasil dari editor news, berita-berita yang sekiranya belum layak tampil akan direvisi ulang untuk dilakukan pembetu-lan lagi. Berita-berita yang belum layak akan dikembalikan pada editonya dan diberitahu oleh kepala editor letak kesalahan dari berita yang telah di edit olehnya. Sedangkan berita yang sudah fix/layak tayang, maka akan langsung dikirim ke komputer pusat untuk dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program acara yang ditentukan pula.

Dalam hal ini kepala editor bertanggung jawab penuh dengan bawahannya, sehingga apabila terjadi kesalahan maka yang akan terkena imbas atau teguran ialah kepala editor. Tanggung jawab dan ketelitian tetap harus dilakukan terus menerus oleh kepala editor dengan hasil berita yang akan ditayangkan.

18

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profil Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon : (031) 5620971 (Hunting)

Fax : (031) 5620991 (General) (031) 5623120 (Redaksi)

Email : [email protected]

Website : www.metrotvnews.com

Slogan : METRO TV Knowledge To Elevate

4.2Sejarah umum tentang berdirinya Metro TV

Metro TV adalah stasiun televisi swasta Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari media group, yang memiliki tujuan menyebarkan berita dan in-formasi ke seluruh pelosok Indonesia. Media group itu sendiri merupakan suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar media Indonesia. PT. Indonesia Televisi Indonesia mem-peroleh izin penyiaran atas nama “Metro TV” pada tanggal 25 oktober 1999. Pada tanggal 25 november 2000, Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, se-jak tanggal 1 april 2001, Metro TV mulai bersiaran 24 jam.

Metro TV merupakan sebuah stasiun TV yang focus pada berita. Tetapi selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya serta laiinya, guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita yang edukatif.

Metro TV telah disiarkan di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 25 transmisi, dan salah satunya berada di Jawa Timur. Selain menampilkan siaran dari Metro TV Jakarta, Metro TV jawa timur saat ini telah melakukan siaran local, dengan menyajikan berita seputar Jawa Timur. Pada mu-lanya Metro TV Jawa Timur merupakan Metro TV biro Surabaya. Seiring dengan pesatnya kebutuhan akan informasi terutama bagi masyarakat Jawa Timur, Metro TV biro Surabaya kemudian diubah menjadi stasiun Metro TV Jawa Timur.

Metro TV Jawa Timur merupakan stasiun Televise berita di Jawa Timur yang awalnya merupakan kantor biro Metro TV untuk wilayah di Jawa Timur. Dengan pesatnya kebutuhan masyarakat akan informasi, terutama bagi masyarakat Jawa Timur. Metro TV biro Jawa Timur diubah menjadi stasiun Televise local yaitu Metro TV Jawa Timur yang menyajikan berita-berita seputar Jawa Timur.

Latar belakang yang didirikannya Metro TV Jawa Timur adalah masyarakat Jawa Timur yang memiliki keragaman dalam informasi tetang berbagai hal yang bersifat khas maupun global. Dengan adanya dasar pemikiran tersebut maka Met-ro TV Jawa Timur hadir dengan suguhan pMet-rogram yang memiliki kedekatan dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur menyajikan

20

berbagai informasi yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan potensi Jawa Timur di berbagai bidang.

4.3 Latar Belakang Perusahaan

Secara umum media massa mempunyai empat fungsi, yaitu educate, enter-taint, informative dan social control. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan integritas bangsa dan juga memperkaya wawasan generasi muda akan perkem-bangan dunia yang semakin cepat. Dengan demikian diharapkan generasi penerus akan menjadi generasi penerus yang mempunyai pengetahuan luas, demokratis, adil dan sejahtera.

Kemajuan di bidang teknologi membawa dampak positif dan negatif terhadap perkembangan jati diri generasi muda. Positifnya adalah generasi muda mampu mengetahui perkembangan dunia dengan sangat mudah, yaitu dengan menyaksi-kan siaran televisi melalui program yang ditayangmenyaksi-kan. Negatifnya adalah ku-rangnya filter dan juga pengawas yang bisa menyaring informasi apa saja yang bisa diterima oleh generasi muda.

Masyarakat Jawa Timur saat ini telah memiliki informasi tentang keane-karagaman kebudayaan global yang bisa mereka dapatkan dari penyiaran maupun dari sumber yang berkaitan. Selain itu bisa juga didapatkan dari interaksi yang dilakukan terus menerus. Hal ini akan membuat keterbukaan pemikiran dan ber-pendapat pada masyarakat.

Hal-hal tersebut diatas menjadi landasan pemikiran untuk menciptakan media komunikasi dan informasi yang cepat, aktual, dan terpercaya. Dengan mengangkat

sisi kedekatan dan juga budaya khas wilayah Jawa Timur, Metro TV Jatim hadir di tengah masyarakat Jatim dengan program acara yang diharapkan mampu untuk mengeksplorasi kebudayaan khas Jawa Timur, serta mampu membentuk generasi muda yang beriman, berakhlak, dan memiliki jati diri tanpa mengesampingkan

modernisasi dan kemajuan di bidang teknologi dan informasi.

4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur

Program acara yang ditayangkan di Metro TV Jatim antara lain:

1. “Jurnal Pagi” adalah program berita di pagi hari yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan seputar Jawa Timur. “Jurnal Pagi” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 09.00 – 10.00 WIB.

2. “Buletin Jatim” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 16.00 – 16.30 WIB. Merupakan acara berita yang ditayangkan di sore hari dan mem-berikan berita seputar peristiwa yang terjadi di Jawa Timur.

3. “Titik Tengah” merupakan program talkshow yang hadir setiap hari Senin – Kamis pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program talkshow ini menghadirkan narasumber yang memang ahli di bidangnya. Tema yang diangkat di pro-gram “Titik Tengah” adalah tema yang up to date dan sedang hangat dibic-arakan oleh masyarakat.

4. “Traveler” adalah program yang hadir setiap hari Jumat pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program ini adalah program tapping dan dibawakan oleh satu presenter. Program “Traveler” berisikan tayangan saat presenter sedang mengunjungi sebuah lokasi wisata serta kebudayaan di wilayah Jawa Timur.

22

4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur

Dalam proses penyiaran berita di Metro TV jatim alur dalam bekerja men-cari berita adalah dengan adanya liputan. Liputan dilakukan oleh reporter dan con-tributor yang sudah ditugaskan. Hasil liputan tersebut akan dipilah – pilah oleh produser untuk dijadikan sebuah berita siap tayang. Semuanya diperlukan adanya koordinasi antar produser dalam memilih berita siap tayang.

Dalam proses penyiaran ini penulis berperan untuk membantu proses jalannya berita siap tayang. Penulis bekerja berdasarkan jobdesc yang sudah ditentukan. Jobdesc yang dijalankan oleh penulis adalah CG atau yang disebut

Character Generator. Penulis berkerja dalam program acara Jurnal Pagi setiap hari senin – jumat pukul 09.00 – 10.00.

4.6 Visi dan Misi 4.6.1 VISI

Menjadi televisi berita yang paling kongkret di Indonesia dengan cakupan Internasional. Selain itu menjadikan referensi terpercaya bagi dunia internasional dalam mencari informasi aktual Indonesia. Dan menjadikan sebuah chanel televisi yang mendidik dan di nikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

4.6.2 MISI

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mense-jahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai demo-krasi.

1. Menjadikan televisi paling cepat, cerdas, dan akurat yang ada di indonesia. 2. Menjadi satu–satunya televisi berita di indonesia yang dapat membesarkan

reputasi Indonesia di mata Internasional.

3. Membantu Indonesia mendidik masyarakat melalui program–program ak-tual, dan informative baik di bidang politik, ekonomi, seni budaya, hukum, serta nilai- nilai moral.

4. Menstabilkan kondisi dalam negeri dan meningkatkan kepercayaan dari negara lain. Metro TV juga menayangkan program E-Lifestyle, yakni rogram talkshow yang membahas teknologi informasi dan komunikasi. Met-ro TV memiliki Media GMet-roup pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki Media Indonesia dan Lampung Post.

4.7 Logo dan Makna

Logo Metro TV Jatim dirancang sama dengan logo Metro TV, hanya saja yang membedakan adalah adanya tambahan tulisan “JAWA TIMUR” di bagian kiri bawah. Logo ini tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Komposisi visualnya merupakan gabungan tekstual (diwakili dengan huruf M-E-T-R-T-V) dan juga gambar (diwakili simbol elips emas dan kepala Elang). Elips emas dengan kepala Elang didalam diposisikan sebagai huruf “O”, dengan

per-24

timbangan adanya kesamaan antara huruf “O” dan juga bidang elips. Selain itu untuk memisah tekstual antara Metro dan TV, sehingga diharapkan pemirsa yang melihatnya mampu menangkap nama Metro TV dan mengingatnya.

Melalui logo ini diharapkan masyarakat mampu mengingat, memahami dan meyakini visi dan misi Metro TV dibidang industri pertelevisian. Logo Metro TV

Dokumen terkait